PERCOBAAN PENDAHULUAN
I. TUJUAN
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom, maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang
mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat
adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut. Sedangkan
solvent (pelarut) adalah medium dalam solute (terlarut) (Gunawan,2004).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah (H2O), selain air yang
berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, dan asam
asetat ( Estein,2015)
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya. Karena
semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas adalah himigen
yang merupakan larutan. Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan
dalam suatu cairan. Jika sebagian cairan adalah air, maka larutan disebut larutan berair.
Larutan padatan adalah padatan-padatan dalam satu komponen terdistribusi tak beraturan
pada atom atau molekul dari komponen lainnya.
Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari bahan
cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaan atau konsentrasi
suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Adapun
satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah molaritas, molalitas,
normalitas, persen massa, persen volume, persen berat per volume.
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan
senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejunlah panas dilepaskan. Hal ini
terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan
dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan kedalam air, tidak boleh sebaliknya.
Jika air ditambahkan kedalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar
dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika
kita berada terlalu dekat, percikan asam sulfat ini merusak kulit.
M1 x V1 = M2 x V2
Dimana :
Alat :
Beaker 250mL
Volumetric 250mL
Bahan :
H2SO4 1M
CH3COOH 1M
Distilled H2O
8. Pilih 1M H2SO4
B. Melakukan Percobaan
1. Klik kiri dan seret distilled H2O yang ada pada workbench ke gelas beaker sampai muncul
tanda (+) berwarna hijau kemudian lepas klik kiri
2. Ketik jumlah zat yang ingin digunakan, yaitu 90mL pada Menu Transfer amount (mL)
yang terletak dibawah workbench
4. Klik kiri dan seret gelas beaker yang berisi distilled H2O ke volumetric flask sampai
muncul tanda (+) berwarna hijau kemudian lepas klik kiri
5. Ketik jumlah zat yang ingin digunakan, yaitu 10mL pada Menu Transfer amount (mL)
yang terletak dibawah workbench
8. Klik kiri dan seret H2SO4 1M yang ada pada workbench ke volumetric flask yang telah
berisi 10mL distilled H2O sampai muncul tanda (+) berwarna hijau kemudian lepas klik kiri
9. Ketik jumlah zat yang ingin digunakan, yaitu 10mL pada Menu Transfer amount (mL)
yang terletak dibawah workbench
10. Kemudian klik pour yang terletak disebelah Transfer amount (mL)
12. Klik kiri dan seret gelas beaker yang berisi distilled H2O ke volumetric flask sampai
muncul tanda (+) berwarna hijau kemudian lepas klik kiri
13. Ketik jumlah zat yang ingin digunakan, yaitu 80mL pada Menu Transfer amount (mL)
yang terletak dibawah workbench
16. Lakukan hal yang sama pada 1M CH3COOH di volumetric flask lainnya
PERCOBAAN II
REAKSI KIMIA
I. TUJUAN
Perubahan materi dapat berupa perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan
materi yang menghasilkan zat baru disebut dengan perubahan kimia atau reaksi kimia.
Contoh perubahan kimia yang sering kita amati dalam kehidupan sehari-hari adalah
perkaratan besi, pembakaran kayu, pemucatan pakaian dan sebagainya.
Reaksi kimia yang terjadi ditunjukkan oleh adanya peristiwa atau gejala yang
menyertainya, yaitu perubahan warna misalnya kayu jadi arang. Kayu yang semula berwarna
coklat berubah menjadi hitam jika dibakar. Gejala berikutnya terjadi endapan, terbentuknya
gas dan perubahan suhu.
Alat :
Gelas Beaker
Termometer
Bahan :
Larutan NaOH 1M
Larutan HCl 1M
6. Pilih 1M NaOH
9. Pilih 1M HCl
10. Klik file dan klik retrive “1M HCl”
11. Semua alat dan bahan akan muncul dihalaman Workbench. Posisikan zat diatas pada
masing-masing beaker
B. Melakukan Percobaan
1. Klik kiri dan seret erlenmeyer 1M NaOH yang ada pada workbench ke gelas beaker 1
sampai muncul tanda (+) berwarna hijau kemudian lepas klik kiri
2. Ketik jumlah zat yang ingin digunakan, yaitu 2mL pada Menu Transfer amount (mL) yang
terletak dibawah workbench
5. Perhatikan dan catat suhu yang akan muncul pada bagian atas pH Meter
8. Klik kiri dan seret beaker yang berisi 2mL HCl ke beaker yang berisi 2mL NaOH sampai
muncul tanda (+) berwarna hijau kemudian lepas klik kiri
11. Klik kiri dan seret beaker bekas HCl ke tempat semula
12. Perhatikan dan catat suhu yang akan muncul pada bagian atas pH Meter
V. LEMBAR KERJA
VI. PERTANYAAN