1, Januari 2017
Mengembangkan Kota HAM di supported by the National Human Rights
Indonesia: Peluang dan Tantangannya Commission (KOMNAS HAM) which seeks
to apply these ideas in Indonesia. The roles
Oleh: of local governments are very crucial in
supporting the development of human
Muhammad Nurkhoiron1 rights-friendly city. However, the challenge
is how far a breakthrough in the promotion
Abstrak and enforcement of human rights can be
made by local leaders such as the regents or
Upaya mengembangkan kota HAM (hak the mayors. This article aims to look at the
asasi manusia) merupakan respon yang opportunities and challenges in
berkembang dari gerakan untuk campaigning human rights friendly cities in
mengembalikan kedaulatan kota pada Indonesia. The study is based on the
warganya. Negara termasuk pemerintah author’s experience in the promotion of
yang didukung oleh Komnas HAM berusaha human rights friendly cities in Indonesia.
mengaplikasikan gagasan tersebut di Moreover, the study was also conducted
Indonesia. Peran pemerintah daerah through a participatory research, especially
menjadi sangat penting dalam mendukung by exemplifying two study cases in two
upaya pengembangan kota ramah HAM. cities in Palu, Central Sulawesi and
Tantangannya adalah seberapa jauh
Wonosobo, Central Java. In general, this
terobosan dalam promosi dan penegakan study reflects further constraints and
hak asasi manusia dapat dilakukan oleh challenges in efforts to achieve human
para kepala daerah seperti Bupati atau rights-friendly cities in Indonesia.
Walikota. Artikel ini bertujuan untuk
melihat peluang dan tantangan dalam
mengkampanyekan kota ramah HAM di Keywords: human rights city, government
Indonesia. Studi ini didasarkan pada roles, rights to the city
pengalaman langsung penulis yang terlibat
dalam promosi kota ramah HAM dan
dilakukan melalui penelitian bersifat
partisipatoris, khususnya di dua kota yaitu Latar Belakang
di Palu, Sulawesi Tengah dan Wonosobo,
Jawa Tengah. Secara umum kajian ini Gerakan HAM di Indonesia akhir akhir ini
merefleksikan berbagai kendala dan
tantangan ke depan dalam upaya mulai menggulirkan diskursus baru, kota
mewujudkan kota ramah HAM di Indonesia. HAM (human rights cities). Salah satu minat
dalam kajian isu ini adalah hendak
Kata kunci: hak asasi manusia, peran
melebarkan cakupan kewajiban negara
pemerintah, hak atas kota
(state obligation) yang tidak semata-mata
12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
berhasil keluar dari kemelut pergolakan ini. pemajuan HAM dan tujuan yang lebih
Pada tahun 1980 terjadi pembantaian luas dalam penikmatan demokrasi, HAM
besar-besaran oleh rejim militer Korea dan perdamaian
Selatan. Diperkirakan lebih dari 20.000
b. Mendefinisikan HAM dengan tambahan
orang menjadi korban rezim militer. Namun
sebutan yang lebih jelas Deklarasi
demikian, gerakan masyarakat sipil tidak
Universal HAM PBB
tinggal diam. Perlawanan digerakkan
hampir seluruh warga kota yang dilakukan c. Mendefiniskan warga negara/warga
secara militan. Bahkan mereka juga turut kota yang meliputi orang-orang yang
melakukan gerakan bersejata untuk datang bekerja ke kota Gwangju dan
meruntuhkan rezim militer. Gerakan ini penduduk asing selama masih memiliki
berhasil menumbangkan rezim militer dan visa resmi
sebagai tugu peringatan, mereka
d. Mendorong dengan sepenuhnya
merayakan kemenangan gerakan sipil ini
Walikota/kepala derah, tenaga pendidik
sebagai kemenangan demokrasi. Sejak saat
dan warga negara untuk
itulah supremasi sipil dalam upaya
mengimplementasikan peraturan-
pelembagaan demokrasi mulai digaungkan
peraturan diatas.
sebagai komitmen membangun kota yang
melibatkan partisipatoris warga. Sekitar e. Menekankan bahwa warga negara tidak
tahun 1980an mulai dimunculkan kebijakan hanya orang-orang yang haknya harus
untuk melahirkan peraturan-peraturan kota dilindungi tetapi juga orang-orang yang
yang ramah HAM. memajukan hak asasi manusia.
12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
transformasi. Menolak rezim otoriter yang 10) Hak atas Pemulihan Korban.
menentukan kebijakan kota secara top Dalam sejarahnya, prinsip hak atas kota
down, Gwangju mulai menarik partisipasi tidak mengacu pada rumusan aktvitis hak
warga dalam menopang kebijakan kotanya. asasi manusia. Hak dalam pengertian hak
Partisipasi ini menghasilkan beberapa asasi manusia berbeda dengan lahirnya hak
peraturan yang mempromosikan prinsip atas kota yang bergulir menjelang tahun
dan nilai hak asasi manusia. Misalnya, 1970an sebagai gerakan warga kota.
dalam peraturan kota sebagaimana diatas Adalah Henri Lefebvre yang menggulirkan
menunjukkan bagaimana warga kota dan ide tentang rights to the city melalui
pendatang tidak dibedakan secara karyanya berjudul, La Droit Ala Ville yang
diskriminatif. Semua warga memiliki pertama kali diterbitkan dalam bahasa
kedudukan setara dan berhak menikmati Perancis pada tahun 1968 dan
demokrasi, pemenuhan hak dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
perdamaian di Gwangju. pada tahun 1991 dan diterjemahkan ulang
pada tahun 1996. Gagasan ini hendak
Hak atas kota adalah salah satu prinsip yang
mempertentangkan diskursus hak dengan
dideklarasikan sebagai prinsip kota ramah
pembangunan ekonomi politik yang
HAM di Gwangju. Dikenal sebagai prinsip-
cenderung kearah neoliberal. Lefebvre
prinsip Panduan Gwangju untuk kota HAM
memprihatinkan hilangnya hak warga
(Gwangju Guiding Principles for a Human
dalam menentukan proses perubahan kota.
Rights City), selain hak atas kota prinsip
Sebaliknya, warga kota semakin kehilangan
lainnya meliputi:
perannya sebagai subyek baik di hadapan
1) Non diskriminasi dan afirmative action hukum maupun perubahan ekonomi politik.
2) Inklusi sosial dan keragaman budaya Sebaliknya, peran dan posisi warga kota
dideterminasi oleh perputaran modal yang
3) Demokrasi partisipatoris dan tata kelola
yang akuntabel menentukan perkembangan kota. Kaum
12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
mereka. Bagi beberapa orang, proses dinikmati oleh segelintir orang, selebihnya
migrasi pertama-tama didorong untuk adalah pertarungan nyata dalam merebut
mendapatkan pekerjaan yang layak atau sumber-sumber ekonomi yang serba
kehidupan ekonomi yang lebih baik. Dalam terbatas. Kelompok miskin kota, pekerja
konteks makro-struktural, urbanisasi sektor informal, buruh tenaga kasar
merupakan upaya melebarkan invasi menempati pemukiman kumuh, berbagi
kapital yang menentukan mobilisasi ruang dalam kesempitan di daerah-daerah
penduduk. Penduduk yang berpindah ke yang tidak diinginkan oleh pengambil
perkotaan tidak memiliki kekuasaan untuk kebijakan kota yang rentan dengan
menentukan identitas baru, apalagi penggusuran.
membentuk identitas bersama-sama.
Hak atas kota berarti mendesain ulang kota
Identitas mereka terbentuk dalam lansekap
sebagai ruang bersama. karakter perubahan
perkotaan yang ditentukan oleh distribusi
kota tidak pantas ditentukan oleh kekuatan
kapital. Ruang yang berada di perkotaan
modal yang mensubordinasi peran warga
dicptakan untuk kita bukan melalui kita.
kota. Kota harus dibangun oleh spirit para
Rights to the city adalah gerakan warga kota
penghuninya secara bersama-sama, bukan
yang menolak kapitalisasi kota. Ia
oleh sekelompok elit yang menjadikan kota
mengajukan hak sebagai tangisan sekaligus
sebagai akumulasi kapital. Sebagaimana
tuntutan ‘a cry and a demand’ warga kota
dikatakan David Harvey (2008), sebagai
(Lefebvre, 1996). Dalam perkembangan
berikut:
kapitalisme global, kota-kota terbaik di
Eropa dan Amerika telah dijadikan sebagai “Hak atas kota lebih dari sekedar kebebasan
individu mendapatkan akses atas sumber-
pusat perputaran dan akumulasi modal
sumber alam di perkotaan; ia adalah hak
sementara menjadikan warga sebagai mengubah diri kita sendiri dengan
mengubah kota. Ia, bahkan, hak bersama
obyek yang dideterminasi oleh kapital.
bukan hak individual, sebab transformasi ini
Gaung Lefebvre adalah perlawanan atas tak terelakkan tergantung pada praktik
kekuatan kolektif untuk membentuk kembali
neoliberalisme kota. Dampak liberalisasi ini
proses urbanisasi. Kemerdekaan membentuk
telah menciptakan kehidupan paradoks di dan membentuk kembali diri kita sendiri
adalah, menurut pendapatku, salah satu dari
perkotaan. Pada satu sisi terdapat ruang
hak asasi manusia terpenting yang selama
yang didesain dengan kemewahan, ini kita abaikan.”2
menyediakan fasilitas yang serba modern Dalam perkembangan hak asasi manusia di
dan penuh kenyamanan, namun di pihak tingkat internasional sebenarnya juga
lain terdapat sudut-sudut gelap kemiskinan berkembang skeptisisme bagi globalisasi
dan kelaparan, pengangguran dan keputus-
asaan. Kenyamanan kota hanya dapat 2Harvey, David. 2008. The Right to the City. New
Left Review II (53) 23-40.
12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
Berdasarkan UU. No.39 Tahun 1999 mendapat peran dominan dalam panggung
tentang Hak Asasi Manusia. Peran dan politik karena diberi kekuasaan yang
fungsi Komnas HAM meliputi, pemantauan, dikenal sebagai dwifungsi ABRI. Peran
mediasi, kajian dan penelitian, penyuluhan. politik sekaligus menjadi aparatur negara
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2000 tentang yang memegang peran pertahanan dan
Pengadilan Hak Asasi Manusia, fungsi keamanan. Keberhasilan pembangunan
Komnas HAM melakukan penyelidikan atas selama Orde Baru tidak terlepas dari peran
dugaan peristiwa Pelanggaran HAM. militer. Upaya untuk memobilisasi massa
Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun rakyat agar terlibat dalam pembangunan
2008, tentang Penghapusan Diskriminasi digerakkan dengan todongan senjata. Sejak
Ras dan Etnis, Komnas HAM berfungsi tahun 1970an, gerakan mahasiswa dan
melakukan pengawasan. Sejak dibentuk gerakan masyarakat sipil sangat aktif
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 terlibat melakukan kritik atas kebijakan
Komnas HAM mendapatkan penilaian pemerintah Orde Baru. Gerakan ini
dengan grade A dari dewan HAM PBB. Itu menguat sejak awal tahun 1990an ketika
artinya, peran Komnas HAM memenuhi gelombang demokratisasi menjalar ke
syarat sebagai lembaga National Human berbagai negara. Sejak saat itu, tuntutan
Rights Institution (NHRI) berdasarkan Paris untuk membuka berbagai peristiwa
Principle yang setidaknya memiliki syarat kekerasan rezim Orde Baru disampaikan
sebagai lembaga yang independen, otonom, berbagai pihak.
tidak partisan, transparan (bertanggung
Mandat dari presiden yang diberikan
jawab ke publik) dan mandiri (secara
Komnas HAM adalah peluang terbaik untuk
finansial).
membuka berbagai peristiwa kekerasan
Eksistensi Komnas HAM mulai dikenal sejak oleh militer. Sejak saat itulah politik di
tahun 1993. Lembaga ini dibentuk melalui Indonesia mengenal kosakata baru, yakni
Keputusan Presiden No 35 Tahun 1993 pelanggaran HAM. Kosakata yang sangat
dimana presiden Soeharto memilih tokoh- mujarab mengungkap kasus-kasus
tokoh nasional menduduki posisi kekejaman militer di berbagai daerah yang
komisioner. Dalam kiprahnya semasa Orde mendapat dukungan publik dan dukungan
Baru, Komnas HAM menjadi penopang bagi internasional. Kondisi terus bergulir dan
gerakan demokrasi di Indonesia (Cornelis membantu proses penguatan gerakan
Lay, Pratikno, 2002). Kiprahnya yang paling demokratisasi di Indonesia untuk
dikenal adalah keberanian dalam melengserkan rezim Orde Baru. Kesuksesan
mengungkap kasus-kasus pelanggaran HAM gerakan HAM di Indonesia termasuk atas
oleh militer. Pada masa Orde Baru militer dukungan Komnas HAM adalah berhasil
13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
mengembalikan fungsi TNI sebagai penjaga Hingga saat ini, penanganan kasus-kasus
sektor pertahanan, dipisahkan dari fungsi pelanggaran hak asasi manusia yang
keamanan dan ketertiban yang diberikan dilakukan Komnas HAM terus mendapat
kepada polisi. sorotan publik. Meskipun harapan publik
tak pernah surut dalam mengadukan
Namun demikian, usai dipisahkannya TNI
berbagai kasus dugaan pelanggaran HAM ke
dari tugas keamanan dan ketertiban, sektor
Komnas HAM, orientasi ke penanganan
ini ternyata belum banyak mengalami
kasus-kasus juga menjadi salah satu kritik
perubahan. Jika pada masa Orde Baru
atas kiprah Komnas HAM. Jatuhnya rezim
institusi yang paling banyak melakukan
Orde Baru menuntut pelembagaan
kekerasan adalah TNI, maka hingga saat ini
demokrasi, yang salah satunya adalah
polisi menempati posisi nomer wahid. Ini
melembaganya prinsip dan norma hak asasi
merupakan tantangan tersendiri yang harus
manusia yang dimuat di dalam program-
diperbaiki. Oleh karena itu, dibutuhkan
program pemerintah. Sayangnya salah satu
upaya serius untuk mereformasi lembaga
mandat Komnas HAM berdasarkan pasal 75
kepolisian agar dapat menjadi pengawal
UU No. 39 Tahun 1999 tujuan dibentuknya
demokrasi. Banyak nya kasus pelanggaran
Komnas HAM adalah mengembangkan
HAM di kepolisian ini juga menunjukkan
kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak
rapuhnya penegakan hukum di Indonesia.
asasi manusia sesuai dengan Pancasila,
Rapuhnya penegakan hukum sangat
Undang-Undang Dasar 1945, dan Piagam
mempengaruhi situasi penegakan HAM di
Perserikan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi
Indonesia. Di negara-negara lain yang
Universal Hak Asasi Manusia. Dalam upaya
memiliki kematangan praktik HAM cukup
untuk mengembangkan situasi kondusif
baik memiliki sejarah panjang bagaimana
tersebut Komnas HAM diberi kewenangan
merombak struktur mental dan sistem
untuk melakukan penyebarluasan wawasan
penegakan hukum yang memiliki semangat
mengenai hak asasi manusia kepada
HAM. Komitmen negara harus meliputi
masyarakat Indonesia. (pasal 89).
banyak bidang yang menjelaskan tujuan
Sayangnya, kewenangan ini tidak dijalankan
pembangunan adalah pelindungi hak asasi
secara maksimal karena sebagian besar
manusia. Komnas HAM harus meyakinkan
dukungan finansial diarahkan ke
secara terus menerus bahwa pelaksana
penanganan kasus.
kewajiban untuk menghormati, melindungi
dan memenuhi HAM berada di pundak Politik internal komnas HAM hingga saat ini
negara yang ditegaskan sejak dalam masih menekankan pola penanganan kasus.
perencanaan pembangunan. Dengan cara seperti ini Komnas HAM
bertindak sebagai pemadam kebakaran,
13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
menanamkan sikap anti komunisme. Sejak karya memiliki sikap pragmatis dalam
dini rekrutmen di dalam partai Golongan berpolitik. Mereka memiliki jaringan kuat di
Karya didasarkan pada garis keturunan dan daerah-daerah dalam menempatkan kader-
dari anasir komunis dan underbouwnya. Meskipun Orde Baru sudah tidak lagi
Sikap Rusdi Masturo yang menyatakan berkuasa, kronisme ini terus terpelihara.
sikap sebagai pemimpin daerah dalam Jadi, sikap politik Rusdi Masturo dalam
menyatakan pengakuan atas terjadinya kasus ini adalah perkecualian. Pada zaman
Orde Baru, Golongan Karya adalah partai
pemerintah atas kerja-kerja Komnas HAM,
khususnya dalam upaya mendorong kota ramah terkuat dan menjadi penopang rezim Orde
HAM. Presiden mengawali pidatonya dengan Baru. Rezim Orde Baru yang didukung
mengatakan masih banyaknya kepala daerah
(walikota, bupati, gubernur) yang sering penuh oleh partai golongan karya berkuasa
diadukan ke Komnas HAM atas dugaan
pelanggaran HAM. lebih dari tiga puluh tahun. Kekuasaannya
13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
yang bertahan hingga hari ini, menjadikan hak asasi manusia yang berat. Kedekatan
kader-kader partai bersikap pragmatis Bupati dengan jaringan masyarakat sipil
karena menikmati kemewahan jaringan pendamping korban pelanggaran HAM
yang mendatangkan keuntungan finansial. menjadi faktor penting bagi kesuksesan
Kebijakan-kebijakan politik anti komunisme programnya. Bagaimana gagasan ini
sejak Orde Baru masih tertanam kuat di diwujudkan, dengan cara apa dan langkah-
kalangan kader-kader Golkar. Oleh karena langkah seperti apa yang harus dilakukan
itu, upaya menyelesaikan kasus-kasus dibicarakan bersama jaringan ini. Gebrakan
pelanggaran HAM yang berat, khususnya pertama adalah komitmen Bupati yang
kasus 1965 akan mendapatkan perlawanan disampaikan secara terang-terangan
keras dari pendukung partai bergambar dengan menyatakan permintaan maaf.
beringin ini. Sementara itu, partai Masyumi, Permintaan maaf bupati mewakili
meskipun sama-sama tidak disukai oleh pemimpin pemerintahan disampaikan
Orde Baru memiliki kesamaan dalam dihadapan seluruh korban pelanggaran
menciptakan sikap diametral dengan HAM yang berat. Sebagaimana disampaikan
komunisme. Jadi, perpaduan latar belakang bupati, ia menyebut Palu sebagai kota yang
Walikota Rusdi Masturo dari partai pernah mengalami pergolakan politik dan
golongan karya dan Masyumi seharusnya mengakibatkan jatuhnya korban dari
merintangi ide-ide yang berupaya masyarakat sipil: pergolakan DI-TII
mengungkap peristiwa 1965. Sebagian Kartosuwiryo (Darul Islam), pergolakan
besar pengikut politik Golkar dan Masyumi 1965, peristiwa pembunuhan misterius
cukup militan dalam menyatakan sikap anti (petrus), hingga kasus terorisme yang
komunisme. masih menyisakan luka hingga sekarang.
Namun latar belakang Bupati seperti ini Walikota lalu meyakinkan birokrasi di
tidak merintanginya berkomunikasi dengan pemerintahannya untuk mengawal ide
korban pelanggaran HAM yang berat. Ini rehabilitasi korban pelanggaran HAM yang
justru dijadikan peluang bagi Rusdi Masturo berat. Meskipun pada mulanya ide ini
untuk menggulirkan kota HAM. Karena menghadapi berbagai kendala, dalam
dukungan dari partai-partai besar, Bupati perkembangannya Rusdi Masturo berhasil
Rusdi Masturo tidak mendapatkan mendorong jajaran birokrasinya mencari
perlawanan sengit untuk menyukseskan upaya-upaya untuk meningkatkan
program-programnya. Perguliran kota perlindungan bagi korban pelanggaran
ramah HAM didukung oleh jaringan HAM. Upaya pertama adalah mendorong
masyarakat sipil yang bergerak untuk kebijakan rehabilitasi korban melalui
mengadvokasi korban-korban pelanggaran Peraturan Daerah. Dalam perjalanannya,
13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
upaya ini kandas karena tidak berhasil khususnya dari kalangan TNI masih
meyakinkan DPRD untuk membuat Perda melakukan penyangkalan atas terjadinya
yang ditujukan bagi perlindungan korban pelanggaran HAM yang berat, khususnya
pelanggaran HAM. Bupati tidak dalam peristiwa 1965. Mereka bereaksi
mendapatkan dukungan mayoritas karena keras terhadap berbagai isu yang
isu hak asasi manusia, terutama yang berkembang di masyarakat yang ditengarai
berkaitan dengan penyelesaian pelanggaran sebagai kebangkitan (neo) komunisme.
HAM yang berat di masa lalu bukan ranah Berbagai kejadian yang berkaitan dengan
pemerintahan daerah. Kegagalan ini tidak hak untuk menyatakan pendapat, rapat
mengherankan, penyelesaian pelanggaran umum, diskusi yang berhubungan dengan
HAM dan upaya mempromosikan HAM korban-korban 1965 tidak diberi ijin. Polisi
masih belum dianggap sebagai bagian dari banyak mendapatkan tekanan dari TNI agar
kerja pemerintahan daerah. melakukan pelarangan terhadap semua
aktivitas warga yang disinyalir dari
Tidak berputus asa dengan kegagalan ini,
kelompok komunis. Ketakutan seperti ini
bupati mengusulkan perlindungan terhadap
terus ditananmkan sampai sekarang.
korban pelanggaran HAM dapat dipayungi
peraturan walikota. Melalui Peraturan Yang menarik dari komitmen Walikota Palu
Walikota Rencana Aksi Hak Asasi Manusia ini adalah pengakuan negara atas terjadinya
Daerah No 25 Tahun 2013, Walikota peristiwa pelanggaran HAM yang berat.
membantu para korban dalam Pengakuan ini merupakan sikap politik dan
mendapatkan bantuan rehabilitasi bagi moral yang dibutuhkan bagi korban dan
korban7. Meskipun bantuan-bantuan ini seluruh warga negara sebagai wujud dari
bersifat terbatas namun pengakuan politik komitmen negara dalam menyelesaikan
Walikota atas terjadinya peristiwa kasus pelanggaran HAM yang berat
pelanggaran HAM yang berat (khususnya khususnya penyelesaian kasus konflik
pengakuan atas peristiwa 1965) 1965. Padahal hingga saat ini kebuntuan
menunjukkan terobosan atas kebuntuan bagi penyelesaian pelanggaran HAM yang
politik yang terjadi di pemerintah pusat. berat terutama bagi korban konflik politik
Hingga hari ini pemerintah Indonesia, 1965 terus berlangsung. Pemerintah
Indonesia belum melakukan proses yang
7 Meskipun peraturan ini belum memuaskan
banyak pihak, namun sebagai peraturan daerah sistematis dalam upaya menyelesaikan
muatannya cukup maju. Peraturan ini berhasil
memasukkan isu-isu hak asasi manusia yang
pelanggaran HAM yang berat. Padahal sejak
selama tidak pernah disebutkan dalam awal pemerintahan sebelumnya,
kebijakan daerah, yaitu korban dugaan
pelanggaran HAM. (Lihat peraturan Walikota pemerintahan SBY (2004-2014) berjanji
Palu No. 25 Tahun 2013 Tentang Rencana Aksi
untuk menyelesaikan kasus-kasus
HAM Daerah)
13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
pelanggaran HAM yang berat. Kemenangan dorong bagi penguatan negara sebagai
Jokowi sebagai presiden RI (2014-2019), lembaga yang bertanggung jawab
salah satunya juga didukung oleh aktivis menghormati, melindungi dan memenuhi
HAM dan para pendamping korban-korban hak asasi manusia. Jika program kota HAM
pelanggaran HAM yang berat dalam dapat dilembagakan di tingkat pemerintah
menyukseskan kampanyenya. Jokowi kabupaten/kota, maka kewajiban negara.
menyampaikan kembali komitmennya Rusdi Masturo berhasil mempertahankan
dalam pidato kenegaraan yang disampaikan Perwali ini hingga jabatannya berakhir pada
pada peringatan hari HAM Internasional 10 2015. Patut disayangkan, penerus walikota
Desember 2014. Namun demikian hingga sesudahnya bukan calon yang diunggulkan
saat ini upaya menuju penyelesaian yang oleh Rusdi Masturo. Kekalahan ini akan
lebih sistematis dan komprehensif belum berdampak pada keberlanjutan program.
dilakukan. Kendala politik masih belum
mampu diretas baik oleh pemerintahan
sebelumnya maupun pemerintahan Jokowi Studi Kasus 2: Pengalaman Mengelola
Kota Ramah HAM di Kota Wonosobo
saat ini. Salah satu kendala itu adalah
Selain rintisan kota ramah HAM datang dari
institusi TNI yang belum menunjukkan
Palu, kota lain adalah Wonosobo. Wonosobo
kemajuan untuk berkomitmen terlibat
adalah salah satu kabupaten di propinsi
upaya penyelesaian. Sebaliknya, dalam
Jawa Tengah yang berada di lereng gunung
peristiwa, mantan Jenderal dan beberapa
Dieng. Kota ini didaulat sebagai kota ramah
Kodam di daerah terlibat melakukan reaksi
HAM, setelah proses panjang yang
atas isu-isu yang diduga sebagai
dilakukan oleh Bupati Kholiq dalam
kebangkitan “komunisme/neokomunisme”.
menciptakan Wonosobo sebagai kota paling
Terobosan Walikota Palu menjadi sinyal nyaman. Sampai tahun 2000an, kota
bagi lahirnya berbagai alternatif Wonosobo masih dikenal sebagai daerah
penyelesaian. Pemimpin daerah yang rawan kriminalitas. Hal ini karena banyak
selama ini absen dibicarakan dalam upaya kelompok-kelompok preman
penyelesaian pelanggaran HAM dapat mengandalikan keamanan di Wonosobo.
dimasukkan sebagai kelompok strategis. Pada waktu menjelang malam, warga
Pengalaman Palu menunjukkan bahwa enggan keluar rumah karena tingkat
pemimpin daerah memiliki peran penting kriminalitas di jalan raya sangat tinggi.
yang dapat dipengaruhi untuk memasukkan
Bupati Kholiq Arif berhasil mengatasi
program hak asasi manusia. Diskresi yang
masalah kerawanan sosial karena
dimiliki pemimpin daerah akibat kebijakan
kriminalitas, kekerasan antar kampung
otonomi daerah menjadi peluang untuk di
13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
dengan mengajak seluruh warga terlibat Golongan Karya8. Program prioritas lainnya
dalam meningkatkan hak atas rasa aman. adalah membangun dialog antar umat
Bupati mengajak masyarakat, khususnya beragama. Bupati Kholiq Arif berhasil
tokoh-tokoh pemuda setempat terlibat membangun jembatan yang baik diantara
dalam upaya menciptakan keamanan di pimpinan dan tokoh keagamaan untuk
masyarakat. Kelompok-kelompok yang saling menjaga toleransi dan kebebasan
semula turut menikmati ketidakamanan beragama. Meskipun jumlah kelompok
masyarakat didekati untuk mendukung minoritas non muslim dan ahmadiyah
program Bupati. Hasilnya cukup sangat sedikit, namun mereka tidak
memuaskan. Selang beberapa tahun mendapat halangan dalam menjalankan
kemudian, situasi keamanan di Wonosobo ibadahnya. Bupati tidak mengalami
dapat dikendalikan. Warga tidak lagi kesulitan mengembangkan program dialog
merasakan kecemasan ketika keluar rumah antar tokoh-tokoh agama. Kholiq berlatar
pada jam malam. Ruang-ruang publik di belakang aktivis gerakan mahasiswa
bangun dan diberi penerangan yang baik Jogjakarta 1998 yang memiliki kedekatan
pada malam hari. Daerah alun-alun dan dengan gerakan kaum muda NU yang
taman kota ditata sehingga masyarakat banyak mendapat insiprasi pemikiran dari
dapat memanfaatkan sebagai ruang publik Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
dan tempat bermain anak-anak. Sebagaimana diketahui, Gus Dur dikenal
sebagai tokoh penting bagi upaya
Pada saat bersamaan, Bupati membuka
pembelaan atas kelompok minoritas di
program di kalangan anak-anak sekolah
Indonesia dan pernah menjadi presiden RI
yaitu ‘festival demonstrasi’. Mereka
ke-4. Kota Wonosobo sendiri diuntungkan
diajarkan bagaimana melakukan unjuk rasa
sebagai basis komunitas NU yang
untuk memperjuangkan aspirasi mereka.
merupakan kelompok Islam terbesar di
Pembelajaran ini mengubah paradigma
Wonosobo. Tidak terdapat kesulitan yang
ketakutan warga saat berhadapan dengan
besar bagi Kholiq untuk menyuarakan
birokrasi karena selama puluhan tahun
sejak zaman Orde Baru warisan 8 Salah satu propaganda paling spektakuler di
Jawa Tengah termasuk Wonosobo adalah
otoritarianisme birokratik tidak mudah
kuningisasi. Mewajibkan semua warga mengecat
dihilangkan. Rezim Orde Baru runah dan pagar mereka dengan warna kuning
untuk menunjukkan Jawa Tengah sebagai basis
melembagakan dominasi politiknya dengan paling kuat partai Golongan Karya. Hingga
melakukan banyak propaganda. pemilu 1997, Pemilu di indonesia masih
menunjukkan upaya dominasi Golongan karya
Propaganda paling spektakuler adalah yang dilakukan melalui berbagai cara. Bahkan
hingga era reformasi paska 1999, warisan ini
mengajak seluruh warga negara memilih belum sepenuhnya pudar. Lihat, Affan Gaffar,
Laporan Penelitian Pemilu 1997: Analisis Proses
dan Hasil.
14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
terutama terjadi di kota-kota luar pulau Harvey, David. 2008. ‘The Rights to the City’.
New Left Review II (53) 23-40.
Jawa. Menguatnya industri ekstraktif tanpa
kontrol inilah yang potensial menciptakan Komnas HAM. 2013. Pembangunan Berbasis
HAM. Jakarta: Komnas HAM
pelanggaran HAM. Dengan kata lain,
Lamasituju, Nurlaila AK. 2015. Keterlibatan
penguatan kota HAM berhadapan langsung
SKP-HAM Sulawesi Tengah dalam
dengan agen-agen yang potensial Menyusun Kebijakan dan
Pemenuhan HAM untuk Korban
menghadangnya. Dalam posisi demikian,
peristiwa Pelanggaran HAM
Costaz Douzinas mengigatkan bahwa hak 1965/66 di kota Palu. Tidak
Dipublikasikan, makalah yang
asasi manusia dapat menjadi mitos-mitos
disiapkan untuk acara rapat
yang harus direalisasikan dalam Koordinasi pemangku kepentingan
Pemenuhan Hak Hak Korban
masyarakat posmodernis, dan hanya dapat
Kejahatan yang diselenggarakan
direalisasikan ke dalam energi orng-orang oleh Lembaga Perlindungan Saksi
dan Korban Juni 2015.
yang menderita pelanggaran HAM berat
maupun yang remeh temeh di tangan Lay, Cornelis, Pratikno. 2002. Komnas HAM
1999-2001: Pergulatan Dalam
kekuasaan yang menyatakan Transisi. Yogyakarta: Fisipol UGM
kemenangannya (Douzinas, 2000; 380). Lefebvre, Henri 1996. The Right to the City,
Dengan kata lain, penguatan kota HAM juga in Kofman et.al (eds), Writings on
Cities, Cambridge Massachusetts:
meemerlukan keringat dari para korban Wiley-Blackwell
yang tak pernah berhenti memperjuangkan
Masturo, Rusdi. 2015. Palu dan Godam
haknya. Melawan Keangkuhan: Kisah di
Balik Permohonan Maaf Pada
Korban Pelanggaran HAM Peristiwa
1965-1966. Jakarta: Komunikasindo
Daftar Pustaka Mitchell, Don. 2003. The Rights to the City:
Social Justice and Fight for Public
Armaline, William T. 2015. The Human Space. London New York: Guilford
Rights Enterprise. Cambridge: Polity Press
Press
Oemen, Barbara (ed). 2006. Global Urban
Bappenas, UNDP. 2008. Studi Evaluasi Justice, The Rise of Human Rights
Dampak Pemekaran Daerah 2001- Cities. Cambridge: Cambridge
2007. Laporan Penelitian. Jakarta: University Press
Bappenas
Sumber Internet:
Douzinas, Costas. 2000. The End of Human
Rights. Oxford: Hart Publishing Harvey, David. 2017. Mengorganisir
sumpul-simpul gerakan Kapitalisme
Frezzo, Mark. 2015. The Sociology of Human (terjemahan). Diakses melalui
Rights . Cambridge: Polity Press laman
https://antikapitalismeblog.wordpr
Hadiz, Vedi R. 2005. Dinamika Kekuasaan:
ess.com/2017/03/06/mengorganisi
Ekonomi Politik Indonesia Paska
r-simpul-simpul-gerakan-anti-
Soeharto. Jakarta: LP3ES
kapitalisme/
14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan
http://www.kemendagri.go.id/news/2016/
06/13/presiden-umumkan-
pembatalan-3143-perda-
bermasalah
http://nasional.kompas.com/read/2015/0
1/31/14372851/Bambang.Widjojanto.Lapo
r.Komnas.HAM.Pengacara.Polri.Berang
http://www.hurights.org.jp
http://www.ohchr.org
http://www.uclg-cisdo.org
Sumber Perundang-Undangan:
14