Sumber: https://yoursay.suara.com/
https://antikorupsi.org/
Polemik pengalihan pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) adalah hasil dari revisi
UU KPK. Menurut Fahri Hamzah ketika diwawancari jurnalis senio Karni Ilyas dalam kanal you
tubenya mengatakan bahwa "Yang sedang kita lakukan ini atau yang sedang kita saksikan ini
adalah satu koreksi yang memang kita desain secara masif untuk meluruskan cara berpikir kita
tentang penegakan hukum dan cara kita memandang korupsi dan cara memberantasnya."
Menurut wakil ketua partai gelora itu juga bahwa hal ini berkaitan dengan status tersangka pada
Budi Gunawan yang saat itu akan dilantik menjadi Kapolri. Menurutnya, belum juga diperiksa
tetapi sudah menjadi tersangka.
Di satu sisi korupsi memang menjadi kasus yang tiada akhirnya. Di sisi lain, korupsi menjadi
satu agenda rutin yang berkaitan dengan kebijakan publik. Banyak pejabat yang tidak disangka-
sangka tenyata tersandung kasus korupsi. Artinya, korupsi bukan sebuah tindakan yang
dilakukan dengan ketidak sadaran, atau ketidak sengajaan.
Namun, di lain pihak, KPK harus benar-benar diisi orang-orang berhari bersih dan berjiwa tegas
dalam menegakkan kebenaran. Walaupun pada dasarnya orang baik itu musuhnya banyak.
Tetapi begitulah pola-pola penegakan, harus jujur, bahwa yang merah harus dikatakan merah.
Artinya membawa amanat kejujuran itu juga sangat penting.
Maka wajar, bagi para relawan anti korupsi, pergerakan mahasiswa dan element-element
masyarakat anti korupsi yang lain, merasa ada upaya pelemahan dalam badan KPK sendiri. Dari
revisi UU KPK, polemik TWK yang tak kunjung ketemu ujung pangkalnya. Nah, pelemahan-
pelemahan itu bisa kita lihat dalam beberapa proses, di antaranya adalah:
Beberapa hal yang terjadi itu menunjukkan bahwa ada upaya untuk pelemahan KPK itu sendiri.
bahkan opini yang berkembang ada keterkaitannya dengan isu pilpres tahun 2024.
Korupsi harus diperangi, dari yang paling kecil sampai yang paling besar, karena berkaitan
dengan rakyat dan kesejahteraan sosial. Bagaimanapun upaya pelemahan itu, jika masih ada
semangat untuk memberantas tindakan korup, di sanalah masih ada harapan bahwa bangsa kita
akan bersih dari tindakan-tindakan yang merugikan seperti korupsi.
1. Dewan Pengawas segera menyidangkan dugaan pelanggaran kode etik seluruh Pimpinan
KPK terkait pemberhentian pegawai dalam Tes Wawasan Kebangsaan;
2. Presiden Joko Widodo memanggil, meminta klarifikasi, serta menegur Kepala BKN dan
seluruh Pimpinan KPK atas kebijakan yang telah dikeluarkan perihal pemberhentian 51
pegawai KPK;
3. Presiden Joko Widodo membatalkan keputusan Pimpinan KPK dan Kepala BKN dengan
tetap melantik seluruh pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara;