PENDAHULUAN
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam
penulisan makalah ini saya merasa banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan
aran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Akhir nya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat dalam rangka
memperluas wawasan dan cakrawala untuk berpikir bagi penulis dan bagi para
pembaca lain.
COVER ...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Saran.....................................................................................................................10
Kesimpulan...........................................................................................................11
LAMPIRAN
LEMBAR DESKRIPSI
BAB III
PEMBAHASAN
TTD
Asisten Praktikum
DESKRIPSI BATUAN SEDIMEN
TTD
Asisten Praktikum
LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI
Oleh :
NPM : 121053120121057
FAKULTAS TEKNIK
TERNATE
2022
TTD
Asisten Praktikum
BAB II
DASAR TEORI
A. Struktur bumi
3. kerak, merupakan mantel terluar dimana kita tinggal dan ada dua macam
kerak, yaitu:
B. Komposisi Bumi
Litosfer
Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang
mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Unsur-unsur penyusun
kerak bumi adalah Oksigen 46,6%, Silikon 27,7%, dan Alumunium 8,1%.
Hidrosfer
Proses peredaran atau daur ulang air secara berurutan dan terjadi terus-
menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air
di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada
ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami
kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Atmosfer
Atmosfer adalah nama untuk lapisan gas yang menyelubungi benda yang
memiliki massa sangat berat. Gas-gas tersebut tertarik oleh gravitasi dari planet
tersebut. Beberapa planet terdiri dari beberapa gas, dan oleh karena itu memiliki
atmosfer yang tebal.
1. Mineral Silikat
Mineral silikat ini adalah mineral yang paling banyak sebagai pembentuk
batuan (hampir 90%), yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen
dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka lebih dari 50%
penyusun dari kerak-bumi terdiri dari mineral silikat. Mineral silikat
terbentuk karena proses pendinginan magma yang terjadi di dekat permukaan
bumi atau jauh di bawah permukaan bumi dimana tekanan dan temperatur sangat
tinggi. Pada saat magma mengalami pendinginan akan terjadi kristaisasi mineral
seperti olivin yang mengkristal pada temperatur tinggi sampai kuarsa yang
mengkristal pada temperatur rendah. Mineral silikat merupakan bagian utama
yang membentuk batuan sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Mineral
silikat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium. Berikut adalah mineral
silikat:
Amfibol: (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH) ⇒
mineral ferromagnesium
2. Mineral Oksida
3. Mineral Sulfida
Beberapa penciri mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur
utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai
kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur pembentuknya yang
bersifat logam. Beberapa contoh mineral sulfides yang terkenal adalah pirit
(FeS2), Kalkosit (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite (ZnS) dan Kalkopirit (CuFeS2)
dan termasuk juga didalamnya selenides, tellurides, arsenides, antimonides,
bismuthinides dan juga sulfosalt.
Mineral sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah
kombinasi logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat
biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya,
kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida
berinteraksi. Contoh mineral sulfat ini ialah anhydrite, gypsum, alabaster, barite.
1.3 Pengenalan Batuan
a. Batuan Beku
Dalam KBBI, batuan beku diartikan sebagai batuan yang terjadi karena proses
pembekuan atau pendinginan magma.
Batuan beku biasanya terletak di dalam kerak bumi. Batuan beku memiliki jenis
yang sangat banyak.
Sampai saat ini ada 700 jenis batuan beku yang sudah teridentifikasi.
hipabisal
Batuan beku intrusi adalah batuan beku yang proses pembentukannya terjadi di
dalam atau di bawah permukaan bumi.
Sedangkan batuan beku ekstrusi adalah batuan beku yang proses pembentukannya
di atas permukaan kerak bumi.
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen juga dikenal dengan sebutan batuan endapan. Hal ini karena
batuan ini awalnya sudah ada dan mengalami proses pelapukan dan erosi.
4. Batuan Metamorf
PENUTUP
KESIMPULAN
Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman.
Begitulah penggalan lirik lagu Kolam Susu yang dibawakan oleh band legendaris
Indonesia, Koes Plus. Lirik lagu tersebut menggambarkan betapa kayanya negara
kita akan sumber daya baik sumber daya laut, hutan, maupun sumber daya
geologinya. Memang tidak berlebihan apabila kita menyebut bahwa Indonesia
merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya geologi. Berdasarkan
data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2020, Indonesia
menduduki peringkat ke-6 dunia untuk negara dengan kekayaan sumber daya
geologi terbesar. Seperti terlihat pada gambar di atas Indonesia sebagai negara
kepulauan dari Sabang sampai Merauke memiliki kekayaan sumber daya geologi
yang tersebar dan beragam jenis.
Kekayaan sumber daya geologi yang dimiliki Indonesia juga beragam mulai dari
bahan galian radioaktif, bahan galian logam, bahan galian non-logam, dan bahan
galian batuan serta batubara (UU No. 4 Tahun 2009). Kondisi sumber daya ini
tidak lepas dari kondisi geologi regional Indonesia yang berada pada titik dimana
lempeng benua dan lempeng samudera bertemu (zona subduksi). Secara umum,
hampir semua orang telah mempelajari kedudukan Indonesia yang dilalui oleh
cincin api atau sering disebut sebagai ring of fire. Garis cincin api Indonesia
tersebut memanjang dari Pulau Sumatera hingga ke Pulau Jawa, Sulawesi, dan
Papua. Zona ini memberikan dampak penting dalam proses terbentuknya sumber
daya geologi.
SARAN