Disusun Oleh :
Kelompok 3
Moch. Kamal Abdillah 214121134 Yoannita Suryani 214121123
Nurul Kusuma Wardani 214121097 Mafulatul Zanah 214121113
Ajeng Irfa Nyda 214121023 Mia Rahmawati 214121016
Rita Rizky Setiyani 214121098 Tita Hartati 214121027
Sartono 214121137 Irpan Nugraha 214121115
Dian Putriani 214121105 Isra Nurjana 214121139
Saepul 214121138
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : An A
Umur : 7 bulan
Tgl Lahir : 15-07-2021
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Alamat : Blok Jambu galanggang batujajar
RM : 652658
Ruangan : Melati
Tanggal Pengkajian : 26/02/2022
Tanggal Masuk : 26/02/2022
Diagnosa Medis : bronkhitis + diare akut
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : blok jambu galanggang batujajar
Hubungan Dengan Klien : Ayah Kandung
B. KELUHAN UTAMA
1. Keluhan Utama Saat MRS
Klien demam sejak 5 hari yang lalu
2. Riwayat kesehatan sekarang
klien datang ke UGD dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu,
demam dirasakan terus menerus, keluhn disertai dengan batuk
berdahak, BAB Banyak dan cair lebih dari 5x, muntah , terjadi
penurunan nafsu makan
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Ibu klien mengatakan sebelum nya belum pernah mengalami penyakit
yang sama dan belum pernah di rawat di RS.
4. Perkembangan
a. Motorik halus
Orang tua anak mengatakan jika anaknya sudah dapat meraih
dengan tangan kanan dan tangan kiri
b. Motorik kasar
-
c. Kemampuan berbahasa
Ibu dari an A mengatakan jika anaknya sudah bisa mengatakan
mama dan baba.
d. Perkembangan sosial
-
5. Riwayat imunisasi
a. Jenis imunisasi dasar/ulang
Bulan
Imunisasi
1 2 3 4 5 6 7
Polio 0 1 2 3
BCG 1
DPT 1 2 3
HiB 1 2 3
Rotavirus 1 2 3
Influenza 1
MR/MMR
Lainnya
f. Analisa keperawatan
Data Etiologi Masalah
Ds: Terjadi invasi saluran Hipertermi
Ibu klien mengatakan nafas atas
anaknya demam terus ↓
menerus Infeksi saluran nafas
Do: bawah
- KU Lemah ↓
- S : 39 Peradangan
-akaral teraba hangat ↓
Peningkatan
suhu tubuh
↓
Hipertemi
g. Diagnosa keperawatan
1) Pola nafas tidak efektif b/d hiperventilasi, kerusakan neurologis
2) Diare disebabkan oleh masalah fisiologis malabsorbsi
3) Hipertermi b/d proses infeksi Intervensi keperawatan
h. Rencana Perawatan
No Diagnosa Keperawatan Luaran Intervensi
1 Pola nafas tidak efektif b/d Setelah dilakukan intervensi Terapi Oksigen – 1.01026
hiperventilasi, kerusakan selama 3x24 jam diharapkan Observasi :
neurologis pola napas menjadi efektif a. Monitor kecepatan aliran O2
dengan kriteria hasil : Pola b. Monitor posisi alat terapi O2
Napas : c. Monitor aliran oksigen secara periodik
a. Dispnea dari skala 2 dan pastikan fraksi yang diberikan cukup
(cukup meningkat) menjadi 4 d. Monitor efektifitas terapi O2
(cukup menurun) e. Monitor tanda-tanda hipoventilasi
b. Tekanan ekspirasi dari
skala 2 (cukup menurun) Terapeutik :
menjadi 4 (cukup meningkat) a. Bersihkan sekret pada mulut, hidung,
c. Tekanan inspirasi dari trakea (jika perlu)
skala 2 (cukup menurun) b. Pertahankan kepatenan jalan napas
menjadi 4 (cukup meningkat) c. Siapkan dan atur peralatan pemberian
d. Pemanjangan fase O2
ekspirasi dari skala 2 (cukup d. Gunakan perangkat O2 yang sesuai
meningkat) dengan tingkat mobilitas pasien
menjadi 4 (cukup menurun) Edukasi :
5. Frekuensi napas dari skala 3 Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan
(sedang) menjadi 5 O2 dirumah
(membaik) Kolaborasi :
a. Kolaborasi penentuan dosis O2
b. Kolaborasi penggunaan O2 saat
aktivitas dan tidur
2 Diare disebabkan oleh masalah Setelah dilakukan intervensi MANAJEMEN DIARE (I.03101)
fisiologis malabsorbsi selama 3x24 jam Observasi
diharapkan:eliminasi fekal 1. Identifikasi penyebab diare (mis.
membaik (L.04033) Inflamasi gastrointestinal, iritasi
Dengan kriteria hasil: gastrointestinal)
1. kosistensi feses membaik 2. Identifikasi riwayat pemberian
2. frekuensi defekasi makanan
membaik 3. Identifikasi gejala invaginasi
3. peristaltik usus membaik 4. Monitor warna, volume, frekwensi,
dan konsistensi tinja.
5. Monitor tanda dan gejala hypovolemia
6. Monitor iritasi dan ulserasi kulit
didaerah perineal
7. Monitor jumlah pengeluaran diare
8. Monitor keamanan penyiapan
makanan
Terapeutik
1. Berikan asupan cairan oral
2. Pasang jalur intravena
3. Berikan cairan intravena
4. Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
5. Ambil sampel feses untuk kultur,
jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
2. Anjurkan menghindari makanan,
pembentuk gas, pedas, dan
mengandung lactose
3. Anjurkan melanjutkan pemberian
ASI
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas
2. Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/ spasmolitik
3. Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses.
3 Hipertermi b/d proses infeksi Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN HIPERTERMIA (I.15506)
Intervensi keperawatan keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
suhu dalam rentang normal. 1. Identifkasi penyebab hipertermi
Kriteria hasil: (mis. dehidrasi terpapar lingkungan
a) Suhu tubuh dalam panas penggunaan incubator)
rentang normal 2. Monitor suhu tubuh
b) Nadi dan respirasi 3. Monitor kadar elektrolit
dalam rentang normal 4. Monitor haluaran urine
c) Tidak ada Terapeutik
perubahan warna kulit 5. Sediakan lingkungan yang dingin
dan tidak pusing 6. Longgarkan atau lepaskan pakaian
7. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
8. Berikan cairan oral
9. Ganti linen setiap hari atau lebih
sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebih)
10. Lakukan pendinginan eksternal
(mis. selimut hipotermia atau
kompres dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen,aksila)
11. Hindari pemberian antipiretik atau
aspirin
12. Batasi oksigen, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
i. Implementasi keperawatan
No Diagnosa Waktu Implementasi Evaluasi TANDA
Keperawatan TANGAN
1 Pola nafas Sabtu Terapi Oksigen – 1.01026 S: ibu klien mengatakan anaknya
tidak efektif 26/02/22 Observasi : masih terlihat sesak
b/d Sore a. Memonitor kecepatan O:
hiperventilasi, aliran O2 1. respirasi 22x / menit
kerusakan R/: aliran O2 yaitu 2 rpm 2. diberikan oksigen melalu nasal
neurologis b. Memonitor posisi alat canul sebanyak 2 rpm
terapi O2 3. nafas masih disertai dengan
R/: alat terapi terpasang retraksi dada
c. Memonitor aliran oksigen A: Masalah belum teratasi
secara periodik dan pastikan fraksi 1. Dispnea dari skala 2 (cukup
yang diberikan cukup meningkat) menjadi 4 (cukup
R/: respirasi 22 x menit menurun)
d. Memonitor efektifitas 2. Tekanan ekspirasi dari skala 2
terapi O2 (cukup menurun) menjadi 4
R/: oksigen membantu anak (cukup meningkat)
bernafas 3. Tekanan inspirasi dari skala 2
e. Memonitor tanda-tanda (cukup menurun) menjadi 4
hipoventilasi (cukup meningkat)
R/: tidak ada tanda-tanda 4. Pemanjangan fase ekspirasi dari
Hipoventilasi skala 2 (cukup meningkat)
Terapeutik : menjadi 4 (cukup menurun)
5. Frekuensi napas dari skala 3
a. Siapkan dan atur peralatan (sedang) menjadi 5 (membaik)
pemberian O2 P: Intervensi dilanjutkan
R:/ anak menggunakan nasal Terapi Oksigen – 1.01026
cannul bayi Observasi :
b. Gunakan perangkat O2 yang a. Monitor kecepatan aliran O2
sesuai dengan tingkat mobilitas b. Monitor posisi alat terapi O2
pasien c. Monitor aliran oksigen secara
Edukasi : periodik dan pastikan fraksi yang
Mengajarkan pasien dan keluarga diberikan cukup
cara menggunakan O2 dirumah d. Monitor efektifitas terapi O2
R/: tidak terlaksana e. Monitor tanda-tanda
Kolaborasi : hipoventilasi
a. Kolaborasi penentuan dosis
O2 Terapeutik :
R:/ dokter mengintruksikan a. Bersihkan sekret pada mulut,
pemberian oksigen 2 ml hidung, trakea (jika perlu)
b. Kolaborasi penggunaan O2 b. Pertahankan kepatenan jalan
saat aktivitas dan tidur napas
R:/ dokter mengintruksikan c. Siapkan dan atur peralatan
pemberian oksigen 2 ml selama pemberian O2
tidur d. Gunakan perangkat O2 yang
sesuai dengan tingkat mobilitas
pasien
Edukasi :
a. Ajarkan pasien dan keluarga
cara menggunakan O2 dirumah
Kolaborasi :
a. Kolaborasi penentuan dosis
O2
b. Kolaborasi penggunaan O2
saat aktivitas dan tidur
2 Diare MANAJEMEN DIARE (I.03101) S:
disebabkan Observasi 1. ibu mengatakan anak masih diare
oleh masalah 1. Mengidentifikasi penyebab 2. ibu menyusui anaknya secara
fisiologis diare langsung
malabsorbsi R/: adanya inflamasi O:
2. Identifikasi riwayat 1. pemberian ASI
pemberian makanan 2. tidak ada gejala invaginasi
R/: pemberian ASI 3. warna feses kuning, dengan
3. Identifikasi gejala frekuensi 3x/ hari, konsistensi cair
invaginasi 4. tidak ada ulserasi
R: tidak ada gejala 5. cairan oral diberikan dengan
invaginasi menggunakan pipet
4. Monitor warna, volume, 6. anak terpasang Kn1B
frekwensi, dan konsistensi A: masalah belum teratasi
tinja. 1. kosistensi feses membaik
R: warna kuning, dengan 2. frekuensi defekasi membaik
frekuensi 3x/ hari, 3. peristaltik usus membaik
konsistensi cair P: Intervensi dilanjutkan
5. Monitor tanda dan gejala MANAJEMEN DIARE (I.03101)
hypovolemia Observasi
R/: anak mengalami 1. Mengidentifikasi penyebab diare
dehidrasi ringan 2. Identifikasi riwayat pemberian
6. Monitor iritasi dan makanan
ulserasi kulit didaerah 3. Identifikasi gejala invaginasi
perineal 4. Monitor warna, volume,
R: tidak ada ulserasi frekwensi, dan konsistensi tinja.
7. Monitor jumlah 5. Monitor tanda dan gejala
pengeluaran diare hypovolemia
R: Tidak terkaji 6. Monitor iritasi dan ulserasi kulit
8. Monitor keamanan didaerah perineal
penyiapan makanan 7. Monitor jumlah pengeluaran
Terapeutik diare
1. Berikan asupan cairan oral Terapeutik
R: cairan oral diberikan 1. Berikan asupan cairan oral
dengan menggunakan pipet dengan menggunakan pipet
2. Pasang jalur intravena 2. Pasang jalur intravena
R: Tidak Terpasang 3. Berikan cairan intravena
3. Berikan cairan intravena 4. Ambil sampel darah untuk
R: anak terpasang Kn1B pemeriksaan darah lengkap
4. Ambil sampel darah untuk dan elektrolit
pemeriksaan darah lengkap 5. Ambil sampel feses untuk
dan elektrolit kultur, jika perlu
R: anak menangis Edukasi
5. Ambil sampel feses untuk 1. Anjurkan melanjutkan
kultur, jika perlu pemberian ASI
R: keluarga memberikan
sampel feses
Edukasi
1. Anjurkan melanjutkan
pemberian ASI
R: ibu menyusui anaknya
secara langsung
PEMANTAUAN CAIRAN S:
(I.03121) 1. Ibu
Observasi mengerti jika anaknya dilakukan
1. Monitor frekuensi dan pemantauan
kekuatan nadi O:
R: nadi kuat 90x per menit 1. nadi kuat 90x per menit
2. Monitor frekuensi nafas 2. RR: 22 x / menit
R: 22 x / menit 3. BB: 7,1 kg
3. Monitor berat badan 4. CRT kurang dari 2 detik
R: 7,1 kg 5. Elastisitas atau turgor kulit
4. Monitor waktu pengisian sedikit kering
kapiler A: Masalah belum teratasi
R: kurang dari 2 detik P: Intervensi dilanjutkan
5. Monitor elastisitas atau PEMANTAUAN CAIRAN
turgor kulit (I.03121)
R: sedikit kering Observasi
6. Monitor jumlah, waktu dan 1. Monitor frekuensi dan kekuatan
berat jenis urine nadi
R: tidak terkaji 2. Monitor frekuensi nafas
7. Monitor kadar albumin dan 3. Monitor berat badan
protein total 4. Monitor waktu pengisian kapiler
R: tidak terkaji 5. Monitor elastisitas atau turgor
8. Monitor hasil pemeriksaan kulit
serum (mis. Osmolaritas 6. Monitor jumlah, waktu dan berat
serum, hematocrit, natrium, jenis urine
kalium, BUN) 7. Monitor kadar albumin dan
R: tidak terkaji protein total
9. Atur interval waktu 8. Monitor hasil pemeriksaan serum
pemantauan sesuai dengan (mis. Osmolaritas serum,
kondisi pasien hematocrit, natrium, kalium,
R: Per 2 jam BUN)
Edukasi
3. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
R: ibu mengerti