PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring bertambahnya jumlah tenaga ASN, tidak jarang kita
mendengar pertanyaan dan pernyataan tentang bagaimana kualitas
pelayan publik yang diberikan oleh aparatur pemerintah. Banyak
media masa maupun keluhan langsung dari masyarakat tentang mutu
pelayanan publik yang masih jauh dari kata layak. Dengan tujuan
meningkatkan mutu pelayanan yang jauh lebih baik maka dari itu
pemerintah membentuk mental aparatur dari akarnya yaitu
memberlakukan sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan
pelatihan dasar kepada para Calon Pegawai Negeri Sipil, dengan
metode pembelajaran ini diharapkan mampu membentuk sikap dan
prilaku ASN menajadi jauh lebih baik dengan meninggalkan
paradigma lama yaitu ASN harus dilayanani.
ASN adalah pelayan masyarakat. Berdasarkan peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 1 Tahun 2021
tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
prajabatan di harapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar
PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi
pada tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat merasakan
manfaatnya secara langsung. Untuk mewujudkan segala rencana
tersebut maka CPNS yang mengikuti pelatihan dasar.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (LATSAR CPNS)
adalah Pendidikan atau Pelatihan dalam masa prajabatan yang
dilakukan secara integrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan
memperkuat profesinalisme serta kompetensi bidang dengan
memadukan pembelajaran klasikal dan di tempat pelatihan dan di
tempat kerja, sehingga memungkinkan peserta mampu
1
2
B. Tujuan Aktualisasi
C. Manfaat Aktualisasi
Pegawai Negeri Sipil yang memiliki sikap dan perilaku yang
professional, beretika dan mempunyai nilai-nilai dasar ANEKA. Hal ini
sejalan dengan PERLAN No. 24 Tahun 2017 tenteng Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II yang bertujuan
untuk membentuk PNS professional yang berkarakter yaitu PNS yang
karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai
Dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai
pelayan masyarakat. Sasaran penyelenggaraan Pelatihan Dasar
4
6
7
Gambar 1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rengas
3. Jumlah Penduduk
Perubahan jumlah penduduk disebabkan kelahiran, kematian,
migrasi dan penuaan. Sesuai Data Pusdatin tahun 2020 Dinas,
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rengas sebesar 31.533
jiwa, yang terdiri atas 15.385 jiwa penduduk laki-laki dan 16.148 jiwa
penduduk perempuan.
8
32590
31533
30770
30742
Jumlah Penduduk
16709
16148
15881
15439
15402
15385
15331
15340
Sumber : Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020
Berdasarkan data Pusdatin tahun 2020, jumlah penduduk paling
banyak di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rengas terdapat di Desa
Sungai Rengas dengan jumlah penduduk sebesar 10.533 jiwa,
sedangkan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Desa Sungai
Kupah dengan jumlah penduduk sebesar 3.576 jiwa.
Grafik 2
Jumlah Tenaga PNS
Puskesmas Sungai Rengas Tahun 2020
10
9
9
8
7
7
6
5
4
3
3
2
2
1 1 1 1 1
1
0
Bidan Perawat Kese- Dokter Gizi Kese- Ahli Ahli Dokter
hatan Umum hatan Teknolo Farmasi Gigi
Masyara Lingkun gi Labo-
kat gan ratorium
Medik
Sumber: Tata Usaha Puskesmas Sungai Rengas, 2020
Total SDMK Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Puskesmas Sungai
Rengas tahun 2020 adalah 31 orang. Proporsi tenaga kesehatan di
Puskesmas terbanyak yaitu bidan sebanyak Sembilan ( 9 ) orang,
sedangkan proporsi tenaga kesehatan di Puskesmas yang paling
sedikit yaitu dokter gigi sebesar satu (1) orang. Puskemas Sungai
Rengas mempunya tenaga PTT, Hono dan BLUD dapat dilihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1
10
Tenaga Kebersihan 0 0 1
Sumber: Tata Usaha Puskesmas Sungai Rengas, 2020
5. Ketersedian Sarana Dipuskemas Sungai Rengas
Tabel 2.2
Jumlah Sarana dan Prasarana Puskesmas Sungai rengas
D. Uraian Tugas
Tugas pokok perawat adalah memberikan pelayanan kesehatan
pada sarana pelayanan kesehatan. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat,
maka rincian kegiatan Perawat Terampil, ialah sebagai berikut:
1. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif;
4. memberikan oksigenasi sederhana;
5. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal;
6. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi;
7. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
area medikal bedah;
8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas dan komunitas.
9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
jiwa;
10. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
11. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
12. melakukan perawatan luka; dan
13. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
13
E. Struktur Organisasi
Bagan 1
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SUNGAI RENGAS
STRUKTUR ORGANISASI L AM PIRAN PERATURAN M ENTERI KESEHATAN REPUBLIK IN DONESIA
NOMOR : 43 Tahun 2019
PUSKESM AS SUNGAI TANGGAL :
RENGAS TENTANG : Pusat Kesehatn Masyarakat
KEPAL A PUSKESM AS
RETNO HARTONO, A.M d.Kep
KA S UB B A G . T U
H j. R A S N A H
KO O R D IN A T O R T IM
M A N A J EM EN S IS T E M
KE P E N G A WA IA N R UM A H T A N G G A KE UA N G A N
P US KE S M A S IN F O R M A S I
ENY T. S .K.M NUR HADIYAH, S .K.M dr. F ITR I YANTI dr. S ITI F ATIM AH S ITI NUR HAYATI.A.M d.Ke s drg. KUR NIATIN LATIF AH
PUS TU J ER UJ U (M UHAIM IN
R OS A LINA , S .Tr.Ke p YIS WI TR I S . A.M d.Ke p dr. F ITR I YANTI 1
SANI.A.M d .Kep )
P US TU S UNGAI KUP AH
P ELY. P R O M KES P ELY. GIGI M AS YAR AKAT P ELY. GIGI 2
(S UM AR DI.A.M d.Ke p)
NUR HAS ANAH,A .M d.Gz H.R AM LAN,S .K.M P ELYN. GIZI P US KES LING
14
15
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan
Pada akuntabilitas terdapat beberapa indikator untuk menciptakan
lingkungan yang akuntabel. Indikator-indikator tersebut dapat dilihat pada
tabel dibwah ini:
Tabel 3.1
Indikator-indikator Akuntabilitas
No
Nilai Akuntabilitas Defenisi
.
1. Kepepimpinan Kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi suatu kelompok
kearah tercapainya tujuan. ( Badeni ,
2013: 2)
2. Transparansi Keterbukaan atas semua tindakan
dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok institusi.
3. Integritas Bertindak konsisten atas apa yang
diucapkan dengan apa yang
dikerjakan, bertanggung jawab,
menjunjung tinggi dan mematuhi
aturan yang berlaku
4. Tanggungjawab Keadaan dimana wajib
menanggungsegala sesuatu,
sehingga berkewajiban menanggung
memikul jawab,menanggung segala
sesuatunya atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya. (KBBI)
5. Keadilan Keadilan merupak landasan utama
dari akuntabilitas, tidak berpihak, tidak
berat sebelah tidak membedakan
dalam melayani dan didalam
bertugas.
6. Kepercayaan Rasa keadilan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini akan
16
melahirkan akuntabilitas.
No
Nilai Akuntabilitas Defenisi
.
7. Keseimbangan Diperlukannya keseimbangan antra
akuntabilitas dan kewenangan, untuk
mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja
8. Kejelasan Mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi,
dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi
9. Konsistensi Konsisten adalah sebuah usaha untuk
terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. NASIONALISME
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya sedangkan dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, sekaligus menghormati bangsa lain (LAN-RI, 2015:6).
Nasionalisme merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap PNS.
Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan jiwa nasionalisme
yang tinggi, maka setiap PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara. Maka dari itu adanya indikator dari
nilai-nilai dasar dalam nasionalisme pada tabel 3.1.2 berikut ini:
17
Tabel 3.2
Indikator Nilai-nilai Nasionalisme
No. Nilai-nilai Nasionalisme Defenisi
Bersifat Keagamaan. ( KBBI )
1. Religius berlandaskan sila ke1 yaitu Ketuhanan
yang Maha Esa.
2. Menghormati perbedaan dan kebebasan
Hormat menghormati
orang lain
Bekerja sama dalam mencapai tujuan
3. Bekerja sama yakni menjaga keutuhan Neggara
Kesatuan Republik Indonesia
Tidak memaksakan Tidak memaksakan kehendak orang lain
4. mengikuti kemauan sendiri
Kehendak
5. Beriskap jujur untuk diri sendiri dan
Jujur
orang lain
Amanah (dapat Tidak berkhianat dan memegang janji
6. dengan teguh
dipercaya)
7. Adil Bersikap adil kepada semua orang
Mengakui persamaan derajat,
8. Persamaan derajat persamaan hak dan kewajiban tiap
individu
9. Tidak pilih kasih terhadap orang lain atas
Tidak diskriminatif
dasar suatu hal tertentu
Mencintai sesama Mengembangkan sikap saling mencintai
10. sesama manusia
manusia
3. ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah Pencerminan tentang norma yang menentukan
benar atau salah, baik atau buruk perilaku, tindakan dan keputusan dalam
merumuskan kebijakan public dengan tujuan menjalankan tanggung
jawab sebagai pelayan publik. Etika public merupakan dari kata etika dan
public. (Wikipedia).
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/ buruk, benar/ salah prilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11). Indikator nilai dasar dari etika
publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat,
disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah
dan menjaga rahasia.
19
4. KOMITMEN MUTU
Target utama kinerja aparatur yang berbabasis komitemn mutu
adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (LAN-
RI, 2015 : 63). Indikator nilai dasar komitmen mutu antara lain: efektivitas,
efisiensi, inovasi, dan berorientasi mutu.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah
layanan yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas
secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
a. Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh mana
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil
mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi
berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh
pelanggan.
20
b. Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
tidak terjadi pemborosan sumber
daya sedangkan efisiensi organisasi adalah jumlah sumber
daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi
organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan
manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran
tertentu. Efisensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi
beradaptasi terhadap perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.
5. ANTI KORUPSI
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yaitu artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan (LAN-RI, 2015:1). Korupsi adalah
masalah kehidupan, dampak dan bahayanya bisa berpengaruh secara
jangka panjang. (LAN-RI , 2015:6)
Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka
bumi. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, manusia
akan terhindar dari perbuatan korupsi karena yakin bahwa setiap
perbuatan akan dipertanggung jawabkan.
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7
kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian
21
24
25
3. Kekhalayakan
Artinya isu diangkat karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kaitannya dengan ruang lingkup dimasyarakat dan tenaga kesehatan
dan Puskesmas sungai Rengas. Jika isu benar-benar Khalayak maka
diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu Khalayaknya sangat
rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
4. Kelayakan
Artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya dalam rangka peningkatan
pelayanan mutu dipuskesmas Sungai Rengas. Jika isu benar-benar
Layak maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke
Kelayakan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
Penentuan isu aktual prioritas yang dilakukan dengan menggunakan
skala nilai (Rensis Likert) menggunakan rentang angka dari 1-5 yang
menyatakan bahwa isu tersebut: “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”,
“(3) Cukup Penting”, “(4) Penting” dan ‘(5) Sangat Penting”. Skala penilaian
ini berpedoman pada empat kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual,
Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa disingkat APKL. Adapun
penentuan isu aktualnya dengan Skala Likert adalah sebagai berikut :
Tabel. 4.1.2
Analisis Isu dengan Teknik APKL
LIKERT SCALE RA
NO ISU AKTUAL
A P K L Σ NK
Masih Tingginya Kasus Hipertensi di
1.
Wilayah Puskesmas Sungai Rengas 4 4 4 4 16 1
Kurang Optimalnya Penerapan Cuci Tangan
2. Yang Benar Oleh Masyarakat Di Saat 4 3 3 4 14 2
Kunjungan Kepuskesmas Sungai Rengas.
Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan
3. Pada Usia Produktif Di Puskesmas Sungai 4 3 3 3 13 3
Rengas
Keterangan Skala Nilai (1-5) :
1= Rendah; 2 = Rendah; 3 = Sedang; 4 = Tinggi; 5 = Sangat Tinggi
28
dukungan dari keluarga, keluarga kerap kali acuh atau tidak begitu
intensif dalam pendapingan terhadap pasien penderita Hipertensi.
Selanjutnya permasalahan tersebut akan ditentukan prioritasnya
menggunakan kriteria Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan) and
Growth (perkembangan) atau biasa disingkat USG dengan skala 1 sampai
dengan 5 sebagai berikut : Untuk menentukan penyebab utama isu dari
Masih Tingginya Kasus Hipertensi di Wilayah Puskesmas Sungai Rengas
dikarenakan Kurang Patuhnya Pasien terhadapa Tatalaksana Hipertensi,
Rendahnya Kesadaran Masyarakat untuk Diet Hipertensi atau mengindari
Makanan Penyebab Hipertensi dan Kurang Optimalnya dukungan keluarga
terhadap Pasien Hipertensi.
Maka dibuatlah analisis dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5, sebagai berikut:
Tabel. 4.2
Analisis Masalah dengan teknik USG
No Faktor Penyebab Masalah U S G Σ Rank
Kurang Patuhnya Penderita
1. Hipertensi terhadap 4 4 4 12 1
Penatalaksanaan Hipertensi
Rendahnya Kesadaran Masyarakat
2. untuk Diet Hipertensi atau mengindari 4 4 3 11 2
Makanan Penyebab Hipertensi
3. Kurang Optimalnya Dukungan
3 4 3 10 3
Keluarga Terhadap Pasien Hipertensi .
Gagasan “Upaya Meningkatkan Kepatuhan Penatalaksana Hipertensi Pada Masyarakat Dengan Edukasi Tatalaksana
:
Pemecahan Isu Hipertensi Dan Kemitraan Kader Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rengas”.
Kontribusi Terhadap
Output / Hasil Keterkaitan Substansi Visi dan Misi (Motto, Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Mata Pelatihan Komitmen, Janji) Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi Saya akan : 1. Catatan 1. Saya akan membuat janji Dengan akan Dengan
dengan 1. Membuat janji Konsultasi dengan kepala puskesmas dan melakukan konsultasi berkonsultasi
kepala dengan kepala 2. Foto kegiatan Pemegang Program PTM untuk kepada Kepala saya ikut
puskesmas puskesmas dan berkonsultasi mengenai kegiatan Puskesmas maka berkontribusi
dan pemegang aktualisasi kegiatan ini akan dalam nilai
pemegang program PTM Akuntabilitas: Kejelasan target semakin berkualitas organisasi:
34
Mutu,
pemerataan dan
keterjangkauan
pelayanan
kesehatan.
3. Membuat Saya akan : 1. Leaflet 1. Saya mendiskusikan terlebih Pembuatan Media Dengan
media 1. Berkoordinasi 2. Foto dahulu kepada Kepala puskesmas atau bahan edukasi menyiapkan
edukasi dengan pemegang 3. Video dan pemegang Program PTM juga berkontribusi materi Edukasi
Tatalaksana Program PTM tentang rencana pembuatan leaflet pada kwalitas saya ikut
Hipertensi mengenai rencana dan spanduk pelayanan sehingga berkontribusi
dalam bentuk pembuatan leaflet Nasionalisme: musyawarah Mendukung visi dalam nilai
leaflet. 2. Menyusun leaflet 2. Saya akan menyusun dan “Tercapainya organisasi: Giat
berisikan tulisan membuat leaflet dan mememsan Masyarakat Sehat, dan Serius
singkat, gambar spanduk yang menarik dan mudah Mandiri dan
dalam desain yang dipahami dan dengan bahasa Berkualitas di
menarik dan yang sopan Puskesmas Sungai
mudah dipahami Akuntabilitas : Tanggung Rengas.”
3. Memeriksa kembali Jawab,
lembaran leaflet Etika publik : Integritas, sopan Media yang baik akan
sebelum dicetak 3. Saya akan memeriksa kembali meberikan pelayanan
4. Melakukan leaflet dan mengkonsultasikan public yang maksimal
pencetakan leaflet kepada Kepala puskesmas dan dan berkontribusi atas
pemegang Program PTM pencapaian misi
Etika Publik : Cermat, Puskesmas yang
Anti korupsi : kerja keras 1. Meningkatkan
4. Saya akan mencetak leaflet dan profesionalisme
spanduk sesuai dengan jumlah tenaga kesehatan
yang dibutuhkan dan 3. Meningkatkan
Komitmen mutu : Efisiensi Mutu, pemerataan
dan keterjangkauan
pelayanan
kesehatan.
4. Melakukan Saya akan : 1. Surat 1. Saya akan melakukan kontrak Dengan akan Kegiatan
kegiatan 1. Menetapkan kontrak Pembritahuan waktu dengan masyarakat melakukan edukasi ini
37
Edukasi waktu tempat 2. Absensi Akuntabilitas: kejelasan target dan praktek menguatk
kesehatan pelaksanaan 3. Materi 2. Saya akan memulai kegiatan tepat pembuatan Obat an nilai-
tentang dengan Masyarakat Edukasi waktu tradisional kepada nilai
Tatalaksana 2. Memulai kegiatan 4. Foto Etika Publik : Integritas tinggi, masyarakat organisas
Hipertensi sesuai waktu Anti korupsi : Disiplin merupakan bentuk i berupa
dan Praktek kesepakatan 3. Saya akan memulai kegiatan kontribusi Ramah
Pebuatan 3. Berdoa dan dengan mengucapkan salam Mendukung visi empati,
Toga Memperkenalkan Nasionalisme : Religius Puskesmas Giat
(Tanaman diri dalam 4. Saya memperkenalkan diri dengan “Tercapainya Amanah
Obat pembukaan sopan pada saat akan memulai Masyarakat Sehat, dan
Keluarga) pendidikan kegiatan Mandiri dan Serius
Kepada kesehatan. Etika Publik: Sopan Berkualitas’’ di
masyarakat 4. Melakukan pre-test 5. Saya akan menjelaskan dengan Puskesmas Sungai
dengan sopan dan jelas dalam Rengas.
menanyakan menyampaikan materi Tatalaksana
tentang Hipertensi Hipertensi Dengan
dan Bagaimana Komitmen Mutu: Efektivitas Melaksanakan
Cara mencegah dan 6. Saya akan Melakukan Praktek Kegiatan Edukasi
mengobati Pembuatan Obat Tradisional kemasyrakat dapat
Hipertensi Untuk Pengobatan Hipertensi berkontribusi
5. Menjelaskan dengan mengucapakan salam mewujudkan misi
dengan sopan dan menyapa dengan sopan Puskesmas yang
jelas dalam menejaslakan secara sopan yaitu :
menyampaikan Kepada masyarakat. 1. Meningkatkan
Materi Tatalaksana Etika Public : Religius dan profesionalisme
Hipertensi Sopan tenaga kesehatan
6. Melakukan Praktek 7. Saya akan menanyakan 3. Meningkatkan
Tatalaksana pemahaman masyarakat dengan Mutu,
Hipertensi dengan cara yang sopan dan pemerataan dan
Membuat Obat mendengarkan dengan penuh keterjangkauan
Hipertensi dari Toga perhatian pelayanan
(Tanaman Obat Nasionalisme: menghargai kesehatan.
Keluarga) orang lain 4. Meningkatkan
7. Melakukan post- Etika Publik: Sopan, cermat, partisipasi
38
6. Mengadakan Saya Akan : 1. Surat 1. Saya akan melakukan Konsultasi Kader salah satu Kegiatan
kemitraan 1. Konsultasi dengan Pemberithuan dengan pemegang Program PTM ujung tombak dalam ini
bersama pemegang Program 2. Absensi Mengadakan Kegiatan Kemitraan pelayanan yang menguatk
kader PTM sebelum 3. Leaflet Kader. puskesmas berikan an nilai-
kesehatan Mengadakan 4. Kartu Sehat Nasionalisme : Kerjasama dengan membina nilai
untuk Kegiatan 5. Foto 2. Saya akan melakukan Kontrak kemitraan dengan organisas
pengawasan 2. Menetapkan waktu dengan Kader PTM Untuk akder maka i berupa
Minum obat Kontrak waktu Mengadakan Pembinaan Kader Mendukung visi Ramah
Penderita dengan kader Kesehatan. Puskesmas empati,
Hipertensi Kesehatan Akuntabilitas : Kejelasan Target “Tercapainya Giat
40
Yaitu KaSiH 3. Menyiapkan Bahan 3. Saya akan Menyiapkan Bahan dan Masyarakat Sehat, Amanah
(Kartu sehat dan Media leaflet Media leaflet serta Blanko Mandiri dan dan
Hipertensi). dan Blanko Pengawasa minum obat Berkualitas’’ Serius.
. Pengawasan Hipertensi.
Minum Obat Komitmet Mutu : Inovasi, t Dihrapakan bahwa
4. Menemui Kader 4. Saya dan pemegang Program PTM dengan kegiatan
Kesehatan Untuk menemui Kader Kesehatan Untuk inovasi ini akan
Melakukan Melakukan Pembinaa Kader berkontribusi dalam
Pembinaa Kader Etika Publik : Sopan dan Hormat misi Puskesmas
5. Melakukan 5. Saya dan Pemegang Program PTM Sungai Rengas yaitu :
Pembinaan, akan melakukan Pembinaan, 1. Meningkatkan
menjelaskan tujuan menjelaskan tujuan pembinaan dan profesionalisme
pembinaan dan mengajak kerjasama untuk Menjadi tenaga kesehatan
mengajak Pengawas Minum Obat Hipertensi 4. Meningkatkan
kerjasama kader Anti Korupsi : Sederhana dan partisipasi
untuk Pengawasan Bertanggung jawab masyrakat dan
Minum Obat 6. Saya akan melakukan Evaluasi, kerja sama lintas
Kepada Penderita bertanya dengan kader apakah sector dan lintas
Hipertensi Paham dengan penjelasan yang program guna
6. Mengevaluasi Hasil disampaikan secara sopan. mendorong
Pembinaan terhdap Nasionalisme : Sopan, Bekerja kemandirian
kader kesehatan keras dan Musyawarah masyarakan
7. Dokumentasikan 7. Saya akan mendokumentasikan untuk hidup
Kegiatan kegiatan dengan cara difoto dan sehat”.
video.
Akuntabilitas : Transparansi,
Jujur
7. Evaluasi dan 1. Melakukan evaluasi 1. Catatan hasil 1. Saya akan melakukan evaluasi Apabila pencapain Kegiatan
laporan hasil terhadap semua penilaian terhadap semua tahap kegiatan dalam kegiatan ini
kegiatan tahap kegiatan secara Akuntabilitas: kejelasan target berhasil maka akan menguatk
2. Merencanakan keseluru-han Etika Publik: bertanggungjawab Mendukung visi an nilai-
penyusunan laporan 2. Laporan hasil Komitmen Mutu: efektif, orientasi Puskesmas nilai
dengan petugas kegiatan mutu “Tercapainya organisas
terkait Anti Korupsi: kerja keras Masyarakat Sehat, i berupa
41
D . Jadwal Konsultasi
43
Tabel 4.5
Jadwal Konsultasi Dengan Coach
Lembar Konsultasi/Pengendalian Oleh Coach
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XXVII Kabupaten Kubu Raya Tahun 2021
RANCANGAN AKTUALISASI
Coach, Peserta
Tabel 4.6
Jadwal Konsultasi Dengan Mentor
Lembar Konsultasi/Pengendalian Oleh Mentor
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XXVII Kabupaten Kubu Raya Tahun 2021
RANCANGAN AKTUALISASI
KESIMPULAN SEMENTARA
45