Anda di halaman 1dari 28

Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No.

1, Januari 2017
Mengembangkan Kota HAM di supported by the National Human Rights
Indonesia: Peluang dan Tantangannya Commission (KOMNAS HAM) which seeks
to apply these ideas in Indonesia. The roles
Oleh: of local governments are very crucial in
supporting the development of human
Muhammad Nurkhoiron1 rights-friendly city. However, the challenge
is how far a breakthrough in the promotion
Abstrak and enforcement of human rights can be
made by local leaders such as the regents or
Upaya mengembangkan kota HAM (hak the mayors. This article aims to look at the
asasi manusia) merupakan respon yang opportunities and challenges in
berkembang dari gerakan untuk campaigning human rights friendly cities in
mengembalikan kedaulatan kota pada Indonesia. The study is based on the
warganya. Negara termasuk pemerintah author’s experience in the promotion of
yang didukung oleh Komnas HAM berusaha human rights friendly cities in Indonesia.
mengaplikasikan gagasan tersebut di Moreover, the study was also conducted
Indonesia. Peran pemerintah daerah through a participatory research, especially
menjadi sangat penting dalam mendukung by exemplifying two study cases in two
upaya pengembangan kota ramah HAM. cities in Palu, Central Sulawesi and
Tantangannya adalah seberapa jauh
Wonosobo, Central Java. In general, this
terobosan dalam promosi dan penegakan study reflects further constraints and
hak asasi manusia dapat dilakukan oleh challenges in efforts to achieve human
para kepala daerah seperti Bupati atau rights-friendly cities in Indonesia.
Walikota. Artikel ini bertujuan untuk
melihat peluang dan tantangan dalam
mengkampanyekan kota ramah HAM di Keywords: human rights city, government
Indonesia. Studi ini didasarkan pada roles, rights to the city
pengalaman langsung penulis yang terlibat
dalam promosi kota ramah HAM dan
dilakukan melalui penelitian bersifat
partisipatoris, khususnya di dua kota yaitu Latar Belakang
di Palu, Sulawesi Tengah dan Wonosobo,
Jawa Tengah. Secara umum kajian ini Gerakan HAM di Indonesia akhir akhir ini
merefleksikan berbagai kendala dan
tantangan ke depan dalam upaya mulai menggulirkan diskursus baru, kota
mewujudkan kota ramah HAM di Indonesia. HAM (human rights cities). Salah satu minat
dalam kajian isu ini adalah hendak
Kata kunci: hak asasi manusia, peran
melebarkan cakupan kewajiban negara
pemerintah, hak atas kota
(state obligation) yang tidak semata-mata

Abstract dibebankan kepada pemerintah pusat, akan

Efforts to develop the city of human rights is tetapi juga pemerintahan


a response to a growing movement for lokal/daerah/federal. Kewajiban negara
restoring the sovereignty of the city on its
citizens. It is the role of the State which is dalam meratifikasi kovenan Internasional
mandated to the government and thus ke dalam hukum nasional ternyata tidak
1 Muhammad Nurkhoiron adalah komisioner
berdampak langsung bagi pemangku hak
Komnas HAM 2012-2017, alumni S1 dalam mendapatkan kemajuan atas
Departemen Sosiologi FISIPOL UGM dan S2
Departemen Antropologi, UI. penikmatan hak-haknya. Ia harus

12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

dijalankan melalui program-program daerah dimana mereka dipilih secara


pemerintah, mendapatkan alokasi anggaran langsung oleh warganya. Seiring dengan ini
dengan kelompok sasaran yang jelas. Dalam pula tidak sedikit pemimpin
konteks inilah peran dan posisi pemimpin daerah/kota/kabupaten semakin mendapat
daerah sangat penting. Mereka memiliki pujian publik. Pola pembagian kewenangan
diskresi untuk mengatur dan mengelola pemerintah pusat dan daerah memberikan
pemerintah kota sekaligus melakukan peluang bagi daerah menciptakan
mobilisasi dan mengajak secara partisipatif terobosan-terobosan program
warga kota terlibat dalam program- pembangunan.
program pembangunan. Besarnya potensi
kepala daerah (local government) seiring
meningkatnya kota-kota di dunia dalam Metodologi dan Kerangka Teoritik: Asal
menyusun kebijakan berbasis HAM menjadi Usul Diskursus Internasional Human
Rights Cities
sorotan agensi HAM internasional. kota
Kajian ini didasari oleh observasi,
ramah HAM telah memasuki perbincangan
pengamatan, dan keterlibatan penulis
di PBB untuk diproses menjadi guideline
secara partisipatoris di dalam mengkaji dan
PBB bagi promosi penguatan human rights
menyebarkan wacana kota HAM melalui
cities. Beberapa pertemuan regional yang
pengalaman dan aktivitas yang dikerjakan
dimulai di Gwangju, Korea Selatan terus
oleh Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas
bergulir sebagai pertemuan tahunan untuk
HAM). Selain itu, kajian ini juga menelusuri
mengembangkan diskursus kota HAM agar
lebih lanjut gagasan dan praktik
semakin diterima di dunia internasional
pengembangan kota ramah HAM di
dan menjadi fase bagi baru praktik HAM ke
Indonesia baik sebagai suatu produk
beberapa negara.
kebijakan yang didorong oleh pemerintah
Indonesia sendiri memiliki pekerjaan maupun sebagai suatu proses yang
rumah yang belum terselesaikan terkait berkembang sebagai wacana mengenai
masalah hak asasi manusia; masalah kedaulatan atas kota dan bagaimana
pelanggaran hak asasi manusi yang berat pemerintah mempraktikkannya.
masa lalu, masalah banyaknya pengaduan
Sebelum Human Rights Cities mulai
terkait isu kriminalisasi, konflik agraria dan
dikenalkan ke Indonesia, di Asia telah
perebutan sumber daya alam, konflik antar
berlangsung forum tahunan human rights
pemeluk agama, dan lain-lain. Di sisi lain,
cities di Gwangju, Korea Selatan. Pertemuan
peran kepala daerah (bupati/walikota)
ini diprakarsai oleh tuan rumah yang
semakin disadari memiliki peran strategis.
memilki sejarah pergolakan politik dan
Peran ini seiring perkembangan otonomi

12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

berhasil keluar dari kemelut pergolakan ini. pemajuan HAM dan tujuan yang lebih
Pada tahun 1980 terjadi pembantaian luas dalam penikmatan demokrasi, HAM
besar-besaran oleh rejim militer Korea dan perdamaian
Selatan. Diperkirakan lebih dari 20.000
b. Mendefinisikan HAM dengan tambahan
orang menjadi korban rezim militer. Namun
sebutan yang lebih jelas Deklarasi
demikian, gerakan masyarakat sipil tidak
Universal HAM PBB
tinggal diam. Perlawanan digerakkan
hampir seluruh warga kota yang dilakukan c. Mendefiniskan warga negara/warga
secara militan. Bahkan mereka juga turut kota yang meliputi orang-orang yang
melakukan gerakan bersejata untuk datang bekerja ke kota Gwangju dan
meruntuhkan rezim militer. Gerakan ini penduduk asing selama masih memiliki
berhasil menumbangkan rezim militer dan visa resmi
sebagai tugu peringatan, mereka
d. Mendorong dengan sepenuhnya
merayakan kemenangan gerakan sipil ini
Walikota/kepala derah, tenaga pendidik
sebagai kemenangan demokrasi. Sejak saat
dan warga negara untuk
itulah supremasi sipil dalam upaya
mengimplementasikan peraturan-
pelembagaan demokrasi mulai digaungkan
peraturan diatas.
sebagai komitmen membangun kota yang
melibatkan partisipatoris warga. Sekitar e. Menekankan bahwa warga negara tidak
tahun 1980an mulai dimunculkan kebijakan hanya orang-orang yang haknya harus
untuk melahirkan peraturan-peraturan kota dilindungi tetapi juga orang-orang yang
yang ramah HAM. memajukan hak asasi manusia.

Berikut adalah beberapa upaya yang f. Mendorong formulasi oleh walikota


dilakukan membangun kota ramah HAM di sebagai rencana dasar untuk
Gwangju. Ini merupakan hasil majelis implementasi peraturan-peraturan dan
daerah yang merevisi kembali penetapan komite warga kota sebagai
peraturan/kebijakan kota dengan badan konsultasi dalam rangka
mengadopsi prinsip dan norma hak asasi implementasi.
manusia universal:
Dibawah peraturan ini juga ditentukan
a. Mengubah peraturan-peraturan lokal komite kota yang terdiri dari tujuh belas
menjadi ‘Peraturan tentang Pemajuan orang yang dipilih oleh walikota. Orang-
Hak Asasi Manusia dan Pembangunan orang yang dilibatkan dalam komite ini
Kota Demokrasi, Kota HAM dan meliputi praktisi hak asasi manusia dan
Pedamaian” untuk menunjukkan wakil-wakil dari masyarakat sipil.

12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

Peraturan diatas juga memberi kewenangan merepresentasikan pelembagaan


kepada walikota untuk menunjuk demokrasi melalui mekanisme pengawasan,
organisasi ahli independen untuk tetapi menjadi jembatan terbaik dalam
melakukan sistem penilaian dampak mengimplementasikan prinsip dan norma
(impact assesment system). Dibandingkan HAM universal melalui kebijakan dan
dengan perkembangan kota-kota di Asia, program pemerintahan kota. Jadi
perkembangan Gwangju dalam upaya perlawanan sengit terhadap junta militer
mempromosikan hak asasi manusia adalah awal titik balik sejarah Gwangju.
terbilang maju. Sebagaimana kita ketahui, Pembentukan dewan kota dan kesadaran
sampai hari ini, negara-negara Asia seperti menjadikan Gwangju sebagai kota ramah
Cina, Singapura, Malaysia, Vietnam, apalagi HAM dijadikan sebagai monumen bersama
Korea Utara, cenderung defensif terhadap untuk memelihara ingatan kolektif atas
prinsip dan norma hak asasi manusia. perlawanan tersebut. Pendeknya,
Mereka lebih menyukai gagasan menjadikan Gwangju sebagai kota ramah
partikularitas Asia yang kerap digaungkan HAM, berarti memelihara ingatan atas
sebagai Asian Values dihadapkan dengan perlawanan terhadap rezim otoriter.
prinsip universal hak asasi manusia. Mereka tak lagi menerima segala bentuk
kekerasan dan mengubur semua kenangan
Dalam peraturan kota di Gwangju
pahit yang telah menghilangkan ribuan
ditegaskan penggunaan prinsip-prinsip
nyawa saudara dan hadai taulan mereka.
deklarasi HAM PBB. Hal ini menunjukkan
Oleh karena itu, pada 18 Mei 1980,
kebijakan kota Gwangju memahami dengan
perjuangan rakyat Gwangju
sungguh-sungguh prinsip universalitas
menumbangkan junta militer dikenal juga
HAM. Kedua adalah komitmen dalam
sebagai kemenangan solidaritas rakyat
rangka mengimplementasikan HAM
dalam memperjuangkan demokrasi, hak
universal ini, mereka membentuk
asasi manusia dan perdamaian.
komite/dewan kota. Meskipun komite ini
tidak sepenuhnya independen (karena Sejarah Gwangju memperlihatkan bahwa
dipilih walikota) kehadiran dewan ini perjuangan menuju kota ramah HAM tidak
menjadi krusial dalam pengawalan pertama-tama dimulai dari aktivis HAM.
peraturan-peraturan berbasis hak asasi Perjalanannya dimulai dari perlawanan
manusia. Keberadaan mereka massa-rakyat di jalanan untuk
meningkatkan partisipasi warga yang menumbangkan junta militer. Gwangju yang
terlibat dalam program pemerintahan kota saat ini dikenal sebagai kota yang
dan memperlihatkan karakter demokrasi partisipatoris memiliki sejarah kelam
representatif. Kerja-kerja mereka tidak saja bagaimana nyawa orang-orang dijadikan

12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

tumbal bagi mercusuar pembangunan kota. 8) Kelembagaan efektif dan koordinasi


kebijakan
Kota Gwangju berhasil mengubah trauma
kolektif ini menjadi modal untuk 9) Pendidikan HAM dan pelatihan

transformasi. Menolak rezim otoriter yang 10) Hak atas Pemulihan Korban.
menentukan kebijakan kota secara top Dalam sejarahnya, prinsip hak atas kota
down, Gwangju mulai menarik partisipasi tidak mengacu pada rumusan aktvitis hak
warga dalam menopang kebijakan kotanya. asasi manusia. Hak dalam pengertian hak
Partisipasi ini menghasilkan beberapa asasi manusia berbeda dengan lahirnya hak
peraturan yang mempromosikan prinsip atas kota yang bergulir menjelang tahun
dan nilai hak asasi manusia. Misalnya, 1970an sebagai gerakan warga kota.
dalam peraturan kota sebagaimana diatas Adalah Henri Lefebvre yang menggulirkan
menunjukkan bagaimana warga kota dan ide tentang rights to the city melalui
pendatang tidak dibedakan secara karyanya berjudul, La Droit Ala Ville yang
diskriminatif. Semua warga memiliki pertama kali diterbitkan dalam bahasa
kedudukan setara dan berhak menikmati Perancis pada tahun 1968 dan
demokrasi, pemenuhan hak dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
perdamaian di Gwangju. pada tahun 1991 dan diterjemahkan ulang
pada tahun 1996. Gagasan ini hendak
Hak atas kota adalah salah satu prinsip yang
mempertentangkan diskursus hak dengan
dideklarasikan sebagai prinsip kota ramah
pembangunan ekonomi politik yang
HAM di Gwangju. Dikenal sebagai prinsip-
cenderung kearah neoliberal. Lefebvre
prinsip Panduan Gwangju untuk kota HAM
memprihatinkan hilangnya hak warga
(Gwangju Guiding Principles for a Human
dalam menentukan proses perubahan kota.
Rights City), selain hak atas kota prinsip
Sebaliknya, warga kota semakin kehilangan
lainnya meliputi:
perannya sebagai subyek baik di hadapan
1) Non diskriminasi dan afirmative action hukum maupun perubahan ekonomi politik.

2) Inklusi sosial dan keragaman budaya Sebaliknya, peran dan posisi warga kota
dideterminasi oleh perputaran modal yang
3) Demokrasi partisipatoris dan tata kelola
yang akuntabel menentukan perkembangan kota. Kaum

4) Keadilan sosial skeptis berpandangan desain kota yang


selama ini ada tidak akan mengubah
5) Solidaritas dan berkelanjutan
restrukturisasi ekonomi politik global.
6) Kepemimpinan politik dan
institusionaisasi
Menurut Lefebvre, situasi ini
7) Pengarusutamaan Hak Asasi Manusia, menghilangkan fakta kota sebagai ruang
bersama warga yang membentuk identitas

12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

mereka. Bagi beberapa orang, proses dinikmati oleh segelintir orang, selebihnya
migrasi pertama-tama didorong untuk adalah pertarungan nyata dalam merebut
mendapatkan pekerjaan yang layak atau sumber-sumber ekonomi yang serba
kehidupan ekonomi yang lebih baik. Dalam terbatas. Kelompok miskin kota, pekerja
konteks makro-struktural, urbanisasi sektor informal, buruh tenaga kasar
merupakan upaya melebarkan invasi menempati pemukiman kumuh, berbagi
kapital yang menentukan mobilisasi ruang dalam kesempitan di daerah-daerah
penduduk. Penduduk yang berpindah ke yang tidak diinginkan oleh pengambil
perkotaan tidak memiliki kekuasaan untuk kebijakan kota yang rentan dengan
menentukan identitas baru, apalagi penggusuran.
membentuk identitas bersama-sama.
Hak atas kota berarti mendesain ulang kota
Identitas mereka terbentuk dalam lansekap
sebagai ruang bersama. karakter perubahan
perkotaan yang ditentukan oleh distribusi
kota tidak pantas ditentukan oleh kekuatan
kapital. Ruang yang berada di perkotaan
modal yang mensubordinasi peran warga
dicptakan untuk kita bukan melalui kita.
kota. Kota harus dibangun oleh spirit para
Rights to the city adalah gerakan warga kota
penghuninya secara bersama-sama, bukan
yang menolak kapitalisasi kota. Ia
oleh sekelompok elit yang menjadikan kota
mengajukan hak sebagai tangisan sekaligus
sebagai akumulasi kapital. Sebagaimana
tuntutan ‘a cry and a demand’ warga kota
dikatakan David Harvey (2008), sebagai
(Lefebvre, 1996). Dalam perkembangan
berikut:
kapitalisme global, kota-kota terbaik di
Eropa dan Amerika telah dijadikan sebagai “Hak atas kota lebih dari sekedar kebebasan
individu mendapatkan akses atas sumber-
pusat perputaran dan akumulasi modal
sumber alam di perkotaan; ia adalah hak
sementara menjadikan warga sebagai mengubah diri kita sendiri dengan
mengubah kota. Ia, bahkan, hak bersama
obyek yang dideterminasi oleh kapital.
bukan hak individual, sebab transformasi ini
Gaung Lefebvre adalah perlawanan atas tak terelakkan tergantung pada praktik
kekuatan kolektif untuk membentuk kembali
neoliberalisme kota. Dampak liberalisasi ini
proses urbanisasi. Kemerdekaan membentuk
telah menciptakan kehidupan paradoks di dan membentuk kembali diri kita sendiri
adalah, menurut pendapatku, salah satu dari
perkotaan. Pada satu sisi terdapat ruang
hak asasi manusia terpenting yang selama
yang didesain dengan kemewahan, ini kita abaikan.”2
menyediakan fasilitas yang serba modern Dalam perkembangan hak asasi manusia di
dan penuh kenyamanan, namun di pihak tingkat internasional sebenarnya juga
lain terdapat sudut-sudut gelap kemiskinan berkembang skeptisisme bagi globalisasi
dan kelaparan, pengangguran dan keputus-
asaan. Kenyamanan kota hanya dapat 2Harvey, David. 2008. The Right to the City. New
Left Review II (53) 23-40.

12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

hak asasi manusia yang terpusat di negara upaya mengimplementasikan diseminasi


Barat. HAM seperti ini dianggap barat pengetahuan yang dihasilkannya untuk
sentris dan mengenyampingkan perbedan- mengubah masyarakat. Oleh karena itu,
perbedaan kultural, norma, dan sistem warga kota, orang-orang yang berada di
hukum negara-negara non Barat. lingkungan tata kelola pemerintahan,
Skeptisisme ini berkembang di negara- organisasi dan lembaga di masyarakat yang
negara selatan yang menuduh gerakan HAM berkemauan baik di dorong membuat
dari Barat lebih menekankan hak-hak sipil panduan kerangka kerja HAM untuk
dan politik, sementara hak ekonomi, sosial pembangunan komunitas.
dan budaya diabaikan. Namun jurang
Sejak itu gerakan kota ramah HAM menjadi
perbedaan ini mulai diretas dalam forum
tren bagi gerakan riset lapangan yang
Vienna 1993. Negara-negara pihak yang
didasarkan pada komunitas partisipatoris
berkumpul mendudukkan kembali
dan pendidikan kritis untuk orang dewasa
seberapa jauh perbedaan ini dapat
(the field of participatory community-based
dihilangkan dan memastikan universalitas
research and critical pedagogy). Tahun 1997
HAM dapat diterima semua pihak.
di Rosario Argentina terjadi pertemuan
Hubungan antar hak, baik hak sipil, politik
puluhan organisasi dan gerakan HAM, dari
maupun ekonomi, sosial dan budaya
gerakan masyarakat adat, LGBT, advokasi
bersifat indivisible (tidak dapat dipisah-
kaum miskin kota, dan lain-lain. Mereka
pisahkan) dan perbedaan-perbedaan
membangun joint agreement untuk
budaya, etnis, norma sosial dan norma
mendorong kota ramah HAM berbasis
hukum masing-masing negara pihak tidak
pembangunan komunitas sebagaimana
harus dihadap-hadapkan dengan
dikembangkan PDHRE. Metodologi ini
universalitas HAM.
kemudian menyebar ke berbagai negara
Terkait human rights cities, deklarasi Vienna untuk dikembangkan sebagai gerakan
1993 menjadi tonggak awal masuknya isu pengorganisasian kelompok miskin kota. Di
hak asasi manusia ke dalam kebijakan kota. tingkat global, diskursus tentang peran dan
Deklarasi ini menegaskan perpaduan antara tanggung jawab pemerintah daerah dalam
promosi dan penegakan hak asasi manusia perlindungan dan pemenuhan HAM juga
dalam rangka perubahan sosial. Gerakan telah mendapatkan perhatian serius hingga
NGO terkemuka, The People’s Movement for Dewan HAM PBB menugaskan Komite
Human Rights Learning (PDHRE) adalah Penasihat Dewan HAM PBB untuk membuat
satu satu organisasi yang mengelaborasi kajian mengenai Pemerintahan Daerah dan
secara serius Deklarasi Vienna dalam HAM melalui resolusi 24/2 bulan
rangka penguatan pendidikan HAM dan September 2013. Hasil kajian ini akan

12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

dilaporkan dalam Sesi ke 30 Sidang Dewan menawarkan berbagai desain


HAM PBB tanggal 22 September 2015 pembangunan kepada pemerintah propinsi
(Komnas HAM 2015). DKI Jakarta. Pengorganisasian ini
menawarkan alternatif pembangunan yang
Di Indonesia sendiri, sebelum dikenal kota
tidak menggusur. Pembangunan yang
ramah HAM, gerakan hak atas kota sudah
digerakkan dari warga kota secara bersama
dikenal sejak Romo Mangunwijaya bersama
untuk mendesain tata ruang kota.
komunitas Kali Code Yogyakarta mendesain
ulang kampung di pinggiran sungai ini. Pengalaman di berbagai kota di dunia,
Kelompok miskin yang semula tidak teknik penggusuran rupanya menjadi tren
dianggap sebagai kelompok penting dan dalam mengubah wajah kota. Tidak
cenderung sebagai residu kebijakan kota, terkecuali di Jakarta. Oleh karena itu,
diberdayakan oleh Romo Mangun. Mereka diantara sepuluh prinsip Gwangju diatas,
diajak secara partisipatoris mendasain hak atas kota mungkin menjadi prinsip yang
ulang lingkungan kampungnya, menata paling krusial namun di berbagai
setiap sudut ruang dalam suasana dialogis. pengalaman paling diabaikan. Secara
Hasilnya adalah yang kini masih dapat prinsip terpenuhinya hak atas kota akan
dinikmati oleh komunitas di Kali Code. memudahkan terpenuhinya hak-hak warga
Lingkungan yang bersih, ramah bagi semua lainnya. Karena hak atas kota mensyaratkan
orang karena ruang-ruang interaksi sosial pemenuhan seluruh aspirasi kolektif warga
(public sphere) diciptakan bersama-sama. dalam mengupayakan kehidupan yang lebih
Contoh Kali Code menunjukkan partisipasi baik di berbagai bidang. Ini merupakan
dalam pembangunan itu penting. Kelompok tantangan paling berat. Prinsip hak atas
miskin kota yang semula dianggap sumber kota tidak dapat dijamin keberlanjutannya
masalah, dapat diproyeksikan sebagai di tengah arus perubahan kota yang
subyek perubahan. Mereka didorong secara semakin ditentukan oleh bisnis korporasi.
mandiri membangun lingkungan kota yang Perubahan tata kota yang mengikuti
sesuai dengan karakter mereka, dan determinasi arus kapital semakin
berdasarkan istilah Harvey diatas adalah memarjinalkan kelompok miskin, penduduk
proses membentuk diri kita sendiri sebagai berpendidikan rendah dan kelompok
sentrum terjadinya perubahan kota. Warga rentan; perempuan dan anak-anak,
secara bersama-sama dijadikan sebagai titik disabilitas dan lain-lain. Inilah tantangan
episentrum perubahan. Gerakan paling berat upaya menggulirkan kota
pemberdayaan ala Kali Code juga ramah HAM. Hak atas kota yang berbasis
dikembangkan di kota-kota lain. Di Jakarta pada prinsip-prinsip partisipatoris tidak
terdapat komunitas miskin kota yang aktif saja menggunakan metode dialog dalam

12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

mencari alternatif-alternatif pembangunan. Pertemuan ini memberi harapan bagi kedua


Namun juga seberapa jauh pembangunan kubu. Pertama, bagi aktivis HAM, norma
yang didisain bersama ini mampu dan prinsip hak asasi manusia yang harus
melakukan restrukturisasi ekonomi politik dilekatkan sebagai kewajiban negara lebih
global yang saat ini dikuasai oleh rezim mudah diukur kinerja hasilnya yang
neoliberal. langsung dapat dinikmati oleh warga kota.
Kedua, bagi pihak-pihak yang selama ini
Gerakan hak atas kota yang diartikulasikan
bekerja untuk pendampingan kaum miskin,
kembali ke dalam prinsip Gwangju
pemberdayaan warga kota adalah bagian
sebenarnya upaya yang menegaskan
yang tak terpisahkan untuk mendorong
kembali kerja-kerja komunitas dalam
pemerintah lokal dapat memastikan
rangka hak atas kota. Usaha ini
terpenuhinya hak-hak warga: hak sipil, hak
membutuhkan kerja yang tidak instan.
politik, hak ekonomi sosial budaya yang
Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan
mencakup hak atas perumahan, hak atas
mengawal gerakan-gerakan
pekerjaan, hak atas pendidikan, hak atas
pengorganisasian. Tidak ada rumus baku
kesehatan dan lain-lain.
bagaimana prinsip-prinsip Gwangju dapat
diterapkan sekaligus, akan tetapi ini adalah
usaha yang berkelanjutan. Disinilah Kerangka Konseptual dan Praktik Kota
HAM: Dari Ratifikasi ke Realisasi
sebenarnya titik krusial bagi upaya
memadupadankan hak atas kota yang
Dalam kaitan untuk membingkai konsep
berbasis dari gerakan sosial dan gerakan
mengenai kota HAM sebagai suatu praktik,
HAM mainstream yang sebagian besar
gerakan pengarusutamaan kota HAM dapat
masih berkutat pada upaya adopsi kovenan
dipandang sebagai upaya untuk
dan konvensi-konvensi internasional ke
menyinergikan gerakan yang mereformasi
dalam hukum nasional.
kelembagaan birokrasi dan gerakan
Gerakan kota HAM menjadi ruang pengorganisasian warga kota. Namun
pertemuan antara aktivis HAM dan aktivis demikian, gerakan mainstream HAM
pengorganisasian warga/rakyat kota3. sebenarnya masih banyak didominasi ahli-
ahli hukum. Selama ini upaya menjalankan
3 Di Indonesia sendiri Urban Social Forum yang prinsip dan norma hak asasi manusia
merupakan ajang pertemuan tahunan para
aktivis pendampingan kota sudah memasukkan dikembangkan melalui mekanisme
khuman rights cities sebagai agenda untuk
didiskusikan. Komnas HAM pertama kali ratifikasi. Negara-negara yang telah
diundang pada tahun 2015 di Surabaya. Para
aktivis pengorganisasian kota menyadari walikota, Gubernur adalah kelompok strategis
pengambil kebijakan memegang peran penting yang perlu dikawal untuk memastikan terbitnya
dalam upaya membangun kota HAM. Bupati, produk-produk kebijakan ramah HAM.

12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

menandatangani deklarasi universal HAM, bergerak dalam melakukan pengawasan


di dorong menjalankan mekanisme untuk dan kerap memberikan penilaian atas
mengadopsi berbagai kovenan dan kemajuan negara dalam melindungi,
konvensi-konvensi internasional hak asasi menghormati dan memenuhi hak asasi
manusia. Misalnya kovenan internasional manusia. Bergulirnya agensi hak asasi
hak sipil politik (ICCPR) dan kovenan hak manusia di Indonesia telah menciptakan
ekonomi, sosial dan budaya diratifikasi oleh perkembangan akademisi, praktisi HAM
Indonesia tahun 2015. Dua kovenan besar dan ahli-ahli hukum HAM. Mereka
yang dapat mempengaruhi perkembangan memperdebatkan berbagai kinerja negara,
dalam memajukan dan menegakkan hak mendiskusikan pasal-pasal KUHP, dan
sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya. bagaimana menafsirkan berbagai pasal
Selain dua kovenan ini, Indonesia sudah hukum ini untuk penguatan hak asasi
banyak menandatangani berbagai konvensi manusia. Sayangnya perkembangan
internasional. Terakhir Indonesia berhasil legalitas hukum belum sebanding dengan
membuat UU tentang perlindungan kebijakan yang langsung dapat dirasakan
kelompok disabilitas sebagai komitmen masyarakat. Pengaduan masyarakat terkait
dalam mengadopsi CRPD (Convention pelanggaran hak asasi manusia belum
Rights of People with Disabilities). Sejak sebanding dengan catatan kemajuan
Indonesia mensyahkan undang-undang bagaimana pengaduan ini dapat
No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi ditindaklanjuti dan diselesaikan oleh aparat
Manusia, disusul dengan pengesaha UU hukum. Berdasarkan data pengaduan yang
No.26 Tahun 2000, Indonesia telah masuk ke Komnas HAM, setidaknya selama
memiliki instrumen legal untuk memproses lima tahun terakhir, polisi adalah pihak
pelanggaran hak asasi manusia khususnya yang paling banyak diadukan masyarakat
pelanggaran HAM yang termasuk dalam ke komnas HAM atas dugaan pelanggaran
kategori kejahatan terhadap kemanusiaan HAM.
dan genocide. Dalam upaya ratifikasi, kerja
Catatan ini memperlihatkan kepolisian
pemerintah Indonesia termasuk progresif
sendiri sebagai salah satu aparat hukum
dibandingkan dengan tetangga Malaysia,
yang banyak diadukan masyarakat.
Singapura, Vietnam. Langkah-langkah untuk
Meskipun tidak bisa dinyatakan bahwa
membentuk lembaga NHRI (National
semua bentuk pengaduan ini benar-benar
Human Rights Institution) juga merupakan
merupakan kasus pelanggaran HAM, akan
capaian penting bagi negara Indonesia
tetapi besarnya pengaduan menunjukkan
meningkatkan pemajuan dan penegakan
banyaknya kasus di lapangan dimana polisi
hak asasi manusia. Aktivis-aktivis HAM
banyak dikeluhkan masyarakat. Dari data

12
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

pengaduan tersebut tidak lebih dari empat seseorang), hak berserikat/berorgansiasi


puluh persen yang diproses oleh pihak dan hak mengutarakan pendapat secara
kepolisian sampai kasusnya selesai4. Ini bebas. Apakah pembentukan undang-
menunjukkan institusi kepolisian masih undang dan mekanisme peraturan dapat
merupakan institusi yang potensinya mengubah kehidupan warga dalam
melakukan penyalahgunaan kekuasaan mendapatkan penikmatan hak-haknya
sangat besar (abuse of power). Beberapa menjadi lebih baik? Instrumen HAM telah
regulasi sebenarnya telah memberikan menetapkan indikator kemajuan HAM
dukungan bagi penguatan institusi yang dapat dilihat dalam tiga hal: Pertama
dapat mempratikkan prinsip dan norma indikator struktur. Indikator ini capaian
hak asasi manusia dalam menjalankan HAM berdasarkan regulasi dan kebijakan-
tugas-tugas mereka. Akan tetapi, terdapat kebijakan yang ada. Berapa jumlah undang-
kendala struktural yang menjadikan undang dan peraturan di bawahnya yang
institusi kepolisian belum banyak berkomitmen menjalankan pemenuhan hak
mengalami kemajuan dalam menjunjung asasi manusia. Kedua, indikator proses.
penghormatan atas hak asasi manusia. Indikator ini melihat capaian yang
dilakukan pengambil kebijakan. Apa yang
Kelemahan legalitas hukum adalah sulitnya
dilakukan oleh pemimpin daerah untuk
melihat capaian langsung yang dapat
memastikan terpenuhinya hak asasi
dirasakan secara faktual oleh warga: tingkat
warganya tanpa melewati pembuatan
harapan hidup, kualitas pendidikan,
regulasinya. Inidkator ini lebih melihat
kecukupan gizi, pekerjaan yang layak, harus
faktor kepemimpinan dalam mengelola
seiring dengan penikmatan hak atas
pemerintahan. Ketiga, indikator hasil.
kebebasan beragama, hak mendapatkan
Indikator ini melihat capaian pemenuhan
kartu identitas atau kartu penduduk
HAM berhasil atau tidak dari perhitungan
(apapun identitas agama, etnis, ras
kuantitatif: berapa persen peningkatan
4 Salah satu kasus yang menyedot perhatian warga yang keluar dari garis kemiskinan.
publik adalah kriminalisasi terhadap pimpinan Berapa persen pemerintah/pemerintah
KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
Kasus yang ditangani oleh polisi terhadap daerah dapat menurunkan angka
pimpinan KPK tergolong janggal. Kasus ini telah
diadukan ke komnas HAM oleh jaringan pengangguran, kelompok putus sekolah,
masyarakat sipil pada tanggal. 2015. Hingga kematian ibu hamil, berapa persen korban-
makalah ini ditulis, belum ada penyelesaian atas
status BW sebagai tersangka dan juga belum korban pelanggaran HAM yang berat
dimasukkan ke sidang pengadilan. Lihat
dimasukkan sebagai kelompok sasaran
Bambang Widjojanto Lapor Komnas HAM,
Pengacara Polri Berang, 31 Januari 2015, program pemerintah, berapa persen terjadi
http://nasional.kompas.com/read/2015/01/31
/14372851/Bambang.Widjojanto.Lapor.Komnas peningkatan hak untuk mengekspresikan
.HAM.Pengacara.Polri.Berang

13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

pendapat dan berserikat, khususnya di yang menanti proses keadilan belum


kalangan kelompok rentan seperti LGBT, tersentuh. Padahal terselesaikannya kasus
eks Tapol Napol (PKI), dan lain-lain. pelanggaran HAM yang berat seperti kasus
1965 akan mempengaruhi peningkatan
Di Indonesia tidak semua aspek-aspek
kebebasan berpendapat, berserikat dan
legalitas secara langsung dapat
berkumpul. Hingga saat ini berbagai
mempengaruhi peningkatan penikmatan
pandangan yang menyangkut isu
HAM warga negaranya. Terdapat
komunisme, masih mendapat pengawasan
peningkatan hak-hak warga yang bersifat
yang ketat dari aparat keamanan.
progresif, akan tetapi beberapa hak warga
negara mengalami kemunduran atau jalan Indonesia masih menghadapi kasus-kasus
ditempat. Peningkatan dalam akses layanan pelanggaran HAM baik yang menjadi kasus
kesehatan (BPJS) misalnya dapat dianggap aktual maupun kebuntuan dalam
sebagai pencapaian yang baik. Di bidang menyelesaikan kasus pelanggaran HAM
akses pendidikan, sudah mulai terjadi yang berat di masa lalu. Jadi upaya
peningkatan pendidikan gratis. Bahkan menyelesaikan kasus-kasus tidak bisa
melalui Kementrian Hukum dan HAM, hanya diselesaikan oleh praktisi hukum
pemerintah memiliki rencana aksi nasional HAM. Gerakan aksi jalanan, perlawanan ibu-
hak asasi manusia. Dalam departemen ini ibu menolak pabrik semen di Gununng
juga dirumuskan program kota peduli HAM. Kendeng, perlawanan masyarakat adat
Akan tetapi indikator penilaiannya kurang menuntut hak atas teritorinya adalah situs
mendalami dimensi hak asasi manusia perlawanan yang tidak bisa diabaikan.
secara menyeluruh yang meliputi hak sipil, Menguatnya agensi HAM di Indonesia tidak
politik, ekonomi, sosial, budaya dan upaya lepas dari keberhasiilan gerakan aksi
dalam perlindungan terhadap kelompok massa, aksi mahasiswa menumbangkan
khusus/minoritas. Misalnya pengesahan rezim Orde Baru yang diikuti penguatan
Undang-Undang No.26 Tahun 2000 yang hukum hak asasi manusia melalui
menunjuk Komnas HAM melakukan pengesahan beberapa undang-undang.
kewenangan penyelidikan, hingga saat ini Undang -undang HAM No.39 Tahun 1999
dokumen-dokumen hasil penyelidikannya dan UU.26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
yang sudah diserahkan ke Kejaksaan Agung HAM tidak mungkin dapat disahkan tanpa
mengalami kebuntuan. Dari tiga belas terjadi pendudukan gedung DPR/MPR RI
dokumen penyelidikan Komnas HAM belum oleh gerakan aksi massa. Proses pengadilan
satupun yang diproses ke penyidikan oleh HAM berdasarkan Undang-Undang No. 26
Kejaksaan Agung. Itu artinya ribuan warga Tahun 2000 terhadap kasus Tanjung Priok
yang menjadi korban pelanggaran HAM dan Timor Timur tidak mungkin terlaksana

13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

tanpa diawali gerakan demokratisasi yang didesain sebagai gerakan perubahan


dirintis cukup lama oleh aktivis NGO. Di setruktur global yang tidak adil, yang
negara lain kondisinya juga simetris. menciptakan ketimpangan akibat
Keberhasilan negara Amerika (USA) kapitalisme. gerakan politik anti
menegakkan hak-hak sipil (civil rights) kapitalisme dapat dimulai dari mana saja.
sebagai hak paling menonjol tidak lepas Bisa dari proses kerja, konsepsi mental,
dari gerakan anti rasial yang digalang dari relasi dengan alam, relasi sosial, bentuk
kelompok kulit hitam. Bahkan gerakan sipil organisasional dan teknologi revolusioner ,
di Amerika mencapai memontum paling perilaku sehari-hari atau reformasi
fenomenal ketika aksi perlawanan kulit kelembagaan dan struktur administrasi
hitam yang dipimpin oleh Marthin Luther hingga tatanan kepemerintahan pada level
King, ditembak mati oleh simpatisan garis negara. Kategorinya terletak pada
keras pendukung gerakan superioritas kulit bagaimana gerakan-gerakan ini saling
putih. Kasus ini mencapai antiklimaks bagi berkordinasi satu sama lain, berjejaring dan
gerakan kulit putih dan meningkatkan saling mendukung5. Tantangan
gerakan-gerakan di daerah lain di Amerika pearusutamaan kota HAM adalah
bagi gerakan persamaan dan kebebasan. bagaimana hak atas kota (rights to the city)
mengubah paradigma perubahan kota. Dari
Peristiwa ini terus membekas dalam
pembangunan kota yang didasarkan pada
memori kolektif gerakan demokrasi dan
kepentingan kapital menjadi pembangunan
kebebasan di Amerika yang banyak
yang didasarkan pada pemenuhan hak
mengubah berbagai kebijakan dan
warga. Warga secara keseluruhan
peraturan di Amerika bagi perlindungan
menikmati hak-hak nya secara progresif
atas kebebasan sipil; Penghapusan
yang meliputi hak sipil, politik, ekonomi,
diskriminasi rasial, meningkatnya
sosial dan budaya, terutama pemenuhan ini
perlindungan kelompok Afro Amerika, dan
menyasar ke kelompok marjinal.
amandemen undang-undang yang
menegaskan perlindungan bagi prinsip- Pembahasan Studi Kasus: Pengalaman
prinsip kebebasan sipil. Jadi proses historis Mendorong Kota HAM

menyertai masing-masing gerakan HAM. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia


Gerakan aksi jalanan, menyerbu gedung (Komnas HAM) adalah lembaga adhoc yang
parlemen sama pentingnya dengan upaya mendapatkan mandat Undang-Undang.
menyelasarkan produk undang-undang 5 Harvey, David, Mengorganisir sumpul-simpul
yang sesuai dengan semangat hak asasi gerakan Kapitalisme (terJemahan). Lihat di
laman antikapitalismeblog
manusia. Mengutip pendapat David Harvey, https://antikapitalismeblog.wordpress.com/20
17/03/06/mengorganisir-simpul-simpul-
gerakan-gerakan oleh aktivis HAM harus
gerakan-anti-kapitalisme/

13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

Berdasarkan UU. No.39 Tahun 1999 mendapat peran dominan dalam panggung
tentang Hak Asasi Manusia. Peran dan politik karena diberi kekuasaan yang
fungsi Komnas HAM meliputi, pemantauan, dikenal sebagai dwifungsi ABRI. Peran
mediasi, kajian dan penelitian, penyuluhan. politik sekaligus menjadi aparatur negara
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2000 tentang yang memegang peran pertahanan dan
Pengadilan Hak Asasi Manusia, fungsi keamanan. Keberhasilan pembangunan
Komnas HAM melakukan penyelidikan atas selama Orde Baru tidak terlepas dari peran
dugaan peristiwa Pelanggaran HAM. militer. Upaya untuk memobilisasi massa
Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun rakyat agar terlibat dalam pembangunan
2008, tentang Penghapusan Diskriminasi digerakkan dengan todongan senjata. Sejak
Ras dan Etnis, Komnas HAM berfungsi tahun 1970an, gerakan mahasiswa dan
melakukan pengawasan. Sejak dibentuk gerakan masyarakat sipil sangat aktif
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 terlibat melakukan kritik atas kebijakan
Komnas HAM mendapatkan penilaian pemerintah Orde Baru. Gerakan ini
dengan grade A dari dewan HAM PBB. Itu menguat sejak awal tahun 1990an ketika
artinya, peran Komnas HAM memenuhi gelombang demokratisasi menjalar ke
syarat sebagai lembaga National Human berbagai negara. Sejak saat itu, tuntutan
Rights Institution (NHRI) berdasarkan Paris untuk membuka berbagai peristiwa
Principle yang setidaknya memiliki syarat kekerasan rezim Orde Baru disampaikan
sebagai lembaga yang independen, otonom, berbagai pihak.
tidak partisan, transparan (bertanggung
Mandat dari presiden yang diberikan
jawab ke publik) dan mandiri (secara
Komnas HAM adalah peluang terbaik untuk
finansial).
membuka berbagai peristiwa kekerasan
Eksistensi Komnas HAM mulai dikenal sejak oleh militer. Sejak saat itulah politik di
tahun 1993. Lembaga ini dibentuk melalui Indonesia mengenal kosakata baru, yakni
Keputusan Presiden No 35 Tahun 1993 pelanggaran HAM. Kosakata yang sangat
dimana presiden Soeharto memilih tokoh- mujarab mengungkap kasus-kasus
tokoh nasional menduduki posisi kekejaman militer di berbagai daerah yang
komisioner. Dalam kiprahnya semasa Orde mendapat dukungan publik dan dukungan
Baru, Komnas HAM menjadi penopang bagi internasional. Kondisi terus bergulir dan
gerakan demokrasi di Indonesia (Cornelis membantu proses penguatan gerakan
Lay, Pratikno, 2002). Kiprahnya yang paling demokratisasi di Indonesia untuk
dikenal adalah keberanian dalam melengserkan rezim Orde Baru. Kesuksesan
mengungkap kasus-kasus pelanggaran HAM gerakan HAM di Indonesia termasuk atas
oleh militer. Pada masa Orde Baru militer dukungan Komnas HAM adalah berhasil

13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

mengembalikan fungsi TNI sebagai penjaga Hingga saat ini, penanganan kasus-kasus
sektor pertahanan, dipisahkan dari fungsi pelanggaran hak asasi manusia yang
keamanan dan ketertiban yang diberikan dilakukan Komnas HAM terus mendapat
kepada polisi. sorotan publik. Meskipun harapan publik
tak pernah surut dalam mengadukan
Namun demikian, usai dipisahkannya TNI
berbagai kasus dugaan pelanggaran HAM ke
dari tugas keamanan dan ketertiban, sektor
Komnas HAM, orientasi ke penanganan
ini ternyata belum banyak mengalami
kasus-kasus juga menjadi salah satu kritik
perubahan. Jika pada masa Orde Baru
atas kiprah Komnas HAM. Jatuhnya rezim
institusi yang paling banyak melakukan
Orde Baru menuntut pelembagaan
kekerasan adalah TNI, maka hingga saat ini
demokrasi, yang salah satunya adalah
polisi menempati posisi nomer wahid. Ini
melembaganya prinsip dan norma hak asasi
merupakan tantangan tersendiri yang harus
manusia yang dimuat di dalam program-
diperbaiki. Oleh karena itu, dibutuhkan
program pemerintah. Sayangnya salah satu
upaya serius untuk mereformasi lembaga
mandat Komnas HAM berdasarkan pasal 75
kepolisian agar dapat menjadi pengawal
UU No. 39 Tahun 1999 tujuan dibentuknya
demokrasi. Banyak nya kasus pelanggaran
Komnas HAM adalah mengembangkan
HAM di kepolisian ini juga menunjukkan
kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak
rapuhnya penegakan hukum di Indonesia.
asasi manusia sesuai dengan Pancasila,
Rapuhnya penegakan hukum sangat
Undang-Undang Dasar 1945, dan Piagam
mempengaruhi situasi penegakan HAM di
Perserikan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi
Indonesia. Di negara-negara lain yang
Universal Hak Asasi Manusia. Dalam upaya
memiliki kematangan praktik HAM cukup
untuk mengembangkan situasi kondusif
baik memiliki sejarah panjang bagaimana
tersebut Komnas HAM diberi kewenangan
merombak struktur mental dan sistem
untuk melakukan penyebarluasan wawasan
penegakan hukum yang memiliki semangat
mengenai hak asasi manusia kepada
HAM. Komitmen negara harus meliputi
masyarakat Indonesia. (pasal 89).
banyak bidang yang menjelaskan tujuan
Sayangnya, kewenangan ini tidak dijalankan
pembangunan adalah pelindungi hak asasi
secara maksimal karena sebagian besar
manusia. Komnas HAM harus meyakinkan
dukungan finansial diarahkan ke
secara terus menerus bahwa pelaksana
penanganan kasus.
kewajiban untuk menghormati, melindungi
dan memenuhi HAM berada di pundak Politik internal komnas HAM hingga saat ini
negara yang ditegaskan sejak dalam masih menekankan pola penanganan kasus.
perencanaan pembangunan. Dengan cara seperti ini Komnas HAM
bertindak sebagai pemadam kebakaran,

13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

tanpa mempertanyakan kenapa kebakaran manusia dalam kebijakannya. Intervensi ini


itu terjadi dan bagaimana upaya untuk tidak akan mengubah meningkatnya atau
mencegah kebakaran agar ke depan tidak menurunnya pemerintah daerah sebagai
terulang kembali. Sejak penulis menjabat pihak yang diadukan. Akan tetapi, ketika
sebagai komisioner Komnas HAM (2012- pihak pemerintah daerah diadukan ke
2017), penulis kerap menyatakan pola Komnas HAM, mereka cepat berkoordinasi
penanganan kasus yang terlalu dominan dan bekerjasama dengan Komnas HAM
harus dikurangi. Komnas HAM harus untuk terlibat mencari jalan penyelesaian.
mampu menyeimbangkan mandat
Upaya mendorong kota HAM merupakan
penegakan (penanganan kasus) dan
salah satu bentuk promosi HAM dari
penguatan program promosi HAM (kajian,
Komnas HAM. Bentuk intervensi langsung
penelitian, pendidikan dan penyuluhan).
dalam rangka melakukan dukungan
Dengan cara seperti ini, Komnas HAM dapat
program kota HAM dilakukan sejak 2014.
mendorong penguatan pengetahuan dan
Dimulai dari Kota Palu Sulawesi Tengah,
wawasan hak asasi manusia. Meningkatnya
kemudian Wonosobo Jawa Tengah,
kesadaran HAM di masyarakat dan aparatur
Bojonegoro dan Jember. Namun demikian,
negara/pemerintah sangat membantu
upaya mempromosikan kota HAM tidak
upaya penyelesaian kasus dugaan
terbatas memberikan penyuluhan,
pelanggaran HAM. Misalnya, berdasarkan
pelatihan atau training for trainers (TOT).
data pengaduan Komnas HAM, pemerintah
Akan tetapi juga dilakukan upaya kampanye
daerah (kabupaten/propinsi) merupakan
media, pers conference, dan diskusi publik.
salah satu pihak yang paling banyak
Sejak pertama kalinya dalam sejarah
diadukan masyarakat ke Komnas HAM.
presiden RI, dalam sambutannya
Dalam periode komisioner sebelumnya
memperingati hari HAM internasional,
tidak ada upaya intervensi bagaimana
presiden Jokowi menyampaikan pentingnya
mengurangi dugaan pelanggaran HAM oleh
mendorong kota ramah HAM. Hal ini
pemerintah daerah. Namun demikian,
merupakan salah satu langkah maju
meningkatnya jumlah pengaduan tidak
sekaligus capaian Komnas HAM mendorong
berbanding lurus dengan banyaknya
pemerintah memberikan dukungannya
dugaan pelanggaran HAM. Intervensi dalam
secara langsung bagi program-program
upaya pencegahan dapat dilakukan Komnas
yang dicanangkan Komnas HAM6.
HAM. Misalnya dengan melakukan
penyuluhan dan pendampingan aparatur
pemerintah daerah agar berkomitmen 6 Atas dorongan Komnas HAM, untuk pertama
kalinya Presiden RI, Jokowi Widodo menyatakan
menjalankan prinsip dan norma hak asasi pentingnya mendorong kota ramah HAM. Ini
merupakan tonggak penting bagi pengakuan

13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

Studi Kasus 1: Pengalaman Mengelola peristiwa pelanggaran HAM yang berat


Kota Ramah HAM di Kota Palu
dalam tragedi 1965 sangat fenomenal.
Isu Kota ramah HAM menjadi ramai dalam Orang lain tidak dapat membayangkan
perbincangan HAM di Indonesia ketika seorang keluarga Masyumi, berkarir di
walikota Palu, Sulawesi Tengah, Rusdi partai Golongan Karya mampu menyatakan
Masturo berhasil membuat Peraturan penyikapan seperti ini. Tak seorangpun
Walikota untuk mendukung upaya yang sebelumnya dapat berpikir bahwa
rehabilitasi korban pelanggaran hak asasi salah seorang kader Golongan Karya dapat
manusia yang berat. Latar belakang bupati melakukan kebijakan yang sensitif sejak
Rusdi Masturo adalah dari keluarga politisi. puluhan tahun. Kebijakan yang paling
Keluarganya banyak yang berafiliasi dengan banyak dinantikan oleh korban-korban
partai politik Masyumi. Salah satu partai pelanggaran HAM 1965 pada tingkat
yang terlibat konfrontasi dan permusuhan nasional, namun hingga saat ini terus
dengan Partai Komunis Indonesia sebelum mengalami kebuntuan. Pilihan isu yang
tahun 1965. Bahkan dalam pergolakan diambil oleh Walikota Rusdi sangat
politik 1965, Partai Masyumi lah yang mengagetkan, namun faktanya dia berhasil
paling getol melakukan perlawanan membuat kebijakan pada tingkat lokal.
terhadap menguatnya gerakan PKI di Padahal bagi kalangan Golongan Karya
Indonesia. Karir politiknya dimulai dari sendiri, membuka pandora sejarah 1965
partai Golongan Karya (Golkar), satu- sama artinya dengan membuka polemik dan
satunya partai yang paling berkuasa pada perpecahan.
zaman Orde Baru. Golkar bahkan memiliki
sistem kaderisasi yang sistematis untuk Sebaliknya, sebagian besar politisi Golongan

menanamkan sikap anti komunisme. Sejak karya memiliki sikap pragmatis dalam

dini rekrutmen di dalam partai Golongan berpolitik. Mereka memiliki jaringan kuat di

Karya didasarkan pada garis keturunan dan daerah-daerah dalam menempatkan kader-

keluarga-keluarga yang dianggap bersih kadernya di jabatan-jabatan birokrasi.

dari anasir komunis dan underbouwnya. Meskipun Orde Baru sudah tidak lagi

Sikap Rusdi Masturo yang menyatakan berkuasa, kronisme ini terus terpelihara.

sikap sebagai pemimpin daerah dalam Jadi, sikap politik Rusdi Masturo dalam

menyatakan pengakuan atas terjadinya kasus ini adalah perkecualian. Pada zaman
Orde Baru, Golongan Karya adalah partai
pemerintah atas kerja-kerja Komnas HAM,
khususnya dalam upaya mendorong kota ramah terkuat dan menjadi penopang rezim Orde
HAM. Presiden mengawali pidatonya dengan Baru. Rezim Orde Baru yang didukung
mengatakan masih banyaknya kepala daerah
(walikota, bupati, gubernur) yang sering penuh oleh partai golongan karya berkuasa
diadukan ke Komnas HAM atas dugaan
pelanggaran HAM. lebih dari tiga puluh tahun. Kekuasaannya

13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

yang bertahan hingga hari ini, menjadikan hak asasi manusia yang berat. Kedekatan
kader-kader partai bersikap pragmatis Bupati dengan jaringan masyarakat sipil
karena menikmati kemewahan jaringan pendamping korban pelanggaran HAM
yang mendatangkan keuntungan finansial. menjadi faktor penting bagi kesuksesan
Kebijakan-kebijakan politik anti komunisme programnya. Bagaimana gagasan ini
sejak Orde Baru masih tertanam kuat di diwujudkan, dengan cara apa dan langkah-
kalangan kader-kader Golkar. Oleh karena langkah seperti apa yang harus dilakukan
itu, upaya menyelesaikan kasus-kasus dibicarakan bersama jaringan ini. Gebrakan
pelanggaran HAM yang berat, khususnya pertama adalah komitmen Bupati yang
kasus 1965 akan mendapatkan perlawanan disampaikan secara terang-terangan
keras dari pendukung partai bergambar dengan menyatakan permintaan maaf.
beringin ini. Sementara itu, partai Masyumi, Permintaan maaf bupati mewakili
meskipun sama-sama tidak disukai oleh pemimpin pemerintahan disampaikan
Orde Baru memiliki kesamaan dalam dihadapan seluruh korban pelanggaran
menciptakan sikap diametral dengan HAM yang berat. Sebagaimana disampaikan
komunisme. Jadi, perpaduan latar belakang bupati, ia menyebut Palu sebagai kota yang
Walikota Rusdi Masturo dari partai pernah mengalami pergolakan politik dan
golongan karya dan Masyumi seharusnya mengakibatkan jatuhnya korban dari
merintangi ide-ide yang berupaya masyarakat sipil: pergolakan DI-TII
mengungkap peristiwa 1965. Sebagian Kartosuwiryo (Darul Islam), pergolakan
besar pengikut politik Golkar dan Masyumi 1965, peristiwa pembunuhan misterius
cukup militan dalam menyatakan sikap anti (petrus), hingga kasus terorisme yang
komunisme. masih menyisakan luka hingga sekarang.

Namun latar belakang Bupati seperti ini Walikota lalu meyakinkan birokrasi di
tidak merintanginya berkomunikasi dengan pemerintahannya untuk mengawal ide
korban pelanggaran HAM yang berat. Ini rehabilitasi korban pelanggaran HAM yang
justru dijadikan peluang bagi Rusdi Masturo berat. Meskipun pada mulanya ide ini
untuk menggulirkan kota HAM. Karena menghadapi berbagai kendala, dalam
dukungan dari partai-partai besar, Bupati perkembangannya Rusdi Masturo berhasil
Rusdi Masturo tidak mendapatkan mendorong jajaran birokrasinya mencari
perlawanan sengit untuk menyukseskan upaya-upaya untuk meningkatkan
program-programnya. Perguliran kota perlindungan bagi korban pelanggaran
ramah HAM didukung oleh jaringan HAM. Upaya pertama adalah mendorong
masyarakat sipil yang bergerak untuk kebijakan rehabilitasi korban melalui
mengadvokasi korban-korban pelanggaran Peraturan Daerah. Dalam perjalanannya,

13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

upaya ini kandas karena tidak berhasil khususnya dari kalangan TNI masih
meyakinkan DPRD untuk membuat Perda melakukan penyangkalan atas terjadinya
yang ditujukan bagi perlindungan korban pelanggaran HAM yang berat, khususnya
pelanggaran HAM. Bupati tidak dalam peristiwa 1965. Mereka bereaksi
mendapatkan dukungan mayoritas karena keras terhadap berbagai isu yang
isu hak asasi manusia, terutama yang berkembang di masyarakat yang ditengarai
berkaitan dengan penyelesaian pelanggaran sebagai kebangkitan (neo) komunisme.
HAM yang berat di masa lalu bukan ranah Berbagai kejadian yang berkaitan dengan
pemerintahan daerah. Kegagalan ini tidak hak untuk menyatakan pendapat, rapat
mengherankan, penyelesaian pelanggaran umum, diskusi yang berhubungan dengan
HAM dan upaya mempromosikan HAM korban-korban 1965 tidak diberi ijin. Polisi
masih belum dianggap sebagai bagian dari banyak mendapatkan tekanan dari TNI agar
kerja pemerintahan daerah. melakukan pelarangan terhadap semua
aktivitas warga yang disinyalir dari
Tidak berputus asa dengan kegagalan ini,
kelompok komunis. Ketakutan seperti ini
bupati mengusulkan perlindungan terhadap
terus ditananmkan sampai sekarang.
korban pelanggaran HAM dapat dipayungi
peraturan walikota. Melalui Peraturan Yang menarik dari komitmen Walikota Palu
Walikota Rencana Aksi Hak Asasi Manusia ini adalah pengakuan negara atas terjadinya
Daerah No 25 Tahun 2013, Walikota peristiwa pelanggaran HAM yang berat.
membantu para korban dalam Pengakuan ini merupakan sikap politik dan
mendapatkan bantuan rehabilitasi bagi moral yang dibutuhkan bagi korban dan
korban7. Meskipun bantuan-bantuan ini seluruh warga negara sebagai wujud dari
bersifat terbatas namun pengakuan politik komitmen negara dalam menyelesaikan
Walikota atas terjadinya peristiwa kasus pelanggaran HAM yang berat
pelanggaran HAM yang berat (khususnya khususnya penyelesaian kasus konflik
pengakuan atas peristiwa 1965) 1965. Padahal hingga saat ini kebuntuan
menunjukkan terobosan atas kebuntuan bagi penyelesaian pelanggaran HAM yang
politik yang terjadi di pemerintah pusat. berat terutama bagi korban konflik politik
Hingga hari ini pemerintah Indonesia, 1965 terus berlangsung. Pemerintah
Indonesia belum melakukan proses yang
7 Meskipun peraturan ini belum memuaskan
banyak pihak, namun sebagai peraturan daerah sistematis dalam upaya menyelesaikan
muatannya cukup maju. Peraturan ini berhasil
memasukkan isu-isu hak asasi manusia yang
pelanggaran HAM yang berat. Padahal sejak
selama tidak pernah disebutkan dalam awal pemerintahan sebelumnya,
kebijakan daerah, yaitu korban dugaan
pelanggaran HAM. (Lihat peraturan Walikota pemerintahan SBY (2004-2014) berjanji
Palu No. 25 Tahun 2013 Tentang Rencana Aksi
untuk menyelesaikan kasus-kasus
HAM Daerah)

13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

pelanggaran HAM yang berat. Kemenangan dorong bagi penguatan negara sebagai
Jokowi sebagai presiden RI (2014-2019), lembaga yang bertanggung jawab
salah satunya juga didukung oleh aktivis menghormati, melindungi dan memenuhi
HAM dan para pendamping korban-korban hak asasi manusia. Jika program kota HAM
pelanggaran HAM yang berat dalam dapat dilembagakan di tingkat pemerintah
menyukseskan kampanyenya. Jokowi kabupaten/kota, maka kewajiban negara.
menyampaikan kembali komitmennya Rusdi Masturo berhasil mempertahankan
dalam pidato kenegaraan yang disampaikan Perwali ini hingga jabatannya berakhir pada
pada peringatan hari HAM Internasional 10 2015. Patut disayangkan, penerus walikota
Desember 2014. Namun demikian hingga sesudahnya bukan calon yang diunggulkan
saat ini upaya menuju penyelesaian yang oleh Rusdi Masturo. Kekalahan ini akan
lebih sistematis dan komprehensif belum berdampak pada keberlanjutan program.
dilakukan. Kendala politik masih belum
mampu diretas baik oleh pemerintahan
sebelumnya maupun pemerintahan Jokowi Studi Kasus 2: Pengalaman Mengelola
Kota Ramah HAM di Kota Wonosobo
saat ini. Salah satu kendala itu adalah
Selain rintisan kota ramah HAM datang dari
institusi TNI yang belum menunjukkan
Palu, kota lain adalah Wonosobo. Wonosobo
kemajuan untuk berkomitmen terlibat
adalah salah satu kabupaten di propinsi
upaya penyelesaian. Sebaliknya, dalam
Jawa Tengah yang berada di lereng gunung
peristiwa, mantan Jenderal dan beberapa
Dieng. Kota ini didaulat sebagai kota ramah
Kodam di daerah terlibat melakukan reaksi
HAM, setelah proses panjang yang
atas isu-isu yang diduga sebagai
dilakukan oleh Bupati Kholiq dalam
kebangkitan “komunisme/neokomunisme”.
menciptakan Wonosobo sebagai kota paling
Terobosan Walikota Palu menjadi sinyal nyaman. Sampai tahun 2000an, kota
bagi lahirnya berbagai alternatif Wonosobo masih dikenal sebagai daerah
penyelesaian. Pemimpin daerah yang rawan kriminalitas. Hal ini karena banyak
selama ini absen dibicarakan dalam upaya kelompok-kelompok preman
penyelesaian pelanggaran HAM dapat mengandalikan keamanan di Wonosobo.
dimasukkan sebagai kelompok strategis. Pada waktu menjelang malam, warga
Pengalaman Palu menunjukkan bahwa enggan keluar rumah karena tingkat
pemimpin daerah memiliki peran penting kriminalitas di jalan raya sangat tinggi.
yang dapat dipengaruhi untuk memasukkan
Bupati Kholiq Arif berhasil mengatasi
program hak asasi manusia. Diskresi yang
masalah kerawanan sosial karena
dimiliki pemimpin daerah akibat kebijakan
kriminalitas, kekerasan antar kampung
otonomi daerah menjadi peluang untuk di

13
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

dengan mengajak seluruh warga terlibat Golongan Karya8. Program prioritas lainnya
dalam meningkatkan hak atas rasa aman. adalah membangun dialog antar umat
Bupati mengajak masyarakat, khususnya beragama. Bupati Kholiq Arif berhasil
tokoh-tokoh pemuda setempat terlibat membangun jembatan yang baik diantara
dalam upaya menciptakan keamanan di pimpinan dan tokoh keagamaan untuk
masyarakat. Kelompok-kelompok yang saling menjaga toleransi dan kebebasan
semula turut menikmati ketidakamanan beragama. Meskipun jumlah kelompok
masyarakat didekati untuk mendukung minoritas non muslim dan ahmadiyah
program Bupati. Hasilnya cukup sangat sedikit, namun mereka tidak
memuaskan. Selang beberapa tahun mendapat halangan dalam menjalankan
kemudian, situasi keamanan di Wonosobo ibadahnya. Bupati tidak mengalami
dapat dikendalikan. Warga tidak lagi kesulitan mengembangkan program dialog
merasakan kecemasan ketika keluar rumah antar tokoh-tokoh agama. Kholiq berlatar
pada jam malam. Ruang-ruang publik di belakang aktivis gerakan mahasiswa
bangun dan diberi penerangan yang baik Jogjakarta 1998 yang memiliki kedekatan
pada malam hari. Daerah alun-alun dan dengan gerakan kaum muda NU yang
taman kota ditata sehingga masyarakat banyak mendapat insiprasi pemikiran dari
dapat memanfaatkan sebagai ruang publik Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
dan tempat bermain anak-anak. Sebagaimana diketahui, Gus Dur dikenal
sebagai tokoh penting bagi upaya
Pada saat bersamaan, Bupati membuka
pembelaan atas kelompok minoritas di
program di kalangan anak-anak sekolah
Indonesia dan pernah menjadi presiden RI
yaitu ‘festival demonstrasi’. Mereka
ke-4. Kota Wonosobo sendiri diuntungkan
diajarkan bagaimana melakukan unjuk rasa
sebagai basis komunitas NU yang
untuk memperjuangkan aspirasi mereka.
merupakan kelompok Islam terbesar di
Pembelajaran ini mengubah paradigma
Wonosobo. Tidak terdapat kesulitan yang
ketakutan warga saat berhadapan dengan
besar bagi Kholiq untuk menyuarakan
birokrasi karena selama puluhan tahun
sejak zaman Orde Baru warisan 8 Salah satu propaganda paling spektakuler di
Jawa Tengah termasuk Wonosobo adalah
otoritarianisme birokratik tidak mudah
kuningisasi. Mewajibkan semua warga mengecat
dihilangkan. Rezim Orde Baru runah dan pagar mereka dengan warna kuning
untuk menunjukkan Jawa Tengah sebagai basis
melembagakan dominasi politiknya dengan paling kuat partai Golongan Karya. Hingga
melakukan banyak propaganda. pemilu 1997, Pemilu di indonesia masih
menunjukkan upaya dominasi Golongan karya
Propaganda paling spektakuler adalah yang dilakukan melalui berbagai cara. Bahkan
hingga era reformasi paska 1999, warisan ini
mengajak seluruh warga negara memilih belum sepenuhnya pudar. Lihat, Affan Gaffar,
Laporan Penelitian Pemilu 1997: Analisis Proses
dan Hasil.

14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

perlindungan bagi kelompok minoritas kegiatan-kegiatan pemerintah daerah.


agama, karena sebagian besar penggerak Belakangan dikembangkan program
jaringan NU adalah jaringan Gusdurian9. ini pengolahan sampah berbasis partisipasi
artinya Bupati memiliki jaringan warga. Program ini cukup populer karena
masyarakat sipil yang dapat memberi digerakkan melalui sosial media. Jaringan
dukungan bagi program-programnya. pegiat sampah membuat grup di applikasi
pesan ponsel whatsapp dan mereka
Di Wonosobo terdapat warga dari
mendiskusikan berbagai upaya untuk
kelompok Islam Ahamdiyah dan Syiah.
mengolah sampah dan upaya
Meskipun jumlah mereka tidak banyak,
membersihkan kota Wonosobo sebagai kota
namun mereka selalu diberi ruang untuk
yang bersih.
terlibat membangun toleransi di Wonosobo.
Di Wonosobo, baik Ahmadiyah maupun Komitmen Wonosobo dalam menjalankan
Syiah tidak mendapatkan kesulitan dalam prinsip kota HAM menguat sejak lawatan
menjalankan ibadahnya. Mereka pertama mereka dalam konferensi human
mendapatkan maanfaat atas program yang rights cities di Gwangju, Korea Selatan
dijalankan oleh bupati. Sebagian besar (2013). Bupati dan ketua DPRD diundang
warga muslim lain, mayoritas dari untuk mengikuti konferensi ini. Setelah
kelompok NU dapat menerima perbedaan pertemuan ini berlangsung proses politik
dan kebebasan warga Ahmadiyah dan untuk mengusulkan pembentukan Perda
Syiah. HAM. Dibandingkan dengan kota Palu
inisiatif membentuk Peraturan Daerah HAM
Selain keuntungan ini, Wonosobo juga
di Wonosobo berlangsung lebih mudah.
dikenal sebagai kota bagi komunitas-
Pertama karena pimpinan DPRD terlibat
komunitas hobi seperti komunitas
dalam konferensi Gwangju dan memiliki
penggemar vespa butut, komunitas
komitmen yang sama dengan Bupati.
Slankers, komunitas penggemar sepeda
Muncullah Perda HAM, No. 5 Tahun 2016
onthel, penggemar buku, pecinta komik,
Peraturan Daerah Wonosobo Tentang
mobil vw dan lain-lain. Komunitas ini
Kabupaten Wonosobo Ramah Hak Asasi
mudah digerakkan untuk meramaikan
Manusia. Dalam peraturan daerah mereka
9 Jaringan Gusdurian adalah jaringan anak muda memasukkan beberapa prinsip Gwangju:
dari kalangan NU (Nahdliyyin) yang dibentuk
sebagaiw adah untuk mendiskusikan dan
mengalamkan gagasa-gagasan Gus Dur di bidang 1) hak atas kabupaten
keagamaan, kebangsaan dan kemasyarakatan.
2) non diskriminasi dan aksi afirmasi
Jaringan ini terbentuk di hampir semua propinsi
hingga ke Papua. Di Wonosobo sendiri jaringan 3) inklusi sosial dan keragaman budaya
ini banyak digerakkan oleh aktivis NU, sebagian
besar pernah aktif di PMII. Bupati Kholiq Arif
juga salah satu alumni PMII.

14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

4) pemerintahan yang demokratis dan Wonosobo akan mempertanyakan jika


akuntabel bupati berikutnya tidak melaksanakan
5) keadilan sosial dan solidaritas yang Perda HAM ini.
berkelanjutan;
Padahal tidak sedikit Perda yang diproduksi
6) pengarusutamaan HAM; dan
selama era paska Orde Baru dianggap
7) hak atas pemulihan
bermasalah. Mendagri menengarai telah
Perda ini juga mengatur pembentukan menghapus 3.143 Perda yang dianggap
komisi hak asasi manusia dibawah Bupati. bermasalah. Perda yang bermsalah ini tentu
Perda ini merupakan terobosan penting sangat berkaitan dengan potensi
dalam upaya menyosialisasikan prinsip Hak pelanggaran HAM. Di beberapa
Asasi Manusia. Sebagaimana disampaikan kota/kabupaten Perda digunakan untuk
diatas, sebagian besar Perda di Indonesia mengurangi kebebasan kaum perempuan
bersifat teknis dan mencari rujukan dari dengan pemberlakuan pemakaian hijab,
peraturan diatasnya. Perda HAM ini pemberlakuan jam malam, bahkan terdapat
menegaskan prinsip-prinsip universal HAM inisiatif dari Bupati untuk melegalkan
dapat secara langsung diimplementasikan poligami. Pengalaman di Wonosobo
ke tingkat kota/kabupaten tanpa perlu menunjukkan Perda memiliki peran penting
mencari rujukan dari peraturan diatasnya. dalam upaya menyosialisasikan prinsip dan
Perda ini memuat prinsip-prinsip HAM norma hak asasi manusia.
internasional dan upaya bagaimana
Selain Palu dan Wonosobo, beberapa kota
mewujudkannya sebagai bagian dari
juga diapresiasi oleh pegiat HAM. Misalnya
program-program pemerintah
adalah Kabupaten Batang Jawa Tengah dan
kabupaten/kota. Meskipun Perda HAM,
Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Kedua
sebagaimana Perda yang lain masih harus
kabupaten ini dikenal dengan metode
menghadapi proses lanjutan yakni
transparasi anggaran yang membuat semua
sosialisasi ke masyarakat, terbitnya Perda
warga mengetahui alokasi anggaran
HAM ini merupakan terobosan yang sangat
daerahnya. Bupati Batang dan Bojonegoro
maju. Tidak mudah membuat usulan Perda
berhasil mengurangi bahkan
di lingkungan parlemen daerah yang
menghilangkan permainan kotor para
memiliki latar belakang politik yang
birokrat dengan menanamkan sikap
berbeda-beda. Ini merupakan kesuksesan
transparansi. Keterbukaan dalam
politik yang belum dapat ditiru oleh daerah
pembuatan anggaran sejak dalam
lain. Bupati berikutnya akan mewarisi
perencanaan sampai pengendalian dan
payung hukum yang progresif.
pengawasan. kesuksesan kedua kota ini
Bagaimanapun sebagian besar rakyat

14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

sebenarnya baru inisiasi awal untuk banyak kota-kota baru dibentuk


meramaikan diskursus HAM. Dibandingkan berdasarkan tuntutan otonomi daerah.
dengan perkembangan kota-kota di Meskipun demikian, perkembangan kota-
Indonesia, perguliran kota HAM masih jauh kota baru ini memiliki dinamika yang
dari harapan untuk mengubah paradigma berbeda-beda. Secara umum dapat
pembangunan kota. Diperlukan upaya yang dinyatakan bahwa perkembangan yang
lebih meluas dalam rangka terjadi di pulau Jawa berbeda dengan
pengarusutamaan kota/kabupaten HAM. propinsi dan kabupaten-kabupaten baru di
Berdasarkan studi perkotaan, luar pulau Jawa. Tantangan ke depan adalah
kecenderungan warga dunia beralih ke bagaimana membangun karakter kota
pusat-pusat perkotaan semakin meningkat. sesuai dengan kekhasannya masing-masing.
Jumlah kelompok masyarakat yang akan Sebagaimana kita ketahui, Indonesia
berpindah dari pedesaan ke perkotaan akan memiliki kekayaan sumber daya alam yang
terus bertambah. Dengan kata lain, besar, dan keragaman masyarakat yang luar
peradaban dunia ke depan akan terus biasa. Potensi ini harus menjadi modal
bertransformasi menuju peradaban kota. bersama untuk mendorong kota HAM.
Berdasarkan fakta ini, maka dapat
Sayangnya, kekayaan alam dan keragaman
dinyatakan bahwa masalah-masalah
budaya yang dimiliki bangsa Indonesia
perkotaan akan terus menjadi isu trend di
masih dilirik sebagai nilai ekonomi yang
tingkat global; kemiskinan, kesenjangan
hasilnya hanya dinikmati oleh beberapa
sosial, pengangguran, transportasi,
orang. Sejak digulirkannya desentralisasi,
kemacetan lalu lintas, polusi udara,
sentralitas kekuasaan yang semula
perumahan, ruang bersama, dan lain-lain
dikendalikan secara otoriter kini berubah
akan menjadi isu utama yang tidak pernah
menjadi oligarki. Kekuasaan oligarki inilah
berhenti dibicarakan, baik di tingkat
yang menguasai sendi-sendi ekonomi
nasional, regional, maupun internasional. Di
daerah, khususnya dalam pengelolaan
Indonesia sendiri, jumlah kota kabupaten
sumber daya alam. Mereka menjadi
meningkat setelah bergulir otonomi daerah.
predator dalam menguasai sumber-sumber
Dari jumlah 303 kabupaten/kota pada
daya alam alam di daerah (Hadiz, 2005).
tahun 1999, seusai digulirkannya UU
Maka tidak mengherankan jika pemekaran-
otonomi daerah, daerah setingkat
pemekaran daerah di Indonesia tidak lain
kabupaten bertambah menjadi 541
merupakan kemenangan proposal para
(kabupaten dan kota) (2015). Ini
investor. Kondisi ini menguatkan
menunjukkan pemusatan kota semakin
pandangan bahwa pemekaran-pemekaran
meluruh (sentrifugal) karena semakin
daerah berbanding lurus dengan

14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

pengentasan kemiskinan. Artinya hadirnya Ahok (calon pasangan Nomer 2) terlibat


daerah otonomi baru (DOB) hanya konfrontasi dengan Non Ahok. Satu sama
memindahkan penduduk miskin dari lain saling membenarkan posisinya masing-
daerah induk ke DOB (UNDP, 2008; 31). masing dan berusaha keras untuk
memenangkan calonnya. Pilihan politik
untuk meramaikan demokrasi elektoral ini
Kesimpulan: Tantangan dan Peluang
Masa Depan Kota Ramah HAM mungkin dapat dimaklumi, akan tetapi yang
Upaya yang dilakukan Komnas HAM dalam nampak kelihatan dalam konfrontasi antara
mendiseminasi kota HAM tidak mungkin sesama CSO di perhelatan Pilkada DKI
dapat direalisasikan tanpa kerjasama adalah agenda HAM yang diusung secara
dengan jaringan organisasi masyarakat sipil terkotak-kotak. Bagi pengusung Ahok,
(CSO/Civil Society Organization), khususnya mereka menganggap Ahok dapat dipercaya
CSO daerah. Kerjasama ini menjadi mengusung agenda pembangunan kota
kekuatan bagi Komnas HAM dalam khususnya dalam menciptakan transparansi
memaksimalkan fungsinya. Kerjasama (biokrasi yang bebas korupsi),

dengan CSO mutlak diperlukan karena perlindungan terhadap kelompok


dapat menjadi pengawal secara langsung minoritas, dan tegas dalam menciptakan
dan melakukan monitoring di pemerintah- kota Jakarta bebas banjir. Sayangnya,
pemerintah daerah. Kesuksesan mendorong pendukung Ahok mengabaikan fakta bahwa
kota HAM, baik di kota Palu, Wonosobo cara-cara Ahok dalam melakukan relokasi
maupun kota lainnya tidak lepas dari peran warga dilakukan dengan cara brutal, tidak
CSO. Meskipun demikian tidak mudah dialogis dan bahkan dianggap bagian dari
menciptakan jejaring dengan CSO dalam masalah dalam pembangunan reklamasi
upaya untuk melakukan pengawalan kota yang dikutuk berbagai aktivis lingkungan.
HAM. Dalam beberapa kasus kerja-kerja Jaringan CSO yang saling mendukung dan
CSO terpisah satu sama lain dan bahkan berhubungan satu sama lain mutlak
dapat saling berseberangan. Tantangan diperlukan dalam upaya pengalawan Kota
pertama bagi agenda kota HAM di mata CSO HAM. Perpecahan diantara mereka akan
sendiri juga tidak dipahami secara tunggal. melemahkan dukungan bagi kota HAM.
Contoh paling mencolok adalah beberapa
Kedua, tantangan mendorong kota HAM ke
CSO yang terlibat aksi mendukung calon
depan adalah menjadikan kota HAM sebagai
pemimpin daerah dalam ajang Pilkada 2017
paradigma bersama, bukan beberapa kota
dimana satu sama lain saling
saja menerapkan program ini, sementara
berseberangan. Di DKI Jakarta perpecahan
yang lain cenderung mengabaikan. Oleh
ini sangat kelihatan. Kelompok pendukung
karena itu seruan presiden Jokowi adalah

14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

seluruh pemimpin daerah mendukung kota memiliki agenda yang berbeda-beda.


ramah HAM harus direalisasikan ke dalam Dengan kata lain diperlukan pendidikan
program nasional. Upaya ini ternyata publik ke segenap warga agar keterlibatan
memerlukan pengawalan bersama, karena mereka menentukan hak pilih di Pilkada
retorika Jokowi akan menguap begitu saja harus disemangati untuk peningkatan
tanpa disertai pertemuan-pertemuan dan pemikmatan hak-hak mereka. Warga yang
dialog dengan perencana pembangunan terlibat dalam Pilkada tidak boleh hanya
(Bappenas) dan lembaga kementrian. karena tergiur dengan politik uang yang
Penguatan kota HAM harus mendapat sampai hari ini masih menghantui politik
respon positif dari Bappenas dan mereka elektoral di Indonesia. Dalam kaitan inilah
harus terbuka menjadikan HAM sebagai dukungan terhadap lembaga Komnas HAM
rencana yang niatkan sejak awal dalam tidak seharusnya hanya sebatas mendorong
proses pembangunan10. Semua lembaga penyelesaian kasus-kasus pelanggaran
departemen pemerintahan harus memiliki HAM, akan tetapi Komnas HAM dalam
wawasan HAM dan memahami bagian dari peranannya memberikan penyuluhan dan
tugas dan mandatnya adalah merealisasikan pendidikan bagi segenap warga negara
HAM. Ketiga, mendorong kota HAM tidak dalam memahami HAM sangat diperlukan.
lain adalah usaha untuk melokalisasi
Terakhir dan yang paling esensial dalam
universalitas HAM untuk menjadi praktik
perguliran kota HAM adalah meletakkan
membangun kota. Komitmen ini harus
gerakan HAM sebagai proses tranformasi
dilakukan secara berkesinambungan.
struktur kapitalisme yang menciptakan
Komitmen seorang Bupati/Walikota belum
ketimpangan global. Dalam sejarah
tentu diteruskan oleh Bupati/Walikota
ketimpangan global, Indonesia adalah salah
berikutnya. Inilah tantangan menghadapi
satu negara bagian selatan yang memiliki
demokrasi elektoral Pilkada. Estafet
posisi strategis karena kekayaan sumber
kepemimpinan daerah dapat berganti tiap
daya alam yang dimilikinya. Apa yang
lima tahun sekali, dan masing-masing
dibayangkan Henri Lefebvre diatas masih
kepemimpinan eksekutif daerah itu bisa
jauh dari harapan, membentuk kota sebagai
10 Sayangnya, hingga saat ini dari 10 program ruang bersama yang meningkatkan
prioritas pemerintah yang direncanakan martabat kita baik sebagai mahluk
Bappenas, isu HAM dimasukkan ke bagian
nomer 10, yakni isu Politik, Hukum, dan individual maupun kolektif. Berkebalikan
Keamanan. Itu artinya Komnas HAM sendiri
yang memiliki mandat yang luas ditempatkan dengan konteks di Indonesia, munculnya
hanya sebagai bagian sektor Polhukam, satu pemekaran kota-kota di Indonesia akibat
kotak dengan polisi, dan penegak hukum
lainnya. Lihat, presentasi Bappenas dalam Rapat otonomi daerah sebagian besar didorong
Koordinasi Nasional, Komnas HAM Februari
2017. oleh perluasan bagi industri ekstraktif. Ini

14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

terutama terjadi di kota-kota luar pulau Harvey, David. 2008. ‘The Rights to the City’.
New Left Review II (53) 23-40.
Jawa. Menguatnya industri ekstraktif tanpa
kontrol inilah yang potensial menciptakan Komnas HAM. 2013. Pembangunan Berbasis
HAM. Jakarta: Komnas HAM
pelanggaran HAM. Dengan kata lain,
Lamasituju, Nurlaila AK. 2015. Keterlibatan
penguatan kota HAM berhadapan langsung
SKP-HAM Sulawesi Tengah dalam
dengan agen-agen yang potensial Menyusun Kebijakan dan
Pemenuhan HAM untuk Korban
menghadangnya. Dalam posisi demikian,
peristiwa Pelanggaran HAM
Costaz Douzinas mengigatkan bahwa hak 1965/66 di kota Palu. Tidak
Dipublikasikan, makalah yang
asasi manusia dapat menjadi mitos-mitos
disiapkan untuk acara rapat
yang harus direalisasikan dalam Koordinasi pemangku kepentingan
Pemenuhan Hak Hak Korban
masyarakat posmodernis, dan hanya dapat
Kejahatan yang diselenggarakan
direalisasikan ke dalam energi orng-orang oleh Lembaga Perlindungan Saksi
dan Korban Juni 2015.
yang menderita pelanggaran HAM berat
maupun yang remeh temeh di tangan Lay, Cornelis, Pratikno. 2002. Komnas HAM
1999-2001: Pergulatan Dalam
kekuasaan yang menyatakan Transisi. Yogyakarta: Fisipol UGM
kemenangannya (Douzinas, 2000; 380). Lefebvre, Henri 1996. The Right to the City,
Dengan kata lain, penguatan kota HAM juga in Kofman et.al (eds), Writings on
Cities, Cambridge Massachusetts:
meemerlukan keringat dari para korban Wiley-Blackwell
yang tak pernah berhenti memperjuangkan
Masturo, Rusdi. 2015. Palu dan Godam
haknya. Melawan Keangkuhan: Kisah di
Balik Permohonan Maaf Pada
Korban Pelanggaran HAM Peristiwa
1965-1966. Jakarta: Komunikasindo
Daftar Pustaka Mitchell, Don. 2003. The Rights to the City:
Social Justice and Fight for Public
Armaline, William T. 2015. The Human Space. London New York: Guilford
Rights Enterprise. Cambridge: Polity Press
Press
Oemen, Barbara (ed). 2006. Global Urban
Bappenas, UNDP. 2008. Studi Evaluasi Justice, The Rise of Human Rights
Dampak Pemekaran Daerah 2001- Cities. Cambridge: Cambridge
2007. Laporan Penelitian. Jakarta: University Press
Bappenas
Sumber Internet:
Douzinas, Costas. 2000. The End of Human
Rights. Oxford: Hart Publishing Harvey, David. 2017. Mengorganisir
sumpul-simpul gerakan Kapitalisme
Frezzo, Mark. 2015. The Sociology of Human (terjemahan). Diakses melalui
Rights . Cambridge: Polity Press laman
https://antikapitalismeblog.wordpr
Hadiz, Vedi R. 2005. Dinamika Kekuasaan:
ess.com/2017/03/06/mengorganisi
Ekonomi Politik Indonesia Paska
r-simpul-simpul-gerakan-anti-
Soeharto. Jakarta: LP3ES
kapitalisme/

14
Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 4 No. 1, Januari 2017
Muhammad Nurkhoiron
Mengembangkan Kota HAM di Indonesia: Peluang dan

http://www.kemendagri.go.id/news/2016/
06/13/presiden-umumkan-
pembatalan-3143-perda-
bermasalah

http://nasional.kompas.com/read/2015/0
1/31/14372851/Bambang.Widjojanto.Lapo
r.Komnas.HAM.Pengacara.Polri.Berang

http://www.hurights.org.jp

http://www.ohchr.org

http://www.uclg-cisdo.org

Sumber Perundang-Undangan:

UU No. 139 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi


Manusia

UU No.26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan


Hak Asasi Manusia

UU No.40 Tahun 2008 Tentang


Penghapusan diskriminasi ras dan etnis.

14

Anda mungkin juga menyukai