Anda di halaman 1dari 40

Manfaat Buku

Buku pegangan ini berisi informasi sederhana tentang


prinsip-prinsip rancangan dan konstruksi yang baik. Informasi
tersebut ditujukan kepada pemilik rumah, perancang,
kontraktor dan pengawas bangunan. Uraian informasi
dilengkapi dengan peraturan standar minimum konstruksi
rumah untuk memenuhi kinerja konstruksi tahan gempa di
Nias.

Buku ini memuat banyak foto untuk memudahkan pemahaman


konsep disain dan konstruksi bangunan. Foto tersebut diambil
dari pelaksanaan konstruksi di Aceh dan Nias sejak terjadinya
musibah tsunami pada 26 Desember 2004 dan gempa besar
pada 28 Maret 2005. Aceh, Nias dan kawasan pantai barat
Sumatera merupakan wilayah yang rentan gempa dan tsunami
serta rawan tergenang banjir jika ada curah hujan besar yang
Buku Pegangan datang secara mendadak. Prinsip-prinsip yang dikemukakan
Disain dan Konstruksi Bangunan Rumah pada buku ini dirancang untuk mengurangi kerawanan atas
bencana alam tersebut.
Sederhana yang Baik
di Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias Kelemahan struktural dalam pelaksanaan konstruksi akan
membawa kepada cedera serius dan kematian, juga kerugian
oleh harta ketika bencana alam menerjang walaupun disain rumah
tersebut baik, dengan warna yang indah.
Pada wilayah rawan gempa, prinsip rancang bangun dan
prinsip pelaksanaan konstruksi sama pentingnya untuk
dilaksanakan.

Mari kita membangun budaya keselamatan, tidak sekadar


BRR-UNDP-UNSYIAH membangun dengan murah tapi membangun sedemikian rupa
Juli 2006 agar keluarga dan harta kita selamat ketika bencana alam
datang.

1 2
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bangun kembali yang lebih baik (Build Back Better)
merupakan konsep yang tepat untuk menggambarkan kondisi Manfaat Buku 1
rehabilitasi dan rekonstruksi yang ingin dicapai. Sudah pada Kata Pengantar 2
tempatnya jika peluang membangun secara komprehensif –
yang tidak mungkin terulang lagi ini—dilakukan dengan baik Prinsip-prinsip Disain 5
dan bertanggungjawab. Para donor telah mengucurkan 1. Pondasi 5
berbagai bantuan baik dana maupun barang dan jasa, oleh 2. Bangunan membutuhkan struktur yang koheren 8
karena itu membangun dengan baik dan bertanggungjawab 3. Menyambung dinding ke struktur atap 17
adalah cara yang terhormat untuk berterimakasih. 4. Mengikat dinding ke struktur bangunan 23
5. Ikatan rangka atap 29
Pembangunan perumahan merupakan salah satu tolok ukur 6. Cross bracing pada dinding dan atap 32
keberhasilan rehabilitasi-rekonstruksi di Nias karena rumah 7. Prinsip drainase 35
adalah kebutuhan primer manusia. Oleh karena itu dapat 8. Ketinggian rumah 36
dipahami jika kegiatan pembangunannya dilakukan dengan
kecepatan pelaksanaan yang sangat tinggi. Namun demikian Prinsip-prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan 40
kredo build back better harus tetap jadi landasan kerja. 1. Pondasi 41
Dalam hal ini build back better berarti pembangunan 2. Pasir dan kerikil 47
perumahan dengan kualitas konstruksi yang lebih baik dari 3. Campuran beton 54
yang sudah ada dan memiliki kinerja konstruksi tahan gempa 4. Membuat kolom 55
dan tsunami. 5. Tulangan perkuatan 61
6. Atap 63
Kualitas konstruksi rumah yang baik bisa dicapai dengan 7. Mengikatkan dinding ke struktur 67
mengikuti prinsip dan pelaksanaan konstruksi bangunan 8. Sumur dan tanki septik 69
rumah sederhana yang baik seperti diuraikan dalam buku ini.
Peraturan Standar Minimum Konstruksi Rumah 72

Daftar Butir-butir Pengawasan Konstruksi Rumah 78


Kuntoro Mangkusubroto

3 4
Prinsip-prinsip disain
Prinsip-prinsip Disain

1. Pondasi.
▪ Diatas tanah jenis apa bangunan
didirikan: pasir, lempung atau batuan?

▪ Tanah dibawah bangunan harus


mendukung beban berat bangunan
tersebut. Jika tanah tidak keras, maka
ukuran pondasi harus diperluas agar
beban terbagi kepada bidang yang lebih
besar.

▪ Tanah untuk perletakan pondasi harus


dalam kondisi kering yang baik, dan tidak
tergenang air.
Mengapa Tidak Baik?
▪ Tanah berpasir yang tergenang akan
mengalami likuifaksi* ketika gempa 9 Bangunan didirikan diatas tanah berawa sehingga
sehingga struktur bangunan akan tergenang air ketika hujan.
9 Pondasi dalam tanah yang selalu basah akan lemah jika
tenggelam. terjadi gempa.

* sifat pasir jenuh air yang mencair ketika mengalami getaran atau
pembebanan mendadak.

5 6
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

2. Bangunan membutuhkan struktur yang


koheren.
▪ Struktur yang regular.
▪ Balok keliling diatas kusen pintu dan
jendela (balok lintel) yang terikat dengan
kolom.
▪ Balok keliling diatas dinding (ring balok)
dan terikat dengan kolom.
▪ Dinding segitiga (layar) harus diperkuat
secara struktural.
Mengapa Tidak Baik?

9 Rumah dalam keadaaan setengah jadi yang dibangun


dengan baik namun dengan pondasi buruk.
9 Akibat gempa yang kuat, tanah pada pondasi mengalami
likuifaksi, dan beban bangunan tersebut menyebabkan
sebagian rumah amblas.

7 8
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

Rangka struktur beton bertulang

Mengapa Lebih Baik?


Mengapa Lebih Baik?
9 Bangunan memiliki struktur regular sehingga selamat dari
terjangan tsunami, padahal bangunan disekitarnya telah
9 Ilustrasi prinsip disain struktur yang baik.
runtuh.
9 Rangka lengkap dan disekeliling bangunan terikat dengan
9 Struktur kolom dan lantai terhubungkan dengan baik,
dinding dan struktur atap.
demikian juga balkon didukung dengan baik.
9 Semua pintu dan jendela mempunyai balok diatasnya
yang berfungsi menahan beban dinding diatasnya dan
memperkuat kolom.
9 Bagian atas dinding diikatkan ke kolom dengan ringbalk
beton bertulang.
9 Dinding layar diperkuat kolom beton.

9 10
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

Mengapa Tidak Baik?

Mengapa Lebih Baik? 9 Kolom dicetak secara bertahap sehingga menghasilkan


celah yang memungkinkan terjadinya korosi pada
tulangan kolom.
9 Bangunan dengan struktur yang baik. 9 Pengecoran kolom setelah dinding didirikan menjadikan
9 Semua prinsip-prinsip diatas dipenuhi. ruang yang tersisa menjadi terbatas sehingga ukuran
9 Pondasi baik dan 2 balok keliling berhubungan dengan kolom terlalu kecil.
kolom, baik diatas pintu dan jendela (balok lintel) 9 Tidak ada balok lintel diatas kusen jendela, sehingga
maupun diatas dinding (ringbalk). dinding membebani kusen.
9 Kondisi ini membuat bangunan tidak mampu menahan
goncangan lateral dari gempa, dan jika kayu kusen
keropos maka dinding akan retak dan kemungkinan runtuh
karena tidak ada lagi penahannya.

11 12
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

Mengapa Tidak Baik?


Mengapa Tidak Baik?

9 walaupun memiliki ringbalk diatas dinding dan kolom


yang baik. Setelah gempa, walaupun bangunan ini baru 9 Bangunan ini tidak memiliki ikatan antara dinding dan
didirikan dan belum tuntas, dinding-dindingnya telah kolom sehingga gaya lateral gempa akan membuat
retak secara diagonal mulai dari ujung-ujung jendela. dinding retak dan akan sulit diperbaiki.
Dalam situasi ini bangunan sulit untuk diperbaiki.

13 14
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

Hubungan bangunan rangka kayu dengan rangka


beton/setengah dinding bata.

Mengapa Lebih Baik?

9 Pelaksanaan konstruksi baik. Struktur rangka kayu yang didudukkan pada rangka beton
9 Kolom bertulang untuk memperkuat dinding segitiga di atau dinding bata (setengah dinding) harus diikat dengan
bagian terluar bangunan sehingga tidak akan runtuh jika angkur. Angkur berupa dudukan pelat besi (bracket), seperti
ada goncangan gempa atau terjangan tsunami. pada gambar kiri, terbuat dari baja tahan karat, harus dicor
9 Dinding-dinding terluar bangunan semacam ini harus pada struktur bangunan sehingga menjadi satu kesatuan
selalu diperkuat, jika tidak maka akan runtuh pada saat struktural mulai dari dinding hingga pondasi. Kolom kayu
terjadi gempa. harus dibaut pada dudukan pelat besi, seperti gambar kanan,
dan dicor pada elemen beton (dinding, balok atau sloof).

15 16
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

3. Menyambungkan dinding ke struktur atap.

▪ Tulangan kolom harus mencuat dari


bagian atas kolom dan dikaitkan ke
rangka atap untuk memperoleh kekuatan
struktural, atau rangka atap harus diikat
dengan strap (pelat) besi ke struktur
dinding.

Mengapa Lebih Baik?

9 Ilustrasi pengikatan rangka atap pada struktur bangunan.


9 Rangka atap harus didirikan diatas kolom dengan tulangan
kolom sebaiknya mencuat dari atas kolom dan
dibengkokkan untuk mengikat struktur atap dan struktur
dinding.
9 Strap atau pelat besi dapat digunakan untuk maksud ini
terutama pada bangunan berstruktur kayu.

17 18
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

Mengapa Tidak Baik?

Mengapa Lebih Baik?


9 Rangka atap tidak diletakkan diatas kolom atau diikatkan
ke struktur bangunan.
9 Tulangan kolom dikaitkan pada kuda-kuda untuk 9 Besi tulangan ditekuk agar tidak mengganggu rangka atap
mengikatkan struktur bangunan dengan struktur atap. Ini
adalah suatu hal yang penting pada kawasan yang rawan Bagaimana Lebih Baik?
gempa dan angin untuk menjaga kesatuan bangunan .
rumah ketika terjadi bencana alam. Ringbalk pada
bangunan diatas masih belum dilaksanakan konstruksinya. 9 Besi tulangan digunakan untuk mengikatkan struktur atap
dengan struktur dinding.

19 20
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

Mengapa Tidak Baik?


Mengapa Tidak Baik?

9 Rangka atap dikerjakan dengan baik, namun tidak ada


ikatan antara rangka atap tersebut dengan struktur 9 Perkuatan dinding segitiga (layar) tidak menggunakan
bangunan. tulangan dengan panjang yang cukup sehingga kurang
9 Rangka atap hanya diletakkan diatas dinding bangunan memberikan kekuatan pada keseluruhan dinding layar
sehingga akan sangat mudah tergeser karena angin 9 Layar tidak dapat diikatkan ke balok atap.
maupun gempa dan tsunami.

21 22
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

4. Mengikatkan dinding ke struktur bangunan.

▪ Dinding-dinding harus diikat ke struktur


bangunan sehingga keduanya tidak
bergerak sendiri-sendiri ketika gempa
atau tsunami terjadi.

▪ Ikatan dinding harus dikaitkan kedalam


struktur dinding (kolom dan atau sloof).

Mengapa Lebih Baik?

9 Pelaksanaan konstruksi baik.


9 Ilustrasi bangunan rangka kayu, dimana pengikat besi
(angkur) digunakan untuk mengikat dinding ke rangka
kayu utama.
9 Angkur besi pengikat dinding dipasang dengan jarak 40
cm (diameter minimum 10 mm).

23 24
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

Mengapa Lebih Baik?

Mengapa Lebih Baik?


9 Angkur dicetak ke kolom untuk diikatkan dengan dinding.
9 Angkur berjarak 40 cm mulai dari bagian bawah hingga
9 Pelaksanaan konstruksi baik. atas dinding. Namun demikian pada gambar tersebut
9 Ilustrasi bangunan rangka beton bertulang, dimana terlihat bahwa ujung angkur tidak dibengkokkan.
pengikat besi (angkur) digunakan untuk mengikat dinding
ke struktur utama bangunan. Angkur besi pengikat
dinding dipasang dengan jarak 40 cm (diameter minimum
8 mm) dan dibengkokkan pada ujungnya. Angkur
semacam ini juga dipasang pada kusen-kusen.

25 26
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

Mengapa Tidak Baik?


Mengapa Tidak Baik?

9 Tidak adanya ikatan antara dinding dan kolom.


9 Tidak adanya ikatan antara kolom dan dinding sehingga.
Î kolom bangunan utama tidak dapat mendukung
bidang dinding terlepas dari kolom
dinding bangunan,
Î ketika tsunami mendera, bangunan utama (2 lantai
pada bagian kiri) masih berdiri namun bangunan
tambahannya (bagian kanan) runtuh.

27 28
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

5. Ikatan rangka atap.

▪ Sambungan rangka atap harus dibaut


dan diikat dengan strap atau pelat besi,
sehingga tetap fleksibel tapi tidak akan
runtuh sebagai akibat deraan kekuatan
alam.

Mengapa Lebih Baik?

9 Strap atau pelat besi mengikat beberapa bagian pada


sambungan rangka atap sehingga bagian-bagian tersebut
akan bergerak sebagai satu kesatuan ketika ada beban
gempa atau tsunami.

29 30
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

6. Cross bracing (perkuatan silang) pada


dinding dan atap.

▪ Untuk menahan kekuatan lateral


(horisontal), dinding dan struktur atap
memerlukan cross bracing (perkuatan
silang), terutama jika struktur terbuat dari
kayu.

▪ Ini adalah prinsip utama dari bangunan


tradisional.

Mengapa Lebih Baik?

9 Penggunaan strap atau pelat besi pada puncak rangka


atap.
9 Rangka atap (gording) sebaiknya didukung oleh blok kayu
(klos) dan bukan sekadar paku sebagai penyangga atau
dipakukan ke gording.

31 32
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

Mengapa Lebih Baik?


Mengapa Lebih Baik?

9 Praktek rumah yang baik.


9 Rumah tradisional Nias, terbukti mampu bertahan dari 9 Sistem cross bracing (perkuatan silang) untuk dinding dan
deraan banyak gempa, memiliki perkuatan silang pada kolom dibawah rumah pada bangunan kayu.
keseluruhan bangunan. 9 Sistem cross bracing memberikan kekuatan melawan gaya
lateral sehingga bangunan tidak roboh kesamping namun
9 Memiliki banyak jumlah kolom pendukung dibawah rumah tetap kokoh bergerak sebagai satu kesatuan. Sistem ini
dan pada dinding, dan banyak perkuatan silang dalam digunakan pada bangunan tradisional Nias dan perlu
berbagai arah pada bagian bawah bangunan untuk diterapkan pada bangunan modern.
menahan pergerakan atau gaya lateral.

33 34
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

7. Prinsip drainase. 8. Ketinggian rumah.

▪ Kawasan dengan curah hujan yang tinggi ▪ Lantai rumah harus lebih tinggi dari
membutuhkan perencanaan drainase permukaan tanah disekitarnya.
untuk pengaliran air hujan dari atap ke
saluran diluar rumah. ▪ Peninggian ekstra dibutuhkan pada
kawasan yang rawan seperti misalnya
▪ Tinggi permukaan drainase harus pada lokasi yang berdekatan dengan laut
diperhitungkan dalam perencanaan atau alur perairan yang sering mengalami
sehingga air hujan dapat teralirkan dan banjir.
tidak menggenang disekitar rumah yang
memungkinkan berkembangnya larva
nyamuk.

▪ Jika diperlukan, permukaan drainase


dapat ditutup untuk memungkinkan
manusia dan kendaraan melintasinya.

▪ Selokan perlu mempunyai bentuk V pada


dasarnya untuk mengurangi akumulasi
air ketika ketinggian airnya tidak sesuai
dengan kondisi yang diperkirakan.

35 36
Prinsip-prinsip disain Prinsip-prinsip disain

Mengapa Lebih Baik?


Mengapa Lebih Baik?

9 Ketinggian rumah yang baik.


9 Ketinggian rumah pada kawasan yang rawan tsunami 9 Bangunan yang lebih besar dari gambar sebelumnya
memadai. namun dengan kolom-kolom landasan yang sama baiknya.
9 Rumah-rumah didirikan diatas struktur kolom beton 9 Bangunan ini menggunakan pondasi rakit beton untuk
bertulang yang dirancang untuk menahan gaya lateral menyebarkan beban pada pondasi diatas tanah lembek.
melalui perkuatan sudut pada bagian atas kolom.

37 38
Prinsip-prinsip disain
Prinsip-prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

Rancangan bangunan mungkin telah


menerapkan prinsip-prinsip rancangan yang
baik, namun cara pelaksanaan konstruksi yang
tidak benar akan menyebabkannya tidak
mampu bertahan dalam guncangan gempa dan
terjangan tsunami.

Bagian ini menjelaskan tentang prinsip


konstruksi yang benar dan panduan memilih
bahan bangunan yang baik.

Mengapa Tidak Baik?

9 Pembangunan yang tidak benar


9 Bangunan-bangunan baru dibangun pada lahan yang
anjlok karena gempa sehingga rawan terhadap genangan
air sungai dan laut.

Bagaimana Lebih Baik?

9 Rumah dibangun diatas tiang (rumah panggung).

39 40
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

1. Pondasi.

▪ Pondasi hanya boleh didirikan pada


tanah keras.

▪ Hanya batu pecah yang boleh digunakan


pada pondasi, bukan batu sungai yang
bulat atau batu karang pantai yang bulat.
Batu sungai dapat digunakan jika telah
dipecah-pecah.

▪ Adukan semen yang cukup diperlukan


untuk campuran mortal sehingga batu-
batu pecah tersebut menyatu menjadi Mengapa Tidak Baik?
pondasi yang solid dan tidak menurun
secara tidak merata ketika terbebani.
9 Pondasi tidak memiliki tulangan kolom yang seharusnya
menyatu dengan pondasi.
▪ Angkur harus dipasang untuk mengikat
dasar kolom dengan pondasi.

41 42
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

Mengapa Lebih Baik? Mengapa Tidak Baik?

9 Bahan bangunan yang baik untuk pondasi: batu pecah. 9 Bahan bangunan pondasi yang tidak baik.
9 Bahan bangunan ini berupa karang yang keras, dengan 9 Batu sungai bulat atau batu karang bulat tidak baik untuk
ukuran dan bentuk yang tepat, sehingga tidak akan pondasi karena akan tergelincir ketika disusun.
tergelincir ketika ditumpuk.
9 Jika diletakkan dan disusun dengan baik serta direkatkan Bagaimana Lebih Baik?
dengan semen yang cukup maka akan menghasilkan
pondasi yang baik. 9 Batu bulat perlu dipecahkan agar satu dengan yang
lainnya saling mengunci dan tidak menggelincir ketika
disusun.

43 44
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

Mengapa Lebih Baik?


Mengapa Tidak Baik?

9 Pondasi beton yang baik.


9 Pondasi ini lemah karena menggunakan banyak batu bulat 9 Pondasi dari bangunan ini didirikan diatas tanah pasir, dan
yang disusun sembarangan dan tidak diikat dengan telah dilaksanakan dengan baik dengan menggunakan
adukan semen secara memadai. adukan semen yang cukup.
9 Pondasi seperti ini akan bergerak secara tidak merata 9 Tapak ini juga sudah memiliki drainase yang baik untuk
untuk menyesuaikan dengan beban konstruksi, akibatnya mengurangi kemungkinan likuifaksi.
dinding dan lantai akan retak.

45 46
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

2. Pasir dan kerikil.

▪ Pasir karang tidak boleh digunakan dalam


konstruksi karena mengandung bahan
Ce.

▪ Pasir kasar harus diayak untuk


menghilangkan kerikil dan tanah atau
material lainnya.

▪ Pasir yang berasal dari air kotor atau laut


harus dicuci, agar kandungan
debu/lumpurnya sekecil mungkin.
Mengapa Tidak Baik?

9 penggunaan pasir karang pada beton mengakibatkan


timbunya retakan beton.
9 Konstruksi baru harus dibuat sebagai pengganti, ini
merupakan pemborosan biaya, waktu dan tenaga.

47 48
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

Mengapa Tidak Baik?


Mengapa Lebih Baik?

9 Pasir berkualitas tidak baik.


9 Pasir berkualitas baik. 9 Pasir tidak dipisahkan dari kerikil sehingga sudah
9 Ukuran butir sama dan tidak mengandung kerikil atau membentuk campuran pasir-kerikil.
material lain. 9 Jika kemudian ditambahkan kerikil pada pasir ini untuk
9 Pasir dapat diuji dengan menuangkan segenggam pasir. membuat adukan beton maka komposisinya menjadi tidak
Jika cukup banyak bagian dari pasir yang dituangkan benar.
tersebut hilang diterbangkan angin, maka pasir tersebut
mengandung terlalu banyak debu dan karenanya perlu
diayak.

49 50
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

Kerikil yang baik terbuat dari batu yang


dipecahkan, bukan kerikil sungai yang bulat.

Mengapa Tidak Baik?

9 Pelaksanaan konstruksi tidak benar. Mengapa Lebih Baik?


9 Sampah tercampur dengan bahan lain dalam pembuatan
campuran beton.
9 Sampah dan kotoran yang membahayakan konstruksi
9 Kerikil yang baik, terbuat dari batu yang dihancurkan,
sering didapat dalam pencampuran adukan diatas tanah.
tanpa batu berukuran besar.
Bagaimana Lebih Baik? 9 Kerikil harus berukuran maksimal 20mm (2cm) agar dapat
9 Pasir ini harus dibersihkan lebih dulu dari plastik, rumput, masuk didalam dan diantara besi perkuatan sehingga
daun dan sampah lainnya sebelum digunakan. menguatkan beton.

51 52
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

3. Campuran beton.

▪ Pastikan digunakan cukup semen. Untuk


beban struktural jumlah semen >
350kg/m3 beton.

▪ Dicampur dengan baik dan merata.

▪ Batasi jumlah air (faktor air semen, FAS) <


0,5) dan hanya gunakan air bersih. Beton
harus cukup kaku (berdiri) ketika
dicampur dan tidak seperti bubur.

Mengapa Tidak Baik?


▪ Jangan menggunakan air asin karena
kandungan garam akan mengurangi
kekuatan beton dan menyebabkan
9 Kerikil berkualitas buruk.
9 Terlalu banyak kerikil berukuran besar dan pasir sehingga berkaratnya besi tulangan.
tidak baik digunakan untuk membuat campuran beton.
▪ Gunakan hanya material yang bersih dan
Bagaimana Lebih Baik?
terpilih.
9 Ukuran kerikil untuk bangunan rumah tinggal tidak boleh
lebih dari 20mm (2cm).

53 54
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

4. Membuat kolom.

▪ Kolom harus dicor terlebih dahulu dalam


satu tahap sebelum dinding dipasang.
Kolom tidak dicor secara bertahap sejalan
dengan naiknya ketinggian pasangan
dinding.

▪ Tulangan kolom harus minimum terdiri


dari 4 besi tulangan vertikal dengan
sengkang yang menghubungkannya.
Jarak antara sengkang minimal sama
dengan jarak antara tulangan vertikal.
Mengapa Tidak Baik?
▪ Ujung sengkang harus dibongkakkan
135°mengarah ke bagian tengah kolom.
9 Konstruksi kolom yang dilaksanakan secara buruk.
9 Kolom dicor bagian perbagian sejalan dengan pemasangan
▪ Tulangan/besi kolom harus diselimuti dinding.
adukan beton minimal 2 cm keliling. 9 Tidak ada angker yang mengikat dinding dengan kolom.
9 Tulangan kolom terekspos sebagai akibat jarak tulangan
kolom lebih besar dari ketebalan dinding namun dicor
dengan bekisting sejajar dengan dinding. Akibatnya
tulangan berhimpit dengan papan bekisting dan ketika
dicor tulangan tidak berada didalam kolom tapi berada
ditepinya.

55 56
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

Mengapa Tidak Baik? Mengapa Tidak Baik?

9 Cor kolom tidak benar pada bagian yang sangat penting 9 Pelaksanaan konstruksi buruk.
yaitu sambungan antara kolom dan ringbalk pada dinding 9 Kolom dicor secara bertahap, dan mengikuti kemiringan
atas. Ini memungkinkan sambungan terlepas ketika ada tulangan vertical sehingga kolom menjadi tidak tegak
gaya lateral gempa atau tsunami mendera. lurus.
9 Sambungan ini akan berkarat dan melemah walaupun 9 Tulangan terekspos terhadap korosi.
celah kemudian ditutup dengan adukan semen.

57 58
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

Ujung sengkang dibengkokkan


135° ke dalam kolom untuk
Mengapa Tidak Baik? ketahanan terhadap gempa.

9 Pelaksanaan konstruksi buruk.


9 Hanya ada satu tulangan vertikal dibagian tengah kolom
pada sudut bangunan ini.
9 Tulangan bulat polos (tidak berulir) dapat tercabut
dengan mudah dari beton cornya.

Bagaimana Lebih Baik?


9 Kolom harus mempunyai paling tidak 4 batang besi
perkuatan.

59 60
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

5. Tulangan perkuatan.

▪ Tulangan perkuatan lebih baik


menggunakan besi beton bergerigi
berulir, atau besi beton bergerigi.
Tulangan besi beton yang polos akan
dapat tercabut dengan mudah dari
betonnya sehingga melemahkan kolom.

Besi bergerigi.
Besi polos.

Jarak besi sengkang/geser terlalu


Besi bergerigi. besar (x)

61 62
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

6. Atap.

▪ Rangka atap harus diletakkan diatas


kolom dan diikatkan terhadap kolom
tersebut.

▪ Pendukung atap (gording) harus diganjal


balok kayu dan bukan sekedar dipaku.
(Gambar halaman 31 dan 65)

▪ Struktur atap tidak boleh disambung pada


bagian tengah bentangan, dan tidak
disambung dengan memotong miring
45°. Sambungan dengan sistem anak
Mengapa Tidak Baik?
tangga. (Gambar halaman 66)

9 Pelaksanaan konstruksi tidak baik.


9 Rangka atap diletakkan tidak diatas kolom.
9 Tulangan kolom tidak mencuat dengan panjang yang
memadai untuk dapat digunakan mengikat rangka atap
dan menjadikan satu struktur kolom dan struktur atap.

63 64
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

Mengapa Tidak Baik?


Mengapa Lebih Baik?

9 Pelaksanaan penyambungan yang tidak benar.


9 Blok kayu (klos) digunakan untuk menyangga gording dan
9 Sambungan dilakukan pada posisi hampir dibagian tengah
tidak hanya sekadar menggunakan paku. Paku yang
bentangan.
dipakukan langsung ke gording juga tidak akan
9 Sambungan lemah, dikerjakan dengan cara yang tidak
memberikan dukungan yang kuat.
benar sehingga akan mudah terlepas.

65 66
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

7. Mengikat dinding ke struktur.

▪ Angkur yang mengikat dinding ke struktur


bangunan harus dipasang pada interval
40 cm mulai dari bagian bawah hingga
atas bangunan.

▪ Angkur ikatan dinding harus dicor


bersama dengan kolom.

▪ Ujung angkur ikatan dinding harus ditekuk


agar dapat mengkait pada material
dinding.

Mengapa Lebih Baik?

9 Ikatan dinding (angkur) baik, dipasang pada kolom


sebelum kolom dicor sehingga kemudian dinding dapat
diikat ke struktur bangunan.

67 68
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan

8. Sumur dan septic tank.

▪ Sumur tidak boleh diletakkan kurang dari


30 m dari septic tank. Jika diletakkan
terlalu dekat maka cairan dari septic tank
akan mengkontaminasi sumur.

▪ Disarankan untuk membuat satu sumur


komunal daripada satu sumur untuk
setiap rumah.

▪ Pada wilayah perkotaan akan lebih baik


membuat saluran buangan atau selokan Mengapa Lebih Baik?
bersama.
9 Pengumpulan air hujan dari atap untuk penggunaan
▪ Air hujan dari atap sebaiknya rumah tangga.
dikumpulkan pada tempat tertentu dan 9 Sumber air ini tersedia dengan gratis dan pada umumnya
berkualitas baik, jika tidak terlalu banyak dedaunan
ditutup sehingga dapat digunakan gugur di atas atap.
sebagai sumber air bersih rumah tangga. 9 Kasa pada bagian air masuk akan dapat menyaring butiran
atau benda yang tidak diinginkan.

69 70
Prinsip Konstruksi dan Bahan Bangunan Peraturan Standar Minimum Konstruksi Rumah untuk
Memenuhi Kinerja Konstruksi Tahan Gempa
Marilah kita memastikan agar kita membangun dengan lebih
baik sehingga manusia yang ada didalamnya akan terlindungi
dengan lebih baik manakala terjadi bencana alam. Memantau 1. Pondasi
disain rumah dan pelaksanaan konstruksinya akan a. Pondasi harus dirancang secara khusus untuk suatu
memungkinkan kita memperbaiki cara pelaksanaan konstruksi rumah sesuai dengan kondisi lokasinya dengan
yang tidak baik, sehingga rumah kita akan dapat melindungi mempertimbangkan:
keluarga dan milik kita ketika bencana alam datang. Biaya ƒ Ukuran rumah, jumlah lantai (tingkat), beban bahan
untuk melakukan hal ini akan sangat kecil jika dibandingkan bangunan.
dengan peningkatan rasa keamanan dan kenyamanan yang ƒ Kondisi tanah tempat pondasi didirikan.
diperoleh darinya. ƒ Ketinggian air muka tanah.
ƒ Kemungkinan adanya likuifaksi.
Sahaogölö. b. Setiap rumah harus memiliki rencana penanganan
drainase air permukaan dan air hujan dari atap.
c. Pondasi dibuat dari batu pecah yang diletakkan pada
tanah keras, direkatkan oleh semen dengan baik,
dengan sloof bertulang yang diletakkan diatasnya
dimana sloof tersebut memiliki sarana pengikat kepada
struktur rumah yang dicorkan pada sloof. Bentuk ikatan
tersebut berupa plat dudukan (bracket) untuk struktur
kayu dan besi tulangan pada struktur beton.
d. Batu sungai bulat atau batu laut bulat tidak boleh
digunakan kecuali dipecahkan terlebih dulu.

2. Ketinggian Rumah
a. Tinggi lantai rumah harus lebih tinggi dari lingkungan
sekitarnya, dengan mempertimbangkan penggenangan
baik oleh air tanah maupun air laut (dan atau tsunami).
b. Kemungkinan adanya kelongsoran tanah juga perlu
dipertimbangkan.

3. Bahan Bangunan
a. Pasir. Harus kasar, bersih dan tidak mengandung batu.
Tidak boleh mengandung debu. Tidak boleh

71 72
menggunakan pasir koral, dan jika pasir berasal dari f. Sengkang harus diletakkan dalam jarak interval yang
pantai harus dicuci bersih dan tidak boleh mengandung tidak lebih dari jarak antar besi tulangan.
pecahan kerang dan koral. g. Untuk menghindarkan campuran yang terlalu banyak
b. Kerikil. Harus mengandung kerikil pecah, dan tidak mengandung kerikil pada bagian bawah kolom, adukan
seluruhnya kerikil sungai bulat. Ukuran kerikil beton yang pertama kali dituang harus mengandung
maksimum untuk konstruksi rumah adalah 2cm. proporsi semen dan pasir yang lebih besar dengan
c. Air. Harus bersih dan tidak mengandung garam dan sedikit batu.
ganggang.
d. Beton. Tidak boleh ada bahan organik tercampur dalam 5. Struktur Bangunan
beton, tidak boleh ada rumput atau kayu. Harus a. Bangunan harus mempunyai struktur yang regular.
dicampur dengan baik. Menggunakan air secukupnya. b. Struktur harus terhubungkan dengan kuat mulai dari
Adukan harus cukup kaku. Jika campurannya encer pondasi melalui kolom hingga kuda-kuda.
maka adukan mempunyai proporsi air yang terlalu c. Untuk struktur bangunan rumah yang menggunakan
banyak. Adukan yang dituang dalam bekisting harus beton bertulang, balok keliling beton bertulang harus
digetarkan atau ditusuk-tusuk agar dapat mengisi menghubungkan keseluruhan bagian atas dinding
seluruh ruang dalam rongga bekisting dan menyelimuti dengan kolom-kolom.
tulangan dengan baik. d. Jika diperlukan, balok keliling beton bertulang kedua
e. Besi perkuatan. Baja bergerigi (deformed bar) atau pada bagian atas kusen pintu dan jendela harus
baja bergerigi yang diulir (twisted deformed bar) terhubungkan dengan kolom dan menghubungkan antar
adalah baja terbaik untuk struktur bangunan. kolom.
e. Ujung sengkang baja harus ditekuk 135º kedalam kearah
4. Kolom Struktural pusat kolom.
a. Harus tegak vertikal, dan harus didirikan sebelum f. Dinding segitiga (layar) pada bagian terluar bangunan
dinding dipasang, dan harus dicor secara langsung harus memiliki perkuatan struktural.
sebagai satu bagian utuh. g. Untuk struktur kayu, tiang kayu, baik yang menerus
b. Harus terhubungkan sebagai satu kesatuan pada hingga ke tanah ataupun yang berdiri diatas dinding,
pondasi. harus didudukkan pada dudukan pelat besi (bracket)
c. Jika dibuat dari beton bertulang, maka harus terbuat dan dipaku, dimana dudukan pelat besi tersebut
dari 4 batang besi, satu batang pada setiap sudut, dicorkan ke sloof (pada tiang yang menerus hingga
dengan ukuran minimum 12mm dan jarak minimum tanah) atau ke dinding.
antar batang 12cm.
d. Tulangan baja vertikal harus memiliki sengkang yang 6. Mengikatkan Dinding dengan Kolom Struktur
mengelilinginya, dengan ukuran minimum 8mm. a. Dinding harus diikatkan pada kolom dengan ikatan
e. Sengkang pada kolom harus diselimuti sekelilingnya dinding yang terbuat dari besi (angkur).
dengan adukan beton minimal setebal 2cm.

73 74
b. Ikatan dinding (angkur) harus dibengkokkan ujungnya g. Sambungan pada struktur atap tidak boleh dilakukan
agar dapat mengkait ke dinding. disekitar pertengahan bentang.
c. Setiap kusen harus diikatkan pada dinding.
d. Untuk bangunan rangka beton bertulang dengan dinding 9. Perkuatan Silang pada Dinding dan Atap
bata, ikatan (angkur) dicor ke kolom pada jarak interval a. Seluruh bagian kayu pada struktur bangunan harus
40cm mulai dari bawah hingga ke atas dengan ukuran diberi perkuatan silang: tiang kaki bangunan panggung,
besi angkur minimal 8mm. dinding dan atap.
b. Rangka atap kayu harus diperkuat silang pada kedua
7. Mengikatkan Dinding dengan Atap arah.
a. Pada struktur beton bertulang, tulangan kolom harus
mencuat dari puncak kolom sedemikian rupa sehingga 10. Drainase
dapat digunakan untuk mengikat kuda-kuda, a. Rencana drainase harus merupakan bagian dari
selanjutnya besi ikatan tersebut dipakukan pada kuda- rancangan bangunan. Rencana ini meliputi penanganan
kuda. drainase air permukaan dan air hujan dari cucuran
b. Pada rumah kayu dimana tidak ada tulangan besi, maka atap.
strap atau pelat besi harus digunakan untuk mengikat b. Semua saluran harus dengan lancar mengalir ke saluran
kuda-kuda pada kolom. lingkungan.
c. Pada titik-titik tertentu, jika diperlukan, saluran dapat
8. Pengatapan dan Sambungan-sambungan Kuda-kuda dibuat tertutup atau diberi jembatan untuk
a. Semua rumah harus mempunyai kuda-kuda yang memudahakan perlintasan diatasnya.
berbetuk segitiga. d. Dasar selokan sebaiknya dibuat dalam bentuk V untuk
b. Kuda-kuda harus diletakkan diatas kolom dan diikat, meminimalisasi genangan air akibat adanya sampah
seperti tersebut di atas. atau kotoran dalam selokan.
c. Sebagian besar sambungan-sambungan kuda-kuda,
terutama pada bagian utama (tiang maklar, balok 11. Sumur dan Tanki Septik
tarik/kapiten dan anak kuda-kuda), harus dibaut, dan a. Tidak boleh ada sumur pada jarak kurang dari 30m dari
tidak dipaku. tanki septik terdekat.
d. Sambungan kuda-kuda yang terdiri dari tiga bagian atau b. Sangat disarankan untuk menggunakan satu sumber air
lebih harus menggunakan strap atau pelat besi untuk bersama yang telah diperiksa kualitasnya untuk satu
menyambungkannya. kelompok perumahan.
e. Blok kayu (klos) harus digunakan untuk memasang c. Untuk sekelompok perumahan, terutama di wilayah
gording di atas kuda-kuda. perkotaan, perlu disediakan sistem saluran buangan
f. Sambungan pada struktur atap kayu harus dibuat bersama.
dengan sitem sambungan anak tangga, dan bukan hanya
sekadar dipotong miring 45º.

75 76
d. Pada wilayah pedesaan, air hujan dari atap sebaiknya Daftar Butir-butir Pengawasan Konstruksi Rumah
ditampung dan dikumpulkan pada tempat yang
tertutup.
1. Pondasi
Bangunan didirikan pada tanah:
Pasir □ Karang □ Lempung □ Tanah □
Kedalaman pondasi: Kurang □ Cukup □
Bentuk batu pondasi: Bulat □ Pecah/tidak rata □
Bahan batu pondasi:
Batu kali □ Karang laut □ Batu kapur □

2. Dinding
Kolom dicor terlebih dahulu sebelum dinding:
Ya □ Tidak □
Kolom dicor dengan ketebalan keliling 2cm:
Ya □ Tidak □
Ada angkur pengikat dinding dengan kolom setiap jarak
40 cm: Ya □ Tidak □
Ukuran tulangan kolom ≥ 12mm: Ya □ Tidak □
Jarak antara tulangan kolom ± 12cm: Ya □ Tidak □
Ukuran sengkang kolom ≥ 8mm: Ya □ Tidak □
Jarak antara sengkang kolom 10-15cm: Ya □ Tidak □
Tulangan kolom lebih panjang dari ketinggian kolom:
Ya □ Tidak □
Ketebalan spesi 1 cm: Ya □ Tidak □
Bata dipasang secara teratur dan rata: Ya □ Tidak □
Ada balok latei diatas kusen: Ya □ Tidak □
Ukuran tulangan ringbalk ≥ 12mm: Ya □ Tidak □
Ukuran sengkang ringbalk ≥ 8mm: Ya □ Tidak □
Jarak antara sengkang ringbalk 10-15cm: Ya □ Tidak □
Dinding segitiga (layar) terluar memiliki perkuatan:
Ya □ Tidak □
3. Atap
Kuda-kuda berbentuk segitiga: Ya □ Tidak □
Sambungan bagian utama kuda-kuda dengan plat besi
dan baut: Ya □ Tidak □

77 78
Kuda-kuda diletakkan diatas kolom: Ya □ Tidak □
Kuda-kuda diikat ke kolom dengan tulangan kolom:
Ya □ Tidak □
Gording ditahan/disangga dengan blok kayu (klos):
Ya □ Tidak □
Ada perkuatan silang (cross bracing) antara kuda-kuda:
Ya □ Tidak □
Ada perkuatan silang (cross bracing) pada bidang atap:
Ya □ Tidak □
Penutup atap: Seng □ Asbes □ Genting □

4. Kusen
Kayu kusen sudah kering: Ya □ Tidak □
Ada angkur pengikat ke dinding/kolom: Ya □ Tidak □

5. Bahan Bangunan Lain


Pasir berasal dari laut: Ya □ Tidak □
Pasir kasar dan tidak tercampur kerikil dan atau batu:
Ya □ Tidak □
Kerikil berukuran 2cm: Ya □ Tidak □
Kondisi adukan beton cor: Cair □ Cukup padat □
Air untuk campuran beton bersih: Ya □ Tidak □

6. Aspek Lain
Drainase pada tapak bangunan: Ada □ Tidak □
Ketinggian bangunan terhadap jalan dan lingkungan:
Cukup □ Tidak cukup □
Sumur berjarak lebih dari 30 m dari septic tank:
Ya □ Tidak □

Penilaian bangunan secara umum.

79

Anda mungkin juga menyukai