Anda di halaman 1dari 8

Rabu, 23 Februari 2022

CATATAN

1. Setiap kelompok harus memiliki ketua, sekertaris dan bendahara

2. Proposal teknis
BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


1.2. TUJUAN DAN SASARAN
1.3. RUANG LINGKUP WILAYAH DAN MATERI
1.4. SISTEMATIKA LAPORAN
1.5. KERANGKA PIKIR/KERANGKA MATERI

BAB II GAMBARAN AWAL WILAYAH PERENCANAAN (BAGIAN


WILAYAH PERKOTAAN)
2.1 KARAKTERISTIK FISIK DASAR
2.1.1 Topografi
2.1.2 Geologi dan jenis tanah
2.1.3 Klimatologi (Iklim)
2.1.4 Sumber daya air
2.1.5 Potensi sumber daya lainnya
2.1.6 Kawasan rawan bencana

2.2. KONDISI KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL BUDAYA SERTA


KETENAGAKERJAAN

2.3. KONDISI FASILITAS DI WILAYAH PERENCANAAN


2.3.1 Fasilitas perkantoran
2.3.2 Fasilitas pelayanan umum
2.3.3 Penggunaan lahan eksisting

2.4 KONDISI UTILITAS DI KAWASAN PERENCANAAN


2.4.1 Penyediaan jaringan air bersih (air minum)
2.4.2 Jaringan drainase dan pengendalian banjir
2.4.3 Jaringan listrik
2.4.4 Sistem persampahan
2.4.5 Sistem sanitasi/ air limbah
2.4.6 Sistem telekomunikasi

2.5 KONDISI PEREKONOMIAN DI KAWASAN PERENCANAAN


2.5.1 Potensi pertanian, peternakan, perkebunan
2.5.2 Potensi industri dan perdagangan
2.5.3 Potensi budaya dan pariwisata

2.6 KONDISI JARINGAN TRANSPORTASI DI KAWASAN PERENCANAAN


2.6.1 Prasarana transportasi
2.6.2 Atribut lalu lintas
2.6.3 Sarana transportasi
2.6.4 Angkutan pribadi
2.6.5 Moda angkutan umum

2.7 KONDISI INTENSITAS BANGUNAN


2.8 KONDISI BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
2.8.1 Kondisi bangunan
2.8.2 Kondisi lingkungan

BAB III TEKNIK PENGUMPULAN DATA


3.1. Kebutuhan data dan tabel kebutuhan data

3.2. Model dan teknik yang digunakan


3.2.1 Pengumpulan data
3.2.2 Pengolahan data
3.2.3 Analisis data dan pengenalan masalah

3.3. Preparat atau alat bantu untuk kegiatan lapangan

BAB IV RENCANA KERJA


4.1. Jadwal kegiatan lapangan
4.2. Alokasi atau mobilitas personil

4.3. Organisasi Kerja


4.3.1 Manajemen tim
4.3.2 Rencana anggrana biaya (RAB)
4.3.3 Kode Etik
4.3.4 Standar Kerja

LAPORAN AKHIR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Maksud, tujuan, sasaran, dan manfaat penyusunan RDTR
1.2. Kebutuhan RDTR dan peraturan zona dalam sistem penataan
ruang
1.3. Landasan hukum penyusunan RDTR
1.4. Pengertian dasar
1.5. Ruang lingkup RDTR
1.5.1 Ruang lingkup wilayah
1.5.2 Ruang lingkup substansi wilayah

BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN


2.1. Kebijakan tata ruang
4.3.5 Rencana tata ruang wilayah nasional
4.3.6 Rencana tata ruang (rtr) pulau Sulawesi (Perpres No.3
Tahun 2012)
4.3.7 Rencana tata ruang wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi
Tengah
4.3.8 Rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten....

2.2. Kebijakan Pembangunan


2.2.1 Rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-
2024 (PP No. 2 Tahun 2015)
2.2.2 Rencana pembangunan jangka panjang dan menengah
provinsi
2.2.3 Rencana pembangunan jangka menengah daerah

2.3. Kebijakan Sektoral


2.3.1 Kebijakan terkait intensitas bangunan
2.3.2 Arahan zonasi berdasarkan RTRW Kabupaten

2.4. Penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan


BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN
3.1. Wilayah administrasi dan letak geografis
3.2. Kondisi fisik dasar kabupaten
3.3. Kondisi kependudukan Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM KAWASAN PERENCANAAN


4.1 KARAKTERISTIK FISIK DASAR
4.1.1 Topografi
4.1.2 Geologi dan jenis tanah
4.1.3 Klimatologi (Iklim)
4.1.4 Sumber daya air
4.1.5 Potensi sumber daya lainnya
4.1.6 Kawasan rawan bencana

4.2 KONDISI KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL BUDAYA SERTA


KETENAGAKERJAAN

4.3 KONDISI FASILITAS DI WILAYAH PERENCANAAN


4.3.1 Fasilitas perkantoran
4.3.2 Fasilitas pelayanan umum
4.3.3 Penggunaan lahan eksisting

4.4 KONDISI UTILITAS DI KAWASAN PERENCANAAN


4.4.1 Penyediaan jaringan air bersih (air minum)
4.4.2 Jaringan drainase dan pengendalian banjir
4.4.3 Jaringan listrik
4.4.4 Sistem persampahan
4.4.5 Sistem sanitasi/ air limbah
4.4.6 Sistem telekomunikasi

4.5 KONDISI PEREKONOMIAN DI KAWASAN PERENCANAAN


4.5.1 Potensi pertanian, peternakan, perkebunan
4.5.2 Potensi industri dan perdagangan
4.5.3 Potensi budaya dan pariwisata
4.6 KONDISI JARINGAN TRANSPORTASI DI KAWASAN
PERENCANAAN
4.6.1 Prasarana transportasi
4.6.2 Atribut lalu lintas
4.6.3 Sarana transportasi
4.6.4 Angkutan pribadi
4.6.5 Moda angkutan umum

4.7 KONDISI INTENSITAS BANGUNAN

4.8 KONDISI BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


4.8.1 Kondisi bangunan
4.8.2 Kondisi lingkungan

BAB V ANALISIS BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN


5.1. Analisis struktur internal BWP
5.1.1 Analisis Sistem Pusat Pelayanan
5.1.2 Pembagian Blok
5.1.3 Pembagian Sub BWP
5.1.4 Analisis Kedudukan dan Peran BWP Dalam Wilayah Yang
Lebih Luas (YESICA DAN LITA)

5.2. Keterkaitan Antar Sub-BWP


5.2.1 Keterkaitan Antar Komponen Ruang di BWP
5.2.2 Analisis Penggunaan Lahan

5.3. Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik atau Lingkungan BWP
5.3.1 SKL Morfologi
5.3.2 SKL Yang Dikerjakan
5.3.3 SKL Kestabilan Lereng
5.3.4 SKL Kestabilan Pondasi
5.3.5 SKL Ketersedian Air
5.3.6 SKL Untuk Drainase
5.3.7 SKL Terhadap Erosi
5.3.8 SKL Pembuangan Lahan
5.3.9 SKL Terhadap Bencana Alam (HADI, AQIB)
5.4. Analisis Kesesuaian Lahan
5.4.1 Arahan Tata Ruang Pertanian
5.4.2 Arahan Rasio Tutupan
5.4.3 Arahan Ketinggian Bangunan
5.4.4 Arahan Pemanfaatan Air Baku (IKA, LOBUD)

5.5. Persyaratan Pembangunan

5.6. Evaluasi Pemanfaatan Lahan yang Ada Terhadap Kesesuaian


Lahan
5.7. Daya Tampung Lahan (FERGI, DEFIA)

5.8. Analisis Kebutuhan Ruang Kota


5.8.1 Perumahan dan permukiman
5.8.2 Sarana Pelayanan Umum
5.8.3 Fasilitas Perkantoran Pemerintah (RANI, ANNA)

5.9 Analisis Kependudukan dan Sosial Budaya


5.9.1 Kondisi Kependudukan dan Kawasan Perencanaan
5.9.2 Analisis Sosial Budaya
5.9.3 Kependudukan (RANI, ANNA)

5.10 Analisis Ekonomi dan Sektor Unggulan (SARAH)

5.11 Analisis Transportasi (Pergerakan) (SARAH)


5.12 Analisis Sumber Daya Buatan
5.12.1 Analisis Intensitas Bangunan
5.12.2 Analisis Kondisi Lingkungan Binaan
5.12.3 Analisis Tata Masa Bangunan
5.12.4 Analisis Cagar Budaya

5.13 Analisis Kelembagaan


5.14 Analisis Pembiayaan Bangunan (DEDDY DAN KAK DANDY)

BAB VI RENCANA POLA RUANG


6.1. Zona Lindung
6.1.1 Zona Perlindungan Setempat
6.1.2 Zona RTH Kota
6.1.3 Zona Ruang Terbuka Hijau dan Kolam

6.2. Zona Budidaya


6.2.1 Perdagangan dan Jasa
6.2.2 Perumahan dan Fasilitasnya
6.2.3 Perkantoran
6.2.4 Industr
6.2.5 Sarana Pelayanan Umum (SPU)
6.2.6 Sarana Peruntukan Lainnya (SPU)
6.2.7 Sarana Campuran

BAB VII RENCANA STRUKTUR RUANG


7.1. Rencana Jaringan Pergerakan
7.1.1 Jaringan Jalan
7.1.2 Jaringan Pergerakan Air

7.2. Rencana Pengembangan Jaringan Energi/Kelistrikan

7.3. Rencana Pengembangan Jaringan Air Minum/Air Bersih


7.4. Rencana Pengembangan Jaringan Drainase
7.5. Rencana Pengembangan Jaringan Air Limbah dan Sampah
7.5.1 Jaringan Air Limbah
7.5.2 Jaringan Persampahan

7.6 Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi


7.6.1 Jaringan Hydrant

7.7 Jalur Evakuasi Bencana

BAB VIII
PENETAPAN SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN PENAGANANNYA
8.1 Pembagian Sub BWP
8.2 Tema Penanganan
8.2.1 Peningkatan Prasarana Jalan-Jembatan
8.2.2 Pembangunan Super Blok (bisa pake, bisa tdk)
8.2.3 Pelestarian Lingkungan
8.2.4 Pelestarian Budaya Lokal

BAB IX KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG


9.1 Program Pemanfaatan Ruang
9.2 Sumber Pendanaan
9.3 Instansi Pelaksana
9.4 Waktu dan Tahap Pelaksanaan
9.5 Pengendalian Pemanfaatan Ruang
9.5.1 Aspek Hukum Pengelolaan dan Penataan ruang
9.5.2 Pengendalian Pemanfaatan Ruang
9.5.3 Sanksi Pelanggaran

BAB X PERATURAN ZONASI


10.1 Klasifikasi Zona dan Daftar Kegiatan
10.1.1 Peta Zonasi
10.1.2 Klasifikasi dan Kriteria Zonasi
10.1.3 Daftar Kegiatan

10.2 Zonning Text


10.2.1 Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
10.2.2 Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
10.2.3 Ketentuan Tata Masa Bangunan
10.2.4 Ketentuan Prasarana Transportasi
10.2.5 Teknik Pengaturan Zonasi
10.2.6 Ketentuan Tambahan

Anda mungkin juga menyukai