Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama penyakit

kardiovaskuler dan memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan

pada lansia (Hernandorena 2019; Miller, 2018; Oliveros et al., 2020).

Lansia memasuki usia 60 tahun keatas mengalami hipertensi tanpa

penyakit penyerta maupun disebabkan oleh komplikasi penyakit lain

ialah lansia dengan tekanan darah >140 mmHg/90 mmHg (Krakoff

2014; Materson et al., 2016). Joint National Committee (JNC) 8 telah

merekomendasikan bahwa terapi farmakologis pada lansia jika tekan darah

mencapai di atas 150/90 mmHg. Adapun tar get tekanan darah lansia

dengan hipertensi < 140/90 mmHg (Bell et al., 2015). Berdasarkan

sejumlah literatur di atas dapat disimpulkan bahwa hipertensi

merupakan salah satu masalah kesehatan yang diperlukan

perhatian khusus pada penyakit kardiovaskuler. Adapun klasifikasi

hipertensi terbaru terdiri dari empat yaitu normal, pra hipertensi,hipertensi

stadium-1 dan hipertensi stadium-2 (Butt & Harvey, 2015; Miller, 2012).

Hipertensi mempengaruhi lebih dari 1 miliar orang dewasa dan

13% dari total kematian di seluruh dunia (Farah et al., 2017), (Lam,

2018). Di Amerika, diperkirakan 62% orang dewasa menderita

hipertensi (Manimala, 2015). The Cardiovascular Disease Statistics

menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di European Society of


Cardiology Country berkisar antara 15,2% hingga 31,7% (Timmis et al.,

2020), (Lopes, Mesquita-bastos, Alves, & Ribeiro, 2018). Menurut

World Health Organization (WHO), sekitar 972 juta (26,4%) populasi

di seluruh dunia menderita hipertensi dan diperkirakan akan meningkat

hingga 29,2% pada tahun 2025. Dari 972 juta penderita hipertensi,

333 juta tinggal di Negara maju dan 639 juta tinggal di Negara

berkembang termasuk Indonesia. Hasil RISKESDAS menunjukkan

bahwa prevalensi hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun di Indonesia

sebanyak 658.201 kasus (berdasarkan diagnosis dokter sebanyak 8,4%

sedangkan berdasarkan diagnosis dokter atau minum obat sebanyak

8,8%). Di Provinsi Sulawesi Selatan, kejadian hipertensi sebanyak

21.142 kasus (berdasarkan diagnosis dokter sebanyak 7,2% sedangkan

berdasarkan diagnosis dokter atau minum obat sebanyak 7,8%)

(Kementerian Kesehatan RI, 2019).

Hipertensi adalah penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya

tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90

mmHg yang dilakukan dalam 2 kali pengukuran dengan perbedaan

waktu menit dalam kondisi istirahat (Kementerian Kesehatan RI,

2019). Hipertensi jarang disertai dengan gejala dan identifikasi

biasanya melalui skrining. Namun, beberapa orang yang mengalami

hipertensi atau tekanan darah tinggi melaporkan sakit kepala (terutama

di bagian belakang kepala dan di pagi hari), serta sakit kepala

ringan, vertigo, tinitus (berdengung atau mendesis di telinga),


penglihatan kabur atau berkunang-kunang dan mudah lemah (Williams et

al., 2018). Pada pemeriksaan fisik, hipertensi dapat dikaitkan dengan

adanya perubahan fundus optik yang terlihat oleh ophthalmoscopy.

Tingkat keparahan perubahan khas retinopati hipertensi dinilai dari I

ke IV; kelas I dan II agak sulit dibedakan. Tingkat keparahan

retinopati berkorelasi secara kasar dengan durasi atau tingkat

keparahan hipertensi (Dinicolantonio, Mehta, & Keefe, 2017).

Banyak penderita hipertensi yang bosan minum obat penurun

tekanan darah karena menimbulkan ketergantungan, apabila tidak

diminum obat tekananan darahnya tetap tinggi. Selain itu factor efek

samping yang tinggi pada obat yang harganya murah sedangkan obat yang

mahal banyak penderita yang yang tidak sanggup lagi membelinya, karena

berbagai alasan tersebut penderita hipertensi mencari pengobatan yang

lain yang lebih ekonomis namun minum efek sampingnya yaitu melalui

pengobatan alamiah dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti

buah, sayuran dan herbal (Isnawati 2009, dalam Eva 2011).

Cara menurunkan tekanan darah terdapat dua tindakan yaitu secara

farmakologis dan non farmakologis. Salah satu intervensi keperawatan

untuk menurunkan tekanan darah adalah Isometric Handgrip Exercise

merupakan salah satu bentuk latihan statis menggunakan handgrip

dynamometer yang melibatkan kontraksi statis otot tanpa gerakan

terlihat di sudut sendi dan tidak menyebabkan perubahan pada

panjang otot dan sudut sendi, meskipun kekuatan kontraksi dapat


bervariasi (Millar, Mcgowan, & Swaine, 2014). Handgrip merupakan

alat yang biasa digunakan untuk mengukur kekuatan otot genggaman

tangan dilakukan dengan meremas perangkat genggam kecil . latihan

isometrik dengan menggunakan handgrip selama 10 menit dilakukan

3 s/d 4 kali selama seminggu ternyata terbukti secara signifikan dapat

menurunkan tekanan darah sistolil dan diastolik. (Manimala, 2015).

Hasil penelitian Cahu Rodrigues (2018) Isometric Handgrip Exercise

menurunkan tekanan darah sebesar 30% yaitu tekanan darah sistolik

sebesar 4.4 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 3.3 mmHg.

Latihan isometrik ini menyebabkan terjadinya penekanan otot pada

pembuluh darah yang menumbulkan stimulasi iskemik dan

menimbulkan stimulus sehingga terjadi mekanisme shear stress,

stimulus iskemik menginduksi peningkatan aliran arteri brakialis

menimbulkan efek langsung iskemik pada pembuluh darah. Apabila

tekanan dilepaskan, aliran darah pembuluh darah lengan bagian bawah

akan terjadi vasidilatasi dikarenakan terjadinya dilatasi pada

pembuluh darah distal yang akan menginduksi stimulus shear stress

pada arteri brakialis (Baddeley-White et al., 2019; Curry et al., 2018).

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengambil

judul dengan : “ Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Tn/Ny dengan

Hipertensi dalam upaya mengontrol tekanan darah melalui isometric

handgrip exercise di Panti Wherda Ina Kaka Kota Ambon”.


B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang

penulis angkat dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana penerapan Asuhan

Keperawatan Gerontik Pada Tn/Ny dengan Hipertensi dalam upaya

mengontrol tekanan darah melalui isometric handgrip exercise di Panti

Wherda Ina Kaka Kota Ambon”.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan umum

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah agar dapat menganalisis

Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn/Ny dengan Hipertensi dalam

upaya mengontrol tekanan darah melalui isometric handgrip exercise di

Panti Wherda Ina Kaka Kota Ambon.

2. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pengkajian gerontik pada Tn/Ny dalam upaya mengontrol

tekanan darah melalui isometric handgrip exercise.

b. Merumuskan diagnosa keperawatan dan prioritas masalah pada

gerontik dengan hipertensi dalam upaya mengontrol tekanan darah

melalui isometric handgrip exercise.

c. Merencanakan rencana asuhan keperawatan pada gerontik dengan

hipertensi dalam upaya mengontrol tekanan darah melalui isometric

handgrip exercise.
d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada gerontik dengan hipertensi

dalam upaya mengontrol tekanan darah melalui isometric handgrip

exercise.

e. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan gerontik dengan Hipertensi

dalam upaya mengontrol tekanan darah melalui isometric handgrip

exercise.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

pengembangan teori – teori keperawatan dan kesehatan dalam upaya

mengontrol tekanan darah melalui isometric handgrip exercise.

2. Secara Praktis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan kepustakaan khususnya

mahasiswa keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan

pada klien dengan Asuhan Keperawatan gerontik pada Tn/Ny

dengan Hipertensi dalam upaya mengontrol tekanan darah melalui

isometric handgrip exercise di Panti Wherda Ina Kaka Kota

Ambon.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi pengalaman yang sangat berharga

dalam meningkatkan pengetahuan dan dapat mengaplikasikan ilmu


yang didapatkan dari penerapan Asuhan Keperawatan Gerontik

pada Tn/Ny dengan Hipertensi dalam upaya mengontrol tekanan

darah melalui isometric handgrip exercise di Panti Wherda Ina

Kaka Kota Ambon.

c. Bagi tenaga kesehatan

Diharapkan informasi ini dapat meningkatkan kemampuan perawat

dalam praktik pelayanan keperawatan yaitu pemberian suatu

intervensi keperawatan sebagai bentuk pelayanan yang holistik dan

komperhensif dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan serta

perlu untuk mengembangkan kompetensi perawat dan komunitas

dalam memberikan intervensi kepada subjek penelitian khususnya

dengan masalah gastritis sehingga mampu dikendalikan dengan

meningkatkan pengetahuan pasien tentang menurunkan tekanan

darah dengan isometric handgrip exercise.

E. KEASLIAN PENELITIAN

1. Keaslian pada tahun 2020 Rizky Zainuddin melakukan penelitian

dengan judul Hipertensi dalam upaya mengontrol tekanan darah melalui

efektivitas isometric handgrip exercise dalam menurunkan tekanan

darah pada pasien hipertensi pada lanjut usia. Metode penelitian ini

menggunakan literatur riveuw.

2. Keaslian pada tahun 2021 Etty Rekawati melakukan penelitian dengan

judul isometric handgrip exercise salah satu intervensi keperawatan


untuk mengontrol tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di

Depok, Jawa Barat. Metode penelitian ini menggunakan literatur

riveuw.

3. Keaslian pada tahun 2017 Ida ayu melakukan penelitian dengan judul

pengaruh latihan isometrik terhadap tekanan darah pasien hipertensi di

jakarta. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitaif.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian

ini di susun dengan judul “asuhan Keperawatan Gerontik dengan

Hipertensi” jenis penelitian menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan studi kasus. Yang menjadi responden adalah 1 Lansia dari data

yang di dapatkan dari hasil wawancara.

F. SISTEMATIKA PENELITIAN

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibagi atas beberapa

bagian yang saling berkaitan dan disusun secara sistematika, sebagai

berikut :

1. Bagian awal yang terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan,

kata pengantar, daftar isi.

2. Bagian utama yang terdiri dari 3 Bab yang saling berkaitan, yaitu:

a. Bab I, yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitiaan, sistematika penelitian,

keaslian penelitian.
b. Bab II yang berisi: Dasar-dasar teoritis dan berbagai konsep

penelitian.

c. Bab III yang merupakan metode penelitian berisi: Desain studi

kasus, subjek studi kasus , metode pengumpulan data, lokasi

dan waktu penelitian studi kasus, etika penelitian, dan

sistimatika penulisan.

Anda mungkin juga menyukai