a. Oligozoospermia : < 15 juta spermatozoa/mL b. Astenozoospermia : < 32% spermatozoa motil c. Teratozoospermia : < 4% bentuk yang normal Ketiga kelainan ini sering ditemukan bersamaan dan disebut sebagai sindrom Oligo-Asteno- Teratozoospermia (OAT). Sama seperti azoospermia, pada kasus sindrom OAT yang ekstrim (< 1 juta spermatozoa/mL) juga terjadi peningkatan insidens obstruksi saluran genital pria dan kelainan genetik.1