Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah              

Tidaklah sedikit mahasiswa yang merasa enggan untuk menulis.


Hal ini yang sebenarnya menjadi masalah utama, sebab mereka telah mensugesti
diri sendiri bahwa mereka tidak dapat menulis dan tidak akan bisa menulis.
Perasaan seperti inilah yang seharusnya disingkirkan dari pikiran seorang
Mahasiswa Indonesia sejati. Pada dasarnya memang tidaklah ada sesuatu yang
tidak bisa dilakukan dan dipelajari kalau memang ada niatan dari dalam hati untuk
bergerak lebih maju dan mulai membuat perubahan – perubahan yang dimulai dari
dalam diri sendiri terlebih dahulu, sebelum melakukan hal yang benar – benar
nyata. Selain itu apabila mereka telah menanamkan rasa enggan tersebut maka
sampai kapanpun juga ia tidak akan bisa menulis. Jika dilihat dari sisi psikologis
manusia, jika hati dan pikiran mulai berkata ‘tidak’ maka apapun yang terjadi
jawabanya tetaplah ‘tidak’.
Sebagian besar orang menganggap bahwa kemampuan menulis ilmiah
oleh mahasiswa masih rendah. Hal itu dibuktikan oleh sedikitnya karya ilmiah
mahasiswa Indonesia yang diterima di ranah Internasional bila dibandingkan
dengan negara maju lain di dunia atau bahkan di Asia tenggara. Berdasarkan data
Indonesian Scientific Journal Database terdata sekitar 13.047 buah jurnal di
Indonesia yang berkategori ilmiah yang masih aktif, sangat tertinggal jauh dari 
Malaysia yang sudah 55.211 dan Thailand 58.931.

1
Rendahnya kemampuan mahasiswa dalam menulis ilmiah disebabkan
karena kurangnya minat membaca mahasiswa dan sebagian besar penduduk
Indonesia. Kedua kegiatan ini saling mempengaruhi. Membaca itu referensi untuk
menulis. Bagaimana bisa seseorang menulis jika tidak suka membaca. Mustahil
seseorang bisa menulis kalau yang bersangkutan tidak suka membaca karena
kedua kegiatan saling beriringan (Abdul, 2011). Perbandingan dapat dilakukan
dengan pengamatan di tempat-tempat umum seperti stasiun, terminal dan di dalam
kendaraan umum. Masyarakat di negara-negara maju seperti Jepang dan Inggris
menggunakan waktu senggang yang mereka miliki untuk membaca. Mereka
selalu membawa buku saku hingga buku besar untuk dibaca di tempat umum. Di
Indonesia pada tempat tersebut terjadi sesuatu yang sangat berbeda. Masyarakat
Indonesia jarang yang menghabiskan waktu luang dengan membaca buku seperti
di negara maju lainnya. Mereka lebih suka mengobrol, bermain alat elektronik,
bahkan tidur. Namun, ada juga beberapa orang yang masih membaca koran.
1.2 Perumusan masalah
1.Mengapa kebanyakan para mahasisiwa tidak menyukai kegiatan
menulis?

2.bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

1.3 Tujuan

Untuk lebih meningkatkan minat mahasiswa dalam melakukankegiatan


menulis,karena menilis merupakan modal dasar yang penting untuk masa depan .

2
1.4 Manfaat

melatih para mahasiswa untuk mengembangkan gagasan atau


pikiranmereka melalui karya tulis.Dengan kegiatan menulis mendorong kita untuk
mencari referensi seperti buku, majalah, Koran, jurnal dan sejenisnya. Dengan
membaca referensi-referensi tersebut tentu kita akan semakin bertambah wawasan
dan pengetahuan kita tentang apa yang akan kita tulis.

Dengan aktivitas menulis, kita terlatih untuk menyusun pemikiran dan


argumen kita secara runtut, sistematis dan logis.

Dengan menulis secara psikologis akan mengurangi tingkat ketegangan


dan stres kita. Segala uneg-uneg, rasa senang, atau sedih bisa ditumpahkan lewat
tulisan di mana dalam tulisan orang bisa bebas menulis tanpa diganggu atau
diketahu ioleh orang lain.

3
BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

1.Mencari ide pokok dari keterangan yang ada dibuku

2.Menetapkan perumusan masalah yang akan dibahas

3.Mengkaji pembahasan dari beberapa sumber seperti dari media internet

4.Mengambil pembahasan yang relevan dengan materi yang akan di bahas

5.Menyusun pembahasan tersebut menjadi suatu karya ilmiah sesuai dengan


metode penyusunannya

6.Memberikan kesimpulan dan saran dari pembahasan

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penyebab Kurangnya Minat Menulis bagi Mahasiswa


Banyak faktor yang mempengaruhi kurangnya minat menulis mahasiswa
terutama dalam menulis karya ilmiah. Salah satu penyebab utamanya adalah
kurangnya minat membaca mahasiswa. Membaca dan menulis tentu tidak dapat
dipisahkan, karena membaca merupakan kegiatan untuk mencari referensi bagi
kegiatan menulis. Jika kegiatan membaca tidak dilakukan, maka mahasiswa tidak
akan berhasil dalam kegiatan menulis.
Kurangnya motivasi yang ada dalam diri mahasiswa juga merupakan
penyebab kurangnya minat menulis mahasiswa. Hal tersebut juga menjadi
hambatan bagi mahasiswa dalam menghasilkan karya tulis terutama karya tulis
ilmiah. Mahasiswa tidak mempunyai keinginan kuat untuk mengembangkan
sendiri bakat yang dimilikinya
Merasa kurang berbakat akan menjadi salah satu kendala bagi seseorang
sehingga tidak menulis. Ketidakberdayaan seorang mahasiswa dalam menciptakan
sebuah tulisan iliah tidak lepas dari bakat, pemikiran dan kemampuan yang
dimilikinya. Aktivitas menulis menuntut adanya penggabungan antara bakat
seseorang dengan kemampuan berbahasa yang dimilikinya.
Penyebab lain dari kurangnya minat menulis mahasiswa dikarenakan
kurangnya penghargaan dari pihak perguruan tinggi maupun pemerintah terhadap
sebuah karya anak bangsa. Hal itu dapat dicontohkan oleh karya-karya B.J.
habibie  yang lebih banyak di hargai di luar negeri dibandingkan diIndonesia.
Oleh karena itu, banyak mahasiswa Indonesia yang berpikir bahwa menulis
merupakan kegiatan membuang-buang waktu karena tidak adanya penghargaan
dari pemerintah.
5
Dalam kegiatan menulis diharuskan ada sifat rajin,telaten dan teliti.
Nyatanya mahasiswa mempunyai sifat malas yang tinggi dalam hal menulis,
apalagi menulis karya ilmiah biasa. Sebenarnya tidak ada orang atau mahasiswa
yang bodoh, hanya saja mereka malas. Mereka menganggap menulis karya ilmiah
itu sangat menguras tenaga pikiran dan waktu, itulah kenapa mereka kemudian
malas untuk menulis.Mereka malas juga untuk mempelajari lebih dalam tentang
bagaimana menulis karya ilmiah dengan mudah,baik, dan benar. Apabila
dipelajari, menulis karya ilmiah bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan.
Karena mempunyai sifat malas yang tinggi, alasan-alasan muncul dengan
sendirinya , menganggap menulis adalah kegiatan yang tidak penting. Sekarang
mahasiswa bilang menulis adalah kegiatan yang tidak penting, tapi saat laporan
akhir atau skripsi mahasiswa bilang menulis itu penting. Tidak akan bisa menulis
laporan akhir atau skripsi tanpa ada latihan dan pembelajaran terlebih dahulu
tentang menulis karya ilmiah biasa. Tidak akan menjadi tulisan yang baik apabila
tidak dilatih menulis sejak dini. Kenapa mahasiswa menganggap menulis itu tidak
penting , selain hanya membuang waktu saja , zaman sekarang menulis karya
ilmiah bisa diselesaikan dengan instan yaitu dengan mengkopi paste internet.
Mahasiswa sangat menyadari bahwa menulis karya ilmiah membutuhkan
waktu yang tidak sedikit, itulah kenapa belum mencoba untuk menulis mereka
sudah tidak berminat dalam menulis. Apalagi menulis karya ilmiah biasa seperti
makalah,laporan akhir dan lain-lain yang mengharuskan kita untuk melakukan
metode penelitian, tidak bisa hanya dengan mengira dan meneliti menurut
pendapat dan mengambil kesimpulan dari diri sendiri. Jika demikian maka karya
tersebut bukanlah karya ilmiah. Untuk melakukan penelitian tersebut tentu
membutuhkan waktu, belum lagi kita harus memperbanyak wawasan kita dengan
membaca berbagai referensi tentang masalah yang sedang di teliti. karena kita
tidak bisa menulis tanpa membaca. sebelumya jarang membaca karena ditugaskan
membuat karya ilmiah maka dengan terpaksa mahasiswa harus meluangkan waktu
untuk membaca referensi untuk bahan menulis nya tersebut.

6
Berfikir untuk menuangkan gagasan dalam tulisan tentu tidak serta merta
langsung menulis sampai selesai, pastinya memerlukan waktu juga. Bagi
mahasiswa waktu itu sangatlah lama.
Perpustakaan adalah fasilitas yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk
mencari referensi yang berhubungan dengan karya ilmiah yang sedang diteliti.
Perpustakaan yang ada pun cukup untuk memberikan banyak informasi tentang
apa yang kita cari. Perpustakaan di satu universitas atau perguruan tinggi tentunya
tidak hanya satu, perpustakaan ada disetiap jurusan dan ada perpustakaan umum
di sana. Jika malas membaca buku yang disediakan diperpustakaan kalian masih
bisa membaca buku elektronik yang ada di internet , di dalam perpustakaan
kampus tentunya menyediakan wifi gratis, hal itu memudahkan kalian mengakses
internet.
Lingkungan juga yang membawa mahasiswa ke dalam kegiatan yang tidak
berguna tersebut, karena di lingkungan mereka kebanyakan mahasiswa yang
malas, mereka pun dengan tidak merasa menyesal bermalas-malasan juga.
Apalagi sekarang zaman canggih , dengan adanya internet memudahkan segala
urusan mahasiswa , semua tugas yang diberikan dosen khususnya tugas menulis
karya ilmiah mereka bisa langsung cari di internet, tidakhanya satu dua
mahasiswa yang menjadi plagiator, karena hampir seluruh mahasiswa menjadi
plagitor. Lingkungan plagiator itulah yang menyebabkan mahasiswa tidak merasa
berdosa atau bersalah mengkopi paste milik orang lain tanpa di beri identitas
pemilik tulisan sebenarnya. Kalau sudah begitu untuk apa lagi menulis karya
ilmiah dengan berfikir keras dan banyak membuang waktu, pikiran tersebut
sepertinya sudah paten di benak para mahasiswa sehingga menjadikan mereka
kurang berminat dalam menulis karya ilmiah.Menulis juga membuat mereka
menghabiskan waktu di rumah , hal itu bukanlah hal yang disukai oleh
kebanyakan mahasiswa sekarang ini. Mereka maunya keluar rumah,
menghabiskan waktu di luar rumah , sering beralasan mengerjakan tugas di luar
rumah, nyatanya sampai di tempat tujuan mereka tidak mengerjakan malah

7
mengobrol,makan-makan dan akhirnya menunda pekerjaan rumah tersebut.
Menghabiskan waktu di luar rumah menjadikan mahasiswa seakan tidak
ada tugas , seakan tidak ada beban sehingga melupakan apa yang harus dikerjakan
sebagai seorang mahasiswa. Jika kita menghabiskan waktu dirumah itu lebih baik.
sesudah kita menyelesaikan kewajiban sebagai seorang anak tentu kita tidak ada
kerjaan lain selain menyelesaikan tugas yang diberikan dosen khususnya tugas
menulis karya ilmiah. dengan kita bisa memanfaatkan waktu dengan baik, tidak
membuang waktu dengan sia-sia kita pasti bisa menulis karya ilmiah dengan baik,
dengan begitu kita tidak akan kesulitan menyusun atau menulis laporan akhir atau
skripsi di kemudian hari .
lain penyebab rendahnya kemampuan menulis karya ilmiah juga
dipengaruhi oleh kurangnya pengakuan dari pemerintah terhadap karya tulis
mahasiswa Indonesia yang berkualitas. Hal itu membuat mahasiswa berpikir,
“Untuk apa susah-susah membuat karya tulis yang baik dari pemerintah tidak ada
penghargaan, hanya buang-buang waktu saja.” Sedangkan di luar negeri,
mahasiswanya benar-benar mendapat respon positif dan perhatian dari
pemerintah. Oleh karena itu, banyak mahasiswa Indonesia yang akhirnya
memutuskan bekerja di luar negeri karena lebih mendapat pengakuan dan
penghargaan atas karyanya. Padahal jika diterapkan di Indonesia, karya tulis para
mahasiswa itu dapat memajukan negara ini. Hasil kerja dari para peneliti kurang
disupport Pemerintah, setidaknya ada upaya Pemerintah memberikan ruang gerak
bagi peneliti untuk lebih mempromosikan hasil penelitian.
Faktor lain nya yaitu terkadang ada orang tua yang tidak peduli dengan
segala kegiatan yang dilakukan anaknya. Yang terpenting orang tua sudah
memenuhi kewajiban menyekolahkan anaknya. Mahasiswa yang mempunyai
orang tua tersebut pasti merasa sangat bebas. Sehingga dengan semaunya mereka
melakukan kegiatan yang disenangi tanpa ada batasan waktu, orang tua juga tidak
bertanya kepada anaknya , kegiatan apa saja yang dilakukan di luar rumah.
Seharusnya orangtua membatasi kegiatan di luar rumah agar dapat meluangkan
waktu untuk belajar menulis karya ilmiah. Kegiatan di luar rumah apabila tidak
8
dibatasi mengakibatkan mahasiswa tidak menghargai waktu dan dirinya sendiri.
Padahal dirinya mempunyai potensi dalam kegiatan menulis karya ilmiah. Jika
ada potensi dan itu dikembangkan maka mahasiswa bisa mengikuti perlombaan
menulis karya ilmiah.
Faktor dari luar yang juga bisa menyebabkan rendahnya minat mahasiswa
dalam menulis karya ilmiah yaitu guru atau dosen . Ada guru atau dosen yang
memberi tugas membuat karya ilmiah hanya dalam waktu satu minggu atau
bahkan hanya beberapa hari. Apa yang dilakukan mahasiswa? Ya mencari di
internet , kopi paste , selesai! Bagaimana bisa karya ilmiah diselesaikan dalam
waktu yang sangat singkat? karena sudah sering diberi tugas membuat karya
ilmiah dalam waktu yang sangat singkat, mahasiswa lalu terbiasa melakukan
kegiatan tersebut. Ketika disuruh membuat karya ilmiah dengan tidak
menggunakan internet mahasiswa merasa tidak dapat mengerjakannya tanpa kopi
paste internet karena sudah ketergantungan pada internet.
Faktor eksternal merupakan faktor penyebab yang muncul dari luar diri
seeorang yaitu bergaul dengan teman yang malas,berada di lingkungan
plagiator,lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah,kurangnya apresiasi
dari lembaga pendidikan, orang tua tidak membatasi kegiatan mahasiswa yang
tidak berguna,guru atau dosen menugaskan untuk membuat makalah dalam waktu
yang singkat.

3.2 Cara untuk Melestarikan Budaya Menulis

1.    Pembiasaan diri sejak dini

Pendidikan seorang anak dimulai dari keluarga, lingkungan belajar dan


lingkungan masyarakat. Artinya seorang anak yang tidak terbiasa menulis
sejak kecil merasa sangat sulit untuk menghasilkan sebuah tulisan
meskipun telah duduk di bangku kuliah. Oleh karena itu, untuk
menciptakan budaya menulis diawali dari pembiasaan sejak dini.

9
2.    Membiasakan diri untuk membaca
Pada dasarnya, membaca merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kegiatan menulis. Dengan membaca kita akan memperoleh banyak
pengetahuan  yang nantinya dapat menjadi bekal untuk menulis. Kualitas
menulis tidak dapat dipisahkan dari kebiasaan penulis dalam membaca.
Semakin banyak membaca.Pada dasarnya, membaca mpula pengetahuan
yang diperoleh sehingga akhirnya semakin erupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kegiatan menulis. Dengan membaca kita akan
memperoleh banyak pengetahuan  yang nantinya dapat menjadi dari Pada
dasarnya, membaca merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pengetahuan yang diperoleh sehingga akhirnya akan semakin banyak
bahan yang diperoleh untuk menulis.
3.    Memotivasi diri, menghilangkan sifat malas, serta menanamkan sifat percaya
diri
Segala tindakan yang dilakukan oleh manusia berawal dari niat. Setiap
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang tidak lepas dari niat dan motivasi.
Demikian halnya dengan kegiatan menulis. Seorang yang ingin menulis
harus meluangkan waktu untuk duduk membaca, menggali informasi
untuk menemukan ide. Proses tersebut dijalani karena adanya motivasi.
Kurangngnya motivasi dalam diri seorang mahasiswa akan memunculkan
perasaan malas yang selanjutanya membangun rasa kurang percaya diri
untuk menciptakan sebuah tulisan.

4.    Membuat wadah pelatihan penulisan suatu karya


Hambatan atau kendala lain yang dihadapi mahasiswa dalam
menghasilkan tulisan ilmiah adalah terbatasnya wadah bagi mahasiswa
untuk berlatih. Hal tersebut terlihat pada kurangnya kegiatan pelatihan,
workshop, maupun lomba yang diadakan di lingkungan perguruan tinggi.
Oleh karena itu, perguruan tinggi diharapkan membuat tempat pelatihan
penulisan karya, sehingga budaya menulis dapat dilestarikan

10
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Menulis adalah kegiatan menuangakan gagasan dan ide yang


diekspresikan lewat bahasa tulis. Faktor-faktor penyebab rendahnya minat
mahasiswa dalam menulis karya ilmiah terbagi menjadi dua yaitu, faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor penyebab yang muncul dari
dalam diri seseorang,antara lain yaitu malas,beranggapan menulis adalah sesuatu
yang tidak penting,mahasiswa selalu mengandalkan internet,membutuhkan waktu
yang lama,menulis karya ilmiah itu membosankan,perpustakaan tidak
dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Faktor eksternal merupakan faktor
penyebab yang muncul dari luar diri seeorang yaitu bergaul dengan teman yang
malas,berada di lingkungan plagiator,lebih banyak menghabiskan waktu diluar
rumah,kurangnya apresiasi dari lembaga pendidikan, orang tua tidak membatasi
kegiatan mahasiswa yang tidak berguna,guru atau dosen menugaskan untuk
membuat makalah dalam waktu yang singkat.

4.2 Saran

Kepada mahasiswa sebaiknya mulai membiasakan diri untuk membaca


referensi agar mempunyai wawasan yang luas sehingga memudahkan kalian
dalam melakukan kegiatan menulis, baik menulis karya ilmiah maupun non
ilmiah.

Kepada pendidik atau dosen sebaiknya terus melakukan motivasi kepada


anak didik untuk belajar melakukan kegiatan menulis karya ilmiah agar nantinya
mahasiswa tidak sulit dalam menyusun laporan akhir.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hariningsih,dkk.2008.Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan dengan Bahasa dan


Sastra Indonesia 2 SMP/MTS Kelas VII.Jakarta:Pusat Perbukuan,Departemen
Pendidikan Nasional.

Suratno,Wahono.2010.Bahasa Indonesia Jilid 2 Untuk SMA dan MA Kelas XI


Program IPA dan IPS.Jakarta:Pusat perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional.

Suandi,Sarwiji dan Sutarmo.2008.Bahasa Indonesia 2 Bahasa Kebanggaanku


Untuk SMP/MTS Kelas VIII.Jakarta:Pusat perbukuan,Departemen Pendidikan
Nasional.

Pratama.2012.Kurangnya minat Mahasiswa Dalam Menulis.Jakarta:dari


http://akuhanya-inginmenulis.blogspot.com

Sayyari,R.2012.Rendahnya Minat Baca Dan Tulis di Kalangan


Mahasiswa.Jakarta:dari http://kompasiana.com.

12
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i

DAFTAR ISI………………………………………………………………….…..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………1


1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………...2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………2
1.4 Manfaat………………………………………………………………..3

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tahap-tahap Penelitian………………………………………………...4

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Penyebab kurangnya minat menulis…………………………………...5

3.2 Cara untuk Melestarikan Budaya Menulis………………………….…9

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan………………………………………………………..…11

4.2 Saran………………………………………………………………….11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..12

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya untuk menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya, mungkin kami
tidak sanggup menyelesaikan makalah “Keengganan Mahasiswa dalam kegiatan
menulis” ini dengan baik.

Hasil makalah ini kami susun sesuai dengan kemampuan kami dan sebisa
kami.Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat penjelasan tentang factor yang menyebabkan


mahasiswa tidak menyukai kegiatan menulis dan cara mengatasinya.Walaupun
makalah ini mungkin belum cukup sempurna namun kami sudah membuat
makalah ini dengan sebaik mungkin.

Saran dan kritik dari teman-teman sekalian sangatlah kami harapkan untuk
penyempurnaan laporan berikutnya. Apabila ada kesalahan dalam kata maupun
penulisan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tolitoli, 17 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai