PEMBIMBING
Kristina Yuniarti, Ns.,M.Kep
Disusun Oleh :
Nur Toibah
NPM : 2114901110069
Definisi Etiologi.
Distosia adalah Kesulitan dalam jalannya 1. Disotia karena kelainan presentasi
Persalinan, persalinan yang memerlukan bantuan dari luar 2. Disotia karena kelainan posisi janin
karena terjadi penyimpaangan dari knsep eutosia 3P (pwer, 3. Distosia karena kelainan tenaga/ HIS
passage, passenger). Secara harfiah sebagai persalinan sulit 4. Distosia karena kelainan janin
yang ditandai dengan kemajuan persalinan yang lambat.
Penatalaksanaan
a. Fase laten yang menunjang: selama ketuban masih utuh dan passage serta passanger normal,
pasien dengan fase laten memanjang sering mendapat manfaat dari hidrasi dan istirahat
terapeutik. apabila dianggap perlu untuk tidur, morfin (15 mg) dapat memberikan tidur 6-8
jam. Apabila pasien terbangun dari persaklinan, diagnose persalinan palsu dapat ditinjau
kembali, berupa perangsangan dengan ksitosi
b. Protraksi : Dapat ditangani dengan penuh harapan, sejauh persalinan mau dan tidak ada bukti
disproporsi sevalopelvik, mal presentasi atau feta distress. Pemberian oksitosin sering
bermanfaat pada pasien ddengan suatu kontraksi hipotonik.
c. Kelainan penghentian : Apabila terdapat disprporsi sevalopelvik dianjurkan untuk dilakukan
seksio sesarea perangsangan ksitosin hanya dianjurkan sejauh pelviks memadai untuk dilalui
janin dan tidak ada tanda-tanda fetal distress.
PATHWAY
DISTOSIA PERSALINAN
Kelainan
Kelainan
tenaga/power Kelainan
letak dan
jalan lahir
bentuk
Kelelahan fisik
Panggul sempit Kegagalan bahu
segmen depan melipat kedalam
panggul
Nyeri selama
proses
persalinan
Nyeri Akut
1. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hiperemesis Gravidarum
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Riwayat Kesehatan
a. RKD
Yang perlu dikaji pada klien, biasanya klien pernah mengalami distosia sebelumnya,
biasanya ada penyulit persalinan sebelumnya seperti hipertensi, anemia, panggul
sempit, biasanya ada riwayat DM, biasanya ada riwayat kembar dll.
b. RKS
Biasanya dalam kehamilan sekarang ada kelainan seperti : Kelainan letak janin
(lintang, sunsang dll) apa yang menjadi presentasi dll.
c. RKK
d. Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit kelainan darah, DM, eklamsi dan
pre eklamsi
3. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : rambut tidak rontok, kulit kepala bersihtidak ada ketombe
- Mata : Biasanya konjungtiva anemis
- Thorak
Inpeksi pernafasan : Frekuensi, kedalam, jenis pernafasan, biasanya ada bagian paru
yang tertinggal saat pernafasan.
- Abdomen
Kaji his (kekuatan, frekuensi, lama), biasanya his kurang semenjak awal persalinan
atau menurun saat persalinan, biasanya posisi, letak, presentasi dan sikap anak normal
atau tidak, raba fundus keras atau lembek, biasanya anak kembar/ tidak, lakukan
perabaab pada simpisis biasanya blas penuh/ tidak untuk mengetahui adanya distensi
usus dan kandung kemih.
- Vulva dan Vagina
Lakukan VT : biasanya ketuban sudah pecah atau belum, edem pada vulva/ servik,
biasanya teraba promantorium, ada/ tidaknya kemajuan persalinan, biasanya teraba
jaringan plasenta untuk mengidentifikasi adanya plasenta previa
- Panggul
Lakukan pemeriksaan panggul luar, biasanya ada kelainan bentuk panggul dan
kelainan tulang belakang.
C. Perencanaan
1. Nyeri Akut
Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi/ nyeri berkurang
Kriteria :
- Klien tidak merasakan nyeri lagi
- Klien tampak rilek
- Kontraksi uterus efektif
- Kemajuan persalinan baik
Intervensi :
1. Tentukan sifat, lokasi dan durasi nyeri, kaji kontraksi uterus, hemiragic dan nyeri
tekan abdomen
R/ Membantu dalam mendiagnosa dan memilih tindakan, penekanan kepala pada
servik yang berlangsung lama akan menyebabkan nyeri
2. Kaji intensitas nyeri klien dengan skala nyeri
R/ Setiap individu mempunyai tingkat ambang nyeri yang berbeda, denga skala
dapat diketahui intensitas nyeri klien
3. Kaji stress psikologis/ pasangan dan respon emosional terhadap kejadian
R/ Ansietas sebagai respon terhadap situasi darurat dapat memperberat derajat
ketidaknyamanan karena sindrom ketegangan takut nyeri
4. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang dan aktivitas untuk mengalihkan nyeri,
Bantu klien dalam menggunakan metode relaksasi dan jelaskan prosedur
R/ Teknik relaksasi dapat mengalihkan perhatian dan mengurangi rasa nyeri
5. Kuatkan dukungan social/ dukungan keluarga
R/ Dengan kehadiran keluarga akan membuat klien nyaman, dan dapat
mengurangi tingkat kecemasan dalam melewati persalinan, klien merasa
diperhatikan dan perhatian terhadap nyeri akan terhindari
6. Kolaborasi :
- Berikan narkotik atau sedative sesuai instruksi dokter R/ Pemberian narkotik atau
sedative dapat mengurangi nyeri hebat
- Siapkan untuk prosedur bedah bila diindikasikan
Abdul Bari Saifuddin dkk.2012.Buku Panduan Praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta
Wiknojosastro, Hanifa. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo
Chandranita, ida ayu, dkk. 2019. Buku ajar patologi obstetric untuk mahasiswa kebidanan.
Jakarta:EGC
NANDA Internaional. 2015. Diagnosa keperawatan : Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10.
Jakarta : EGC