Anda di halaman 1dari 3

Samuel sibarani

202001030038/12020003223

No 1. Apa yang dimaksud dengan seluruh patner/sekutu tidak memiliki usaha sebelumnya?

Artinya, ketika seluruh patner/sekutu tidak memiliki usaha sebelumnya dan ada 2 metode

untuk mencatat pendirian persekutuan yaitu :

- Pendirian persekutuan mereka catat dengan menggunakan buku baru

- Pembukuan persekutuan dicatat dengan menggunakan buku baru, karena belum ada yang

meimiliki usaha sebelumnya jadi pencatatan keduanya menggunakan buku baru.

No 2. Apa yang dimaksud dengan salah satu patner/sekutu sudah memiliki usaha sebelumnya?

ketika salah satu patner sudah memiliki usaha sebelumnya maka terdapat 2 metode

akuntansi untuk mencatat pendirian persekutuan yaitu:

• Pendirian persekutuan dicatat menggunakan buku baru

• Pembukuan perekutuan dicatat dengan buku lama ( melanjutkan buku anggita

yang sudah memiliki usaha )

Contohnya : 1 Mei 2019, A & B mendirikan firma “AB”

A menyerahkan perusahaan & menambah uang tunai secukupnya agar bagian modall

didalam firma menjadi 8 juta. B menginvestasikan barang dagangan senilai 3 jt dan uang

tunai senilai 1 jt .

Nah dari soal diatas menunjukkan bahwa A sudah memiliki usaha sebelumnya,

selanjutnya A dan B akan melakukan perhitungan yang pencatatannya menggunakan 2

metode diatas tadi.

No 3. Dalam pembukuan partnership, Buku Baru mencatat Jurnal Penyesuaian A, Jurnal Penutup A,

Jurnal Investasi B, dan juga Jurnal Investasi A. Sedangkan Buku Lama TIDAK mencatat Jurnal

Penutup A.

No 4. Nilai buku merupakan nilai yang tertera dalam laporan keuangannya, sedangkan nilai

pasar adalah nilai yang berlaku di saat tertentu dari sebuah aset perusahaan di pasar.

Nilai buku cenderung lebih stabil, disbanding nilai pasar yang bersifat dinamis.
Contohnya adalah, Perusahaan A membeli mesin seharga 100 juta di tahun 2018,

dengan memperhitungkan penyusutan yang terjadi, nilai mesin di tahun 2020 sebesar

80 juta, menurut nilai buku. Tetapi ketika mesin akan dijual, harga pasarannya hanya 75

juta saja, karena di rentang waktu 2 tahun tersebut muncul 3 mesin terbaru dengan

teknologi yang lebih canggih. Ini merupakan salah satu aspek yang tidak diperhitungkan

dalam nilai buku, maka terjadi perbedaan harga yang signifikan.

No 5. Jurnal reveluasi dalam partnership adalah penyesuaian yang dibuat agar nilai Aset Tetap

sesuai dengan nilai wajar atau nilai pasar yang berlaku di waktu sekarang.

Contohnya, Perusahaan Maju Jaya membeli sebuah mesin pada tanggal 1 Januari 2018 dengan harga

perolehan Rp200.000.000. Perusahaan Maju Jaya menggunakan metode depresiasi garis lurus dan

tidak ada nilai sisa. Umur ekonomis mesin tersebut terhitung 20 tahun. Maka terhitung depresiasi

per tahunnya Rp10.000.000 (R 200.000.000/20).

Pada tanggal 1 Januari 2020, mesin tersebut direncanakan akan direvaluasi. Sebagai informasi, nilai

buku mesin tersebut di tanggal 1 Januari 2020 adalah Rp180.000.000 (Rp200.000.000 (harga

perolehan) – Rp20.000.000 (depresiasi akumulasian)).

Perusahaan Maju Jaya kemudian menyewa jasa appraisal untuk menilai nilai wajar mesin tersebut di

tanggal yang sama. Setelah direvaluasi, ternyata nilai mesin tersebut di tanggal 1 Januari 2020

adalah Rp190.000.000. Ada perbedaan Rp10.000.000 antara nilai buku dengan nilai hasil revaluasi.

Maka pencatatan jurnal kenaikan nilai mesin akibat revaluasi tersebut adalah:

Mesin 10.000

Revaluationsurplus 10.000

Dengan sisa umur ekonomis masih 18 tahun, maka di tahun 2020 nilai depresiasinya adalah:

Rp190.000.000/18 tahun = Rp10.555.555Jurnal reveluasi dalam partnership adalah penyesuaian


yang dibuat agar nilai Aset Tetap

sesuai dengan nilai wajar atau nilai pasar yang berlaku di waktu sekarang.

Contohnya, Perusahaan Maju Jaya membeli sebuah mesin pada tanggal 1 Januari 2018 dengan harga

perolehan Rp200.000.000. Perusahaan Maju Jaya menggunakan metode depresiasi garis lurus dan

tidak ada nilai sisa. Umur ekonomis mesin tersebut terhitung 20 tahun. Maka terhitung depresiasi

per tahunnya Rp10.000.000 (R 200.000.000/20).

Pada tanggal 1 Januari 2020, mesin tersebut direncanakan akan direvaluasi. Sebagai informasi, nilai
buku mesin tersebut di tanggal 1 Januari 2020 adalah Rp180.000.000 (Rp200.000.000 (harga

perolehan) – Rp20.000.000 (depresiasi akumulasian)).

Perusahaan Maju Jaya kemudian menyewa jasa appraisal untuk menilai nilai wajar mesin tersebut di

tanggal yang sama. Setelah direvaluasi, ternyata nilai mesin tersebut di tanggal 1 Januari 2020

adalah Rp190.000.000. Ada perbedaan Rp10.000.000 antara nilai buku dengan nilai hasil revaluasi.

Maka pencatatan jurnal kenaikan nilai mesin akibat revaluasi tersebut adalah:

Mesin 10.000

Revaluationsurplus 10.000

Dengan sisa umur ekonomis masih 18 tahun, maka di tahun 2020 nilai depresiasinya adalah:

Rp190.000.000/18 tahun = Rp10.555.555

Anda mungkin juga menyukai