Anda di halaman 1dari 6

NAMA RUT DWI HURIANA

NIM : 210910202013

PRODI : ILMU ADMINISTRASI BISNIS

KELAS :PANCASILA 44

MATERI 1

“INDONESIA DARURAT NARKOBA”

Pada tahun 2020 laporan UNODC menyebutkan sekitar 275 juta orang di seluruh dunia
menggunakan narkoba. Jumlah penggunanya juga pun mengingkat 22 % dibandingkan pada
tahun sebelumnya. Indonesia yang berbentuk kepulauan sehingga sangat mudah bagi
penyebaran nlkkkkllarkoba ini,selain itu,karena harganya yang mahal inilah yang
menyebabkan banyak orang ingin menjual narkoba agar bisa mendapat keuntungan Dalam
penyebarannya pula ada banyak cara yang dilakukan oleh para pengedar narkoba yang tidak
dapat terduga bagaimana cara ia menyeludupknnya,ada yang ditelan dan dikeluarkan melalui
mohon maaf“Anus”dan disimpan ditempat yang tak terduga dan lain sebagainya.

Selain itu, jalur penyeludupannya pun sangat beragam,ada yang melalui jalur laut,udara,darat
dengan berbagai jenis transportasi dan orang orang yang bersekongkol dalam melakukan
penyeludupan ini.dan juga jalur penyeludupan ini dilakukan tergantung jenis narkotika yang
akan diseludupkan oleh para bandar narkoba misalnnya saja jalur penyeludupan melalui jalur
udara biasanya jenis narkotika yang diseludupkan oleh para bandar narkoba adalah jenis
sabu,inex dan ganja dan jenis – jenis lain melalui jalur yang lain pula.

Ada pula Kategori Kawasan narkoba yang funsinya untuk melakukan pemberantasan
narkoba di lingkungan masyarakat agar lebih mudah dalam penciptaan lingkungan yang
bersih dari narkoba untuk menuju Indonesia yang bersih dari narkoba yang dapat
diwujudkan secara berasama – sama.kategori ini dibagi menjadi 4 yaitu
Bahaya,Waspada,Siaga,dan Aman.

Berikutnya Yaitu Program Kerja BNNP JATIM Dan Para Jajarannya diantarannya adalah

P2M : Kampanye war on drugs,Melakukan Penyuluhan P4GN,Sosialisasi melalui Media


Sosial,Melakukan uji tes Narkoba,Melakukan pelatihan Life Skill,lalu membentuk Tim
relawan dan membentuk Penggiat.
Rehabilitasi :Rawat Inap,melakukan Pendampingan dan pemulihan,Melakukan IBM
( Intevensi Bebasis Masyarakat ),melakukan SHKPN ( RM), dan SHKPN (PNPB )

Pemberantasan Ungkap Kasus : Berkat tndak Pidana narkotika, Terdapat 44 berkas ( 35


Perkara pada tahun 2021)dan ada 9 perkara yang masih dalam proses penyidikan oleh pihak
bewenang,Junlah tersangkanya ada 50 Orang,Barang bukti yang ditemukan ada sabu seberat
10.084,886 gram,ganja 11.465,95 gram,ekstasi-,Barang buktinya terdapat 4 buah mobil,13
unit motor, hanphone dan uang tunai senilai Rp.6.730.000,-,Tim Asesmen terpadu ( TAT),
Peraturan Restorative Justice,peraturan kapolri nomor 8 tahun 2016 tentang restorative justice
menjadi sebuah peluang untuk mengurangi jumlh tahanan dim LAPAS.

Pemasalahn Yang Dihadapi oleh BNNP di Jawa Timur ,diantaranya yaitu :

1.lembaga vertical BNN yang ada di wilayah provinsi jawa timur masih kurang ( dari 38
kab./kota,baru 17 BNN Kab./ kota yang telah berdiri ). Jumlah personel dan sarana prasarana
cenerung terbatas. Pada fasilitas P4GN juga belum lengkap di setiap kab./ kota.

2.kurang optimalnya peran para stakeholder dalam implementsi pelaksanaan P4GN dan
kurangnya sinergitas serta keterpaduan antar lembaga dalam program – program yang
sebenarnya berpotensi untuk dikolborasikan ( misalnya kampong tangguh ,desa bersinar )

3.Masih terbatasnya lembaga Rehabilitas di wilayah provinsi jawa timur ( menjadi concern/
perhatian berasama,khususnya Diknes dan Dinsos)

Harapan yang diinginkan oleh BNNP Jawa Timur adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan P4GN menjadi tugas tanggung jawab seluruh instansi


pemerintah ,swasta,elemen masyarakat dimana BNN menjadi fasilitator
2. Adanya regulasi yang mengatur K/L agr dapatnya menganggarkan pelaksanaan giat
P4GN di ranah masing – masig
3. Tim terpadu P4GN berjalan lebih maksimal
4. PERDA juga mendorong pihak swasta dan BUMN/D untuk menyukseskan P4GN ( misal
: CRS)
5. PEMDA memnatu penegakan hokum secara terbatas missal SATPOL PP melakukan
penegakan / penindakan terbats dalam hal ketertibn dan ketentraman warga .
6. Peran pergurun tinggi ( riset/penelitin tentang narkoba ) semakin massif dilakukan
Kesimpulan :payung hokum yang efektif dan tepat sasaran siperlukan agar seluruh
elemen bersatupadu dan seirama melaksanakan P4GN di jawa Timur.

WAR ON DRUGS
Perang Terhadap narkoba Menuju Indonesia Bersih Narkoba ( Bersinar ) melalui
berbagai upaya yang strategis, humanis dan komperhensif meliputi aspek
Pencegahan,pemberdayaan masyarakat,rehabilitasi dan pemberantasan

Materi 2
“Jerat Hukum Penyalhgunaan Narkoba ,Stigma Pelaku
Penyalahgunaan Narkoba”
Pengertian NARKOBA Nar = Narkotika
Ko = Psikotropika
Ba = Bahan Adiktif
Narkoba = Istilah tersebut mengacu pada kelompok senyawa yang memiliki resiko –
resiko kecanduan bagi penggunaanya
Pengertian Narkotika ,Narkotika adalah zat atau obt yang beraal dari tanaman atau
bukn tanaman , baik sintetis maupun semisintetis, yang dapa menyebabkan penurunan
atau perubahan kesdaran. Hilang nya rasa, mengurangi sampai menghilangakn rasa
nyeri ,dan dapat menimbulakn ketergantungan yang dibedakan ke dalm golongan –
golongan sebagaiman terlampir dalam undang undang . contoh barang narkotika adalah
sebagi berikut : Ekstasi, Shabu – Shabu ,Ganja,Gorilla,Putau
Adapun UU yang mengatur Tentang Narkotika adalah UU No. 35 Tahun 2009 Tentang
narkotika yang berada di pasal 7 yang isinya Narkotika hanya dapat digunakan untuk
kepntingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengethuan dan teknologi
dan juga pada pasal 8 ayat 1 dan ayat 2.
Pengertian Psikotropika,adalah zat atau obat ,baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika,yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sususnan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.contohnya seperti
Ekstasi,Deksamfetamina,Butalsital,Diazepam.
Sedangakn Brdasarkan tujuan penggunaan dan tingkat resiko ketrgantungan
Psikotropika terbagi menjadi 4 golongan yaitu :
1.Tujuan Iptek,Potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan
2. Tujuan Iptek dan ujntuk sarpi, potensi kuat mengakibatkan syndrome ketergantungan
3.Obat terapi dan Tujuan Iptek Potensi sedang mengakibatkan syndrome ketergantungan
4.Obat terapi dan Tujuan Iptek, potensi ringan mengakibatkan syndrome ketergantungan

okerbaya
DEXTROMETHOPHAN ,merupakan obat yang illegal sesuai :
a.Kep BPOM RI No. HK.04.135.07.13.13855 Tahun 2013.
Tentang perubahan atas keputusan kepala BPOM RI NO.HK 041.3506.13.35.34.
tahun 2013. Tenang Pembatalam surat izin edar obat yang mengandung
dextromethorphan tanggal 30 Juni 2014
b. Deputi pengawasan Produk Terapeutik dan NAPZA No. PW.02.3533.06.14.5500
tanggal 27 Juni 2014 tentang juknis mekanisme penarikan dan pemusnahan
dextromethorphan tunggal di sekitar swasta dan sector pelayanan milik pemerintah.
TRIHEXYPHENIDYL,diperuntukan bagi orang yang mempunyai penyakit parkinsan
Untuk menstabilkan kejang otot atu gerakan yang tidak teratur yang disebabkan adanya
kerusakan sarat pada otak manusia
Dampak : a. Merusak organ tubuh terutama ginjal
b. pemakaian jangka panjang bisa merusak kea rah mental
Ciri – ciri penyalahgunaan Narkoba
a. Jalan Sempoyongan, bicara pelo/ngoceh,suka ketawa dan tampak ngantuk
b. Mata cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitaman
c. Sering Didatangi atau menerima telepon dari orang – orang tidak dikenal
d. Terdapat tanda – tanda bekas suntik atau luka sayatan
e. Sering kehilangan uang / barang dirumah
f. Mengabaikan kebersihan diri.
Dampak Narkoba
1.Fisik
a. menimbulkan ketagihan atau ketergantungan
b. mengganggu mental
c. menggnggu kesehatan
d. kerusakan otak
e. cenderung menjadi pelaku kejahatan
f. mengakibatkan kematian
2. kejiwaan
a.cepat memberontak
b. sering Berbohong dan suka mencuri
c.Menjadi sensitive kecurigaan yang berlebihan
d. bersikap labil
e.Kasar dan tidak sopan
f.menjadi malas dan prestasi belajar menuun
g. bepikir iriasonal

ANCAMAN PIDANA

Pasal 111 ( PEMILIK NARKOTIKA BENTUK TANAMAN )

1.) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hokum


menanam,memelihara ,memiliki,menyimpan ,menguasai ,atau menyediakan
Narkotika golongan 1 dalam bentuk tanaman ,dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 4 ( empat ) tahun dan paling lam 12 ( dua belas ) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp. 800.000.000,00( delapan ratus Juta rupiah ) dan paling banyak Rp.
8.000.000.00( delapan miliar Rupiah )
2.) Dalam Hal perbuatan menanam,memelihara, memeiliki, menympan, menguasai atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) beratnya melebihi 1( satu) kilogram atau meebihi 5 ( lima) batang
pohon . Pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 5 ( lima) tahun dan paing lama 20 (dua puluh ) tahun dan pidana denda
maksimum sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) ditambah 1/3 ( sepertiga).

Pasal 114 ( PENDENGAR )

1.) Setiap Orang yang menawarkan, menjual,membeli,,menjadi perantara jual beli


narkotika gol 1. Dipidana seumur hidup atau dipenjara paling singkat 5 tahun dan
paling lam 20 tahun dan denda 1 Miliyar s/d 10 miliyar .
2.) Dalam hal Perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual , membeli, menjadi
perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menrima Narkotika Golongan
I sebagaimana dimkasud ayat (1) yang dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1
( satu ) kilogram atau lebih 5 ( lima ) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman
beratnya 5 gram ,pelaku dipidana dengan pidana mati,pidana penjara seumur
hidup,atau penjara paling singkat 6( enam ) tahun dan paling lama 20 Tahun dan
pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3
( sepertiga )

Anda mungkin juga menyukai