Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Dosen pengampu: Maria Kareri Hara,

DISUSUNOLEH:

NAMA ANGGOTA :
1.NELTI CORNELIA NITBANI (PO5303203211190
2. NATALIA YOHANA LAY (5303203211189)
3.SOFIA UTU MARAMBA MEHA (PO5303203211216)
4. NIRDAMIN MARADA ATI (PO5303203211192
5.TAMU APU KARERI ADJI (PO5303203211221)
6.MELTARIN HAMAKONDA (PO5303203211186)
7. YUMERSI RAMBU LEKI ATARABU (PO5303203211231)
TINGKAT 1C

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan sedikit dari
ilmu-Nya Yang Mahakuasa jadi kami dapat menyelesaikan tugas dengan waktu
yang telah ditentukan dan dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini digunakan
sebagai salah satu referensi, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, jadi kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini jadi kedepannya dapat lebih baik.

Kami menyadari bahwa penuliasan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena kesempurnaan sendiri hanya milik ALLAH dan karena pengetahuan yang
kami punya sangat sedikit semoga makalah ini dapat membarikan wawasan yang
lebih luas menjadi sumbangan pemikiran untuk pembaca khususnya para
mahasiswa Sekolah tinggi untuk itu untuk dosen kami meminta masukkannya
demi perbaikan pembuatan makalah kami masa kini yang akan datang dan
menunggu kritik dan saran akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
untuk pembaca.

Waingapu 24 September2021

Penyusu

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 1
BAB II Pembahasa.......................................................................................... 3
2.1 Konsep Landasan Keilmuan Profesi Keperawatan............................... 3

1. Pengertian, hakekat dan criteria profesi............................................ 3

2. Pengertian keperawatan sebagai profesi........................................... 5

3. Ciri-ciri keperawatan........................................................................ 6

2.2 Sosialisasi Profesi Keperawatan........................................................... 7

1. Konsep dan sosialisasi profesi............................................................ 7

2. Kriteria umum profesi........................................................................ 8

3. Kode etik keperawatan....................................................................... 8

4. Kode etik keperawatan di Indonesia.................................................. 9

BAB III Penutup............................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan........................................................................................... 13

3.2 Saran..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAK

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikankesehatan


sebagaimana halnya pendidikan kedokteran, kesehatanmasyarakat, farmasi,
kedokteran gigi dan lain-lain.Pendidikan keperawatanmerupakan pendidikan
profesi dimana polanya harus dikembangkan sesuaidengan kaidah ilmu dan
profesi yang dilandaskan oleh akademik dankeprofesian.Orientasi pendidikan
keperawatan dilakukan dalam upayameningkatan kualitas tenaga perawat yang
profesional melalui jenjangpendidikan, oleh karna itu maka pendidikan
keperawatan meliputipendidikan akademik dan profesi.Sebenarnya
pengembangan sistem pendidikan tinggi sangatberperan dalam pengembangan
pelayanan keperawatan secaraprofessional, tekhnologi keperawatan serta
pembinaan keprofesiaan,karena pendidikan keperawatan sebagai sarana mencapai
profesionalismekeperawatan.Selain itu sebagai institusi pendidikan tinggi,
keperawatan harusmampu membina dan menumbuhkan sikap dan tingkah laku
professional sesuai dengan tuntutan profesi, memberi landasan pengetahuan
yangkokoh baik kelompok ilmu keperawatan atau ilmu dasar atau
penunjangasuhan keperawatan, membina keterampilan professional yang
mencakupketerampilan intelektual, tekhnikal dan interpersonal serta
membinalandasan etik keperawatan sebagai dasar dalam kehidupan keprofesian.

1.2 Rumusan Masalah

1 . Konsep landasan keilmuan profesi keperawatan


~ pengertian hakekat ,dan kriteria profesi
~ pengertian keperewatan sebagai profesi
~ ciri ciri keperawatan sebagai profesi

1.3 Tujuan

a. Untuk Mengetahui pengertian Keperawatan dan Profesikeperawatan

3
b. Untuk Mengetahui Karakteristik profesi keperawatan

c. Untuk Mengetahui Perkembangan Profesionalisme Keperawatan

d. Untuk Mengetahui Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan

e. Untuk Mengetahui Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia

f. Untuk Mengetahui Jenjang Pendidikan Tinggi KeperawatanIndonesia

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP LANDASAN KEILMUAN PROFESI KEPERAWATAN

1. Pengertian, hakekat dan kriteria profesi

Hakikat profesi adalah suatu pernyataan atau suatu janji yang terbuka. Suatu
profesi mengandung unsur pengabdiansuatu profesi bukanlah dimaksudkan untuk
mencari keuntunganmateri belaka, melainkan untuk pengabdian kepada
masyarakat. Pengabdian seorang profesionalmenunjuk pada pengutamaan
kepentingan orang banyak daripada kepentingan diri sendiri.

a. Pengerian profesi

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih
luas menjadi kegiatan “apa saja” dan“siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang
dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.

Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan
keahliantertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma
sosial dengan baik.

Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan


yangmemerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan
yang rumit darimanusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan
ketrampilan dan keahlian tinggi,hanya dapat dicapai dengan dimilikinya..

Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengemban profesi tersebut


untuk terusmemperbaharui keterampilannya sesuai perkembangan
teknologi.Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada
standar pekerjaan/tugasyang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi.

5
Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi
tersebut tidak bersifat komersial”.

Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang
menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau
pelayanan karena orangtersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.

b. Hakekat profesi

Profesi melibatkan beberapa istilah yang berkaitan, yaitu: profesi, profesionalitas,


professional, profesionalisasi, dan profesionalisme (Abin Syamsudin Makmur,
1999). Profesi menunjuk pada suatu pelayanan atau jabatan yang menuntut
keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadapnya (Dedi Supradi, 1998:95).
Profeionalitas menunjuk pada kualitas atau sikap pribadi individu tergdap suatu
pekerjaan. Profesional menunjuk pada penampilan seseorang cyang sesuia dengan
seperti yang seharusnya dna menunjuk pada orang itu sendiri. Profesionalisasi
menunjuk pada proses menajadikan seseorang sebagai professional.
Profesionalisme menunjuk pada (A) derajat penampilan seseorang sebagai
professional; tinggi, rendah, dan (B) sikap dan komitemen anggota profesi untuk
bekerja berdasrkan standar yang pagar ideal dari kode etik profesinya.

Umar Hamlika (1984:2) sampai pada suatu kesimpulan bahwa hakikat profesi
adalah suatu pernyataan atau suatu janji yang terbuka. Suatu profesi mengandung
tidak yakin pengabdian (Oemar Hamalik, 1984: 3) memimpin, suatu profesi akses
untuk mencari keuntungan bahan belaka, ini untuk pengabdian untuk masyarakat.
Pengabdia seorang professional mununjuk pada mengutamakan kepentingan
orang banyak lebih dari kepentingan diri sendiri .

c. Kriteria profesi
Menurut Moore dalam Martinis Yamin (2009: 14) profesi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
~ Seorang profesional menggunakan waktu penuh untuk menjalankan
pekerjaanya;

6
~ Ia memperlakukan pekerjaannya sebagi seperangkat norma kepatuhan dan
perilaku;
~ Ia anggota organisasi profesional yang formal;
~ Ia menguasai pengetahuan yang berguna dan keterampilan atas dasar latihan
dan spesialisasi atau pendidikan yang khusus;
~ Ia terikat dengan syarat-syarat kompetensi, kesadaran prestasi, dan pengabdian;
~ Ia memperoleh otonomi dengan berdasarkan spesialisasi teknis yang tinggi.
Sedangkan menurut Komisi Kebijaksanaan NEA Amerika Serikat dalam Martinis
Yamin (2009: 15) menyebutkan kriteria profesi sebagai berikut:
~ Profesi didasarkan atas sejumlah pengetahuan yang dikhususkan;
~ Profesi mengejar kemajuan dalam kemajuan dalam kemampuan anggotanya;
~ Profesi melayani kebutuhan para anggotanya;
~ Profesi memiliki norma-norma etis;
~ Profesi memperngaruhi kebijaksanaan pemerintahan di bidangnya;
~ Profesi memiliki solidaritas kelompok profesi.
Jadi, kriteria profesi didasarkan pada kemampuan yang dimiliki seseorang
memiliki hal-hal yang berhubungan dengan kompetensi, keterampilan, dan sikap
orang tersebut sesuai kode etik profesi tersebut.

2. Pengertian keperewatan sebagai profesi

Perawat sebagai sebuah profesi kesehatan tera sa masih kurang diketahui oleh
sebagian besar masyarakat Indonesia. Adanya anggapan perawat merupakan
asisten dokter memukul rata bahwa perawat juga termasuk tenaga medis dan
bukan tenaga kesehatan.

Anggapan tersebut masih menjadi tantangan tersendiri bagi perawat masa kini
untuk mampu merubah stigma masyarakat dan membantu masyarakat untuk lebih
memahami profesi keperawatan.

Pemahaman masyarakat yang masih keliru mengenai profesi perawat disebabkan


karena beberapa hal. Penyebabnya yaitu sebagian masyarakat masih kurang

7
mengetahui dan memahami karakteristik profesi perawat, nilai-nilai
profesionalisme perawat yang dirasa masih belum diaplikasikan dalam kegiatan
pelayanan keperawatan.

Adanya anggapan bahwa perawat merupakan asisten dokter serta anggapan


tersebut memunculkan persepsi bahwa tenaga kesehatan sama dengan tenaga
medis. Tulisan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai perawat
sebagai sebuah profesi kesehatan.

Pemahaman mengenai profesi perawat dapat diketahui dari pengertian profesi itu
sendiri. Profesi menurut KBBI yaitu suatu bidang pekerjaan yang dilandasi
dengan pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
Perawat dikatakan sebagai sebuah profesi apabila meliputi beberapa hal yaitu:

1. Perawat memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan teori


yang telah dipelajarinya.
2. Perawat juga melakukan penelitian sesuai dengan kaidah ilmu dan keterampilan
serta kode etik keperawatan.
3. Perawat diakui sebagai profesi ketika ia telah menyelesaikan pendidikan dari
suatu perguruan tinggi sehingga diharapkan memiliki pengetahuan dan
keterampilan profesional.
4. Perawat juga melakukan pengelolaan ruang lingkup keperawatan sesuai dengan
kaidah profesi.

3. Ciri ciri keperawatan sebagai profesi


Ciri-Ciri Perawat Profesional:
1.Menguasai dan menerapkan ilmu dasar yang kuat yang diperoleh dalam
wadah pendidikan.
2 Menggunakan proses berpikir ilmiah setiap kegiatan, yang tercermin dalam
menentukan suatu
3 keputusan yang didasari oleh disiplin tinggi, bertanggungjawab dan
bertanggung gugat.

8
4 Berperan secara aktif dalam mengembangkan sistem pelayanan kesehatan
utama sesuai kebutuhan
masyarakat.
5 Menghargai dan mengakui keluhuran martabat manusia dan tidak
membeda-bedakan.
6.Berlandaskan pada motivasi, panggilan dan komitmen yang mantap.

7.Mampu memasuki bidang yang lebih luas seperti bidang pendidikan


keperawatan, administrasi

keperawatan, kepemimpinan serta penelitian.

8. Mampu bekerja sama dengan tim kesehatan lain.


Kemampuan yang harus dimiliki perawat profesional:
1.Mampu memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien didasari dengan
pengetahuan yang dimiliki.
2. Memiliki penyediaan faktor emosional dalam diri orang sakit dan kemampuan
bergaul dengan pasien
secara obyektif dan simpatik.
3.Keterampilan dalam mengawasi situasi keperawatan menilai hasil pengamatan
dan mengambil keputusan
dalam menghadapi situasi keperawatan.
4. Mampu membantu dokter dalam pengobatan.
5. Mampu merencanakan dan melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan
terhadap pasien.
6.Berhasrat mengembangkan diri secara profesional.
7.Mampu berpikir kritis, waspada, logis, dan kreatif.
8.Mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien.

2.2 SOSIALISASI PROFESI KEPERAWATAN


1.Konsep dan sosialisasi profesi
Sosialisasi dapat didefinisikan secara sederhana sebagai:

9
~ Proses yang dipelajari seseorang untuk menjadi anggota kelompok dan
masyarakat.
~ Proses yang mempelajari peraturan sosial yang membatasi hubungan yang
akan mereka masuki.
~ Sosialisasi mencakup belajar untuk berperilaku, merasakan, dan melihat dunia
dalam cara yang serupa dengan orang lain yang memiliki peran sama.
Tujuan sosialisasi profesional adalah menanamkan ke dalam individu secara
bertahap tentang norma, nilai, sikap, dan perilaku yang dianggap penting untuk
kelangsungan profesi.

profesional melibatkan hubungan dengan banyak agen sosialisasi. Agen


sosialisasi adalah orang yang memulai proses sosialisasi. Salah satu mekanisme
sosialisasi profesional yang sangat berpengaruh adalah dengan rekan-rekan
mahasiswa.

Dalam budaya mahasiswa ini, mahasiswa secara kolektif menetapkan tingkat dan
arah upaya belajar mereka, mengembangkan perspektif mengenai situasi yang
melibatkan mereka, tujuan yang mereka coba capai, jenis aktifitas yang cocok dan
tepat, dan membuat serangkaian tindakan yang sesuai dengan semua hal ini.

2. Kriteria umum profesi


Syarat Profesi :
~ Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu
pengetahuan yang. mendalam.
~ Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya.
~ Menuntut tingkat pendidikan keguruan yang memadai.

3. Kode etik keperawatan

Kode etik keperawatan menurut PPNI adalah pernyataan atau keyakinan


mengenai kepedulian, nilai serta tujuan dari keperawatan. Penjelasan

10
sederhananya, kode etik keperawatan adalah pedoman standar untuk mengatur
tindakan atau perilaku perawat dalam kerangka kerja dan pengambilan keputusan
secara profesional.

Semua profesi mempunyai kode etik yang harus dijunjung tinggi sebagai bentuk
profesionalitas, tak terkecuali tenaga kesehatan seperti perawat.

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai penjelasan kode etik keperawatan yang
wajib diketahui serta dijunjung tinggi oleh seluruh tenaga kesehatan.

Kode etik keperawatan menurut PPNI adalah pernyataan atau keyakinan


mengenai kepedulian, nilai serta tujuan dari keperawatan.

Penjelasan sederhananya, kode etik keperawatan adalah pedoman standar untuk


mengatur tindakan atau perilaku perawat dalam kerangka kerja dan pengambilan
keputusan secara profesional.

Kode etik keperawatan di Indonesia bertujuan agar perawat dapat memberikan


pelayanan jasa sebaik-baiknya kepada klien sekaligus menghindarkan perawat
dari perbuatan melanggar kode etik keperawatan.

4. Kode Etik Keperawatan Indonesia

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) didirkan pada tahun 1974 adalah
organisasi profesi resmi yang menyusun kode etik keperawatan Indonesia, yang
terdiri atas:

1. Perawat dan Klien

Saat bertugas, perawat akan dihadapkan oleh banyak klien dan tentu saja tidak
bisa memilih klien seperti apa yang mau dilayani. Kode etik keperawatan telah
mengatur hal ini, berikut poin-poinnya:

Perawat wajib memberikan pelayanan keperawatan sebaik mungkin dengan


menghargai harkat dan martabat seorang manusia serta menunjung tinggi
perbedaan seperti suku, agama, ras atau golongan.

11
Bertanggung jawab penuh terhadap asuhan keperawatan khususnya kepada yang
membutuhkan.

wajib menjaga suasana lingkungan saat memberikan pelayanan keperawatan


dengan menghormat setiap nilai-nilai yang dimiliki klien seperti budaya, ada
istiadat, serta keyakinan dalam agamanya.

Perawat wajib menjaga setiap informasi apapun yang berkaitan dengan tugas
sebagai seorang perawat namun bisa mengungkapkan informasi kerahasiaan
tersebut jika diperlukan dalam penegakan hukum.

2. Perawat dan Praktik

Seorang perawat harus benar-benar memahami pekerjaan dan segala tugasnya


baik secara teori maupun praktiknya. Adapun poin-poin yang harus dimiliki
seorang perawat dalam praktik keperawatan:

Perawat wajib untuk selalu meningkatkan kompetensi baik soft skill ataupun hard
skill secara berkelanjutan. Perawat wajib menjaga dan meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan dengan menerapkan keilmuwan, kompetensi serta nilai
kejujuran secara profesional sesuai dengan kebutuhan klien.

Setiap keputusan yang diambil didasarkan atas informasi yang akurat serta dapat
mempertimbangkan kompetensi seseorang apabila hendak melakukan konsultasi,
memberikan delegasi, dan menerima delegasi.

Selalu bekerja sebaik mungkin secara profesional untuk menjaga serta


menjunjung nama baik profesi keperawatan.

3. Perawat dan Masyarakat

Perawat adalah bagian dari masyarakat yang mempunyai tanggung jawab untuk
menjadi pelopor dalam hal pemenuhan kebutuhan terhadap kesehatan. Dalam hal
ini, kode etik keperawatan dan masyarakat adalah:

12
Perawat mempunyai tanggung jawab untuk memprakarsai serta mendukung
berbagai kegiatan yang berakitan dengan kebutuhan peningkatakan kesehatan
serta pencegahan penyakit di masyarakat.

Kegiatan yang dapat diberikan kepada masyarakat bisa dari penyuluhan


kesehatan, pelaksanaan posyandu lansia, posyandu balita, atau pelatihan
kaderisasi kesehatan dan lain sebagainya.

4. Perawat dan Teman Sejawat

Seorang perawat dapat bekerja secara individu maupun tim, ketika bekerja secara
tim seperti di rumah sakit, klinik kesehatan atau fasilitas kesehatan lainnya maka
penting untuk menjaga hubungan baik dengan teman sejawat.

Berikut hal-hal yang wajib diperhatikan untuk menjunjung tinggi kode etik
keperawatan dengan teman sejawat:

Perawat wajib menjaga hubungan dengan teman sejawat maupun tenaga


kesehatan lainnya guna meningkatkan suasana lingkungan yang serasi demi
mencapai tujuan secara keseluruhan.

Perawat wajib menjadi pelindung klien dari tindakan pelayanan yang tidak
kompeten dari tenaga kesehatan, perbuatan buruk, tidak etis, ilegal dan berbahaya.

5. Perawat dan Profesi

Berprofesi sebagai seorang perawat harus senantiasa membekali diri dengan


berbagai ilmu khususnya bidang keperawatan dengan menempuh pendidikan
setinggi mungkin serta selalu mengakses informasi terbaru agar dapat
memberikan peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.

Berikut poin-poin penting yang wajib dimiliki seorang perawat untuk menjunjung
tinggi kode etik keperawatan:

13
Perawat harus selalu aktif terlibat dalam membangun serta menjaga kondisi
lingkungan kerja yang kondusif agar asuhan keperawatan berkualitas dan bermutu
tinggi dapat diwujudkan.

Perawat harus ikut berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi


keperawatan baik secara di tingkat daerah, nasional, maupun internasional.

Perawat mempunyai peran penting dalam peningkatakan standar pendidikan


maupun pelayanan keperawatan.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Winsley (1964) Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkanbadan ilmu


sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis gunamenghadapi banyak
tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihanyang cukup lama, serta
memiliki kode etik dengan fokus utama padapelayanan.Profesi keperawatan
adalah profesi yang sudah mendapatkanpengakuan dari profesi lain, dituntut untuk
mengembangkan dirinya untukberpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan
kesehatan agar keberadaannyamendapat pengakuan dari masyarakat.Orientasi
pendidikan keperawatan dilakukan dalam upayameningkatan kualitas tenaga
perawat yang profesional melalui jenjangpendidikan, oleh karna itu maka
pendidikan keperawatan meliputipendidikan akademik dan profesi.

3.2 Saran

Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan terutama bagikami sendiri
sebagai penulis dari makalah ini. Dan diharapkan denganadanya makalah ini
rekan mahasiswa Perawat lebih memahami tentang perkembangan pendidikan
profesi keperawatan serta untuk lebih menambah wawasan mahasiswa sehingga
bermanfaat di masa yang akan datang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin, H. 2001. Dasar-dasar keperawatan professional. Jakarta: Widya


Medika.

Hidayat, A.Aziz Alimul . 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba


Medika Simamora,

Roymond H. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC

Salam dan Salmon, Ferry. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta:


Salemba.

Waode, Dhan. 2011. PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN. Diaksesdari:


http://dhanwaode.wordpress.com/2011/01/26/pendidikan-
dalam-keperawatan/( Pada tanggal 08 April 2013)

Anda mungkin juga menyukai