202001030038/12020003223
No 1. Apa yang dimaksud dengan seluruh patner/sekutu tidak memiliki usaha sebelumnya?
Artinya, ketika seluruh patner/sekutu tidak memiliki usaha sebelumnya dan ada 2 metode
- Pembukuan persekutuan dicatat dengan menggunakan buku baru, karena belum ada yang
No 2. Apa yang dimaksud dengan salah satu patner/sekutu sudah memiliki usaha sebelumnya?
ketika salah satu patner sudah memiliki usaha sebelumnya maka terdapat 2 metode
A menyerahkan perusahaan & menambah uang tunai secukupnya agar bagian modall
didalam firma menjadi 8 juta. B menginvestasikan barang dagangan senilai 3 jt dan uang
tunai senilai 1 jt .
Nah dari soal diatas menunjukkan bahwa A sudah memiliki usaha sebelumnya,
No 3. Dalam pembukuan partnership, Buku Baru mencatat Jurnal Penyesuaian A, Jurnal Penutup A,
Jurnal Investasi B, dan juga Jurnal Investasi A. Sedangkan Buku Lama TIDAK mencatat Jurnal
Penutup A.
No 4. Nilai buku merupakan nilai yang tertera dalam laporan keuangannya, sedangkan nilai
pasar adalah nilai yang berlaku di saat tertentu dari sebuah aset perusahaan di pasar.
Nilai buku cenderung lebih stabil, disbanding nilai pasar yang bersifat dinamis.
Contohnya adalah, Perusahaan A membeli mesin seharga 100 juta di tahun 2018,
dengan memperhitungkan penyusutan yang terjadi, nilai mesin di tahun 2020 sebesar
80 juta, menurut nilai buku. Tetapi ketika mesin akan dijual, harga pasarannya hanya 75
juta saja, karena di rentang waktu 2 tahun tersebut muncul 3 mesin terbaru dengan
teknologi yang lebih canggih. Ini merupakan salah satu aspek yang tidak diperhitungkan
No 5. Jurnal reveluasi dalam partnership adalah penyesuaian yang dibuat agar nilai Aset Tetap
sesuai dengan nilai wajar atau nilai pasar yang berlaku di waktu sekarang.
Contohnya, Perusahaan Maju Jaya membeli sebuah mesin pada tanggal 1 Januari 2018 dengan harga
perolehan Rp200.000.000. Perusahaan Maju Jaya menggunakan metode depresiasi garis lurus dan
tidak ada nilai sisa. Umur ekonomis mesin tersebut terhitung 20 tahun. Maka terhitung depresiasi
Pada tanggal 1 Januari 2020, mesin tersebut direncanakan akan direvaluasi. Sebagai informasi, nilai
buku mesin tersebut di tanggal 1 Januari 2020 adalah Rp180.000.000 (Rp200.000.000 (harga
Perusahaan Maju Jaya kemudian menyewa jasa appraisal untuk menilai nilai wajar mesin tersebut di
tanggal yang sama. Setelah direvaluasi, ternyata nilai mesin tersebut di tanggal 1 Januari 2020
adalah Rp190.000.000. Ada perbedaan Rp10.000.000 antara nilai buku dengan nilai hasil revaluasi.
Maka pencatatan jurnal kenaikan nilai mesin akibat revaluasi tersebut adalah:
Mesin 10.000
Revaluationsurplus 10.000
Dengan sisa umur ekonomis masih 18 tahun, maka di tahun 2020 nilai depresiasinya adalah:
sesuai dengan nilai wajar atau nilai pasar yang berlaku di waktu sekarang.
Contohnya, Perusahaan Maju Jaya membeli sebuah mesin pada tanggal 1 Januari 2018 dengan harga
perolehan Rp200.000.000. Perusahaan Maju Jaya menggunakan metode depresiasi garis lurus dan
tidak ada nilai sisa. Umur ekonomis mesin tersebut terhitung 20 tahun. Maka terhitung depresiasi
Pada tanggal 1 Januari 2020, mesin tersebut direncanakan akan direvaluasi. Sebagai informasi, nilai
buku mesin tersebut di tanggal 1 Januari 2020 adalah Rp180.000.000 (Rp200.000.000 (harga
Perusahaan Maju Jaya kemudian menyewa jasa appraisal untuk menilai nilai wajar mesin tersebut di
tanggal yang sama. Setelah direvaluasi, ternyata nilai mesin tersebut di tanggal 1 Januari 2020
adalah Rp190.000.000. Ada perbedaan Rp10.000.000 antara nilai buku dengan nilai hasil revaluasi.
Maka pencatatan jurnal kenaikan nilai mesin akibat revaluasi tersebut adalah:
Mesin 10.000
Revaluationsurplus 10.000
Dengan sisa umur ekonomis masih 18 tahun, maka di tahun 2020 nilai depresiasinya adalah: