Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM BIOKIMIA
“ ANALISA KARBOHIDRAT ”

Dosen Pengampu :

Apt. Tanti Juwita Siaragih, M.Farm

Disusun Oleh :

Dhea Mutiara (211030700343)

Dinah Suwaybatul Aslamiyah (211030700318)


Elena Prida (211030700535)

Elza Tiani Lestari (211030700333)

LABORATORIUM BIOKIMIA
JURUSAN FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS
STIKES WIDYA DHARMA HUSADA
TANGERANG
2021

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA


ANALISA KARBOHIDRAT
I. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengoperasikan atau melakukan analisis karbohidrat
dan menerjamahkan hasil praktikum dari analisa karbohidrat.

II. Prinsip
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji ini untuk semua
jenis karbohidrat. Mono-, di-, dan polisakarida akan memberikan hasil positif Uji Benedict adalah uji
kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi (yang memiliki gugus aldehid atau
keton bebas). Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida
seperti laktosa, glukosa dan maltosa.

III. Teori Dasar Praktikum


Karbohidrat adalah polisakarida, yang merupakan sumber energi utama dalam makanan. Nasi, singkong,
jagung adalah beberapa contoh makanan yang mengandung karbohidrat.
Komponen utama karbohidrat adalah karbon, hidrogen dan oksigen (C, H, O) dengan rumus umum Cn
(H2O) n. Untuk alasan ini diberi nama karbohidrat. Karbohidrat berasal dari kata “karbon” dan “hidrat”.
Atom karbon yang mengikat hidrat (air).
Meskipun beberapa waktu kemudian ditemukan bahwa hidrogen dan oksigen tidak terikat seperti air,
kata karbohidrat telah berkembang dan masih digunakan sampai sekarang.
Ada beberapa metode analisis kimia untuk mengidentifikasi dan menentukan keberadaan karbohidrat
dalam makanan (sampel).
1. Uji Molisch
Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat dengan menggunakan asam sulfat pekat.
Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksimetilfurfural, sedangkan dehidrasi pentosa
menghasilkan senyawa fulfural. Uji positif jika muncul cincin merah keunguan yang merupakan
kondensasi antara furfural atau hidroksimetilfurfural dengan anaphthol dalam reagen molitik. Coba ini
untuk semua jenis karbohidrat. Mono, di dan polisakarida akan memberikan hasil yang positif.
2. Tes Benedict
Tes Benedict adalah tes umum untuk mengurangi karbohidrat (gula) (yang memiliki gugus aldehida
atau keton bebas), seperti yang ditemukan dalam glukosa dan maltosa. Uji Benedict didasarkan pada
reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehida atau keton bebas dalam lingkungan basa, biasanya
dengan menambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tartrat untuk mencegah pengendapan
CuCO3. Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah bata, kadang disertai larutan
berwarna hijau, merah atau jingga.

3. Glukosa dalam urin


Adanya glukosa dalam urin dapat diperiksa dengan teknik berdasarkan berdasarkan sifat glukosa yang
dapat mereduksi beberapa ion logam dalam larutan basa, misalnya: Cu, Bi, Hg dan Fe. Metode
berdasarkan reduksi dari ion Cu (uji gula reduksi) antara lain adalah uji Fehling dan uji Benedict. Dari
dua cara ini tes Benediktus ternyata ditambah baik untuk ujian urin untuk karena tidak banyak zat
yang mengganggu. uji berdasarkan metode tidak spesifik sampai glukosa berarti gula lain atau zat lain
yang memiliki daya reduksi, juga akan menghasilkan hasil uji positif (Satrya et al, 2016).

IV. Prosedur Kerja Praktikum


6.1 Alat Praktikum

1. Gelas ukur
2. Batang pengaduk
3. Tabung reaksi
4. Beaker glass
5. Pipet tetes
6. Pipet ukur
7. Timbangan analitis
8. Kertas saring
9. Kaca corong penyaring
10. Penangas air

6.2 Bahan Praktikum

1. Larutan glukosa 0,3%; 1%; 5%


2. Larutan fruktosa 1%
3. Larutan sukrosa 1%
4. Larutan laktosa 1%
5. Larutan maltosa 1%
6. Larutan galaktosa 1%
7. Larutan pati
8. Pereaksi Molisch (larutan 5% -naftol dalam alkohol 95%)
9. H2SO4 pekat
10. Reagen Benedict: Campurkan 173 gram natrium sitrat dan 100 gram Na2CO3 anhidrat
dalam kira-kira 800 mL air, aduk, lalu saring. Kemudian tambahkan 17,3 gram CuSO4
yang telah dilarutkan dalam 100 mL aquades. Selanjutnya volume total dibuat menjadi 1
L dengan aquades

11. 0,1 M galaktosa : larutkan 18 gram galaktosa dalam 1 L air


12. 0,1 M fruktosa : larutkan 18 gram fruktosa dalam 1 L air
13. Larutan Glukosa 0,1 M , Larutan sukrosa 0,1 M , dan Larutan pati 1% 14. Urin patologis

6.3 Prosedur Kerja Praktikum

6.3.1 Uji Molisch

1. Ke dalam tabung reaksi masukkan 5 mL bahan percobaan dan 2-3


tetes pereaksi Molisch, aduk dengan baik

2. Tambahkan perlahan-lahan melalui dinding tabung 3 mL asam sulfat


pekat.
Perhatikan warna yang terjadi pada batas larutan.
Pertanyaan Pengamatan :
1. Warna apa yang terlihat di antara permukaan dua larutan tersebut?

- sampel fruktosa terbentuk warna menjadi warna merah yang dibatasi warna ungu.
-Sukrosa terbentuk warna menjadi warna merah yang dibatasi warna ungu.
- Glukosa terbentuk warna merah yang dibatasi warna ungu.
- dan juga Ammilum dan laktosa berubah bentuk warna menjadi warna merah yang
dibatsi warna ungu.

2. Mengapa banyak protein juga memberikan uji molisch yang positif?


Banyak protein juga memberikan uji molish yang positif karena uji molish juga dapat
dilakukan untuk mengidentifikasi gugus karbohidrat pada protein. Apabila protein
diuji menggunakan uji molish menunjukkan positif, artinya protein tersebut
mengandung sakarida. Hal ini menunjukkan bahwa protein dapat mengikat
senyawa atau unsur lain, seperti sakarida.
3.

6.3.2 Uji Benedict


1. Tambahkan 2-3 tetes larutan glukosa pada tabung reaksi yang telah mengandung 12 mL
reagen Benedict, lalu dikocok. Tempatkan tabung reaksi ke dalam penangas air
mendidih selama 5 menit, biarkan dingin, amati perubahan warnanya.

Pembentukan endapan hijau, kuning atau merah menunjukkan reaksi positif.


2. Lakukan percobaan tahap (1) untuk larutan 0,1 M galaktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa
dan larutan pati 1%.
3. Ulangi percobaan tahap (1) untuk larutan 0,1 M glukosa yang diencerkan 2 kali, 10 kali,
50 kali, dan 100 kali. Bagaimanakah hasil pengenceran tersebut?

Pertanyaan Pengamatan :
1. Berapa kadar karbohidrat terendah yang masih dapat diamati dengan uji benedict?

Uji benedict bertujuan untuk menentukan gula pereduksi dengan adanya endapan
merah setelah larutan uji ditambahkan dengan pereaksi benedict. Kadar karbohidrat
terendah yang masih dapat diamati dengan uji benedict yaitu pada konsentrasi 0,05 M.
Karena pengujian setelah dilakukan pengenceran glukosa dua kali masih menunjukkan
adanya glukosa pada larutan uji. Sedangkan pada pengenceran glukosa 50 kali dan 100
kali menunjukkan hasil negative dengan tidak adanya perubahan warna yang terjadi.

2. Senyawa apalagi selain tembaga yang dapat direduksi ? Apa fungsi berbagai bahan
dalam reagen benedict ?

Pereaksi benedict ini berupa larutan yang mengandung kupri sulfat, natrium karbonat
dan natrium sitrat. Gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas dapat
mereduksi ion Cu2+ dari kupri sulfat dalam suasana alkalis menjadi ion Cu+ yang
kemudian membentuk endapan kupro oksida (Cu2O). Gula pereduksi merupakan gula
yang memiliki gugus alkalis atau keton bebas atau terdapat gugus –OH glikosidis pada
strukturnya. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat pereaksi benedict
bersifat basa lemah. Natrium sitrat ini befungsi sebagai zat pengompleks, untuk
mencegah terjadinya pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium karbonat yang ada
pada reagen benedict. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning, atau
merah bata.

6.3.3 Glukosa dalam Urin

1. Siapkan lima buah tabung reaksi


2. Masukkan 2,5 ml larutan benedict ke dalam masing-masing tabung reaksi.
3. Tambahkan empat tetes larutan yang akan diperiksa, Urin patologis yang terdiri
dari :

Tabung I : Glukosa 0,3 %

Tabung II : Glukosa 1 %

Tabung III : Glukosa 5%


Tabung IV : Galaktosa 1%

Tabung V : Urin mahasiswa

4. Campur dengan baik


5. Didihkan selama 3 menit, kemudian dinginkan. Catat warna yang terjadi. 6.
Penafsiran
Warna Penilaian Warna Endapan Kadar Glukosa
Biru - - 0
Hijau/hijau kuning + < 0,5%
Kuning/kuning orange + ++ 0,5 – 1%
Jingga + +++ 1 – 2%
Merah bata + ++++ > 2%

V. Lembar Kerja Percobaan


Topik : Analisis Karbohidrat Nama :
1. Dhea Mutiara
2. Dinah Suwaybatul Aslamiyah
3. Elena Prida
4. Elza Tiani Lestari
5. Dendi ferdiana triyansyah
Tanggal : 10 oktober 2021 NIM :
1. 211030700343
2. 211030700318
3. 211030700535
4. 211030700333
5.211030700316
Kelompok :3

PRAKTIKUM ONLINE

NO. PERCOBAAN HASIL GAMBAR


PENGAMATAN
1. Uji Molish Untuk sampel glukosa
a. 3 ml sampel glukosa terbentuk warna ungu
1 % + 23 tetes kemerahan pada bagian
pereaksi molish + bawah atau dasar tabung
23tetes reaksi. Hasil yang diperoleh
Asam Sulfat adalah positif (+).
pekat
b. 3 ml sampel fruktosa Untuk sampel fruktosa
1%+ terbentuk warna ungu
2-3 tetes pereaksi kemerahan pada bagian
molish + 23tetes bawah atau dasar tabung
Asam reaksi. Hasil yang diperoleh
Sulfat pekat adalah positif (+).

c. 3 ml sampel sukrosa Untuk sampel sukrosa


1 % + 23 tetes terbentuk warna ungu
pereaksi molish + kemerahan pada bagian
23tetes bawah atau dasar tabung
Asam Sulfat reaksi. Hasil yang diperoleh
pekat adalah positif (+).

d. 3 ml sampel laktosa 1 Untuk sampel laktosa


% + 23 tetes terbentuk warna ungu
pereaksi molish + kemerahan pada bagian
23tetes bawah atau dasar tabung
Asam Sulfat reaksi. Hasil yang diperoleh
pekat adalah positif (+).

e. 3 ml sampel Amilum Untuk sampel amilum


1 % + 2-3 tetes terbentuk warna ungu
pereaksi molish + kemerahan pada bagian
23tetes Asam bawah atau dasar tabung
Sulfat pekat reaksi. Hasil yang diperoleh
adalah positif (+).

2. Uji Benedict Untuk sampel glukosa


a. Tabung 1 + 2 ml terbentuk endapan merah
reagen benedict + 2 bata di dasar tabung. Hasil
3tetes glukosa 1 %. yg diperoleh adalah positif
Panaskan di atas (+).
penangas air 5 menit.

b.Tabung 1 + 2 ml Untuk sampel fruktosa


reagen benedict + 2 terbentuk endapan
3tetes fruktosa 1 %. merah bata di dasar
Panaskan di atas tabung. Hasil yg
penangas air 5 menit. diperoleh adalah positif (+).
c. Tabung 1 + 2 ml Untuk sampel laktosa
reagen benedict + 2 terbentuk endapan orange
3tetes laktosa 1 %. di dasar tabung. Hasil yg
Panaskan di atas diperoleh adalah positif (+).
penangas air 5 menit.

d.Tabung 1 + 2 ml Untuk sampel sukrosa


reagen benedict + 2 terbentuk endapan biru
3tetes sukrosa 1 %. kehitaman di dasar tabung.
Panaskan di atas Hasil yg diperoleh adalah
penangas air 5 menit. positif (+).

e.Tabung 1 + 2 ml Untuk sampel amilum


reagen benedict + 2 terbentuk endapan biru di
3tetes Amilum 1 %. dasar tabung. Hasil yg
Panaskan di atas diperoleh adalah positif (+).
penangas air 5 menit.

3. Glukosa dalam Urin Glukosa dalam urin

1. Siapkan • Pada tabung reaksi


instrumen I + sampel I
dan sampel hasilnya negatif
untuk digunakan (-).
dalam • Pada tabung reaksi
pengujian. II + sampel II
2. Masukkan • hasilnya positif
masingmasing satu (+1).
5 mL Pada tabung
Pereaksi reaksi III +
Benedict ke sampel III hasilnya
dalam positif dua (+2).

masingmasing Pada tabung
tabung. reaksi IV +
3. Tambahkan sampel IV
sampel 1 ke hasilnya positif
tabung tiga (+3).
pertama • Pada tabung
hingga reaksi V +
4 tetes.
sampel V hasilnya
4. Panaskan di
atas Bunsen positif empat (+4).
selama 3 menit
hingga
mendidih.
Kocok
perlahan, lalu
amati
warnanya.
5. Ulangi langkah
sebelumnya
pada setiap
sampel dan
tabung yang
ada.

Glukosa pada urin

N0 Percobaan Pengamatan Gambar


1 Tabung reaksi A + 2 ml urine Urine A setelah ditetesin
A + 5 tetes larutan benedict larutan benedict berwarna
dalam keadaan air dalam kuning
beaker glass mendidih
2 Tabung reaksi B + 2 ml urine B Urine B setelah ditetesin
+ 5 tetes larutan benedict larutan benedict berwarna
dalam keadaan air dalam biru
beaker glass mendidih

VI. Pembahasan

1. Dengan menggunakan uji molish karbohidrat dapat dibuktikan dengan terbentuknya cincin
berwarna ungu pada larutan uji setelah ditambahkan nya pereaksi molish. Dari data pengamatan
didapat seluruh larutan positif (+) merupakan karbohidrat.

2. Pada uji benedict yang bertujuan untuk menentukan gula pereduksi dengan adanya endapan
merah setelah larutan uji ditambahkan dengan pereaksi benedict. Dari data pengamatan diperoleh
bahwa larutan glukosa, dekstrosa dan pengenceran glukosa 2 kali menimbulkan endapan merah bata
yang menunjukkan positif (+) dimana merupakan gula pereduksi.

3. Pada pemeriksaan urine untuk glukosa dengan pereaksi Benedict, warna urine adalah hijau
kebiruan. Ini menunjukkan bahwa urin yang diuji tidak mengandung glukosa

VII. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan dengan keseimbangan fruktosa dan sukrosa dengan
prinsip berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berdasarkan
mengetahui dalam bahan pangan melalui uji benetict dapa disimpulkan bahwa sampel K,J dan A
positif mengandung monosakarida dapat terlihat dari indikator positif yang terbentuk (endapan
berwarna merah bata/biru kehijauan).
PRAKTIKUM OFFLINE
I. Tabel Pengamatan

PERCOBAAN PENGAMATAN

I.Uji molish Sebelum H2SO4 Sesudah H2SO4 Hasil

Larutan Laktosa 1% +
Larutan Sukrosa 1% +
Larutan Pati 1% +

Pembahasan : Pembahasan :

Warna yang dihasilkan Warna yang dihasilkan


sebelum diberi larutan pada
H2SO4 yaitu warna ketiga sampel setelah
Keruh Sedikit oren pada diberi
larutan lakotsa larutan H2SO4 yaitu
kemudian pada larutan bervariasi. Seperti pada :
sukrosa berwarna keruh sampel laktosa
dan pada pati berwarna menghasilkan
oren keruh pekat pada warna ungu gelap pekat
ketiga sampeltersebut sampel sukrosa
memang tidak terlihat menghasilkan
perubahan warna yang warna ungu gelap
cukup berbeda sampel pati
menghasilkan
warna sedikit ungu
dengan coklat gelap
keruh namun tidak
terlalu pekat
II. Uji Benedict Sebelum Sesudah
Pemanasan Pemanasan

Larutan Laktosa +
Larutan sukrosa +
Larutan pati +

Pembahasan : Pembahasan:
Warna yang dihasilkan
sebelum dipanaskan Warna yang dihasilkan
yaitu pada laktosa setelah
berwarna hijau tosca dipanaskan pada ketiga
keruh dan pada kedua sampel yaitu :
sempel lainnya sukrosa Sampel Pati
dan pati berwarna hijau menghasilkan
tosca jernih Warna kuning keorenan
Pembahasan Sampel Laktosa
menghasilkan orange ke
kuning-kuningan
Sampel Saktosa
menghasilkan warna
coklat keruh

II. Pembahasan
III. Kesimpulan

IV. Daftar Pustaka


Riyadi,wahyu.2009.Uji Kualitatif Karbohidrat. Diakses dalam

(http://wahyuriyadi.blogspot.com/2009/10/uji -kualitatif-karbohidrat.html)

Satrya, dkk, 2016. Modul Praktikum Biokimia, Program Studi S1 Farmasi Klinis

Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali.

Anda mungkin juga menyukai