Anda di halaman 1dari 8

ALIH MEDIA BUKU PELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS

DIGITAL UNTUK MENUNJANG PENDIDIKAN

Astria Yuli Rahmawati


Universitas Muhammadiyah Surakarta
astryyuli05@gmail.com

Fransisca Nanda Arintowati


Universitas Muhammadiyah Surakarta
fransiscannanda114@gmail.com

Inneke Dyah Anggraini


Universitas Muhammadiyah Surakarta
innekedyah11@gmail.com

Miftakhul Huda
Universitas Muhammadiyah Surakarta
miftakhul.huda@ums.ac.id

Abstrak : penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengalihkan media belajar buku Bahasa Indonesia dengan
Handphone yang memiliki keunggulan animasi, audio, dan audio visual didalamnya. (2) Mengalihkan
model pembelajaran secara online. (3) memberikan akses kepada guru, siswa-siswi, bahkan orang tua/wali
bisa ikut mengakses untuk mengetahui keaktivan dan proses berkembangnya anak di sekolah. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian tahap rancang dan tahap desain. Tahap rancang yang terdiri atas segala
rancangan dalam phone dan apa saja mata pelajaran nantinya yang akan diajarkan oleh guru kepada
siswanya. Dalam tahap rancang setiap guru harus memahami segala pengoperasian media buku dalam
bentuk digital yang digunakan. Sedangkan tahap desain yang terdiri atas segala bentuk pengoperasian dalam
media belajar digital yang awalnya dari media buku atau cetak kini menjadi media elektronik atau digital.
Hasil penelitian ini berupa handphone yang dilengkapi dengan fitur serupa model pembelajaran didalamnya
yang disertai teks bacaan, materi, soal, serta contoh yang akan ditampilkan dalam bentuk gambar, animasi,
audio, hingga audio-visual. Dengan alih media buku menjadi berbasis digital ini sekaligus untuk
menigkatkan kualitas pendidikan dan belajar yang menyenangkan bagi siswa.

Kata kunci : alih media, buku bahasa Indonesia, berbasis digital, siswa SMP

Abstrac : This study aims to : (1) Divert learning media for Indonesia books with mobile phones that have
text, images, audio animation, and audio-visual features in them, (2) Divert online learning models, (3)
Provide access to teachers, students, and even parents?gardians can access to find out the activities and
development of children in school. This research uses the research method design stage and design stage,
design phase consisting of all designs or planning in the phone and what subjects will be taught by the
teacher to students. In the design stage, each teacher must understand the operation of the book media in
digital form to be used. While the designs phase consists of all forms of operations in digital learning media
that were oroginally form book/print media to electronic/digital media. Research results in the form of
mobile phones that are equipped with similar features of learning modules in them accompained by text
reading material, question, and exampels that will be displayed in the form of images, audio animation, and
audio-visual. With the transfer of media books to be digital based at the same time also to improve the
quality of education and learning that is fun for students.

Keywords: transfer of book media, Indonesia language, digital based, junior high school students.

PENDAHULUAN
Pada era saat ini kondisi zaman terus berubah semua hal termasuk pendidikan harus
disesuaikan dengan perkembangan zaman. Serta perkembangan teknologi informasi dan
komunikasipun juga sudah banyak mengalami perkembangandan perubahan. Hal tersebut sangat
berpengaruh dan bermanfaat bagi kehidupan manusia di era digital native ini. Dengan adanya
kemajuan teknologi informasi dan komunkasi menjadikan hidup manusia mengalami perubahan,
semua hal seperti dipermudah khususnya dalam dunia pendidikan. Bukan sekadar persoalan
kompetensi yang harus dikuasi namun juga bagaimana cara kompetensi tersebut dapai dikuasai.
Maka, diperlukannya sebuah inovasi dalam pembelajaran. Di dalam kegiatan pembelajaran inovasi
dilakukan dengan memafaatkan kemajuan dari teknologi informasi dan komunikasi.
Inovasi disini dapat dijelaskan bahwa inovasi adalah sesuatu hal yang baru. Jadi inovasi
pembelajaran merupakan pembaaruan dari temuan-temuan sebelumnya. inovasi bersifat kualitatif,
maksudnya memungkinkan adanya reorganisasi unsur-unsur pndidikan. Pembaharuan terhadap
semua komponen serta aspek sub sistem pendidikan.1
Salah satu media dalam pembelajaran yakni Buku. Saat ini teknologi informasi dan
komunikasi kian semakin cangih. Inovasi dilakukan dengan memanfaatan sarana tersebut
menjadikan media buku cetak diubah menjadi media berbasis digital. Dengan adanya alih media
cetak buku bahsa indonesia menjadi media berbasis digital ini, tentu isinya tidak hanya berupa teks
saja namun juga terdappat teks, gambar, animasi, audio, hingga audio-visual. Jadi, sifat multimedia
menjadi melekat ke dalam bentuk buku yang dikemas dalam media berbasis digital. Bersifat
interaktif, menuntut peserta didik melakukan satu klik maka akan di beri respon oleh handphone
atau komputer sesuai dengan apa yang telah diprogramkan.
Buku ini disedikan bukan dalam bentuk PDF, yang formatnya kurang efektif bila digunakan
dalam alih media berbasis digital ini. Buku ini disajikan dalam bentuk e-pub yang telah diberi
pembaharuan atau inovasi. Kentuntungan dari alih media buku berbasis digital ini salah satunya
yakni mempermudah peserta didik dalam pemeblajaran, juga peserta didik tidak perlu membawa
buku kesekolah yang kurang efsien. Selain itu e-pun yan telah diinovasi ini akan menyediakan
fasilitas yang mampu memberikan tayangan audio hingga audio-viisual yang siap untuk dinikmati.
Fokus kajian ini yaitu Alih media cetak buku pelajaran Bahasa Indonesia menjadi media
berbasis Digital. Dengan adanya inovasi ini diharapkan akan lebih memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran serta memudahkan orang tua untuk memantau hasil belajar anak.
Permasalahan yang dihadapi peserta didik adalah serupa pembelajaran yang membosankan
dan kurang bervariasi. Bahasa Indonesia dalah mata pelajaran yang lebih terfokus pada materi
berupa teks-teks. Guru sering menggunakan media cetak buku teks yang dijadikan pedoman untuk
mengajar. Sedang di dalam buku teks tersebut dengan metode penyampaian materi ceramah akan
membuat peserta didik bosan, ngantuk dan malah tidak bisa fokus terhadap apa yang disampaiakan
oleh guru pengajar. Akibatnya siswa hanya pintar secara teoritis saja namun miskin dalam aplikasi. 2
Selain itu akan mengakibatkan tertinggalnya pembelajaran.
Kesulitan yang dihadapi siswa akan semakin serius dengan guru yang hanya bisa
mengajarkan materi pelajaran dengan metode ceramah dan apalagi banyak sekali guru yang
memberikan transformasi materi yang begitu rumit untuk dipahami oleh peserta didik. Peserta didik
sekarang dan dulu itu sangatlah berbeda. Peserta didik sekarang ini jauh lebih memfokuskan dengan
pembelajaran yang menyenangkan, maka kesulitan-kesulitan tersebut akan kerap menjadi masalah
bagi perkembangan pengetahuannya.
Di era yang sekarang ini media yang bisa digunakan untuk pembelajaran tidaklah hanya
media buku teks, zaman yang lebih maju bisa menggunakan media digital untuk menunjang
pendidikan. Misalnya media handphone dengan hanya memberikan alternatif aplikasi yang bisa
1
Sa’ud, U.S. Inovasi Pendidikan. (Bandung : CV Alfabeta,2013), h. 6
2
Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Fajar Interpermata Mandiri,2014), h. 6
digunakan untuk proses pembelajaran dan yang serupa dengan buku/modul yang biasanya
digunakan oleh guru. Peserta didik akan jauh lebih tertarik dan akan mengatasi tertinggalnya mata
pelajaran yang kerap dirasakan oleh peserta didik, karena di dalam alih media digital ini akan
dirancang sebaik mungkin dengan berbagai fitur yang akan membantu peserta didik dalam proses
belajar. Fitur animasi, audio, dan audio-visual yang akan membantu peserta didik untuk
mempermudah memahami materi.
Dengan adanya alih media di sini akan cukup membantu peserta didik untuk meningkatkan
daya kembang terhadap pengetahuan terutama di bidang teknologi. Peserta didik akan lebih
menemukan bentuk pembelajaran yang berbeda dan menyenagkan tentunya. Pemilihan media yang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran itu sangatlah penting. Kebutuhan yang dimaksud yakni
kebutuhan yang akan disesuaikan dengan tingkat berpikir peserta didik.3 Dan alih media digital ini
sangatlah sesuai dengan karakteristik peserta didik di era sekarang ini, yang di mana peserta didik
adalah generasi yang sejak dini sudah mengenal alat bantu komunikasi digital yang dapat berupa
handphone, tablet, leptop yang berbasis android ataupun IOS. Dengan adanya karakter peserta didik
yag lebih awal maju maka akan lebih mudah bagi guru untuk mengembangkan inovasi
pembelajaran dengan berbasis digital, sekaligus untuk menyongsong peserta didik untuk lebih bisa
menggunakan alat bantu tersebut untuk hal yang jauh lebih bermanfaat.
Peran orang tua juga sangatlah penting pada pendidikan peserta didik dan tanggungjawab
mereka jauh lebih besar daripada guru karena pendidikan pertama yang akan didapat adalah
pendidikan karakter mereka dari keluarga. Orang tua harus tahu bagaimana anak mereka di sekolah,
bagaimana perkembangannya, apa ada yang membuat anak mereka kesulitan di dalam
pembelajaran. Maka dari itu alih media ini akan memberikan inovasi yang berbeda dari yang lain.
Tidak hanya peserta didik dan guru saja yang akan mengakses aplikasi tersebut tetapi orang tua juga
dapat ikut mengaksesnya dengan bantuan ID peserta didik masing-masing yang akan diberikan oleh
guru dengan melalui pengundangan rapat di sekolah. Dengan itu sokongan yang akan di dapat
peserta didik tidak hanya dari guru saja tetapi orang tua juga bisa membantu pada pendidikan
peserta didik untuk lebih maju.
Penelitian yang dilakukan oleh Didin Widyartono berjudul “Pembelajaran Inovatif Bahasa
Indonesia Melalui Alih Media Buku Pelajaran Kurikulum 2013”. Hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa alih media buku pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas X yang menggunakan
kurikulum 2013 dapat dikemas dalam bentuk e-Pub. Persamaan penelitian tersebut dengan
penelitian yang akan peneliti lakukan adalah inovasi alih media buku pelajaran dan metode
penelitan yang dilakukan menggunakan tahap rancang dan desain. Perbedaannya, dalam penelitian
tersebut terletak pada objek.. Pada penelitian tersebut mengkaji pembelajaran inovatif untuk siswa
kelas X, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah keseluruhan kelas dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia.4
Penelitian ini bertujuan untuk mengalihkan media belajar buku Bahasa Indonesia dengan
Handphone yang memiliki keunggulan animasi, audio, dan audio visual didalamnya. Mengalihkan
model pembelajaran secara online. Penelitian ini memberikan akses kepada guru, siswa-siswi,
bahkan orang tua/wali bisa ikut mengakses untuk mengetahui keaktivan dan proses berkembangnya
anak di sekolah.

3
Miftakhul Huda, Erry Widya Kustanti, Ani Rufiah. “Peningkatan Pemilihan Materi Ajar melalui Telaah
Buku Teks bagi Guru Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah Surakarta”. Vol.22. No 2.
4
Sutrisno dan Lydia Christiani “Analisis Autentikasi Arsip Digital Hasil Alih Media di Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah” Vol.8. No 8.
METODE PENELITIAN
Metode penelitaian alih media buku cetak menjadi berbasis digital dimulai dengan beberapa
rancangan, penyususnan dan perbaikan (uji coba dan uji ahli). Kini tahap yang dilakukan ada dua
yaitu: (1) tahap rancang dan (2) tahap desain. Alih buku menjadi berbasis digital ini akan
mempermudah proses belajar pesertadidik dan juga akan memberikan akses pada guru dan orang
tua, orang tua dengan peserta didik. Dengan adanya inovasi ini akan jauh lebih meningkatkan
kualitas layanan pendidikan di era sekarang ini.
Penelitian dengan tahap rancang yang terdiri atas berbagai pengobservasian yang akan
diakses dalam handphone, tablet, leptop yang berbasis android ataupun IOS sebagai media
bukunya. Pengobservasian berupa bentuk teks, soal, materi, gambar, contoh dan sebagainya.
Sedangkan pada tahap desain terdiri atas berbagai bentuk penetapan fitur yang akan diakses peserta
didik, guru dan orang tua. Didalam media yang akan serupa modul pembelajaran yang jauh lebih
menarik dan menyenangkan dari media buku cetak karena dalam media digital akan terdapat tiap-
tiap nilai setelah pelatihan soal, daftar keaktifan, dan point-point yang akan dihasilkan siswa dapat
dicek sendiri dan orang tua juga dapat mengaksesnya dengan menggunakan ID peserta didik yang
akan diberikan oleh guru pada saat rapat di sekolah.
Teknik penggumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, lalu uji coba
wawancara dengan pesertadidik mengenai bagaimana pendapat peserta didik mengenai peralihan
media buku cetak menjadi media berbasis digital. Seberapa besar minat pesertadidik terhadap alih
media digital dengan buku atau modul yang biasa digunakannya atau dipakai guru untuk
mengajarkan materi terhadap pesertadidik. Penelitian ini dilakukan uji keabsahan data dengan
dengan metode Triangulasi. Triangulasi ialah teknik uji keabsahan data yang akan memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data guna mengecek atau pembanding terhadap data tersebut. Penelitian ini
menggunakan Triangulasi sumber yang berarti mengoprasikan hasil temuan data dari informasi
yang satu dengan informasi yang lainnya menegnai kegiatan alih media buku pelajaran bahasa
indonesia berbasis digital untuk menunjang pendidikan. 5Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis data kualitatif yang berisikan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. 6

HASIL DAN PEMBAHASAN


Beralihnya media pembelajaran media cetak menjadi media berbasis digital adalah peralihan
bentuk pembelajaran yang awalnya dari buku dengan metode ceramah dalam penyampaian materi
dialihkan ke dalam bentuk media yang memungkinkan siswa untuk terus mau belajar dan
berkembang di era pendidikan sekarang ini. Teknologi akan sangat berpengaruh besar pada proses
pengetahuan peserta didik karena anak di jaman sekarang ini lebih tertarik dengan pembelajaran
yang menyenangkan terutama dalam penggunaan digital daripada pembelajaran yang hanya
berpusat pada guru dan metode ceramah dalam penyampaiannya.
Dalam pengguunaan teknologi informasi dapat melalui beberapa tahap, tahapan yang
pertama yakni penggunaan audio visual yang berguna sebagai alat bantu. Penggunaan audio visual
yakni alat bantu yang mmemanfaatkan pendengaran dan pengelihatan dalam penyampaiann materi
didalam kelas. Siswa melalui pembelajaran audio visual ini siswa dapat meningkatkan kemampuan
berfikir aktif. Tahapan yang kedua yakni, pemanfaatan perangkat elektronik berupa komputer pada
suatu lembaga pendidikan. Pemanfaatan tekhnologi dapat meningkatkan produktivitas lembaga
pendidikan.
Pembahasan mengenai tahap rancang di sini, yaitu mulai dengan observasi dan wawancara
yang di mana akan dapat dilihat bahwa persentase dari tertarik dan tidaknya peserta didik terhadap
peralihan media pembelajaran. Karena hampir seluruh peserta didik di era sekarang ini mempunyai
handphone bahkan tablet, laptop yang berbasis android maupun IOS. Dari situ dapat dilihat bahwa
5
Moloeng, Lexy J.Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h. 330
6
Gorman, G.E., & Clayton, Peter. Qualitative Research for The Information Profesional: A
Practical Handbook. (London: Facet Publishing,2005), h. 205
presentase tertinggi untuk memungkinkan peralihan media pembelajaran digital ini. Bagi peserta
didik pemanfaatan media digital akan membantu mereka terutama dalam ketergantungan terhadap
buku mata pelajaran yang kadang hanya berisikan dari satu sumber saja yang akan membuat siswa
kesulitan di dalam menggambarkan hanya dengan satu bentuk contoh penggambaran saja. Dan
peserta didik yang kesulitan untuk aktif bertanya akan semakin terhalang perkembangannya
sehingga tidak ada yang namanya peserta didik yang akan tertinggal.
Temuan ini juga sekaligus memperkuat hasil riset dari Modlstad yang menyatakan bahwa
program multimedia atau tutorial audio menunjukkan 90% disukai oleh peserta didik. 7 Hasil
identifikasi kebutuhan bentuk bahan ajar mahassiswa yang disukai yakni digital (68,07%)
dibandingkan dengan cetak (31,93%).8 Dengan adanya temuan tersebut, disimpulkan bahwa bentuk
multimedia lebih disukai oleh peserta didik.
Mengacu pada Dale Cole Experience 80% pengalaman belajar diperoleh dari indera
pandang, 15% indera dengar, dan 5% indera lainnya 9. Jadi Kesimpulannya, 95% pengalaman
belajar seseorang diperoleh dari indera pendengar dan indra pandang.
Adanya penemuan diatas minat peserta didik terdapat pada bentuk multimedia. Dale Cole
Exsperience dapat menjawab alasan mengapa diperlukannya alih media buku cetak menjadi media
berbasis digital. Oleh karena itu, bentuk buku pelajaran harusnya berbentuk multimedia karena 5%
saja pengalaman belajar seseorang diperoleh melalui indra lain dan 95% pengalaman belajar
diperoleh melalui indra pendengar dan indra pandang.
Dengan adanya hasil observasi di atas dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan
bentuk buku pelajaran alih media cetak ke media digital. Dengan tujuan untuk mempermudah
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Adanya peralihan media cetak menjadi berbasis digital
ini akan lebih sesuai dengan karakter peserta didik yang termasuk dalam kaum Digital Native.
Kegiatan pembelajaran ini ditunjukkan Digital age.10 Perlu diingat bahwa sajian yang monoton
berupa teks dan gambar yang terdapat pada buku pembelajaran cetak akan membuat peserta didik
menjadi bosan dan sekaligus menghalang daya imajinasi peserta didik karena kurangnya contoh
dari materi teks yang disediakan. Jadi, dengan adanya inovasi alih media buku pelajaran Bahasa
Indonesia ini akan merubah buku pembelajaran cetak yang hanya berisi teks dan gambar saja, kini
akan disajikan dalam bentuk media berbasis digital. Bukan hanya gambar dan teks saja yang ada di
dalam digital buku tersebut namun di dalamnya juga terdapat animasi bergerak sebagai alat bantu
contoh, audio, hingga audio-visual.
Bentuk ini nantinya bukan dalam bentuk PDF yang formatnya menggunakan ukuran tulisan
yang terlalu kecil shingga memerlukan zooming untuk membacanya. PDF tersebut merupakan
bentuk siap cetak bukan siap pakai. Berbeda dengan e-pub yang ukuran tulisannya dapat
menyesuaikan dengan layar handphone yang digunakan peserta didik. Tidak perlu memerlukan
zooming dalam membacanya. Susunannya juga jauh lebih variatif, tidak hanya berisikan teks
bacaan saja namun juga terdapat gambar, animasi, audio hingga auido-visual didalamnya.
Dalam tahap desain terdiiri atas berbagai penetapan perangkat lunak alih media serta
pelaksanaan alih media cetak buku pelajaran bahasa Indonesia ke media berbasis digital. Secara
khusus perangkat yang terdapat di dalam alih media berbasis digital ini akan disusun seperti di
dalam bentuk e-pub. Dalam perangkat ini yang akan ditetapkan yakni e-pub creator. Pemilihan e-
pub creator ini didasari oleh kelangkapan fitur yang ada dalam perangkat lunak yang dapat
menyajikan multimedia. E—pub hanyalah format file standar terbuka untuk buku digital. Dengan
adanya inovasi ini menggubah susunan dan bentuk e-pub mulai dari materi yang disajikan, isi
7
Wahono. “Meluruskan Salah Kaprak Tentang E-Learning”. 2006.
8
Widyartono, D. Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan Berbasis
Web Interaktif. (Malang: PPS Universitas Negeri malang, 2010), h. 147
9
Rusman. Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Guru
Abad 21. (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 165
10
Rosenbreg, M. e-learning: Strategies for Delivering Knowledge in The Digital Age. (Colimbus :
The McGraw Hill Companies, Inc,2001)
materi hingga adanya inovasi mengenai teks bacaan, gambar, animasi, audio, audio-visual,
pelatihan soal yang di mana media ini berinovasi bahwa di dalamnya juga akan dirancang susunan
from penilaian langsung oleh guru sehingga siswa setelah melakukan pelatihan soal akan langsung
melihat hasil yang diperoleh. Yang sesuai dengan prinsip pembelajaran bahwa mengetahui hasil
yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan, yang artinya dengan
begitu peserta didik akan terdorong untuk terus berusaha memperoleh hasil yang semaksimal
mungkin. Selain itu orang tua peserta didik juga dapat mengaksesnya melalui handphone, tablet,
leptop, maupun komputer yang berbasis android ataupun IOS. Akses orang tua/wali guna untuk
memantau perkembangan belajar peserta didik di Sekolah.
Proses pembelajaran di kelas khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, dalam proses
pembelajarannya dapat melalui pemutaran video yang telah disediakan sebagai bentuk untuk
merangsang imajinasi peserta didik. Peserta didik akan fokus memperhatikan pembelajaran untuk
menagkap yang diterangkan oleh guru. Peserta didik yang pemalupun akan menjadi aktif sendiri
karena tidak lagi merasa kesulitan dengan apa yang ingin ditanyakan karena kelengkapan yang akan
membantu peserta didik lebih didetailkan di dalam media buku digital tersebut. Sehingga
pembelajarannya di kelas tidak membosankandan juga bisa menarik perhatian peserta didik untuk
lebih mudah menyerap materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga proses pembelajaran jauh
lebih aktif dan siswa juga akan menjadi aktif dengan sendirinya.
Dalam peralihan media pembelajaran ini guru tidak akan lagi terpacu pada buku mata
pelajaran dan proses pembelajaran tidak lagi menggunakan metode ceramah yang membosankan.
Selain itu guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang lebih berkemajuan dengan
memanfaatkan media digital dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Teknologi di era sekarang ini
dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan pembelajaran, meningkatkan kecepatan belajar,
dan meningkatkan efisiensi pembelajaran.

MATERI CERPEN LATIHAN


SOAL
Drama (isi materi) (latihan soal)
Teks Berita audio Penilain guru
Cerpen animasi

Gambar 1. Ilustrasi e-pub


Alih media buku pelajaran Bahasa Indonesia berbasis digital. Dengan adanya aplikasi ini
tidak lagi menggunakan media cetak melainkan menggunakan media berbasis digital. Buku
pelajaran dikemas dalam bentuk e-pub serta di dalam buku tersebut akan terdapat berbagai macam
materi yang telah disediakan. Aplikasi ini memiliki keunggulan yang berupa fitur teks bacaan
materi pelajaran, animasi audio, dan audio-visual sebagai alternatif untuk mempermudah pemberian
contoh kepada peserta didik, sehingga mempermudah peserta didik untuk memahami materi.
Pembelajaran melalui media buku berbasis digital ini dapat diakses secara online di manapun dan
kapanpun baik di sekolah maupun di luar sekolah selagi ada jaringandan kuota ataupun jaringan
wifi yang bisa dipakai untuk memgakses. Dalam pembelajaran ini menggunakan aplikasi yang
dapat diakses oleh guru, peserta didik, dan orang tua. Didalam aplikasi terdapat berbagai macam
materi yang telah disediakan dan dapat diakses oleh peserta didik dan guru. Setiap pemebelajaran
peserta didik diwajibkan membawa handphone/tablet/laptop untuk mengaksesnya.
Pada halaman pertama akan terdapat berbagai macam pilihan materi yang telah disediakan
oleh guru, kemudian guru akan meminta peserta didik utuk membuka materi yang telah dipilih oleh
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Misalnya, guru akan memilih materi tentang cerpen (cerita
pendek) maka di halaman selanjutnya akan muncul teks materi berupa berbagai materi pendukung
seperti definisi, macam-macam cerpen, ciri-ciri cerpen, dan struktur cerpen tersebut. Apabila
peserta didik mengalami kesulitan di dalam memahami teks bacaan tersebut makapeseta didik dapat
mengeklik kolom animasi ataupun audio dan audio visual untuk membantu siswa dalam
menemukan gambaran dari contoh cerpen yang dibahas. Sehingga akan membuat siswa tidak
merasa jenuh dalam prosesberjalannya belajar mengajar karena adanya fitur yang unggul di dalam
buku digital tersebut. Seperti adanya audio, animasi, audio-visual, latihan soal, serta langsung
terdapat from penilaian guru yang bisa langung dilihat oleh peserta didik. Selain hal itu, adanya alih
media berbasis digital ini akan mempermudah orang tua atau wali dalam memantau perkembangan
anak dalam kegiatan belajarnya.

SIMPULAN

Alih media cetak buku bahasa indonesia menjadi meedia berbasis digital dapat diakses oleh
seluruh peserta didik di manapun dan kapanpun, guru dan orang tua melalui handphone, tablet,
laptop yang berbasis android ataupun IOS yang mereka miliki. Dalam media digital ini akan serupa
modul ataupun buku pembelajaran yang akan memberikan akses layanan yang berupa teks, gambar,
soal animasi, audio, audio-visual, akses layanan nilai, keaktifan dan point-point. Alih media ini
akan memberikan banyak manfaat pada peserta didik yang menjadi aktif dalam belajar karena
media yang asik dan menyenangkan, segala bentuk kemalasan serupa terlalu banyak mendengar
model pembelajaran ceramah pada guru yang akhirnya membuat siswa mengantuk dan tidak
mengetahui apa yang tadinya disampaikan oleh guru. Dengan adanya alih media ini tidak akan ada
yang namanya tertinggal materi karena keunggulan yang telah dirancang rapi di dalam buku digital
ini. Peserta didik sebelumnya memakai media buku teks apabila tertinggal materi hanya akan
mengandalkan teks unuk dibaca dan dipahami sendiri tanpa contoh yang akan meningkatkan daya
imajinasinya. Tetapi dengan adanya buku digital ini peserta didik yang mengalami kurang
pemahaman dalam memahami teks bacaan materi dapat mengeklik fitur animasi bergerak, audio,
dan audio visual untuk memperjelas contoh. Apabila media digital ini dikembangkan akan jauh
lebih meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Terlebih program yang akan diterapkan untuk
menjemputpeserta didik yang tertinggal materipelajaran. Karena alih media ini dapat diakses oleh
peserta didik, oleh guru, dan oleh oranga tua atau wali.

DAFTAR PUSTAKA

Gorman, G.E., & Clayton, Peter. 2005. “Qualitative Research for The Information Profesional: A
Practical Handbook”. London: Facet Publishing.

Miftakhul Huda, Erry Widya Kustanti, Ani Rufiah.2019. Peningkatan Pemilihan Materi Ajar
Melalui Telaah Buku Teks Bagi Guru Bahasa Indonesia Di SMP Muhammadiyah
Surakarta. Vol.22. No 2. https://doi.org/10.23917/warta.v22i2.8671

Moloeng, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Rosenbreg, M. 2001. E-learning: Strategies For Delivering Knowledge In The Digital Age.
Colimbus: The McGraw Hill Companies, Inc.

Rusman.2012. Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan


Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Sa’ud, U.S. 2013. Inovasi Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta.


Sutrisno dan Lydia Christiani “Analisis Autentikasi Arsip Digital Hasil Alih Media di Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah” Vol.8. No 8. 2019. Jurnal ilmu
perpustakaan

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Fajar Interpermata Mandiri

Wahono, R. S. 2006. Meluruskan Salah Kaprah tentang e-Learning, (Online),


(http://romisatriawahono.net/2008/01/23/meluruskan-salah-kaprah-tentange-Learning/,).

Widyartono, D.2010. Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan
Berbasis Web Interaktif. Tesis tidak Diterbitkan. Malang: PPS Universitas Negeri malang.

Anda mungkin juga menyukai