Diajukan untuk memenuhi tugas Akuntansi Sektor Publik yang diampu oleh:
Disusun oleh:
Dengan mengucapkan tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Akuntansi Manajemen Sektor Publik dan Sistem Pengendalian
Akuntansi Sektor Publik”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata
kuliah akuntansi sektor publik .
Tim penyusun menyadari bahwa di dalam penyelesaian makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan tim penyusun yang masih dalam tahap belajar. Untuk itu, tim penyusun
sangat menghargai saran dan kritik untuk perbaikan dan pengembangan makalah ini.
Akhir kata dari tim penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk
kami sebagai bahan belajar dan referensi. Lebih dan kurangnya mohon maaf, kami
ucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2.2.5 Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik ............................. 24
2.2.5.1 Perumusan Strategi (Strategy Formulation) ....................... 25
2.2.5.2 Mengubah perencanaan Strategik Menjadi Tindakan Nyata ..... 28
2.2.5.3 Perencanaan Strategi ........................................................... 29
2.2.5.4 Penganggaran ...................................................................... 31
2.2.5.5 Penilaian Kerja .................................................................... 32
2.3 Contoh Kasus ........................................................................................... 32
2.3.1 Kasus Jiwasraya .............................................................................. 32
2.3.2 Kasus Hutan Lindung di Sungai Pulai ............................................ 33
2.3.3 Kasus Green Tax di Prancis ............................................................ 35
2.3.4 Kasus Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Prancis ...................... 35
2.3.5 Kasus Airbus di Eropa .................................................................... 36
PENUTUP ................................................................................................... 37
3.1 Simpulan................................................................................................... 37
3.2 Saran ......................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 38
LAMPIRAN ............................................................................................................... 39
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
PENDAHULUAN
1
2
3
4
1. Perumusan strategi
2. Perencanaan dan pengendalian aktivitas
3. Pengambilan keputusan
4. Pengoptimalan penggunaan sumber daya
5. Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi
6. Pengungkapan kepada karyawan
2.1.2 Perbedaan Sektor Publik dan Swasta
Secara umum yang membedakan secara signifikan antar organisasi sektor publik
dengan sektor swasta adalah:
1. Tujuan Organisasi
Perusahaan komersial bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang
saham melalui penciptaan keuntungan, sedangkan organisasi sektor publik
mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pelayanan. Dengan kata lain, pusahaan merupakan organisasi yang dijalankan
untuk mencari laba atau profit (profit oriented), sedangkan organisasi sektor
publik merupakan organosasi merupakan organisasi yang dijalankan bukan
untuk mencari laba (non profit oriented).
2. Sumber-sumber Pendanaan
Perusahaan komersial didanai melalui hasil operasi perusahaan bersangkutan
selain investasi dari pemegang saham. Sementara itu, sesuai dengan tujuan,
organisasi sektor publik mendanai operasinya tidak melalui laba operasi tetapi
melalui cara khusus berupa sumbangan atau donasi yang bersifat sukarela.
Diorganisasi pemerintahan cara seperti ini direalisasikan melalui pembayaran
pajak atau retribusi. Bagi pemerintah daerah, termasuk sumber pendanaan adalah
sumbangan atau subsidi dari pemerintah pusat. Di organisasi sektor publik lain
sumber pendanaan bisa berupa iuran anggota, subsidi, atau sumbangan dari
donatur.
5
3. Peraturan Perundangan
Organisasi sektor publik khususnya lembaga pemerintah harus melakukan
aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pemerintah
indonesia misalnya, harus melakukan pembangunan jembatan karena
diamanatkan dalam UUD 1945 untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,
meskipun pembnagunan jembatan tersebut tidak memberikan keuntungan bagi
organisasi pemerintah yang bersangkutan. Bagi pemerintah komersial, mereka
bisa memilih aktivitas mana yang akan dilakukan atau produk apa yang akan
dibuat berdasarkan pertimbangan untung dan rugi.
sifat dan karakterisitik dengan sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi
manajemen sektor swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa modifikasi.
Perlindungan aset pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik
tidak banyak berbeda dengan prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada
sektor swasta. Namun, harusdiingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan
karakterisitik dengan sektor swasta sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen
sektor swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa modifikasi. Oleh karena itu,
peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
1. Perencanaan strategis
2. Pemberian informasi biaya
3. Penilaian investasi
4. Penganggaran
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan
(charging for services)
6. Penilaian kinerja
Pelaporan akuntansi
keuangan harus mengikuti
2. Batasan input Tidak terikat aturan tertentu prosedur akuntansi yang
dan proses ditetapkan oleh pihak yang
berwenang (Bapepam &
IAI di Indonesia)
Informasi keuangan & non
keuangan, dimungkinkan juga Informasi keuangan yang
3. Jenis informasi
informasi yang bersifat bersifat objektif
subjektif
4. Orientasi Waktu Menekankan pada informasi Mencatat dan melaporkan
8
lebih banyak bersifat formal, sedangkan informal relatif jarang dilakukan. Hal tsb
disebabkan karena adanya batasan transparansi dan akunbtabilitas publik yang harus
dilakukan oleh lembaga-lembaga publik, sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan
secara personal atau hanya melibatkan beberapa orang saja.
2.1.6.2 Akuntansi Sebagai Alat Pengendali Organisasi
Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan
secara ekonomis, efisien dan efektif, maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang
efektif. Pola pengendalian tiap organisasi berbeda-beda tyergantung pada jenis dan
karakteristik organisasi. Pada organisasi bisnis yang sifatnya berorientasi pada laba,
amak alat pengendalinya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negoisasi
(negotiated bargain), meskipun hal tersebut bervariasai untuk setiap organisasi dan
tingkat manajemen. Pengendalian untuk menajemen level bawah lebih bersifat tegas
dan memaksa, sedangkan untuk manajmen level atas bersifat normatif.
Untuk organisasi sektor publik karena sifatnya tidak mengejar laba serta adanya
pengaruh politik yang besar, amak alat pengendalinya lebih banyak berupa peraturan
birokrasi. Terkait dengan pengukuran kinerja terutama pengukuran ekonomi, efisiensi
dan efektivitas (value for money), akuntansi manajemen memiliki peran utama dalam
pengendalian organisasi yaitu mengkuantifikasi keseluruhan kinerja terutama dalam
ukuran moneter.
Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi
akuntansi merupakan pengendalian yang vital bagi organisasi karena akuntansi
memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Informasi akunatnsi umumnya
disampaiakan dalam bentuk ukuran finansial, sehingga memungkinkan untuk
dilakukan pengintgrasian informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang pada akhirnya
membentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan. Lebih lanjut informasi
akuntansi memungkinkan bagi organisasi untuk mengintegrasikan aktivitas organisasi.
Dalam memahami organisasi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan
penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial
control) dengan akuntansi sebagai alat pengendali organisasi (organization control).
11
Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam
organisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan
solvabilitas yang baik. Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa
organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan.
Informasi yang dibutuhkan lebih komplek tidak sekedar informasi keuangan saja.
Sebagai contoh dalam sebuah usulan investasi publik, informasi yang dibutuhkan untuk
pengendalian keuangan adalah berupa prediksi aliran kas dan profitabilitas dari
investasi tersebut. Sementara itu untuk tujuan pengendalian organisasi dibutuhkan
informasi yang lebih luas meliputi asapek ekonomi, sosial dan politik dari investasi
yang diajukan.
2.1.6.3 Proses Perencanaan dan pengendalian Manajerial Sektor Publik
Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi mata uang
yang sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Tanpa
pengendalian perencanaan tidak akan berarti karena tidak adanya tindak lanjut (follow
up) untuk menidentifikasi apakah rencana organisasi telah tercapoai. Sebaliknya tanpa
pengendalian perencanaan tidak akan berarti karena tidak adanya target atau rencana
yang digunakan sebagai pembanfding. Perencanaan dan pengendalian merupakan
suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga satu tahap aklan terkait dengan
tahap yang lainnya dan terintegrasi dalam satu organisasi. Jones dan Pendlebury
membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor
publik menjadi lima tahap yaitu :
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan, analisis dan umpan balik
12
Revisi/modifikasi
Tujuan dan
Sasaran Dasar 2. Perencanaan Operasional
Revisi Perencanaan
Operasional
Aksi
4. Pengendalian dan
Pengukuran
biaya, kualitas produk, dan pelayanan (cost, quality and services). Untuk
dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan biaya
yang murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akuntansi
manajemen yang modern. Namun tetap, terdapat sedikit perbedaan antara
sektor swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan biaya
produk/pelayanan (product costing). Hal tersebut disebabkan sebagian
besar biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered cost yang
memiliki hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan,
sementara biaya pada sektor publik sebagian besar merupakan
discretionary cost yang ditetapkan di awal periode anggaran dan sering
tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan
output yang dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan di sektor
publik merupakan intangible output yang sulit diukur.
2. Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam akuntansi sektor publik dapat dikategorikan menjadi
tiga kelompok, yaitu:
a. Biaya Input: Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan
untuk memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga
kerja dan biaya bahan baku.
b. Biaya output: Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada
organisasi sektor publik output diukur dengan berbagai cara
tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
c. Biaya proses: Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi
organisasi. Biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi
organisasi.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu cost finding, cost
recording, cost analizing, strategic cost reduction dan cost reporting.
14
a. Cost finding
Pada tahap ini pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk/ jasa layanan
b. Cost recording
Pada tahap ini yang dilakukan adalah kegiatan pencatatan data ke
dalam sistem akuntansi organisasi
c. Cost analizing
Pada tahap ini dilakukan analisis biaya yaitu mengindentifikasi jenis
dan perikalku biaya, perubahan biaya dan volume kegiatan.
Manajamen organisasi harus dapat menentukan pemicu biaya (cost
driver) agar dapat doilakukan strategi efisiensi biaya.
d. Strategic cost reduction
Tahap ini adalah menentukan strategi penghematan biaya agar
tercapai value for money. Pendekatan strategik dalam pengurangan
biaya memiliki karakteristik sbb :
1) Berjangka panjang. Manajemen biaya strategik merupakan
usaha jangka paanjang yang membentuk kultur organisasi agar
penurunan biaya menjadi budaya yang mampu bertahan lama
2) Berdasarkan kultur perbaiakan berkelanjutan dan berfokus
pada pelayanan kepada masyarakat
3) Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan
penghematan biaya
4) Keseriusan manajemen puncak (top manager) merupakan
penentu efektifitas program pengurangan biaya karena pada
dasarnya manajemen biaya strategik merupakan tone form the
top
e. Cost reporting
Tahap terakhir adalah memeberikan informasi baiay secara lengkap
kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian
15
4. Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran
publik yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat
alokasi sumber daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi
manajemen merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan
mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil
dan merata.
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan
(charging for service)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang
dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang
akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk
menghitung subsidi yang diberikan. Tuntutan agar pemerintah
meningkatkan mutu pelayanan dan keluhan masyarakat akan besarnya
biaya pelayanan merupakan suatu indikasi perlunya perbaikan sistem
akuntansi manajemen di sektor publik. Masyarakat menghendaki
pemerintah memberikan pelayanan yang cepat, berkualitas, dan murah.
Pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik harus merespon
keluhan, tuntutan dan keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup
masyarakat menjadi semakin baik dan kesejahteraan masyarakat
meningkat.
6. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sitem pengendalian. Penilaian
kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas
organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam tahap
penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan
indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk
masing-masing aktivitas yang dilakukan.
17
Penyesuaian kompetensi
dengan peluang dan ancaman
Strategi
2.2.5.4 Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengedalian manajemen sektor publik
merupakan tahap dominan. Proses penganggaran pada organisasi sektor publik
memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada sekor swasta.
Perbedaan tersebut terutama adalah adanya pengaruh politik dalam proses
penganggaran.
Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk
rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang
sederhana anggaran sektor publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan
kodisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan,
belanja dan aktivitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan
organisasi di masa yang akan datang.
Secara singkat anggaran publik merupakan suatau rencana finansial yang
menyatakan :
1. Berapa biaya-biaya atas rencana yang telah dibuat
2. Berapa banyak dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai
rencana-rencana tersebut
Anggaran sektor publik penting karena :
1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan
pembangunan sosial, ekonomi, menjamin kesinambungan dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. Anggaran dibuat karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat
yang terus berkembang, sedangkan sumber daya jumlahnya terbatas.
3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah
bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik
merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-
lembaga publik yang ada.
32
telah lama dijangkiti oleh korupsi. Aparat pemerintahan yang dibayar rendah dan
diiringi dengan lazimnya usahawan tanpa reputasi baik dan politisi licik.
Adapun terjadinya penebangan hutan Indonesia secara besar-besaran dan tak
terkendali ini adalah merupakan implikasi dari semakin tingginya kebutuhan
masyarakat Indonesia yang bersumber dari hutan tersebut, seperti misalnya kebutuhan
terhadap persediaan kayu, baik itu kayu untuk kebutuhan pembangunan rumah, untuk
memenuhi kebutuhan industri dan sebagainya.
Salah satu hutan lindung yang berada di Provinsi Kepulauan Riau yang telah
mengalami kerusakan yang cukup besar adalah hutan lindung Sungai Pulai. Fungsi
utama Hutan Lindung Sungai Pulai, adalah sebagai penyangga kelansungan waduk
Sungai Pulai, sebagai sumber air minum bagi wilayah Kota Tanjung Pinang.
Berdasarkan hasil analisis terhadap indikator sistem pengendalian manajemen sektor
publik, dapat disimpulkan bahwa penjelasan visi dan misi dilakukan berdasarkan
bidangnya masing-masing, khususnya dibidang kehutanan dijelaskan visi dan misi
berdasarkan tugas dan fungsinya dibidang kehutanan dalam rangka untuk mencapai
tujuan yang diinginkan berdasarkan visi dan misi yang sudah di rumuskan sebelumnya.
Perencanaan kegiatan Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan Provinsi
Kepulauan Riau salah satunya menjaga, memelihara, melindungi serta mengamankan
hutan lindung sungai pulai. Penyusunan rencana anggaran sangat penting untuk
melancarkan kegiatan yang dilakukan. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, seperti
melakukan reboisasi, perlindungan dan pengawasan dan pencegahan terhadap
kerusahakan hutan lindung sungai pulai. Semua kegiatan sosialisasi dan bimbingan
kepada masyarakat di sungai pulai sudah dijalankan, tetapi kegiatan tersebut belum
terlaksana dengan baik karena kekurangan personil atau staf dan kurangnya sarana dan
prasarana untuk melaksanakannya.
Pemantauan dilakukan melalui dua cara yatu pemantauan langsung dan
pemantauan tidak langsung. Pemantauan langsung dilakukan untuk melihat langsung
bagaimana situasi yang sedang terjadi di lapangan. Tetapi pemantauan ini belum
berjalan lancar dan maksimal karena banyaknya kendala yang dihadapi. Kendala-
35
kendala tersebut yaitu kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya jumlah sta atau
personil yang bertugas di lapangan.
2.3.3 Kasus Green Tax di Prancis
Untuk mengantisipasi penyelenggaraan konferensi COP21 2016 di Paris yang
bertujuan untuk merundingkan aksi internasional melawan pemanasan global dan
perubahan iklim, pemerintah Prancis telah menerapkan pengembalian pajak “hijau”
secara besar-besaran. Mulai tahun 2013, rumah tangga yang melakukan investasi
lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan peringkat energi rumah mereka akan
mendapat manfaat dari pengurangan pajak penghasilan sebesar 30%. Inklusi
lingkungan tersebut terutama berkaitan dengan insulasi dinding dan atap, kaca ganda
serta sistem pemanas yang mengkonsumsi energi rendah. Administrasi yang bekerja
untuk Kementerian Ekologi memperkirakan bahwa sekitar 2 juta rumah tangga akan
mengambil 15.000€ investasi hijau antara tahun 2013 dan 2016, oleh karena itu
menganggarkan biaya kebijakan pengembalian pajak ini sebesar 30 miliar euro selama
tiga tahun, yaitu 10 miliar euro per tahun.
2.3.4 Kasus Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Prancis
Pada tahun 2001, EDF, perusahaan utilitas Prancis, meminjam 5 miliar euro dari
Goldman Sachs Prancis untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Pulau
Reunion. Pinjaman tersebut dijamin dengan hipotek pembangkit listrik dan jaminan
pendapatan masa depan yang didiskon yang akan dihasilkannya. Pinjaman itu dilunasi
secara teratur tetapi menimbulkan masalah ketika Goldman Sachs memutuskan untuk
keluar dari Prancis dan menjual aset dan pinjamannya di pasar sekunder. Pasar Modal
Cargill menunjukkan minatnya dan menawarkan untuk membelinya. Dalam kasus
pembangkit listrik tenaga nuklir EDF di Pulau Reunion, ini dibeli dengan harga nol
atau secara gratis.
Pihak pemerintah Prancis yang menangani kasus ini menjelaskan bahwa memang
benar EDF tidak mungkin bangkrut. Juga benar bahwa pemerintah Prancis akan
menyelamatkan perusahaan jika terjadi masalah. Namun, jika perusahaan memutuskan
untuk berhenti membayar utangnya, apa yang akan pemerintah lakukan? Pemerintah
36
akhirnya akan memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir yang tidak dapat lakukan apa-
apa. Siapa yang akan membeli pembangkit listrik tenaga nuklir? Tidak ada yang mau,
terutama di Pulau Reunion. Di sana, populasinya tidak cukup besar untuk benar-benar
menguntungkan dan harga listrik diatur oleh pemerintah Prancis. Untuk semua alasan
ini, pemerintah Prancis akan menganggap pinjaman ini tidak ada artinya. Pemerintah
Prancis mengetahui sulit untuk mendapatkan fakta bahwa jaminan kerja senilai 5 miliar
tidak ada artinya. Tetapi, aset ini terlalu spesifik dan likuid bagi pemerintah sehingga
tidak dapat dijual.
2.3.5 Kasus Airbus di Eropa
Pada tahun 1999, empat negara Eropa bersama-sama memutuskan untuk
meluncurkan perusahaan kedirgantaraan Se-Eropa. Prancis, Jerman, Spanyol, dan
Inggris meluncurkan perusahaan ini bersama-sama, masing-masing memegang bagian
yang sama dalam ekuitasnya. Perusahaan yang baru didirikan itu bertanggung jawab
atas tiga bidang yang beralih ke kebijakan publik: program luar angkasa Eropa,
perangkat lunak dan sistem keamanan untuk pesawat militer dan pembuatan pesawat
sipil. Segera, pemerintah Inggris menarik diri dari proyek tersebut, menjual sahamnya
(Newhouse, 2008). Pada tahun 2001, peningkatan ekuitas perusahaan muda terlibat,
sampai saham yang beredar mewakili 74% dari modalnya, Perancis dan Negara Jerman
memiliki masing-masing 11% dan Negara Spanyol 4%. Modal yang luar biasa dimiliki
sebagian besar oleh perusahaan-perusahaan Eropa lainnya yang beroperasi di industri
Pertahanan. Tiga pemerintah Eropa mempertahankan kepemilikan 26% mereka untuk
tetap mengendalikan perusahaan: bagian ini memungkinkan mereka empat kursi dewan
di dewan direksi serta kemungkinan untuk memeriksa keputusan (Airbus, 2018).
Dengan memiliki saham dalam jumlah yang cukup di perusahaan ini, ketiga negara
memastikan bahwa kebijakan Pertahanan dan penerbangan mereka tetap terkendali.
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
akuntansi manajemen merupakan gabungan dari manajemen yang meliputi penyajian
dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, pengambilan
keputusan manajemen, penyediaan keahlian dalam pelaporan keuangan, serta
pengendalian untuk membantu manajemen dalam perumusan dan pelaksanaan strategi
organisasi. Sedangkan sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang
terstruktur dan tergorganisir yang dapat dipergunakan untuk pengendalian manajemen
oleh suatu organisasi atau perusahaan.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah yang di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tertentu dapat dipertanggung jawabkan.
37
DAFTAR PUSTAKA
38
LAMPIRAN
39
40
NIM : 190462201075
SOAL OBJEKTIF
a. Pengendalian kinerja
d. Pengendalian Investasi
e. Pengendalian laba
5. Tahap akhir yang merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang
dapat digunakan sebagai alat pengendalian manajemen melalui sistem penilaian
kinerja dilakukakan dengan cara menciptakan mekanisme reward &
punishment adalah . . . .
a. Penganggaran
b. Perencanaan strategic
42
c. Pengendalian organisasi
d. Operasional
e. Penilaian kerja
ESSAY
Jawaban:
a. keakuratan
b. kedisiplinan
c. Kespesifikan
d. Keseluruhan
43
e. Kepribadian
a. Kuantitatif
b. Kualitatif
c. Variatif
d. Kumulatif
e. Asosiatif
a. Biaya Variabel
b. Biaya Output
c. Biaya Proses
d. Biaya Input
e. biaya Relevan
a. cost finding
b. cost recording
c. cost identifying
e. Cost analizing
44
II. ESAY
Jawab:
Nim : 190462201077
Essay
Jawab :
Perbedaan antara perencanaan strategi dengan perumusan strategi adalah
perumusan strategi merupakan proses untuk menentukan strategi,
47
Nim : 190462201085
OBJEKTIF
2. Metode untuk menetukan strategi dikenal dengan SWOT. Berikut ini yang
merupakan komponen dari SWOT yang menggunakan analisis dan
pertimbangan factor internal organisasi,yaitu .....
a. Strenght dan Threat
b. Weakness dan Opportunity
c. Strenght dan Weakness
d. Opportunity dan Threat
e. strength dan Opportunity
Jawaban: c. Strenght dan Weakness
e. Penilaian Investasi
Jawaban: d. Penganggaran dan Penilaian kinerja
Jawaban:
a. Capital rationing
ESSAY
Nim : 190462201071
OBJEKTIF
1. Berikut ini yang merupakan pengguna laporan keuangan publik sebagai untuk
menyusun regulasi, adalah .....
a. Masyarakat
b. Pemerintah
c. Perusahaan swasta
d. Pegawai
e. Pengusaha
50
Jawaban:
c. Perusahaan swasta
4. Pencatatan depresiasi aktiva tetap umum menurut Prinsip 7 GASB adalah .....
a. Akun dana Pemerintahan
b. Akun Utang Jangka Panjang Umum
c. Akun Aktiva Umum Tetap
d. Akun Pendapatan Khusus
e. Akun beban
Jawaban:
51
Essay.
1. Apa tujuan dan manfaat dibentuknya pusat pertanggung jawaban dalam
akuntansi sektor publik?
Jawab :
Nim : 190462201035
OBJEKTIF
a. Militer
b. Kepolisian
c. BUMN
d. Sosial
e. Perusahaan besar
Jawaban: c. BUMN
a. Menetapkan anggaran
e. Laporan Gaji
b. Varian pendapatan
c. Varian efisiensi
e. Varian Pengeluaran
e. Pengendalian Pendapatan
Essay
Jawaban:
54
a. Perencanaan
c. Komunikasi informasi
d. Pengambilan keputusan
f. Pengendalian
g. Penilaian kinerja
1. Value for money dalam akuntansi sektor publik adalah sebagai berikut,
kecuali…
a. Ekonomi dan efesiensi
b. Efesiensi dan efektivitas
c. Ekonomi dan efektivitas
d. Efektivitas, ekonomi dan efesiensi
e. Efesiensi
2. Manfaat informasi akuntansi pemerintah dapat digunakan untuk...
a. Menetapkan anggaran
b. Menetapkan harga atas pelayanan publik
c. Menentukan tarif pajak
55
Essay
Jawaban :
Nim : 190462201074
OBJEKTIF
a.
Berfokus pada penyediaan Berfokus pada penyediaan
Target
informasi untuk untuk pengguna informasi untuk pengguna
pengguna
eksternal internal
58
b.
Informasi keuangan & non
Jenis Informasi keuangan yang
keuangan, dimungkinkan juga
informasi bersifat subjektif
informasi yang bersifat objektif
Jawaban: c.
Menekankan pada informasi Mencatat dan melaporkan
Orientasi
tentang peristiwa di masa peristiwa yang sudah terjadi
Waktu
depan (data historis)
Jawaban: c. Pengangguran
59
Essai