0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman
Greenhouse memiliki fungsi yang berbeda tergantung pada tingkatannya, dari sederhana hingga maksimal. Greenhouse memungkinkan pengendalian faktor lingkungan seperti iklim, nutrisi, dan hama untuk meningkatkan produktivitas. Terdapat tiga sistem budidaya yaitu geoponic, hidroponik, dan aeroponic. Greenhouse memungkinkan pengendalian faktor-faktor penentu produktivitas seperti iklim, tanah, varietas tanaman, dan h
Greenhouse memiliki fungsi yang berbeda tergantung pada tingkatannya, dari sederhana hingga maksimal. Greenhouse memungkinkan pengendalian faktor lingkungan seperti iklim, nutrisi, dan hama untuk meningkatkan produktivitas. Terdapat tiga sistem budidaya yaitu geoponic, hidroponik, dan aeroponic. Greenhouse memungkinkan pengendalian faktor-faktor penentu produktivitas seperti iklim, tanah, varietas tanaman, dan h
Greenhouse memiliki fungsi yang berbeda tergantung pada tingkatannya, dari sederhana hingga maksimal. Greenhouse memungkinkan pengendalian faktor lingkungan seperti iklim, nutrisi, dan hama untuk meningkatkan produktivitas. Terdapat tiga sistem budidaya yaitu geoponic, hidroponik, dan aeroponic. Greenhouse memungkinkan pengendalian faktor-faktor penentu produktivitas seperti iklim, tanah, varietas tanaman, dan h
Nama : Merita Syarif NIM : 215040207111101 Kelas : J-Agroekoteknologi Asprak : Aldo Matanari Moderator : Prof. Dr.Ir Agus Suryanto, Ms Dosen tamu : Ir. Tatag Wildodo, MM
GREEN HOUSE AND AGRONOMY IN THE FUTURE
Greenhouse memiliki beberapa tampilan seperti greenhouse yang sederhana, greenhouse optimal, dan greenhouse maksimal. Greenhouse sederhana sering dijumpai di Indonesia. Greenhouse sederhana tidak evektif dalam pemaksimalan produksi budidaya karena bangunannya tidak tahan lama. Pada greenhouse optimal memiliki fungsi reduksi UV, fertigas, HPT, iklim Mikro. Pada greenhouse maksimal memiliki fungsi reduksi UV, Fertigas, HPT, Iklim mikro, Solar Cell, Penyinaran, Beban salju. Sehingga ketiga greenhouse tersebut memiliki perbedaan dari fungsi bangunan tersebut. Greenhouse merupakan cara alternative untuk menuju pertanian yang lebih maju lagi dengan peningkatan hasil produktivitas para petani. Gerakan penanaman greenhouse ini harus didukung oleh semua pihak baik dari petani itu sendiri, pemerintah pusat, bahan pemerintah daerah. Cara atau system bertanam secara umum dibagi menjadi tiga yaitu pertama geoponic adalah bertanam secara konvensional dengan menggunakan media tanah. Kedua, hydroponic adalah bertanam menggunakan larutan nutrisi dengan media selain tanah. Ketiga, aeroponic adalah bertanam hidroponik dengan teknologi tinggi yaitu system pengkabutan nutrisi langsung pada daerah perakaran tanaman tanpa menngunakan media tanam. Dan bisanya system bertanam menggunakan hydoponik dan aeroponic digunakan didalam greenhouse. Pada penanaman digreenhouse lebih dianjurkan memakai media tanam non tanah karena media tanam non tanah akan lebih mudah untuk dipantau sedangkan media tanam tanah sulit untuk dipantau karena tanah banyak mengandung nutrisi, enzim, bahkan bakteri yang sulit utuk diukur. Faktor yang menjadi penentu pada produktifitas tanam unsur iklim baik iklim makro hingga iklim mikro. Tanah media juga menjadi penentu pada produktifitas tanaman. Varietas tanaman pun menjadi fektor penentu produktifitas tanaman. Factor dari hama dan penyakit tanaman menjadi penentu produktifitas tanaman. Dari factor-faktor tersebut semuanya saling berkaitan. Disini menentukan bagaimana cara kita menghendel atau pengendalian dari factor-faktor tersebut. Nah pengendalian ini akan mengatur semua factor dari iklim, tanah media, tanaman, bahkan HPT. Inilah factor keunggulan menggunakan greenhouse dimana greenhouse dapat berperan sebagai pengendali dari factor-faktor penentu produktifitas tanaman. Seperti contoh greenhouse dapat mengendalikan sinar pencahayaan matahari, pengendalian hama penyakit, media tanam dan lain-lain. Apa yang menyebabkan greenhouse menghasilkan nilai jual yang tinggi? Karena petani bisa mengatur musim tanam. Karena bisa memilih kapan saja petani ingin menanam. Kedua kualitas, karena bisa mengatur nutrisi yang sesuai dengan keingiinan petani. Terakhir bebas hama. Kebutuhan hidup tanaman terdapat dalam proses metabolism tubuh, pertumbuhan vegetative, pertumbuhan generative yang dimana semua itu akan membutuhkan nutirsi, baik unsur hara makro maupun mikro. Air juga menjadi kebutuhan hidup tanaman karena komponen utama dalam proses fotosintesis, pembentukan protoplasma, pelarut proses masuknya mineral dari akar ke tanaman, proses reaksi metabolic tumbuhan, dan menjaga turgiditas pada sel dan tenaga mekanik pada proses pembesaran suatu sel. Sinar matarhari sebagai sumber enrgi utama dalam kebutuhan hidup tanaman baik dari kualitas cahaya bahkan intensitas cahaya itu sendiri. Terakhir ada o2 dan CO2 untuk proses fotosintesis. Factor-faktor kebutuhan hidup tanaman ini harus bisa dikendalikan dalam penenaman greenhouse. Inti dari greenhouse adalah modifikasi iklim mikro. Dengan cara meningkatkan dan menurunkan kelembapan bahkan suhu. Bukan untuk tidak kenak hujan kenak angina itu semua bonus. Durasi dan intensitas radiasi matahari, laju pindah panas, laju transpirasi, evaporasi, aktivitas biologi. Anging, sirkulasi udara di dalam ventiasi, sirkulasi pergantian udara, jenis plastic dan penuangan, serta konstruksi bagunan. Kosntruksi greenshouse yang baik dan benar adalah ringan, kuat, tahan lama, dan mudah dipindahkan. Budidaya tanaman di dalam greenhouse memiliki keunggulan : lingkungan mikro yang lebih terkontrol dan keseragaman hasil produksi. Pertama ekses radiasi sinar matahari seperti sinar UB dan sinar infra merah, kedua suhu udara dan kelembapan yang tidak sesuai. Ketiga kekurangan dan kelebihan curah hujan. Keempat gangguan hama dan penyakit. Kelima tiupan angin yang terlalu kuat sehingga dapat merobohkan taanaman. Keenam tiupan angina dan serangga yang menyebabkan kontaminasi penyerbukan. Terakhir ekses polutan akibat polusi udara. Selain memiliki manfaat yang telah disebutkan diatas penggunaan greenhouse juga membrikan menfaat seperti kondidi iklim mikro mendukung, rentang waktu tanam yang Panjang, suplai air dan pupuk dapat dilakukan secara berkala, sanitasi lingkungan sehingga tidak kondusif bagi hama dan penyakit, kondisi nyaman bagi terlaksananya aktivitas produksi dan pengawasana mutu, bersih dari akses lingkungan seperti polutan dan minimun penggunaan pestisida, hilangnya gangguan fisik baik oleh angina maupun hewan. Greenhouse menggunakan teori-teori pendukung dan penggunaan alat bantu seperti environmental control system. Pada greenhouse memiliki ventilasi di dua sisi samping greenhouse untuk pengaturan suhu udara dan sirkulasi udara. System model fertigasi ada dua yaitu sistim drip atau tetes dan sistim sirkulasi. Sistim drip adalah kelembapan media 70% (penyerapan dan aerasi harus terjaga), emitter siperiksa secara berkala, dan kelembapan media 70% (penyerapan dan aerasi harus terjaga). Sedangkan sistim sirkulasi adalah pemeriksaan sistim irigasi tiap hari, biaya investasi lebih tinggi, resiko penularan penyakit, nutrisi lebih hemat. Usaha tani memiliki profit maximization pasar, persaingan, branding, primer-kwarter, strategi bisnis, penguasaan sumber daya, pengembangan capital, pengembangan usaha. Pola distribusi biasanya dari produsen ke penampung berlanjur ke grosir kemudia ke retailer dan terakhir ke end user. Jadi kesimpulannya adalah penggunaan greenhouse bisa menjadi inovasi dalam mewujudkan pertanian yang lebih maju lagi yang didukung oleh semua aspek dari petani iru sendiri, pemerintah pusat, bahan pemerintah daerah. Pokok utama dalam penggunaan greenhouse adalah modifikasi iklim mikro dengan cara mengendalikan factor-faktor tersebut.