BAB III
TAFSIR SURAH AL-‘ALAQ AYAT 1-5
MENURUT TAFSIR AL-MUNIR DAN PARA MUFASSIR
sekaligus wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw ketika
yang turun pertama kali terdiri dari ayat 1-5. 1 Surah Al-‘Alaq ini diambil dari Al-
‘Alaq (yang melekat), diambil dari perkataan Al-‘Alaq (Ziqot yang menempel)
yang terdapat pada kedua surah ini. Surah ini juga dinamai dengan surah Iqra’
Madinah. Lima ayat pertama diturunkan di Gua Hira’ pada malam 17 bulan
Ramadhan tahun pertama sebelum hijrah atau yang dikenal pada malam Nuzulul
Qur’an ketika Nabi Muhammad saw ber-usia 40 tahun, sekarang terletak pada
Surat Al-Alaq (96) : 1-19. 3 Itulah wahyu pertama kali yang diterima Nabi
1
Ahmad Lahmi, Islam Dan Pendidikan Yang Mencerahkan (Telaah Surah Al-Alaq Dan
Sejarah Pra Nubuah). Jurnal Ilmiah Pendidikan Studi Didaktika, Vol.10.No 1 Tahun 2016. Issn1978-
8169, Hlm.10
2
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Dan Tafsir. (Jakarta : Lentera Abadi, 2010). Jilid X.
Hlm. 718
3
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam. (Jakarta : Rajawali Pers, 2011). Hlm. 94
46
Menurut para Mufassir dan para Ulama Ulumul Qur’an, lima ayat ini
Anfal ayat 41
ﻮل َوﻟِ ِﺬي اﻟْ ُﻘ ْﺮﺑَﻰ ِ وا ْﻋﻠَﻤﻮا أَﻧﱠﻤﺎ ﻏَﻨِ ْﻤﺘُﻢ ِﻣ ْﻦ َﺷﻲ ٍء ﻓَﺄَ ﱠن ﻟِﻠﱠ ِﻪ ُﺧﻤﺴﻪُ وﻟِﻠ ﱠﺮ ُﺳ
َ َُ ْ ْ َ ُ َ
آﻣ ْﻨﺘُ ْﻢ ﺑِﺎﻟﻠﱠ ِﻪ َوَﻣﺎ أَﻧْـ َﺰﻟْﻨَﺎ َﻋﻠَﻰ َﻋ ْﺒ ِﺪﻧَﺎ ﺴﺎﻛِﻴ ِﻦ َواﺑْ ِﻦ اﻟ ﱠ
ِ ِﺴﺒ
َ ﻴﻞ إِ ْن ُﻛ ْﻨﺘُ ْﻢ َ َواﻟْﻴَﺘَ َﺎﻣﻰ َواﻟ َْﻤ
ﺎن َواﻟﻠﱠﻪُ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ﱢﻞ َﺷ ْﻲ ٍء ﻗَ ِﺪ ٌﻳﺮ ِ ﺎن ﻳـﻮم اﻟْﺘَـ َﻘﻰ اﻟْﺠﻤﻌ
ََْ
ِ
َ ْ َ َﻳَـ ْﻮَم اﻟْ ُﻔ ْﺮﻗ
Artinya : “ketahuilah sesungguhnya apa saja yang dapat kamu
peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk
Allah, Rasul, Kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami
turunkan kepada hamba kami (Muhammad) di hari Furqon, yaitu dihari
bertemunya dua pasukan. Dan allah maha kuasa atas segala sesuatu.”
(Q.S. Al-Anfal : 41)
orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di
itulah bukan tahunnya yang digunakan oleh para mufassir untuk menetukan
Qur’an. 5 P4F
4
Fathi Fawzi ‘Abd Al-Mu’thi, Detik-Detik Penulisan Wahyu. (Jakarta : Zaman, 2009). Hlm.8
5
Yunahar Ilyas, Kuliah Ulumul Qur’an, (Yogyakarta : ITQAN Publishing, 2013), Hlm. 39-40
47
manusia yang diciptakannya dalam bentuk paling baik. Sedangkan setelah Surah
Al-Alaq ialah Surah Al-Qadr yaitu menjelaskan tentang peristiwa turunnya Al-
Tin, di dalam surah At-Tin diterangkan bahwa manusia akan menjadi sempurna
bila diberi agama dan pendidikan. Dalam surah Al-‘Alaq diinsyaratkan bahwa
Allah yang tersurat dan tersirat. Sedangkan hubungan surah Al-‘Alaq dan surah
surah Al-‘Alaq menjelaskan wahyu pertama kali turun. Jadi mempunyai terikatan
diturunkan oleh Allah SWT. Sisa ayat-ayat dari surah ini diturunkan belakangan
Ahmad, Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah RA. dia bekata,
“Wahyu pertama yang turun kepada Rasulullah saw, adalah mimpi yang benar.
Beliau tidak bermimpi melainkan mimpi tersebut datang seperti Fajar Shubuh.
Kemudian belian senang menyendiri. Beliau sering mendatangi Gua Hira’ untuk
6
Bahrun Abubakar, Dll, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi. (Semarang : Karya Toha Putra,
2010) Edisi Ke-2. Hlm.276.
7
Kementerian Agama Ri, Op.Cit., Hlm. 728
48
melakukan hal itu. Kemudian beliau kembali ke Khadijah dan berbekal lagi
seperti semula. Sampai pada akhirnya, beliau di datangi wahyu ketika sedang
membaca.” Lantas dia mendekapku ketiga kalinya hingga terasa sesak, lantas
beliau hilang. Kemudian beliau bersabda, “ Wahai Khadijah, ada apa denganku?”
kemudian beliau memberitahu Khadijah mengenai apa yang telah terjadi dan
pergi bersama beliau untuk menemani Waraqah Bin Naufal Bin Asad Bin Abdul
Uzza Bin Qusyai, dia adalah anak paman Khadijah dai ayah. Di masa Jahiliyyah
Waraqah besama Nasrani. Dia menulis kitab Injil dengan menggunakan bahasa
saudaramu!.” Wahai berkata, “Wahai anak saudaraku, apa yang telah kamu
lihat?” kemudian Rasulullah saw. Menceritakan dengan apa yang telah beliau
lihat. Waraqah berkata, “Ini adalah Jibril yang juga pernah turun kepada Nabi
Musa. Andai saja aku masih muda belia, andai saja aku masih hidup ketika
masa dakwahmu, aku akan membantumu sekuat tenaga”. Kemudian tidak lama
dari itu, Waraqah meninggal dunia dan wahyu tidak turun hingga Rasulullah saw
sangat sedih. Belaiu sering pergi untuk menjatuhkan diri dari puncak gunung,
setiap kali beliau hendak menjatuhkan diri dari pucak gunung, Malaikat Jibril
adalah benar-benar utusan Allah”. Dengan hal itu jiwa beliau menjadi tenang dan
tentram, lantas beliau pulang ke rumah. Jika wahyu lama tidak turun, beliau
50
melakukan hal itu lagi. Ketika sudah berada di puncak gunung, malaikat Jibril
C. Tafsir Dan Penjelasan Surah Al-Alaq : 1-5 dalam Kitab Tafsir Al-Munir
Al-Alaq : 1)
bantuan dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan segala sesuatu. Allah
telah menyifati dirinya bahwa dia adalah Dzat yang maha menciptakan. Itu untuk
mengingatkan kita atas kenikmatan pertama yang paling agung. Ayat tersebut
meskipun sebelumnya beliau tidak bisa membaca dan menulis. Dzat yang
menciptakan alam semesta ini pastilah mampu untuk membuat beliau dapat
8
Wahbah Az-Zuhaili. Tafsir Al-Munir (Aqidah, Syari’ah. Manhaj) Jilid 15. Jakarta : Gema
Insani, 2014. Hlm. 594-595
51
2)
Dia telah menciptakan anak Adam dari segumpal darah beku yang disebut
dengan ‘Alaqah, yang merupakan salah satu tahapan dalam pembentukan janin.
Janin pertama kali berupa Nuthfah (sperma), kemudian dengan kuasa Allah ia
sebagaimana nama yang telah makruf ( ) ﺑﺴﻢ ﷲ ﺍﻟﺮّﺣﻤـﻦ ﺍﻟﺮّﺣـﻴﻢ, karena lafal
Rabb termasuk sifat fi’il (pebuatan), sedangkan lafal Allah termasuk Dzat,
untuk beribadah. Oleh karena itu, sifat Dzat tidak relevan dan itu hanya relevan
dengan penyebutan sifat Fi’il. Ungkapan tersebut akan lebih kuat dalam
jalalah (Allah) karena lafal Rabb mempunyai makna dzat yang merawatmu dan
52
seorang hamba sama sekali tidak akan memberikan kemanfaatan bagi Allah. Jika
Nabi saw, menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT beupa
ibadah atau tobat, Allah menyandarkan beliau kepada Dzatnya dengan sifat
bahwasannya Allah SWT adalah Tuhan beliau. Dialah yang telah menciptakan
beliau sehingga wujud beliau ada setelah sebelumnya tidak ada. Kata al-khalq
dan al-ijad memiliki makna tarbiyah (memilahara). Demikian juga Allah SWT
memiliki sifat khaaliq (pencipta) bagi alam semesta ini yang tidak mungkin
dimiliki oleh para berhala. Hal itu merupakan bantahan terhadap orang-orang
kamu buta huruf. Kata iqra’ (baccalah) senantiasa di ulang-ulang untuk tujuan
53
ta’kid (menguatkan) karena sejatinya bacaan itu tidak akan terealisasi melainkan
menghilangkan halangan dan uzur yang dibuat alasan oleh Nabi saw. Kepada
berfirman,
yang besar bagi Allah SWT dan perantara untuk saling memahami antara
tulisan, pastilah ilmu-ilmu itu akan punah, agama tidak akan berbekas, kehidupan
tidak akan baik, dan aturan tidak akan stabil. Tulisan merupakan pengikat ilmu
suatu kaun dan bangsa. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dapat melestarikan
dan berkembang sesuai yang dikehendaki oleh Allah SWT. Peradapan suatu
bangsa akan berkembang. Pemikiran akan semakin canggih, agama dapat terjaga
dan agama Allah akan semakin tersebar luas. Dalam sebuah hadits Rasulullah
saw, bersabda,
54
kebesaran Allah pada makhluknya dan rahmatnya atas mereka. Mukjizat kekal
Nabi Muhammad saw, beliau merupakan orang Arab yang buta huruf adalah Al-
Qur’an yang dapat dibaca dan kitab yang ditulis. Dengan demikian, Nabi saw
telah memindahkan umat Islam dari kondisi buta huruf dan bodoh menuju
“Dialah ang mengutus seoang rasul kepada kaum yang buta huruf dari
kalangann mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayatnya,
menyucikan (jiwa) merekadan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah
(sunnah) meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang
nyata.” (Q.S. Al-jumu’ah : 2)
Allah SWT mengajari manusia banyak hal yang belum diketahui dengan
dan berbagai ilmu pengetahuan agar bermanfaat bagi umatmu. Dalam sebuah
9
Ibid., Hlm. 599