Anda di halaman 1dari 8

KEGIATAN BELAJAR 1 UBP BALI

KONSTRUKSI DAN PRINSIP KERJA RUANG BAKAR

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):


Setelah mempelajari modul ini peserta OST diharapkan memahami konstruksi dan
prinsip kerja Ruang Bakar.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK):


1. Peserta OST diharapkan mampu menjelaskan tentang pengertian umum Ruang
Bakar dengan benar.
2. Peserta OST diharapkan mampu menjelaskan tentang bagian-bagian Ruang
Bakar dengan benar.
3. Peserta OST diharapkan mampu menjelaskan tentang prinsip kerja Ruang Bakar
dengan benar.
4. Peserta OST diharapkan mampu menunjukkan bagian-bagian Ruang Bakar
dengan benar
5. Mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan belajar 1.

Kegiatan belajar 1. 1
KEGIATAN BELAJAR 1 UBP BALI

Lembar informasi 1 : Konstruksi dan Prinsip Kerja Ruang Bakar

1.1 Pengertian Umum


Ruang bakar adalah tempat dimana diharapkan terjadi proses pembakaran
sempurna, yaitu reaksi eksotermik antara bahan bakar dan udara (yang mengandung 21
volume % oksigen), untuk menghasilkan gas pembakaran pada temperatur dan tekanan
tertentu. Untuk bahan bakar hidrokarbon cair nilai kalor rendah berkisar antara 40000
sampai 46000 kJ/kg. Proses pembakaran itu pun tidak terjadi sekaligus tetapi
memerlukan waktu. Proses pembakaran mencakup fenomena fisik dan kimia; bukan
sekadar merupakan bagian dari proses kimia saja. Hal tersebut disebabkan karena dalam
proses pembakaran terdapat pula perpindahan panas, perpindahan massa,
termodinamika, dinamika gas dan mekanika fluida. Dalam kenyataannya proses fisika
tersebut sangat menentukan prestasi pembakaran, lebih dari pada proses kimianya.
Meskipun pelepasan energi dari reaksi kimia tersebut merupakan tahap yang
esensial dalam keseluruhan proses pembakaran, tetapi dalam api yang bertemperatur
tinggi reaksi kimia itu berlangsung begitu cepat dibandingkan dengan proses lainnya
sehingga dianggap tidak berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Api dapat berwarna
biru yang menunjukkan pembakaran ideal dari campuran sempurna antara bahan bakar
dan udara; sedangkan daerah nyala yang berwarna putih atau kuning menunjukkan
pembentukan karbon, dan warna hijau menunjukkan adanya campuran kaya setempat
(lokal) disertai dengan pembentukan radikal-radikal. Namun, pembakaran sempurna
boleh dikatakan hampir tidak pernah terjadi, sehingga usaha yang harus dilakukan,
selain mencapai temperatur pembakaran yang tinggi, adalah menekan emisi gas buang
serendah-rendahnya.

1.2 Bagian-bagian Ruang Bakar


Bagian pembakaran terdiri dari combustion chamber, nozzle penyemprot bahan
bakar (fuel nozzles), peralatan pendeteksi nyala api (frame detection equipment), busi
(spark plugs), dan transition pieces.
Ruang bakar pada PLTG unit 1 jumlahnya 10 buah yang disusun secara
konsentrik/melingkar mengelilingi axial-flow compressor dan dibaut pada bagian sekat

Kegiatan belajar 1. 2
KEGIATAN BELAJAR 1 UBP BALI

compressor discharge. Udara untuk pembakaran disuplai secara langsung dari axial-
flow compressor menuju ruang bakar. Bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang melalui
fuel nozzles yang diperluas ke dalam liner cap masing-masing ruang.
Sebagai sebuah ukuran pencegahan pada unit oil-fired, sebuah false start drain
valve dipasang di drain line piping pada sisi bawah dari ruang bakar no.5, (ruang pada
titik terendah dari susunan konsentrik). Ini normalnya membuka air-operated valve
mencegah akumulasi/penumpukan dari minyak bahan bakar di dalam daerah
pembakaran dan juga di bagian turbin ketika sebuah sinyal start diberikan dan turbin
gagal untuk start. Di bagian turbin penumpukan minyak bahan bakar akan terkuras dari
selaput luar compressor discharge ke valve ini. Valve secara otomatis ditutup oleh
tekanan compressor discharge oleh karena percepatan turbin. Valve diapragma
dilindungi untuk melawan tekanan udara yang berlebihan oleh sebuah pressure
regulating valve yang dipasang pada pipa udara ke mekanisme penggerak valve.
Pembakaran dari campuran bahan bakar dan udara diawali dengan menarik
elektrode busi. Busi/Spark plugs dipasang pada dua ruang bakar yang menerima daya
dari ignition transformers.
Transition pieces (fishtails) merupakan saluran penghubung untuk menyalurkan
gas panas antara ruang bakar dan nozel tingkat pertama.Untuk menghindari kebocoran
dari gas panas nozel diisolasi bagian dalam dan luar. Sebelum aliran udara keluar dari
kompresor masuk ruang bakar, harus melewati transition pieces. Hal ini menyebabkan
perpindahan panas yaitu pendinginan transition pieces dan pemanasan awal udara
pembakaran.

Kegiatan belajar 1. 3
KEGIATAN BELAJAR 1 UBP BALI

Adapun bagian-bagian dari Ruang Bakar adalah seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Bagian-bagian ruang bakar

1.3 Prinsip Kerja Ruang Bakar


Ruang pembakaran terdiri atas kutub masuk bahan bakar dan udara pembakaran
yang dengan perimbangan tertentu bercampur yang kemudian dibakar di dalam ruang
bakar secara optimal selanjutnya gas panas hasil pembakaran dimanfaatkan sebagai
penggerak turbin. Udara bertekanan tinggi mengalir dari compressor discharges ke
dalam ruang anular diproduksi oleh bagian belakang dari discharge casing dan
kumpulan nyala api dan bagian depan dari kerangka turbin. Sampai titik ini, aliran udara
telah terarah ke bagian belakang; selanjutnya aliran udara membalik. Udara memasuki
ruang bakar dan mengalir memasuki liner melalui lubang dan louvers di dalam dinding
liner. Sebagian dari udara mencapai kepala dari ruang bakar dan memasuki liner cap
dan turbolator cap.
Aliran udara melalui ruang bakar mempunyai tiga fungsi yaitu untuk
mengoksidasikan bahan bakar, untuk mendinginkan bagian-bagian logam, dan mengatur
produk pembakaran yang amat panas untuk kebutuhan temperatur masuk turbin. Ruang
bakar dengan Turbolator System didesain untuk mengeleminasi pengeluaran polusi asap
selama pengoperasian turbin gas setelah rangkaian start. Pembakaran prima diikuti oleh
thermal soaking menjamin bahwa semua soot terbakar selama pembakaran.
Tekanan di dalam ruang bakar ditentukan langsung oleh tekanan keluaran
Kegiatan belajar 1. 4
KEGIATAN BELAJAR 1 UBP BALI

kompresor, sekitar 20 % - 30 % aliran utama udara menuju daerah pembakaran sebagai


udara primer dan sisanya sebagai udara sekunder dipergunakan untuk pendinginan gas
bahan bakar dan dinding ruang bakar.
Perbandingan antara udara dan bahan bakar mencapai 15-20 berbanding 1,
sedangkan keseluruhan perbandingan udara dan bahan bakar adalah 60-100 berbanding
1. Proses pembakaran bahan bakar terlebih dahulu dimulai dengan proses pengkabutan
(atomizing) dengan tekanan yang tinggi yang secara bersamaan terjadi pencampuran
bahan bakar yang telah dikabutkan dengan udara primer dengan perbandingan kimia
tertentu untuk mendapatkan pembakaran sempurna. Perbandingan kimia (stoikiometri)
udara dan bahan bakar dapat mencapai 15 : 1 lb. Dinding silinder tabung api biasanya
diselubungi dengan lubang-lubang dan celah untuk memasukkan udara sekunder,
dinding-dinding tersebut sering dilapisi dengan genteng metal.
Suatu pengapian tenaga tinggi biasanya digunakan suatu sumbat listrik dimana
api berjalan pada permukaan yang padat dan melintasi celah udara, untuk menjaga
kemungkinan kegagalan api, maka ruang bakar biasanya dilengkapi dengan suatu alat
pendeteksi api secara optik yang memberikan perubahan-perubahan yang dapat
diotomatiskan dan menutup dengan segera.

Kegiatan belajar 1. 5
KEGIATAN BELAJAR 1 UBP BALI

Lembar kerja 1 : Menunjukkan Bagian-bagian Ruang Bakar

1.1 Alat kerja:


 Kunci pas ring ¾ “, 15/16 “, 1”, 11/16 “, 11/8 “
 Kunci sock ¾ “, 15/16 “, 1”, 11/16 “, 11/8 “
 Palu 1 kg
 Obeng ( - )
 Tang
 Kunci L ½ “
 Special tool untuk fuel nozzle
 Kunci moment

1.2 Bahan/Material:
 Lap majun

1.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3):


 Gunakan alat pelindung diri yang sesuai
 Pastikan dalam kondisi aman, tidak beroperasi dan terisolasi.
 Pastikan alat kerja dalam keadaan baik.

1.4 Langkah Kerja:


 Koordinasikan dengan atasan terkait tentang pelaksanaan pekerjaan ini.
 Siapkan dan pahami prosedur/instruksi kerja, manual book instruction dan
referensi lain yang mendukung.
1.4.1 PEMBONGKARAN
1. Lepas pemipaan atomizing air dari fuel nozzle.
2. Lepas pemipaan bahan bakar dari fuel nozzle. Lepas saluran spark plug
(busi) dan saluran flame detector.
3. Buka dan lepas semua fuel nozzle, dan lakukan tagging (pelabelan)
untuk nomor ruang bakar.
4. Buka baut combustion cover dan lepaskan combustion cover.

Kegiatan belajar 1. 6
KEGIATAN BELAJAR 1 UBP BALI

5. Lepas spark plug dan flame detector. Lakukan prosedur tagging.


6. Untuk melepas combustion liner, lepaskan retainer crossfire tube dari
ruang bakar yang berdekatan dan ruang bakar yang akan dilepas
combustion linernya. Crossfire tube kemudian bisa didorong dengan
bebas dari liner ke dalam ruang bakar yang berdekatan. Setelah liner
dilepas, dua buah crossfire tube dapat dilepas dari ruang bakar yang
telah kosong tersebut. Setelah liner pertama dilepas, kemudian berturut-
turut lepas liner berikutnya dengan cara yang sama, dorong dan
bebaskan crossfire tube, lepas liner dari ruang bakar kemudian lepas
crossfire tube.
7. Lakukan prosedur tagging untuk liner dan crossfire tube untuk lokasi
ruang bakar. Identifikasi sangat penting agar fuel nozzle dan crossfire
tube bisa tepat dengan liner selama inspeksi, sehingga setiap masalah
dari komponen yang bersangkutan dapat dideteksi dan dilakukan
diagnosis penyebabnya.
8. Lakukan inspeksi terhadap fuel nozzle dan catat hasilnya pada form
yang tersedia.
9. Lakukan inspeksi terhadap combustion liner dan catat hasilnya pada
form yang tersedia.
10. Selama kondisi liner dilepas, lakukan visual inspection terhadap
transition piece yang masih memungkinkan terlihat secara visual.
Lakukan visual inspection dengan bantuan lampu sorot yang terang,
perhatikan semua kelainan yang terlihat seperti crack, erosi, ataupun
kerak yang terjadi. Catat hasil inspeksi pada form yang tersedia.

1.4.2 PEMASANGAN KEMBALI


1. Bersihkan semua permukaan flens dari material gasket yang teringgal.
2. Bersihkan dengan sikat semua baut dan mur pada ulirnya untuk
menghilangkan sisa-sisa antiseize.
3. Lockplate yang baru harus dipakai untuk fuel nozzle.
4. Mulai pemasangan combustion liner dengan urutan sebagai berikut:
Kegiatan belajar 1. 7
KEGIATAN BELAJAR 1 UBP BALI

5. Pasang liner No 5 pada ruang bakar. Pasang crossfire tube dari masing-
masing combustion outer casing yang berdekatan ke dalam liner No 5.
6. Pasang liner No 4 pada ruang bakar. Pasang crossfire tube No 5 pada
posisi antara liner No 5 dan No 4, kemudian kuncilah dengan locking
tab. Lakukan urutan pemasangan untuk ruang bakar selanjutnya.
(Catatan: lubang tambahan pada beberapa liner adalah untuk lokasi
spark plug dan flame detector).
7. Setelah pemasangan semua combustion liner selesai, spark plug dan
flame detector dipasang pada lokasinya, kemudian sambungkan
salurannya kembali.
8. Berilah suplai power pada ignition transformer dan amati melalui
lubang deteksi untuk memastikan semua spark plug bekerja dengan
baik. Cek semua ruang bakar untuk memastikan pemasangan liner sudah
tepat.
9. Pasanglah gasket baru pada combustion cover. Rekatkan gasket pada
alurnya, untuk memudahkan oleskan sedikit grease pada dua titik.
Jangan gunakan pressure sensitive tape (scotch tape) untuk melekatkan
gasket, karena dapat terbakar sesaat setelah penyalaan, dan
menyebabkan kebocoran pada gasket.
10. Pasanglah combustion cover. Perhatikan ada dua baut yang lebih besar
untuk baut flens. Kedua baut tersebut harus dipasangkan pada dua
lubang terbesar pada cover dan casing.
11. Pasanglah fuel nozzle, jangan keraskan baut-bautnya terlebih dulu.
12. Pasanglah pemipaan bahan bakar, dan setelah posisinya pas dengan
flens nozzle, keraskan baut pada nozzle dan pasang lockplatenya.

Kegiatan belajar 1. 8

Anda mungkin juga menyukai