TATA TERTIB
LABORATORIUM ANATOMI FK USU
Dahulu, formatio reticularis dianggap suatu anyaman sel-sel dan serabut saraf
yang samar yang terletak di bagian tengah batang otak dan tidak memiliki fungsi
khusus. Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, sehingga sekarang diketahui
formatio reticularis memiliki berbagai aktivitas sistem saraf yang penting.
2. Lukislah proyeksi aferen (sensorik) dan eferen (motorik) dari formatio reticularis
SUSUNAN SARAF
Kelainan dari susunan saraf pusat dapat congenital yang terlihat dengan cepat karena
bentuk bayi yang “ aneh “ : kepala besar ( hidrosefalus ), kembar siam s/d seperti
monster yang mengerikan, kelainan degeneratif atau trauma.
1. ASTROSITOMA ( Tingkat 1 ) :
Merupakan jenis astrositoma yang paling ganas. Biasanya terdapat pada anak-
anak. Secara makroskopik tidak begitu jelas terlihat, hanya dengan perabaan, tumor
ini teraba lebih keras. Sel tumor menyerupai astrosit normal. Sel tumor tidak
menunjukkan pleimorfi. Intinya agak lebih besar daripada biasa, gambaran kromatin
lebih kasar. Cabang – cabangnya lebih banyak, menunjukkan gambar fibriler. Pada
sediaan ini tampak sel-sel tumor tersusun lebih padat daripada jaringan otak normal.
Mitosis tidak ditemukan. Pembuluh darah dindingnya hampir tidak normal.
Bandingkan tumor ini degan jaringan otak normal yang juga terlihat pada sediaan
ini. Astrositoma tingkat ini kadang-kadang sukar dibedakan dengan gliosis yaitu
ploriferasi sel glia pada pemulihan jaringan otak.
2. ASTROSITOMA (Tingkat 3&4)
Disebut juga : GLIOBLASTOMA MULTI FORME.
Merupkan jenis astrositoma yang paling ganas. Tumbuh cepat disertai nekrosis dan
pendarahan. Kira-kira separuh dari kasus-kasus astrositoma merupakan
glioblastoma multiforme.
Pada sedia ini tampak tumor yang polimorfik, bentuk dan besarnya sangat
bervariasi. Tampak sel datia tumor. Mitosis dapat ditemukan. Bila diperhatikan,
tampak pembuluh darah yang mengalami proliferasi endotel dan adventisea,
sehingga dindingnya mengalami penebalan. Pada sediaan ini tidak terlihat daerah
nekrosis dan perdarahan dalam tumor.
3. MENINGIOMA
Tumor jinak dari sel mesotel lapisan araknoid ini biasanya bersimpai, walaupun
demikian, tumor ini dapat menunjukkan tanda invasi setempat ke dalam tulang.
Dikenal beberapa jenis histologik meningioma yang tidak mempunyai perbedaan
dalam prognosis, kecuali jenis agioblastik yang tampak lebih agresif dan cepat
residif. Menigioma yang ganas sangat jarang ditemukan. Sel tumor tersusun secara
alveolar sehingga memberi gangguan pusaran (whorl). Inti berbentuk lonjong,
sitoplasmanya granular halus. Stroma mengandung serabut kolagen.
” psammoma bodies ” tidak terlihat pada sediaan ini, demikian pula simpai tumor
tidak tampak. Ini ialah meniongoma jenis meningotelial.
4. SCHWANNOMA ( NEURILEMMA )
Ingat pada neoplasma jinak jaringan saraf pada PA UMUM.
5. NEUROFIBROMA
Tumor jinak dari sel Schwan dan fibroblas yang tumbuh pada saraf tepi. Berbeda
dengan schwannoma, neurofibroma sering berganda ( multiple ) dan tumbuh
menyebuk serabut saraf tempat ia tumbuh. Tumor ini tidak bersimpai dan kadang-
kadang dapat berubah menjadi ganas ( neurofibrosarkoma ). Neurofibroma multiple
sering merupakan bagian dari penyakit Recklinghausen.
Tumor terdapat dibawah kulit. Perhatikan bahwa tumor tidak bersimpai. Sel tumor
mirip dengan sel pada schwannoma, hanya lebih bervariasi, oleh karena terdapat
campuran antara sel schwan ( neurilemma ) dan fibroblas. Susunan pelisade masih
terlihat.