Penelitian Mini-9 Perbaikan
Penelitian Mini-9 Perbaikan
Kabupaten Bogor)
Oleh:
Dosen pengampu:
SEKOLAH PASCASARJANA
DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan
pengetahuan mengenai partisipasi anggota kelompok dalam kegiatan
kelompok wanita tani.
2. Manfaat Praktis
Bagi kelompok wanita tani Sawargi dapat dijadikan sebagai sumber
informasi awal dalam menentukan strategi-strategi meningkatkan
motivasi dan peran kelompok, serta peningkatan partisipasi anggota
kelompok wanita tani.
Konsep Partisipasi
Kerangka Berfikir
Faktor Internal X1
Usia (X1.1)
Tingkat Pendidikan (X1.2) Partisipasi Anggota KWT
Jenis Pekerjaan (X1.3) Dalam Pengembangan Y
Lamanya menjadi anggota Usaha Kelompok
1. Keaktifan dalam Tingkat
(X1.4) partisipasi dalam
Tingkat Pendapatan kelompok( pikiran,
tenaga, waktu, kegiatan
Keluarga(X1.5) pengembagan
Jumlah tanggungan keahlian, modal atau
materi) usaha kelompok
Keluarga (X1.6)
2. Tanggung jawab
dalam pelaksanaan
kegiatan.
Faktor Eksternal X2 3. Menikamati hasil
Pendamping Kelompok usaha
(X2.1) 4. Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan (X2.2) evaluasi
Dinas perindustrian dan
perdagangan (X2.3)
Rancangan penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan setelah proposal ini disetujui oleh komisi
pembimbing.. Lokasi di desa situ gede yang bertempat di beberapa di Kecamatan
Bogor Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive karena kelompok
wanita tani sawargi merupakan kelompok wanita tani yang masih aktif hingga saat
ini dan memiliki berbagai prestasi di tingkat provinsi dan tingkat nasional.
Jenis data dalam penelitian ini terdiri adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner dan wawancara, sedangkan
data sekunder yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan
penelitian ini berupa profil daerah dan profil KWT Sawargi serta laporan-laporan
berupa jurnal maupun dokumentasi.
Instrumentasi merupakan alat yang digunakan dalam pengumpulan data
penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner.
Kuesioner yang digunakan telah disusun secara terstruktur sehingga dapat
diketahui informasi dari variabel-variabel penelitian.
Validitas instrumen
Validitas instrumen menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut
mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun dan Efendi, 2008). Kerlinger
(2006) menyatakan bahwa suatu alat ukur dikatakan sahih apabila alat ukur
tersebut dapat digunakan untuk mengukur secara tepat konsep yang sebenarnya
ingin diukur. Validasi instrument dalam penelitian ini menggunakan validasi
konstruk dimana peneliti menyusun tolok ukur operasional dari kerangka suatu
konsep. Validasi konstruk dilakukan dengan menyusun tolok ukur operasional dan
kerangka suatu konsep dengan cara pemahaman atau logika berfikir didasarkan
pada pengetahuan ilmiah.
Reliabilitas instrumen
Reliabilitas instrumen adalah indeks yang menunjukkan ketepatan alat
tersebut untuk mengukur sesuatu yang diukurnya. Kerlinger (2006) reliabilitas
adalah keandalan, kemantapan, konsistensi, preditabilitas atau keteramalan,
kejituan, ketepatan atau akurasi. Selanjutnya menurut Sugiyono (2010)
menyatakan bahwa suatu alat ukur dikatakan memiliki realibilitas yang tinggi
apabila alat ukur tersebut dapat dipergunakan berkali-kali tetap mempunyai sifat
konsisten, stabil, ketepatan, dan menunjukkan suatu gejala yang sama walaupun
dalam waktu yang berbeda. Sehingga dapat dirangkum bahwa reliabilitas
menunjukan kosistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala ynag sama dan
digunakan untuk memantapkan suatu alat ukur dalam penelitian agar hasil yang
didapatkan menjadi konsisten, stabil dan tepat, sesuai dengan tujuan penelitian.
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan melalui ujicoba terhadap
kuesioner yang digunakan terhadap sejumlah responden di tempat yang berbeda
dan waktu yang berbeda, yang memiliki karakteristik sama dengan responden
sesungguhnya. Dalam penelitian ini ujicoba dilakukan kepada 5 orang responden.
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alfa
Cronbach. Dalam Purwanto (2007), mengemukakan rumus Koefisien realibilitas
instrument, yaitu :
Analisis Data
I=
I = Interval
Variabel dalam penelitian ini antara lain adalah variabel partisipasi dan variable faktor-faktor internal dan ekternal petani.
1 Partisipasi Keaktifan Partisipasi merupakan Kehadiran dan Kuisioner dan Ordinal Data primer
keterlibatan anggota kelompok Frekuensi kontribusi wawancara diperoleh dari
wanita tani dalam kegiatan kehadiran dalam responden melalui
kelompok yang berhubungan kegiatan kuesioner dan
dengan keaktifan kelompok -Hadir dan wawancara
dalam mengikuti kegiatan memberikan
berupa pelatihan, penjualan dan kontribusi= 3 Data sekunder
berbagai kegiatan kelompok -Hadir saja = 2 juga diperoleh dari
lainnya. Keaktifan dalam -Tidak hadir = 1 laporan-laporan
kelompok ( pikiran, tenaga, berupa jurnal dan
waktu, keahlian, modal atau dokumentasi
Tanggung materi) Tenaga yang Kuisioner dan Ordinal Data primer
jawab dalam Frekuensi diberikan wawancara diperoleh dari
pelaksanaan - Keaktifan dalam kelompok( kehadiran dalam responden melalui
pikiran, tenaga, waktu, kegiatan dan kuesioner dan
keahlian, modal atau materi) bertanggung wawancara
. jawab sampai
kegiatan selesai Data sekunder
-Tanggung jawab dalam -Hadir sampai juga diperoleh dari
pelaksanaan kegiatan yang selesai= 3 laporan-laporan
-Hadir saja= 2 berupa jurnal dan
dimaksud adalah kehadiran -Tidak hadir = 1 dokumentasi
dalam setiap kegiatan dan
Menikmati kemampuan untuk Sesuai tidaknya Kuisioner dan Ordinal Data primer
hasil usaha bertanggung jawab terhadap Pembagaian hasil dengan wawancara diperoleh dari
tanggung jawab yang usaha. kontribusi yang responden melalui
- Sangat sesuai= diberikan kuesioner dan
diembankan.
3 wawancara
- Sesuai=2
- Tidak Data sekunder
sesuai=1 juga diperoleh dari
- Menikamati hasil usaha laporan-laporan
kelompok taninya. Pembagian berupa jurnal dan
hasil usaha yang dilakukan dokumentasi
dalam kelompok
Evaluasi Kuisioner dan Data primer
Frekuensi Banyaknya wawancara diperoleh dari
evaluasi terhadap evaluasi yang responden melalui
kegiatan. dilakukan kuesioner dan
->3 kali = 3 wawancara
-< 3 kali = 2
-Tidak pernah =1 Data sekunder
juga diperoleh dari
-Pelaksanaan evaluasi atas laporan-laporan
usaha yang telah dilakukan, berupa jurnal dan
maupun kegiatan yang dokumentasi
telah dilaksanakan.
Faktor- Faktor internal Faktor-faktor yang Dilakukan Kuisioner dan Ordinal diperoleh dari
faktor meliputi: berhubungan dengan partisipasi dengan cara wawancara responden melalui
yang meliputi faktor internal dan pengkategorian kuesioner dan
berhubung -Umur faktor eksternal. (skala ordinal) wawancara
an dengan -Pendidikan
partisipasi -Tingkat -Faktor internal merupakan ciri -Umur Tahun Data sekunder
petani. pendapatan yang dimiliki oleh seseorang -< 35 tahun = 1 juga diperoleh dari
-jenis yang berhubungan dengan - 35-50= 2 laporan-laporan
pekerjaan semua kehidupan dengan - > 50 = 3 berupa jurnal dan
-Lamanya jadi lingkungannya, meliputi: dokumentasi
anggota -Umur -Pendidikan Tidak tamat SD
kelompok -Pendidikan -Rendah : Tidak atau tidak
- Tingkat -Jenis pekerjaan tamat SD s/d sekolah, SD,
pendapatan - Lamanya jadi anggota Tamat SD = 1 SMP, SMA, dan
keluarga kelompok -Sedang: Tidak perguruan
-Tingkat pendapatan keluarga Tamat SLTP s/d tinggi.
Tamat SLTP =2
-Tinggi: Tamat
SLTA/Akademi/
PT = 3
Jenis pekerjaan
lainnya PNS, URT,
-ibu rumah Swasta
tangga = 1
- swasta = 2
-pegawai negeri=
3
Lamanya menjadi
anggota
kelompok tahun
-< 3 tahun =1
-3-6 tahun =2
->6 tahun =3
Tingkat
Pendapatann
keluarga Rupiah
responden
dengan
pengelompokan
sebagai berikut:
-Rendah: < Rp
1.000.000 = 1
-Sedang: Rp
1.000.000-
Rp2.000.000 =2
-Tinggi: > Rp
2.000.000 = 3
NO
Parameter Skala
Variabel Definisi Operasional Indikator Kategori Pengukuran
Pengukuran Data
1. Partisipasi Partisipasi merupakan Keaktifan dalam Frekuensi kehadiran -Hadir dan memberikan kontribusi = 3 Ordinal
keterlibatan anggota kelompok( pikiran, dalam kegiatan -Hadir saja = 2
kelompok wanita tani tenaga, waktu, -Tidak hadir = 1
dalam kegiatan keahlian, modal atau
kelompok yang materi)
berhubungan dengan
keaktifan kelompok
dalam mengikuti
kegiatan berupa
pelatihan, penjualan
dan berbagai kegiatan
kelompok lainnya.
Tanggung jawab Frekuensi kehadiran -Hadir sampai selesai= 3 Ordinal
dalam pelaksanaan dalam kegiatan dan -Hadir saja= 2
kegiatan yang bertanggung jawab - Tidak hadir = 1
dimaksud adalah sampai kegiatan
selesai.
kehadiran dalam
setiap kegiatan dan
kemampuan untuk
bertanggung jawab
terhadap tanggung
jawab yang
diembankan.
Menikmati hasil usaha Tingkat kesesuaian - Pembagaian hasil usaha Sangat Ordinal
dengan kontribusi sesuai= 3
yang diberikan - Pembagaian hasil usaha Sesuai = 2
- Pembagaian hasil usaha tidak
sesuai= 3
Tahun Jumlah
No. Nama Barang Asal Bantuan
Penerimaan (Unit)
1. Siler Deperindag 2007 2
2. Mixer Deperindag 2010 1
3. Oven Listrik Deperindag 2010 1
4. Etalase Deperindag 2010 1
5. Mesin Parut Deperindag 2010 1
6. Mesin Aduk Deperindag 2010 1
7. Timbangan Kue Deperindag 2009 1
8. Mesin tepung Deptan 2007 1
9. Kompor Deperindag 2010 3
10. Baskom Depnaker SOS 2010 10
11. Langseng Depnaker SOS 2010 2
12. Tampah (Nyiru) Depnaker SOS 2010 4
13. Adukan Depnaker SOS 2010 8
Jumlah total 36
Tabel 4.2. Bentuk da nasal bantuan yang diterima KWT Sawargi
Bantuan pertama kali yang diperoleh oleh KWT Sawargi ini berasal dari
Disperindak pada tahun 2001. Bentuk bantuan yang diberikan berupa perabotan
dan sejumlah uang. Pada pertama kali mendapat bantuan ini, anggota kelompok
KWT Sawargi dibagi menjadi 5 regu, yang beranggotakan _+ 5 orang. Bantuan
yang berupa uang tersebut dibagikan pada setiap regu sebanyak 1.500.000. Tujuan
pemberian seperti ini adalah agar setiap regu mengembangkan usaha yang
direncanakan dan dapat terlaksana secara maksimal.
Bantuan kedua yang diterima KWT Sawargi juga berasal dari Disperindak
pada tahun 2001, bantuan berupa mesin dodol, open dan mesin parut. Bantuan
yang paling besar diterima oleh KWT Sawargi pada tahun 2012, di mana bantuan
tersebut berasal dari Dinas Ketahanan Pangan, dalam rangka pengembangan
usaha ekonomi produksi. Besarnya bantuan yang diterima dalam bentuk uang
sebesar 40.000.000 rupiah dan beberapa bantuan peralatan pengolahan produk
talas lainnya. Bantuan yang berbentuk uang tersebut, oleh pengurus KWT
Sawargi digunakan untuk membuat rumah produksi pengolahan berbagai produk
talas. Pembuatan rumah produksi tersebut menghabiskan _+ 20.000.000 rupiah.
Sisa bantuan uang tersebut sebesar 20.000.000 digunakan untuk proses
pengembangan kegiatan kelompok dan sebagai modal usaha.
Belem, Wery. 2002. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Wanita Tani
Dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan[Tesis].Bogor. Institut Pertanian
Bogor.
Cohen, Uphoff. 1977. Rural Development Participation Concep and Measure for
Project Design Implementation and Evaluation. Cornell University New
York
DEPTAN. 2007. “Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.
273/KPTS/OT.160/5/2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan
Petani.” Jakarta: Deptan RI.
Mardikanto, totok. 2010. Komunikasi Pembangunan. UNS Press. Surakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka
Cipta. Jakarta.
[BPTP] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2011. Pembinaan Kelompoktani
dalam Pengembangan Kelembagaan Tani. Jakarta (ID): BPTP
Sjaifudian H. 2002. Inovasi, Partisipasi dan Good Governance. Bandung: The
Ford Foundation