Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH KEBERSIHAN DAN KEPERAWATAN DIRI

KEPERAWATAN DASAR 1

Dosen Pengampu : Ns. Desi kurniati, M.kep,Sp.Kep.An

Kelompok 3

1. Balqis Alba Fadila 2020206203040


2. Ferlania Putri Dinanti 2020206203051
3. Fitra Dia Cahya Setia .S 2020206203052
4. Imam Rosyadi Karim 2020206203072
5. Putri Ayu Prihatini 2020206203066
6. Risma Silvia 2020206203068

Kelas 2B SI Ilmu Keperawatan

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Kebersihan dan
Keperawatan Diri” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah DASAR KEPERAWATAN I. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan
data-data yang kami peroleh dari situs blog di internet. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah DASAR KEPERAWATAN I atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan semestinya.

Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna. Sehingga saya
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menambah kualitas serta mutu dari
makalah tersebut.kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita
semua.

Pringsewu, Mei 2021


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN..........................................................................................................5
D. MANFAAT PENYUSUNAN.................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. PENGERTIAN........................................................................................................................6
B. JENIS-JENIS KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI...................................................6
a.Kebersihan diri ( Personal hygiene ).....................................................................................6
b.Kesehatan Gigi dan Mulut.....................................................................................................7
c. Kesehatan Rambut dan kulit.................................................................................................7
C. TUJUAN KEBERSIHAN DAN KEPERAWAN DIRI..........................................................8
a. Kesehatan Telinga................................................................................................................8
b. Kesehatan Kuku...................................................................................................................9
c. Perawatan Mata....................................................................................................................9
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN PERAWATAN DIRI....................9
1. Citra Tubuh...........................................................................................................................9
2. Praktik Sosial......................................................................................................................10
3. Status Sosial Ekonomi........................................................................................................10
4. Pengetahuan Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya........................10
5. kebudayaan Kepercayaan...................................................................................................10
6. Pilihan pribadi....................................................................................................................10
7. kondisi fisik........................................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................................................................12
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................12
B. SARAN.................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan kita
sehari-hari, oleh karena itu sudahseharusnya kita sebagai manusia untuk selalu
memperhatikankebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yangmemadai mengenai kebersihan diri dan
lingkungan ini, sebagai bekaluntuk merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain
dalamhal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun dimasyarakat. Perawatan diri
atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankankesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri
dipengaruhi berbagai faktor, di antaranva: budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga,
pengetahuan terhadap peerawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri. Dalam kehidupan
sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena
kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat
dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Hal-hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya
kebudayaan, social, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan.Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan,hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal
tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. (Tarwoto, Watonah,
2006 :78).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi penglihatan,pendengaran, dan integument berkaitan dengan
kebersihan diri.

2. Apa itu kebersihan dan perawatan diri?

3. Apa saja jenis dari kebersihan dan perawatan diri?

4. Apa tujuan kebersihan dan perawatan diri?

5. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatandiri?

6. Bagaimana konsep Asuhan Keperawatan untuk memenuhikebutuhan kebersihan dan


perawatan diri?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa itu kebersihan dan perawatan diri.

2. Untuk mengetahui apa saja jenis dari kebersihan dan perawatandiri.

3. Untuk mengetahui tujuan dari kebersihan dan perawatan diri.

4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri,

5. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan seperti apa agar kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri bisa terpenuhi.

D. MANFAAT PENYUSUNAN
1. Agar Mahasiswa studi Keperawatan mengetahui anatomi danfisiologi dalam pemenuhan
kebutuhan kebersihan dan perawatan diri.

2.Agar Mahasiswa studi Keperawatan mengetahui bagaimana konsep asuhan keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan kebesihan dan perawatan diri
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Kebersihan dan perawatan diri Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan
bagian dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia
untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai
macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai
kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk
merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun
dimasyarakat. Perawatan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisikmaupun psikologis (Alimul, 2009).Menurut Depkes
(2000, dalam Scribd, 2011)

perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya
guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, seseorang dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri. Perawatan diri berorientasi pada manusia, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan yang saling mempengaruhi (Meleis, 2007 dala Herlina, 2013).

Penyakit mungkin saja teratasi dengan upaya pengobatan. Akan tetapi,tanpa perawatan penyakit
itu akan tetap ada dan kondisi sehat tidakakan tercapai (Asmadi, 2008). Jadi, perawatan diri
adalah suatu kemampuan dasar manusia dalam merawat dirinya sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatannya.

B. JENIS-JENIS KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI

a.Kebersihan diri ( Personal hygiene )


Higiene adalah ilmu kesehatan. Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti
personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis (Tarwoto & Wartonah, 2010). Cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan
mereka disebut higiene perorangan (Potter & Perry, 2005). Secara umum kebersihandiri/ mandi
meliputi kemampuan membersihkan badan,memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur
suhu aliranmandi dan mendapatkan perlengkapan mandi, pengeringan tubuh serta masuk dan
pengeluaran mandi.
b.Kesehatan Gigi dan Mulut
Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna makanan. Mulut berupa
suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak, dibagian belakang berhubungan dengan
tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir. Lidah terdapat didasar rongga mulut terdiri dari
jaringan yang lunak dan ujung-ujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan keras yang
terdapat di rahang atas dan bawah yang tersusun rapi dalam lengkungan (Depdikbud, 1986:33).
Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka makanan tersebut dihaluskan
oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah berperan sebagai pencampur makanan,penempatan
makananagar dapat dikunyah dengan baik dan berperan sebagai indera perasa dan pengecap.
Penampilan wajah sebagian ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga sebagai pembantu
pengucapan kata-kata dengan jelas danterang (Soenarko, 1984: 28).Seperti halnya dengan bagian
tubuh yang lain, maka mulutdan gigi juga perlu perawatan yang teratur dan seyogyanya sudah
dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup
mineral seperti zat kapur,makanan dalam bentuk buah-buahan yang mengandung vitamin A atau
C sangat baik untuk kesehatan gigi dan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang
terbaik untuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan
pada waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang ada pada
gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda yang keras dan makan makanan
yang dingin dan terlalupanas (Depdikbud, 1986: 30). Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi,
bersih, bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna
merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut.

c. Kesehatan Rambut dan kulit


Rambut Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makin kecil dan ujungnya makin
kecil. Pada bagian dalam berlubang dan berisi zat warna. Warna rambut setiap orang tidak sama
tergantung zat warna yang ada didalamnaya. Rambut dapat tumbuh dari pembuluh darah yang
ada disekitar rambut(Depdikbud, 1986:23). Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari
sengatan matahari dan hawa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian alat
perlindungan lain sepertitopi, kain kerudung dan masih banyak lagi yang lain. Penampilan akan
lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam keadaan bersih dan sehat. Sebaliknya rambut yang
dalam keadaan kotor, kusam dan tidak terawat akan terkesan jorok dan penampilan tidak
menarik. Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih, sehingga perlu perawatan yang
baik. Untuk perawatan rambut dapat ditempuh dengan berbagai cara namun demikian cara yang
dilakukan adalah cara pencucian rambut.Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak
mengandung minyak. Karena itu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian maka
pencucian rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambut dengan shampoo dipandang cukup
apabila dilakukan dua kali dalam seminggu (Depdikbud, 1986:12).

Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah, tidak terlalu berminyak dan terlalu
kering serta tidak berketombe dan berkutu.
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambutdan kulit kepala meliputi sebagai
berikut:

1. Pola kebersihan diri klien normal

2. Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yangsehat

3. Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri

4. Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri

5. Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.

C. TUJUAN KEBERSIHAN DAN KEPERAWAN DIRI


Kesehatan kulit Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit dibedakan
menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian dalam yang disebut kulit
jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok,
yaitu lapisan luar yang disebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi.
Kulit jangat terletak disebelah bawah atau sebelah dalam dari kulit ari (Depdikbud, 1986:16).
Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya. Perlindungan kulit terhadap
segala rangsangan dari luar, dan perlindungan tubuh dari bahaya kuman penyakit. Sebagai
pelindung kulitpun sebagai pelindung cairan-cairan tubuh sehingga tubuh tidak kekeringan dari
cairan. Melalui kulitlah rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit yang lain
sebagai alat pengeluaran ampas-ampas berupa zat yang tidak terpakai melalui keringat yang
keluar lewat pori-pori(Soenarko, 1984:4).

Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dirawat. Pada
masa yang modern sekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit.
Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan
kulit dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.Tentu saja dengan air yang
bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang mendasar (Depdikbud, 1986:23). Kulit yang
sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidak ada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi
lentur (fleksibel).

a. Kesehatan Telinga
Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar, bagian tengah, dan daun telinga.
Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun telinga. Telinga bagian tengah terdiri dari
ruang yang terdiri dari tiga buah ruang tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alat
keseimbangan tubuh yang terletak dalam rumah siput (Depdikbud, 1986 : 30). Telinga
merupakan alat pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi- bunyi suara dapat didengar.
Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alat keseimbangan
tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk
mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu
bersih,untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih.

b. Kesehatan Kuku
Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari sel-sel yang masih
hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari kegunaannya ada yang pipih, bulat
panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud, 1986:21).Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat
kecantikan, senjata , pengais dan pemegang (Depdikbud ,1986:22). Bila untuk keindahan bagi
wanita karena kuku harusrelatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya.
Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang
kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh
yang lain.

c. Perawatan Mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan
washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas dan iritasi
biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi
dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali
waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak dapat
diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain yang lembab
atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung
jangan digunakan diatas bola mata karena dapat meyebabkan cedera serius. Klien yang tidak
sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering. Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin
kelopak mata dan kantus sebelah dalam bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak
dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal
salin steril. Air mata buatan bisa diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dari dokter.
Tindakan pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata karena dapat
meyebabkan cedera kornea.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN PERAWATAN DIRI

1. Citra Tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra
tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat
sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien
rapi sekali maka perawat mempertimbangkan rincian kerapian ketika merencanakan keperawatan
dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan
perawatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit
fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.
2. Praktik Sosial
Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik
hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari
orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan
atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan.

3. Status Sosial Ekonomi


Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang
digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan yang
penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga harus menentukan jika
penggunaan produk- produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh
kelompok social klien.

4. Pengetahuan Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya


bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri
tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali,
pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene.
Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko
kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.

5. kebudayaan Kepercayaan
kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari latar
kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia
kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini
biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.

6. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan
melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo,
deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi

7. kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani operasi sering
kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.

D. Tujuan kebersihan dan perawatan diri

1. Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri.

2. Menghilangkan bau badan yang berlebihan.

3. Memelihara integritas permukaan kulit.

4. Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah.


5. Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien.

6. Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.

7. Meningkatkan percaya diri seseorang

8. Menciptakan keindahan.

9. Meningkatkan derajat kesehatan sesorang.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan kita
sehari-hari, oleh karena itusudah seharusnya kita sebagai manusia untuk selalumemperhatikan
kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindardari berbagai macam penyakit. Perawatan diri
atau kebersihan diri(personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yangdilakukan untuk
mempertahankan kesehatan baik secara fisikmaupun psikologis. Kebersihan dan perawatan diri
baik dari bagiantubuh telinga, mata, kulit dan anggota badan lainnya harus tetapdipenuhi
kebutuhan kebersihannya.

B. SARAN
Sebagai perawat harus bisa memeuhi kebutuhan kebersihandan perawatan diri pada pasien
supaya tetap sehat dannyaman.Tindakan yang akan dilakukan harus berdasarkan
prosedurkegiatan tertentu supaya bisa mencapai tujuan dari konsep pemenuhan kebersihan dan
perawatan diri
DAFTAR PUSTAKA

Iqbal, Wahit Mubarak, dll.2015.Ilmu Keperawatan Dasar buku 1. Jakarta selatan : Salema
Medika.

 Perry, potter. 2006. Fundamental keprawatan: konsep,proses, dan praktik.        Jakarta: EGC.

 Kozier, Erb. 2009. Buku ajar praktik keprawatan klinis: ed 5. Jakarta: EGC.


FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR

Ruang : melati 2
No. Medical Record : 110718
Tgl Pengkajian : 28 Maret 2021
Pukul : 14:07 WIB

I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
1. Nama (inisial klien) : Tn. S
2. Usia : 47 tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan :-
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SD
7. Suku : Jawa
8. Bahasa yang digunakan : Bahasa Jawa
9. Alamat rumah : Mulyo sari
10. Sumber Biaya : Anak
11. Tanggal Masuk RS : 26 Maret 2021
12. Diagnosa Medis Saat Pengkajian : Defisit Perawatan Diri
B. Sumber Informasi (penanggung jawab) :
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 25 tahun
3. Hubungan dengan klien : Anak
4. Pendidikan : SLTA
5. Pekerjaan : wiraswasta
6. Alamat : Mulyo sari

II. RIWAYAT KESEHATAN

A. Riwayat kesehatan masuk RS (UGD/Poliklinik) :


Klien tidak mau mandi, klien tampak kotor dan bau, keluarga mengatakan klien
sering mudah tersinggung dan marah dan tidak berpakaian rapih, keluarga klien
mengatakan klien suka menyendiri,
B. Riwayat kesehatan saat pengkajian/Riwayat Penyakit Sekarang:
1. Keluhan Utama :
Keluhan saat dilakukan pengkajian
Klien tampak menghindari kontak mata, klien sulit melakukan komunikasi, klien
mengatakan baju yang ia gunakan masih bersih, klien tampak tidak berpakaian
rapi,klien mengatakan tidak mau diatur orang lain, saat diajak berkomunikasi
klien tampak mengepalkan tangan.
P (Provokatif/Paliatif)
Penyebab : klien mengatakan dia malas mandi dan tidak mau
diatur orang lain
Hal yang memperberat : klien merasa tidak percaya diri saat berkumpul
Hal yang memperingan : klien mengatakan dengan menyendiri keadaan
dapat kembali baik
Q (Quantitas/Kualitas) : klien merasa sedih dan kesal
 R (Region/Radiation) : -
 Lokasi dan penyebaran :-
 S (Severity/Scale) :-
Lamanya :-
Frekwensi :-
Intensitas :-
 T (Time) :-
Kapan terjadinya :-
2. Keluhan penyerta :-
Riwayat Kesehatan Lalu :
 Riwayat alergi :-
 Riwayat kecelakaan :-
 Riwayat perawatan di RS :-
 Riwayat penyakit berat/kronis :-
 Riwayat pengobatan : Klien menjalani pengobatan hanya dengan
berobat jalan
 Riwayat operasi :-
C. Riwayat Kesehatan Keluarga :

D. Riwayat Psikososial – Spiritual


 Konsep diri (gambaran diri, peran, harga diri, ideal diri, identitas) :
Body image : Klien sangat tidak menyukai badnnay yang kotor
Self ideal : klien ingin cepat sembuh dan dapat diterima di masyarakat sekitar
Self exterm : klien mengatakan dirinya tidak berguna dan tidak berarti lagi karena
telah gagal menjadi seorang suami yang baik untuk istrinya.
Identity : klien bernama Tn. S dengan usia 47 th yang beralamatkan di Mulyo sari
 Support System : keluarga berharap klien cepat sembuh
 Komunikasi : komunikasi klien dan keluarga kurang baik, karena klien
enggan diajak berkomunikasi.
 System nilai kepercayaan : klien beragama Islam
E. Lingkungan
1. Rumah
 Kebersihan : bersih
 Polusi : tidak ada polusi
 Bahaya : tidak ada bahaya
2. Pekerjaan
 Kebersihan :-
 Polusi :-
 Bahaya :-

F.Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit:


1. Pola Nutrisi dan Cairan sebelum sakit :
a. Pola nutrisi :
 Asupan : ( √ ) Oral ( ) Enteral
( ) TPN
 Frekwensi makan : 3 x/Hari
 Nafsu makan : (  ) Baik
( ) Kurang
 Diit : 1 porsi nasi + lauk pauk
 Makanan tambahan : Pisang
 Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan : -
 Kebiasaan makan (sebelum dan sesudah makan) : Minum kopi
sebelum makan minum kopi, sesudah makan minum kopi
 Jumlah Kalori :
 Perubahan berat badan 3 bulan terakhir :-
b. Pola Cairan :
 Asupan cairan :
- ( ✔ ) Oral, jenis, volume, total
- ( ) Enteral, jenis, frekuensi, volume total
- ( ) Parenteral, jenis, jumlah, tetesan, volume total
Pola Nutrisi dan Cairan sesudah sakit
a. Pola nutrisi :
 Asupan : (✔ ) Oral ( ) Enteral
( ) TPN
 Frekwensi makan : 3x/Hari
 Nafsu makan : (  ) Baik ( ) Kurang (karena penyakit yang
diderita)
 Diit :-
 Makanan tambahan : buah pisang dan mangga
 Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan :-
Kebiasaan makan (sebelum dan sesudah makan) : Minum kopi
 Jumlah Kalori :-
 Perubahan berat badan 3 bulan terakhir :-
- ( ) Bertambah…….Kg
- ( ✔ ) Tetap
- ( ) Berkurang....Kg
b. Pola Cairan :
 Asupan cairan :
- (  ) Oral, jenis, volume, total
- ( ) Enteral, jenis, frekuensi, volume total
- ( ) Parenteral, jenis, jumlah, tetesan, volume total

2. Pola Eliminasi (sebelum sakit) :


a. BAK
 Frekwensi : 3x4/hari
 Waktu : tidak menentu
 Jumlah : 25-55 cc/hari
 Warna : kuning
 Bau : khas urine
 Keluhan yang berhubungan dengan BAK: -
b. BAB
 Frekwensi : 2x/hari
 Waktu : tidak menentu
 Warna : kecoklatan
 Bau : khas feses
 Konsistensi : padat
 Keluhan :-
 Penggunaan laxatif/pencahar :-
c. IWL ( Insensible Water Lose ) :52 cc/hari
d. Balance cairan
3. Pola Eliminasi saat sakit :
e. BAK
 Frekwensi : 3-4 x/hari
 Waktu : tidak menentu
 Jumlah : 25-55 cc/hari
 Warna : kuning
 Bau : khas urine
 Keluhan yang berhubungan dengan BAK:
f. BAB
 Frekwensi : 2x/hari
 Waktu : tidak menentu
 Warna : coklat
 Bau : khas feses
 Konsistensi : padat
 Keluhan :-
 Penggunaan laxatif/pencaha : -
g. IWL ( Insensible Water Lose ) : -
h. Balance cairan

4. Pola Personal Hygiene sebelum:


a. Mandi
 Frekwensi : 3 hari 1x
b. Oral hygiene
 Frekwensi : 3 hari 1x
 Waktu : saat mandi
c. Cuci Rambut
 Frekwensi : saat mandi
5. Pola Personal Hygiene saat sakit:
d. Mandi
 Frekwensi : 3 hari 1x
e. Oral hygiene
 Frekwensi : 3 hari 1x
 Waktu : saat mandi
f. Cuci Rambut
 Frekwensi : saat mandi
6. Pola istirahat dan tidur sebelum sakit :
 Lama tidur : 6 Jam/hari
 Waktu
- Siang : 1 jam
- Malam : 5 jam

 Kebiasaan sebelum tidur/pengantar tidur :


( - ) Penggunaan obat tidur
( - ) Kegiatan lain, Jelaskan : .................
 Kesulitan dalam hal tidur
( -) Menjelang tidur
( ) Sering/mudah terbangun
(  ) Merasa tidak puas setelah bangun tidur
Jelaskan alasannya : tidak nyaman pada saat tidur
7. Pola istirahat dan tidur saat sakit :
 Lama tidur : 6 Jam/hari
 Waktu
- Siang : 1 jam
- Malam : 5 jam

 Kebiasaan sebelum tidur/pengantar tidur :


( - ) Penggunaan obat tidur
( - ) Kegiatan lain, Jelaskan : .................
 Kesulitan dalam hal tidur
( - ) Menjelang tidur
( ) Sering/mudah terbangun
(  ) Merasa tidak puas setelah bangun tidur
Jelaskan alasannya : tidak nyaman pada saat tidur

8. Pola aktivitas dan latihan (sebelum sakit) :


 Jenis pekerjaan : buruh
 Waktu bekerja :-
 Kegiatan waktu luang :-
 Keluhan dalam beraktivitas :-
 Olah raga
Jenis : .................
Frekwensi : .................
 Keterbatasan dalam hal
( - ) Mandi
( - ) Menggunakan pakaian
(- ) Berhias
Pola aktivitas saat sakit
Jenis pekerjaan :-
Waktu bekerja : -
Kegiatan waktu luang :-
Keluhan dalam beraktivitas :-
Olah raga
Jenis :-
Frekwensi :-
Keterbatasan dalam hal
( ) Mandi
( ) Menggunakan pakaian
( ) Berhias

9. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


a. Merokok :( ) Ya, ( √ ) Tidak
- Frekwensi : .................
- Jumlah : .................
- Lama pemakaian : .................
b. Minuman keras :( ) Ya / ( √ ) Tidak
- Frekwensi : .................
- Jumlah : .................
- Lama pemakaian : .................
c. Ketergantungan obat : ( ✔ ) Ya, ( ) Tidak
Jika Ya : Jelaskan : klien minum obat yang diresepkan dokter.

G. PENGKAJIAN FISIK
1. Pemeriksaan umum
 Kesadaran : composmentis
 Tekanan Darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 90 x/Menit
 Pernafasan : 23 x/Menit
 Suhu : 37 oC
 TB/BB : 165cm/50Kg

2. Pemeriksaan fisik per system


a. Sistem Penglihatan
 Posisi mata : ( ✔ ) Simetris
( ) Asimetris
 Kelopak mata : ganda
 Pergerakan bola mata : aktif
 Konjungtiva : normal
 Kornea : normal
 Sklera : normal

 Pupil
- Ukuran : 3mm
- Reaksi terhadap cahaya : pupil mengecil
- Lapang pandang : 70° keatas, 80 kebawah
- Ketajaman penglihatan : normal
- Tanda-tanda radang : tidak ada
- Pemakaian alat bantu penglihatan: tidak ada
- Keluhan lain : tidak ada
b. Sistem Pendengaran
 Kesimetrisan : simetris kanan kiri
 Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : orange pucat, semi
padat, sedang
 Tanda radang : tidak ada
 Cairan dari telinga : tidak ada
 Fungsi pendengaran : normal
 Pemakaian alat Bantu : tidak memakai alat bantu
c. Sistem Wicara
 Kesulitan/gangguan wicara : tidak

d. Sistem Pernafasan
 Jalan nafas : normal
 Keluhan :( ) Sesak ( ) Nyeri
 Bila sesak :( ) Setelah aktifitas
( ) Tanpa aktifitas
( ) Saat beraktifitas
 Bila nyeri :-
 Frekwensi : 16 x/menit
 Irama : ( ✔ ) Teratur
( ) Tidak teratur
 Kedalaman :( ) Dalam ( ✔ ) Dangkal
 Suara nafas : normal
 Batuk :( ) Ya ( ✔ ) Tidak
Jika Ya, :( ) Jenisnya
( ) Sputum
( ) Warna sputum
( ) Konsistensi
( ) Terdapat darah
- Palpasi dinding dada : rata tidak terdapat benjolan
- Perkusi dada : normal
- Penggunaan otot bantu nafas : tidak ada
- Penggunaan oksigen, ETT, orofaringeal airway, Trakeostomi : tidak
ada
- WSD : (Type, undulasi, karakteristik cairan, Jumlah,
kondisi balutan luka WSD)
e. Sistem Kardiovaskuler
 Sirkulasi Perifer
- Nadi : 80x/menit
Irama : ( ✔ ) Teratur ( ) Tidak teratur
Denyut : ( ) Lemah ( ✔ ) Kuat
- Distensi vena jugularis : normal
- Temperatur kulit : ( ✔ ) Hangat ( ) Dingin
- Warna kulit :( ) Pucat ( ) Cyanosis
( ✔ ) Kemerahan
- Pengisian kapiler : 2 detik 11
- Edema (lokasi dan derajat) : tidak ada
 Sirkulasi Jantung
- Kecepatan denyut apical : 78x/menit
- Irama : ( ✔ ) Teratur
( ) Tidak teratur
- Bunyi jantung normal : dua irama lup-dup yang berulang
- Kelainan bunyi jantung : tidak ada
- Keluhan :( ✔ ) Lemah
( - ) Lelah
( ✔ ) Berdebar-debar/palpitasi
( - ) Keringat dingin
( - ) Gemetaran
( - ) Kesemutan
( - ) Kaki dan tangan dingin
- Nyeri dada : (Penyebaran, lokasi,
intensitas, lamanya & skala )
- Ictus Cordis : teraba disela-sela iga V normal
- Kardiomegali (CTR) : tidak ada

f. Sistem Neurologi
 Glaslow Coma Scale (GCS) :E4M5V5
 Tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial : tidak ada
Jika ada, Jelaskan..................................................
 Gangguan Neurologis : (N I – N XII) : tidak ada
 Pemeriksaan reflek : normal
- Patologis : normal
- Fisiologis : normal
 Tanda iritasi Meningen : tidak ada
 Kekuatan otot/status motorik : aktiv/normal

g. Sistem Pencernaan
 Keadaan mulut : baik
 Kesulitan menelan : tidak ada
 Muntah :-
 Nyeri daerah perut :-
 Bising usus : 15 x/menit
 Lingkar perut : 90 cm
 Asites : tidak ada
 Palpasi 4 kuadran : teraba normal
 Perkusi 4 kuadran : bunyi normal
 Luka post operasi (jenisnya, kondisinya, ukuran) : ada, luka post operasi
apendicsitis dengan ukuran sekitar 5-10cm

h. Sistem Immunology
 Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada

i. Sistem Endokrin
 Napas berbau keton :( ) Ya, ( ✔ ) Tidak
 Luka : ( ✔ ) Ya, ( ) Tidak,
Jika ya Jelaskan luka
disekitar apendictis
 Exopthalmus :( ) Ya, ( ✔ ) Tidak
 Tremor :( ) Ya, ( ✔ ) Tidak
 Pembesaran kelenjar tyroid :( ) Ya, ( ✔ ) Tidak
 Tanda-tanda peningkatan kadar gula darah :
- ( - ) Polidipsi
- ( - ) Poliuri
- ( - ) Polifagi
j. Sistem Urogenital
 Distensi kandung kemih : normal
 Nyeri tekan : tidak ada
 Nyeri perkusi pada CVA : tidak ada
 ( - ) Anuria, ( - ) Hematuria, ( - ) Disuria,
( - ) Nocture, ( - ) Oliguria ( - ) Poliuria,
 Penggunaan kateter : tidak ada
 Penggunaan Irigasi : tidak ada
 Keadaan genital : .normal

k. Sistem Integumen
 Keadaan rambut
- Kekuatan : kuat
- Warna : hitam
- Kebersihan : terdapat ketombe
 Keadaan kuku
- Kekuatan : kuat
- Warna : hitam
- Kebersihan : kotor
 Keadaan kulit
- Kekuatan : normal
- Warna : kecoklatan
- Kebersihan : kotor
 Tanda-tanda radang pada kulit : tidak ada
 Luka : tidak ada
 Dekubitus : tidak ada
 Pruritus : tidak ada
 Tanda – tanda perdarahan : tidak ada
l. Sistem Muskuloskeletal
 Keterbatasan dalam pergerakan : tidak ada
 Sakit pada tulang dan sendi : tidak ada
 Tanda-tanda fraktur : tidak ada
 Lokasi : tidak ada
 Kontraktur pada persendian ekstremitas: tidak ada
 Tonus otot :(  ) Kuat
( ) Lemah
 Kelainan bentuk tulang dan otot : tidak ada
 Tanda-tanda radang pada sendi : tidak ada
 Pengunaan alat bantu :( ) Ya ( ✔ ) Tidak
Jika Ya, Jenis : .................
 Penggunaan Traksi, Gips, Spalk, ORIF/EF, PSSW, Jelaskan: tidak ada
 Rentang gerak sendi (aktif/pasif) : aktif

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium

I. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis (Therapi obat, Operatif dan lain-lain)
Penatalaksanaan Keperawatan (Saat pengkajian)

J. RESUME KONDISI KLIEN


(SAAT DI IGD DAN SEBELUM PENGKAJIAN)

K. DATA FOKUS:
 Data Subjektif :
1. Keluarga mengatakan klien sering mudah tersinggung dan marah
2. Keluarga mengatakan klien suka menyendiri
3. Klien mengatakan dia malas mandi
4. Klien mengatakan tidak mau diatur orang lain
5. Klien mengatakan tidak percaya diri saat berkumpul
6. Klien mengatakan baju yang ia kenakan masih dalam keadaan bersih
7. Klien mengatakan merasa tidak berguna dengan dirinya yang sekarang
8. Klien megatakan merasa sedih dan kesal
9. Klien mengatakan merasa tidak mampu melakukan apapun
 Data Objektif :
1. Klien merasa sedih dan kesal
2. Klien tidak mau mandi
3. Klien tampak kotor dan bau
4. Klien tidak berpakaian rapih
5. Klien tampak menghindari kontak mata
6. Klien sulit melakukan komunikasi
7. Klien tampak mengepalkan tangan saat diajak berkomunikasi
8. Kuku tampak kotor
9. Kulit tampak kotor
10. Klien tampak menghindari kontak mata
11. Klien sulit elakukan komunikasi
12. Klien suka menyendiri
13. Klien tampak mengepalkan tangan
14. Klien mudah tersinggung.
ANALISA DATA
N DATA MASALAH ETIOLOGI
O
1. DS : Defisit perawatan diri Ansietas berat
1.klien mengatakan dia malas
mandi
2.klien mengatakan baju yang ia
kenakan masih bersih.
DO :
1.klien tidak mau mandi
2. klien tampak kotor dan bau
3. klien tampak tidak berpakaian
Rapih
4.kuku tampak kotor
5. kulit tampak kotor
2.
DS: Harga diri rendah Gangguan
1.klien mengatakan merasa tidak kemampuan
berguna dengan dirinya yang
sekarang
2.klien mengatakan merasa sedih
dan kesal
3.klien mengatakan merasa tidak
mampu melakukan apapun.

Do:
1.klien tampak menghindari
kontak mata
2. klien suka menyendiri
3. 3.klien sulit melakukan Resiko perilaku kekerasan Gangguan
komunikasi kemampuan dalam
Ds: mengontrol emosi
1.klien mengatakan tidak mau
diatur orang lain.
2.keluarga mengatakan klien
smudah marah
3. keluarga mengatakan klien
mudah tersinggung
Do:
1.klien terlihat mudah
tersinggung.
2.saat diajak berkomunikasi
klien nampak mengepalkan
tangan.

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS


1. Defisit perawatan diri
2. Harga diri rendah
3. Resiko perilaku kekerasan
B. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. S
Dx. Medis : defisit perawatan diri
Ruang : melati 2
No. MR : 110718
Diagnosa
Keperawatan
No Tanggal Tujuan (SMART) Rencana Tindakan Rasional
dan Data
Penunjang
1. 16 juni Defisit Setelah dilakukan 1.bantu klien untuk 1.meningkatkan
2021 perawatan diri asuhan menjaga kebersihan pengetahuan klien
keperawatan ritual tentang tanda-tanda
selama 2x24jam 2. jekaskan penting perawatan diri yang
masalah dapat nya kebersihan diri baik
teratasi dengan 3.jelaskan cara 2.klien dapat menjaga
kriteria hasil: menjaga kebersihan kebersihan diri dengan
1.klien dapat diri baik.
melakukan 4.bantu klien 3.membantu klien
kebersihan diri mempraktekkan cara meningkatkan harga
secara mandiri. menjaga kebersihan dirinya.
2.klien mampu diri. 4.menghindari adanya
memepertahankan 5.bantu klien perubahan peran akibat
kebersihan dan memasukkan jadwal perasaan hdr.
penampilan yang kegiatan harian.
rapi secara mandiri.
3.klien mampu
merawat mulut dan
gigi secara mandiri.

2. 16 juni Harga diri Setelah dilakukan 1.identifikasi 1.aspek sangat penting


2021 rendah asuhan kemampuan dan aspek untuk meningkatkan
keperawatan positif yang dimiliki pd serta harga diri
selama 2x24 jam klien. 2.mencari cara yang
masalah dapat 2.bantu klien memilih konstrktif dan
diatasi dengan kegiatan yang akan menunjukkan potensi
kriteria hasil: dilatih sesuai dengan yang dimiliki klien
1.klien dapat kemampuan klien. untuk mengubah
mengidentifikasi 3.latih klien sesuai dirinya menjadi lebih
kemampuan dan dengan kemampuan baik dan berharga.
aspek positif yang yang dipilih. 3.meningkatkan harga
dimiliki 4.beri pujian diri serta memancing
2.klien dapat klien mengucapkan.
menetapkan/memili
h kegiatan yang
sesuai kemampuan
3.klien dapat
berlatih kegiatan
yang sudah
dipilih,sesuai
kemampuan.

3. 16 juni Resiko Setelah dilakukan 1.membina hubungan 1.kepercayaan dari


2021 perilaku asuhan saling percaya klien merupakan hal
kekerasan keperawatan 2.megidentifikasi yang mutlak serta akan
selama 2x24 jam penyebab marah memudahkan dalam
masalah dapat 3.diskusi pada melakukan penekatan
diatasi dengan klienperilaku dan tindakan
kriteria hasil: kekerasan yang biasa keperawatanpada klien
1.klien dapat dilakukan klien 2.untuk mengetahui
mengontrol 4.diskusi bersama penyebab perilaku
perilaku kekerasan klien akibat dari kekerasan yang pernah
yang dimilikinya. perilaku kekerasan dilakukan klien
yag pernah dilakukan. 3.untuk mengetahui
perilaku kekerasan
yang pernah dilakukan
klien.
4.membantu klien
melihat dampak yang
timbul akibat perilaku
kekerasan yang
dilakukan klien.

C.CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ny.R
Dx. Medis : Harga diri rendah
Ruang : melati 2
No. MR : 110718
N Tanggal No. Dx. Implementasi (Respon Paraf Evaluasi
O Kep dan atau Hasil) (SOAP)
1. 17 juni Defisit 1.membantu klien untuk SOAP
2021 perawatan menjaga kebersihan S: 1.klien
diri ritual mengatakan sudah
2. menjekaskan penting mengerti begitu
nya kebersihan diri pentingnya
3.menjelaskan cara kebersihan pada
menjaga kebersihan diri dirinya.
4.membantu klien 2.klien mengtakan
mempraktekkan cara akan selalu menjaga
menjaga kebersihan diri. kebersihan dirinya
5.membantu klien dan akan mandi.
memasukkan jadwal O:klien menjawab
kegiatan harian. dengan suara pelan.
A: klien dapat
menyebutkan
kembali cara
menjaga kebersihan
P: lanjutkan
intervensi
2. Harga diri
rendah 1.mengidentifikasi
SOAP
kemampuan dan aspek
S: klien mengatakan
positif yang dimiliki
sudah mampu
klien.
melakukan kegiatan
2.membantu klien
sesuai dengan
memilih kegiatan yang
kemampuan yang
akan dilatih sesuai
dipilih
dengan kemampuan
O: klien tampak
klien.
senang ketika
3.melatih klien sesuai
diberikan pujian.
dengan kemampuan yang
A:klien mampu
dipilih.
membuat jadwal
4.memberikan pujian
kegiatan sesuai
dengan kemampuan
yang dimiliki.
3. Resiko P: lanjutkan
17 juni perilaku intervensi.
2021 kekerasan 1.membina hubungan
saling percaya SOAP
2.mengidentifikasi S:klien mengatakan
penyebab marah perilaku kekerasan
17 juni yang biasa dilakukan
3.mendiskusi pada
2021 adalah melempar
klienperilaku kekerasan
yang biasa dilakukan barang
klien O: klien sudah dapat
4.mendiskusi bersama membina hubungan
klien akibat dari perilaku saling percaya
kekerasan yag pernah dengan perawat.
dilakukan A:klien sudah bisa
mengontrol emosi
nya dengan baik.
P: lanjutkan
intervensi.

Anda mungkin juga menyukai