Anda di halaman 1dari 2

Pancasila sebagai dasar negara artinya Pancasila menjadi sumber nilai, norma, dan kaidah bagi

segala peraturan hukum dan perundang-undangan yang dibuat dan berlaku di Indonesia.
Hal itu berarti peraturan dan hukum yang berlaku harus bersumber pada Pancasila. Baik yang tertulis
(UUD) maupun yang tak tertulis (konvensi).
Sebagai dasar negara, secara hukum Pancasila memiliki kekuatan mengikat semua Warga negaranya.
Pengertian mengikat ialah bahwa ketentuan mengenai pembuatan segala peraturan dan hukum
untuk bersumber pada Pancasila bersifat wajib dan imperatif (memaksa).
Dengan kata lain, tidak boleh ada satu pun peraturan atau hukum di Indonesia yang bertentangan
dengan Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara sudah menjadi kesepakatan nasional sebagai sumber dari segala
sumber hukum yang bersifat tetap dan tidak bisa diubah-ubah lagi.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tercantum dengan jelas dalam Pembukaan UUD 1945
alinea keempat.
Rangkaian kalimat dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan hal itu adalah sebagai berikut:
“ ..., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.”
Itulah rumusan Pancasila yang sah dan resmi. Rumusan itu tidak disebut secara khusus dan tersurat
sebagai “Pancasila”.
Namun, bangsa Indonesia kemudian mengenalnya sebagai “Pancasila”, artinya lima dasar atau lima
asas.
Orang yang pertama memperkenalkan nama Pancasila untuk menyebut lima butir dasar negara
adalah Ir. Soekarno dalam suatu sidang BPUPKI.
Nama itu diberikan Soekarno atas saran seorang ahli bahasa.
Sebagaimana yang ditentukan oleh para pendiri dan pembentuk negara, tujuan pokok
dirumuskannya Pancasila ialah sebagai dasar negara.
Karena itu, fungsi pokok Pancasila ialah sebagai dasar negara.

Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara terletak pada kedudukannya sebagai sumber dari segala
sumber hukum di negara Indonesia.
Sebagai sumber dari segala sumber hukum, nilai-nilai Pancasila menjadi pandangan hidup,
kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-cita moral. Hal ini berlaku dalam segala bidang kehidupan.
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945. Pembukaan
UUD 1945 yang memuat nilai-nilai Pancasila mengandung empat pokok pikiran.
Keempat pokok pikiran itu merupakan penjabaran dari sila-sila Pancasila sebagai berikut:
1. Pokok pikiran pertama menyebutkan bahwa negara Indonesia adalah negara persatuan, yakni
negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mengatasi
perseorangan dan golongan. Hal ini merupakan penjabaran sila ketiga.
2. Pokok pikiran kedua menyebutkan bahwa negara hendak mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Berarti negara berkewajiban mewujudkan kesejahteraan umum bagi seluruh warga negara,
mencerdasakan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Hal ini sebagai penjabaran sila kelima.
3. Pokok pikiran ketiga menyebutkan bahwa negara berkedaulatan rakyat berdasarkan atas
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.
Pokok pikiran ini menunjukkan bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi. Hal ini merupakan
penjabaran sila keempat.
4. Pokok pikiran keempat menyebutkan bahwa negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pokok pikiran ini mengandung pengertian bahwa negara Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan agama dalam pergaulan hidup bermasyarakat dan bernegara. Hal ini merupakan
penjabaran sila pertama dan kedua.
Empat pokok pikiran itu merupakan dasar fundamental dalam pendirian negara.

Anda mungkin juga menyukai