Anda di halaman 1dari 1

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Pengaruh Perubahan Temperatur Gas Buang


Terhadap Karakteris k Mosul Termoelektrik Generator
Sebagai Sumber Energi Listrik Alterna f
Pada Sepeda Motor 150CC

A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH


Perkembangan jumlah sepeda motor di Indonesia dari tahun-ketahun 1. Bagaimana pengaruh beda temperatur terhadap tegangan output
meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2016, jumlah modul termoelektrik generator?
sepeda motor di Indonesia telah mencapai 105.150.082 unit. Banyaknya 2. Bagaimana pengaruh beda temperatur terhadap arus output modul
populasi penggunaan sepeda motor menyebabkan meningkatnya jumlah termoelektrik generator?
BBM yang dibakar. Pembakaran BBM pada motor bakar tidak mungkin 3. Apakah energi listrik yang dihasilkan oleh modul termoelektrik
mengubah semua energi bahan bakar menjadi daya berguna, dimana generator efektif untuk digunakan sebagai pengisi baterai telepon
40% terbuang ke lingkungan sebagai panas gas buang (Winarno dan seluler (smartphone)?
Karnowo, 2008:23).
C. TUJUAN
Banyaknya energi panas yang terbuang ke atmosfer inilah, pemanfaatan 1. Mengetahui pengaruh beda temperatur terhadap tegangan output
teknologi termoelektrik dapat digunakan untuk mengonversi langsung modul termoelektrik generator.
energi panas dari exhaust gas menjadi energi listrik. Dalam mengonversi 2. Mengetahui pengaruh beda temperatur terhadap arus output modul
energi panas menjadi listrik, termoelektrik menerapkan efek Seebeck. termoelektrik generator.
Termoelektrik dapat bekerja apabila terdapat perbedaan temperatur pada 3. Mengetahui efektivitas energi listrik yang dihasilkan oleh modul
kedua sisinya. Beda potensial listrik ini meningkat dengan semakin termoelektrik generator apabila digunakan sebagai pengisi baterai
meningkatnya beda temperatur (Putra, dkk. 2009:58). Tegangan terbesar
diperoleh ketika suhu beranjak naik, kenaikan sedikit ΔT memberikan D. METODE PENELITIAN
kenaikan tegangan DC keluaran yang signifikan. Sebaliknya, penurunan Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Dua modul
ΔT memberikan penurunan yang signifikan pada tegangan keluaran yang termoelektrik TEG SP 1848 27145 SA (8 buah) dan TEC1-12706 (8 buah)
dihasilkan elemen peltier (Siswanto, dkk, 2017). dirangkai secara 4 seri 4 paralel dipasang pada leher knalpot sepeda
motor. Saat mesin dihidupkan, gas buang akan mengalir di pipa knalpot.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN Gas bertemperatur tinggi memanaskan knalpot sehingga panas diserap
oleh sisi panas dari modul TEG. Pada sisi dingin, dilakukan pendinginan
konveksi menggunakan heat sink. Perbedaan suhu antara sisi panas dan
sisi dingin menghasilkan energi listrik. Energi listrik disimpan di baterai
untuk diakumulasikan menjadi energi yang lebih tinggi. Output dari
baterai ditingkatkan tegangannya menggunakan boost converter.

F. KESIMPULAN
1. Beda temperatur (ΔT) mempengaruhi tegangan output modul TEG,
dimana semakin tinggi beda temperatur maka tegangan output yang
dihasilkan akan semakin tinggi.
2. Beda temperatur (ΔT) juga mempengaruhi arus output modul TEG,
dimana semakin tinggi beda temperatur maka arus output yang
dihasilkan akan semakin tinggi.
3. Pemanfaatan energi listrik yang dihasilkan modul TEG untuk
pengisian baterai smartphone pada penelitian ini dinilai efektif dengan
sistem yang diterapkan pada penelitian ini.

Penulis : Muhammad Bustamiyatno


Dosen Pembiming : Drs. Winarno Dwi Rahardjo, M. Pd.
Penguji 1 : Dr. Dwi Widjanarko, S. Pd., S.T., M.T.
Penguji 2 : Ahmad Mustamil Khoiron, S. Pd., M. Pd.
Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif
Jurusan : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Universitas : Universitas Negeri Semarang

Anda mungkin juga menyukai