Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Ardelia Putri Ratnadewati

NIM : 19410054

NO.ABSEN : 12

Sumber daya alam dikuasai oleh negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat, dalam
artian bisa secara ekonomi ataupun non ekonomi. Contohnya pemerintah membuat fasilitas-
fasilitas tertentu yang berguna untuk kesejahteraan manusia dan diharapkan dapat berguna bagi
masyarakat. Sarana itu bermacam-macam, tergantung dari kebutuhan dan apa yang dijadikan
sebagai pembangunan. Dalam rangka pembangunan baik pembangunan secara fisik yang
disebut dengan infrastruktur, pemerintah sering berbenturan misalnya ingin membangun jalan
tol, jalur yang dibuat ternyata mengenai tanah hak. Apabila hal tersebut terjadi perlu adanya
sebuah pelaksanaan yang tata cara pengadaan tanahnya, dari situlah yang sering menjadi
permasalahan benturan antara kepentingan pemerintah dan kepentingan rakyat. Oleh karena itu,
perlu adanya semacam kearifan di dalam menyelaraskan harmonisan antara dua kepentingan itu.

Masyarakat sebenarnya tidak boleh menolak pengadaan tanah karena ini berprinsip pada
pasal 6 UUPA yaitu semua hak atas tanah berfungsi sosial, salah satu fungsi sosial itu adalah
punya tanah bukan merupakan sesuatu yang sakral, yang mutlak dan kita lebih berprinsip pada
komunal. Kepentingan umum itu lebih diutamakan diatas kepentingan pribadi tetapi kepentingan
pribadi bukan begitu saja diambil, tetap harus adanya penghormatan-penghormatan. Jadi
meningkatnya pembangunan untuk kepentingan umum memerlukan tanah dan Pepres. Pada
tahun 2012 dikeluarkannya Undang-Undang nomor 2 tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Pengadaan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti
kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. Objek Pengadaan Tanah adalah tanah,
ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah, atau
lainnya yang dapat dinilai. Objek-objek ini yang nantinya ketika tanah terkena hal-hal yang bisa
dimintai ganti rugi, ganti kerugian cuman yang sementara ini bisa dihitung.
Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang harus
diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Kepentingan umum di dalam undang-undang ini merupakan kepentingan bangsa negara, hal
yang harus menjadi catatan adalah dalah ganti kerugian itu istilahnya yang layak dan adil. Kalau
layak itu lebih kepada harganya, sedangkan adil lebih kepada perlakuan kepada di pemilik tanah,
kemudian juga kepentingan umum ini tidak limitative jadi kepentingan umum itu tidak bisa
diartikan dalam, kepentingan umum seperti dalam peraturan yang mengatur tentang pengadaan
tanah ini berbeda-beda tetapi yang paling mencolok itu misalnya terdapat di Perpres 35 tahun
2005 dengan Perpres penggantinya 65 tahun 2006. Dalam Perpres 35 tahun 2005 itu kepentingan
yang umum itu ada sekitar 21, pada Perpres 35 sebagai revisi atas Perpres 65 itu menjadi 7
kepentingan umum. Kepentingan umum sampai kapanpun tetap menjadi kepentingan umum.

Kemudian ganti kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang
berhak dalam proses pengadaan tanah, ganti kerugian itu benar-benar dihitung dengan kelayakan
yang bagus dan sangat diperhatikan. Besar ataupun kecil itu tetap namanya ganti kerugian.
Hubungan manusia Indonesia dengan tanah tidak hanya secara ekonomi tetapi ada psikologi,
historis, sentimental dan aspek sosial.

Anda mungkin juga menyukai