Anda di halaman 1dari 10

Terakreditasi Dirjen Dikti SK No.

56/DIKTI/Kep/2005

Komunikasi Getok Tular


Pengantar Popularitas Merek

Rudy Harjanto dan Deddy Mulyana

ABSTRACT

Word of mouth (WOM) is a self-spreading chained series of communication in a certain


community. The term ‘mouth’ was derived from the fact that the mode of message delivery in
WOM is mainly orally, informally, and personally—reflecting the ways we had been talking each
other in daily conversation. Technological advance has broadening the scope of WOM. Through
the Internet, WOM appears in many digital communication features such as website, online
profile pages, personal blog postings, and of course, exchanging mails. WOM, in many ways,
has enriched conversation content by exchanging information, knowledge, views, and so on. In a
collectivist society like Indonesia, WOM melted—in fact integrated within families (family, clans,
working class, etc.). Traditionally, WOM occured when people interested in certain topic. As a
form of communication, WOM could be developed as reference channel to popularize a brand
(product). This is due because audience believe more to message delivered by somebody they
know or respected by them.

Kata kunci: komunikasi, mulut ke mulut, kolektif, popularitas.

Komunikasi getok tular (Word of mouth- pengaruh lingkungan, yang pada dasarnya secara
WOM) adalah komunikasi berantai yang beredar terus-menerus berubah, sehingga membentuk
dengan sendirinya di suatu komunitas tertentu. sebuah proses komunikasi dinamis secara alamiah.
Seseorang menyampaikan pesan kepada Dinamika proses ini membentuk pusaran (helical
seseorang, kemudian pesan itu bergerak karena model) yang mendeskripsikan bahwa setiap aspek
orang tersebut kemudian menyebarluaskan pesan berbeda sejalan dengan proses berjalannya waktu.
tersebut. Komunikasi dari mulut ke mulut (word- Pada satu percakapan, misalnya, topik dan arah
of-mouth communication) merujuk pada melebar sejalan dengan pengetahuan para pelaku
penyampaian informasi yang pada umumnya komunikasi terkait.
dilakukan secara lisan, informal, dari seseseorang Pertukaran informasi dalam komunikasi getok
kepada orang lain secara pribadi, antara dua tular sebagai bagian dari komunikasi antarpribadi,
individu atau lebih. Interaksi antara dua individu dapat dilakukan secara tatap-muka maupun melalui
yang secara aktif ini, menunjukkan aktivitas proses telepon, pengiriman pesan singkat (Short Mes-
komunikasi yang dinamis. Proses komunikasi, sage Service-SMS). Perkembangan teknologi
menurut Dance (Littlejohn, Foss:2008) seperti memungkinkan komunikasi getok tular juga
halnya semua proses sosial, terkait dengan berkembang melalui internet, situs web, maupun

Rudy Harjanto dan Deddy Mulyana. Komunikasi Getok Tular: Pengantar Popularitas Merek 233
halaman-halaman profil online, posting dalam yang disampaikan seringkali menjadi sulit dilacak.
blog-blog pribadi maupun pertukaran informasi Jadi, setiap desas-desus dianggap berasal dari
melalui email. Orang-orang memperkaya isi “grapevine” atau “sebuah proposisi untuk
percakapan dengan informasi, pandangan, dipercaya ... tersebar tanpa pembuktian resmi”.
pengetahuan, dan sebagainya, secara terus- Desas-desus mengurangi ketegangan emosional
menerus. Isi komunikasi yang saling dipertukarkan dan biasanya timbul dari lingkungan yang ambigu.
akan memengaruhi struktur dan isi komunikasi Lingkungan yang ambigu ini menciptakan kondisi
yang akan terjadi, sehingga komunikasi tersebut tertentu tentang kebutuhan dan keinginan
bersifat positif. seseorang. Kondisi ini dimanfaatkan oleh pemasar
Mengacu pada pendapat Dance, sebuah untuk memberikan informasi yang sebenarnya,
komunikasi pada suatu kondisi yang berbeda, akan sehingga khalayak sasaran menyadari kebutuhan
membentuk garis pusaran yang akan berbeda pula. yang sebenarnya. Untuk menyampaikan informasi
Dalam beberapa hal, garis pusaran cenderung ini pemasar menggunakan pemasaran dari mulut
sangat melebar, yang disebabkan oleh luasnya ke mulut atau komunikasi getok tular.
pengetahuan maupun topik. Jika pelaku komunikasi Aktivitas komunikasi getok tular dalam
memiliki pengetahuan yang terbatas, garis pusaran komunikasi pemasaran berkembang layaknya
pun mengecil. Model komunikasi ini memberikan sebuah aktivitas teatrikal secara alami. Para
pemahaman bahwa dalam beberapa hal, komunikasi pemasar mengungkapkan informasi tentang
tidak selalu bersifat linear atau sirkular. Proses produk atau layanan kepada kalangan terbatas di
komunikasi bergerak maju, para pelaku komunikasi antara sebaran khalayak sasaran. Secara khusus,
adalah mereka yang aktif, kreatif, serta mampu para pemasar menggunakan pendekatan satu per
menyimpan dan menggunakan informasi. Bukan satu melalui pertukaran informasi secara pribadi
seperti model linear yang berpendapat bahwa kepada para tokoh panutan khalayak, dan
khalayak sasaran komunikasi atau komunikate memengaruhinya. Pengaruh yang telah tertanam
(yang oleh sebagian kalangan disebut sebagai pada para tokoh panutan dengan sendirinya
komunikan) sebagai individual yang pasif. menciptakan suatu kampanye lisan yang canggih,
Oleh karena itu, komunikasi getok tular sehingga para khalayak di sekitar tokoh panutan
berkembang dan menjadi tumpang tindih dalam tersebut ikut tercakup untuk termasuk kelompok
penyebaran informasi secara pribadi secara lisan, para tokoh panutan mereka dan dengan sepenuh
dengan kabar angin, gosip, sindiran, dan desas hati menyebarkan informasi kepada para sahabat
desus. Saluran informasi informal dalam organisasi dan para rekan kerja mereka. Mereka dengan
sering diberi cap “desas-desus” (rumor) dan senang hati menyebarluaskan pesan karena mereka
“selentingan” (grapevine). Istilah “grapevine” mendapatkan sesuatu untuk dibicarakan. Kunci
muncul pada masa Perang Saudara di Amerika yang memungkinkan pesan beredar di antara para
Serikat. Pada masa itu, saluran telegram intelejen anggota komunitas adalah pesan yang menarik
disambung-sambungkan secara longgar dari perhatian dan memberi mereka rasa nikmat saat
pohon ke pohon seperti rangkaian tanaman anggur mereka membicarakannya. Saat berbagi pesan
(grapevine). Tanaman terlihat tumbuh dan menjalar dengan dengan orang lain, mereka menghibur or-
ke segenap arah, menangkap, dan menyembunyi- ang lain, kelihatan lebih pintar atau cerdik, dan
kan buahnya di bawah rerimbunan dedaunan, terlibat dengan pesan tersebut (Hughes, 2005).
nyaris tanpa adanya undangan untuk melakukan Komunikasi getok tular adalah salah satu
penyelidikan lebih lanjut. bentuk komunikasi yang para pelakunya saling
Kiasan ini menggambarkan bahwa pesan yang bertukar lambang-lambang dan pemaknaan.
menjalar ke segenap arah ini tidak dapat Tindakan menyampaikan dan menerima pesan
dikendalikan sepenuhnya, tidak diketahui berlangsung timbal balik, sehingga terjadi
sumbernya secara resmi dan mengakibatkan pesan kesamaan pemahaman di antara mereka terhadap

234 M EDIATOR, Vol. 9 No.2 Desember 2008


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

pesan yang digunakan dalam proses tersebut. Beberapa perusahaan melakukan pendekatan
Komunikasi getok tular adalah substitusi berita kepada konsumen dan calon konsumen potensial
yang telah diverifikasi dalam sebuah komunitas, secara terstruktur dan fungsional. Mereka mulai
dan merupakan suatu transaksi kolektif yang mengubah pola beriklan tradisional di media massa
melibatkan komponen intelektual dan komunikatif; seperti suratkabar, majalah, radio, iklan luar ruang
yang berkembang sebagai usaha individu dalam (outdoor), dan televisi, dengan menggunakan pola
suatu kelompok untuk mengatasi suatu kondisi komunikasi yang menimbulkan efek perbincangan
yang ambigu. Komunikasi getok tular adalah suatu dari mulut ke mulut, melalui aktivitas penyebaran
bentuk transaksi secara bersama-sama di dalam pesan secara viral, melakukan pertukaran informasi
sebuah komunitas untuk mengkonstruksikan secara pribadi dan spontan sebagai pelengkap
penafsiran atas hakikat suatu keadaan. aktivitas komunikasi pemasaran, untuk
Kebersamaan di dalam komunitas sebenarnya menyampaikan keunggulan produk-produknya
sangat tergantung pada kaitan hubungan di antara maupun mengatasi kelemahan produk-produk di
sesama anggota komunitas dengan teman-teman dalam aktivitas pemasaran mereka. Misalnya,
dalam lingkungan dekat mereka. Mereka yang informasi kegagalan dalam meluncurkan New Coke
memiliki ikatan kuat, mempunyai motivasi yang menjadi perbincangan di dalam khalayak para
lebih kuat untuk saling percaya, saling membantu pecinta minuman berperasa Cola (Haig: 2003). Alih-
dan lebih siap membantu satu sama lain. Semakin alih beredarnya informasi kegagalan yang bersifat
kuat hubungan, semakin tinggi tingkat negatif, kegagalan tersebut yang menjadi
kepercayaan yang tercipta, dan semakin kuat pembicaraan dari mulut ke mulut memberikan
dukungan yang diberikan. Dalam proses dampak positif. Perbincangan yang terjadi adalah
komunikasi getok tular ini, komunikator kinerja Coca-Cola. Coca-Cola sangat serius untuk
menyampaikan pesan secara langsung kepada memberikan tanggapan terhadap reaksi khalayak
khalayak sasaran yang umumnya merupakan dan pasar sasaran. Begitu juga Cadburry (Kotler,
sebuah komunitas. Anggota komunitas pada et. al.: 2003) yang menggunakan pendekatan harga
gilirannya juga menjadi komunikator yang dalam usaha untuk mengatasi persaingan dan
menyampaikan pesan kepada komunitas lainnya, merebut hati serta mempengaruhi pemikiran
dan begitu seterusnya. khalayak. Strategi penurunan harga dilakukan
Pesan yang tersebar dalam perbincangan ini untuk mempertahankan pangsa pasar yang telah
berasal dari satu sumber yang tidak diketahui ada secara optimal, sehingga strategi ini menjadi
secara resmi. Meskipun isi pesan menjadi konsumsi bahan pembicaraan dari mulut ke mulut dan
publik dan berfungsi sebagai substitusi informasi beredar luas.
resmi, sumber rumor tidak pernah resmi Berbeda dengan Cadburry, perancang busana
diperkenalkan. Oleh karena itu, rumor biasanya Vera Wang (Morgan: 1999) berhasil membangun
diawali dengan kata-kata yang mencerminkan perbincangan dari mulut ke mulut dengan membuat
sumber yang tidak diketahui seperti penggunaan terobosan baru dalam peluncuran koleksi
kata “katanya”. Pemahaman “katanya” ini terbarunya . Alih-alih membuat gala show seperti
kemudian secara gradual menghilang dan rumor yang dilakukan para perancang busana. Ia
berkembang menjadi bahan perbincangan pokok melakukan terobosan baru dengan memproduksi
dan menjadi pesan. Pesan dalam hal ini adalah sebuah buku pencitraan (image book), yang
perbincangan di dalam aktivitas komunikasi getok dipenuhi foto para model yang mengenakan dua
tular yang merupakan suatu upaya kolektif untuk lusin koleksi gaun rancangannnya, yang
menemukan kesepakatan tentang topik tertentu. ditampilkan dalam foto yang artistik. Buku ini
memungkinkan Vera Wang untuk mengekspresikan
Komunikasi Getok Tular falsafah dan kepribadian rancangannya secara
dalam Aktivitas Pemasaran sekaligus, sehingga kemudian melambungkannya

Rudy Harjanto dan Deddy Mulyana. Komunikasi Getok Tular: Pengantar Popularitas Merek 235
menjadi perancang gaun pengantin yang sukses. menggunakan namanya, termasuk rancangan
Kesuksesan yang diantarkan oleh komunikasi desain lapangan golf, pakaian, anggur, dan
getok tular juga terjadi di Green Gear Cycling pembangunan kompleks residensial. Aktivitas dan
(Kotler, Armstrong: 2001), perusahaan kecil yang keterlibatannya menjadi buah bibir dan menjadi
memproduksi sepeda dengan merek Bike Friday perbincangan sehingga dukungan dan keterlibatan
secara customized, atau sepeda diproduksi sesuai pihak-pihak ini membuatnya memiliki reputasi baik,
dengan permintaan konsumen. Komunikasi getok untuk mendapatkan dukungan keuangan dari
tular berkembang di antara para pengguna sepeda perbankan dan konsumen. Konsumen adalah
tersebut, karena mereka menerapkan strategi individu yang harus dipahami, sehingga lebih
pelanggan sebagai pewarta penting dalam memudahkan dalam usaha pemasar untuk
membangun kesetiaan dan merek. Para pelanggan memenuhi harapan, keinginan, dan kebutuhannya.
Bike Friday yang setia membentuk hubungan Volkswagen (Scott: 2007) menggunakan
dengan pelanggan yang lain, dan saling berbagi pendekatan keinginantahuan konsumen untuk
pengalaman menggunakan Bike Friday dalam memasarkan dan berkomunikasi dengan
perbincangan di komunitas mereka. Pentingnya khalayaknya. Pendekatan ini dilakukan dengan
konsumen dalam pandangan para pemasar menciptakan satu situs jejaring maya di MySpace,
menyebabkan persaingan produk sejenis menjadi sehingga memungkinkan para anggota jejaring
semakin ketat. Maggi dan Knorr (Edwards, Day: dapat saling berinteraksi untuk menciptakan
2007), menggunakan pendekatan segmentasi pasar perbincangan seperti halnya komunikasi dari mulut
tertentu agar memberikan ketenangan bisnis. Suara ke mulut sehingga tercipta persahabatan secara
konsumen akan didengarkan oleh berbagai online. Melalui jejaring Volkswagen membangun
pemasar merek yang berbeda, dalam nada yang komunikasi yang mengadopsi aspirasi pemasar,
sama, masalah yang sama, sehingga menjadi pengguna, dan khalayak sasaran, sehingga terjalin
perbincangan bahwa konsumen merupakan muara suatu hubungan di antara ketiganya. Hubungan
pasar yang harus dicermati. Pendekatan menjadi salah satu mantra yang menjadi acuan
segmentasi pasar secara tidak langsung juga dalam pemasaran. Pendekatan hubungan indi-
dianggap penting, karena perkembangan vidual (Arens, Weigold, Arens: 2008) menjadi
teknologi dan fragmentasi media membuat strategi untuk menciptakan pelanggan yang loyal
khalayak sulit di jangkau. terhadap merek dengan menciptakan, mem-
Khalayak sasaran (Laemer dan Simmons: pertahankan serta meningkatkan jalinan hubungan
2007) sekarang tidak lagi hanya mendapatkan jangka panjang dengan pelanggan, melalui
sumber informasi dari salah satu media saja. pertukaran informasi yang saling menguntungkan
Kehadiran beragam media dan fragmentasi antara pemasar dan pelanggannya. Kimberley Clark
menyulitkan pengiklan untuk menjangkau (Kurtz: 2008) menggunakan strategi pendekatan
konsumen. Untuk menjangkau khalayak sasaran pengendalian konsumen melalui pemasaran
diperlukan kreativitas agar mereka mengetahui interaktif untuk mengontrol jumlah dan jenis dari
apa yang seharusnya mereka nikmati dari media. keterangan pembeli, dan pelanggan. Internet
Untuk menarik perhatian, banyak perusahaan menyediakan akses langsung untuk mendapatkan
menggunakan selebriti sebagai daya tarik dalam keterangan kunci tentang produk pada saat
berkomunikasi. Dengan melakukan pendekatan konsumen menginginkannya. Pemasaran interaktif
menggunakan selebriti, Greg Norman (Knapp: memungkinkan pemasar dan konsumen untuk
2008), seorang pegolf profesional terkenal, saling menyesuaikan komunikasi mereka.
memiliki perusahaan yang diberi nama: Great White Adidas (Kirby, Marsden: 2006) melakukan
Shark Enterprises, yang berjalan dengan pendekatan koneksitas melalui pemasaran viral
kesuksesan yang cukup signifikan. Greg Norman (viral marketing), pemasaran lisan (buzz marketing)
secara aktif terlibat di semua aktivitas merek yang dan pemasaran komunikasi getok tular (words of

236 M EDIATOR, Vol. 9 No.2 Desember 2008


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

mouth). Pemasaran viral, melakukan koneksitas dengan kesuksesan bisnis yang luar biasa. Setiap
yang terkait secara ‘online’, pemasaran lisan hari para pengunjung kedai tersebut, dengan sabar
mempergunakan sarana tradisional atau ‘offline’ berdiri dalam antrian menanti giliran untuk
koneksi getok tular dengan penyampaian pesan memesan segelas kopi. Setelah mendapatkan
secara berantai lisan, dan memanfaatkan koneksitas giliran, di depan kasir mereka memesan dan
para individu sebagai media. Melalui aktivitas ini, membayar pesanannya dan mendapatkan bukti
Adidas membantu para penggemarnya untuk pembayaran. Setelah itu, mereka berpindah ke sudut
menggunakan produk Adidas dan menyebarluas- penyediaan pesanan, berdiri dan menunggu
kan tentang merek favorit mereka itu. sejenak untuk mendapatkan pesanannya. Mereka
Penyebarluasan merek dan perbincangan dapat akan mendapatkan minuman pesanannya, yang
dilakukan dengan memanfaatkan Blog. mereka tukar dengan bukti pembayarannya.
Penjahit English Cut (Wright: 2006) Selanjutnya, minuman pesanan tersebut
menggunakan Blog yang dibuat oleh para CEO, diserahkan oleh peracik minuman di sudut
eksekutif, dan pemilik bisnis untuk menjadi ajang penyediaan, yang mereka bawa sendiri-sendiri ke
untuk memaparkan hal-hal yang ingin diketahui tempat penyediaan gula, perasa, untuk diracik
para konsumen, meskipun tetap netral sebagai ulang ke dalam minuman kopi pesanannya. Kopi
perwakilan dari sudut pandang seorang blogger. yang sudah teracik dengan komposisi yang sesuai
Blog merupakan salah satu cara untuk merengkuh dengan kemauan mereka tersebut baru kemudian
kesempatan dalam membentuk pendapat umum, dinikmati setelah mereka mendapatkan tempat
berbicara langsung dengan para pelanggan, dan duduk di dalam kedai atau minuman tersebut
menangani masalah-masalah yang sedang terjadi mereka minum sambil berjalan keluar meninggalkan
dan yang berkaitan kepada industri dan kedai Starbucks.
perusahaannya. Termasuk pencarian solusi bagi Komunikasi getok tular mengantarkan
masalah-masalah sosial. Untuk menyelesaikan Starbucks menjadi bahan perbincangan dan
sebuah dilema sosial, seseorang haruslah kemudian menjadi pilihan para individu untuk
berkomunikasi, baik dalam laboratorium maupun bertemu, berbincang lebih sekadar dari memeroleh
dalam kehidupan. Membahas suatu dilema pada manfaat dan menikmati kopi. Sebagai bagian dari
akhirnya akan membentuk sebuah identitas grup, jaringan kedai berkelas dalam penataan interior
yang akan meningkatkan perhatian akan maupun eksterior, Starbucks di Jakarta dan kota-
kesejahteraan bersama. Penyelesaian dilema dapat kota besar lainnya di Indonesia mengesankan
dilakukan dengan menggunakan strategi sebagai tempat nyaman untuk menikmati kopi dan
pendekatan dialogis. Pendekatan komunikasi bertemu dengan relasi bisnis.
dialogis (Myers: 2008) merupakan strategi yang Starbucks berhasil membujuk orang-orang
mampu mengakselerasikan kesepakatan dua pihak yang masuk ke kedai Starbucks untuk melihat-
yang bertikai. Komunikasi dialogis tersebut lihat dan kemudian berhasil menjual barang
memungkinkan terbangunnya kerjasama kedua dagangannya. Mereka bukan lagi datang untuk
belah pihak yang sedang bertikai, sehingga secara menikmati secangkir kopi, namun mereka juga
bersama-sama mereka dapat mengatasi masalah datang untuk bersedia menunggu giliran untuk
dan mencapai tujuan yang menguntungkan semua dilayani dan meracik minumannya sendiri,
pihak. sementara di kedai kopi yang lain mereka dengan
santai dapat memesan minumannya dan dilayani.
Komunikasi Getok Tular dalam Mereka tidak lagi sekadar menikmati kopi, tetapi
Aktivitas Pemasaran di Indonesia juga sebagai gaya hidup menikmati kopi dengan
melakukan antrian, bukan saling mendahului
Di Indonesia, hampir semua penggemar kopi, seperti halnya bus kota ketika beraksi di jalan raya.
mengenal Starbucks sebagai sebuah kedai kopi Starbucks berhasil mengubah kebiasaan pola

Rudy Harjanto dan Deddy Mulyana. Komunikasi Getok Tular: Pengantar Popularitas Merek 237
minum kopi menjadi sesuatu pengalaman yang Bandung mencicipi makanan yang disajikan Mak
berbeda, memberikan kenyamanan, mengubah Eha ini. Berbicara tentang perkedel, di kawasan
rutinitas, dan sebuah tempat yang membentuk Stasiun Bandung juga terdapat perkedel yang
jaringan komunitas yang saling berkumpul, dan dikenal sebagai perkedel ‘Bondon’ yang sangat
saling interaksi dan membentuk jaringan. Jaringan laku dan dijual hanya mulai dari tengah malam.
menyatakan struktur kelompok dengan Banyak orang rela bersusah payah melakukan
memfokuskan saluran yang dipakai oleh individu antrian untuk menunggu giliran membeli perkedel
ketika mereka secara langsung berkomunikasi tersebut.
dengan individu lainnya (Fisher,1986). Starbucks Masih di Bandung, Kingsley menyajikan sajian
menjadi buah bibir, menjadi bahan perbincangan. batagor di pinggir jalan Bungsu. Ribuan batagor
Beberapa ilustrasi yang menggambarkan setiap hari digoreng di tempat itu dan sebagian
bahwa komunikasi getok tular mengantarkan besar dibeli untuk disantap di tempat dan sebagian
popularitas merek (produk) juga berada di sekitar dibawa pulang. Katanya, Batagor ini sangat
kita. Kedai ‘kaget’ di jalan Riau dengan nama Nasi istimewa, karena proses pembuatannya
Kalong yang buka usai magrib, mengundang menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi,
antrian panjang untuk sekadar menikmati nasi beras seperti iklan tenggiri pilihan. Daging ikan tenggiri
hitam dan lauk pauk sederhana secara prasmanan. pilihan yang dicincang halus dan dipadukan
Belasan pengunjung mengambil bagian dalam dengan sagu berkualitas serta rempah-rempah
antrian secara tertib untuk menunggu giliran membuat batagor tersebut setelah digoreng dalam
mengambil hidangan yang tersedia, dan kemudian minyak panas menjadi kenyal dan gurih. Menurut
langsung membayarnya di kasir. pemilik yang kadang merangkap sebagai juru
Di Cikapundung, warung makan Ceu Mar masak batagor tersebut, pembelinya sebagian
yang mulai buka di sekitar jam 21:00-an, menjadi besar dari Jakarta. Melalui komunikasi dari mulut
tumpuan banyak orang untuk menikmati hidangan ke mulut kelezatan batagor Bandung merambah ke
makan malam hingga dini hari. Mereka melakukan Jakarta. Melalui komunikasi getok tular, orang-or-
antrian panjang dengan sabar sebelum pemesanan ang Jakarta menjadi wisatawan domestik, mereka
makanan yang dilayani langsung oleh Ceu Mar. berwisata kuliner ke Bandung untuk menikmati
Puluhan bangku-bangku plastik dengan meja hidangan sehari-hari yang nampaknya sederhana.
makan terbatas yang tersedia di sana, rupanya tidak Hidangan sederhana sejenis bolu kukus
cukup untuk menampung orang-orang yang ingin beraroma coklat yang dikenal sebagai brownies
makan secara bersamaan. Banyak pengunjung kukus Amanda produksi Bandung, juga tampak
melakukan dua kali antrian: menunggu giliran popular kalangan komunitas di Jakarta. Popularitas
memesan makanan, dan menunggu giliran untuk brownies Amanda beredar di kalangan komunitas,
mendapatkan bangku untuk makan sambil duduk. karena peran komunikasi getok tular, terutama,
Beberapa pengunjung bahkan lebih suka makan pada saat para individu berinteraksi sosial seperti
di dalam mobil mereka. kebiasaan untuk berkumpul bersama-sama dalam
Di Pasar Cihapit, Bandung masakan rumahan sebuah komunitas. Somad, seorang sutradara film
Mak Eha menjadi bahan perbincangan. Semua yang aktif berkeliling Indonesia untuk pengambilan
hidangan Mak Eha dengan kesederhanaannya gambar dengan sejumlah crew film mengetahui
berhasil menampilkan kualitas masakan ‘rumahan’ brownies kukus Amanda karena direkomendasikan
yang menggugah selera. Perkedel, misalnya, oleh teman-teman di lingkungannya. Teman-teman
daging sapi cincang yang menyatu dengan di lingkungannya ini menyarankan agar brownies
kelembutan kentang menjadi salah satu hidangan kukus Amanda dijadikan sebagai buah tangan dari
yang terjaga kualitasnya selama puluhan tahun. Bandung, meskipun sebenarnya ia sendiri belum
Melalui komunikasi getok tular, para pecinta pernah mencobanya. “Belum pernah coba brown-
makanan yang, bahkan, datang dari luar kota ies kukus Amanda, tapi denger-denger

238 M EDIATOR, Vol. 9 No.2 Desember 2008


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

direkomendasikan oleh temen-temen sebagai oleh- dan perangkat yang membedakannya dengan
oleh dari Bandung,” jelas Somad. smartphone atau PDA phone lain. Blackberry
Seorang konsultan pemasaran di Jakarta, sebut menerapkan fitur e-mail, messaging, dan internet
saja Sutedjo, mengetahui brownies kukus Amanda, sebagai fitur utama diterima pasar. Kemampuan
karena buah percakapan dengan istri dan teman- untuk mengakses e-mail di mana saja sejalan
teman istrinya, meskipun sebenarnya ia sendiri dengan kebutuhan masyarakat luas. Blackberry
secara pribadi tidak menyukai brownies kukus sebagai perangkat yang terhubung langsung
tersebut. Dalam pandangannya brownies kukus dengan server membuat pengolahan pengaksesan
adalah semacam bolu kukus atau penganan padat e-mail dan messaging, menjadi lebih mudah.
yang terbuat dari tepung, gula, telur, coklat bubuk, Dengan sistem langsung seperti ini pesan e-mail
dan perasa lainnya yang dipersepsikan sebagai dapat diterima dan dibuka lebih cepat oleh
roti yang nyaris tidak sempurna pembuatannya. perangkat Blackberry, karena sudah diolah oleh
“Istri saya dan temen-temennya membicarakan server agar sesuai dengan kemampuan perangkat.
brownies kukus Amanda, meskipun sebenarnya Fitur, fungsi, bentuk, dan tampilannya beda,
saya secara pribadi, tidak menyukai bolu kukus membuat Blackberry menjadi sebuah fenomena
yang menurut saya adalah roti yang bantet,” ujar dalam beberapa tahun terakhir ini di kalangan
Sutedjo. profesional. Penggunaan Blackberry, menurut
Komunikasi getok tular bukan saja hanya mereka, dapat disebut sebagai sarana untuk
berpengaruh pada permasalahan kuliner, namun bersosialisasi di dalam lingkungan mereka dan
juga merambah ke handphone (HP), seperti Black- meningkatkan produktivitas masyarakat. Menurut
berry yang kini melambung di kalangan pengguna mereka, perangkat Blackberry dapat membantu
HP sejak kemunculan pertama kali di pasar yang para profesional bekerja lebih cepat di setiap waktu,
sudah menarik perhatian banyak orang. Popularitas tanpa harus dibatasi dalam jam kerja.
yang berkembang dari mulut ke mulut, membuat
Blackberry dalam setahun terakhir ini menjadi topik Komunikasi Getok Tular
perbincangan yang menarik di kalangan masyarakat sebagai Sarana Pengantar Pesan
pengguna HP di Indonesia. Semakin sering
konsumen memperbincangkan Blackberry, semakin Komunikasi getok tular lebih dari sekadar
tenarlah Blakberry. dapat membangun hubungan dalam pemasaran
Ketenaran Blackberry utamanya di- secara horisontal, malah mampu membangun
perbincangkan sebagai perangkat yang hubungan secara vertikal. Komunikasi getok tular
mengantarkan konsumen pengguna memasuki mampu menyesuaikan dengan perubahan, karena
sebuah dunia tersendiri, yang mampu menyalurkan pesan yang disampaikan dapat diubah selaras
kesibukan untuk saling berkomunikasi di setiap dengan perubahan tersebut. Pesan yang
saat. Kemampuan untuk menyalurkan keinginan disampaikan relatif tanpa medium yang konkret,
untuk saling berkomunikasi tanpa batas waktu ini, hanya melalui perbincangan dari mulut ke mulut,
secara langsung atau tidak langsung mengubah membuat komunikasi getok tular menjadi ajang
denyut aktivitas hidup masyarakat. yang efektif sebagai pengantar pesan untuk
Hampir semua pengguna HP membentuk dan memperpanjang reputasi merek,
memperbincangkan Blackberry memperbincang- serta efisien menjangkau pasar sasaran.
kan Blackberry sebagai sebuah HP bergengsi dan Khalayak sasaran secara tidak sadar mungkin
pintar yang mengedepankan fitur messaging. melihat beberapa hal, mengabaikan yang lain, dan
BlackBerry memang termasuk golongan berpaling lagi dari yang satu ke yang lain. Setiap
smartphone, yang memiliki koneksi data nirkabel, faktor ini dapat membantu meningkatkan atau
browser internet dan personal data assistant mengurangi kemungkinan bahwa suatu stimulus
(PDA). Tetapi, BlackBerry memiliki beberapa fitur akan dirasakan. Stimuli pemasaran meliputi banyak

Rudy Harjanto dan Deddy Mulyana. Komunikasi Getok Tular: Pengantar Popularitas Merek 239
variabel yang memengaruhi persepsi khalayak, medium, atau sarana. Sedangkan komunikasi getok
seperti keadaan produk, ciri fisiknya, rancangan tular berkaitan dengan tujuan (ends).
produk, merek, ataupun pengaruh periklanan di Komunikasi getok tular mengomunikasikan
media cetak, televisi, dan sebagainya. konvensi baru ke pasar utama dengan cara tidak
Komunikasi getok tular mungkin semata-mata dapat dilakukan media lain (Wipperfurth, 2005),
pemasaran secara lisan; mungkin melengkapi iklan karena komunikasi getok tular mempunyai
di televisi, mungkin melengkapi radio, mungkin beberapa karakteristik yang sudah lama
melengkapi berbagai media yang bisa ditinggalkan media tradisional yaitu: perhatian,
menggabungkan hal-hal yang tradisional dan non- pembelajaran, kredibilitas, keakraban, dan
tradisional. Namun, tujuan komunikasi getok tular autentisitas.
adalah mencetuskan pesan lebih lanjut secara lisan Perhatian. Komunikasi getok tular tidak
dan menjadi perbincangan melebihi pesan yang terlihat, terdengar, atau terasa seperti halnya
jelas itu. Komunikasi getok tular adalah ratusan atau ribuan iklan konvensional yang
penyebarluasan pesan melalui pembicaraan menyerbu khalayak setiap hari. Komunikasi getok
maupun pemberitaan di media tentang merek tular hanya merupakan perbincangan lisan maupun
(Hughes, 2005). Penyebarluasan ini, seperti yang tertulis secara elektronik (viral, blog dst.) mengenai
dilakukan oleh aktivitas pemasaran (marketing), topik yang dibutuhkan khalayak pada saat yang
pada akhirnya memungkinkan terciptanya loyalitas tepat. Perbincangan menjadi hangat dan menarik
terhadap merek (produk) yang diperbincangkan. karena topik yang dibicarakan bersifat terkini dan
Perbincangan suatu merek (produk) pada dibutuhkan oleh khalayak, dan oleh karena itu
dasarnya berkaitan dengan pembahasan pesan, mendapatkan perhatian dari khalayak.
khususnya dengan mengontrol efektivitas pesan Pembelajaran. Getok tular sebagian besar
berkaitan dengan faktor fisiologis dan bekerja pada tingkat bawah sadar, sehingga banyak
perekayasaan. Agar efek pesan tetap dapat khalayak tidak mengetahui bahwa mereka
dikontrol, diperlukan adanya perekayasaan mengetahui sebagian besar hal yang mereka ingin
pengontrolan efek pesan. Perekayasaan efek pesan ketahui. Proses pembelajaran terjadi pada pikiran
dimungkinkan karena adanya kelebihan dan bawah sadar dan di tingkat itulah komunikasi getok
kekurangan setiap aktivitas komunikasi. tular sangat efektif. Melalui komunikasi getok tular,
Komunikasi massa, misalnya, memiliki keunggulan khalayak mengadopsi secara luas norma-norma
untuk melakukan penetrasi pesan ke masyarakat baru melalui pembelajaran dari komunikasi getok
luas melalui daya jangkau media tersebut. tular dan melakukan apa yang mereka pikir harus
Komunikasi getok tular adalah komunikasi inter- dilakukan.
personal yang merupakan aktivitas penyebaran Kredibilitas. Konsumen menganggap
informasi dari mulut ke mulut yang menarik rekomendasi pribadi seperti suami/ istri/pasangan;
perhatian konsumen dan bahkan media sampai teman; rekan kerja; lebih dapat dipercaya
pada akhirnya mereka membicarakan merek produk dibandingkan dengan pesan melalui media
atau perusahaan menjadi sesuatu yang tradisional. Saling kenal antara sumber pesan dan
menyenangkan, mengagumkan, dan bernilai. penerima pesan menumbuhkan saling percaya dan
Perbincangan sebuah pesan dalam komunikasi saling menghargai. Keduanya akan berusaha untuk
getok tular akan menjangkau khalayak sasaran saling menjaga demi kebaikan mereka sendiri.
dengan efektif: tepat sasaran, dalam batasan biaya Keakraban. Komunikasi getok tular
yang efisien: tepat guna. Secara sederhana, memanfaatkan efek “halo”. Jika si pembawa pesan
komunikasi getok tular mengawali perbincangan adalah teman, maka penerimaan pesan tersebut
yang akan menyebar luas. Komunikasi getok tular lebih akrab dan lebih dihargai. Topik yang
tidak sama dengan iklan di televisi, penjualan lewat diperbincangkan meskipun mengenai manfaat atau
pos, atau radio. Semua yang disebutkan itu adalah bahkan pengalaman pengunaan produk atau jasa

240 M EDIATOR, Vol. 9 No.2 Desember 2008


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 56/DIKTI/Kep/2005

karena berasal dari sumber yang dikenal, penerima bahan perbincangan dalam suatu komunitas.
pesan cenderung menerima isi perbincangan Khalayak sasaran lebih percaya kepada orang yang
tersebut sebagai sesuatu yang sangat akrab, tidak mereka kenal, dan hargai. Dalam perbincangan
berjarak seperti halnya sebuah iklan dengan secara personal perbincangan akan lebih akrab
khalayak sasaran. Khalayak cenderung untuk yang mencerminkan hubungan pribadi yang akrab
memandang isi perbincangan sebagai bingkisan pula. Komunikasi getok tular terjadi pada saat
dari seorang teman untuk kebaikan pertemanan itu khalayak sasaran membutuhkannya dan pada
sendiri. umumnya mereka sangat berminat pada topik yang
Autentisitas. Perbincangan mengenai manfaat diperbincangan. Secara tradisional, komunikasi
suatu produk atau jasa atau pengalaman getok tular terjadi di kampus, bar, kantin, kafe, atau
pengunaannya merupakan penghargaan bagi bahkan di dalam suatu kelompok arisan.
pemasaran produk atau jasa tersebut. Anggota komunitas ini terdiri atas para
Perbincangan mengenai topik tersebut bukanlah individu yang berperan ganda sebagai penerima
yang mudah untuk direkonstruksi atau dijadikan informasi, pemakai produk yang terpuaskan,
tolok ukur. Jika ini terjadi maka hal itu akan membuat kemudian bertindak sebagai komunikator yang
para pesaing merek iri, karena hal itu adalah indikasi kemudian menyebarluaskan informasi diterimanya
tak terbantahkan bahwa pasar menganggap merek kepada konsumen lainnya. Penyebaran informasi
tersebut autentik. Merek menjadi sesutu yang dalam perbincangan ini dapat membangun sebuah
istimewa dan tidak dapat digantikan. pencitraan merek. Komunikasi personal memberikan
Ketika sebuah observasi yang dilakukan peluang tentang pesan-pesan yang disampaikan,
untuk mengetahui sumber informasi yang akan lebih cepat diterima dan diberi tanggapan oleh
memengaruhi pembelian konsumen terhadap merek khalayak tertentu yang dituju. Juga akan terjadi
(produk), ternyata bahwa acuan mereka adalah dialog, sehingga pesan dapat disampaikan secara
komunikasi dari teman ke teman atau words of lebih komprehensif dengan umpan balik (feedback)
mouth. Perbincangan dengan para pemilik Black- yang cepat dan lebih akurat, terutama jika dilakukan
berry baru-baru ini menunjukkan bahwa hampir melalui komunikasi getok tular.
seluruh pemakai perangkat tersebut mengenal Para anggota komunitas membentuk jaringan
Blackberry melalui komunikasi dari mulut ke mulut informal secara eksklusif tanpa melalui forum resmi,
dengan para pemakai potensial lainnya. Hal yang menyebar dari satu individu ke individu lainnya,
sama terjadi dengan para pecinta Starbucks, wisata dari satu komunitas ke komunitas lainnya melalui
kuliner dengan mengunjungi kedai-kedai makan di komunikasi getok tular. Komunikasi getok tular
Bandung. tumbuh subur dalam masyarakat kolektivis, seperti
di Indonesia. karena dalam masyarakat kolektivis,
Komunikasi Getok Tular diri (self) tidak bersifat unik atau otonom, melainkan
sebagai Ajang Pengantar Popularitas lebur dalam kelompok (keluarga, klan, kelompok
kerja, sukubangsa, bangsa, dsb.). Karena itu,
Komunikasi getok tular dapat dikembangkan perilaku individu juga sangat dipengaruhi
sebagai saluran referensi untuk jaringan bisnis, kelompoknya. Dalam budaya kolektivis, individu
seperti halnya iklan. Komunikasi getok tular tidak dianjurkan untuk menonjol sendiri (Mulyana,
berpeluang untuk berfungsi sebagai ajang untuk Rakhmat: 2006).
mempopularkan merek (produk). Para profesional Terikat kuat dengan kelompoknya, manusia
promosi akan lebih sering mendorong klien- kolektivis sangat peduli dengan peristiwa-peristiwa
kliennya untuk bertindak melalui perbincangan yang menyangkut kelompoknya. Mereka
komunikasi getok tular yang memiliki kredibilitas membicarakan pernikahan, perselingkuhan,
yang tinggi, sehingga mendorong tindakan untuk perceraian artis secara terbuka. Semua saluran
membeli produk, jasa, atau gagasan setelah menjadi televisi menyiarkan acara yang berisi gosip setiap

Rudy Harjanto dan Deddy Mulyana. Komunikasi Getok Tular: Pengantar Popularitas Merek 241
hari dan mendapatkan rating yang tinggi. Pemirsa
Kotler, Philip, Gary Armstrong. 2001. Principles of
menyimak acara tersebut dan kemudian mem-
Marketing 9th edition. Upper Saddle River,
perbincangkannya kembali ketika mereka sebagai
New Jersey: Prentice Hall Inc.
masyarakat kolektivis melakukan hal-hal yang
mereka senangi, yaitu saling mengunjungi, Krech, David, Richard S. Crutchfield, Egeron L.
berkumpul bersama, dan saling bertukar pesan. Ballachey: 1962. Individual in Society, a text
Dalam kondisi masyarakat kolektivis seperti di In- book of Sosial Psychology. Tokyo: McGraw-
donesia komunikasi getok tular akan tumbuh Hill Kogakusha.Ltd.
dengan subur dan berpotensi untuk dikembangkan Kurtz, David L. 2008. Principles of Contemporary
sebagai saluran yang berfungsi sebagai ajang Marketing. Mason, Ohio: Thomson South-
untuk membentuk dan mengembangkan Western
popularitas merek (produk).
Laemer, Richard, Mark Simmons. 2007. Punk Mar-
keting. New York: HarperCollin Publishers
Littlejohn, Stephen W., Karen A. Foss. 2008. Theo-
Daftar Pustaka ries of Human Communication 9thedition.
Belmont, CA: Thomson Higher Education
Arens, William F., Michael F. Weigold, Christian
Mulyana, Deddy, Jalaludin Rakhmat. 2006.
Arens. 2008. Contemporary Advertising.
Komunikasi AntarBudaya, Panduan
New York: McGraw-Hill
berkomunikasi dengan orang-orang berbeda
Edward, Helen, Derek Day. 2007. Creating Passion budaya. Bandung: Rosdakarya
Brands, how to build emotional brand con-
Morgan, Adam. 1999. Eating the Big Fish. How
nection with customers. London: Kogan Page
challenger brands can compete against brand
Fisher, B. Audrey. 1986. Teori-teori Komunikasi, leaders. New York: John Wiley & Sons, Inc.
terjemahan Soejono Trimo, penyunting
Myers, David G. 2008. Social Psychology, New York:
Jalaluddin Rakhmat. Bandung: Remaja
McGraw-Hill
Rosdakarya
Scott, David Meerman. 2007. The New Rules of
Haig, Matt. 2003. Brand failures, the truth about
marketing & PR. Hoboken, New Jersey: John
the 100 biggest branding mistakes of all times.
Wiley & Sons, Inc.
London: Kogan Page Ltd.
Schiffman, L.G. 2001. Consumer Behaviour 2nd
Hughes, Mark. 2005. Buzz Marketing, get people
edition. Sidney: Prentice Hall
to talk about your stuff. New York: Portfolio
West, Richard, Lynn H. Turner: 2007. Communica-
Kirby, Justin, Paul Marsden. 2006. Connected Mar-
tion Theory, analysis and application 3rd edi-
keting, the viral, buzz and word of mouth
tion. New York: McGraw-Hill
revolution.Jordan Hill, Oxford: Butterworth-
Heinemann Wipperfurth, Alex. 2005. Brand Hijack, marketing
without marketing. New York: Portfolio
Knapp, Duane E. 2008. The Brand Promise. New
York: McGraw-Hill
Wright, Jeremy. 2006. Blog Marketing, Revolution-
Kotler, Philip. 2003. Marketing Management 11th ary New Way To Increase Sales, Build Your
edition, Upper Saddle River, New Jersey: Brand, and Get Exceptional Results. New York:
Pearson Education Inc. McGraw-Hill Companies

242 M EDIATOR, Vol. 9 No.2 Desember 2008

Anda mungkin juga menyukai