Anda di halaman 1dari 40

PROPOSALPENELITIAN

ANALISIS PENGARUH TABUNGAN MUDHARABAH DAN DEPOSITO


MUDHARABAH TERHADAP LABA OPERASIONAL BANK BCA
SYARIAH PERIODE 2016-2020

Disusun Oleh:
Irfan Hasan Basri (1931811171)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SAMARINDA
2021
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bank Islam Indonesia pertama kali di mulai pada tahun 1980 melalui
diskusi-diskusi bertemakan bank Islam sebagai pilar ekonomi Islam. Tahun 1990
Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk kelompok kerja untuk mendirikan
bank Islam di Indonesia. Islamic bank in Indonesia was established in 1992
through the establishment of Bank Mualamat Indonesia (BMI). The establishmen
of bank Islamic bank in Indonesia is considrered late as compared to ther Muslim-
majority countries such as the Philippine (1973) and Malaysia (1983).1 Bank
syariah yang pertama kali berdiri di Indonesia yaitu, PT Bank Muamalat
Indonesia (BMI), berdiri pada tanggal 1 November 1991. Pada awal masa
operasinya, bank syariah hanya berlandasan hukum operasi bank yang
menggunakan sistem syariah, saat itu hanya diakomodir dalam salah satu ayat
tentang “bank dengan sistem bagi hasil” pada UU No. 7 tahun 1992. Pada tahun
1998, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan
penyempurnaan terhadap UU No.7/1992 tersebut menjadi UU No. 10 Tahun
1998, yang secara tegas menjelaskan bahwa terdapat dua sistem perbankan di
tanah air (dual banking system), yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem
perbankan syariah. Peluang ini disambut hangat oleh masyarakat perbankan, yang
ditandai dengan berdirinya beberapa bank Islam, yakni Bank Muamalat, Bank
Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BCA Syariah.2

1
Mutiara Dwi Sari, Zakaria Bahari, Zahri Hamat, History of Islamic Bank in Indonesia :
Issues Behind Its Establishment, Internasional Journal of Finance and Banking Research, Vol. 2,
No. 5, 2016, h.1
2
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Sejarah-Perbankan-
Syariah.aspx diakses pada minggu, 07 Februari 2021, Pukul 10:15 WITA
2

Pada umumnya produk dan jasa yang ditawarkan oleh bank syariah meliputi
produk penghimpunan yang terdiri dari tabungan mudharabah, giro wadiah, dan
deposito mudharabah, serta produk pembiayaan terdiri dari murabahah angsuran,
murabahah sekaligus ijarah, dan musyarakah, serta produk jasa terdiri dari
kiriman uang wakalah, inkaso wakalah, dan garansi bank wakalah.3
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil objek pada Bank BCA Syariah
yang telah berdiri di Jakarta pada tahun 12 Juni 2009. Awalnya, bank ini bernama
Utama Internasional Bank (berdiri tahun 1990) dan diambil alih Bank Central
Asia pada 2009 dan resmi beroperasi pada 2010. Bank BCA Syariah
memberitahukan untuk menjadi pelopor dalam industri perbankan syariah
Indonesia sebagai bank yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran,
penghimpun dana dan pembiayaan bagi nasabah perseorangan, mikro kecil dan
menengah. Masyarakat yang menginginkan produk dan jasa perbankan yang
berkualitas serta ditunjang oleh kemudahan akses dan kecepatan transaksi
merupakan target dari Bank BCA Syariah. Alasan penentuan objek ini karena
Bank BCA Syariah memiliki Tahapan Rencana iB unggulan yaitu tabungan
investasi yang berdasarkan dengan prinsip akad mudharabah untuk membantu
perencanaan keuangan nasabah.4 Dan tahapan mabrur iB yang merupakan
tabungan yang berdasarkan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah mutlaqoh)
dari Bank BCA Syariah yang mewujudkan keinginan nasabah untuk melakukan
rencana ibadah umrah dan haji.5
Simpanan mudharabah merupakan salah satu produk penghimpunan Dana
Pihak Ketiga (DPK) dalam perbankan syariah, sedangkan jenis simpanan

3
Khotibul Umam, dkk “Perbankan Syariah”, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2017)
h. 98
4
https://www.bcasyariah.co.id/tahapan-rencana-ib diakses pada hari Selasa, 09 Maret
2021, pukul 22:23 WITA
5
https://investorsyariah.id/bca-syariah/ diakses pada hari minggu, 04 april 2021, pukul
22:23 WITA
3

mudharabah terdiri dari dua bentuk, yaitu tabungan mudharabah dan deposito
mudharabah. Secara prinsip syariah tidak ada perbedaan antara keduanya, tetapi
secara praktis keduanya tetap mengacu pada prinsip dan konsep tabungan dan
deposito syariah.6 Pengertian dari tabungan menurut Undang-Undang Perbankan
No. 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro, dan alat lainya yang di persamakan. Sedangkan pengertian
deposito menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
nasabah penyimpan dengan bank.7 Dengan begitu maka tabungan dan deposito
mudharabah dijalankan berdasakan dengan prinsip mudharabah dan syariat
Islam.
Keunggulan dari tabungan mudharabah adalah mendapatkan nisbah bagi
hasil pada akhir bulan, yang artinya nasabah mendapatkan keuntungan dari
investasi sesuai dengan kesepakatan antara pihak nasabah dan pihak bank.
Sedangkan tabungan wadiah tidak mendapatkan nisbah bagi hasil karena
tabungan wadiah hanya berupa titipan.8
Berdasarkan data laporan keuangan Bank BCA Syariah, dapat kita ketahui
bahwa perkembangan jumlah tabungan Mudharabah dan deposito Mudharabah
terhadap laba operasional pada Bank BCA Syariah dalam periode triwulan tahun
2016-2020 adalah sebagai berikut :

6
Fifi Rosiana Ningsih, “Pengaruh Tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah
terhadap Laba Operasional pada PT. Bank BRI Syariah periode triwulan tahun 2012-2014, h. 04
7
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan , Edisi Revisi 2014, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2016), h. 93 dan 102
8
Feby Ayu Amalia, Investasi Tabungan di Bank Syariah dalam Presektif Hukum Ekonomi
Islam, Jurnal Ilmu Syari’ab dan Perbankan Islam, Vol. 4. No. 1, Juni, 2019, h. 77
4

9
Tabel 1.1
Data Laporan Keuangan Triwulan jumlah Tabungan Mudharabah,
Deposito Mudharabah dan Laba Operasional
Bank BCA Syariahtahun 2015-2019
(dalam jutaan rupiah)
Tabungan Deposito Laba
Tahun Triwulan Mudharabah Mudharabah Operasional
Jumlah Jumlah Jumlah
2016 I 52.292 2.742.297 8.083
II 70.750 2.755.498 19.290
III 89.715 2.935.810 32.320
IV 111.741 3.365.266 48.719
2017 I 115.166 3.738.569 12.586
II 123.903 3.745.345 26.976
III 135.597 3.664.446 44.648
IV 164.773 3.913.941 63.164
2018 I 208.043 4.085.637 16.058
II 234.532 4.285.423 34.047
III 248.461 4.567.839 51.442
IV 164.773 3.913.941 63.164
2019 I 320.708 4.286.801 18.522
II 368.126 4.344.388 34.457
III 387.107 4.338.761 52.170
IV 425.343 4.453.374 85.516
2020 I 434.872 4.430.351 18.345
II 477.785 4.540.159 37.795
III 482.815 4.395.903 57.317
IV 564.352 4.955.416 96.440
Jumlah 5.180.854 79.459.165 821.059
Sumber: Laporan PT.Bank BCA Syariah10

9
https://www.bcasyariah.co.id/laporan-keuangan/triwulan/2015-2/,(Diakses pada 11
September 2020, Pukul 12:50 WITA)
10
5

Dari tabel 1.1 dapat kita lihat bahwa jumlah tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah (dalam jutaan rupiah) PT. BCA Syariah, dalam
perkembangannya selama periode triwulan dari tahun 2016-2020 rata-rata
mengalami kenaikan. Pada periode tahun 2016 dan tahun 2017 perhitungan
triwulan I hingga Triwulan IV selalu mengalami kenaikan. Sedangkan pada tahun
2018 periode triwulan I sampai triwulan III mengalami kenaikan sebesar
Rp. 40.418 pada tabungan mudharabah, Rp. 482.202 pada deposito mudharabah,
dan Rp. 35.384 pada laba operasional. Pada tahun 2018 periode triwulan IV
mengalami penurunan kembali sebesar Rp. 83.688 pada tabungan mudharabah,
Rp. 653.898 pada deposito mudharabah, dan mengalami kenaikan pada laba
operasioanal sebesar Rp. 11.722 pada periode triwulan sebelumnya. Pada tahun
2019 periode triwulan I s.d triwulan IV selalu mengalami kenaikan, sedangkan
pada deposito mudharabah dari periode triwulan I dan II mengalami kenaikan
sebesar Rp. 57.587 pada periode triwulan ke III mengalami penurunan sebesar
Rp. 5.627 dan terjadi kenaikan kembali sebesar Rp. 114.613 pada periode
triwulan ke IV dan pada laba operasionalnya dari periode triwulan I s.d triwulan
IV selalu mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari Rp. 18.522 menjadi
Rp. 85.516. Pada tahun 2020 tabungan mudharabah dan deposito mudharabah
dari periode triwulan I s.d triwulan IV selalu mengalami kenaikan rata-rata
sebesar Rp. 43.160 tetapi tidak terjadi pada laba operasional, pada tahun 2020
periode triwulan I laba operasional mengalami penurunan sebesar Rp. 67.171,
pada periode triwulan II s.d IV mengalami kenaikan kembali rata-rata sebesar
Rp.26.032.
Berdasarkan data di atas, jumlah tabungan mudharabah dan jumlah deposito
mudharabah terlihat fluktuatif. Ketika jumlah tabungan mudharabah mengalami
kenaikan, maka jumlah deposito mudharabah mengalami kenaikan dan
penurunan. Untuk melihat lebih jelasnya kenaikan dan penurunan jumlah
6

tabungan mudharabah,deposito mudharabah, dan laba operasional dapat dilihat


pada grafik yang ada di bawah ini.
Grafik 1.2
Laba operasional PT. BCA Syariah tahun 2016-2020
(dalam jutaan rupiah)
6,000,000

5,000,000

4,000,000
Tabungan
Mudharabah
3,000,000
Deposito
Mudharabah
2,000,000
Laba
1,000,000 Operasional

0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Data sekunder diolah menggunakan Microsoft Excel 200711


Pada grafik 1.2 di atas dapat dilihat bahwa perkembangan kondisi tabungan
mudharabah, deposito mudharabah, dan laba operasional Bank BCA Syariah dari
tahun 2016-2020 mengalami naik dan turun.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Frianto Pandia “secara teori
semakin tinggi jumlah tabungan mudharabah dan jumlah deposito mudharabah
maka jumlah laba operasional akan ikut naik”. Namun berbanding terbalik dengan
realita yang ada di Bank BCA syariah periode 2016-2020 (triwulan) ada beberapa
triwulan yang menunjukkanjumlah tabungan mudharabah dan deposito
mudharabah mengalami kenaikan sedangkan tingkat jumlah laba operasional

11
https://www.bcasyariah.co.id/laporan-keuangan/triwulan/2015-2/ Diakses pada 11
September 2020, Pukul 12:50 WITA
7

mengalami penurunan dan begitu sebaliknya. Hal ini menunjukan adanya ketidak
sesuaian antara teori dan praktik.12
Beberapa penelitian yang membahas tentang pengaruh tabungan
mudharabah dan deposito mudharabah antara lain sebagai berikut. Romita Yunia
Imanah, meneliti tentang pengaruh bagi hasil tabungan mudharabah dan deposito
mudharabah terhadap laba bersih Bank Umum Syariah, hasil penelitian
menunjukan bahwa tabungan dan deposito mudharabah berpengaruh signifikan
terhadap laba bersih Bank Umum Syariah. 13Tita Mustika, yang meneliti tentang
Pengaruh tabungan mudharabah dan deposito mudharabah terhadap laba
operasional pada PT. Bank Mega Syariah, hasil penelitian menunjukan bahwa
tabungan mudharabah dan deposito mudharabah berpengaruh tidak signifikan
terhadap laba operasional pada PT. Bank Mega Syariah .14
Dalam penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara
tabungan mudharabah dan deposito mudharabah terdapat pengaruh tidak
signifikan terhadap laba bersih dan laba operasional.
Beradasakan penjelasan diatas peneliti mengambil judul “Pengaruh
tabungan mudharabah dan deposito mudharabah terhadap laba operasional
pada Bank BCA Syariah periode triwulan tahun 2016-2020”.

B. Rumusan Masalah
12
Frianto Pandia, Manajemen Dana dan Kesehatan Bank, Cetakan 1, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2012), h. 1
13
Romita Yunia Imanah, “Pengaruh Bagi Hasil tabungan Mudharabah dan Deposito
Mudharabah terhadap Laba Bank Umum Syariah Tahun 2017-2018”, (IAIN Ponorogo, 2020)
14
Tita Mustika, “Pengaruh tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah terhadap
laba operasionalpada PT. Bank Mega Syariah Tahun 2014-2016”, (UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, 2018)
8

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut:


1. Apakah tabungan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba
Bank BCA Syariah Periode 2016-2020?
2. Apakah deposito mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba
Bank BCA Syariah Periode 2016-2020?
3. Apakah tabungan mudharabahdan deposito mudharabah berpengaruh positif
dan signifikan secara simultan terhadap laba Bank BCA Syariah Periode 2016-
2020?
4. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap laba Bank BCA Syariah
periode 2016-2020 ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tabungan mudharabah terhadap
laba Bank BCA Syariah Periode 2016-2020.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh deposito mudharabah terhadap
laba Bank BCA Syariah Periode 2016-2020.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah secara simultan terhadap laba Bank BCA Syariah
Periode 2016-2020.
4. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap laba Bank BCA
Syariah periode 2016-2020.

D. Manfaat Penelitian
9

Penelitian ini memiliki manfaat baik secara akademik maupun secara


praktis, uraian sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan
referensi bagi penelitian perbankan syariah selanjutnya, agar bisa menghasilkan
penelitian yang lebih baik lagi kedepanya.

2. Manfaat praktis
Manfaat praktis yang ingin dicapai adalah penelitian ini memberikan informasi
apakah tabungan mudharabah dan deposito mudhrabah berpengaruh terhadap
laba Bank BCA Syariah.

E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang mejelaskan secara operasional
variabel penelitian yang mengandung indikator-indikator. Definisi operasional
yaitu pengguaan istilah untuk menjelaskan penyusunan uraian tentang batasan
variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang
bersangkutan.15
Dalam sistem perbankan syariah dikenal produk tabungan untuk
menghimpun dana masyarakat salah satunya yang menggunakan nisbah bagi hasil
adalah tabungan dengan akad mudharabah (pasal 19 ayat 1 Undang- Undang No.
21 tahun 2008). Mudharabah merupakan salah bentuk akad kerja sama yang akan
diberikan dan disepakati nasabah. Sistem dari mudharabah ini merupakan akad
kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh
modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Dalam penentuan

15
Pedoman Karya Ilmiah IAIN Samarinda, 2015
10

kontraknya, harus dilakukan diawal ketika akan memulai akad mudharabah


tersebut.16
Deposito mudharabah adalah salah satu bentuk produk pendanaan
perbankan syariah. Menurut UU RI No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah,
adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dana dan bank
syariah atau Unit Usaha Syariah (UUS).17 Based on Law No. 10 of 1998
concerning changes to Law No. 7 of 1992 concerning banking, time deposits are
deposits whose withdrawals can be made at certain times accroding ti the
agreement between the depositor and teh bank concerned. Time deposits are
deposito eith a type or type of predetermid time period. The time period varies
from 1, 3, 6, 12, 18 to even 24 months. 18Jangka waktu penarikannya ada yang 1
bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan ada yang 12 bulan serta dapat diperpanjang otomatis.
Perbedaan utama antara deposito mudharabah dengan deposito bank
konvensional, antara lain deposito bank syariah menggunakan sistem bagi hasil,
sedangkan deposito pada bank konvensional menggunakan sistem bunga.19

16
Taufiq Risal, Austin Alexander, Pengaruh Persepsi Bagi Hasil, Promosi dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Penggunaan Jasa Perbankan Syariah Tabungan Mudharabah Pada
Mahasiswa Universitas Potensi utama, JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2
2019,h.120
17
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah,
diakses melalui https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/PBS-dan-
Kelembagaan.aspx Pada 6 Februari 2021 pukul 01:45 WITA.
18
Muhammad Tho’in & Iin Emy Prastiwi, An Analysis the Rupiah Exchange Rates Effect
Against the American Dollar and Inflation Against the Growth of Islamic Banking Mudharabah
Deposits in Indonesia, Internasional journal of Islamic Business and Economis, ISSN:2599-3216 ,
E ISSN: 2615-420X, June, 2019,h.64
19
Sri Rahayu, Rahmadani Siregar, Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharaba, Suku Bunga
Berjangka Bank Inodnesia dan Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah PT.Bank Negara
Indonesia (BNI) Syariah, Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma (JRAM), Vol. 5.No. 1, Januari,
2018,h. 2-3
11

Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi
sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari
semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu
periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik.
Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan diatas biaya-biayanya
dalam jangka waktu (periode) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar
untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman invenstasi serta pengambilan
keputusan dan unsur prediksi.20

F. Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi teori-teori yang relevan dengan masalah
penelitian.21Berdasarkan judul yang diteliti yaitu Analisi Pengaruh Tabungan
Mudharabah dan dan Deposito Mudharabah terhadap Laba Bank BCA Syariah
Periode 2016-2020, maka peneliti menemukan beberapa sumber kajian terdahulu
berupa skripsi dan jurnal sebagai acuan unuk melakukan penelitian skripsi.
Adapun beberapa rangkuman penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada tabel
1.3

20
Novi Fadhila, Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah Terhadap Laba bank
Syariah Mandiri, Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 15,No. 1, Maret, 2015,h. 70-71
21
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi, Edisi Pertama,
(Yogyakarta: Pustakabarupress, 2015),h. 61
12

Tabel 1.3 Kajian Pustaka


Nama Variabel Hasil Penelitian Perbedaan penelitian Persamaan penelitian

Pengaruh Jumlah tabungan Variabel Independen : Hasil dari penelitian ini Perbedaan penelitian ini yaitu pada penelitian ini
mudharabah dan Jumlah Jumlah tabungan menunjukan bahwa : penelitian Faban menggunakan mengguanakan uji
deposito mudharabah mudharabah dan tabungan mudharabah variabel dependen adalah pembiayan analisis regresi
Terhadap Jumlah Jumlah deposito dan Deposito mudharabah mudharabah pada PT. Bank sederhana.22
Pembiayan mudharabah mudharabah berpengaruh terhadap Tabungan Negara Syariah, dimana
PT. Bank Tabungan Negara Variabel Dependen : Pembiayaan mudharabah. penelitian ini menggunakan laba
Syariah Periode 2014-2017 Pembiayan Bank BCA Syariah, dan perbedaan
Alat Analisis: Uji mudharabah. tahun penelitian.
regresisederhana.
Pengaruh Tabungan dan Variabel Independen : Hasil dari penelitian ini penelitian ini adalah penelitian Tita penelitian ini adalah
Deposito Mudharabah Tabungan Mudharabah menunjukan bahwa : Mustika menggunakan Objek PT. sama-sama meneliti
Terhadap Laba Operasional dan Deposito Variabel tabungan Bank Mega Syariah, dimana tentang jumlah
pada PT Bank Mega Syariah Mudharabah mudharabah dan deposito penelitian ini menggunakan objek tabungan mudharabah,
Alat Analisi : Uji Asumsi Variabel Dependen : mudharabah berpengaruh Bank BCA Syariah. jumlah deposito
Klasik, Analisis Deskriptif, Laba Operasional. tidak signifikan terhadap mudharabah dan laba
22
Faban Ahmad Gufrorobby, “Pengaruh Jumlah tabungan Mudharabah dan jumlah Deposito Mudharabah terhadap Pembiayaan Mudharabah di PT.
Bank Tabungan NegaraSyariah Tahun 2014-2017”, (UIN Sunan Gunung Djati, 2018)
13

Analisis Asosiatif, dan laba operasional. operasional.23


Analisis Komparatif.
Pengaruh Bagi Hasil Variabel Independen : Hasil dari penelitian ini penelitian Romita menggunakan penelitian ini sama-
Tabungan Mudharabah dan Bagi Hasil Tabungan menunjukan bahwa : Objek Bank Umum Syariah (BUS), sama menggunakan
Deposito Mudharabah Mudharabah dan Bagi hasil tabungan dimana penelitian ini hanya variabel Independen
Terhadap Laba Bersih Bank Deposito Mudharabah mudharabah dan deposito menggunakan 1 objek saja yaitu Tabungan Mudharabah
Umum Syariah Periode Variabel Dependen : mudharabah berpengaruh Bank BCA Syariah dan perbedaan dan deposito
2017-2018 Laba Bersih Bank terhadap laba bersih bank juga terdapat pada tahun penelitian. Mudharabah. 24

Alat Analisi : Uji regresi Umum Syariah. umum syariah.


berganda.

23
Tita Mustika, “Pengaruh tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah terhadap laba operasionalpada PT. Bank Mega Syariah Tahun 2014-
2016”, (UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2018)
24
Romita Yunia Imanah, “Pengaruh Bagi Hasil tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah terhadap Laba Bank Umum Syariah Tahun 2017-
2018”, (IAIN Ponorogo, 2020)h. 97
14

Pengaruh Perkembangan Variabel Independen : Hasil dari penelitian ini pada penelitian ini menggunakan penelitian ini sama-
Jumlah Tabungan, Deposito Jumlah Tabungan, menunjukan bahwa : variabel dependen adalah pembiayan sama meneliti tentang
dan bagi Hasil Terhadap Deposito, dan Bagi variabel Tabungan, Perbankan Syariah Sumatera Utara, Tabungan dan
Jumlah Pembiayaan yang Hasil Deposito, dan Bagi Hasil dimana penelitian ini menggunakan Deposito. 25

Diberikan Oleh Perbankan Variabel Dependen : secara bersama-sama laba Bank BCA Syariah, dan
Syariah Di Sumatera Utara jumlah pembiayaan berpengaruh perbedaan pada variabel Independen
Alat Analisis : Uji regresi Bank Syariah Sumatera terhadap pembiayaan dimana penelitian Vidya
linier berganda. Utara. yang diberikan Perbankan menggunakan variabel Tabungan,
Syariah Sumatera Utara. Deposito, dan Bagi Hasil sedangkan
penelitian ini hanya menggunakan
variabel Tabungan Mudharabah dan
Deposito Mudharabah.
Analisis Pembiayan Variabel Independen : Hasil dari penelitian ini Penelitian ini menggunakan Objek penelitian ini sama-
Mudharabah dan Mudharabah dan menunjukan bahwa : Bank Syariah Mandiri, dimana sama menggunakan
Murabahah Terhadap Laba Murabahah Variabel Mudharabah dan penelitian ini menggunakan objek variabel dependen laba
Bank Syariah Mandiri Variabel Dependen : Murabahah berpengaruh Bank BCA Syariah dan perbedaan Bank Syariah.26

25
Novi Fadhila, “Pengaruh Perkembangan Jumlah Tabungan, Deposito dan bagi Hasil terhadap jumlah Pembiayaan perbankan Syariah di Sumatera
Utara”, Jurnal Ilman, vol.5, No.1, pp.41-52, Februari 2015,h.51
26
Novi Fadhila, “Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah Terhadap Laba Bank Syariah Mandiri”, Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, vol.15,
No.1, Maret 2015,h.72
15

Periode 2011-2018 Laba Bersih Bank terhadap Laba Bank juga variabel Independen penelitian
Alat Analisis : Uji liner Syariah Mandiri. Syariah Mandiri. Novi menggunakan variabel
berganda. pembiayaan Mudharabah dan
Murabahah sedangkan penelitian ini
hanya menggunakan variabel
tabungan Mudharaba dan Deposito
Mudharabah
17

G. Kerangka Berpikir
Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel tabungan Mudharabah
(X1) dan Deposito Mudharabah (X2) sebagai variabel bebas sedangkan variabel
terkait (Y) Laba Bank. Tabungan Mudharabah dan deposito Mudharabah
merupakan pendapatan yang didapat oleh bank selaku penghimpun dana. Adapun
karangka berfikir dalam penilitian ini dapat dilihat pada gambar 1.1 sebagai
berikut :
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Tabungan
PYɛ
Mudharabah (X1) PyX1

Laba Bank BCA


rX1X2 Syariah (Y)

PyX2
Deposito
Mudharabah (X2)

Sumber : Penulis, 2021

Keterangan :
Variabel Independen : tabungan mudharabah (X1)
deposito mudharabah (X2)
variabel Dependen : laba Bank BCA Syariah (Y)
18

H. Hipotesis
Hipotesis pada umumnya adalah jawaban sementara yang masih harus
dibuktikan kebenaraannya di dalam kenyataan, percobaan, atau praktik, maka
hipotesis penelitian ini yaitu sebagai berikut :
H1 : Tabungan Mudharabah (X1) berpengaruh positif terhadap laba Bank
BCA Syariah periode 2016-2020.
H2 : Deposito Mudharabah (X2) berpengaruh positif terhadap laba Bank
BCA Syariah periode 2016-2020.
H3 : Secara simultan variabel Tabungan Mudharabah (X1), Deposito
Mudharabah (X2) berpengaruh positif terhadap laba Bank BCA Syariah
periode 2016-2020.
H4 : Tabungan mudharabah secara persial berpengaruh terhadap Laba
Operasional Bank BCA Syariah periode 2016-2020.

I. Landasan Teori
1. Bank Syariah
Bank syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan Prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Prinsip syariah adalah
prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang
dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan
fatwa di bidang syariah. Prinsip syariah berdasarkan fatwa yang
dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan
fatwa di bidang syariah. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau
biasa disebut financial intermediary. Artinya, lembaga bank adalah
lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang. Oleh
19

karena itu, usaha bank akan selalu dikaitkan dengan masalah uang yang
merupakan alat pelancar terjadinya perdagangan yang utama.27
Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang berdiri sendiri
sesuai dengan akad pendiriannya, bukan merupakan bagian dari bank
konvensional. Beberapa contoh bank umum syariah antara lain Bank
Syariah Mnadiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah MEGA,
Bank Syariah Bukopin, Bank BCA Syariah, dan Bank BRI Syariah. 28Pada
perkembangannya, Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha yang berdasarkan dengan prinsip syariah
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1 nomor 13 Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998.29

2. Tabungan Mudharabah
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Penarikan
dapat dilakukan dengan langsung membawa buku tabungan, slip penarikan
atau melalui ATM. Tabungan mudharabah adalah tabungan yang
dijalanakan bedasarkan akad mudharabah. Dalam hal ini bank syariah
bertindak sebagai mudharib (pengelola dana) sedangkan nasabah bertindak
sebagai shahibul mal (pemilik dana).30

27
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, cetakan ke-2 (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2015), h. 3
28
Ismail, Perbankan Syariah, (jakarta : Jl.Tambra Raya, 2011), h. 26
29
https://www.bi.go.id., diakses pada tanggal 1 maret 2021
30
Khotibul Umam, Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah, (Jakarta :PT Raja Grafindo,
2016), h. 88-89
20

Tabungan memiliki 2 prinsip yaitu, wadiah dan mudharabah.


Kedua prinsip tersebut hampir sama dengan Giro, pilihan terhadap produk
tersebut tergantung motif dari nasabah. Jika nasabah hanya ingin
menyimpan maka dapat menggunakan tabungan wadiah, sedangkan
nasabah yang memiliki keinginan untuk mendapatkan keuntungan maka
dapat menggunakan tabungan mudharabah.Tabungan dari masyarakat di
sektor perbankan dan memberikan manfaat kepada masyarakat itu sendiri
jika digunakan untuk kegiatan yang produktif (investasi).31
Berdasarkan Fatwa Syariah Dewan Syariah Nasional No:02/DNS-
MUI/IV/200 tentang tabungan yang dibenarkan secara syariah adalah yang
berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah, dengan ketentuan sebagai
berikut :32
a. Ketentuan umum berdasarkan prinsip mudharabah:
1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau
pemilik dana dan bank sebagai bertindak sebagai mudharib atau
pengelola dana.
2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya melakukan
mudharabah dengan pihak lain.
3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan
bukan piutang.
4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

31
Adiwarman karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, edisi ke-2 (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2009), h. 18
32
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),
h. 36-37
21

5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan


menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
6) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah
tanpa persetujuan yang bersangkutan.

b. Ketentuan umum berdasarkan prinsip wadiah :


1) Bersifat simpanan.
2) Simpanan bisa diambil kapan saja (on call ) atau berdasarkan
kesepakatan.
3) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian yang bersifat sukarela dari pihak bank.

3. Deposito Mudharabah
Deposito adalah bentuk simpanan yang mempunyai jumlah
minimal tertentu, jangka waktu tertentu, dan hasilnya lebih tinggi dari pada
tabungan.Nasabah membuka deposito dengan jumlah minimal tertentu
dengan jangka waktu yang telah disepakati. Jangka waktu penarikan
biasanya berkisar antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan seterusnya,
sehingga nasabah tidak dapat mencairkan dananya sebelum jatuh tempo.33
Deposito merupakan produk dari bank yang memang ditujukan
untuk kepentingan invenstasi dalam bentuk surat-surat berharga, sehingga
dalam perbankan syariah akan memakai prinsip mudharabah. Dalam
perbankan syariah imbalan yang diberikan kepada nasabah deposan adalah
bagi hasil (profit sharing) sebesar nisbah yang telah disepakati di awal
akad.34

33
Khotibul Umam, Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah ..., h.80
34
Khotibul Umam, Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah ..., h.95
22

Dapat dilihat dari segi kuasa yang diberikan kepada pengusaha


mudharabah dibagi menjadi dua jenis yaitu35:
a) Mudharabah Muthlaqah (Investasi Tidak Terikat), yaitu pihak
pengusaha diberi kuasa penuh untuk menjalankan proyek tanpa
gangguan apapun yang berkaitan dengan proyek tersebut dan tidak
terikat dengan waktu, tempat, perusahaan dan pelanggan.
b) Mudharabah Muqqayadah (Investasi Terikat), yaitu pemilik dana
membatasi memberi syarat kepada pihak bank dalam mengelola dana.
Deposito juga telah diatur dalam sebuah Fatwa DSN No.03/DNS-
MUI/2000, tanggal 1 April 200036 yang menyatakan bahwa keperluan
masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan dan dalam bidang investasi,
memerlukan jasaperbankan. Salah satu produk perbankan di bidang
penghimpunan dana dari masyarakat adalah deposito, yaitu simpanan dana
berjanga yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertantu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.37

4. Laba Bank
Pada pola pikir perusahaan laba dikategorikan menajdi tiga, yaitu
laba kotor, laba operasional, laba bersih. Laba kotor adalah nilai penjualan
berih dikurangi harga pokok penjualan. Laba operasional adalah laba nilai
penjualan bersih dikurangi dengan biaya operasional. Biaya operasional
adalah harga pokok penjualan ditambah biaya pemasaran ditambah dengan

35
Osmad Muthaher, Akuntansi Perbankan Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.
45-46
36
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),
h. 40
37
Khotibul Umam, Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah ..., h. 96
23

biaya administrasi. Sedangkan laba bersih adalah nilai penjualan bersih


dikurangi dengan total beban.38
Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk
meningkatkan dan memaksimalkan pendapatan laba, begitu pula dengan
perbankan. Bank syariah untuk menjalankan suatu usahanya maka dapat
dipastiakan terjadi proses jual-beli, simpan-pinjam. Maka dari aktivitas
yang dilakukan tersebut bank mendapatkan keuntungan. Laba operasional
sering juga disebut sebagai laba usaha yang merupaka selisi antara laba
bruto dengan biaya usaha.39
Konsep laba dalam syariah sangat di perlukan untuk menentukan
besarnya zakat yang harus dibayarkan. Tidak adanya sistem bunga bukan
berarti dalam Islam tidak biaya dari modal. Islam melarang sistem
penentuan tingkat pengembalian tetap atas modal, oleh karena itu
kaitannya dengan konsep laba, laba dijadikan dasar dalam melaksanakan
transaksi secara islami, misalnya laba atau perencanaan laba (keuntungan)
dijadikan dasar dalam beberapa produk pembiayaan dalam bank syariah.
Berikut ini beberapa aturan laba dalam konsep Islam :40
a) Adanya harta (uang yang dikhususkan untuk perdagangan)
b) Mengoperasikan modal tersebut secara interaktif dengan dasar unsur-
unsur lain yang terkait untuk produksi, seperti usaha dan sumber-
sumberalam.

38
Dewi Utari, Ari Purwanti, Darsono Prawironegoro, Manajemen Keuangan, (Jakarta :
Mitra Wacana Media, 2014), h. 1
39
Soemarso SR, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi kelima, (Jakarta: Salemba Empat, 2002),
h. 67
40
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2014),
h. 95
24

c) Memposisikan harta sebagai objek dalam pemutarannya karena


adanya kemungkinan-kemungkinan pertambahan atau pengurangan
jumlahnya.
d) Sehatnya modal pokok yang berarti modal bias dikembalikan.

J. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Penelitian ini berjudul Pengaruh Tabungan Mudharabah dan
Deposito Mudharabah terhadap Laba Bank BCA Syariah Tahun 2016-
2020, Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang berupa angka-angka atau
besaran tertentu yang sifatnya pasti, sehingga data tersebut memungkinkan
untuk dianalisis menggunakan pendekatan statistik.41Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena pendekatan kuantitatif
memusatkan pada perhatian gejala-gejala yang mempunyai karakteristik
tertentu, hakikat diantara variabel-variabel, dan dianalisis menggunakan
teori yang objektif. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
jenis data sekunder yaitu berupa laporan keuangan triwulan Bank BCA
Syariah periode 2016-2020.

2. Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek-objek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertantu yang diterapkan oleh
peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.42

41
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: CV Alfabeta, 2010), h. 42
42
Munawaroh, Panduan Memahami Metodologi Penelitian, Cetakan ke-2, (Malang:
Intimedia, 2013), h. 61
25

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank BCA Syariah
periode 2016-2020.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.43 Sampel dalam penelitian ini adalah Tabungan
Mudharabah dan Deposito Mudharabah terhadap Laba Bank BCA
Syariah periode 2016-2020.

3. Sumber Data
Data adalah bahan mentah yang diolah untuk menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif, sehingga
dapat menunjukkan fakta.Atau disebut juga kumpulan fakta, angka, atau
segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya untuk dapat digunakan
sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan.44Jadi, data merupakan
bahan keterangan tentang suatu obyek penelitian yang diperoleh di lokasi
penelitian.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yaitu berupa laporan keuangan Bank BCA Syariah yang
mempublikasikan laporan keuangan periode 2016-2020. Sumber data ini
menggunakan data yang diperoleh dari laporan keuangan yang bersumber
resmi dari website Bank BCA syariah www.bcasyariah.co.id.45

43
Sugiyono, Metode penelitian Kombinasi, (Bandung : Alfabeta, 2012),h.120
44
Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, Dilengkapi Perhitungan Manual
dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2014), hal. 128
45
BCA Syariah, Laporan Keuangan Publikasi Bank BCA Syariah, Di akses melalui
https://www.bcasyariah.co.id/laporan-keuangan/tahunan/2019-3/ diakses pada minggu, 07
Februari 2021, Pukul 23:15 WITA
26

4. Teknik Pengumpulan
Data diartikan sebagai kenyataan yang ada dan berfungsi sebagai
bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat, keterangan yang benar,
dan keterangan atau bahan yang dipakai untuk penalaran dan penyelidikan.
Data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau sebuah keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang
menyunjukan fakta. Teknit pengumpulan data yang dilakukan adalah
observasi dan dokumentasi :
a. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adaalah memilih
hal-hal yang diamat. Observasi dibagi menjadi dua, yaitu observasi
langsung dan observasi tidak langsung. Observasi tidak langsung
adalah penulis hanya melakukan pengamatan dan pengumpulan data
dari laporan keuangan publikasi Bank BCA Syariah periode 2016-
2020. Dengan menggunakan variabel-variabel Tabungan
Mudharabah, Deposito Mudharabah, dan laba operasional.

b. Dokumen
Dokumen yang dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan data
sekunder laporan keuangan triwulan Bank BCA Syariah yang telah
dipublikasikan. Laporan tahunan (annual report) dan laporan tabungan
dan deposito mudharabah selama 2016-2020 dalam jumlah triwulan.
Alasan diguakannya metode ini adalah data yang diperoleh sudah
terjadi dan sudah dalam bentuk dokumen.
27

5. Metode Analisis Data


Analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia
kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab
rumusan masalah dalam penelitian. Metode pengolahan yang digunakan
dalam penelitian adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah
metode yang digunakan untuk penyajian hasil penelitian dengan
pengelolaan dan penyajian data.46
Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis. Penelitian
ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh antara bagi hasil tabungan
mudharabah dan deposito mudharabah terhadap laba operasional PT.
Bank BCA Syariah. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur
dengan bantuan Microsoft Office Excel.

a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum
dan nilai minimum. Statistik Deskriptif ini menggambarkan sebuah
data menjadi informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami dalam
menginteprestasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik
deskriptif dalam penelitian juga menjadi proses transformasi data
dalam bentuk tabulasi. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan
dan penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik.47

46
Habibi Ahmad, Modul Pratikum Metodologi Penelitian Ekonomi Jurusan Ekonomi Islam,
(2009), h. 25
47
V. Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi (Yogyakarta: Pustaka Baru
Press, 2015), h. 39
28

b. Uji Analisis Jalur


Uji analisis jalur digunakan untuk menganalisis hubungan kausal
antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan
tidak langsung variabel terhadap sebuah variabel akibat.48
Model kausal yang akan dianalisis dengan analisis jalur harus
dibuat terlebih dahulu sebelum pelaksanaan penelitian atau sebelum
pelaksanaan analisis data. Setelah secara konseptual serta berdasarkan
pada suatu kerangka pemikiran, maka baru dapat dinyatakan secara
jelas bagaimana hubungan kausal antara variabel penelitian.49
Beberapa asumsi yang digunakan pada analisis jalur adalah sebagai
berikut :
1) Hubungan antar variabel harus linier dan aditif.
2) Semua variabel residu tidak punya korelasi satu sama lain.
3) Pola hubungan antar variabel adalah rekusif atau hubungan
yang tidak melibatkan arahan pengaruh yang timbale balik.
4) Tingkat pengukuran semua variabel sekurang-kurangnya
adalah interval.
Adapun beberapa langkah-langkap analisis jalur adalah sebagai
berikut :
1) Pertanyaan penelitian
a) Apakah tabungan mudharabah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap laba Bank BCA Syariah Periode 2016-
2020?

48
Suliyanto, Ekonomi Terapan, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011), h. 248
49
Suliyanto, Ekonomi Terapan..., h. 249
29

b) Apakah deposito mudharabah berpengaruh positif dan


signifikan terhadap laba Bank BCA Syariah Periode 2016-
2020?
c) Apakah tabungan mudharabahdan deposito mudharabah
berpengaruh positif dan signifikan secara simultan
terhadap laba Bank BCA Syariah Periode 2016-2020?
d) Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap laba
Bank BCA Syariah periode 2016-2020 ?

2) Hipotesis
a) H1 : Tabungan Mudharabah (X1) berpengaruh positif
terhadap laba Bank BCA Syariah periode 2016-2020.
b) H2 : Deposito Mudharabah (X2) berpengaruh positif
terhadap laba Bank BCA Syariah periode 2016-2020.
c) H3 : Secara simultan variabel Tabungan Mudharabah
(X1), Deposito Mudharabah (X2) berpengaruh positif
terhadap laba Bank BCA Syariah periode 2016-2020.
d) H4 : Tabungan mudharabah secara persial berpengaruh
terhadap Laba Operasional Bank BCA Syariah periode
2016-2020.

3) Kriteria Pengujian
Kriteria pengujian hipotesis satu sampai empat menggunakan
uji satu ujung sebelah kanan sehingga kriteria pengujiannya
adalah sebagai berikut :
 H0 : tidak dapat ditolak jika ttabel ≤ thitung.
 Ha : diterima jika thitung > ttabel.
30

4) Analisis Data
a) Menggambar diagram jalur (path diagram).
b) Menghitung koefisien korelasi antar variabel.
c) Menghitung matriks invers antar variabel bebas.
d) Menghitung koefisien jalur.
e) Menghitung besarnya nilai koefisien determinasi(R2).
f) Menghitung koefisien pengaruh variabel lain.
g) Menghitung besarnya nilai Fhitung.
h) Menghitung besarnya nilai thitung.
i) Apabila ada variabel yang tidak signifikan dan perlu
dilakukan perbaikan model, maka variabel tersebut akan
di-triming, yaitu dikeluarkan dari proses analisis untuk
kemudian dianalisis lagi dengan langkah yang sama
dengan langkah-langkah sebelumnya.
j) Menghitung pengaruh secara proporsional.50

c. Koefisien Determinasi (R2)


Nilai koefisien determinasi (R2) menujukkan presentase
variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
persamaan regresi yang dihasilkan.51koefisien determinasi yang
dinotasikan dengan R2. Determinasi (R2) mencerminkan
kemampuan variabel dependen.Tujuan analisis ini adalah untung
menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi
dari total variasi tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel
penjelasnya. Semakin tinggi R2maka semakin besar proporsi dari
50
Suliyanto, Ekonomi Terapan..., h. 250-257
51
Algifari, Analisis Regresi, (Yogyakarta: STIE YKPN,2013), h. 45
31

total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel


independen.52

d. Uji Hipotesis
1) Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan
variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika variabel
bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel
tergantung maka model analisis jalur masuk dalam krietiria
cocok atau fit.53 Langkah-langkah pengujian :
a) Menentukan formulasi hipotesis penelitian
H0 : β1 = β2 = β3 = 0 (variabel tabungan
mudharabah, deposito mudharabah secara simultal tidak
berpengaruh terhadap laba operasional Bank BCA
Syariah).
Ha : β1 ≠β 2 ≠β 3 ≠ 0 (variabel tabungan mudharabah,
deposito mudharabah secara simultan berpengaruh
terhadap laba operasional Bank BCA Syariah).

b) Menentukan kriteria penerimaan hipotesis dengan


membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
H0 diterima jika nilai Fhitung ≤ Ftabel atau nilai sig > α
Ha diterima jika nilai Fhitung > Ftabel atau nilai sig ≤ α

c) Menentukan nilai signifikansi sebesar 5% (0,05)

52
Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi...,h.228
53
Suliyanto, Ekonomi Terapan, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011), h. 55
32

Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini


adalah sebesar 95% pada level 0,05alpha 5%. Artinya,
kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan
mempunyai probabilitas 95% dan toleransi kesalahan
5%.
d) Menghitung nilai Fhitung dengan rumus sebagai berikut :
( n−k−1 ) R2 Y ( X 1 X 2 X 3 X i)
F=
k ¿¿

e) Menghitung nilai Ftabel dengan rumus sebagai berikut :


n−k−1
Ftabel =
k

Keterangan :
k = jumlah variabel
n = jumlah sampel54

f) Kesimpulan
I. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha
ditolak berarti tabungan mudharabah dan deposito
mudharabah tidak berpengaruh secara bersama-
sama atau simultan terhadap laba operasional Bank
BCA Syariah.
II. Jika signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima berarti tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah berpengaruh secara bersama-
sama atau simultan terhadap laba operasional Bank
BCA Syariah.
54
Suliyanto, Ekonomi Terapan..., h. 250
33

2) Uji Hipotesis secara parsial (Uji t)


Uji statistik t pada dasarnya menujukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual
dalam menerangkan variase variabel dependen.55 Uji t
digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh dari masing-
masing variabel independen yang terdiri atas efisiensi modal
kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas yang merupakan
variabel dependenya. Seperti halnya dengan uji hipotesis secara
simultan, pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial
juga didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari
hasil pengolahan data. Langkah-langkah pengujian :
a) Menentukan hipotesis penelitian
H0 : β1 = 0 (tabungan mudharabah tidak berpengaruh
terhadap laba operasional Bank BCA Syariah).
Ha : β1 ≠ 0 (tabungan mudharabah berpengaruh
terhadap laba operasional Bank BCA Syariah).
H0 : β1 = 0 (deposito mudharabah tidak berpengaruh
terhadap laba operasional Bank BCA Syariah).
Ha : β1 ≠ 0 (deposito mudharabah berpengaruh
terhadap laba operasional Bank BCA Syariah).
H0 : β1 = 0 (tabungan mudharabah dan deposito
mudharabah tidak berpengaruh terhadap laba
operasional Bank BCA Syariah).

55
Imam Ghozali, Op.Cit. hlm. 97
34

Ha : β1 ≠ 0 (tabungan mudharabah dan deposito


mudharabah secara simultan berpengaruh terhadap laba
operasional Bank BCA Syariah).

b) Menentukan kriteria penerimaan hipotesis dengan


membandingkan nilai thitung dengan ttabel
H0 diterima jika nilai thitung ≤ ttabel atau nilai sig > α
Ha diterima jika nilai thitung > ttabel atau nilai sig ≤ α56

c) Menentukan nilai signifikansi sebesar 5% (0,05)


Dalam penelitian ini digunakan taraf signifikansi sebesar
0,05 (α=5%).

d) Menghitung nilai thitung dengan rumus sebagai berikut :


PYXi
t=
√ ( 1−R 2 YXi ) Cii
(n−k −1)

e) Menghitung nilai ttabel(nilai kritis) dengan rumus sebagai


berikut :
ttabel = (α ; n-k-1)

Keterangan :
α = tigkat kepercayaan
n = jumlah sampel
56
V. Wiratna Sujarweni, Statistik Untuk Bisnis & Ekonomi, (Yogyakarta: Pustaka Baru
Press, 2015), h. 162.
35

k = jumlah variabel57

f) Kesimpulan
I. Jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha
diterima berarti variabel tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah secara persial berpengaruh
terhadap variabel Laba Bank BCA Syariah periode
2016-2020.
II. Jika nilai thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha
ditolak berarti variabel tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah secara persial tidak
berpengaruh terhadap variabel Laba Bank BCA
Syariah periode 2016-2020.

57
Suliyanto, Ekonomi Terapan..., h. 250
36

K. Sistematis Penulisan
Untuk memudahkan dalam mengkaji dan memahami secara keseluruhan
penelitian ini, maka penulis menguraikan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I yaitu berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, dan
sistematika penulisan.
BAB II terdiri dari landasan teori yang menjelaskan secara rinci tentang
gambaran umum mengenai bank syariah, deposito mudharabah, tabungan
mudharabah, dan laba Bank BCA Syariah beserta penguraian teori secara
mendetail yang akan menunjang teori dari variabel dan objek penelitiannya.
BAB III yaitu metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, objek
penelitian, teknik pengumpulan data, variabel dan instrument pengumpulan data,
dan teknik analisa data.
BAB IV meliputi gambaran umum objek penelitian, deskripsi hasil
penelitian, dan pembahasan
BAB V yang meliputi simpulan dan implikasi.
37

DAFTAR PUSTAKA
Buku

Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada. 2013.

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, edisi ke-2. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada. 2009.

Ahmad Habibi, Modul Pratikum Metodologi Penelitian Ekonomi Jurusan


Ekonomi Islam. 2009.

Algifari, Analisis Regresi. Yogyakarta: STIE YKPN. 2013.

Dr. Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Rajagrafindo


Persada. 2014.

Dewi Utari, Ari Purwanti, Darsono Prawironegoro, Menejemen Keuangan.


Jakarta: Mitra Wacana Media. 2014.

Drs. Ismail,Perbankan Syariah. Jakarta : Jl.Tambra Raya.2011.

Frianto Pandia, Manajemen Dana dan Kesehatan Bank, Cetakan 1. Jakarta:


Rineka Cipta. 2012.

Khotibul Umam, Perbankan Syariah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2017.

Khotibul Umam, Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah. Jakarta :PT Raja
Grafindo. 2016.

Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis Islam Pendekatan


Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2013.

Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah. cetakan ke-2. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada. 2015.

Osmad Muthaher, Akuntasi Perbankan Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012.

Pedoman Karya Ilmiah IAIN Samarinda, 2015.


38

Soemarso SR, Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi kelima.Jakarta: Salemba


Empat.2002.

Sugiyono, Metode penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta. 2012.

Siregar Syofian, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, Dilengkapi Perhitungan


Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT. Raja Grafindo. 2014.

Sujarweni Wiratna, Metedologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Edisi Pertama.


Yogyakarta: Pustakabarupress. 2015.

Sujarweni Wiratna V, Metodelogi Penelitian Bisnis & Ekonomi.Yogjakarta:


Pustaka Baru Press. 2014.

Suliyanto, Ekonomi Terapan. Yogyakarta: CV. Andi Offset. 2011.

V. Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:


Pustaka Baru Press. 2015.

Wiratna Sujarweni, Metedologi Penelitian Bisnis & Ekonomi, Edisi Pertama.


Yogyakarta: Pustakabarupress, 2015.

Jurnal

Feby Ayu Amalia, “Investasi tabungan di bank syariah dalam presektif hukum
ekonomi Islam”, Jurnal Ilmu Syari’ab dan Perbankan Islam, Vol. 4.No. 1,
Juni, 2019.

Mutiara Dwi Sari, Zakaria Bahari, Zahri Hamat, “History Of Islamic Bank in
Indonesia:Issues Behind Its Establishment”,Internasional Journal of
Finance and Banking Research,Vol. 2, No. 5. 2016

Muhammad Tho’in & Iin Emy Prastiwi,“An Analysis the Rupiah Exchange Rates
Effect Against the American Dollar and Inflation Against the Growth of
Islamic Banking Mudharabah Deposits in Indonesia”. Internasional journal
of Islamic Business and Economis. ISSN:2599-3216. E ISSN: 2615-420X,
June. 2019
39

Novi Fadhila, “Pengaruh Perkembangan Jumlah Tabungan, Deposito dan bagi


Hasil terhadap jumlah Pembiayaan perbankan Syariah di Sumatera Utara”.
Jurnal Ilman. vol.5. No.1. pp.41-52. Februari 2015.

Novi Fadhila, “Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah Terhadap Laba


bank Syariah Mandiri”. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis. Vol. 15. No. 1.
Maret. 2015.

Rizal, “Pengaruh Tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah Terhadap


Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri Syariah”. Jurnal Lembaga
Keuangan dan Perbanka. vol.3, No.1. Januari-Juni 2018.

Sri Rahayu, Rahmadani Siregar, “Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharaba,


Suku Bunga Berjangka Bank Inodnesia dan Inflasi Terhadap Jumlah
Deposito Mudharabah PT.Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah”.Jurnal
Riset Akuntansi Multiparadigm (JRAM). Vol. 5.No. 1, Januari. 2018.

Taufiq Risal, Austin Alexander. “Pengaruh Persepsi Bagi Hasil, Promosi dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Penggunaan Jasa Perbankan Syariah
Tabungan Mudharabah Pada Mahasiswa Universitas Potensi utama”.
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 3, No.2 2019.

Skripsi

Fifi Rosiana Ningsih, “Pengaruh Tabungan Mudharabah dan Deposito


Mudharabah terhadap Laba Operasional pada PT. Bank BRI Syariah
periode triwulan tahun 2012-2014.

Faban Ahmad Gufrorobby, “Pengaruh Jumlah tabungan Mudharabah dan jumlah


Deposito Mudharabah terhadap Pembiayaan Mudharabah di PT. Bank
Mega Syariah Tahun 2014-2017”.UIN Sunan Gunung Djati, 2018.

Ima Fatmawati,”Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,Musyarakah


Dan Ijarah Terhadap Laba Bersih Bank Umum Syariah Di Indonesia,”
Jurnal, Fakultas Ekonomi, “Universitas Jember,” Jember, 2016.

Romita Yunia Imanah, “Pengaruh Bagi Hasil tabungan Mudharabah dan Deposito
Mudharabah terhadap Laba Bank Umum Syariah Tahun 2017-2018”. IAIN
Ponorogo. 2020.
40

Tita Mustika, “Pengaruh tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah


terhadap laba operasionalpada PT. Bank Mega Syariah Tahun 2014-2016.
“UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2018”

WEB

https://www.bi.go.id.

https://www.bcasyariah.co.id/laporan-keuangan/triwulan/2015-2/

https://investorsyariah.id/bca-syariah/

Otoritas Jasa Keuangan, Sejarah bank syariah di Indonesia,


https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Sejarah-
Perbankan-Syariah.aspx.

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan


Syariah. Diakses melalui https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-
syariah/Pages/PBS-dan-Kelembagaan.aspx.

Anda mungkin juga menyukai