Makalah Kebersihan Dan Keperawatan Diri
Makalah Kebersihan Dan Keperawatan Diri
KEPERAWATAN DASAR 1
Kelompok 3
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Kebersihan dan
Keperawatan Diri” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah DASAR KEPERAWATAN I. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan
data-data yang kami peroleh dari situs blog di internet. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah DASAR KEPERAWATAN I atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan semestinya.
Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna. Sehingga saya
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menambah kualitas serta mutu dari
makalah tersebut.kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita
semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan kita
sehari-hari, oleh karena itu sudahseharusnya kita sebagai manusia untuk selalu
memperhatikankebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yangmemadai mengenai kebersihan diri dan
lingkungan ini, sebagai bekaluntuk merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain
dalamhal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun dimasyarakat. Perawatan diri
atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankankesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri
dipengaruhi berbagai faktor, di antaranva: budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga,
pengetahuan terhadap peerawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri. Dalam kehidupan
sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena
kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat
dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Hal-hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya
kebudayaan, social, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan.Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan,hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal
tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. (Tarwoto, Watonah,
2006 :78).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi penglihatan,pendengaran, dan integument berkaitan dengan
kebersihan diri.
5. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan seperti apa agar kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri bisa terpenuhi.
D. MANFAAT PENYUSUNAN
1. Agar Mahasiswa studi Keperawatan mengetahui anatomi danfisiologi dalam pemenuhan
kebutuhan kebersihan dan perawatan diri.
2.Agar Mahasiswa studi Keperawatan mengetahui bagaimana konsep asuhan keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan kebesihan dan perawatan diri
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Kebersihan dan perawatan diri Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan
bagian dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia
untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai
macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai
kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk
merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun
dimasyarakat. Perawatan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisikmaupun psikologis (Alimul, 2009).Menurut Depkes
(2000, dalam Scribd, 2011)
perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya
guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, seseorang dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri. Perawatan diri berorientasi pada manusia, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan yang saling mempengaruhi (Meleis, 2007 dala Herlina, 2013).
Penyakit mungkin saja teratasi dengan upaya pengobatan. Akan tetapi,tanpa perawatan penyakit
itu akan tetap ada dan kondisi sehat tidakakan tercapai (Asmadi, 2008). Jadi, perawatan diri
adalah suatu kemampuan dasar manusia dalam merawat dirinya sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatannya.
Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah, tidak terlalu berminyak dan terlalu
kering serta tidak berketombe dan berkutu.
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambutdan kulit kepala meliputi sebagai
berikut:
Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dirawat. Pada
masa yang modern sekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit.
Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan
kulit dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.Tentu saja dengan air yang
bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang mendasar (Depdikbud, 1986:23). Kulit yang
sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidak ada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi
lentur (fleksibel).
a. Kesehatan Telinga
Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar, bagian tengah, dan daun telinga.
Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun telinga. Telinga bagian tengah terdiri dari
ruang yang terdiri dari tiga buah ruang tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alat
keseimbangan tubuh yang terletak dalam rumah siput (Depdikbud, 1986 : 30). Telinga
merupakan alat pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi- bunyi suara dapat didengar.
Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alat keseimbangan
tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk
mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu
bersih,untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih.
b. Kesehatan Kuku
Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari sel-sel yang masih
hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari kegunaannya ada yang pipih, bulat
panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud, 1986:21).Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat
kecantikan, senjata , pengais dan pemegang (Depdikbud ,1986:22). Bila untuk keindahan bagi
wanita karena kuku harusrelatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya.
Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang
kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh
yang lain.
c. Perawatan Mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan
washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas dan iritasi
biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi
dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali
waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak dapat
diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain yang lembab
atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung
jangan digunakan diatas bola mata karena dapat meyebabkan cedera serius. Klien yang tidak
sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering. Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin
kelopak mata dan kantus sebelah dalam bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak
dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal
salin steril. Air mata buatan bisa diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dari dokter.
Tindakan pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata karena dapat
meyebabkan cedera kornea.
1. Citra Tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra
tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat
sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien
rapi sekali maka perawat mempertimbangkan rincian kerapian ketika merencanakan keperawatan
dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan
perawatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit
fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.
2. Praktik Sosial
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik
hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari
orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan
atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan.
5. kebudayaan Kepercayaan
kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari latar
kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia
kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini
biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.
6. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan
melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo,
deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi
7. kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani operasi sering
kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.
1. Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri.
8. Menciptakan keindahan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan kita
sehari-hari, oleh karena itusudah seharusnya kita sebagai manusia untuk selalumemperhatikan
kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindardari berbagai macam penyakit. Perawatan diri
atau kebersihan diri(personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yangdilakukan untuk
mempertahankan kesehatan baik secara fisikmaupun psikologis. Kebersihan dan perawatan diri
baik dari bagiantubuh telinga, mata, kulit dan anggota badan lainnya harus tetapdipenuhi
kebutuhan kebersihannya.
B. SARAN
Sebagai perawat harus bisa memeuhi kebutuhan kebersihandan perawatan diri pada pasien
supaya tetap sehat dannyaman.Tindakan yang akan dilakukan harus berdasarkan
prosedurkegiatan tertentu supaya bisa mencapai tujuan dari konsep pemenuhan kebersihan dan
perawatan diri
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, Wahit Mubarak, dll.2015.Ilmu Keperawatan Dasar buku 1. Jakarta selatan : Salema
Medika.
Ruang : melati 2
No. Medical Record : 110718
Tgl Pengkajian : 28 Maret 2021
Pukul : 14:07 WIB
I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
1. Nama (inisial klien) : Tn. S
2. Usia : 47 tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan :-
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SD
7. Suku : Jawa
8. Bahasa yang digunakan : Bahasa Jawa
9. Alamat rumah : Mulyo sari
10. Sumber Biaya : Anak
11. Tanggal Masuk RS : 26 Maret 2021
12. Diagnosa Medis Saat Pengkajian : Defisit Perawatan Diri
B. Sumber Informasi (penanggung jawab) :
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 25 tahun
3. Hubungan dengan klien : Anak
4. Pendidikan : SLTA
5. Pekerjaan : wiraswasta
6. Alamat : Mulyo sari
G. PENGKAJIAN FISIK
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 90 x/Menit
Pernafasan : 23 x/Menit
Suhu : 37 oC
TB/BB : 165cm/50Kg
Pupil
- Ukuran : 3mm
- Reaksi terhadap cahaya : pupil mengecil
- Lapang pandang : 70° keatas, 80 kebawah
- Ketajaman penglihatan : normal
- Tanda-tanda radang : tidak ada
- Pemakaian alat bantu penglihatan: tidak ada
- Keluhan lain : tidak ada
b. Sistem Pendengaran
Kesimetrisan : simetris kanan kiri
Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : orange pucat, semi
padat, sedang
Tanda radang : tidak ada
Cairan dari telinga : tidak ada
Fungsi pendengaran : normal
Pemakaian alat Bantu : tidak memakai alat bantu
c. Sistem Wicara
Kesulitan/gangguan wicara : tidak
d. Sistem Pernafasan
Jalan nafas : normal
Keluhan :( ) Sesak ( ) Nyeri
Bila sesak :( ) Setelah aktifitas
( ) Tanpa aktifitas
( ) Saat beraktifitas
Bila nyeri :-
Frekwensi : 16 x/menit
Irama : ( ✔ ) Teratur
( ) Tidak teratur
Kedalaman :( ) Dalam ( ✔ ) Dangkal
Suara nafas : normal
Batuk :( ) Ya ( ✔ ) Tidak
Jika Ya, :( ) Jenisnya
( ) Sputum
( ) Warna sputum
( ) Konsistensi
( ) Terdapat darah
- Palpasi dinding dada : rata tidak terdapat benjolan
- Perkusi dada : normal
- Penggunaan otot bantu nafas : tidak ada
- Penggunaan oksigen, ETT, orofaringeal airway, Trakeostomi : tidak
ada
- WSD : (Type, undulasi, karakteristik cairan, Jumlah,
kondisi balutan luka WSD)
e. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi Perifer
- Nadi : 80x/menit
Irama : ( ✔ ) Teratur ( ) Tidak teratur
Denyut : ( ) Lemah ( ✔ ) Kuat
- Distensi vena jugularis : normal
- Temperatur kulit : ( ✔ ) Hangat ( ) Dingin
- Warna kulit :( ) Pucat ( ) Cyanosis
( ✔ ) Kemerahan
- Pengisian kapiler : 2 detik 11
- Edema (lokasi dan derajat) : tidak ada
Sirkulasi Jantung
- Kecepatan denyut apical : 78x/menit
- Irama : ( ✔ ) Teratur
( ) Tidak teratur
- Bunyi jantung normal : dua irama lup-dup yang berulang
- Kelainan bunyi jantung : tidak ada
- Keluhan :( ✔ ) Lemah
( - ) Lelah
( ✔ ) Berdebar-debar/palpitasi
( - ) Keringat dingin
( - ) Gemetaran
( - ) Kesemutan
( - ) Kaki dan tangan dingin
- Nyeri dada : (Penyebaran, lokasi,
intensitas, lamanya & skala )
- Ictus Cordis : teraba disela-sela iga V normal
- Kardiomegali (CTR) : tidak ada
f. Sistem Neurologi
Glaslow Coma Scale (GCS) :E4M5V5
Tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial : tidak ada
Jika ada, Jelaskan..................................................
Gangguan Neurologis : (N I – N XII) : tidak ada
Pemeriksaan reflek : normal
- Patologis : normal
- Fisiologis : normal
Tanda iritasi Meningen : tidak ada
Kekuatan otot/status motorik : aktiv/normal
g. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut : baik
Kesulitan menelan : tidak ada
Muntah :-
Nyeri daerah perut :-
Bising usus : 15 x/menit
Lingkar perut : 90 cm
Asites : tidak ada
Palpasi 4 kuadran : teraba normal
Perkusi 4 kuadran : bunyi normal
Luka post operasi (jenisnya, kondisinya, ukuran) : ada, luka post operasi
apendicsitis dengan ukuran sekitar 5-10cm
h. Sistem Immunology
Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada
i. Sistem Endokrin
Napas berbau keton :( ) Ya, ( ✔ ) Tidak
Luka : ( ✔ ) Ya, ( ) Tidak,
Jika ya Jelaskan luka
disekitar apendictis
Exopthalmus :( ) Ya, ( ✔ ) Tidak
Tremor :( ) Ya, ( ✔ ) Tidak
Pembesaran kelenjar tyroid :( ) Ya, ( ✔ ) Tidak
Tanda-tanda peningkatan kadar gula darah :
- ( - ) Polidipsi
- ( - ) Poliuri
- ( - ) Polifagi
j. Sistem Urogenital
Distensi kandung kemih : normal
Nyeri tekan : tidak ada
Nyeri perkusi pada CVA : tidak ada
( - ) Anuria, ( - ) Hematuria, ( - ) Disuria,
( - ) Nocture, ( - ) Oliguria ( - ) Poliuria,
Penggunaan kateter : tidak ada
Penggunaan Irigasi : tidak ada
Keadaan genital : .normal
k. Sistem Integumen
Keadaan rambut
- Kekuatan : kuat
- Warna : hitam
- Kebersihan : terdapat ketombe
Keadaan kuku
- Kekuatan : kuat
- Warna : hitam
- Kebersihan : kotor
Keadaan kulit
- Kekuatan : normal
- Warna : kecoklatan
- Kebersihan : kotor
Tanda-tanda radang pada kulit : tidak ada
Luka : tidak ada
Dekubitus : tidak ada
Pruritus : tidak ada
Tanda – tanda perdarahan : tidak ada
l. Sistem Muskuloskeletal
Keterbatasan dalam pergerakan : tidak ada
Sakit pada tulang dan sendi : tidak ada
Tanda-tanda fraktur : tidak ada
Lokasi : tidak ada
Kontraktur pada persendian ekstremitas: tidak ada
Tonus otot :( ) Kuat
( ) Lemah
Kelainan bentuk tulang dan otot : tidak ada
Tanda-tanda radang pada sendi : tidak ada
Pengunaan alat bantu :( ) Ya ( ✔ ) Tidak
Jika Ya, Jenis : .................
Penggunaan Traksi, Gips, Spalk, ORIF/EF, PSSW, Jelaskan: tidak ada
Rentang gerak sendi (aktif/pasif) : aktif
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium
I. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis (Therapi obat, Operatif dan lain-lain)
Penatalaksanaan Keperawatan (Saat pengkajian)
K. DATA FOKUS:
Data Subjektif :
1. Keluarga mengatakan klien sering mudah tersinggung dan marah
2. Keluarga mengatakan klien suka menyendiri
3. Klien mengatakan dia malas mandi
4. Klien mengatakan tidak mau diatur orang lain
5. Klien mengatakan tidak percaya diri saat berkumpul
6. Klien mengatakan baju yang ia kenakan masih dalam keadaan bersih
7. Klien mengatakan merasa tidak berguna dengan dirinya yang sekarang
8. Klien megatakan merasa sedih dan kesal
9. Klien mengatakan merasa tidak mampu melakukan apapun
Data Objektif :
1. Klien merasa sedih dan kesal
2. Klien tidak mau mandi
3. Klien tampak kotor dan bau
4. Klien tidak berpakaian rapih
5. Klien tampak menghindari kontak mata
6. Klien sulit melakukan komunikasi
7. Klien tampak mengepalkan tangan saat diajak berkomunikasi
8. Kuku tampak kotor
9. Kulit tampak kotor
10. Klien tampak menghindari kontak mata
11. Klien sulit elakukan komunikasi
12. Klien suka menyendiri
13. Klien tampak mengepalkan tangan
14. Klien mudah tersinggung.
ANALISA DATA
N DATA MASALAH ETIOLOGI
O
1. DS : Defisit perawatan diri Ansietas berat
1.klien mengatakan dia malas
mandi
2.klien mengatakan baju yang ia
kenakan masih bersih.
DO :
1.klien tidak mau mandi
2. klien tampak kotor dan bau
3. klien tampak tidak berpakaian
Rapih
4.kuku tampak kotor
5. kulit tampak kotor
2.
DS: Harga diri rendah Gangguan
1.klien mengatakan merasa tidak kemampuan
berguna dengan dirinya yang
sekarang
2.klien mengatakan merasa sedih
dan kesal
3.klien mengatakan merasa tidak
mampu melakukan apapun.
Do:
1.klien tampak menghindari
kontak mata
2. klien suka menyendiri
3. 3.klien sulit melakukan Resiko perilaku kekerasan Gangguan
komunikasi kemampuan dalam
Ds: mengontrol emosi
1.klien mengatakan tidak mau
diatur orang lain.
2.keluarga mengatakan klien
smudah marah
3. keluarga mengatakan klien
mudah tersinggung
Do:
1.klien terlihat mudah
tersinggung.
2.saat diajak berkomunikasi
klien nampak mengepalkan
tangan.
C.CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ny.R
Dx. Medis : Harga diri rendah
Ruang : melati 2
No. MR : 110718
N Tanggal No. Dx. Implementasi (Respon Paraf Evaluasi
O Kep dan atau Hasil) (SOAP)
1. 17 juni Defisit 1.membantu klien untuk SOAP
2021 perawatan menjaga kebersihan S: 1.klien
diri ritual mengatakan sudah
2. menjekaskan penting mengerti begitu
nya kebersihan diri pentingnya
3.menjelaskan cara kebersihan pada
menjaga kebersihan diri dirinya.
4.membantu klien 2.klien mengtakan
mempraktekkan cara akan selalu menjaga
menjaga kebersihan diri. kebersihan dirinya
5.membantu klien dan akan mandi.
memasukkan jadwal O:klien menjawab
kegiatan harian. dengan suara pelan.
A: klien dapat
menyebutkan
kembali cara
menjaga kebersihan
P: lanjutkan
intervensi
2. Harga diri
rendah 1.mengidentifikasi
SOAP
kemampuan dan aspek
S: klien mengatakan
positif yang dimiliki
sudah mampu
klien.
melakukan kegiatan
2.membantu klien
sesuai dengan
memilih kegiatan yang
kemampuan yang
akan dilatih sesuai
dipilih
dengan kemampuan
O: klien tampak
klien.
senang ketika
3.melatih klien sesuai
diberikan pujian.
dengan kemampuan yang
A:klien mampu
dipilih.
membuat jadwal
4.memberikan pujian
kegiatan sesuai
dengan kemampuan
yang dimiliki.
3. Resiko P: lanjutkan
17 juni perilaku intervensi.
2021 kekerasan 1.membina hubungan
saling percaya SOAP
2.mengidentifikasi S:klien mengatakan
penyebab marah perilaku kekerasan
17 juni yang biasa dilakukan
3.mendiskusi pada
2021 adalah melempar
klienperilaku kekerasan
yang biasa dilakukan barang
klien O: klien sudah dapat
4.mendiskusi bersama membina hubungan
klien akibat dari perilaku saling percaya
kekerasan yag pernah dengan perawat.
dilakukan A:klien sudah bisa
mengontrol emosi
nya dengan baik.
P: lanjutkan
intervensi.