Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Merendam Kaki Dengan Air Hangat Dan Aromatherapy Lavender

Terhadap Kualitas Tidur Lansia Dengan Insomnia Di Panti Sosia Tresna


Werda Jara Mara Pati Buleleng tahun 2018

Putu Ayu Seri Erawati, Ns. Made Rismawan, S.Kep,.MNS, Ni Kt Noriani,S.Sit


Program studi ilmu keperwatan Sekolah tinggi ilmu kesehatan bali
Email: ayuserierawati@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh merendam kaki dengan air hangat dan
aromatherapy lavender terhadap kualitas tidur lansia dengan insomnia.
Metode : Pada penelitian ini menggunakan desain pre eksperimen dengan pre -
test and post - test one group desain. Populasi penelitian ini seluruh lansia yang
tinggal di Panti Sosial Tresna Werda Jara Mara Pati Buleleng yang berjumlah 69
lansia, pengambilan sampel dengan teknik probability dengan simple random
sampling sehingga jumlah sampel 24 responden. Alat pengumpulan data
menggunakan kuesioner insomnia severty indek (ISI).
Hasil Penelitian : Berdasarkan atas hasil analisa uji Wilcoxon rank test di peroleh
nilai sebesar 0,001 maka nilai p<0,05, maka dinyatakan bahwa ada pengaruh
merendam kaki dengan air hangat dan aromatherapy lavender terhadap kualitas
tidur lansia dengan insomnia.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulan dalam penelitian ini
rendam kaki dengan air hangat dan aromatherapy lavender dapat digunakan
sebagai salah satu alternative tindakan untuk meningkatkan kualitas tidur dan
sebagai acuan dalam meningkatkan kesehatan lansia.

Kata kunci : Lansia, Insomnia, Merendam Kaki Dengan Air Hangat,


Aromatherapy Lavender

ABSTRACT

Purpose : to know the influence of soaking feet with warm water and
aromatherapy lavender to kualiatas sleep elderly with insomnia in an social tresna
werda jara mara starch buleleng 2018.
Method : On was used in the study design pre of his experiments with pre - test
drives in a private economic analyst said post - test drives in one group design .
Percent of the population in this research is that an entire kind of rheumatoid
arthritis who lives in social institutions tresna werda jara mara starch buleleng that
the others were twice 69 of rheumatoid arthritis .The sample collection by
applying a technique probability precise as simple random sampling so that 24 per
cent of the sample a significant proportion of respondents .An instrument of
collecting the data using a questionnaire insomnia severty index.
Results : Research based on the result analysis: wilcoxon rank test in the value of
the find 0,001 & it; 0,05 p , and stated that any impact soaking feet with warm
water and lavender aromatherapy sleep with insomnia in the elderly .The results
of the hypothesis aimed at the research using the wilcoxon 0,001 conclusion with
the significant.
Conclusion : in this study soak feet with warm water and lavender aromatherapy
can be used as one of an alternative action to improve quality sleep and as a
reference in elderly improve in health.

Keywords: elderly, insomnia, soaking feet with warm water, aromatherapy


lavender

PENDAHULUAN delirium, dementia dan depretion),


Usia lanjut merupakan usia psychological factor (Lonelines,
lebih dari 60 tahun. Menua bukanlah Decreased activity, work status dan
suatu penyakit, namun suatu proses financial problems), dan
penuaan serta perubahan daya tahan environmental (perubahan waktu,
tubuh dalam menghadapi kehidupan. perubahan suhu lingkungan, dan
Data World Healt perubahan cahaya) (Krishnan &
Organization (WHO) 2015 Hawranik, 2008).
menunjukkan jumlah penduduk Tidur pada manusia dibagi
lansia terus mengalami peningkatan. menjadi dua stage yaitu Rapid Eye
Lebih dari 524 juta jiwa lansia di Movement (REM) dan nonrapid eye
tahun 2010 dan jumlah ini movement (NREM). Tahap NREM
diperkirakan akan terus meningkat dibagi menjadi empat tahap, tahap 1
hingga mencapai 1,5 milyar ditahun adalah tingkat yang paling ringan
2050. Di Indonesia juga dan tahap 4 adalah tingkat tidur yang
menunjukkan proporsi penduduk paling dalam. Tahan 3 dan 4 sering
lansia terus mengalami peningkatan. disebut dengan delta sleep atau slow
Tahun 2013 proporsi penduduk wave sleep(Anziano, 2010; Krishnan
lansia mencapai 8,9%, dan & Hawranik, 2008). Saat lansia tidak
diperkirakan di tahun 2050 akan bisa tidur dengan nyenyak, berbagai
meningkat menjadi 21,4% dan masalah mulai muncul seperti tidak
populasi lansia di Indonesia segarkan saat bangun tidur dan
diprediksi meningkat lebih tinggi merasa bahwa tidur mereka tidak
dari pada populasi lansia di dunia restoratif. Masalah lain juga muncul
setelah tahun 2100 yang akan berupa kelelahan, tekanan
mencapai 41%. Provinsi Bali di emosional, gangguan fungsi mental,
tahun 2015 memiliki penduduk penurunan konsentrasi dan ingatan
lansia no 4 terbesar di Indonesia yang buruk. Pada kondisi ini masalah
dengan proporsi10,3% (Kemenkes yang timbul tidak terlalu berarti,
2016). Salah satu masalah yang di namun saat insomnia berlangsung
alami lansia adalah kualitas tidur lama masalah yang muncul akan
pada lansia dengan insomnia. lebih besar dan membutuhkan
Insomnia pada lansia muncul akibat penanganan (Anziano, 2010).
berbagai factor mulai perubahan Penanganan insomnia telah
system hormon akibat proses mengalami perubahan seirinya
penuaan, psychiatric illness (anxiey, waktu, namun pada kenyatanya
masih ada yang sering melakukan restriction therapy. Metode-metode
treatment untuk mengurangi ini akan lebih efektif jika
insomnia dengan cara memakai obat dikombinasikan (American Academy
tidur, namun pemakaian yang of Sleep Medicine, 2017). Salah satu
berlebihan dapat menyebabkan efek kombinasi metode therapy yang
samping kecanduan dari pengobatan dapat dilakukan adalah dengan
tersebut, bila mengalami overdosis mengkombinasikan relaxation
dapat membahayakan pemakaian therapy berupa merendam kaki
terutama pada lansia. Karena pada dengan air hangat dan stimulus
lansia terjadinya proses perubahan control therapy dengan
farmakokinetik obat akibat proses aromatherapy.
penuaan (Triyadini, Asrin, dan Berdasarkan dari hasil studi
Upoyo, 2010). Oleh karenan itu pendahuluan tanggal 24 januari 2018
perlu diberikan penanganan untuk terdapat 69 lansia di Panti Sosial
mengatasi masalah tersebut tidak Tresna Werda Jara Mara Pati
hanya dengan farmakologis namun Buleleng. Dari hasil wawancara yang
nonfarmakologis. dilakukan terhadap 33 lansia
Pendekatan farmakologis mengatakan mengalami gangguan
sebaiknya dihindari karena dengan tidur. Gejala yang sering dialami
seirinya peningkatan usia akan seperti sering terbangun di malam
meningkatkan efek samping buruk hari rata-rata 2-4 kali untuk kekamar
dari obat tidur. Penanganan mandi dan setelah itu sulit untuk
nonfarmakologis dipandang efektif tidur kembali. Dari pernyataan yang
dalam meningkatkan kualitas tidur telah dijabarkan maka peneliti
lansia. Menurut penelitian yang tertarik untuk meneliti
dilakukan Adiyati (2010), tentang“Pengaruh merendam kaki
menunjukkan aromatherapy lavender dengan air hangat dan aromatherapy
efektif dalam menurunkan derajat lavender terhadap kualitas tidur
insomnia atau meningkatkan kualitas lansia dengan insomnia di panti
tidur lansia. social tresna werda jara mara pati
Beberapa penelitian buleleng tahun 2018.
menunjukan metode relaksasi berupa
merendam kaki dengan air hangat METODE PENELITIAN
efektif untuk memperbaiki kualitas Pada penelitian ini
tidur lansia. Hasil penelitian yang menggunakan jenis penelitian Pre
dilakukan Permady (2015), Experiment dengan menggunakan
menunjukkan adannya pengaruh rancangan Pretest and Posttest One
yang signifikan merendam kaki Group Design (Sugiyono, 2017).
dengan air hangat terhadap kualitas Penelitian ini dilakukan di PSTW
tidur lansia bahwa dengan berendam Jara Mara Pati Buleleng, yang
air hangat yang bersuhu 39-42oC dilakukan dari tanggal 14 - 21 Mei
selama minimal 10-15 menit. 2018. Populasi dalam penelitian ini
Berbagai metode telah adalah seluruh lansia yang tinggal di
dikembangkan mulai stimulus Panti Social Tresna Werda Jara Mara
control therapy, relaxation therapy, Pati Buleleng yang berjumlah 69
cognitive therapy, dan sleep responden. Pengambilan sampel
dengan teknik probability sampling SD
tepatnya dengan simple random SMP
sampling sehingga jumlah sampel 24 Berdasarkan tabel 1. Dapat
responden. dijelaskan dari 24 responden yang
Metode pengumpulan data memiliki umur terbanyak adalah
dengan menggunakan kuesioner dengan rentang usia 70-79 tahun.
insomnia severty indek (ISI), dimana jenis kelamin perempuan lebih
kuesioner isi terdiri dari 7 pertanyaan banyak dibandingkan dengan
dengan total skor 0-28 sehingga responden yang berjenis kelamin
semakin tinggi skor yang di dapatkan laki-laki yaitu, pada responden
maka semakin buruk dan jika skor perempuan sebanyak 16 orang
semakin sedikit maka maik. responden (66,7%), jenis kelamin
Sebelum melakukan analiasa laki-laki sebanyak 8 orang
bivariate peneliti melakuka uji responden (33,3%). Untuk tingkat
normalitas dengan Shapiro Wilk pendidikan dapat di jelaskan bahwa
yaitu uji normalitas untuk sampel sebagian besar responden tidak
yang sedikit < 50. Data dikatakan berpendidikan tidak/ tamat SD 12
berdistribusi normal jika nilai (50.0%) responden.
signifikansi probibilitas lebih dari Tabel 2. Distribusi frekuensi
0,05 (Pvalue > 0,05) sedangkan data kualitas tidur pre tets
dikatakan tidak berdistribusi normal Karakteristik Pre – tes
jika nilai signifikansi probibilitas kualitas tidur Frekuensi Persentas
kurang dari 0,05 (Pvalue < 0,05). (f) e (%)
Karena data tidak berdistibusi tidak Insomnia tidak 0 0
normal maka uji yang digunakan signifikan
dengan uji wicoxon rank tets. secara klinis
Insomnia akut 11 45,8
HASIL Insomnia ringan 9 37,5
Tabel 1. Distribusi frekuensi Insomnia kronis 4 16,7
karakteristik responden PSTW Jara Berdasarkan tabel 2. Hasil
Mara Pati Buleleng (n=24) penelitian kualitas tidur dengan
Karakteristik Frekuensi Persentase insomnia sebelum intervensi
responden (f) (%) merendam kaki dengan air hangat
Umur dan aromatherapy lavender. Dalam
60-69 tahun 2 8.3 kategori insomnia akut sebanyak 11
70-79 tahun 11 45.9 orang responden (45.8%), insomnia
80-89 tahun 10 41.7 ringan sebanyak 9 responden
90-99 tahun 1 4.2 (37.5%), dan insomnia kronis
Jenis sebanyak 4 orang responden (16.7
Kelamin %).
16 66.7
Perempuan Tabel 3. Distribusi frekuensi
8 33.3
Laki-laki kualitas tidur lansia post tets
Tingkat Karakteristik Pre – tes
Pendidikan 12 50.0 kualitas tidur Frekuensi Persentas
Tidak 9 37.5 (f) e (%)
sekolah 3 12.5 Insomnia tidak 7 29,2
signifikan di Panti Social Tresna Werda Jara
secara klinis Mara Pati Buleleng.
Insomnia akut 10 41,7
Insomnia ringan 7 29,2 PEMBAHASAN
Insomnia kronis 0 0
Berdasarkan tabel 3. Hasil Kualitas tidur lansia dengan
penelitian kualitas tidur dengan insomnia sebelum diberikan
insomnia sebelum intervensi intervensi berupa merendam kaki
merendam kaki dengan air hangat dengan air hangat dan
dan aromatherapy lavender. Dalam aromatherapy lavender
kategori insomnia tidak signifiak Hasil penelitian menunjukan
secara klinis sebanyak 7 orang analisa distribusi frekuensi kualitas
responden (19,2%) , insomnia akut tidur sebelum diberikan intervensi
sebanyak 11 orang responden merendam kaki dengan air hangat
(45.8%), insomnia ringan sebanyak 9 dan aromatherapy lavender
responden (37.5%). terhadap kualitas tidur lansia dengan
Tabel 4. Hasil Uji Wilcoxon insomnia dengan jumlah sampel 24
Hasil uji wilcoxon Hasil orang responden memiliki kategori
rank tets insomnia akut sebanyak 11
Negative rank 21 a responden (48.8%), insomnia ringan
Positive rank 2b sebanyak 9 responden (37.5 %) dan
Ties 1 insomnia kronis sebanyak 4
P value 0,001 responden (16.7%). Hasil penelitian
Hasil analisa statistic ini sejalan dengan penelitian Adiyati
wilxocon rank tets di dapatkan hasil (2010)dengan judul” pengaruh
negative rank 21 ini menunjukan aromatherapy lavender terhadap
ada 21 orang responden yang setelah insomnia pada lansia di PSTW Unit
diberikan intervensi merendam kaki Budi Luhur Bantul Yogyakarta”,
dengan air hangat dan aromatherapy penelitian ini menunjukan dari 30
lavender mengalami penurunan skor responden yang di teliti sebagian
insomnia, sedangkan positive rank 2 besar mengalami insomnia ringan
hal ini menunjukan ada 2 orang sampai insomnia berat.
responden yang tidak mengalami Menurut Potter & Perry (2012)
penuruna skor insomnia, tetapi insomnia adalah salah satu gangguan
justru mengalami peningkatan skor yang terjadi pada lanjut usia, di
insomnia, ties 1 hal ini menunjukan sebabkan sering terbangun di malam
ada 1 responden skornya tetap hari dan kesulitan untuk memulai
sebelum dan sesudah diberikan tidur kembali, tidur singkat atau
intervensi merendam kaki dengan air tidur nonrestoratif, bangun terlalu
hangat dan aromatherapy lavender. pagi, dan tidur tidak nyenyak. Gejala
Dari hasil uji statistic wilxocon rank ini setidaknya muncul 1 bulan
nilai p value 0,001 (<0,05), maka hingga menyebabkan gangguan
dapat disimpulkan terdapat pengaruh fungsi kehidupan sosial, pekerjaan,
merendam kaki dengan air hangat atau hal lain dalam kehidupan
dan aromatherapy lavender terhadap sehari-hari. Insomnia dapat
kualitas tidur lansia dengan insomnia menandakan adanya gangguan fisik
dan psikologis. Insomnia sering tidurnya, tetapi setelah diberikan
berkaitan dengan kebiasaan tidur intervensi hanya ada 4 responden
yang buruk, apabila kondisi yang mengatakan tidak puas.
berlanjut, ketakutan tidak dapat tidur Dari hasil analisa data di atas
cukup menyebabkan keterjagaan. terlihat pengaruh positif kualitas
Menurut Anziano (2010) dan tidur responden setelah diberikan
Krishnan & Hawranik (2008) lansia intervensi. Intevensi yang diberikan
cenderung tidak bisa merupakan therapy kombinasi
mempertahankan tidur pada fase dengan teknik stimulus control
terpenting pada tahapan tidur therapy (Aromatherapy) dan
sehingga lansia tidak puas terhadap relaxation therapy merendam kaki di
tidurnnya hingga menyebabkan dalam air hangat.
kekhawatiran dan mengganggu Hasil penelitian sejalan dengan
aktifitas sehari-hari. penelitian Permady (2015) dengan
judul pengaruh merendam kaki
Kualitas Tidur Dengan Insomnia dengan air hangat terhadap kualitas
Setelah Diberikan Therapy tidur lansia. di wilayah kerja
Merendam Kaki Dengan Air Puskesmas Astanalanggar,
Hangat Dan Aromatherapy menyatakan adanya adannya
Lavender pengaruh yang signifikan merendam
Hasil analisa data secara kaki dengan air hangat terhadap
keseluruhan nilai post – test kualitas kualitas tidur lansia. Hasil analisa
tidur lansia dengan insomnia dengan uji wilcoxon p value 0,000
terhadap 24 orang responden yang (<0,05).
memiliki kategori insomnia tidak
signifikan secara klinis sebanyak 7 Pengaruh Merendam Kaki Dengan
responden (29.2%), insomnia akut Air Hangat Dan Aromatherapy
sebanyak 10 responden (41.7%), Lavender Terhadap Kualitas Tidur
insomnia ringan sebanyak 7 Lansia Dengan Insomnia
responden (29.2%), terjadi Pengaruh merendam kaki
penurunan skor insomnia dari dengan air hangat dan aromatherapy
sebelum diberikan intervensi dan lavender terhadap kualitas tidur
setelah diberikan intervensi. Hasil lansia dengan insomnia dapat dilihat
analisa domain kuesioner post-tes dari perbedaan rata-rata kualitas tidur
menunjukkan tidak ada responden lansia dengan insomnia sebelum dan
yang menjawab sangat mengganggu sesudah diberikan intervensi
masalah tidur terhadap kegiatan merendam kaki dengan air hangat
sehari-hari dan kekhawatiran dan aromatherapy lavender. Nilai
terhadap masalah tidur. Menurut mean kualitas tidur sebelum
peneliti hal ini terjadi akibat diberikan intervensi merendam kaki
perubahan kemampuan responden dengan air hangat dan aromatherapy
dalam mempertahankan tidur lavender sebesar 15.75 dan sesudah
sehingga responden lebih puas diberikan intervensi merendam kaki
dengan tidur yang diperoleh. Data dengan air hangat dan aromatherapy
pre-tes menunjukkan ada 10 lavender sebesar 11.96.
responden yang tidak puas terhadap
Hasil uji Wilxocon Rank test secara klinis sebanyak 7
di peroleh p value 0,001 <0,05 orang responden (29.2%) dan
sehingga dapat di artikan ada insomnia ringan sebanyak 7
pengaruh merendam kaki dengan air orang responden (29.2%).
hangat dan aromatherapy lavender Rendam kaki dengan air
terhadap kualitas tidur lansia dengan hangat dan aromatherapy
insomnia sejalan dengan prinsip lavender dapat digunakan
mekanisme kerja merendam kaki sebagai salah satu alternative.
dengan air hangat. Merendam kaki 3. Berdasarkan uji statistic yang
dengan air hangat mampu dilakukan yaitu dengan uji
memberikan rasa hangat yang Wilcoxon Rank Test,
langsung dapat menyentuh kulit yang didapatkan hasil nilai p <
terdapat pembuluh darah yang nilai  yang berati Ha di
mampu memberikan efek relaksasi terima yaitu Ada pengaruh
sehingga mampu melepaskan merendam kaki dengan air
endorphin yang dapat membuat rilek. hangat dan aromatherapy
Air hangat yang mampu memiliki lavender terhadap kualitas
efek sedasi yang dapat membuat atau tidur lansia dengan insomnia
merangsang untuk ingun tidur. di Panti Social Tresna Werda
Rendam kaki dengan air hangat yang Jara Mara Pati Buleleng
memiliki temperature berkisaran tahun 2018.
antara suhu 37-42 0C dengan volume
air hangat 3000 ml selama 10-15 SARAN
menit yang dapat menimbulkan efek Bagi peneliti selanjutnya Perlu
sopartifik berkeinginan untuk tidur ada penelitian lebih lanjut tentang
(Utami, 2015: Permady, 2015). kualitas tidur lansia dengan insomnia
dengan memberikan intervensi
KESIMPULAN merendam kaki dengan air hangat
1. Sebelum diberikan terapi dan aromatherapy lavender dengan
merendam kaki dengan air menggunakan sampel yang lebih
hangat dan aromatherapy besar dan lebih mengontrol faktor-
lavender sebagian besar faktor yang mempengaruhi insomnia
mengalami insomnia akut (umur, konsumsi obat-obatan, gaya
sebanyak 11 responden hidup, lingkungan dan stress
(45.8%), insomnia ringan emosional).
sebanyak 9 responden
(37.5%) dan yang mengalami DAFTAR PUSTAKA
insomnia kronis sebanyak 4 Abdul Majid.(2014). Pengaruh aku
responden (16.7%). presur terhadap kualitas tidur
2. Setelah diberikan terapi lansia di Balai perlindungan
merendam kaki dengan air Sosial Tresna Werdha
hangat dan aromatherapy Ciparay. Diperoleh tanggal
lavender sebagain besar 28 Januari 2018 dari,
mengalami insomnia akut http://web.unair.ac.id/admin/f
sebanyak 10 orang responden ile/f_66394_Pengaruh-
(41.7 %), insomnia signifikan
Akupresur-Terhadap- Kebugaran, danKecantikan.
Kualitas-Tidur-Lansia.pdf Yogyakarta: Andi.
Adiyanti S. (2010). Pengaruh Lestari, &Rodiyah. (2014). Pengaruh
aromaterapi lavender terhada pemberian lavender
insomnia pada lansia di aromatherapy terhadap
PSTW Budi Luhur Kasongan penuruna insomnia pada
Bantul Yogyakarta. lanjut usia di UPT Panti
Diperoleh tanggal 19 Werdha Mojopatih
Desember 2017. Mojokerto. Diperoleh tanggal
Ansiano. ( 2010). Insomnia in the 10 Januari 2018.
elderly: an update and future Naseri, Rahmani, Nerir, Saladri and
challenges Moshnifarahani. (2016).
American Academy of sleep Effect of foot reflexology
medicine. 2017. New massage and foot bath on the
Guideline. sleep quality of patients with
Driver, H., Gottschalk, R., Hussain, acute coronary syndrome: A
M., Morin, C, M., Shapiro, comparative study
C., Syli, L. (2012). Insomnia Notoatmojo,S. (2010). Metodologi
in adults and children penelitian kesehatan. Jakarta:
International federation of Rineka Cipta.
Professional Nursalam. (2015). Konsep dan
Aromatherapists/IFPA. 2015. Penerapan Metodologi
In Essence. Penelitian Ilmu Keperawatan
Kementerian Kesehatan RI. (2013). (Edisi 4). Jakarta: Salemba
Petunjuk teknis terapi aroma Medik.
di Griya SPA. Diperoleh Rahmawati, Titi, Suciana. (2015).
tanggal 10 Januari 2018, dari, Efektivitas mandi air hangat
https://www.scribd.com/docu dan aromaterapi lavender
ment/330500774/Draft- terhadap insomnia pada
terapi-aroma-pdf lansia di Panti Sosial Tresna
Kemenkes RI. (2015). Situasi lanjut Werdah Abiyoso Yogyakarta.
usia (Lansia) di Indonesia Diperoleh tanggal 27
Pusat Data dan Informasi November 2017 dari,
Kementerian Kesehatan RI. https://ejournal.stikespku.ac.i
Diperoleh tanggal 15 d/index.php/mpp/article/view
Desember 2017 dari, /98
www.depkes.go.id/download. Potter & Perry. (2012). Buku Ajar
php?file=download/.../infodat Fundamental
in%20lansia%202016.pdf. Keperawatan,Edisi 4
Krishnan, P & Hawranik, P. (2008). (Konsep, Peoses, Praktik).
Diagnosis and management Jakarta: EGC.
of geriatric insomnia: A Permady. (2015). Pengaruh
guide for nurse practitioner merendam kaki dengan
Koensoemardiyah. (2009). A-Z menggunakan air hangat
AromaterapiUntukKesehatan, terhadap kualitas tidur lansia
di Wilayah Kerja Puskesmas
Astanalanggar Kecamatan puskesmas balowerti
Losari Ciribon Jawa Barat. Kediri. Diperoleh tanggal
Diperoleh tanggal 25 27 April 2018
November 2017 dari , WHO. (2015). Global Health and
http://repository.uinjkt.ac.id/d Aging. Diperolehtanggal 15
space/bitstream/123456789/2 Desember
8907/1/GILANG 2017dari,http://www.who.int/
%20GUMILAR ageing/publications/global_h
%20PERMADY-FKIK.pdf ealth.pdf
Sugiono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Triyadini, Asrin, Upoyo. (2010).
Efektivitas terapi massage
denga terapi mandi air hangat
terhadap penerunan insomnia
padalansia Panti Wredha
Catur Nugraha Banyumas.
Diperoleh pada tanggal 27
November 2017 dari,
http://jks.fikes.unsoed.ac.id/i
ndex.php/jks/article/view/311
/159
Utami. (2015). Pengaruh Rendam
Air Hangat Pada Kaki
Terhadap Insomnia Pada
Lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha Yogyakarta Unit
Budi Luhur. Diperoleh
tanggal 25 November 2017
dari,
http://digilib.unisayogya.ac.id
/241/1/naskaaah
%20publikasi.pdf
Wahyudi. (2016) efekhidro
terapi kaki dalam
menurunkan insomnia lansia
di Panti Werdha Salib Putih
Salatiga.
Wahyuningsih, Huriah, dan Sari.
(2016). Cognitive
behaviour therapy
insomnia (cbt-i) terhadap
insomnia dan kadar gula
darah pada pasien
diabetes melitus di

Anda mungkin juga menyukai