Anda di halaman 1dari 3

Contoh Kasus :

Klinik Sehat

Jl. Ciremai No. 55 , Bandung

(022) 282455

Dokter : dr. Susan

R/ Gludepatik No. X

S 1-0-1

R/ Glimepirid 1 mg No. X

S 1 dd 1

R/ Lokev No. X

S 3 dd 1

R/ Novagesic 500 No. X

S 3 dd 1

Pro: Ny. Lidya (49 th)

1. Buatlah / lakukanlah skrining resep terhadap resep yang didapatkan dan tuliskan juga solusi yang
dilakukan atas permasalahan tersebut !

Daftar Tilik Kajian Resep

Kategori Masalah: Administratif

No. Masalah Keterangan (√ / x) Tindakan Pengatasan


1. Tanggal resep X Memberikan tanggal pada resep
2. Nama dokter √
3. SIP X Meminta dokter penulis resep
membubuhkan cap SIP di resep
4. Alamat praktik √
dokter
5. No. Telp. dokter √
6. Paraf/Tanda X Meminta dokter penulis resep
tangan dokter membubuhkan paraf di resep
7. Kejelasan tulisan √
dokter
8. Nama pasien √
9. Alamat pasien X Menanyakan kepada pasien
10. No. Telp. pasien X Menanyakan kepada pasien
11. Umur pasien √
12. Berat badan pasien X Menanyakan kepada pasien

Kategori Masalah: Farmasetik

No. Masalah Keterangan (√ / x) Tindakan Pengatasan


1. Bentuk Sediaan X Membubuhkan bentuk sediaan yang
dimaksud (semua obat tab kecuali
lokev yaitu kapsul)
2. Kekuatan Sediaan √ (hanya untuk Menuliskan kekuatan sediaan untuk
glimepiride dan gludepatic (500 mg) dan lokev (20
novagesic) mg)
3. Jumlah Sediaan √
4. Signa √

Kategori Masalah: Klinis

No. Masalah Keterangan (√ / x) Tindakan Pengatasan


1. Ketepatan Indikasi √
2. Dosis Obat √
3. Duplikasi X
4. Polifarmasi X
5. Alergi X
6. Efek Samping √ Bila pasien mengalami lemas dan
pusing seperti mau pingsan
(kemungkinan terjadi hipoglikemia),
maka pasien meminum/memakan yg
manis sedikit terlebih dahulu
7. Kontraindikasi X
8. Interaksi Obat √ Untuk lokev akan terjadi interkasi
obat dengan makanan secara
farmakokinetika dalam bentuk
sediaan kapsul karena akan terjadi
perlambatan dalam absorbsi dari
omeprazole dibandingkan sediaan
lepas lambat sehingga menyebabkan
menurunnya efek dari omeprazole
(Ismail , 2009), oleh karena itu
diminum 1 jam sebelum makan atau
2 jam setelah makan.
Untuk parasetamol terjadi interaksi
obat dengan makanan secara
farmakokinetika yaitu menurunnya
efek parasetamol yang terjadi pada 2
fase yaitu fase absorbs dan fase
metabolisme. Pada fase absorbsi
makanan akan menurunkan
kecepatan absorbsi dari pct sehingga
level pct tertinggi lambat tercapai
dan efek akan mungkin lebih lama
didapatkan. Hal ini dikarenakan
makanan dapat menurunkan waktu
pengosongan lambung (terutama
makanan tinggi lemak, tinggi
karbohidrat dan tinggi protein),
selain itu sayuran kecambah, kubis
akan menurunkan auc pct sedangkan
seledri menurunkan level plasma pct
sehingga kemungkinan resiko
toksisitas pct akan meningkat (Ismail,
2009).
Sumber : Ismail, Mohammed Yahya
Mohammed. 2009. Drug-Foods
Interactions and Role of Pharmacists.
Asian Journal of Pharmaceutical and
Clinical Research, Vol 2, No 4.

Anda mungkin juga menyukai