Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN PERTEMUAN 4 IAD

Marshaina Azalia Primatantri - 1208620010

Prodi Pendidikan Musik

A. Pembentukan Alam Semesta

Di alam semesta, ada dua jenis benda yang disebut dengan mikrokosmos dan
makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang memiliki ukuran yang sangat kecil,
misalnya atom, elektron, sel, amoeba dan sebagainya. Sedangkan Makrokosmos adalah
benda-benda yang memiliki ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun
galaksi. Berikut adalah teori pembentukan alam semesta.

1. Teori Keadaan Tetap (Steady-state Theory)


Teori ini dikemukakan Fred Hoyle, Herman Bondi, Thomas Gold (1948).
Teori ini beranggapan bahwa alam semesta tidak terhingga besarnya dan tidak
terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir).Teori ini berdasarkan kosmologi
sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bagaimanapun
selalu sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauh satu sama lain.

2. Teori Dentuman Besar (Big-Bang Theory)


Teori ini dikemukakan oleh George Lemaitre (1930), teori ini bertolak dari
asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga
sangat besar, dan suatu ketika massa ini meledak karena adanya reaksi inti.
Kemudian, Massa itu berserak mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat
ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu membentuk
kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang.

3. Teori Ekspansi dan Kontraksi


Teori ini menjelaskan bahwa jagat raya terbentuk melalui periode
mengembang (ekspansi) dan menyusut (kontraksi).

B. Galaksi

1. Galaksi menurut hipotesis Fowler (1957):

● 12 ribu tahun lalu, galaksi kita tidak seperti keadaan seperti sekarang ini, ia masih
berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa yang
bergerak perlahan melakukan rotasi sehingga seluruhnya berbentuk bulat.
● Karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus
berputar pada sumbunya, dan saat kontraksi massa bagian luar yang banyak
tertinggal.
● Bagian yang berputar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar membentuk
bintang-bintang.Dengan cara yang sama bagian luar yang tertinggal juga mengadakan
kondensasi sehingga terbentuklah planet. Demikian juga planet membentuk satelit
bulannya.

2. Macam-macam Galaksi

a. Galaksi Elips
● Galaksi yang sudah tua
● Terbentuk dari bintang-bintang yang sudah tua
● Lebih redup dan pembentukan bintang baru sudah berhenti

b. Galaksi Spiral
● Galaksi berbentuk spiral yang besar dengan inti ditengah, lengan
spiral, dan cakram
● Pada lengan terdapat pembentukan bintang aktif
● 80% jumlah galaksi berbentuk spiral

c. Galaksi Tak Beraturan


● Terdiri dari milyaran bintang muda berwarna putih kebiruan dan
bintang raksasa biru yang sangat panas.
● Diantara bintang-bintang tersebut bertebaran gas dan debu luar
angkasa.
● Hanya 3% galaksi yang tak beraturan ini.

3. Galaksi Bima Sakti

● Wujudnya spiral raksasa yang berputar.


● Bintang-bintang bertaburan dalam lengan spiralnya, diantara matahari kita.
● Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000 tahun cahaya dari ujung
atau pinggir galaksi.
● Galaksi Bima Sakti bergaris tengah 100.000 tahun cahaya.
● Makin ke tengah taburan bintang makin merapat.
● Dan diperkirakan pusat galaksi merupakan bola bintang raksasa sehingga galaksi ini
berbentuk bulat pipih seperti kue cucur.

C. Matahari

Matahari adalah bintang induk tata surya dan merupakan komponen utama tata surya
ini dan dikategorikan kedalam bintang kerdil kuning tipe (G V). Fungsi dari matahari antara
lain:

1. Sebagai sumber utama energi di permukaan bumi


2. Sumber energi (fotosintesis)
3. Membuat bumi hangat dalam kehidupan
4. Cahaya ultraviolet
5. Membantu pembentukan vitamin D
6. Membuat udara dan air bersirkulasi

D. Bintang

● Bintang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri akibat reaksi inti di
dalamnya. Bintang memiliki dua jenis, bintang semu dan bintang nyata.
● Bintang tersusun oleh beberapa gas, seperti gas hidrogen (H2) sekitar 94%, helium
(He) 5%, serta unsure lainnya 1%.
● Bintang di angkasa banyak yang terlihat redup, dan tiba-tiba bertambah menjadi
terang dengan factor ratusan hingga jutaan kali dalam beberapa jam. Bintang
semacam ini dinamakan bintang baru atau nova.
● Adakalanya suatu bintang dapat meledak dan melepaskan material yang besar
sehingga bintang tersebut menjadi hancur. Ledakan bintang semacam ini dinamakan
supernova.

E. Planet

Planet adalah anggota dari tata surya yang mengitari matahari dengan orbit berbentuk
elips, matahari berada pada salah satu titik fokusnya. Planet tidak mempunyai cahaya sendiri,
cahaya yang dipantulkan planet planet tersebut adalah berasal dari matahari. Planet dalam
tata surya dikategorikan menjadi dua:

1. Planet dalam atau planet kebumian

● Merkurius, planet terkecil, paling dekat matahari, tidak memiliki atmosfer.


● Venus, planet paling terang, memiliki atmosfer tebal (dominan oleh CO₂ -> terjadi
efek rumah kaca).
● Bumi, planet terbesar dan terpadat, satu satu nya planet yang diketahui terdapat
makhluk hidup, Orbit bumi mengitari matahari berbentuk elip.
● Mars. atmosfer tipis, permukaannya dr waktu ke waktu berubah, ada hipotesa: ada
kehidupan, pernah ada kehidupan, tdk ada kehidupan.

2. Planet Luar

● Jupiter, planet terbesar, gravitasi terbesar.


● Saturnus, Saturnus terkenal dengan sistem cincinnya,
● Uranus, memiliki ukuran 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan
diantara planet planet luar.
● Neptunus, memiliki ukuran 17 kali massa bumi. Planet ini memancarkan panas dari
dalam tetapi tidak sebanyak yupiter atau saturnus.
3. Benda Angkasa Lain:

● Asteroid, tata surya yang terdiri dari batuan dan mineral logam beku.
● Komet, benda antar planet berupa bongkahan es dan debu yang mengitari matahari
dengan orbit elips
● Meteor, bagian dari asteroid yang terpisah, Meteor yang jatuh ke bumi akan tampak
seperti bola api.

F. Pembentukan Tata Surya

Tata Surya adalah sekumpulan benda langit yang terdiri atas satu bintang dan semua
objek yang terikat oleh gaya gravitasi. Berikut ini adalah beberapa teori terkait asal-usul tata
surya:

1. Hipotesis Nebula
Pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg tahun (1688-1772), dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun (1774-1804). Hipotesis ini menyebutkan
bahwa pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa.

2. Hipotesis Planetesimal
Dikemukakan pertama kali oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton tahun
(1900). Hipotesis ini mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain
yang lewat, cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari.

3. Hipotesis Pasang Surut


Dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Menurut hipotesis ini planet
terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari.

4. Hipotesis Kondensasi
Dikemukakan oleh G.P. Kuiper (1905-1973). Menurutnya, tata surya terbentuk dari
bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

5. Hipotesis Bintang Kembar


Dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001). Menurutnya, dahulu tata surya berupa
dua bintang yang hampir sama ukurannya kemudian salah satunya meledak menjadi
serpihan-serpihan kecil.

Anda mungkin juga menyukai