METODE PENELITIAN
Ternak babi merupakan salah satu ternak potong yang mempunyai daya produktivitas
yang tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi peternak. Hal ini berkaitan erat dengan litter
zise yang tinggi, mampu mengkonversi limbah rumah tangga menjadi daging, dan cepat
Usaha ternak babi di Kecamatan Ende Timur masih berskala rumah tangga dan
merupakan salah satu sumber pendapatan cash bagi petani dan keluarganya disamping usaha tani
lainnya seperti usaha tani tanaman pangan (jagung) dan usaha perkebunan (kakao dan
kopi),serta usaha hortikultura (kangkung, sawi, terong, dan cabe). Usaha-usaha tersebut
dilaksanakan secara turun temurun dan dikelola oleh petani dan keluarganya. Petani bertindak
sebagai manajer sekaligus sebagai kultivator pada usahataninya sementara anggota keluarganya
Pada proses produksi ternak babi peternak sebagai manajer mengkombinasikan faktor-
faktor produksi yang dimilikinya seperti ternak babi, pakan, tenaga kerja, kandang dan peralatan
serta obat-obatan untuk menghasilkan output berupa ternak babi yang siap jual. Ini berarti bahwa
terdapat suatu hubungan antara faktor-faktor produksi yang dilibatkan dalam proses produksi
Fakta menunjukkan bahwa peternak di Kecamatan Ende Timur dalam proses produksi
belum memperhatikan alokasi faktor-faktor produksi secara baik seperti kuantitas dan kualitas
pakan yang diberikan, alokasi tenaga pada usaha ternak babi, serta pemanfaatan input faktor
lainnya. Dengan perkataan lain peternak belum memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan
penerimaan yang diperoleh padahal apabila faktor-faktor produksi yang dimiliki tersebut
dikelola secara baik, maka dapat dipastikan akan memberikan pendapatan yang maksimal bagi
peternak.
Pendapatan peternak sangat tergantung pada penerimaan yang diperoleh dan biaya yang
petunjuk Soekartawi (2006). Dan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor produksi
dengan pendapatan maka dilakukan analisis korelasi - regresi sesuai petunjuk Gaspersz (1991).
Selanjutnya untuk mengetahui elastisitas dari faktor-faktor produksi yang digunakan maka
dilakukan analisis elastisitas produksi dengan pendekatan fungsi produksi berpangkat Cobb-
Douglass sesuai petunjuk Soekartawi (2006). Secara ringkas kerangka pemikiran ini dapat dilihat
pada Gambar 1.
Tabel 1. Sebaran Peternak Babi dan Jumlah Responden pada Usaha Ternak Babi
Di Kecamatan Ende Timur, Tahun 2018
Untuk menjawab tujuan (2),dilakukan analisis kuantitatif berupa analisis korelasi dan
analisis regresi. Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara dua
diidentifikasi berpengaruh terhadap pendapatan usaha ternak babi. Model analisis korelasi yang
digunakan adalah korelasi sederhana/Korelasi Pearson (Gaspersz, 1991) dengan rumus sebagai
berikut:
n ∑ XiYj−( ∑ Xi ) (∑Yj )
r XiYj=
√ n ∑ Xi 2−¿ ¿
Untuk mengetahui keeratan hubungan dilakukan uji t dengan rumus sebagai berikut:
r √n−2
t hitung =
√ 1−r 2
Kaidah pengambilan keputusan yang dipakai sebagai berikut:
¿ t ∝(n−2) : tolak Ho
Y = a X 1b1 . X 2b 2. X ibi… X bn
n e
dimana :
Y = Peubah yang dijelaskan (dependent variabel)
X i = Peubah yang menjelaskan (Independent/explanatory variabel)
a,b = Besaran yang diduga
e = kesalahan pengganggu
Secara operasional dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah :
Dimana Y = pendapatan ; X1= jumlah ternak, X2= modal; X3= biaya pakan; X4 = biaya
kandang dan peralatan; X5= biaya tenaga kerja; X6= biaya kesehatan; e = kesalahan pengganggu
Untuk memudahkan pendugaan terhadap persamaan regresi di atas, maka persamaan
tersebut diubah menjadi bentuk linear berganda dengan caramenarik logaritma sehingga
diperoleh model sebagai berikut:
KTregresi
F hitung=
KTacak
di mana :
KT regresi : Kuadrat tengah regresi
KT acak : Kuadrat tengah acak
Kaidah pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis diatas adalah
sebagai berikut :
2 JKregresi
R = x 100%
JKacak
di mana :
JK regresi : Jumlah kuadrat regresi
JK acak : Jumlah kuadrat acak
bi
t bi =
s bi
di mana :
b i: koefisien regresi b ke-i
sbi : simpangan baku koefisien regresi b ke-i
Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis :
H 0 : β i = 0, tidak ada pengaruh faktor tersebut terhadap pendapatan
H 1: βi ≠ 0 , artinya ada pengaruh faktor tersebut terhadap pendapatan
Untuk menjawab tujuan 3, dilakukan analisis efisiensi teknis dan analisis efisiensi
ekonomis
ΔY /Y ΔY X PM
E Pi = = x =
ΔX / X ΔX Y PR
di mana:
Ep = elastisitas produksi
∆Y = perubahan hasil produksi (output)
Y = hasil produksi (output
∆X = perubahan penggunaan faktor produksi (input)
X = faktor produksi (input)
NPMx
NPMx = Px; atau Px = 1
Dalam banyak kenyataan NPMx tidak selalu sama dengan Px. Yang sering terjadi adalah
sebagai berikut :
a. (NPMx / Px) > 1; artinya penggunaan input X belum efisien. Untuk mencapai efisien, input
X perlu ditambah.
b. (NPMx / Px) < 1; artinya penggunaan input X tidak efisien, untuk menjadi efisien,
penggunaan input X perlu dikurangi.