Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring bertambahnya jumlah tenaga ASN, tidak jarang kita
mendengar pertanyaan dan pernyataan tentang bagaimana kualitas
pelayan publik yang diberikan oleh aparatur pemerintah. Banyak
media masa maupun keluhan langsung dari masyarakat tentang mutu
pelayanan publik yang masih jauh dari kata layak. Dengan tujuan
meningkatkan mutu pelayanan yang jauh lebih baik maka dari itu
pemerintah membentuk mental aparatur dari akarnya yaitu
memberlakukan sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan
pelatihan dasar kepada para Calon Pegawai Negeri Sipil, dengan
metode pembelajaran ini diharapkan mampu membentuk sikap dan
prilaku ASN menajadi jauh lebih baik dengan meninggalkan
paradigma lama yaitu ASN harus dilayanani.
ASN adalah pelayan masyarakat. Berdasarkan peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 1 Tahun 2021
tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
prajabatan di harapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar
PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi
pada tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat merasakan
manfaatnya secara langsung. Untuk mewujudkan segala rencana
tersebut maka CPNS yang mengikuti pelatihan dasar.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (LATSAR CPNS)
adalah Pendidikan atau Pelatihan dalam masa prajabatan yang
dilakukan secara integrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan
memperkuat profesinalisme serta kompetensi bidang dengan
memadukan pembelajaran klasikal dan di tempat pelatihan dan di
tempat kerja, sehingga memungkinkan peserta mampu

1
2

menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta


membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS
yang profesional sesuai bidang tugas, terkait mengenai Agenda Bela
Negara, Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, serta
Agenda Peran serta Kedudukan ASN, yaitu Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, dan Whole of Government.
Satu di antara beberapa profesi yang merupakan bagian dari
pegawai ASN dan wajib melaksanakan pelatihan dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah tenaga kesehatan salah satunya
Perawat. Perawat sebagai calon ASN menjalankan tugas dan fungsi
menurut UU nomor 05 tahun 2014 sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik perekat dan pemersatu bangsa . Selain itu,
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019
tentang Jabatan Fungsional Perawat, salah satu tugas Perawat
terampil adalah melakukan pengkajian keperawatan dasar pada
individu dan melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan
sehat dalam rangka upaya preventif.
Saat menjalankan peran sebegai perawat ASN khususnya di
Puskesmas, tidak jarang kita mengalami kendala dalam melayani
pasien baik itu secara peorangan maupun secara kelompok atau
masyarakat. Dalam hal ini kami sebagai peserta latsar menemukan
isu prioritas yang terjadi di Puskesmas tempat kami melaksankan
tugas sebegai ASN yaitu “Masih Tingginya Kasus Hipertensi di
Wilayah Puskesmas Sungai Rengas, Kurang Optimalnya
Penerapan Cuci Tangan Yang Benar Oleh Pasien Dan Keluarga Di
Saat Kunjungan Kepuskesmas Sungai Rengas, Belum
Optimalnya Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif di
Puskesmas Sungai Rengas.
3

Dari beberapa isu yang ditemukan di Puskesmas di


fokuskanlah pada 1 isu Prioritas dalam rancangan aktualisasi, akan
dipecahkan melalui gagasan-gagasan kegiatan kreatif dan inovatif
yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).
Salah satu cabang profesi dari PNS adalah perawat ahli pertama.
Perawat ahli pertama mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai pembangunan kesehatan. Perawat
sebagai calon ASN dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik perekat dan pemersatu bangsa.

B. Tujuan Aktualisasi

Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan ASN dapat terbentuk


menjadi Pelayan masyarakat yang mempunyai profesionalisme,
dengan selalu mengedepankan nilai dasar akuntabilitas dalam tugas
yang diembannya, mempunyai semangat nasionalisme dalam
melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi etika yang baik dalam
melayani masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam tupoksinya, dan
anti korupsi dalam melaksanakan kegiatannya dan sebagai ASN
harus menjalankan fungsi sebagai pelayan publik, pelaksana
kebijakan dan perekat serta pemersatu bangsa.

C. Manfaat Aktualisasi
Pegawai Negeri Sipil yang memiliki sikap dan perilaku yang
professional, beretika dan mempunyai nilai-nilai dasar ANEKA. Hal ini
sejalan dengan PERLAN No. 24 Tahun 2017 tenteng Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II yang bertujuan
untuk membentuk PNS professional yang berkarakter yaitu PNS yang
karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai
Dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai
pelayan masyarakat. Sasaran penyelenggaraan Pelatihan Dasar
4

Calon PNS bagi CPNS Golongan II adalah terwujudnya PNS


professional yang berkarakter sebagai pelayan masyarakat.

D. Ruang Lingkup Aktualisasi

Ruang lingkup aktualisasi ini meliputi tugas dan fungsi pokok


perawat pelaksana yang mencakup lima nilai dasar ASN yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi),
Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik agar ASN dapat
menerapkan dalam pelaksanaan tindakan yang di lakukannya. Selain itu
sasarannya adalah adalah agar ASN dapat belajar untuk mengemban
tanggung jawab penuhnya sebagai abdi negara pada khususnya dan
pelayanan masyarakat pada umumnya. Berkaitan dengan tugas sebagai
ASN Perawat di Puskesmas Sungai Rengas oleh karena itu Rancangan
dan kegiatan Aktualisasi di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rengas.
Diharapkan kepada ASN dapat merubah mindset di dalam dirinya untuk
menjadi lebih profesional, berkoitmen dan berintegritas.

F. Tempat dan Waktu Kegiatan


1. Tempat Pelaksanaan Aktualisasi
Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini dilakukan di Hotel Dangau
Dalam Kegiatan LATSAR CPNS Golongan II yang diadakan Oleh
BPSDM Kabupaten Kubu Raya. Pelaksanaan Aktualisasi akan
dilakukan di Wilayah Puskesmas Sungai Rengas .
2. Waktu Pelaksanaan Aktualisasi
Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini dilaksanakan berdasarkan
Kalender Pelatihan dan Pendidikan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan XXVII dan Angkatan XXVIII Tahun 2021 mulai dari
tanggal 22 Maret sampai dengan 13 April 2021. Adapun untuk
pelaksanaan Aktualisasi ditempat kerja mulai tanggal 14 April 2021
sampai dengan 31 Mei 2021.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Keadaaan Puskesmas Sungai Rengas


1. Sejarah Singkat Puskesmas Sungai Rengas

Puskesmas Sungai Rengas terletak di Jalan Budi Utomo Desa


Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Luas
wilayah kerja yang menjadi binaan Puskesmas Sungai Rengas secara
keseluruhan adalah ± 46,829 km 2 . Puskesmas Sungai Rengas asal
mulanya adalah Puskesmas Pembantu dari Puskesmas Sungai Kakap.
Perubahan dari Pustu menjadi Puskesmas dilihat dari kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan, dan didasari dengan jumlah
penduduk yang semakin bertambah. Untuk mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat maka didirikanlah Puskesmas Sungai
Rengas pada tahun 2005/2006 pada masa pemerintahan Kabupaten
Pontianak yang kemudian masuk wilayah pemekaran Kabupaten baru
yaitu Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2007, kemudian dikuatkan
dengan Surat Keputusan Bupati Kubu Raya Nomor 64 Tahun 2011
Tentang Perubahan status dari Pustu menjadi Puskesmas Induk dan
Surat Keputusan Bupati Kubu Raya Nomor 44 Tahun 2010 Tentang
Daftar Penomoran dan Status Puskesmas Perawatan dan Non
Perawatan Kabupaten Kubu Raya.

2. Letak Geografis Puskesmas Sungai Rengas


Wilayah kerja Puskesmas Sungai Rengas meliputi 4 Desa yaitu:
Desa Sungai Rengas, Desa Jeruju Besar, Desa Sungai Kupah dan
Desa Rengas Kapuas. Desa terluas adalah Desa Sungai Rengas
dengan luas ± 36,988 Km2 dan Kecamatan yang terkecil adalah Desa
Rengas Kapuas dengan luas ± 2,100 Km2. 

6
7

Gambar 1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rengas

Puskesmas Sungai Rengas mempunyai batas-batas wilayah


sebagai berikut:
Utara Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah.
Selatan Wilayah kerja Puskesmas Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
Barat Laut Natuna.
Timur Wilayah kerja Puskesmas Perum II Kota Pontianak.

3. Jumlah Penduduk
Perubahan jumlah penduduk disebabkan kelahiran, kematian,
migrasi dan penuaan. Sesuai Data Pusdatin tahun 2020 Dinas,
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rengas sebesar 31.533
jiwa, yang terdiri atas 15.385 jiwa penduduk laki-laki dan 16.148 jiwa
penduduk perempuan.
8

Gambar berikut menunjukkan jumlah penduduk di wilayah kerja


Puskesmas Sungai Rengas berdasarkan jenis kelamin Tahun 2017
sampai dengan Tahun 2020 berdasarkan data Pusdatin
Grafik 1
Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rengas
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016 – 2020

32590

31533
30770

30742
Jumlah Penduduk

16709

16148
15881
15439

15402

15385
15331

15340

2016 2017 2019 2020

Laki-Laki Perempuan Total

Sumber : Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020
Berdasarkan data Pusdatin tahun 2020, jumlah penduduk paling
banyak di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rengas terdapat di Desa
Sungai Rengas dengan jumlah penduduk sebesar 10.533 jiwa,
sedangkan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Desa Sungai
Kupah dengan jumlah penduduk sebesar 3.576 jiwa.

4. Ketersedian SDM di Puskesmas Sungai Rengas


9

Grafik 2
Jumlah Tenaga PNS
Puskesmas Sungai Rengas Tahun 2020
10
9
9
8
7
7
6
5
4
3
3
2
2
1 1 1 1 1
1
0
Bidan Perawat Kese- Dokter Gizi Kese- Ahli Ahli Dokter
hatan Umum hatan Teknolo Farmasi Gigi
Masyara Lingkun gi Labo-
kat gan ratorium
Medik
Sumber: Tata Usaha Puskesmas Sungai Rengas, 2020
Total SDMK Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Puskesmas Sungai
Rengas tahun 2020 adalah 31 orang. Proporsi tenaga kesehatan di
Puskesmas terbanyak yaitu bidan sebanyak Sembilan ( 9 ) orang,
sedangkan proporsi tenaga kesehatan di Puskesmas yang paling
sedikit yaitu dokter gigi sebesar satu (1) orang. Puskemas Sungai
Rengas mempunya tenaga PTT, Hono dan BLUD dapat dilihat pada
Tabel 2.1.

Tabel 2.1
10

Jumlah Tenaga PTT, Honor Daerah Dan Kontrak BLUD Di Puskesmas


Sungai Rengas Tahun 2020
Desa Tenaga Honor Kontrak
PTT Daerah BLUD
Dokter Umum 1 0 0
Perawat 0 3 1
Bidan 0 3 0
Analis 0 1 0
Gizi 0 1 0
Kesehatan 0 1 0
Lingkungan
Kesehatan 0 1 0
Masyarakat
Farmasi 0 0 2
Administrasi 0 0 1

Tenaga Kebersihan 0 0 1
Sumber: Tata Usaha Puskesmas Sungai Rengas, 2020
5. Ketersedian Sarana Dipuskemas Sungai Rengas
Tabel 2.2
Jumlah Sarana dan Prasarana Puskesmas Sungai rengas

Sarana Jumlah Keadaan


Puskesmas Induk 1 Rusak sedang
Pustu 2 Jeruju Besar baik
Sungai Kupah rusak
sedang
Poskesdes 4 Sungai Udang, TPI,
Jeruju Besar rusak
ringan
Sungai Kupah rusak
berat
Ambulans 1 Baik
Rumah dinas dokter 1 Baik
Mobil Pusling 1 Baik
Rumah dinas Paramedis 2 Rusak sedang
Kendaraan roda 2 7 4 unit baik 3 unit rusak
sedang
Sumber: Seksi Sarana Prasarana Alat Puskesmas Sungai Rengas
B. Visi Dan Misi, Motto Serta Nilai-Nilai Organisasi
1. Visi Organisasi
11

Visi dari Puskesmas Sungai Rengas yaitu “Tercapainya


Masyarakat Sehat, Mandiri dan Berkualitas” ini mendukung
mendukung pencapaian dan mewujudkan Visi Dinas Kesehatan
Kabupaten Kubu Raya “Kabupaten Kubu Raya Sehat, Mandiri, dan
Berkeadilan”
2. Misi Organisasi
Misi dari Puskesmas Sungai Rengas adalah:
1. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan
2. Perbaikan dan meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan
3. Meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan kerja sama lintas sektor
dan lintas program guna mendorong kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat
3. Motto
Dalam meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Sungai
Rengas Mempunyai Motto yaitu :
“ Memberikan Pelayanan Optimal dan Professional ”
4 . Nilai-Nilai Organisasi
R: Rama, E: Empati, N: Nyaman, G: Giat , A: Aman S: Serius

C. Tugas dan Fungsi Puskesmas


1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat Tingkat Pertama Di
Wilayah Kerjanya
Dalam setiap kegiatan Puskesmas berupaya untuk memilihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat.

2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan Tingkat Pertama Di


Wilayah Kerjanya. Puskesmas dalam melakukan suatu kegiatan
dan/atau serangkaIan kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
12

pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan


perorangan.

D. Uraian Tugas
Tugas pokok perawat adalah memberikan pelayanan kesehatan
pada sarana pelayanan kesehatan. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat,
maka rincian kegiatan Perawat Terampil, ialah sebagai berikut:
1. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif;
4. memberikan oksigenasi sederhana;
5. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal;
6. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi;
7. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
area medikal bedah;
8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas dan komunitas.
9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
jiwa;
10. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
11. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
12. melakukan perawatan luka; dan
13. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
13

E. Struktur Organisasi
Bagan 1
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SUNGAI RENGAS
STRUKTUR ORGANISASI L AM PIRAN PERATURAN M ENTERI KESEHATAN REPUBLIK IN DONESIA
NOMOR : 43 Tahun 2019
PUSKESM AS SUNGAI TANGGAL :
RENGAS TENTANG : Pusat Kesehatn Masyarakat

KEPAL A PUSKESM AS
RETNO HARTONO, A.M d.Kep

KA S UB B A G . T U

H j. R A S N A H

KO O R D IN A T O R T IM
M A N A J EM EN S IS T E M
KE P E N G A WA IA N R UM A H T A N G G A KE UA N G A N
P US KE S M A S IN F O R M A S I

HER LINA A.M d .Ke b


HJ . R AS NAH M . IKA C H,S .K.M Hj. Ka m a riya h AS TUTI
(B EDAHAR A P ENGELUAR )

M EGA K.D.A. M d.KG


(B ENDAHAR A P ENER IM AH)

P ENANGGUNG J AWAB P ENANGGUNG J AWAB P ENANGGUNG J AWAB


P ENANGGUNG J AWAB P ENANGGUNG J AWAB J AR INGAN
UKM ES ENS IAL & UKP , KEF AR M AS IAN DAN B ANGUNAN P R AS AR AN P enanggung Jaw ab Mutu
UKM P ENGEM B ANGAN DAN J EJ A R ING P US KES M AS
P ER KES M AS LAB OR ATOR IUM DAN P ER ALATAN

ENY T. S .K.M NUR HADIYAH, S .K.M dr. F ITR I YANTI dr. S ITI F ATIM AH S ITI NUR HAYATI.A.M d.Ke s drg. KUR NIATIN LATIF AH

P ELY. P ER KES M AS P ELY. J IWA P ELY. UM UM P US TU

PUS TU J ER UJ U (M UHAIM IN
R OS A LINA , S .Tr.Ke p YIS WI TR I S . A.M d.Ke p dr. F ITR I YANTI 1
SANI.A.M d .Kep )

P US TU S UNGAI KUP AH
P ELY. P R O M KES P ELY. GIGI M AS YAR AKAT P ELY. GIGI 2
(S UM AR DI.A.M d.Ke p)

ENY T. S .K.M M AULENI,A.M d.Ke s drg. KUR NIATIN LATIF AH


B IDAN DES A
P ELY. TR ADIS IO NAL S UNGAIR ENGAS KAP UAS
P ELY. KES LING KIA - KB 1
KOM P LEM ENTER (DES I R .H, S .T.Ke b )
S UNGAI R ENGAS
AGUS TR I, S .K.M EM YR , A.M d.F a r 1. KIA (DES I B .A.M d.Ke b) 2
(NUR B AYA, A.M d .Ke b )
2. KB ( KAR INA VIR A G. J ER UJ U B ES AR (P UR NAM A
3
S .T.Ke b ) S AR I,A.M d.Ke b)
S UNGAI KUP AH
P ELY. KIA - KB P ELY. INDER A 4
(HAB IB AH,A.M d.Ke b)

DES I B .A.M d .Ke b NUR HADITYAH, S .K.M P OL.GAWAT DAR UR AT

dr. S ITI F ATIM AH

P ELY. GIZI P ELY. OR

NUR HAS ANAH,A .M d.Gz H.R AM LAN,S .K.M P ELYN. GIZI P US KES LING

NUR HAS ANAH.A.M d.Gz Hj AGUS M ULYONO.S KM

P ELY. P 2P P ELY. KER J A

H.AGUS M .S .K.M NUR HADIYAH, S .K.M P ELYN. KEF AR M AS IAN


Mengetahui Mengetahui
EM Y R OHM IATI.A.M d.F a r
Kepala Puskesmas Sungai Rengas Kepala Dinas Kesehatan
P ELY. LANS IA
Kabupaten Kubu Raya
NS .R ES KI A.S .Ke p P ELYN. LAB OR A TOR IUM

S UB HAN. S .Tr.TLM Retno Hartono, A.Md.Kep. H.Marijan, S.Pd,M.Kes


Penata TK I /III D
Pembina TK I/IVB
NIP. 196709091987031004
NIP. 196605071989121002
BAB III
KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
tertulis bahwa pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. PNS yang berkarakter terbentuk oleh sikap prilaku bela Negara, nilai
– nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menguasai bidang
tugasnya, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat.
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan
cara mengalami sendiri pada saat kegiatan aktualisasi di tempat tugas melalui
pembiasaan (habituasi). Nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang
merupakan landasan dalam menjalankan profesi ASN. Adapun nilai-nilai
dasar PNS tersebut adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan mengenai masing-
masing nilai dari ANEKA yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang atau badan hukum atau pimpinan suatu organisasi
kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta
keterangan atau pertanggungjawaban. ( Halim , 2014 :83 )
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:

14
15

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan
Pada akuntabilitas terdapat beberapa indikator untuk menciptakan
lingkungan yang akuntabel. Indikator-indikator tersebut dapat dilihat pada
tabel dibwah ini:
Tabel 3.1
Indikator-indikator Akuntabilitas
No
Nilai Akuntabilitas Defenisi
.
1. Kepepimpinan Kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi suatu kelompok
kearah tercapainya tujuan. ( Badeni ,
2013: 2)
2. Transparansi Keterbukaan atas semua tindakan
dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok institusi.
3. Integritas Bertindak konsisten atas apa yang
diucapkan dengan apa yang
dikerjakan, bertanggung jawab,
menjunjung tinggi dan mematuhi
aturan yang berlaku
4. Tanggungjawab Keadaan dimana wajib
menanggungsegala sesuatu,
sehingga berkewajiban menanggung
memikul jawab,menanggung segala
sesuatunya atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya. (KBBI)
5. Keadilan Keadilan merupak landasan utama
dari akuntabilitas, tidak berpihak, tidak
berat sebelah tidak membedakan
dalam melayani dan didalam
bertugas.
6. Kepercayaan Rasa keadilan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini akan
16

melahirkan akuntabilitas.

No
Nilai Akuntabilitas Defenisi
.
7. Keseimbangan Diperlukannya keseimbangan antra
akuntabilitas dan kewenangan, untuk
mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja
8. Kejelasan Mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi,
dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi
9. Konsistensi Konsisten adalah sebuah usaha untuk
terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.

2. NASIONALISME
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya sedangkan dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, sekaligus menghormati bangsa lain (LAN-RI, 2015:6).
Nasionalisme merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap PNS.
Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan jiwa nasionalisme
yang tinggi, maka setiap PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara. Maka dari itu adanya indikator dari
nilai-nilai dasar dalam nasionalisme pada tabel 3.1.2 berikut ini:
17

Tabel 3.2
Indikator Nilai-nilai Nasionalisme
No. Nilai-nilai Nasionalisme Defenisi
Bersifat Keagamaan. ( KBBI )
1. Religius berlandaskan sila ke1 yaitu Ketuhanan
yang Maha Esa.
2. Menghormati perbedaan dan kebebasan
Hormat menghormati
orang lain
Bekerja sama dalam mencapai tujuan
3. Bekerja sama yakni menjaga keutuhan Neggara
Kesatuan Republik Indonesia
Tidak memaksakan Tidak memaksakan kehendak orang lain
4. mengikuti kemauan sendiri
Kehendak
5. Beriskap jujur untuk diri sendiri dan
Jujur
orang lain
Amanah (dapat Tidak berkhianat dan memegang janji
6. dengan teguh
dipercaya)
7. Adil Bersikap adil kepada semua orang
Mengakui persamaan derajat,
8. Persamaan derajat persamaan hak dan kewajiban tiap
individu
9. Tidak pilih kasih terhadap orang lain atas
Tidak diskriminatif
dasar suatu hal tertentu
Mencintai sesama Mengembangkan sikap saling mencintai
10. sesama manusia
manusia

11. Tidak semena-mena terhadap orang lain,


Tenggang rasa saling tenggang rasa.
12. Membela kebenaran Berani membela yang mana yang benar
Menempatkan persatuan dan kesatuan
13. Persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
diatas kepentingan pribadi dan golongan
Sanggup dan rela berkorban untuk
14. Rela berkorban Negara dan bangsa Indonesia

15. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan


Cinta tanah air bangsa.
16. Memelihara ketertiban demi persatuan
Memelihara ketertiban Negara Kesatuan Republik Indonesia.
17. Disiplin Bersikap disiplin dalam kehidupan sehari-
hari
18

18. Mengutamakan musyawarah dalam


Musyawarah
mengambil suatu keputusan
No. Nilai-nilai Nasionalisme Defenisi

Mengutamakan semangat kekeluargaan


19. Kekeluargaan dalam musyawarah agar mencapai
mufakat
20. Menghormati keputusan yang diambil,
Menghormati keputusan
tidak memaksakan kehendak diri sendiri
Melaksanakan hasil keputusan dengan
21. Tanggung jawab penuh tanggung jawab
Mengutamakan kepentingan bersama
22. Kepentingan bersama diatas kepentingan pribadai dan
golongan.
Mengembangkan sikap gotong-royong
23. Gotong royong dalam bermasyarakat untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan bersama
24. Sosial Memberi pertolongan pada sesama
25. Tidak menggunakan hak Menghormati hak milik orang lain, tidak
yang bukan miliknya menggunakan barang milik orang lain
26. Hidup sederhana Tidak bersifat boros dan konsumtif
27. Kerja keras Suka bekerja keras dalam mencapai
tujuan
28. Menghargai karya orang Menghargai hak milik orang lain
lain

3. ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah Pencerminan tentang norma yang menentukan
benar atau salah, baik atau buruk perilaku, tindakan dan keputusan dalam
merumuskan kebijakan public dengan tujuan menjalankan tanggung
jawab sebagai pelayan publik. Etika public merupakan dari kata etika dan
public. (Wikipedia).
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/ buruk, benar/ salah prilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11). Indikator nilai dasar dari etika
publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat,
disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah
dan menjaga rahasia.
19

Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku


serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu maupun personal
mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa
yang seharusnya dilakukan sesuai nilainilai yang dianut.

Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak hanya


kompetensi teknik dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa
kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan
diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah. Etika publik
merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai
(kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dll) dipraktikan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat atau
kebaikan orang lain.

4. KOMITMEN MUTU
Target utama kinerja aparatur yang berbabasis komitemn mutu
adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (LAN-
RI, 2015 : 63). Indikator nilai dasar komitmen mutu antara lain: efektivitas,
efisiensi, inovasi, dan berorientasi mutu.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah
layanan yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas
secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
a. Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh mana
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil
mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi
berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh
pelanggan.
20

b. Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
tidak terjadi pemborosan sumber
daya sedangkan efisiensi organisasi adalah jumlah sumber
daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi
organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan
manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran
tertentu. Efisensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi
beradaptasi terhadap perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.

5. ANTI KORUPSI
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yaitu artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan (LAN-RI, 2015:1). Korupsi adalah
masalah kehidupan, dampak dan bahayanya bisa berpengaruh secara
jangka panjang. (LAN-RI , 2015:6)
Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka
bumi. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, manusia
akan terhindar dari perbuatan korupsi karena yakin bahwa setiap
perbuatan akan dipertanggung jawabkan.
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7
kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian
21

keuangan negara; (2) suap-menyuap; (3) pemerasan; (4) perbuatan


curang; (5) penggelapan dalam jabatan; (6) benturan kepentingan
dalam pengadaan; dan (7) gratifikasi. Menanamkan sikap sadar anti
korupsi merupakan salah satu cara untuk menjauhkan diri kita dari
korupsi. Nilai-Nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut : a. Jujur ;
b. Peduli ; c. Mandiri ; d. Disiplin ; e. Tanggungjawab ; f. Kerja
keras ; g. Sederhana ; h. Berani ; i. Adil. Korupsi juga disebut
sebagai kejahatan yang luar biasa, karena dampaknya menyebabkan
kerusakan dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan yang luas.

Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,


dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka
bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya
harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat
untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan menghasilkan
niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik,
hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha
untuk mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan
secara publik.

B. Kedudukan Dan Peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dalam Negara


Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk mengahsilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
(LAN-RI, 2015:7). Ada beberapa asas manajemen ASN yaitu kepastian
hukum, profesionalisme, proposionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas,
akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan,
kesatuan, keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan.
2. Whole Of Government (WOG)
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
22

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang


lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen, program dan pelayanan publik (LAN-RI, 2015:1). Di dalam
whole of government terdapat beberapa asas yaitu koordinasi, komunikasi,
integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi.
3. Pelayanan Publik
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Di dalam pelayanan
publik terdapat beberapa asas yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian
waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses,
disiplin/ sapa/ ramah, dan kenyamanan.
23
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi dan Penetapan Isu Prioritas dan Faktor Penyebabnya


1. Identifikasi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap
diambil keputusan. Isu mempresentasikan suatu kesenjangan antara
praktek korporat dengan harapan-harapan para stakeholder . Isu adalah
suatu hal yang terjadi baik didalam maupun di luar organisasi yang apabila
tidak ditangani secara baik akan berdampak negatif terehadap suatu
organisasi atau institusi dan berlanjut pada tahap yang lebih sulit.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya perorangan
dengan lebih mengutamkan upaya promotif dan preventif, pasti akan ada
isu yang terdengar dari masyarakat maupun isu yang didapat dari data
capaian dalam setiap puskesmas. Isu yang timbul dapatlah menimbulkan
masalah yang membuat percapaian suatu visi dan tujuan puskesmas
menjadi terhambat.
Identifikasi isu secara prioritas adalah langkah awal utuk
menemukan masalah utama untuk rancangan aktualisasi. Sehingga kita
dapat merencanakan dan melaksankam kegiatan atau gagasan utama
dalam penyelesaian masalah. Penulis menemukan beberapa isu yang
terjadi di Puskesmas Sungai Rengas diantaranya sebagai berikut:
a. Masih Tingginya Kasus Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Sungai
Rengas.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia masih cukup
tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkan menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling
berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah.
Tidak jarang penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit terbesar
yang ditemukan pada tempat layanan kesehatan ataupun puskesmas. Di
Puskesmas Sungai Rengas Kasus hipertensi merupakan Kasus tertinggi
nomor 2 setelah ISPA. Ini dibuktikannya dengan Data 10 Penyakit

24
25

terbesar di wilayah puskesmas sungai Rengas. Dapat dilihat pada Tabel


4.1.1 dibawah ini :
Tabel. 4.1.1
10 Penyakit Terbesar ( LB 1)
PUSKESMAS SUNGAI RENGAS
TAHUN 2020

No. Penyakit Jumlah

1. Nasofaringitis Akut ( Common Cold ) ISPA 2.051


2. Hipertensi Primer 1.528
3. Penyakit Lain 1.260
4. Diare dan Gastroenteritis Non Spesifik 614
5. Penyakit Pulpa dan jaringan Perapikal 511
6. Type 2 : Non Insulin Dependen DM 501
7. Penyakit Otot dan Jaringan Pengikat Lain 486
8. Penyakit Kontak Alergi 391
9. Gastritis 302
10. Rheumatoid Arthitis Lain 301

b. Kurang Optimalnya Penerapan Cuci Tangan Yang Benar Oleh


Masyarakat Di Saat Kunjungan Kepuskesmas Sungai Rengas.
Cuci Tangan adalah suatu upaya atau tindakan membersihkan
tangan, dengan 6 langkah yang benar dan menggunakan sabun
antiseptik di bawah air mengalir atau dengan menggunakan handrub
berbasis alkohol dengan langkah-langkah yang sistematik sesuai urutan,
sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri yang berada pada tangan.
Saat dipantau dari kunjungan pasien ke Puskesmas dan
kunjungan Posyandu, 60% pasien yang berkunjung enggan untuk
mencuci sebelum masuk ke dalam puskesmas dan setelah mendapatkan
pelayanan kesehatan dipuskesmas Sungai Rengas.
26

c. Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif di


Puskesmas Sungai Rengas.
Di era pandemi banyak menyebabkan terhambatnya kegiatan
mejadi tidak terlaksana dan berkurangnya kunjungan pasien ke
Puskesmas karena takut akan tertular covid dan pelayananpun tidak
mkasimal dan kegiatan screening PTM usia produktif tidak terlaksana.
Pencapaian SPM suatu Puskesmas merupakan indikator tercpainya
pelayanan puskesmas secara maksimal. Ada 12 SPM yang menjadi
indicator pencapaian pelayanan di Puskesmas salah satunya
pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif, di Puskesmas Sungai
Rengas pencapai pelayanan kesehatan pada usia produktif belumlah
optimal ditunjukan dengan data dari 100% pencapaian di tahun 2020
hanya tercapai 35,20% dari sasaran 20.882 yang terlayani hanya
7.351 sampai Akhir bulan Desember 2020. (Sumber : Data Tata
Usaha Puskesmas Sungai Rengas Laporan Bulanan SPM 2020).

2. Penetapan Isu Aktual


Setelah dilakukkan identifikasi isu, ada 3 isu yang menjadi masalah di
puskesmas sungai rengas. Oleh karena itulah harus adanya prioritas isu
yang harus di selsaikan terlebih dahulu. Penetapan Isu aktual dapat analisis
dengan beberapa metode, disini penulis memilih dengan menggunakan
analisis metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan).
1. Aktual
Artinya isu yang benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat ataupun dilingkungan Puskesmas . Jika
isu benar-benar Aktual maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun
jika isu ke Aktualan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat
Rendah).
2. Problematika
Artinya isu yang memiliki masalah kompleks baik itu dimasyarakat
maupun permsalahan yang komplek di wilayah kerja Puskesmas Sungai
Rengas, sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Jika isu benar-benar
Problematik maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu
Problematiknya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
27

3. Kekhalayakan
Artinya isu diangkat karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kaitannya dengan ruang lingkup dimasyarakat dan tenaga kesehatan
dan Puskesmas sungai Rengas. Jika isu benar-benar Khalayak maka
diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu Khalayaknya sangat
rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
4. Kelayakan
Artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya dalam rangka peningkatan
pelayanan mutu dipuskesmas Sungai Rengas. Jika isu benar-benar
Layak maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke
Kelayakan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
Penentuan isu aktual prioritas yang dilakukan dengan menggunakan
skala nilai (Rensis Likert) menggunakan rentang angka dari 1-5 yang
menyatakan bahwa isu tersebut: “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”,
“(3) Cukup Penting”, “(4) Penting” dan ‘(5) Sangat Penting”. Skala penilaian
ini berpedoman pada empat kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual,
Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa disingkat APKL. Adapun
penentuan isu aktualnya dengan Skala Likert adalah sebagai berikut :
Tabel. 4.1.2
Analisis Isu dengan Teknik APKL
LIKERT SCALE RA
NO ISU AKTUAL
A P K L Σ NK
Masih Tingginya Kasus Hipertensi di
1.
Wilayah Puskesmas Sungai Rengas 4 4 4 4 16 1
Kurang Optimalnya Penerapan Cuci Tangan
2. Yang Benar Oleh Masyarakat Di Saat 4 3 3 4 14 2
Kunjungan Kepuskesmas Sungai Rengas.
Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan
3. Pada Usia Produktif Di Puskesmas Sungai 4 3 3 3 13 3
Rengas
Keterangan Skala Nilai (1-5) :
1= Rendah; 2 = Rendah; 3 = Sedang; 4 = Tinggi; 5 = Sangat Tinggi
28

Dari analisis isu dengan menggunakan analisis APKL Tabel 4.1.2,


maka yang menjadi Isu Prioritas (nilai tertinggi) dan ditetapkan sebagai Isu
Rancangan Aktualisasi serta akan dicarikan solusi pemecahan masalahnya
adalah: “Masih Tingginya Kasus Hipertensi di Wilayah Puskesmas
Sungai Rengas”.

3. Penetapan Faktor Penyebab/Masalah


Berdasarkan analisis dengan menggunakan metode APKL di atas
ditemukan isu prioritas yang telah di skoring berdasarkan hasil penilaian
bahwa isu Masih Tingginya Kasus Hipertensi di Wilayah Puskesmas
Sungai Rengas menjadi isu prioritas dengan jumlah scoring 16 disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut:
a. Kurang Patuhnya Penderita Hipertensi terhadap Penatalaksaan
Hipertensi.
Ketidakpatuhan penderita Hipertensi terhadap tatalaksana
hipertensi baik secara farmakologi dan non farmakologi menjadi salah
satu penyebab masih tingginya kasus hipertensi di puskesmas sungai
rengas. Farmakologi yaitu pengobatan dengan cara menggunkan obat-
obat baik kimia atau herbal, yaitu tentang jenis obat hipertensi dan cara
minum obat hipertensi dengan teratur dan Benar. Ketidakpatuhan
penderita hipertensi minum obat secara tidak teratur mengakibatkan
tekanan darah pasien susah menjadi turun mengakibatkan pengobatan
penyakit hipertensi tidak maksimal. Saat dilakukan pemeriksaan ulang
dipuskesmas pada pasien hipertensi, pasien yang seharusnya kembali
lagi 5 hari setelah pemeriksaan pertama biasanya kembali lagi setelah 2
minggu bahkan 1 bulan setelah pemeriksaan pertama. Saat dilakukuan
Anamnesa kepada salah satu pasien hipertensi di pelayanan di posbindu
PTM saat ditanya apakah obat yang 4 hari lalu diberikan masih ada.
Pasien menjawab obatnya masih bnyak terkdang lupa minum obatnya,
dan kadang-kadang obatnya tidak diminum. Hipertensi dapat dikontrol
dengan teratur minum obat dan minum obat dengan benar sesuai
anjuran. Dapat menggunakan obat tradisonal untuk dijadikan salah satu
cara pengobatan secara herbal yang dapat meminimalisir terjadinya
efeksamping terhdap obat kimia, Penerapan obat tradisional dikalangan
29

masyakat sangat beragam, akan tetapi penggunaan obat tradisional


yang tidak benar cara membuatnya mengakibatkan tidak efektifnya
pengobatan dan penecegahan penderita hipertensi. Non Farmakolgi
yaitu dengan Menerapkan Pola Hidup sehat secara teratur sebagai cara
untuk pencegahan terjadi hipertensi
b. Rendahnya Kesadaran Masyarakat Untuk Diet Hipertensi atau
Mengindari Makanan Penyebab Hipertensi.
Cara pencegahan penyakit hipertensi salah satunya menjaga pola
makan. Salah Satu makan penyebab naiknya tekanan darah adalah
makanan yang mengandung natrium tinggi seprti garam dapur yang
biasanya susah untuk ditinggalkan oleh para penderita Hipertensi,
Mengkonsumsi kopi secara berlebihan dapat juga menyebabkan naiknya
tekanan darah. Dari 7 orng penderita hipertensi 4 orang yang periksa
kepuskesmas sungai rengas dalam dalam kegiatan PTM yaitu Posbindu
PTM masih susah untuk diet Hipertensi atau menghindari makan
penyebab hipertensi. Saat dilakukan pengobatan hipertensi sering
anjurkan kepada pasien untuk menjaga pola makan mengindari makann
yang terlalu asin atau mengganti garam dapur biasa dengan Garam
Lasosa ( Rendah Natrium ) akan tetapi untuk kerbehasilan sangtlah
minim, karena kesadaran masyarkat terhadap pola makan baik sangatlah
sulit dirubah. Kalau tidak adanya kesadaran dari dalam diri pasien utuk
mencegah hipertnsi maka kasus hipertensi masih akan terus meningkat.
c. Kurang Optimalnya Dukungan Keluarga Terhadap Pasien
Hipertensi.
Keberhasilan sembuhnya suatu penyakit tentu adanya faktor
pendukung lain salah satunya Lingkungan. Lingkungan disini yaitu peran
keluarga, Penyakit hipertensi ( darah tinggi ) adalah penyakit yang sulit
sembuh secara tolal, perlu adanya pencegahan secara dini. Dalam
proses kesembuhan hipertensi perlu adanya pendampingan dari
keluarga misalnya ,mengawasi pasien untuk rajin minum, untuk rajin
menyarankan periksa tekanan darah secara rutin kepuskesmas maupun
posbindu PTM. Salah satu penyebab tingginya kasus hipertensi yaitu
30

dukungan dari keluarga, keluarga kerap kali acuh atau tidak begitu
intensif dalam pendapingan terhadap pasien penderita Hipertensi.
Selanjutnya permasalahan tersebut akan ditentukan prioritasnya
menggunakan kriteria Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan) and
Growth (perkembangan) atau biasa disingkat USG dengan skala 1 sampai
dengan 5 sebagai berikut : Untuk menentukan penyebab utama isu dari
Masih Tingginya Kasus Hipertensi di Wilayah Puskesmas Sungai Rengas
dikarenakan Kurang Patuhnya Pasien terhadapa Tatalaksana Hipertensi,
Rendahnya Kesadaran Masyarakat untuk Diet Hipertensi atau mengindari
Makanan Penyebab Hipertensi dan Kurang Optimalnya dukungan keluarga
terhadap Pasien Hipertensi.
Maka dibuatlah analisis dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5, sebagai berikut:
Tabel. 4.2
Analisis Masalah dengan teknik USG
No Faktor Penyebab Masalah U S G Σ Rank
Kurang Patuhnya Penderita
1. Hipertensi terhadap 4 4 4 12 1
Penatalaksanaan Hipertensi
Rendahnya Kesadaran Masyarakat
2. untuk Diet Hipertensi atau mengindari 4 4 3 11 2
Makanan Penyebab Hipertensi
3. Kurang Optimalnya Dukungan
3 4 3 10 3
Keluarga Terhadap Pasien Hipertensi .

Berdasarkan tabel USG, maka diperoleh prioritas permasalahan


yaitu Rendahnya pengetahuan masyarakat di wilayah Puskesmas sungai
rengas terhadap bahaya penyakit Hipertensi. Selanjutnya dengan
pertimbangan dari isu aktual prioritas dan penentuan aspek prioritas.
31

Berdasarkan isu prioritas, yaitu: “Masih Tingginya Kasus


Hipertensi di Wilayah Puskesmas Sungai Rengas” serta faktor
penyebab/masalah dari isu prioritas, yaitu: “Kurang Patuhnya Penderita
Hipertensi terhadap Tatalaksana Hipertensi.”, maka dalam rangka untuk
menyelesaikan isu prioritas tersebut (gagasan pemecahan isu), rancangan
aktualisasi ini kami beri Judul: ”Upaya Meningkatkan Kepatuhan
Penatalaksanaan Hipertensi Pada Masyarakat Dengan Edukasi
Tatalaksana Hipertensi Dan Kemitraan Kader Kesehatan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Sungai Rengas”.
Judul tersebut dilandasi oleh materi Pelayanan Publik, WoG, dan
Manajemen ASN, karena pelayanan kesehatan merupakan pelayanan
publik. Edukasi kepada masyarakat tentang Tatalaksana Hipertensi
merupakan tanggung perawat sebagai ASN. Pada proses edukasi
terjadinya komunikasi yang efektif antara perawat dan masyarakat serta
melakukan kemitraan dengan Kader Kesehatan Desa yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Rengas merupakan implementasi WoG.
Berdasarkan judul diatas, maka Rencana Kegiatan pada Rancangan
Aktualisasi ini dapat kami rumuskan sebagai berikut:
1. Konsultasi Dengan Kepala Puskesmas dan Pemegang Program PTM
(Penyakit Tidak Menular) Tentang Tujuan aktualisasi dan akan
melakukan Penyuluhan Kesehatan Tentang Tatalaksana Penyakit
Hipertensi
2. Menyiapkan materi dan bahan Penyuluhan tentang Tatalaksana
Hipertensi.
3. Membuat Media Penyuluhan tentang Tatalaksana Hipertensi dalam
bentuk leaflet.
4. Melakukan kegiatan pendidikan kesehatan tentang Tatalaksana
Hipertensi dan Praktek Pembuatan Toga (Tanaman Obat Keluarga)
Kepada masyarakat Saat kegiatan Posbindu PTM.
5. Melakukan Kunjungan Rumah Pada Penderita Hipertensi yang jarang
Kontrol Tekanan Darah rutin.
32

6. Mengadakan kemitraan bersama kader PTM untuk pengawasan Minum


Obat Penderita Hipertensi dengan (KaSiH) Kartu Sehat Hipertensi
Puskesmas Rengas sebagai kegiatan inovasi baru di Puskesmas.
7. Evaluasi dan laporan hasil kegiatan
33

B. Rancangan Aktualisasi Kegiatan


Tabel 4.3
Rancangan Aktualisasi Kegiatan
Unit Kerja : Puskesmas Sungai Rengas
a. Masih Tingginya Kasus Hipertensi di Wilayah Puskesmas Sungai Rengas
: b. Kurang Optimalnya Penerapan Cuci Tangan Yang Benar Oleh Pasien Dan Keluarga Di Saat Kunjungan
Identifikasi Isu
Kepuskesmas Sungai Rengas
c. Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif Di Puskesmas Sungai Rengas
Isu yang Diangkat : ” Masih Tingginya Kasus Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Sungai Rengas”
- Keterkaitan dengan Mata Pelatihan bahwa isu yang diangkat berhubungan pelayanan, diharapakan
Keterkaitan MP,
menerapkan Pelayanan Public secara profesional dapat mengurangi kasus terkait dengan isu yang diangkat.
PP, WOG, dan
- Dapat menerapkan MASN karena melakukan fungsi perawat dalam tindakan promotif dan preventif.
MASN Dengan Isu
: - Menerapkan WoG pada proses edukasi dimana terjadi komunikasi efektif antara perawat dan Kader kesehatan
Yang Diangkat
sebagai mitra pelayanan kesehatan.
dan Gagasan
- Penerapan PP, MASN, WoG tersebut merupakan wujud upaya untuk mencapai visi tercapainya masyarakat
Pemecahan Isu
sehat, mandiri dan berkualitas di Puskesmas Sungai Rengas.”

Gagasan “Upaya Meningkatkan Kepatuhan Penatalaksana Hipertensi Pada Masyarakat Dengan Edukasi Tatalaksana
:
Pemecahan Isu Hipertensi Dan Kemitraan Kader Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rengas”.

Kontribusi Terhadap
Output / Hasil Keterkaitan Substansi Visi dan Misi (Motto, Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Mata Pelatihan Komitmen, Janji) Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi Saya akan : 1. Catatan 1. Saya akan membuat janji Dengan akan Dengan
dengan 1. Membuat janji Konsultasi dengan kepala puskesmas dan melakukan konsultasi berkonsultasi
kepala dengan kepala 2. Foto kegiatan Pemegang Program PTM untuk kepada Kepala saya ikut
puskesmas puskesmas dan berkonsultasi mengenai kegiatan Puskesmas maka berkontribusi
dan pemegang aktualisasi kegiatan ini akan dalam nilai
pemegang program PTM Akuntabilitas: Kejelasan target semakin berkualitas organisasi:
34

Program Puskesmas Nasionalisme: Kerjasama karena akan disetujui Menerapkan nilai


PTM di 2. Menemui janji Etika Publik : Sopan dan oleh Kepala Ramah dan
Puskesmas dengan kepala Hormat Puskesmas. Ini berarti Serius
Sungai puskesmas dan 2. Saya akan mengucapkan salam kegiatan ini
Rengas Pemegang saat menemui kepala kepala mendukung visi
Program PTM puskesmas dan Pemegang “Tercapainya
Puskesmas Program PTM untuk Masyarakat Sehat,
3. Menjelaskan berkonsultasi mengenai kegiatan Mandiri dan
maksud konsultasi aktualisasi Berkualitas di
untuk melakukan Nasionalisme : Religius, Puskesmas Sungai
kegiatan hormat menghormati, Rengas.”
aktualisasi Etika Publik : Sopan
4. Mengkonsultasika 3. Saya akan menjelaskan maksud Dengan akan
n Rancangan dan tujuan konsultasi untuk melakukan konsultasi
Aktualisasi dengan melakukan kegiatan aktualisasi kepada Kepala
kepala puskesmas Komitmen Mutu : Efektivitas Puskesmas maka
dan Pemegang dan efisiensi kegiatan ini akan
Program PTM Nasionalisme : Tidak meningkatkan
Puskesmas Memaksakan Kehendak kapabilitas kami
5. Mendengarkan 4. Saya akan menggunakan karena memperoleh
penjelasan yang bahasa yang sopan dan ramah masukan dari Kepala
diberikan kepala saat mengkonsultasikan Puskesmas. Ini berarti
kepala puskesmas rancangan aktualisasi kegiatan ini akan
dan Pemegang Etika Publik : Hormat, Sopan berkontribusi pada
Program PTM 5. Saya akan mendengarkan pencapaian Misi
Puskesmas semua pengarahan dan Puskesmas,
6. Mencatat semua masukan yang diberikan oleh khususnya pada Misi
pengarahan dan kepala puskesmas dan 1 : Meningkatkan
masukan yang Pemegang Program PTM profesionalisme
diberikan oleh Nasionalis : Hormat tenaga kesehatan.
kepala puskesmas menghormati dan Sosial
dan Pemegang Etika Publik : Taat Perintah,
Program PTM 6. Saya akan mencatat semua
Puskesmas pengarahan dan masukan yang
35

7. Meminta diberikan kepala puskesmas dan


persetujuan hasil Pemegang Program PTM
resume konsultasi Anti Korupsi : Mandiri dan
dengan kepala Tangung Jawab
puskesmas dan 7. Saya akan meminta persetujuan
Pemegang hasil resume konsultasi dengan
Program PTM kepala puskesmas dan
Puskesmas Pemegang Program PTM
Etika Publik : Sopan dan
Hormat
2. Menyiapkan Saya akan : 1. Foto 1. Saya akan menentukan materi Dengan akan Dengan
materi dan 1. Menentukan 2. Video yang akan saya sampaikan mempersiapan materi menyiapkan
bahan materi yang akan Akuntabilitas : Kejelasan target yang baik maka akan materi Edukasi
edukasi disampaikan Etika Publik : Cermat menghasilkan bahan saya ikut
tentang 2. Mencari referensi 2. Saya akan mencari literasi dan materi berkualitas berkontribusi
Tatalaksana materi di buku sumber yang benar. sehingga dalam nilai
Hipertensi atau di website Nasionalisme : jujur, tanggung berpartisipasi dalam organisasi: Giat
3. Membuat format jawab, visi puskesmas yaitu dan Serius
isi materi yang Komitmen Mutu: Orientasi mutu, “Tercapainya
akan di Anti Korupsi: Kerja keras Masyarakat Sehat,
sampaikan. 3. Saya akan membuat format isi Mandiri dan
4. Mengetik materi materi yang akan disampaikan Berkualitas di
sesuai dengan Etika Publik: Cermat, Integritas Puskesmas Sungai
format yang 4. Saya akan mengetik sendiri materi Rengas.”
sudah dibuat. sesuai format yang sudah dibuat Dengan akan
5. Mencetak materi Anti Korupsi : Mandiri, kerja persiapan materi yang
yang sudah keras matang maka akan
dibuat. 5. Saya akan mencetak materi yang berkontribusi dalam
sudah dibuat misi Puskesmas yang
Anti korupsi: Disiplin, mandiri yaitu:
1. Meningkatkan
profesionalisme
tenaga kesehatan
3. Meningkatkan
36

Mutu,
pemerataan dan
keterjangkauan
pelayanan
kesehatan.
3. Membuat Saya akan : 1. Leaflet 1. Saya mendiskusikan terlebih Pembuatan Media Dengan
media 1. Berkoordinasi 2. Foto dahulu kepada Kepala puskesmas atau bahan edukasi menyiapkan
edukasi dengan pemegang 3. Video dan pemegang Program PTM juga berkontribusi materi Edukasi
Tatalaksana Program PTM tentang rencana pembuatan leaflet pada kwalitas saya ikut
Hipertensi mengenai rencana dan spanduk pelayanan sehingga berkontribusi
dalam bentuk pembuatan leaflet Nasionalisme: musyawarah Mendukung visi dalam nilai
leaflet. 2. Menyusun leaflet 2. Saya akan menyusun dan “Tercapainya organisasi: Giat
berisikan tulisan membuat leaflet dan mememsan Masyarakat Sehat, dan Serius
singkat, gambar spanduk yang menarik dan mudah Mandiri dan
dalam desain yang dipahami dan dengan bahasa Berkualitas di
menarik dan yang sopan Puskesmas Sungai
mudah dipahami Akuntabilitas : Tanggung Rengas.”
3. Memeriksa kembali Jawab,
lembaran leaflet Etika publik : Integritas, sopan Media yang baik akan
sebelum dicetak 3. Saya akan memeriksa kembali meberikan pelayanan
4. Melakukan leaflet dan mengkonsultasikan public yang maksimal
pencetakan leaflet kepada Kepala puskesmas dan dan berkontribusi atas
pemegang Program PTM pencapaian misi
Etika Publik : Cermat, Puskesmas yang
Anti korupsi : kerja keras 1. Meningkatkan
4. Saya akan mencetak leaflet dan profesionalisme
spanduk sesuai dengan jumlah tenaga kesehatan
yang dibutuhkan dan 3. Meningkatkan
Komitmen mutu : Efisiensi Mutu, pemerataan
dan keterjangkauan
pelayanan
kesehatan.
4. Melakukan Saya akan : 1. Surat 1. Saya akan melakukan kontrak Dengan akan Kegiatan
kegiatan 1. Menetapkan kontrak Pembritahuan waktu dengan masyarakat melakukan edukasi ini
37

Edukasi waktu tempat 2. Absensi Akuntabilitas: kejelasan target dan praktek menguatk
kesehatan pelaksanaan 3. Materi 2. Saya akan memulai kegiatan tepat pembuatan Obat an nilai-
tentang dengan Masyarakat Edukasi waktu tradisional kepada nilai
Tatalaksana 2. Memulai kegiatan 4. Foto Etika Publik : Integritas tinggi, masyarakat organisas
Hipertensi sesuai waktu Anti korupsi : Disiplin merupakan bentuk i berupa
dan Praktek kesepakatan 3. Saya akan memulai kegiatan kontribusi Ramah
Pebuatan 3. Berdoa dan dengan mengucapkan salam Mendukung visi empati,
Toga Memperkenalkan Nasionalisme : Religius Puskesmas Giat
(Tanaman diri dalam 4. Saya memperkenalkan diri dengan “Tercapainya Amanah
Obat pembukaan sopan pada saat akan memulai Masyarakat Sehat, dan
Keluarga) pendidikan kegiatan Mandiri dan Serius
Kepada kesehatan. Etika Publik: Sopan Berkualitas’’ di
masyarakat 4. Melakukan pre-test 5. Saya akan menjelaskan dengan Puskesmas Sungai
dengan sopan dan jelas dalam Rengas.
menanyakan menyampaikan materi Tatalaksana
tentang Hipertensi Hipertensi Dengan
dan Bagaimana Komitmen Mutu: Efektivitas Melaksanakan
Cara mencegah dan 6. Saya akan Melakukan Praktek Kegiatan Edukasi
mengobati Pembuatan Obat Tradisional kemasyrakat dapat
Hipertensi Untuk Pengobatan Hipertensi berkontribusi
5. Menjelaskan dengan mengucapakan salam mewujudkan misi
dengan sopan dan menyapa dengan sopan Puskesmas yang
jelas dalam menejaslakan secara sopan yaitu :
menyampaikan Kepada masyarakat. 1. Meningkatkan
Materi Tatalaksana Etika Public : Religius dan profesionalisme
Hipertensi Sopan tenaga kesehatan
6. Melakukan Praktek 7. Saya akan menanyakan 3. Meningkatkan
Tatalaksana pemahaman masyarakat dengan Mutu,
Hipertensi dengan cara yang sopan dan pemerataan dan
Membuat Obat mendengarkan dengan penuh keterjangkauan
Hipertensi dari Toga perhatian pelayanan
(Tanaman Obat Nasionalisme: menghargai kesehatan.
Keluarga) orang lain 4. Meningkatkan
7. Melakukan post- Etika Publik: Sopan, cermat, partisipasi
38

test dengan hormat masyrakat dan


menanyakan 8. Saya akan mendokumentasikan kerja sama lintas
pemahaman kegiatan penkes sector dan lintas
masyarakat tentang Akuntabilitas : jujur program guna
Bagaimana mendorong
Tatalaksana kemandirian
Hipertensi yang masyarakan
sudah dijelaskan untuk hidup
8. Dokumentasi sehat.
b.
5. Melakukan Saya akan : 1. Jadwal 1. Saya Menemui Pemegang Kunjungan kerumah Kegiatan
Kunjungan 1. Menemui Kegiatan Program untuk Menyusun jadwal masyarakat ini
Rumah Pada Pemegang Program Kunjungan kunjungan Pada penderita merupakan bentuk menguatk
Penderita untuk Menyusun 2. Leaflet Hipertensi. totalitas dalam an nilai-
Hipertensi jadwal kunjungan. 3. Laporan Akuntabilitas : Partisipatif mendukung nilai
yang jarang 2. Melakukan janji Pemeriksaan Nasionalisme : Hormat, masyarakat yang organisas
Kontrol dengan pasien 4. Foto Musyawarah sehat ini terkait i berupa
Tekanan 3. Menyiapkan Alat 2. Saya Mengubungi pasien atau dengan visi Ramah
Darah secara dan bahan untuk keluarga untuk Melakukan janji Puskesmas empati,
rutin melakukan kegiatan dengan pasien, dengan mengucap “Tercapainya Giat
kunjungan salam dan sopan. Masyarakat Sehat, Amanah
kolaborasi dengan Etika Public : Sopan Mandiri dan dan
dokter 3. Saya Menyiapkan Alat dan bahan Berkualitas’’ di Serius
4. Mengunjungi rumah untuk melakukan kegiatan Puskesmas Sungai
Penderita kunjungan kolaborasi dengan dokter Rengas.
Hipertensi Mengunjungi rumah Penderita Kunjungan rumah
5. Melakukan Hipertensi. menunjukan mutu
Pemeriksaan Komitemen Mutu : Efektivitas dan pelayanan
Tekanan darah dan Efisien pemerataan dan
Pemberian Leaflet 4. Saya Mengunjungi rumah Penderita berkontribusi
Tatalaksana Hipertensi. Dengan tepat waktu dan Melaksanakan misi
Hipetensi. Sampai kerumah pasien saya Puskesmas yang ke-
6. Melaporkan hasil mengucapakan salam dan sopan. 1,3 dan4 :
pemeriksaan Nasionalisme : Religius & sopan 1. Meningkatkan
39

kepada pemegang Anti Korupsi : Disiplin,adil, profesionalisme


program Bertanggung jawab. tenaga kesehatan
7. Dokumentasi. 5. Saya melakukan pemeriksaan 3. Meningkatkan
Tekanan darah dan Kolaborasi Mutu,
dengan dokter dalam pemberian pemerataan dan
obat. Setelah itu saya memberikan keterjangkauan
leaflet sebagai media informasi pelayanan
untuk pasien dan keluarga kesehatan.
Akuntabilitas : Netral, Konsisten, 4. Meningkatkan
Nasionalime : Mencintai sesama. partisipasi
6. Saya Melaporkan hasil pemeriksaan masyrakat dan
pasien saat kunjungan kerumah kerja sama lintas
kepada pemegang program. sector dan lintas
Akuntabilitas : Transparansi, program guna
tanggungjawab, Jujur. mendorong
Etika Publik : Integritas tinggi, kemandirian
taat perintah. masyarakan
Komitemen Mutu : Berorientasi untuk hidup
pada mutu, efektivitas. sehat.
Anti Korupsi : Kerja keras
7. Melakukan Dokumentasi Kegiatan.
Akuntabilitas: Jujur &
Tranparansi

6. Mengadakan Saya Akan : 1. Surat 1. Saya akan melakukan Konsultasi Kader salah satu Kegiatan
kemitraan 1. Konsultasi dengan Pemberithuan dengan pemegang Program PTM ujung tombak dalam ini
bersama pemegang Program 2. Absensi Mengadakan Kegiatan Kemitraan pelayanan yang menguatk
kader PTM sebelum 3. Leaflet Kader. puskesmas berikan an nilai-
kesehatan Mengadakan 4. Kartu Sehat Nasionalisme : Kerjasama dengan membina nilai
untuk Kegiatan 5. Foto 2. Saya akan melakukan Kontrak kemitraan dengan organisas
pengawasan 2. Menetapkan waktu dengan Kader PTM Untuk akder maka i berupa
Minum obat Kontrak waktu Mengadakan Pembinaan Kader Mendukung visi Ramah
Penderita dengan kader Kesehatan. Puskesmas empati,
Hipertensi Kesehatan Akuntabilitas : Kejelasan Target “Tercapainya Giat
40

Yaitu KaSiH 3. Menyiapkan Bahan 3. Saya akan Menyiapkan Bahan dan Masyarakat Sehat, Amanah
(Kartu sehat dan Media leaflet Media leaflet serta Blanko Mandiri dan dan
Hipertensi). dan Blanko Pengawasa minum obat Berkualitas’’ Serius.
. Pengawasan Hipertensi.
Minum Obat Komitmet Mutu : Inovasi, t Dihrapakan bahwa
4. Menemui Kader 4. Saya dan pemegang Program PTM dengan kegiatan
Kesehatan Untuk menemui Kader Kesehatan Untuk inovasi ini akan
Melakukan Melakukan Pembinaa Kader berkontribusi dalam
Pembinaa Kader Etika Publik : Sopan dan Hormat misi Puskesmas
5. Melakukan 5. Saya dan Pemegang Program PTM Sungai Rengas yaitu :
Pembinaan, akan melakukan Pembinaan, 1. Meningkatkan
menjelaskan tujuan menjelaskan tujuan pembinaan dan profesionalisme
pembinaan dan mengajak kerjasama untuk Menjadi tenaga kesehatan
mengajak Pengawas Minum Obat Hipertensi 4. Meningkatkan
kerjasama kader Anti Korupsi : Sederhana dan partisipasi
untuk Pengawasan Bertanggung jawab masyrakat dan
Minum Obat 6. Saya akan melakukan Evaluasi, kerja sama lintas
Kepada Penderita bertanya dengan kader apakah sector dan lintas
Hipertensi Paham dengan penjelasan yang program guna
6. Mengevaluasi Hasil disampaikan secara sopan. mendorong
Pembinaan terhdap Nasionalisme : Sopan, Bekerja kemandirian
kader kesehatan keras dan Musyawarah masyarakan
7. Dokumentasikan 7. Saya akan mendokumentasikan untuk hidup
Kegiatan kegiatan dengan cara difoto dan sehat”.
video.
Akuntabilitas : Transparansi,
Jujur
7. Evaluasi dan 1. Melakukan evaluasi 1. Catatan hasil 1. Saya akan melakukan evaluasi Apabila pencapain Kegiatan
laporan hasil terhadap semua penilaian terhadap semua tahap kegiatan dalam kegiatan ini
kegiatan tahap kegiatan secara Akuntabilitas: kejelasan target berhasil maka akan menguatk
2. Merencanakan keseluru-han Etika Publik: bertanggungjawab Mendukung visi an nilai-
penyusunan laporan 2. Laporan hasil Komitmen Mutu: efektif, orientasi Puskesmas nilai
dengan petugas kegiatan mutu “Tercapainya organisas
terkait Anti Korupsi: kerja keras Masyarakat Sehat, i berupa
41

3. Membuat laporan 2. Saya akan merencanakan Mandiri dan Giat


hasil kegiatan penyusunan laporan dengan Berkualitas’’ di Amanah
petugas terkait Puskesmas Sungai dan
Akuntabilitas: Tanggungjwab, Rengas. Serius.
kejelasan target, konsisten
Etika Publik: Integritas tinggi, Laporan adalah bukti
cermat atas apa yang telah
Komitmen Mutu: Efektif, orientasi kita laksanakan maka
mutu akan menjadikan
Anti Korupsi: Kerja keras, mandiri kebiasan dalam
3. Saya akan membuat laporan hasil melakukan kegiatan
kegiatan mengsilkan kwalitas
Akuntabilitas: tanggungjawab, tenaga yang
kejelasan target, transparan, professional
partisipatif berkontribusi
Nasionalisme: jujur, kerja keras Dalam misi
Etika Publik: jujur, integritas Puskesmas yang ke-
tinggi, cermat, menjaga rahasia 1. Meningkatkan
Komitmen Mutu: efektif, orientasi profesionalisme
mutu tenaga kesehatan.
Anti Korupsi: mandiri
42

C. Rencana Jadwal Implementasi Kegiatan


Tabel 4.4
Rencana Jadwal Implementasi Kegiatan

Nama Peserta MUHAIMIN SANI, A.Md.Kep

Instansi PUSKESMAS SUNGAI RENGAS


Tempat Aktualisasi PUSKESMAS SUNGAI RENGAS
Tanggal
No Kegiatan Output
Pelaksanaan
1. Catatan
Konsultasi dengan kepala
Konsultasi
puskesmas dan pemegang
1. 15-16 April 2021 2. Foto kegiatan
Program PTM di Puskesmas
Sungai Rengas

Menyiapkan materi dan bahan 1. Foto


2. edukasi tentang Tatalaksana 17 April 2021 2. Video
Hipertensi
1. Leaflet
Membuat Media Penyuluhan
2. Foto
3. tentang Tatalaksana Hipertensi 19 April 2021
3. Video
dalam bentuk leaflet.

Melakukan kegiatan pendidikan 1. Surat


kesehatan tentang Tatalaksana Pemberitahuan
Hipertensi dan Praktek Pembuatan 2. Absensi
4. 1 - 3 Mei 2021 3. Materi Edukasi
Toga (Tanaman Obat Keluarga)
Kepada masyarakat Saat kegiatan 4. Foto
Posbindu PTM.
1. Jadwal Kegiatan
Kunjungan
Melakukan Kunjungan Rumah
21 April 2021 2. Leaflet
5. Pada Penderita Hipertensi yang
6 Mei & 8 Mei 2021 3. Laporan
jarang Kontrol Tekanan Darah rutin
Pemeriksaan
4. Foto
1. Surat
Mengadakan kemitraan bersama
Pemberitahuan
kader PTM untuk pengawasan
2. Absensi
Minum obat Penderita Hipertensi
6. 22-23 April 2021 3. Leaflet
dengan (KaSiH) Kartu Sehat
4. Kartu Sehat
Hipertensi Puskesmas Rengas dan
5. Foto
Kader Serangi Hipertensi
6. Vidio
1. Catatan hasil
penilaian secara
Evaluasi dan laporan hasil keseluru-han
7.
kegiatan 24-25 Mei 2021 2. Laporan hasil
kegiatan

D . Jadwal Konsultasi
43

Tabel 4.5
Jadwal Konsultasi Dengan Coach
Lembar Konsultasi/Pengendalian Oleh Coach
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XXVII Kabupaten Kubu Raya Tahun 2021

RANCANGAN AKTUALISASI

NAMA Muhaimin Sani, A.Md.Kep


NOMOR DAFTAR
06
HADIR
INSTANSI Puskesmas Sungai Rengas
TEMPAT Puskesmas Sungai Rengas
HARI/ TELP / SMS / WA /
N PARAF
TANGGAL/ KEGIATAN/OUTPUT EMAIL / TATAP
O COACH
PUKUL MUKA / DLL
Minggu Kosultasi Penetapan Isu
1. 4 April 2021 dan Faktor Penyebab Via WA
Pukul 20.30 masalah
Senin
2. 5 April 2021 Konsultasi BAB IV Via WA
Pukul 06.00
Kamis
8 April 2021 Revisi Isi dan faktor
3. Tatap maka
Pukul 20.00- penyebab isu
slsai
Jumat,
7 April 2021 Konsultasi BAB IV Tatap maka
4.
Pukul 13.30 -
13.50
Sabtu,
5. 8 April 2021 Konsultasi BAB I - IV Tatap maka
Pukul 10.00

Kubu Raya, 12 April 2021

Coach, Peserta

Ruminsar Manuarang, S.E, M.M. Muhaimin Sani, A.Md.Kep


NIP. 19661113 199403 1 007 NIP.19890525 202012 1 014

E. Jadwal Konsultasi Dengan Mentor


44

Tabel 4.6
Jadwal Konsultasi Dengan Mentor
Lembar Konsultasi/Pengendalian Oleh Mentor
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XXVII Kabupaten Kubu Raya Tahun 2021

RANCANGAN AKTUALISASI

NAMA MUHAIMIN SANI, A.Md.Kep


NOMOR DAFTAR HADIR 06
INSTANSI PUSKESMAS SUNGAI RENGAS
TEMPAT PUSKESMAS SUNGAI RENGAS
TELP / SMS /
HARI/TANGGAL/ WA / EMAIL / PARAF
NO KEGIATAN/OUTPUT
PUKUL TATAP MUKA / MENTOR
DLL
Konsultasi Isu, Faktor
Rabu, 7 April 2021
1. Penyebab dan Gagasan Whatsapp
Pukul 16.00 – 17.00
Pemecahan Isu
Kamis, 8 April 2021
2. Konsultasi Bab IV Whatsapp
Pukul 15.30 – 16.0

Jumat, 7 April 2021


3. Konsultasi revisi Bab IV Whatsapp
Pukul 13.30 - 13.50

Sabtu, 8 April 2021


4. Konsultasi Bab I – IV Whatsapp
Pukul 19.30 - 21.00

Kubu Raya, 12 April 2021


Mentor, Peserta

Retno Hartono, A.Md.Kep Muhaimin Sani, A.Md.Kep


NIP. 19670909 198703 1 004 NIP.19890525 202012 1 014

KESIMPULAN SEMENTARA
45

Selama saya mengikuti Pendidikan Latihan Dasar CPNS Golongan II


Angkatan XXVII dan Angkatan XXVII selama 18 hari di Hotel Dangau Kabupaten
Kubu Raya. Banyak pengetahuan dan pembelajaran yang saya peroleh baik dari
ilmu dasar sikap dan prilaku, dan manfaat lain diantranya sebegai berikut :
1. Dapat medisiplinkan diri menjadi pribadi yang lebih baik
2. Menjadi individu yang dapat bersosialisasi di masyarakat dan terhadap
lingkungan kerja
3. Membiasakan sikap yang dulunya tidak tau menjadi tau yang tidak bisa
menjadi bisa
4. Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan baik dalam ilmu materi
dan Prilaku sebagai ASN yang professional
5. Mampu membuat Rancangan Kegiatan untuk mecahkan msalah terkait Isu
atau masalah yang terjadi di lingkungan kerja dan masyarakat.
Dalam proses Pembelajaran banyak kekurangan dan kesalahan yang kami
lakukan, oleh karena itu kami membutukan kritikan dan saran untuk membangun
kami agar menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai