Tesis Anemia in Pregnant Mother
Tesis Anemia in Pregnant Mother
Oleh :
SRI WAHYUNINGSIH
NIM. 1752B0062
iii
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PAGELARAN
KABUPATEN MALANG
TESIS
Oleh :
SRI WAHYUNINGSIH
NIM. 1752B0062
Oleh
SRI WAHYUNINGSIH
NIM. 1752B0062
Oleh
SRI WAHYUNINGSIH
NIM. 1752B0062
TIM PENGUJI
Fakultas Kesehatan
Mengetahui,
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
6
7
SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa tesis ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah
dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di
Yang menyatakan ,
SRI WAHYUNINGSIH
NIM. 1752B0062
8
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
dan rahmatNya sehingga Thesis yang berjudul “ANALISIS FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI PUSKESMAS PAGELARAN KABUPATEN MALANG
” dapat terselesaikan. Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
penelitian
4. Dr. Siti Farida Noor Layla, MPd ,selaku Dosen Pembimbing kedua yang
ini
tesis ini yang saya tidak dapat sebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu peneliti membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun.
Peneliti
10
SRI WAHYUNINGSIH
ABSTRAK
Prevalensi anemia pada ibu hamil yang masih tinggi, baik ditingkat nasional
maupun di tingkat provinsi.Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar
hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal . Jika ibu hamil mengalami
anemia maka dapat mengakibatkan keguguran, bayi lahir sebelum waktunya, berat
badan lahir rendah, perdarahan sebelum dan selama persalinan bahkan dapat
mengakibatkan kematian pada ibu dan janin. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan
korelasi pendekatan cross sectional. Populasinya adalah ibu hamil trimester III di
wilayah kerja Puskesmas Pagelaran dengan menggunakan teknik random
sampling. Pengetahuan, kepatuhan, keteraturan ANC dan status gizi sebagai
variabel independen, dan kejadian anemia sebagai variabel dependen. Data
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, hasilnya diuji dengan
menggunakan regresi linier dengan α = 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden (63,8%) memiliki
pengetahuan yang cukup, hampir seluruh responden (95,2%) memiliki status gizi
yang normal atau baik, sebagian besar responden (86,7%) teratur dalam
melakukan ANC dan.sebagian besar responden (91,4%) tidak mengalami anemia.
Berdasarkan hasil analisa menggunaan uji statistik Regresi linier didapatkan
p value pengetahuan sebesar 0,553, karena ρ-value <0,05 artinya tidak ada
pengaruh pengetahuan terhadap anemia sedangkan untuk kepatuhan, keteraturan
ANC dan status gizi didapatkan p value 0,000 ada pengaruh kepatuhan,
keteraturan ANC dan status gizi terhadap anemia.
Kepatuhan, keteraturan ANC dan status gizi yang baik dapat mencegah
terjadinya anemia karena ibu hamil bisa selalu memantau kondisi kehamilannya
untuk selalu dalam kondisi sehat sehingga anemia tidak terjadi.
SRI WAHYUNINGSIH
ABSTRACT
The prevalence of anemia in pregnant women is still high, both at the
national and provincial level. Anemia is a condition where the levels of
hemoglobin (Hb) in the blood are less than normal. If pregnant women have
anemia, it can result in miscarriage, babies born prematurely, low birth weight,
bleeding before and during labor can even lead to death in the mother and fetus.
The purpose of this study was to determine the factors that influence the incidence
of anemia in pregnant women at Pagelaran Health Center in Malang Regency.
This study uses descriptive analytic research with cross sectional
correlation design. The population is third trimester pregnant women in the
working area of Pagelaran Health Center using random sampling techniques.
Knowledge, adherence, regularity of the ANC and nutritional status as
independent variables, and the incidence of anemia as the dependent variable.
Data were collected using a questionnaire, the results were tested using linear
regression with α = 0.05.
Based on the results of the study most of the respondents (63.8%) had
sufficient knowledge, almost all respondents (95.2%) had normal or good
nutritional status, the majority of respondents (86.7%) were regular in conducting
ANCs and in part. large respondents (91.4%) did not experience anemia.
Based on the analysis using statistical tests of linear regression obtained
p value of knowledge of 0.553, because ρ-value <0.05 means that there is no
effect of knowledge on anemia while for compliance, regularity of ANC and
nutritional status obtained p value of 0,000 there is the effect of compliance, ANC
regularity and nutritional status against anemia.
Compliance, ANC and good nutritional status can prevent anemia
because pregnant women can always monitor the condition of the pregnancy to
always be in a healthy condition so that anemia does not occur.
RINGKASAN
SUMMARY
ANC and nutritional status obtained p value of 0,000 there is the effect of
compliance, ANC regularity and nutritional status against anemia. Compliance,
ANC and good nutritional status can prevent anemia because pregnant women can
always monitor the condition of the pregnancy to always be in a healthy condition
so that anemia does not occur. There is no influence of knowledge with the
incidence of anemia, this is because the incidence of anemia can be influenced by
other factors. Respondents who did not have anemia most of the respondents did
have enough knowledge as much as 59 (56.2%) and also some had good
knowledge. But there are some respondents who have enough knowledge, anemia
occurs and less knowledge also occurs anemia. The occurrence of anemia can be
due to other factors with the same level of knowledge but can occur anemia or
not. One other factor that affects anemia is the nutritional status of pregnant
women.
16
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul...................................................................................................... i
Halaman Judul dan Prasyaratan Gelar ............................................................... ii
Lembar pengesahan Dosen Pembimbing ........................................................... iii
Lembar Pengesahan Dosen Penguji.................................................................... iv
Lembar Surat pernyataan...................................................................................... v
Ucapan Terima Kasih .......................................................................................... vi
Daftar Isi............................................................................................................ vii
Daftar Gambar..................................................................................................... xi
Daftar Tabel ........................................................................................................ xii
Daftar Lampiran .................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................................................1
Rumusan Masalah ...................................................................................................4
Tujuan Penelitian ....................................................................................................5
Tujuan Umum ..............................................................................................6
Tujuan Khusus .............................................................................................6
Manfaat Penelitian ..................................................................................................7
Manfaat Teoritis ...........................................................................................7
Manfaat Praktis ............................................................................................7
Etika Penelitian.........................................................................................41
Keterbatasan Penelitian.............................................................................43
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi. Hal tersebut
Asean sudah menempati posisi 40-60 per 100 ribu kelahiran hidup. Sedangkan di
menempati posisi 305 per 100 ribu kelahiran hidup. Hal ini berbeda jauh dengan
Singapura yang berada 2-3 AKI per 100 ribu kelahiran (Agung, 2019).
keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal
keguguran, bayi lahir sebelum waktunya, berat badan lahir rendah, perdarahan
sebelum dan selama persalinan bahkan dapat mengakibatkan kematian pada ibu
hamil. Selain berisiko menyebabkan depresi pada ibu setelah melahirkan, anemia
saat kehamilan juga bisa berdampak buruk pada janin, seperti lahir prematur atau
prevalensi anemia di Indonesia sebesar 48,9% atau naik dari data hasil Riskesdas
21
tahun 2013 sebesar 37,1% (Kemenkes RI, 2018). Sedangkan kasus anemia pada
kehamilan di Jawa Timur Tahun 2018 yaitu sebesar 46,7% (Dinkes Jatim, 2019),
dan berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Malang tahun 2018 kejadian anemia
pada ibu hamil sebesar 43,2%, sedangkan pada kecamatan Pagelaran terdapat
Selama kehamilan masalah gizi sangat berdampak pada ibu dan janin,
sehingga sangat diperlukan perhatian khusus. Pola makan yang tidak memadai
selama kehamilan dapat menyebabkan ibu hamil kekurangan gizi yang akan
berdampak terjadi anemia. Proporsi anemia pada ibu hamil di Indonesia dari tahun
2019).
meningkatkan kadar hemoglobin dan dapat mencegah terjadinya anemia pada ibu
hamil yang disebabkan oleh defisiensi zat besi. Hal ini dibuktikan dengan hasil
Baru tahun 2014. Sebanyak 50 responden (100%) ibu hamil yang mengalami
Tablet Fe sudah rutin diberikan pada ibu hamil di Puskesmas dan Posyandu,
namun kenyataan yang terjadi sampai sejauh ini hasil yang dicapai belum
maksimal. Hal ini terbukti dari angka prevalensi anemia pada ibu hamil yang
hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu
22
hamil di Indonesia sebesar 37,1% (Kemenkes RI, 2013). Yustina dkk (2013)
disayangkan apabila ibu hamil tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe.
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe antara lain adalah dukungan
pemanfaatan layanan ANC oleh ibu hamil, konseling dari tenaga kesehatan,
kepercayaan tradisional dan juga efek samping dalam mengkonsumsi table Fe.
dialami oleh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang.
Berdasarkan data studi pendahuluan yang didapat pada awal Oktober 2019
diketahui bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di Puskesmas ini cukup tinggi
yaitu 10,4%. Dari hasil wawancara dan pemeriksaan awal pada 10 ibu hamil yang
mengalami anemia diketahui bahwa 70% tidak teratur dan patuh minum tablet fe
sesuai anjuran petugas, 60% tidak mengerti pentingnya mengkonsumsi tablet Fe,
40% tidak teratur dalam perawatan antenatal, dan 20% mengalami status gizi yang
baik, karena kejadian anemia pada ibu hamil ini pada dasarnya dapat
pengelolaan kasus secara baik terarah, misalnya dengan pemantauan minum tablet
Fe pada sasaran yang mengalami anemia, pemantauan status gizi, intervensi gizi
dan asuhan antenatal khusus dengan metode perawatan kunjungan rumah, dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Malang.
Malang.
24
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Masyarakat
E. Keaslian Penelitian
yang mempunyai karekteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian, meskipun
berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variabel penelitian atau
TINJAUAN PUSTAKA
haemoglobin kurang dari 12 gr% pada wanita tidak hamil dan haemoglobin
bewarna yang terdapat dalam bentuk larutan dalam sel darah merah yang
(Riswan, 2011).
hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin
< 10,5 gr% pada trimester II (Kemenkes RI, 2013). Anemia pada ibu hamil
daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin
Menurut Saifudin (2005), Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu
hamil dengan kadar haemoglobin (Hb) dibawah 11 gr% pada trimester I dan
III atau kadar Hb kurang dari 10,5 gr% pada trimester II, sedangkan pada
ibu yang tidak hamil adalah kurang dari 12 gr%. Anemia dalam kehamilan
9
10
paling sering dijumpai adalah anemia akibat kekurangan zat besi (Fe).
Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur zat besi ke
penggunaan atau terlampau banyak zat besi keluar dari badan, misalnya pada
janin yang di kandung oleh ibu. Apabila masuknya zat besi tidak ditambah
dalam kehamilan maka mudah terjadi defisiensi zat besi, terlebih pada
proses keganasan.
umum timbulnya anemia pada ibu hamil yaitu kurang gizi atau tidak
kebutuhan kadar besi saat kehamilan, malabsorsi besi, pendarahan uterus dan
luar dari badan, misalnya perdarahan. Keperluan akan zat besi bertambah
zat besi tidak ditambah dalam kehamilan, maka mudah terjadi anemia
b. Anemia Megaloblastik
B12 (cyanocobala).
c. Anemia Hipoplastik
d. Anemia Hemolitik
a. Anemia fisiologis
sel darah merah sebesar 20-25% dan mencapai puncaknya pada trimester
III dan meningkat pada akhir kehamilan sebanyak 1000 ml. Pertambahan
Zat besi adalah zat yang berfungsi untuk mengikat oksigen lalu
paling sering yaitu defisiensi zat besi. Ini disebabkan karena adanya
ke seluruh sel dan jaringan tubuh (Prakash, 2015). Kebutuhan zat besi
selama kehamilan tiga kali lebih besar yakni mencapai 600 mg dibanding
Gejala anemia pada ibu hamil tidak khas hampir sama seperti gejala
anemia pada umumnya, yaitu ibu menjadi tidak fit ; lesu, lemah, letih, lelah,
lalai (5L). Ibu hamil juga menjadi sering pusing, mata berkunang-kunang,
bahkan sampai pingsan, mudah mengantuk, sesak nafas, daya tahan tubuh
menurun, dan mudah jatuh sakit. Anemia sebaiknya tidak dibiarkan saja
karna akibatnya bisa fatal, baik pada ibu maupun janinnya. Resiko yang
parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda, perubahan
gejala umum anemia, gejala khas akibat defisiensi besi, dan gejala penyakit
dasar. Gejala umum anemia berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata
konjungtiva dan jaringan di bawah kuku. Gejala khas defisiensi zat besi, yaitu
gejala yang dijumpai pada anemia defisiensi zat besi dan tidak dijumpai pada
anemia jenis lain yaitu koilonychia, atropi papil lidah, stomatitis angularis,
(Wulandari, 2015). Gejala penyakit dasar seperti pada anemia defisiensi besi
Jumlah zat besi yang dibutuhkan pada wanita hamil jauh lebih
besar dari pada tidak hamil. Pada saat hamil trimester I (satu) kebutuhan
III (tiga) terjadi pertambahan sel darah merah sampai 35% yang ekuivalen
15
kebutuhan oksigen oleh janin yang harus diangkut oleh sel darah merah.
dua kali lipat kebutuhan dari pada saat kondisi normal (tidak hamil).
(Wikanjosastro, 2010).
16
3. Pencegahan infeksi.
sebaiknya diberi Sulfas Ferosus 1 tablet sehari selain itu juga perlu diberi
nasehat untuk:
segar dan nasi. Sedangkan zat besi yang bersumber dari hewani yaitu :
brokoli, daging dan susu. Karena pada wanita hamil anemia sering
makanan utama zat besi (nasi). karena teh atau kopi mengandung
17
Pada trimester II dan trimester III wanita hamil memerlukan zat besi
dalam jumlah banyak yang tidak didapat dari makanan saja, untuk itu
haemoglobin kurang 10 gr%, dapat ditambah 600 - 1000 mg/hr zat besi
seperti Sulfas Ferosus atau Glukonas Ferosus. Terapi oral diberikan terus-
wanita hamil pemberian asam folat (500mg) dan zat besi (120mg) akan
defisiensi zat besi tersebut. Tablet kombinasi yang cocok mengandung 250
anemia.
18
B. Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimulai dari kontrasepsi sampai janin lahir, lama
hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama
ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang
pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi beresiko tinggi. Ada dua
sebab pokok yang menyebabkan masih tingginya angka kematian ibu yaitu masih
komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan serta nifas dan kurang meratanya
pelayanan kebidanan yang baik bagi semua wanita hamil. Kegiatan ini dapat
Kehamilan terjadi melalui proses konsepsi yaitu bersatunya sel telur dan sel
sperma. Kemudian hasil pembuahan itu menempel pada dinding rahim (proses
nidasi) dan tumbuh menjadi janin melalui pristiwa kehamilan. Lama kehamilan
berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu yang terbagi dalam tiga bagian, yaitu
: Trimester I dimulai sejak usia kehamilan 0-12 minggu. Masa ini menjadi sangat
penting karena pada masa inilah janin terbentuk dan sangat peka terhadap
19
pengaruh dari luar. Trimester II berlangsung selama 12-28 minggu, periode ini ibu
berkurang. Trimester III adalah masa kehamilan usia 28-40 minggu, pada akhir
1. Pola Makan
pada nilai-nilai yang berasal dari lingkungan (alam, budaya, sosial, ekonomi)
keluarga tidak terlepas dari kebiasaan yang ada dalam masyarakat tempat
membentuk pola konsumsi makanan tertentu sesuai dengan suku bangsa dan
kebutuhan gizi apabila jenis-jenis pangan yang tersedia tidak cocok dengan
kurang akan dimamfaatkan secara efesien sesuai dengan pola kebiasaan yang
makan manusia yaitu faktor ekstrinsik (lingkungan sosial, budaya dan agama)
a. Lingkungan Alam
b. Lingkungan Sosial
turun-temurun.
d. Lingkungan Ekonomi
kesehatan individu dan masyarakat. Pola makan yang baik adalah berpedoman
5 Sempurna” yang telah diperkenalkan sejak tahun 1952 dan sudah tidak
dalam bidang gizi serta masalah dan tantangan yang dihadapi. Pedoman Gizi
diibaratkan rumah maka ada 4 (empat) pilar prinsip yang harus dipenuhi agar
2. Kepatuhan Konsumsi Fe
Zat besi adalah salah satu mineral penting yang diperlukan selama
kehamilan, bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil. Bayi akan
anemia. Zat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan
mempertahankan sel darah merah. Kecukupan sel darah merah akan menjamin
sirkulasi oksigen dan metabolisme zat-zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil.
22
Selain itu asupun zat besi sejak awal kehamilan cukup baik, maka janin
dilahirkan. Sehingga kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak
meningkatkan resiko kematian pada saat melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR), janin dan ibu mudah terkena infeksi dan keguguran.
Selain itu juga zat besi sangat dibutuhkan perkembangan otak bayi diawal
kelahirannya (Rasmaiiah,2005).
Ekstra zat besi diperlukan pada kehamilan, kebutuhan zat besi pada
antara 580 - 1340 mg, dan 440 - 1050 mg diantaranya akan hilang dalam
meningkat secara signifikan dalam trimester terakhir, yaitu dari rata - rata
2,5 mg/hari pada awal kehamilan menjadi 6,6 mg/hari. Zat besi yang
tersedia dalam makanan berkisar dari 0,9 hingga 1,8 mg/hari dan
simpanan zat besi dan peningkatan absorpsi zat besi (Depkes RI, 2013).
1. Minum tablet zat besi dengan makan daging atau ikan yang menstimulasi
larut dalam air dan jarang bertumpuk di dalam tubuh (Depkes RI, 2013).
Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung,
nyeri ulu hati, dan konstipasi ( kadang - kadang diare ). Namun derajat
mual yang ditimbulkan oleh setiap preparat tergantung pada jumlah elemen
zat besi yang diserap. Takaran zat besi diatas 60 mg dapat menimbulkan efek
samping yang tidak bisa di terima pada ibu hamil sehingga terjadi ketidak
patuhan dalam pemakaian obat jadi tablet zat besi dengan dosis rendah lebih
cenderung ditoleransi (dan diminum) dari pada dosis tinggi. Jika mungkin,
terapi mulai dengan dosis rendah, khususnya bila ibu hamil mengungkapkan
Pemberian tablet zat besi selama kehamilan merupakan salah satu cara
yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai
tahap yang di inginkan, karna sangat efektif dimana satu tablet mengandung
24
a. Pemberian tablet zat besi lebih bisa ditoleransi jika dilakukan pada
8 jam, dan kemudian interval ini ditingkatkan hingga 12 atau 24 jam jika
c. Muntah dan kram perut merupakan efek samping dan sekaligus tanda
d. Minum tablet zat besi pada saat makan atau sesudah makan dapat
/100 ml. Kadar haemoglobin yang lebih tinggi akan meningkatkan fiskositas
darah dan peningkatan fiskositas ini akan menggangu aliran darah pada
RI, 2011).
3. Jarak Kehamilan
Jarak kehamilan yang terlalu pendek akan mempengaruhi daya tahan dan gizi
yang baik agar terwujudnya keluarga sejahtera dan sehat adalah berjumlah 2
anak saja dengan jarak kehamilan sama dengan atau lebih dari 2 tahun.
(BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih, karena jarak
kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup untuk
kehamilan yang pendek cenderung akan menguras nutrisi ibu dari kehamilan
dan hilangnya darah setelah melahirkan, juga selama laktasi yang dapat
mengurangi nutrisi ibu melalui pemberian Asi. Sehingga ibu hamil ini
cenderung menderita status gizi kurang sampai buruk yang dapat berkorelasi
dengan berat lahir bayi, dan sering melahirkan bayi berat badan lahir rendah
4. Status Gizi
meliputi vitamin larut air, larut lemak serta makromineral dan mikromineral.
kesehatan ibu dan bayi, tetapi juga berpengaruh saat menyusui nanti. Untuk
26
nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari pada yang
dibutuhkan wanita normal lainya. Perubahan yang terjadi pada semua sistem
Untuk itu ibu hamil harus memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa
kehamilanya, diantaranya :
a. Kalori
pada trimester I, trimester II dan ke III 350 kkal per hari. Kebutuhan
kalori ini dapat diperoleh pada roti, nasi, jagung, kentang, padi-padian,
b. Protein
Kebutuhan protein pada ibu hamil meningkat 68% dari sebelum hamil,
ibu hamil membutuhkan 925g protein pada masa kehamilannya, protein ini
c. Vitamin
d. Asam folat
Asam folat berfungsi untuk memproduksi sel darah merah, maka asam
cepat. Asam folat dapat ditemukan pada sayuran yang bewarna hijau tua,
sekitar 3 kg dan trimester III 6 kg. Penilaian status gizi ibu hamil selain
dengan melihat berat badan, dapat pula dilakukan dengan mengukur lingkar
lengan atas (LILA), dikatakan gizi normal apabila sama atau ≥ 23,5 cm, akan
tetapi bila < 23,5 cm maka dikatakan kurang energi kronis (KEK)
(Wiknyosastro, 2010).
III. Lemak merupakan salah satu sumber energi tubuh dan sebagai pelarut
esensial jenis long chain polyunsaturated fatty acid (LC PUFA) antara lain
dari kebutuhan sebelum hamil sebesar 800-1000 mg per hari. Hormon human
28
mineral tersebut bersifat kompetitif inhibitor, dimana absorpsi besi lebih besar
Bahan makanan sumber besi di dapatkan dari produk hewani dan nabati.
Besi yang bersumber dari bahan makanan terdiri atas besi heme dan besi non
heme. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa walaupun kandungan besi dalam
sereal dan kacang-kacangan relatif tinggi, namun oleh karena bahan makanan
maka sebagian besar besi tidak akan diabsorpsi dan di buang bersama feses
(USDA, 2005).
Pengukuran LLA
Antenatal care
Pengetahuan
Pengetahuan
Antenatal care
Pengetahuan
E. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian adalah :
1. Ada pengaruh status gizi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di
4. Ada pengaruh kepatuhan minum tablet Fe terhadap kejadian anemia pada ibu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada
B. Kerangka Kerja
Populasi :
Seluruh Ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten
Malang sejumlah 142 orang
Sampling :
Cluster Random Sampling
Sampel :
Sebagian ibu hamil (105 orang)
Pengumpulan Data:
Pengolahan Data
Editing, Cooding, Transferring,scoring,Tabulating
Penyajian Hasil
Penarikan Kesimpulan
1. Populasi
orang.
2. Sampel.
N = Besar populasi
= 105
3. Sampling.
yang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiono, 2010).
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
a. Kesulitan komunikasi.
D. Identifikasi Variabel
ukuran yang memiliki atau didapat oleh suatu penelitian tentang suatu
konsep pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh satuan penelitian
tersebut.
11gr%.
F. Perencanaan Penelitian
1. Waktu
2. Tempat
Kabupaten Malang.
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil rekam medis
serta literature lain yang ada kaitanya dengan masalah yang akan di
teliti.
3. Pengolahan data
a. Editing
Setelah data diperoleh dari responden kemudian kita cek saat itu juga
b. Coding
a) < 20 tahun :1
b) 20 – 30 tahun :2
c) 31 – 40 tahun :3
d) > 40 tahun :4
a) PNS :1 c) Wiraswasta :3
b) SD :2 e) Sarjana :5
c) SMP :3
39
c. Scoring
11 gr %
b) Cukup : Skor 56 – 75
3) Kepatuhan konsumsi Fe
a) Patuh, jika :
bulan, atau
4) Status Gizi
LILA ≥23,5 cm
d. Transfering
e. Tabulating
sesuai kebutuhan.
f. Analisis Data
hubungan antara dua variabel atau lebih yaitu x variable bebas dan y
Keterangan :
Dimana :
X = variabel independen
Y = variabel dependen
ß0 = Koefisien regresi
є = Kesalahan/ error
H. Etika Penelitian
1. Informed Consent.
persetujuan, dan jika menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan
diisi oleh subyek, lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.
42
peneliti, hanya data tertentu yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Bab ini membahas data hasil penelitian yang meliputi gambaran umum
1. Data geografis
Kecamatan ini terdiri dari sepuluh desa, 24 dusun, 52 RW, dan 394 RT.
dan Kepanjen.
2. Karakteristik Penduduk
lebih 82.710 jiwa, yang terdiri dari 40.459 orang laki-laki, dan 42.251
sebagai petani.
Kabupaten Malang Jawa Timur. Selain itu terdapat 3 klinik rawat jalan
B. Karakteristik Responden
3. Karakteristik Pekerjaan
Tabel 4.3 Distribusi Pekerjaan Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja
Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang
No. Jenis Pekerjaan Σ %
1 IRT 58 55.2
2 Petani 6 5.7
3 Swasta 32 30.5
4 PNS 4 3.8
5 Wiraswasta 5 4.8
Jumlah 105 100
Sumber : Data Primer
C. Data Khusus
Responden
Tabel 4.9 Tabulasi Silang Pengetahuan pada Ibu Hamil dengan Usia
di Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang
Variabel Usia
< 20 % 21 - 35 % > 35 % Total %
Kurang 0 0 3 2,9 1 1 4 3,8
Pengetahuan
Cukup 5 4,8 54 51,4 8 7,6 67 63,8
Baik 3 2,9 26 24,8 5 4,8 34 32,4
Total 8 7,6 83 79,0 14 13,3 105 100
49
(51,4%).
(33,3%).
Variabel pekerjaan
IRT % Petani % Swasta % PNS % wirs % ∑ %
Kurang 2 1,9 0 0 2 1,9 0 0 0 0 4 3,8
Pengeta
Cukup 37 35,2 3 2,9 19 18,1 3 2,9 5 4,8 67 63,8
Baik 19 18,1 3 2,9 11 10,5 1 1 0 0 34 32,4
Total 58 55,2 6 5,7 32 30,5 4 3,8 5 4,8 105 100
Tabel 4.11 Tabulasi Silang Pengetahuan pada Ibu Hamil dengan
pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran
Kabupaten Malang
Pada tabel 4.11 responden yang memiliki pengetahuan cukup
(35,2%).
50
Tabel 4.12 Tabulasi Silang kepatuhan pada Ibu Hamil dengan Usia di
Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang
Variabel Usia
< 20 % 21 - 35 % > 35 % ∑ %
Tidak 2 1,9 13 12,4 1 1 16 15,2
Kepatuhan
Patuh 6 5,7 70 66,7 13 12,4 89 84,8
Total 8 7,6 83 79 14 13,3 105 100
Tabel 4.15 Tabulasi Silang status gizi pada Ibu Hamil dengan Usia di
Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang
Variabel Usia
< 20 % 21 - 35 % > 35 % ∑ %
Kurang 1 1 4 3,8 0 0 5 4,8
status gizi
Normal 7 6,7 79 75,2 14 13,3 100 95,2
Total 8 7,6 83 79 14 13,3 105 100
Tabel 4.16 Tabulasi Silang status gizi pada Ibu Hamil dengan
pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran
Kabupaten Malang
Pendidikan
Variabel
SD % SMP % SMA % PT % ∑ %
Kurang 0 0 2 1,9 3 2,9 0 0 5 4,8
status gizi
Normal 8 7,6 51 48,6 39 37,1 2 1,9 100 95,2
Total 8 7,6 53 50,5 42 40 2 1,9 105 100
(48,6%).
52
Tabel 4.17 Tabulasi Silang status gizi pada Ibu Hamil dengan
pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran
Kabupaten Malang
Variabel Pekerjaan
IRT % Petani % Swas % PNS % Wra % ∑ %
status Kurang 2 1,9 0 0 2 1,9 0 0 1 1 5 4,8
gizi
Norma 56 53,3 6 5,7 30 28,6 4 3,8 4 3,8 100 95,2
Total 58 55,2 6 5,7 32 30,5 4 3,8 5 4,8 105 100
Tabel 4.18 Tabulasi Silang ANC pada Ibu Hamil dengan Usia di
Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang
Variabel Usia
< 20 % 21 - 35 % > 35 % ∑ %
Tidak 1 1 12 11,4 1 1 14 13,3
ANC
Teratur 7 6,7 71 67,6 13 12,4 91 86,7
Total 8 7,6 83 79 14 13,3 105 100
SD % SMP % SMA % PT % ∑ %
Tidak 3 2,9 6 5,7 5 4,8 0 0 14 13,3
ANC
Teratur 5 4,8 47 44,8 37 35,2 2 1,9 91 86,7
Total 8 7,6 53 50,5 42 40 2 1,9 105 100
(44,8%).
Tabel 4.20 Tabulasi Silang ANC pada Ibu Hamil dengan pekerjaan di
Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang
Variabel Pekerjaan
IRT % Petani % Swa % PNS % Wras % ∑ %
tidak 6 5,7 0 0 6 5,7 2 1,9 0 0 14 13,3
ANC
teratur 52 49,5 6 5,7 26 24,8 2 1,9 5 4,8 91 86,7
Total 58 55,2 6 5,7 32 30,5 4 3,8 5 4,8 105 100
Tabel 4.21 Tabulasi Silang anemia pada Ibu Hamil dengan Usia di
Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang
Variabel Usia
< % 21 - 35 % > 35 % ∑ %
20
anemia 2 1,9 7 6,7 0 0 9 8,6
anemia
Normal 6 5,7 76 72,4 14 13,3 96 91,4
54
(72,4%).
Tabel 4.22 Tabulasi Silang anemia pada Ibu Hamil dengan pendidikan
di Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten
Malang
Variabel Pendidikan
SD % SMP % SMA % PT % ∑ %
anemia 1 1 7 6,7 1 1 0 0 9 8,6
anemia
Normal 7 6,7 46 43,8 41 39 2 1,9 96 91,4
Total 8 7,6 53 50,5 42 40 2 1,9 105 100
Tabel 4.24 Tabulasi Silang anemia pada Ibu Hamil dengan kepatuhan
di Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang
Variabel kepatuhan
Tidak % Patuh % Total %
Tidak 8 7,6 1 1 9 8,6
anemia
Normal 8 7,6 88 83,8 96 91,4
Total 16 15,2 89 84,8 105 100
Tabel 4.25 Tabulasi Silang anemia pada Ibu Hamil dengan Status gizi ibu di
Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang
Tabel 4.26 Tabulasi Silang anemia pada Ibu Hamil dengan ANCdi
Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Kabupaten Malang
Variabel ANC
Tidak % teratur % Jumlah %
anemia 5 4,8 4 3,8 9 8,6
anemia
Normal 9 8,6 87 82,9 96 91,4
Total 14 13,3 91 86,7 105 100
sebanyak 59 (56,2%).
status gizi dan keteraturan anc terhadap kejadian anemia di Wilayah Kerja
Sig
B sig R Square
Variabel simultan
Pengetahuan .02 .000a .539
.581
1
Status Gizi .36 .000
58
5
Keteraturan ANC .39
.000
6
Kepatuhan .24
.000
4
nilai t sebesar 6,311 (sig. 0,000). Nilai signifikansi 0,000 lebih kecil
4. Status gizi (X3) diketahui bahwa diperoleh nilai t sebesar 4,199 (sig.
kejadian anemia pada ibu hamil. Variabel X3 yang bertanda positif (+)
semakin normal.
BAB V
PEMBAHASAN
60
lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 (5%). Maka dapat
kejadian anemia.
tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta
belakang pendidikan SMU dan ada beberapa perguruan tinggi. Hal ini
dengan kategori usia usia 21 - 35 tahun. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
kegiatan atau usaha yang dilakukan ibu setiap hari berdasarkan tempat dia
oleh faktor lain. Responden yang tidak terjadi anemia sebagian besar
terjadi anemia ataupun tidak. Salah satu faktor lain yang mempengaruhi
diperoleh nilai t sebesar 6,311 (sig. 0,000). Nilai signifikansi 0,000 lebih
kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan
yang semakin tinggi atau normal. Nilai odd ratio sebesar 0,468
63
hamil sebesar 0,468 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang
utama karena mengikuti anjuran dari ahli medis merupakan salah satu cara
Green yang dikutip Notoadmojdo (2007) ada beberapa faktor yang dapat
kebutuhan total zat besi adalah antara 580-1340 mg, dan dari jumlah itu,
sampai dengan 1050 mg akan hilang saat persalinan. Pada awal kehamilan,
kebutuhan zat besi sekitar 2,5 mg/hari dan meningkat sekitar 6,6 mg/hari
didapat dari suplemen mengganti penggunaan zat besi oleh sumsum tulang,
seluruh jaringan tubuh. Zat besi menyatu dengan oksigen di dalam paru-
Zat besi juga berperan dalam fungsi normal kekebalan tubuh. Zat gizi besi
dalam sel darah merah, maka kekurangan pasokan zat gizi besi
terjadinya anemia. Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah
diperoleh nilai t sebesar 4,199 (sig. 0,000). Nilai signifikansi 0,000 lebih
kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan
pemeriksaan anemia yang semakin baik atau normal. Nilai odd ratio
sebesar 0,302 kali lebih tinggi dibandingkan dengan status gizi yang
dapat diperoleh dari asupan makanan dan pola makan. Dimana asupan
daging, sayuran dan buah yang mengandung vitamin C. Pola makan yang
gizi yang diperlukan oleh tubuh serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai
dengan kebutuhan.
pembentukan membran sel, tranmisi impul saraf, dan sumber gugus metil
(Nasrulhak, 2019).
kesehatan ibu dan bayi, tetapi juga berpengaruh saat menyusui nanti.
banyak nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari pada
yang dibutuhkan wanita normal lainya. Perubahan yang terjadi pada semua
air ketuban, dan pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu
hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya
karena status gizi yang baik di pengaruhi oleh suplai gizi yang baik
anemia. Status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil didapatkan dari
bahwa diperoleh nilai t sebesar 4,161 (sig. 0,000). Nilai signifikansi 0,000
lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 (5%). Maka dapat
yang semakin normal. Nilai odd ratio sebesar 0,296 menunjukkan bahwa
pemeriksaan anemia yang semakin normal sebesar 0,296 kali lebih tinggi
antenatal harus dilakukan secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk
kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Tujuannya adalah untuk mengenal
dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat
nggu), satu kali pada trimester kedua (13-27 minggu), serta dua kali pada
pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) dan pelayanan ibu hamil sesuai
standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada
trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester
ketiga
BAB VI
A. Kesimpulan
70
Kabupaten Malang
Malang
3. Terdapat pengaruh status gizi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di
B. Saran
1. Bagi Responden
hamil
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Peneliti
SRI WAHYUNINGSIH
NIM. 1752B0062
75
Lampiran 2
Dengan Hormat,
Nim : 1752B0062
pada kuesioner dibawah ini dengan ikhlas. Jawaban semata hanya untuk
kepentingan ilmu pengetahuan tanpa ada maksud lain. Oleh karena itu sangat
besar artinya jawaban yang saudara berikan terhadap hasil penelitian. Atas
SRI WAHYUNINGSIH
NIM. 1752B0062
Lampiran 3
Nama (Inisial) :
Umur :
77
Alamat :
kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di puskesmas pagelaran kabupaten
Malang”. Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif, oleh
Responden
(..................................................)
Lampiran 4
LEMBARAN KUESIONER
KODE RESPONDEN :
78
Petunjuk pengisian
1. Pilihlah satu jawaban yang menurut anda benar dengan memberi tanda silang
(X) pada jawaban anda pilih.
3. Mohon menjawab sesuai dengan apa yang anda ketahui tanpa ada unsur
paksaan ataupun rekayasa demi tercapainya hasil yang diinginkan pada
penelitian ini .
2. Inisial : ……………..
4. Pendidikan :
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. PT
5. Pekerjaan :
b. Petani
c. Swasta
d. PNS
79
2 Tablet Zat besi (Fe) adalah suatu tablet mineral yang sangat
dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah
(hemoglobin).
9 Gejala anemia karena kurang zat besi dalam tubuh ibu hamil
adalah mudah lelah, letih, lesu, dan mata tampak pucat.
a. 4 bulan
b. 5 bulan
c. 6 bulan/lebih
3. Sudah berapa butir tablet Fe yang ibu minum sampai saat ini?
..................................
Klasifikasi kepatuhan :
...................................
82
KODE RESPONDEN :
II
III
Total kunjungan
C. Status Anemia
1. Benar
2. Benar
3. Benar
4. Salah
5. Salah
6. Salah
7. Benar
8. Benar
9. Benar
10. Salah
11. Benar
12. Benar
13. Salah
14. Benar
15. Salah
16. Benar
17. Salah
18. Salah
19. Salah
20. Benar
84
Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.938 15
85
Frequency Table
Usia Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jml Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kepatuhan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Gizi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
ANC
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kejadian Anemia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
UsiaIbu
Cukup Count 5 54 8 67
Baik Count 3 26 5 34
Pend_ibu
Cukup Count 6 35 25 1 67
Baik Count 1 17 15 1 34
Pekerjaan_ibu
Cukup Count 37 3 19 3 5
Baik Count 19 3 11 1 0
Total Count 58 6 32 4 5
UsiaIbu
Patuh Count 6 70 13 89
Pend_ibu
Patuh Count 6 44 38 1 89
Pekerjaan_ibu
Patuh Count 47 5 30 3 4
Total Count 58 6 32 4 5
UsiaIbu
Pend_ibu
Pekerjaan_ibu
UsiaIbu
Teratur Count 7 71 13 91
Pend_ibu
Teratur Count 5 47 37 2 91
Pekerjaan_ibu
Teratur Count 52 6 26 2 5 9
Total Count 58 6 32 4 5 10
UsiaIbu Total
95
Normal Count 6 76 14 96
Pend_ibu
Normal Count 7 46 41 2 96
Pekerjaan_ibu Total
96
Normal Count 52 6 31 3 4 96
Pengetahuan
Normal Count 3 59 34 96
Kepatuhan Total
97
Normal Count 8 88 96
Status_Gizi
Normal Count 2 94 96
ANC Total
98
Normal Count 9 87 96
Regression
Uji Normalitas
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
hasil tolerance pada XI, X2, dan X3 >0,1 dan nilai VIF pada XI, X2, dan X3 <10
Uji Heteroskedastisitas
pada gambar scatterplot titik – titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada
sumbu Y.
100
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 ANC, Gizi,
Pengetahuan, . Enter
Kepatuhan a
Model Summary
ANOVAb
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
1 2 3 1 2 2 2 2 2 2
2 3 3 1 0 3 2 2 2 2
3 2 1 3 1 2 2 2 2 2
4 2 2 1 0 3 1 2 2 2
5 3 2 5 2 2 2 2 2 2
6 3 2 1 4 2 2 2 2 2
7 2 2 3 1 3 2 2 2 2
8 3 2 1 4 2 2 2 2 2
9 2 3 4 1 3 2 2 1 2
10 2 2 4 0 2 1 2 1 1
11 2 2 1 2 3 2 2 2 2
12 1 3 1 1 3 2 2 2 2
13 2 3 3 2 2 2 2 1 2
14 2 2 1 0 2 2 2 2 2
15 3 3 3 4 1 2 2 2 2
16 2 2 1 1 2 2 2 2 2
17 2 3 2 1 2 1 2 2 2
18 2 3 1 0 2 2 2 2 2
19 2 4 3 1 3 2 2 2 2
20 2 1 3 2 3 2 2 2 2
21 2 3 1 1 3 2 2 2 2
22 2 3 3 1 2 2 2 2 2
23 2 3 3 0 2 2 1 2 2
24 2 2 1 1 2 2 2 2 2
25 2 3 3 1 2 2 2 1 2
26 2 1 1 1 2 2 2 2 2
27 2 3 3 1 3 2 2 2 2
28 2 3 3 2 3 2 2 1 2
103
29 1 2 1 0 2 2 2 2 2
30 2 2 1 0 2 1 2 1 1
31 3 2 3 2 2 2 2 2 2
32 2 2 1 2 3 2 2 2 2
33 2 2 1 1 3 2 2 2 2
34 2 2 1 1 2 2 2 2 2
35 2 3 3 2 2 2 2 1 2
36 3 2 1 2 3 2 2 2 2
37 2 3 2 1 3 2 2 2 2
38 2 3 1 2 2 2 2 2 2
39 2 4 3 1 2 1 2 2 2
40 2 1 3 0 2 2 2 1 2
41 2 3 1 0 2 2 2 2 2
42 2 3 3 1 3 2 2 2 2
43 2 3 4 1 2 2 2 2 2
44 2 3 1 0 2 2 1 2 2
45 2 2 1 1 2 2 2 2 2
46 2 2 5 2 2 2 2 2 2
47 2 2 1 0 2 2 2 2 2
48 2 2 2 4 3 2 2 2 2
49 2 3 3 1 3 2 2 2 2
50 2 2 1 2 3 2 2 2 2
51 2 3 3 2 2 2 2 2 2
52 2 1 1 1 1 1 2 1 2
53 2 3 3 3 2 2 2 2 2
54 2 3 3 0 1 2 2 2 2
55 2 2 1 0 2 2 2 2 2
56 2 2 1 1 2 2 2 1 1
57 2 2 4 1 2 2 2 2 2
58 2 3 1 1 2 2 2 2 2
59 1 1 1 0 2 2 2 2 2
60 1 3 3 0 2 1 1 2 1
61 2 2 1 0 2 2 2 2 2
104
62 1 2 1 0 3 2 2 2 2
63 2 2 3 1 2 2 2 2 2
64 2 3 1 1 2 1 2 2 2
65 2 3 3 1 2 2 2 2 2
66 2 2 3 1 2 2 2 2 2
67 3 3 1 3 2 2 2 2 2
68 1 1 1 2 2 1 2 1 1
69 3 2 3 2 3 2 2 2 2
70 2 3 1 0 3 2 2 2 2
71 2 2 1 2 2 2 2 2 2
72 2 2 5 1 2 2 2 2 2
73 2 2 1 1 3 2 2 2 2
74 3 2 1 2 2 2 2 1 2
75 2 2 1 1 2 2 2 2 2
76 2 2 3 3 3 2 2 2 2
77 2 2 1 1 1 1 2 2 1
78 2 2 1 0 2 1 1 2 1
79 3 2 1 1 2 1 2 2 2
80 2 3 3 0 2 2 2 2 2
81 2 2 1 0 3 2 2 2 2
82 2 3 2 1 2 2 2 2 2
83 2 3 1 2 2 2 2 2 2
84 2 3 1 1 3 1 2 2 2
85 2 2 1 1 3 2 2 2 2
86 2 2 5 0 2 1 1 2 1
87 2 2 1 1 2 2 2 2 2
88 2 2 1 1 2 1 2 1 1
89 1 3 2 0 2 2 2 2 2
90 2 3 1 2 3 2 2 2 2
91 2 3 3 1 2 2 2 2 2
92 2 3 3 1 3 2 2 2 2
93 2 2 1 3 2 2 2 2 2
105
94 3 2 1 1 3 2 2 2 2
95 2 2 3 1 2 2 2 1 2
96 3 2 1 4 3 2 2 2 2
97 2 2 1 1 2 2 2 2 2
98 2 3 1 1 3 2 2 2 2
99 2 2 5 1 2 2 2 2 2
100 2 2 1 0 2 2 2 2 2
101 1 2 2 0 3 2 2 2 2
102 2 3 3 1 3 2 2 2 2
103 2 2 1 0 2 1 2 2 2
104 2 3 3 1 2 2 2 2 2
105 3 1 1 2 2 2 2 2 2
KET:
Pengetah
Usia : Pendidik : Pekerj : uan
< 20 1=
1 = tahun 1 = SD 1 = IRT Kurang
21-35 2= 2=
2 = tahun 2 = SLTP Petani Cukup
> 35 3=
3 = tahun 3 = SLTA Swasta 3 = Baik
4 = PT 4 = PNS
5=
Wirasw
asta /
lainnya
(Kepatu (Status
han) Gizi) (ANC) (Anemia)
1 = Tdk 1= 1 = Tdk 1=
patuh Kurang teratur Anemia
2=
Normal /
2= 2= 2= tdk
Patuh Normal Teratur anemia
106