Anda di halaman 1dari 52

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BANDARA
Deskripsi Singkat
Mata kuliah ini berisi tentang cara merencanakan air
side serta land side dari suatu bandara
Kompetensi
Mampu memahami konsep dan lingkup tentang
bagian-2 bandara, dapat merencanakan Lay Out
bandara, dapat menjelaskan klasifikasi dan konfigurasi
lapangan terbang, dapat merencanakan geometri air-
side bandara, dapat menghitung perkerasan, mampu
merencanakan lay-out land-side bandara, mampu
merencanakan kebutuhan gedung terminal, mampu
menjelaskan konsep perlampuan, marka dan rambu,
mampu menjelaskan konsep drainase lapangan
terbang.
Overview:
· Sejarah lapangan terbang
· Bagian-bagian bandara
· Pemilihan lokasi dan aksesibilitas.
Peraturan Perundangan dan Standarisasi:
Mampu mengetahui sejarah lapangan terbang, memahami bagian-bagian · UU
bandara,pemilihan lokasi,akssesbilitas, dan peraturan perundangan, standarisasi · Peraturan Menteri Pehubungan
bandar udara dan karakteristik pesawat terbang · ICAO
· FAA
Karekteristik Pesawat Terbang:
· Dimensi pesawat terbang
· Konfigurasi roda pesawat terbang
· Berat pesawat terbang
Perencanaan Runway:
· Pergerakan pesawat saat jam sibuk
Mampu menghitung arah, panjang, dan lebar runnway serta menentukan
· Arah runway
kemiringan runway
· Panjang dan lebar runway
· Kemiringan runway
Kapasitas Sisi Udara:
Mampu menghitung kapasitas Udara · Analisa Kapasitas Sisi Udara
· Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP)
Perencanaan Taxiway:
Mampu menghitung lebar taxiway, menentukan lokasi exit taxiway, dan lokasi · Lebar taxiway
parallel taxiway · Exit taxiway
· Parallel taxiway
Perencanaan Apron:
· Gate position
Mampu menghitung jumlah gate position, panjang apron, dan lebar apron
· Perencanaan luasan apron
· Perencanaan kemiringan apron
Terminal Bandara
Mampu mengerti dan memahami Layout Terminal Bandara serta alat bantu navigasi · Layout Terminal Keberangkatan
udara · Perencanaan Marka
· Lighting dan Radio Telekomunikasi
Perencanaan Perkerasan Bandara
· Konsep PCN (Pavement Classification Number)
· Lapisan perkerasan bandara
Mampu menghitung perkerasan bandara · Menentukan Design Aircraft
· Annual Departures of Design Aircraft
· Perhitungn tebal perkerasan lentur
· Perhitungan tebal perkerasan kaku
Buku Referensi
• Norman Ashford dan Paul H. Wright., Airport
Engineering, John Wiley &Sons, Cetakan ke 2, 1984
• Robert Horonjeff dan Francis X. McKelvey., Planning
&Design of Ariports, McGraw-Hill, Inc, Cetakan ke 4,
1994
References
Outline
• Introduction
– Organization and Regulation
– Airport Engineering, why?
ORGANIZATION AND REGULATION
Organizations
• International Civil Aviation Organization (ICAO)
– a UN specialized agency, created in 1944 upon the signing
of the Convention on International Civil Aviation (Chicago
Convention)
– It codifies the principles and techniques of international air
navigation and fosters the planning and development of
international air transport to ensure safe and orderly
growth
– Its headquarters are located in the Quartier International
of Montreal, Quebec, Canada.
Organizations
• International Air Transport Association (IATA)
– A trade association of the world’s airlines
– IATA supports airline activity and helps formulate industry
policy and standards. It is headquartered in Montral,
Canada with Executive Offices in Geneva, Switzerland
Organizations
• Federal Aviation Administration (FAA)
– FAA mission is to provide the safest, most efficient
aerospace system in the world
Regulations
• Annex 14 Aerodrome – ICAO
• Advisory Circular series – FAA
• Airport Terminal Reference Manual - IATA
Peraturan
• Peraturan Menteri Perhubungan, KM 11 TAHUN 2010
tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional
• Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor: SKEP/77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis
Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara
• Annex 14 ICAO (International Civil Aviation
Organization)
• FAA (Federal Aviation Administration)
Research Development
• Airport Cooperative Research Program (ACRP) –
National Academic , US.
WHY?

AIRPORT ENGINEERING
Trend of World Air Traffic
Distribution of Air Travelers in ASEAN
ASEAN Single Aviation Market
Area of Indonesia
Area of Indonesia
Structure of Indonesia’s
Airport Authority
The busiest route of Indonesia

(Sumber : Global Indonesia Voices, 2014)


Upgrading Capacity

(sumber : wapresri.go.id)
Indonesia’s Market
OPEN SKY
MULTILATERAL AGREEMENT ON
FULL LIBERALISATION OF
PASSANGER AIR SERVICES
(MAFLPAS )
Regulation and Strategy
Conclussion
• Trend of air transport demand
• Vast area to be covered
• Safety
Bagian-bagian Bandara
• Air Side (Sisi Udara)
– Runway strip (runway+stopway+clearway)
– Taxiway
– Apron
– Tempat parkir ground support equipment
– Pertolongan Kecelakaan Penerbangan – Pemadam Kebakaran
(PKP-PK)
• Land Side (Sisi Darat)
– Terminal penumpang
– Terminal barang
– Rumah genset (power house)
– Kantor pengelola (office management)
– Rest area
– Gedung VIP
– Parkir
– Jalan masuk (acces road)
– Bangunan meteorologi
Bagian-bagian Bandara
= sisi darat

= sisi udara
NOTICE OF AIRPORT CAPACITY

Name : Juanda International Airport


Coordinates : 7° 22' 53" South, 112° 46' 34" East
Distance from City : 20 Km
Location Indicator : WARR / SUB
Operating Hours : 06:00 - 24:00 Local Time (24 Hour on Request)
Navigational Aids : NDB, ILS, DVOR/DME, Outer Marker, REXISTr (ASR & SSR), RVR
Rescue & Fire Fighting Service : CAT – 8 and Salvage equipment for Disabled Aircraft

Runway Name : R10 / R28


Magnetic Angle 279 – 099
Dimension 3000 m x 45 m
Strengths PCN 83 F/D/X/T
Surface ASPHALT Concrete
Runway Strip
Surface Rumput bergradasi
Wide 3200 x 300 m
Nav Aid VOR/DME/NDB/ILS-Localizer/ILS-Glidepath/Middle Marker/ATIS.
Vis. App. Aid PALS cat. 1 RWY 10
PALS & MALS RWY 28
PAPI
Stand by Power 6000 KVA
Apron Strengths : PCN 73 F/C/J
Surface Concrete Rigid
124 M x 1036.5 M
Taxiway Strengths : PCN 73 R/C/X/Y
Surface BETON
Wide N1 : 192 X 30 M
N2 : 358 X 30 M
N3 : 522 X 30 M
N4 : 360 X 30 M
N5 : 315 X 30 M
N6 : 641 X 30 M
N7 : 207 X 30 M
NP1 : 633 X 30 M
NP2 : 2848 X 30 M
Stopway dan RESA
Surface Asphalt Concrete
Strength 83 F/D/X/T
Parking Stand Kondisi Parking stand Temporary Bandara Juanda (Narrow Body Priority)
Existing - 1,2,3,4,5A,5B,6,7,8,9,10,10A,11,12,T13,T14,T15,T16,T17,T18,18,19,20,21,22,23,24
Total 27 PS
- 25,26,27 untuk H1,H2,H3,H4 Total 4 Heli
- Yang terdiri dari 7 Aviobridge, 20 manual (remote), 4 Heli
- 2 Wide body, 25 Narrow Body, 4 Heli
Kondisi Parking stand Temporary Bandara Juanda (Wide Body Priority)
- 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,14,15,T16,T17,T18,18,19,20,21,22,23,24 Total 24 PS
- 25,26,27 untuk H1,H2,H3,H4 Total 4 Heli
- Yang terdiri dari 9 Aviobridge, 15 manual (remote) 4 Heli
- 7 Wide Body , 17 Narrow Body, 4 Heli

Terminal Terminal Domestik : 31.200 M2


Terminal Internasional : 22.400 M2
Terminal Cargo : 16.900 M2
Check-in Counter International : 25 (MUCS)
Domestic : 39 (MUCS)
Lounges Cek in Counter
International : 1255 M² (615 PAX)
Domestic : 1606 M² (787 PAX)

Boarding / waiting
International : 2005 M² (983 PAX)
Domestic : 4525 M² (2218 PAX)

Arrival
International : 2008 M² (984 PAX)
Domestic : 2130 M² (1044 PAX)
Parking Area Car : 27600 M² (1332 Car)
Motorbike : 2500 M² (900 Motorbike)
Immigration Counters Departure : 6 Units

Arrival : VOA 2 Units


Non VOA 10 Units
ISTILAH-ISTILAH
• Aerodrome (airport)
Daerah di sisi darat atau di sisi darat dengan bangunan dan peralatan, yang digunakan untuk
take-off, landing dan gerakan di darat
• Apron.
Daerah dalam aerodrome yang digunakan untuk menampung pesawat parkir,
menaikkan/menurunkan penumpang, barang surat-2, mengisi bahan bakar.
• Approach zone.
Ruang khayal diangkasa yang ada di ujung-2 landing-strip, yang harus bebas bangunan dan
rintangan, untuk daerah pendekatan pesawat pada saat akan landing.
• Clearway.
Daerah segi-panjang di tanah/air pada ujung runway daerah take-off, digunakan pesawat
pada waktu naik permulaan sampai ketinggian tertentu. Lebar minimum = 150 m.
• Contact landing.
Landing yang dilakukan dalam keadaan ouaca baik, jadi menurut cara VFR (Visual Flight
Rules)
ISTILAH-ISTILAH
• Cross-wind runway.
Runway yang digunakan oleh pesawat apabila pada runway tertentu cross-wind nya terlalu
besar untuk pesawat tersebut
• Displaced threshold.
Threshold yang tidak terletak pada ujung runway, karena alasan tertentu.
• Heliport
Airport yang khusus dipakai untuk helicopter.
• Holding apron /run up pad/warm up apron
Bagian yang diberi perkerasan di dekat ujung runway untuk pesawat pada saat cek mesin
atau menunggu runway bebas, sebelum take-off.
• Instrument runway.
Runway yang dilengkapi dengan alat bantu pendaratan (Instrument Landing System = ILS).
• Movement area
Bagian dari airport yang dipakai untuk gerakan pesawat
ISTILAH-ISTILAH
• Runway.
Daerah persegi panjang dalam airport yang distabilkan atau diberi perkerasan , untuk take-off
dan landing pesawat
• Runway-strip/landing-strip.
Daerah dalam airport termasuk runway dan stopway yang bertungsi untuk:
• mengurangi risiko kerusakan pesawat pada saat bergerak di runway.
• melindungi pesawat yang terbang diatasnya selama take-off dan landing. Landing-strip
harus bebas bangunan, rata dan distabilkan.
• Stopway.
Bagian pada ujung runway pada arah take-off berbentuk segi panjang untuk batas
berhentinya pesawat, bila pada waktu take-off mengalami kegagalan. Lebar minimum sama
dengan runway dan perkerasannya lebih tipis dari perkerasan runway,
• Threshold
Permulaan bagian runway untuk landing .
Displaced Treshold

Anda mungkin juga menyukai