Anda di halaman 1dari 9

UAS PENDIDIKAN GIZI

Satuan Acara Penyuluhan Gizi

Oleh:

Lisa Dwi Fulmi Wulandari

(192210705)

Dosen Pembimbing:

Ir. Zulferi. M.Pd

John Amos, SKM, M.Kes

Novelasari, SKM, M.Kes

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 2B

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN AJARAN 2020/2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI


Topik : Pencegahan Gizi Kurang pada Balita

Sasaran/Target : Orang tua yang memiliki anak usia balita di Wilayah Nanggalo

Waktu : 10 menit

Hari/Tanggal : Minggu/ 13 Desember 2020

Jam : 13.00

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua dapat mengerti dan memahami
tentang gizi kurang pada balita.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :

a. Mengerti dan mampu menyebutkan pengertian gizi kurang.


b. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang penyebab gizi kurang.
c. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang tanda-tanda gizi kurang.
d. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali akibat gizi kurang pada balita.
e. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali penatalaksanaan gizi kurang.
f. Mengerti dan mampu mendemonstrasikan kembali tentang cara membantu
meningkatkan selera makan balita.
3. Materi :
a. Pengertian gizi kurang
b. Penyebab gizi kurang
c. Tanda dan gejala gizi kurang pada balita
d. Akibat gizi kurang
e. Penatalaksanaan gizi kurang
4. Media :
a. Laptop
5. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. Setting Tempat/Tata Letak :
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan.
7. Pengorganisasian & Pembagian Tugas:

a. Pembimbing           :     
b. Moderator : 

Tugas Moderator :

 Membuka penyuluhan.
 Memperkenalan diri
 Memberitahu pokok bahasan penyuluhan kepada peserta.
 Kontrak waktu dengan peserta penyuluhan.
 Menyampaikan rute atau tahap-tahap dalam penyuluhan.
 Menguraikan secara singkat latar belakang dan tujuan penyuluhan.
 Mempersilakan pemateri untuk  menyampaikan materi.
 Membuka sesi tanya-jawab.
 Mempersilakanpeserta untuk bertanya.
 Mempersilakan pemateri untuk menjawab pertanyaan peserta.
 Merangkum inti presentasi pemateri.
 Mengucapan terimakasih kepada pemateri dan peserta.
 Menutup penyuluhan.

c. Pemateri : 

Tugas Pemateri:

 Menyampaikan materi penyuluhan.


 Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta.

d. Notulen : 

Tugas Notulen:

 Bertanggung-jawab atas daftar hadir peserta penyuluhan.


 Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
 Mencatat jawaban-jawaban yang disampaikan oleh pemateri.
 Membuat rangkuman materi penyuluhan.
 Membuat Laporan Penyuluhan setelah terlaksananya penyuluhan.

e. Fasilitator : 

Tugas Fasilitator:

 Mempersiapkan dan bertanggung-jawab atas setting tempat


penyuluhan, seperti susunan dan jumlah meja dan kursi yang
digunakan dalam penyuluahan.
 Mempersiapakan dan bertanggung-jawab atas segala media dan alat
peraga yang digunakan oleh pemateri dalam penyuluhan.
 Selalu memfasilitasi semua kebutuhan peserta dalam penyuluhan dan
menyesuaikannya dengan kondisi saat penyuluhan, sehingga
penyuluhan berjalan dengan lancar.

f. Observer : 

Tugas Observer :

 Memonitor atau memantau selama berjalannya penyuluhan.


 Mengamati reaksi peserta penyuluhan.
 Mengamati keberhasilan penyuluhanan.

8. Kegiatan

No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu


1. Pembukaan / a. Memberi salam a. Mendengarkan 2 menit
Pendahuluan dan perkenalan b. Menjawab salam
b. Menjelaskan c. Memperhatikan
tujuan, manfaat
dan cakupan
materi

2. Kegiatan Inti a. Pemantauan a. Mendengarkan dan 5 menit


(Pemberian status gizi pada memperhatikan
Materi) balita b. Memperhatikan dan
b. Penyebab gizi menyimak.
kurang c. Bertanya jika ada
c. Tanda dan gejala yang tidak jelas.
gizi kurang pada
balita
d. Akibat gizi
kurang
e. Penatalaksanaan
gizi kurang

3. Penutup a. Diskusi dan a. Bertanya atau 3 menit


tanya jawab menjawab
b. Menyimpulkan pertanyaan
seluruh materi b. Mendengarkan
c. Mengevaluasi dan
peserta memperhatikan
d. Memberi salam c. Menjawab
penutup salam

9. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural

a. Persiapan Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat


digunakan dalam penyuluhan yaitu PPT dan laptop.

b. Persiapan Materi

Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuatkan PPT dengan


ringkas, menarik, lengkap dan mudah di mengerti oleh peserta penyuluhan.
c. Persiapan Peserta

Penyuluhan mengenai pencegahan gizi kurang pada balita. Peserta telah di


informasikan sebelum dilaksanakan penyuluhan.

2. Evaluasi Proses

Peserta mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai selesai dan aktif selama
proses penyuluhan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil

a. Peserta yang datang dalam penyuluhan ini minimal 5-10 orang.


b. Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir.
c. Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala.
d. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan.
e. Peserta dapat memahami 90% materi yang telah disampaikan penyuluh
dilihat dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar.

LAMPIRAN MATERI

Gizi Kurang pada Balita


A. Pengertian Gizi Kurang

Gizi kurang adalah kondisi dimana asupan nutrisi kurang dari kebutuhan
sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan balita. Keadaan
kekurangan gizi akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi atau menderita
sakit dalam waktu lama (Ilham, 2009).

Untuk mengetahui status gizi pada anak telah adekuat perlu dilakukan
pemantauan pertumbuhan sebagai indicator status gizi. Pertumbuhan merupakan hasil
akhir dari keseimbangan antara asupan dan kebutuhan gizi. Pertumbuhan adalah
bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu. Contoh: anak bertambah berat
badannya, anak bertambah tinggi badannya.

Untuk menilai pertumbuhan perlu dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan
umur secara berkala. Adapun cara untuk menilai pertumbuhan anak dari 0 bulan – 5
tahun menurut KMS adalah:

a. Penilaian pertumbuhan dilakukan dengan membuat garis yang


menghubungkan antara dua titik hasil penimbangan pada KMS.
b. Pertumbuhan disebut baik bila grafik BB mengikuti garis sejajar N2
atau lebih dibandingkan kurva baku N1 pada KMS.

Selain itu status gizi pada balita dapat diketahui dengan cara mencocokan
umur anak (dalam bulan) dengan berat badan standar table WHO-NCHS, bila berat
badannya kurang, maka status gizinya kurang. Di Posyandu telah disediakan Kartu
Menuju Sehat (KMS) yang juga bisa digunakan untuk memprediksi status gizi anak
berdasarkan kurva KMS.

B. Penyebab Gizi Kurang

1. Asupan nutrisi kurang.


2. Pemberian makanan yang nilai gizinya kurang.
3. Anak yang menderita penyakit tertentu dalam waktu lama seperti cacingan,
malabsorpsi (gangguan penyerapan), dan TBC.
4. Balita tidak mendapatkan ASI eksklusif sebelum usia 6 bulan.
5. Balita yang disapih sebelum usia 2 bulan.
6. Balita tidak mendapatkan makanan pendamping ASI (MP ASI) pada usia 6
bulan atau lebih.
7. Kebersihan kurang dan lingkungan kotor.

C. Tanda dan Gejala Gizi Kurang pada Balita

1. Berat badan balita yang selalu menurun.


2. Berat badan tidak naik selama 3 bulan dan berada dibawah garis normal pada
KMS.
3. Kondisi anak lemah.
4. Wajah pucat.
5. Pertumbuhan yang terhambat.
6. Anak cengeng dan rewel.
7. Perkembangan balita tidak sesuai dengan umur.

D. Akibat Gizi Kurang

1. Proses tumbuh kembang anak jadi terganggu.


2. Terjadinya penurunan daya tahan tubuh.
3. Anak menjadi mudah terserang penyakit.
4. Perkembangan intelektual terganggu.
5. Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulangi oleh tenaga kesehatan.

E. Penatalaksanaan Gizi Kurang

Nutrisi adalah proses total yang terlibat dalam konsumsi dan penggunaan zat
makanan. Triguna makanan adalah:

 Mengandung zat tenaga: karbohidrat, makanan pokok (nasi, jagung, sagu,


dll).
 Mengandung zat pembagun: protein, lauk-lauk (daging, telur, tempe, tahu,
ikan laut, dll).
 Mengandung zat pengatur: vitamin dan mineral (sayur dan buah).

Cara menghindarkan makanan bagi keluarga penderita gizi kurang:


1. Sajikan hidangan makanan sehari-hari berdasarkan triguna makanan.
2. Berikan makanan secara beragam dan penyajian yang unik.
3. Berikan aneka ragam makanan dalam porsi kecil tetapi sering.
4. Berikan makanan yang mudah dicerna.
5. Gunakan garam beryodium.

Jenis makanan usia 1-2 tahun:

1. Berikan nasi yang ditambah telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging, wortel,
bayam, dan kacang hijau.
2. Berikan makanan tersebut 3 kali sehari.
3. Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari seperti bubur kacang hijau,
pisang, biscuit, dan buah.
4. Penuhi gizi seimbang.
5. Membuat variasi menu sesuai dengan kesukaan anak.

Contoh menu sehari-hari:

 Pagi: nasi, sayur, sop ikan atau ayam.


 Siang: nasi, sayur, bayam. 1 potong tahu atau tempe dan buah.
 Sore/malam: nasi, 1 butir telur, dan sayur.

Anda mungkin juga menyukai