MICROTEACHING
Disusun Oleh :
Giyarsih Setyowati
201984204017
UNIVERSITAS MUSAMUS
202
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah microteaching yang
berjudul “KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR“.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi kita Muhammad SAW,
keluarga dan sahabat – sahabatnya yang telah membimbing umat manusia dari alam jahiliyah
menuju alam islamiyah.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini mempunyai banyak kekurangan dalam hal
pembuatan makalah, sehingga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya
membutuhkan kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat memperbaiki makalah saya
selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4. BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi keterampilan belajar
B. Macam-macam keterampilan dasar mengajar
C. Tujuan dan manfaat dari keterampilan dasar mengajar
5. BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
6. Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami suatu
peningkatan. Hal itu disebabkan karena adanya beberapa faktor-faktor penunjang
misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang memadai di setiap
sekolah dan yang terpenting ialah faktor pendidik atau kinerja guru. Pendidik merupakan
seseorang yang penting dalam berlangsungnya suatu pendidikan dan kinerja guru dalam
proses pembelajaran dapat juga mempengaruhi perkembangan pendidikan.
Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi, dan
keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar,
juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai
keterampilan mengajar. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak
harus dimiliki oleh seorang guru. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan
guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. Keterampilan dasar
mengajar ini perlu dikuasi oleh semua guru.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini makalah akan membahas mengenai keterampilan
dasar mengajar, guru diharapkan dapat memahani dan memiliki kemampuan untuk
menerapkan keterampilan dasar mengajar tersebut secara utuh dan terintegrasi dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajarannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi keterampilan dasar mengajar?
2. Apa macam-macam keterampilan dasar mengajar?
3. Bagaimana tujuan dan manfaat keterampilan dasar mengajar?
C. Tujuan
1. Untuk memaparkan definisi keterampilan dasar mengajar.
2. Untuk memaparkan macam-macam keterampilan dasar mengajar.
3. Untuk memaparkan tujuan dan manfaat keterampilan dasar mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keterampilan Dasar Mengajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan kecakapan untuk
menyelesaikan tugas. Sedangkan mengajar adalah melatih. DeQueliy dan Gazali mendefinisikan
mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.
Definisi yang modern di Negara-negara yang sudah maju bahwa “teaching is the guidance of
learning”, mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar.
Alvin W.Howard berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba
menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill,
attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge.
Jadi dapat disimpulkan keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan
atau keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang harus
dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar
secara efektif, efisien dan profesional. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan
dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh
tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga
pengajar, yaitu:
1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach).
2. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya( how to teach).
Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu cara membelajarkan siswa.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena
dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar
bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas
seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.
B. Macam-Macam Ketrampilan Dasar Mengajar
Menurut Turney terdapat 8 keterampilan mengajar/membelajarkan yang sangat berperan dan
menentukan kualitas pembelajaran, diantaranya:
1. Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi, termasuk dalam
komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, yang sekaligus merupakan
bagian dari keberhasilan dalam pengelolaan instruksional dan pengelolaan kelas.
Melalui keterampilan bertanya guru mampu mendeteksi hambatan proses berpikir di
kalangan siswa dan sekaligus dapat memperbaiki dan meningkatkan proses belajar di kalangan
siswa. Dengan demikian, guru dapat mengembangkan pengelolaan kelas dan sekaligus
pengelolaan instruksional menjadi lebih efektif. Selanjutnya dengan kemampuan mendengarkan
guna dapat menarik simpati dan empati di kalangan siswa sehingga kepercayaan siswa terhadap
guru meningkat yang pada akhirnya kualitas proses pembelajaran dapat lebih di tingkatkan.
a. Macam-macam Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Keterampilan bertanya dasar : mempunyai beberapa komponen yang perlu diterapkan dalam
mengajukan segala jenis pertanyaan. Keterampilan bertanya dasar terdiri atas 7 komponen.
Ketujuh komponen-komponen itu ialah sebagai berikut:
a) Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat. Hal ini bertujuan agar pertanyaan yang diberikan
guru mudah dipahami oleh siswa.
b) Pemberian acuan, acuan dapat diberikan pada awal pertanyaan maupun sewaktu-waktu saat guru
akan memberikan pertanyaan. Acuan tersebut berupa informasi yang perlu diketahui siswa. Hal
ini bertujuan sebagai pedoman bagi siswa dalam menjawab pertanyaan.
c) Pemusatan, yaitu memfokuskan perhatian siswa agar terpusat pada inti masalah tertentu sesuai
dengan pertanyaan.
d) Pemindahan giliran, siswa pertama memberikan jawaban, kemudian guru meminta siswa kedua
melengkapi jawaban siswa pertama, lalu siswa ketiga dan seterusnya. Hal ini dapat mendorong
siswa untuk selalu memperhatikan jawaban yang diberikan temannya serta meningkatkan
interaksi antarsiswa.
e) Penyebaran, berarti menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Guru
menunjukkan pertanyaan kepada seluruh siswa kemudian menyebarkan pertanyaan secara acak
sehingga semua siswa siap untuk mendapat giliran.
f) Pemberian waktu berpikir, guru mengajukan pertanyaan kemudian menunggu beberapa saat
untuk siswa berpikir bar kemudian meminta atau menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan.
g) Pemberian tuntunan, agar siswa yang tidak bisa menjawab atau siswa yang bisa menjawab
namun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan setelah memperoleh tuntunan dari guru siswa
tersebut akan mampu memberikan jawaban yang diharapkan.
2) Ketrampilan bertanya lanjut : lanjutan dari bertanya dasar yang mengutamakan usaha
pengembangan kemampuan berfikir siswa. Komponen keterampilan bertanya lanjut terdiri dari:
a) Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan, guru diharapkan memberikan
pertanyaan yang bersifat pemahaman, aplikasi (penerapan), alalisis dan sintesis, evaluasi, dan
kreasi. Pertanyaan yang bersifat ingatan hendaknya dibatasi sesuai dengan sifat materi dan
karakteristik siswa.
b) Pengaturan urutan pertanyaan, agar kemampuan berpikir siswa dapat berkembang secara baik
dan wajar. Pertanyaan pada tingkat tertentu hendaknya dimantapkan, kemudian beralih ke
tingkat pertanyaan yang lebih tinggi. Hal itu dikarenakan agar tidak membingungkan siswa dan
tidak menghambat perkembangan kemampuan berpikir siswa.
c) Penggunaan pertanyaan pelacak, hal ini bertujuan agar guru dapat membimbing siswa untuk
mengembangkan jawabannya.
d) Peningkatan terjadinya interaksi, merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan keterlibatan
mental intelektual siswa secara maksimal.
b. Tujuan-tujuan dalam memberikan pertanyaan
1) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.
2) Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.
3) Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.
4) Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
6) Mendorong siswa mengemukakannya dalam bidang diskusi.
7) Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
8) Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar.
c. Prinsip Penggunaan Keterampilan Bertanya
Dalam menerapkan keterampilan bertanya, guru hendaknya memperhatikan prinsip-
prinsip penggunaan atau hal-hal yang mempengaruhi keefektifan pertanyaan sebagai berikut:
1) Kehangatan dan keantusiasan
Pertanyaan hendaknya diajukan dengan penuh keantusiasan dan kehangatan karena hal ini akan
mempengaruhi kesungguhan siswa dalam menjawab pertanyaan.
2) Menghindari kebiasaan-kebiasaan berikut:
a) Mengulangi pertanyaan sendiri
Mengulangi pertanyaan sendiri akan membuat siswa tidak memperhatikan pertanyaan
pertama sehingga menurunkan perhatian dan partisipasi siswa.
b) Mengulangi jawaban siswa
Mengulangi jawaban siswa yang bertujuan untuk memberikan penguatan sangat baik
dilakukan oleh guru. Namun, jika guru terbiasa mengulangi jawaban siswa maka siswa lain tidak
akan mendengarkan jawaban temannya karena jawabannya akan diulangi oleh guru.
c) Menjawab pertanyaan sendiri
Guru cenderung menjawab sendiri pertanyaannya kalau siswa tidak ada yang memberikan
jawaban. Kebiasaan ini tidak baik karena dapat membuat siswa frustasi dan malas berpikir
d) Mengajukan pertanyaan yang memancing jawaban serentak
Sebagai satu selingan, guru kadang-kadang mengajukan pertanyaan yang memancing
jawaban serentak sehingga kelas menjadi hidup. Namun, kalau hal ini dibiasakan maka akan
menurunkan fungsi pertanyaan karena guru tidak tahu siapa yang menjawab dan siswa malas
berpikir karena guru tidak meminta jawaban perorangan. Untuk menghindari kebiasaan ini, guru
hendaknya menyusun pertanyaan secara baik dengan tingkat kesukaran yang sesuai sehingga
siswa tidak mungkin menjawabnya secara serentak.
e) Mengajukan pertanyaan ganda
Pertanyaan yang diberikan oleh guru secara ganda dapat menyebabkan siswa menjadi frustasi
karena banyaknya pertanyaan dan pertanyaan-pertanyaan itu dijadikan menjadi satu pertanyaan.
Guru hendaknya memecah pertanyaan menjadi beberapa pertanyaan sehingga siswa yang kurang
mampu berpikir dapat memikirkan jawaban dengan tenang dan tidak menjadi frustasi.
f) Menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaan
Guru kadang-kadang cenderung menunjuk siswa tertentu untuk menjawab pertanyaan yang
akan diajukannya. Hal ini sebaiknya dihindari karena dapat membuat siswa lain tidak
memperhatikan pertanyaan guru. Sebaiknya guru mengajukan pertanyakan ke seluruh siswa,
menunggu sejenak, kemudian baru menunjuk siswa tertentu untuk menjawabnya.
3) Memberikan waktu berpikir
Pada pertanyaan tingkat lanjut, waktu berpikir yang dberikan hendaknya lebih lama dari
waktu berpikir yang diberikan ketika menerapkan keterampilan bertanya dasar. Hal ini sangat
perlu diperhatikan karena siswa memerlukan waktu yang cukup untuk berpikir dan menyusun
jawabannya.
4) Mempersiapkan pertanyaan pokok yang akan diajukan
Pertanyaan-pertanyaan pokok yang akan diajukan oleh guru hendaknya disiapkan secara
cermat sehingga urutan tingkat kesukaran pertanyaan dapat disusun lebih dahulu dan materi
pelajaran dapat dicakup secara tuntas.
5) Menilai pertanyaan yang telah diajukan
Pertanyaan-pertanyaan pokok hendaknya dinilai oleh guru setelah pelajaran berlangsung
sehingga ketepatan jumlah pertanyaan, tingkat kesukaran, kualitas pertanyaan dalam
mengembangkan kemampuan berpikir, dan cakupan materinya dapat diketahui dengan jelas.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan keterampilan bertanya tersebut, diharap
guru akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa serta meningkatkan keterlibatan
mental intelektual siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya.
2. Ketrampilan Memberikan Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non
verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas
perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap
suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku
tersebut.
a. Tujuan Pemberian Penguatan
Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar siswa dan
bertujuan sebagai berikut:
a. Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran.
b. Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar.
c. Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif.
b. Jenis-jenis Penguatan
1) Penguatan verbal
2) Penguatan nonverbal
Penguatan nonverbal terdiri dari penguatan gerak isyarat, penguatan pendekatan, penguatan
dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, penguatan berupa
simbol atau benda dan penguatan tak penuh (partial).
1) Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar mengajar
yang relevan.
2) Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki
pada siswa tentang hal-hal yang baru.
3) Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara
mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik.
4) Guna member kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang
disenanginya.
1) Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang
hendak dicapai.
2) Variasi harus digunakan secara lancer dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak
perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran.
3) Direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran atau satuan
pelajaran.
4. Ketrampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik
yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan, antara sebab akibat, yang diketahui dan yang
belum diketahui.
Dari segi etimologis, kata menjelaskan mengandung makna “membuat sesuatu menjadi
jelas”. Dalam kegiatan terkandung makna pengkajian makna secara sistematis sehingga yang
menerima penjelasan memiliki gambaran yang jelas tentang hubungan informasi yang satu
dengan informasi lainnya. Misal hubungan informasi baru dengan lama, hubungan sebab akibat,
hubungan antara teori dan praktik, atau hubungan antara dalil-dalil dengan contoh.
1) Membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, dalil, dan sebagainya secara objektif dan
bernalar.
2) Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang muncul dalam proses pembelajaran.
3) Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui cara berpikir
yang lebih sistematis.
4) Mendapatkan balikan dari siswa tentang tingkat pemahamannya terhadap konsep yang
dijelaskan dan untuk mengatasi salah pengertian.
5) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penalaran dalam penyelesaian
ketidakpastian.
3. Tujuan mempelajari keterampilan dasar mengajar yaitu untuk memberikan pengetahuan yang
lebih kepada pendidik mengenai keterampilan mengajar. Selain itu keterampilan dasar mengajar
juga berperan penting dalam proses pembelajaran, semakin guru itu memahami dan
mengaplikasikan keterampilan tersebut, semakin berpengaruh positif juga terhadap proses
pembelajaran.
B. Saran
Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan. Menyadari
kekurangan itu saya mohon dengan kerendahan hati untuk memberikan segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca bagi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://muhammadnurkholiss345.blogspot.com/2017/03/8-keterampilan-dasar-mengajar.html
https://www.google.com/search?
q=+tentang+8+keterampilan+dasar+mengajar&sxsrf=AOaemvJdQL4ND1DsVpreCsfSu9KAFXqB9g:1635
843190506&source=lnms&sa=X&ved=2ahUKEwily5zipvnzAhVNfX0KHWT9CqIQ_AUoAHoECAEQAg&bi
w=1366&bih=657&dpr=1
Hasibuan & Moedjiono. 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.