Andika Permana
NISN : 0031862863
DAFTAR ISI
A. Pengertian CVT
B. Fungsi CVT
Fungsi dari CVT adalah untuk memudahkan pengendara motor dalam
mengatur kecepatan karena pengendara tidak mengoperasikan transmisi
dalam pengaturan kecepatannya.
Pada sistem transmisi otomatis tidak diperlukan adanya pemindah gigi
(persneling) seperti pada sepeda motor umumnya. Pada teknologi ini,
tenaga dari mesin dapattersalurkan dengan sempurna ke roda belakang
dengan menyesuaikan perubahan kecepatan dan perubahan torsi kendaraan,
tentunya dengan ratio yang sangat tepat. percepatan yang dihasilkan lebih
konstan dan bebas hentakan. Transmisi CVT disalurkan melalui sabuk yang
disebut drive belt. Sabuk drive belt terbuat dari campuran serat dan bahan
kimia dengan karet khusus yang mempunyai daya tahan tinggi, awet, dan
efisien.
Kelebihan utama sistem CVT dapat memberikan perubahan kecepatan dan
perubahan torsi dari mesin ke roda belakang secara otomatis.
Dengan perbandingan ratio yang sangat tepat tanpa harus memindah
gigi, seperti pada motor transmisi konvensional. Dengan sendirinya tidak
terjadi hentakan yang biasa timbul pada pemindahan gigi pada mesin-mesin
konvensional. Perubahan kecepatan sangat lembut dengan kemampuan
mendaki yang baik. Sistem CVT terdiri pulley primary dan pulley
secondary yang dihubungkan dengan V-belt.
C. Komponen CVT
Berikut merupakan komponen CVT :
1. Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve)
Komponen CVT motor matic yang pertama adalah Pulley Primer atau juga
sering disebut Fixed Primary Sheeve. Pada sistem transmisi otomatis,
komponen ini tidak bergerak dan memiliki bentuk seperti piringan. Dimana
fungsi utama dari Pulley Primer ini yaitu untuk menahan V-Belt dan juga
untuk memperbesar perbandingan rasio.
2. Pulley Sekunder (Secondary Fixed Sheeve)
Komponen ini juga akan menjadi bantalan keseimbangan gaya berat yang
akan berguna untuk menekan dinding dalam pulley primer ketika terjadi
putaran tinggi. Semakin berat roller, maka roller akan semakin cepat
bergerak mendorong movable drive face yang terdapat pada driver pulley
sehinggga akan dapat menekan belt ke posisi terkecil. Atau kalian juga dapat
membaca penjelasan fungsi roller pada motor matic.
7. Slider
Selain itu ada yang namanya komponen Slider. Dimana komponen CVT
motor matic ini berfungsi untuk menahan gerakan dinding dalam agar bisa
bergerak atau bergeser ke arah luar ketika terkena dorongan roller.
8. V-Belt
Lalu ada juga yang namanuya Spring atau Pegas. Seperti pada
umumnya, fungsi dari pegas atau spring ini untuk dapat mengembalikan
posisi pulley yang bergerak untuk bisa kembali ke posisi awal yaitu posisi
dimana ada pada bagian terluar.
Kemudian ada juga yang namanya Seconday Shaft atau poros sekunder.
Pada CVT motor matic, komponen ini berfungsi untuk meneruskan putaran
dari puller sekunder ke powertrain. Adapun bentuk dari komponen yang satu
ini yaitu kopling sentrifugal.
Dan pada saat itu, drive pulley akan membuka sehingga dudukan V-
Belt akan membesar dan membuat kecepatan mesin turun. Pada saat itu,
torsi cam akan langsung bekerja untuk menahan pergeranan drivern pulley
agar tidak akan langsung menutup untuk menjaga kecepatan tidak langsung
turun.
15. Gigi Reduksi
Nah komponen transmisi otomatis atau CVT terkahir pada motor jenis
matic adalah Gigi Reduksi. Fungsi utama dari komponen ini yaitu untuk
mengurangi kecepatan putaran yang diperoleh dari CVT agar dapat secara
cepat melipatgandakan tenaga yang nantinya akan dikirimkan ke poros
roda.
D . Cara Merawat CVT
1. Bersih CVT bebas dari debu, oli dan air. Jika tidak, dapat mengakibatkan
licin dan berbunyi serta menghambat laju kendaraan, putaran mesin tidak
bisa diteruskan ke roda belakang akibatnya akselerasi tenaga akan hilang
2. Filter Memperhatikan perawatan pada komponen CVT terutama filter
CVT, harus diperhatikan dapat terkena air hujan saat musim hujan dan
dapat berdebu saat musim kemarau. Lakukan pemeriksaan dan
pembersihan filter CVT setiap 1.000 km.
3. Servis CVT Lakukan servis CVT tiap 10.000 km yaitu pemeriksaan dan
pembersihan komponen CVT supaya akselerasi lebih halus. Pada beberapa
bagian CVT membutuhkan pelumasan, jadi selalu berikan grease atau
gemuk untuk meminimalisir gesekan berlebih.
4. Ganti V-Belt Penggantian V-belt wajib dilakukan antara 24.000 - 25.000
km. Agar performa lebih optimal dan harga lebih hemat gantilah dengan
CVT KIT (V-Belt, Roller, dan Grease).
5. Oli mesin Jangan lupa lakukan pengecekan dan penggantian oli mesin tiap
2.000 – 3.000 km sedangkan oli gear setiap 9.000 - 10.000 km.
E. HONDA
Pabrikan asal Jepang ini sejak lama telah mewarnai dunia otomotif. Honda
dimulai sejak 1946, ketika moda transportasi yang paling umum adalah sepeda.
Saat menemukan mesin generator bekas Angkatan Darat Kekaisaran untuk
menyalakan radio nirkabel, Soichiro Honda mengembangkan konsep penggunaan
mesin ini sebagai tenaga tambahan untuk sepeda. BACA JUGA: 4 Alasan
Mengapa Xiaomi Mi 11 Lite dinilai Kaum Hawa Memodifikasi 500 atau lebih
mesin, Honda telah memproduksi dan menjual sepeda dengan mesin tambahan.
Sepeda baru buatan Honda itu mendadak menjadi populer dengan banyaknya
pesanan masuk tapi stok mesinnya habis. Dari situ Honda memutuskan untuk
mengembangkan dan membangun mesin asli. Pada tahun 1947, mesin A-Type,
yang bertuliskan nama Honda untuk pertama kalinya selesai dibuat. Kemudian
pada 1948, Honda Motor Co LTd didirikan dengan jumlah karyawan yang hanya
34 orang dan modal 1 juta yen. Honda memulai sebagai produsen mesin bantu
sepeda di sebuah pabrik kecil di Hamamatsu, Jepang. Area produk utama
perusahaan lainnya termasuk mesin pertanian yang dimulai pada 1953. Dimana
mesin pertanian Tipe-H mengantarkan era baru untuk perkembangan perusahaan.
Tahun setelahnya, Honda mulai mendeklarasikan masuk ke Balap TT Isle of Man.
Meskipun masa-masa sulit, Honda mengumumkan masuknya ke puncak balap
sepeda motor.
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN
1. Service cvt
2. Service karburator
3. Service berat
4. Service ringan
5. Service sedang
6 Penyediaan spare part
E. Uraian Pekerjaan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kesimpulan Laporan diatas dapat penulis sampaikan bahwa sistem
pengereman sangatlah penting buat kendaran karena berfungsi untuk mengurangi
atau menghentikan laju kendaraan.
Dengan adanya Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah diterapkan
di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangatlah mendukung dalam bidang sesuai
jurusan masing-masing sangatlah membantu untuk dunia bisnis atau usaha yang
akan di jalankan.
Dengan berakhirnya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat penulis
simpulkan bahwa sebagai berikut :
B. Saran
Hal yang kami temukan di lapangan saat Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
sebagian kecil tidak kami temukan saat mengikuti pembelajaran di kelas. Sekolah
perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan teknologi di dunia
kerja, dengan demikian peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat
memaksimalkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh .
Demikian laporan Prakti Kerja Lapangan (PKL) ini kami sampaikam semoga
bermanfaat bagi kita semua khusus nya bagi penulis dan umum nya bagi siswa-
siswi SMK 3 PASUNDAN PERKASA.
PEMIMPIN BENGKEL
LINA
PEMBIMBING BENGKEL
DEDI
KARYAWAN
MAMAT
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gridoto.com/read/221002400/yuk-mengenal-lebih-dalam-cvt-dan-
komponen-utamanya-di-motor-matik#:~:text=CVT%20merupakan%20singkatan
%20dari%20Countinuously,utama%20yang%20memegang%20peranan%20penting.
https://www.otoflik.com/komponen-cvt-motor-matic/
https://www.astramotor.co.id/tanda-tanda-kerusakan-komponen-cvt-pada-motor-
matic/#:~:text=Bagi%20sebagian%20orang%20mungkin%20belum,berjalan%20dan
%20digunakan%20untuk%20berkendara.
https://otomotif.sindonews.com/read/466970/120/sejarah-panjang-honda-berawal-
dari-mesin-penggerak-sepeda-1624687604
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/21/182100315/5-patokan-perawatan-cvt-
motor-matik?page=all
https://blog.widiyanata.com/otomotif/mengenal-cvt-pada-motor-matic-dan-cara-
kerjanya/
LAMPIRAN