Anda di halaman 1dari 5

NAMA : KIKI WULANDARI

NIM : PO 71.31.1.08.0013

LAPORAN KASUS LUKA BAKAR 1

Bapak x usia 45 thn TB 165 cm, BB awal sbelum MRS 60kg. pasien tersbut terkena aliran
listrik arus pendek (setrum) pada daerah seluruh dada dan perut. Px trsebut telah 2 hari
dirawat di RS dan sekarang telah dapat menerima makanan peroral. Px tsb masih dalam
keadaan lemah dan mendapat makanan melalui infuse Dekstro 5% 500cc/24jam dan
aminovel 600 sebanyak 500cc/24 jam. Hasil anamnesanya px saat ini sedang merasa nyeri
di derah luka bakar dan telah terbentuk bullae diseluruh tmpat luka, ada pusing dan masih
merasa haus. Kebiasaan makan sehari-hari 3x makan utama, 1x snack jam 10.00 pagi.
Pekerjaan px PNS golongan II, tidak ada pantangan makanan tertentu.

Hasil pemeriksaan :

TD = 100/70, LD2 = 140 g/dl, albumin serum = 2,8 g/dl, Hb = 10 g/dl, leukosit = 4500/ml,
trigliserida = 250 g/dl, kreatinin = 2,4 mg/dl. Diagnose dokter px tsb menderita luka bakar
drajat II superficial.

Pertanyaan :

1. Coba saudara selesaikan kasus di atas dengan metode NCP secara lengkapdan
benar.
2. Buat daftar menun sehari dan rekap belanja.

1.ASSESMENT

IDENTITAS PASIEN

Nama : Bpk X
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : PNS
DDiagnosa medis : Luka Bakar derajat II Superficial
Jenis Kelamin : Laki-laki

 Keluhan utama : px saat ini sedang merasa nyeri di derah luka bakar
dan telah terbentuk bullae diseluruh tmpat luka, ada pusing dan masih merasa haus.
 Riwayat penyakit sekarang : Luka Bakar derajat II Superficial
 Riwayat penyakit terdahulu : tidak diketahui
 Riwayat nutrisi : Kebiasaan makan sehari-hari 3x makan utama, 1x
snack jam 10.00 pagi
1. Antropometri : BB = 60 kg , TB = 165 cm

BB 60 60
IMT = = = = 22,0 (status gizi normal)
¿ ¿ ¿ ¿ 2,72

2. Pemeriksaan Klinik : TD = 100/70 (normal)


3. Pemeriksaan Labolatorium :

Pemeriksaan Darah Nilai Normal Nilai Keterangan


LDL 140 g/dl
albumin serum 4-5,2 g/dl 2,8 g/dl Di bawah normal
Hb 14-16 g/dl 10 g/dl Di bawah normal
leukosit 5-10 ribu/ml 4500/ml, Di bawah normal
trigliserida < 200 g/dl 250 g/dl Di atas normal
kreatinin <1,5 mg/dl 2,4 mg/dl Di atas normal

4. Pemeriksaan penunjang : Hasil pemeriksaan USG ada batu ginjal jenis kalsium
5. Anamnesis Gizi

Implementasi Energi (Kal) Protein (gr) Lemak (gr) Kh (gr)


Asupan
Kebutuhan
% Asupan

2. DIAGNOSA GIZI

1. Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus berkaitan dengan gangguan
fungsi organ akibat luka bakar dibuktikan dengan albumin serum = 2,8 g/dl, Hb = 10
g/dl, leukosit = 4500/ml, trigliserida = 250 g/dl, kreatinin = 2,4 mg/dl. (NC-2.2)
2. Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik(protein) berkaitan dengan peningkatan
kebutuhan zat gizi untuk penyembuhan luka bakar dibuktikan dengan albumin serum
= 2,8 g/dl, Hb = 10 g/dl. (NI-5.1)
3. Hipermetabolisme (Peningkatan kebutuhan zat gizi) berkaitan dgn adanya infeksi
dibuktikan luka baka, bulae.
4. Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik (Protein, natrium, kalium) berkaitan dengan
adanya luka bakar, bulae.
5. Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik (Fe, Vitamin C, Zink) berkaitan dengan luka
bakar dibuktikan dengan kadar Hb 10 mg/dl (NI-5.1).
6. Peningkatan kebutuhan cairan berkaitan dengan adanya bulae dan luka bakar.

3. INTERVENSI GIZI
1. Terapi diet : diet Luka Bakar
2. Bentuk makanan : Makanan cair penuh
Cara pemberian : oral
3. Tujuan diet :
Untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya gangguan metabolic
serta mampertahankan status gizi secara optimal selama proses penyembuhan
dengan cara:
a. Mengusahakan dan mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak
b. Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negative
c. Memperkecil terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia
d. Mencegah terjadinya gejala-gejala kekurangan zat gizimikro.

4. Syarat diet
a. Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau nutrisi enteral dini
(NED).
b. Kebutuhan energy dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka bakar,
yaitu:
Menurut Cureri : 25 kkal/kg BB actual + 40 kkal x % luka bakar.
c. Protein tinggi,yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total.
d. Lemak sedang, yaitu 15-20 % dari kebutuhan energy total. Pemberian lemak yang
tinggi menyebabkan penundaan respon kekebalan, sehingga pasien lebih mudah
terkena infeksi.
e. Kh sedang , yaitu 50-60% dari kebutuhan energy total. Bila pasien mengalami
trauma jalan nafas (trauma inhalasi), Kh diberikan 45-55% dari kebutuhan
energy total.
f. Vitamin diberikan di atas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan, karena
untuk membantu mempercepat penyembuhan. Vitamin umumnya ditambahkan
dalam bentuk suplemen. Kebutuhan beberapa jenis vitamin adalah sebagai
berikut:
1) Vitamin A minima AKG
2) Vitamin B minimal 2 x AKG
3) Vitamin C minimal 2 x AKG
4) Vitamin E 200 SI
g. Mineral tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium, fosfor dan
magnesium. Sebagian mineral diberikan dalam bentuk suplemen.
h. Cairan tinggi. Akibat luka bakar terjadi kehilangan cairan dan elektrolit secara
intensif. Pada 48 jam pertama, pemberian cairan ditujukan untuk mengganti
cairan yang hilang agar tidak terjadi shock.

5. Perhitungan kebutuhan energy dan zat gizi


BB = 60Kg TB = 165cm
BBI = (TB – 100) x 0,9
= (168 – 100) x 0,9
= 65 x 0,9 = 58,5 Kg

% luka bakar = 18%

a. Energi

Keb Energi = 25 kkal/kg x BB actual + 40 kkal x % luka bakar


= (25 kkal x 60 kg) + (40 kkal x 18%)
= 1500 kkal + 720 kkal
= 2220 kkal
Keb oral = 2220 kkal – 200 kkal (untuk dekstro + aminovel)
= 2020 kkal

b. Protein = 20 % x 2020 Kkal


= 404 kkal
= 404 : 4 = 101 gr

c. Lemak = 20 % x 2020 Kkal


= 404 kkal
= 404 kkal : 9 = 44,8 gr

d. Karbohidrat =60 % x 2020 Kkal


= 1212 kkal
= 1212 kkal : 4
= 303 gr

6. Rencana parameter yang di monitor


Antropometri : BB
Biokimia : kadar asam urat
Fisik dan klinis :
- Fisik :-
- Klinis : TD
7. Dietary : E, P, L, KH, vitamin dan mineral
8. Rencana konsultasi gizi
Masalah gizi : pengaturan pola makan dan kualitas bahan makanan
Tujuan :
- memberikan informasi tentang makanan dan pola makan yang sehat.
- Memberikan informasi tentang makanan / zat gizi yang bias mempercepat
pemulihan/penyembuhan luka

Konsultasi gizi :
- Menjelaskan tentang bahan makanan yang di anjurkan
- Takaran makanan,interval dan bentuk makanan untuk mempertahankan BB agar
status gizi tetap normal.

Anda mungkin juga menyukai