Anda di halaman 1dari 5

Judul Evaluasi lanskap taman kota alun-alun Kapuas

Jurnal JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP


Volume Dan VOL. 4, NO. 1, APRIL 2018
Halaman
Tahun APRIL 2018
Penulis 1. Kartini,
2. Agus Ruliyansyah
3. Nur Arifin
Mahasiswa-NIM Cahaya Ningrum-190160074
Tanggal 5 November 2021
Abstrak Jurnal yang berjudul “Evaluasi lanskap taman kota alun-alun Kapuas” ini
berisi tentang evaluasi kondisi taman kota Alun-Alun Kapuas yang
meliputi tema, kondisi tumbuhan, dan persepsi masyarakat. Dengan
Menggunakan metode: survei, wawancara dan kuesioner. Analisis data
menggunakan pendekatan kuantitatif yang diinterpretasikan secara
deskriptif. Dan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa konsep repetisi
dan penekan dalam kondisi baik, namun tidak seimbang. Taman Kota
Kapuas saat ini dalam kondisi baik dapat dipertahankan dengan pemberian
informasi, pembuatan papan pengumuman, pagar dan signage, dan kondisi
buruk dapat diperbaiki dengan melakukan penanaman kembali untuk
mempertahankan tema taman sehingga Taman Kota Kapuas dapat
difungsikan dengan baik.

Abstrak atau bagian pendahuluan yang disajikan penulis hanya


menggunakan Bahasa Inggris (Bahasa Internasional). Secara keseluruhan
isi abstrak atau bagian pendahuluan ini berisikan pendapat penulis tentang
kondisi taman kota Kapuas saat ini.
Pengantar Didalam paragraf pertama penulis menegaskan tentang kegunaan dan
kelebihan dari taman kota alun-alun Kapuas.
Kemdian pada Bagian selanjutnya penulis menjelaskan tentang kondisi
taman Alun-alun Kapuas yang berpotensi mengalami pergeseran dari
rancangan sebelumnya dan akan dilakukan evaluasi kesesuaian tema,
kondisi tanaman lanskap dan persepsi masyarakat terhadap kondisi Taman
Alun-Alun Kapuas sebagai taman RTH.
Penulis melakukan penelitian ini selama selama enam bulan dari tanggal
27 Maret sampai 27 September 2017 dengan Metode penelitian yang
digunakan yaitu teknik survey, wawancara dan kuisioner.
Pembahasan Pada hasil dan Pembahasan penulis membaginya menjadi beberapa sub
pokok bahasan, yaitu:

Kesusaian Tema Taman Alun-Alun Kapuas


Pada bagian ini penulis menjelaskan bahwa RTH dimanfaatkan sebagai
sarana pendidikan, tempat berkumpul, sarana rekreasi, dan tempat ibadah
pada waktu-waktu tertentu dan pada bentuk-bentuk yang lain, RTH dapat
bermanfaat sebagai pelengkap keindahan, sarana pengaman, pengarah
pengguna jalan dan sebagai identitas suatu kota. Untuk taman Alun-Alun
Kapuas RTH dibuat sesuai kondisi wilayah studi yang merupakan ruang
terbangun, dimana pada setiap tahunnya Taman Alun-Alun Kapuas ini
mengalami perubahan dengan adanya renovasi. Taman ini dimanfaatkan
sebagai sarana pendidikan dan sosialisasi dimana terdapat rumah baca dan
podium sebagai tempat interaksi.
Pada Prinsip desain yang diterapkan di Taman Alun-Alun Kapuas
Menggunakan prinsip pengulangan dan penekanan. Dimana prisnip
pengulangan dapat kita temukan pada segmen taman dua, pada spot-spot
air mancur, dan pada taman segmen 3 bagian taman A dan taman. Dengan
adanya pengulangan desain pada taman ini akan meningkatkan keindahan
taman, sehingga pengunjung tidak bosan dengan tema yang monoton.
Sedangkan prinsip penekanan dapat ditemukan pada segmen taman dua,
dimana objek yang mengalami penekan adalah air mancur, keberhasilan
dalam penekanan suatu objek, dilihat dari pengunjung yang sering datang
ke segmen taman dua menuju air mancur untuk mengambil gambar dan
mengabadikan sutu peristiwa.
Kondisi tanaman
Untuk kondisi tanaman pada taman penulis menyajikan tabel presentase
yang menyatakan bahwa kondisi tamanan 81,13% dalam kedaan baik.
Tanaman yang berada pada Taman Alin-Alun Kapuas yang dalam kondisi
baik dapat dilihat dari dua faktor yaitu faktor syarat tumbuh tanaman dan
faktor teknik budidaya (pemeliharaan tanaman) dan Tanaman akan
tumbuh sehat jika kondisi lingkungan ideal dan memenuhi syarat tumbuh
suatu tanaman. Syarat tumbuh ataupun syarat lingkungan ideal adalah
memperhatikan ketinggian tempat, suhu, kelembapan, cahaya, kandungan
air, dan kandungan unsur hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Persepsi Masyarakat
Dalam hal persepsi masyarakat yang disajikan dalam diagram lingkaran
yang menyatakan bahwa kondisi Taman Alun-Alun Kapuas dalam kondisi
baik sebesar 54%. Persepsi atau tanggapan responden lebih dominan
cukup baik karena ada faktor ketidak puasan dari responden terhadap
Taman Alun-Alun Kapuas.
Sedangkan untuk evaluasi kualitas Taman Alun-Alun Kapuas meliputi
kebersihan lingkungan, kenyamanan, lokasi dan keadaan di Taman Alun-
Alun Kapuas yang juga disajikan dalam diagram lingkaran yang
menyatakan dalam kondisi baik sebanyak 56% . Persepsi atau tanggapan
responden lebih dominan baik karena faktor-faktor kepuasan yang
berkaitan dengan Taman Alun-Alun Kapuas dari responden terpenuhi.

Rekomendasi
Dalam Jurnal ini penulis juga menambahkan rekomendasi kedepannya
untuk Taman Alun-Alun Kapuas untuk beberapa sub tema antara lain :
1. Fasilitas taman
Perlunya penambahan tempat wudhu untuk meminimalkan antrian
ketika pengunjung mengambil air wudhu dan lampu taman yang
berfungsi untuk menerangi taman yang dapat membantu
penglihatan pengunjung ketika malam hari agar pengunjung
merasa aman dan tidak takut.
2. Kesesuaian Tema
Dalam hal ini Prinsip desain berupa pengulangan dan penekanan
yang dalam kondisi baik perlu dipertahankan agar prinsip desain
tersebut tidak rusak dan pemeliharaan tanaman berupa
pengawasan terhadap kegiatan di lapangan dapat terus
dipertahankan.
3. Aspek Kebersihan
Penulis menjelaskan tentang kebersihan yang perlu dipertahankan
yaitu dengan memberikan himbauan-himbauan terhadap
pengunjung taman agar tidak membuang sampah pada
sembarangan tempat

Dan tempat sampah dapat dibuat semenarik mungkin dengan


tujuan memberikan kesan kesenangan terhadap pengunjung untuk
membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
4. Aspek Keindahan
Pada aspek ini pelrunya himbauan yang berisikan tentang larangan
memetik bunga, menginjak tanaman dan mencabut tanaman yang
disebar setiap segmen taman yang terdapat tanaman agar tanaman
dapat tetap terjaga keindahannya dan juga untuk keindahan taman
dapat dilakukan tindakan pembuatan pagar untuk tanaman yang
mudah patah dan rusak.
5. Aspek Kenyamanan
Kenyaman pada Taman Alun-Alun Kapuas dapat dipertahankan
dan ditingkatkan dengan cara perawatan tanaman dan penambahan
pada tanaman pohon di segmen dua yaitu pada podium.
Simpulan Pada Bagian Kesimpulan penulis menyatakan bahwa Kesesuaian tema
pada Taman Alun-Alun Kapuas saat ini masih sama dengan perencanaan
namun dalam desain ditemukan prinsip kesimbangan yang terganggu.
Kemudian penulis juga menjabarkan Kembali presentase pada Taman
Alun-Alun Kapuas dalam kondisi baik sebesar 81,13 %, tanaman dalam
kondisi cukup baik sebesar 5 % dan tanaman dalam kondisi tidak baik
sebesar 5 % dan presentase Persepsi masyarakat terhadap Taman Alun-
Alun Kapuas yang menanggapi cukup baik sebesar 54 % terhadap faktor
yang mempengaruhi evalusi taman, sedangkan masyarakat yang
menanggapi baik sebesar 56% terhadap faktor-faktor yang mempengrauhi
taman. Perlunya peningkatan pada fasilitas taman yang dapat memberikan
kenyamana pengunjung seperti kursi taman, lampu taman, tempat wudhu,
dan tempat sampa.
Kekuatan 1. Cara penyampaian yang dibantu dengan tabel-tabel presentase
Penelitian menjadi mudah dipahami bagi pembaca.
2. Analisisnya sangat rinci mulai dari persepsi masyarakat sampai
merekomendasikan untuk taman .

Kelemahan Pada bagian kesimpulan penulis tidak menambahkan kesimpulan tentang


Penelitian apa yang penulis rekomendasikan untuk taman kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai