160-Article Text-485-1-10-20161128
160-Article Text-485-1-10-20161128
Bernadetha Nadeak
(bena_beni@yahoo.com)
ABSTRACT
Academic dishonesty is commonly found in students. There are a lot of factors that
play role in this issue such as the perspective of peer group, advanced technology of internet,
culture, lack of writing skill, and academic achievement.
An effort to establish academic honesty needs involvement of university itself, staff lec-
turers, and students. This effort is directed to create an atmosphere where academic honesty
is an important issue and main concern of the campus.
Students need to be informed about academic honesty since they enter university. They
needs to be given training to develop their academic writing skills. A special unit to perform
this training needs to established in a university. the university also needs to utilize software
to check the writing of students in order to detect plagiarism.
56
Volume 2, Nomor 2, Juli 2013
57
Bernadetha Nadeak, Plagiarisme Dan Ketidakjujuran Akademis
kenyataannya merupakan hasil dari ker- B.Menulis dengan kata-kata sendiri (Paraph-
jasama dengan orang lain baik sebagian rasing), berarti mencerna sebuah ide dari
maupun seluruhnya. sebuah tulisan dan menuliskan kembali den-
3. Intra-corpal, terjadi ketika mahasiswa gan kata-kata sendiri. Paraphrasing meru-
menyalin hasil karya mahasiswa lain. pakan suatu ketrampilan menulis yang san-
4. Ekstra-corpal, terjadi ketika mahasiswa gat dibutuhkan oleh mengingat begitu ba-
menyalin sumber yang berasal dari luar. nyak sumber bacaan yang menjadi acuan
jenis ini semakin banyak terjadi men- dalam menulis sebuah karya tulis. Ketram-
gingat pesatnya kemajuan tekhnologi in- polan tersebut tidak dapat diperoleh secara
ternet sehingga dapat mengakses berba- instan sehingga membutuhkan pembiasaan.
gai macam sumber . Untuk menguasai Paraphrasing seseorang
memerlukan pengetahuan tentang sinonim,
2. Teknik menghindari Plagiarisme frase dalam kalimat dan tentunya ketrampi-
Plagiarisme dapat dihindari dengan cara lan memahami dan mengolah kata-kata.
tepat dengan menyebutkan sumber ide, tuli-
san, dan gambar (acknowledgment). Penye- C. Referensi dengan benar. DR. Steven
butan tersebut dibutuhkan ketika karya Morgan dari University of Melbourne mem-
orang lain digunakan dalam karya pribadi. buat suatu Quick checklist yang dapat dipa-
Setiap tulisan, ide atau informasi yang tidak kai untuk mendeteksi plagiarisme.9 Bi-
memiliki referensi akan dianggap sebagi asanya dipergunakan sebelum dan sesudah
hasil karya pribadi penulis/pembuat karya membuat suatu tulisan. Checklist berupa
yang bersangkutan. Penyebutan sumber ter- pernyataan seperti misalnya;
sebut harus dicantumkan pada (a) Quatation, Apakah Anda menyebutkan setiap
(b) paraphrasing, (c) Ikhtisar ide orang lain. sumber yang digunakan?
A. Ketrampilan menulis referensi (referenc- Jika anda mengutip karya orang lain
ing), didefinisikan sebagai “the labelling of (quatation), apakah kutipan tersebut telah
material you have drawn from others writ- dilakukan dengan benar? Apakah anda telah
ers with enought information for the reader menuliskannya dengan makna yang dimak-
to be able to locate the source”. Dalam me- sud oleh penulis tanpa adanya distorsi?
nulis terdapat tiga jenis sumber yang digu- Apakah jenis dari sumber tulisan yang
nakan; (1) pikiran dan pengalaman pribadi; anda pakai? Apakah merupakan karya Anda
(2) pengetahuan umum; (3) pikiran dan pen- sendiri, pengetahuan umum, atau karya mi-
galaman orang lain. Hanya jenis sumber ke lik orang lain, dan bentuk pernyataan lain-
tiga yang diakui sebagai hasil karya orang nya.
lain.
Sedangkan ketrampilan menulis refe- C. Ketidakjujuran Akademis
rencing adalah; Kejujuran dalam masyarakat ilmiah
(a) Memperlihatkan pemahaman terhadap harus menjadi suatu hal yang wajib karena
persyaratan menulis secara akademis ini akan menjadi tauladan bagi generasi
(b)Menunjukkan kredibilitas dari karya anda yang akan datang.
(c) Meligitimasi dan mendukung peryataan. Gabersonmendefinisikan ketidakjujuran
(d)Menempatkan karya anda dalam konteks akademis sebagai “intentional participation in
penelitian saat ini. deceptive practices regarding one”s academic
(e) Menghindari plagiarisme work or the work of another”.
(f) Memudahkan pembaca untuk menemu- Penelian lain yang dilakukan Taradi2
kan dan mengkonsultasikan sumber yang di Kroasia menemukan bahwa hampir selu-
dicantumkan. ruh mahasiswa kedokteran (>99%) mengaku
pernah melakukan paling tidak salah satu
58
Volume 2, Nomor 2, Juli 2013
59
Bernadetha Nadeak, Plagiarisme Dan Ketidakjujuran Akademis
60
Volume 2, Nomor 2, Juli 2013
donesia. Bagaimana mungkin kejujuran gan rumah sakit tempat departemen itu ber-
akademis akan terwujud bila mahasiswa naung masih harus datang dan menandatan-
melihat dosennya menggunakan presen- gani daftar hadir tersebut. Walaupun kegia-
tasi yang copy paste dan tidak menye- tan di klinik tersebut baru mulai pukul 9 dan
butkan referensi sama sekali, masih me- selesai pada pukul 1 siang, mahasiswa yang
nyaksikan dosennya menggunakan file menjalani stase di klinik tersebut harus da-
yang sama untuk dua sesi berbeda? tang pagi pada pukul 7 dan menunggu sam-
3. Penyediaan fasilitas untuk melatih maha- pai pukul 3 untuk menandatangani daftar
siswa untuk memiliki ketrampilan menu- hadir. Dengan alasan efesiensi waktu, bebe-
lis secara akademis, menghindari plagia- rapa mahasiswa meminta temannya yang
risme, dan mandiri dalam ujian. Semakin sedang menjalani stase di rumah sakit tem-
dini mahasiswa diajarkan tentang kejuju- pat departemen tersebut bernaung untuk
ran akademis dan seluk beluk plagiarisme menandatangani daftar hadir miliknya. Apa-
dan sanksinya, maka akan semakin mu- kah tindakan mahasiswa yang meminta te-
dah untuk membentuk mahasiswa jujur. mannya untuk menandatangani daftar hadir-
Selain itu universitas juga perlu untuk nya dapat dikategorikan sebagai ketidakjuju-
menyediakan perangkat lunak khusus ran akademis? Dalam penilaian penulis, tin-
yang dapat mendeteksi plagiarisme. dakan mahasiswa tersebut bukanlah ketidak-
4. Penyediaan fasilitas untuk melatih maha- jujuran akademis. Dalam pandangan maha-
siswa untuk memiliki ketrampilan menu- siswa, apa yang mereka lakukan adalah se-
lis secara akademis, menghindari plagia- buah efisiensi waktu. Solusi untuk kondisi
risme, dan mandiri dalam ujian . Sema- tersebut bukanlah mahasiswa yang harus
kin dini mahasiswa diajarkan tentang ke- menghentikan tindakan mereka, tetapi sis-
jujuran akademis dan seluk beluk plagia- tem daftar hadir yang tidak efisien tersebut.
risme dan sanksinya, maka akan semakin Kisah diatas hanya sebagian kecil dari keku-
mudah untuk membentuk mahasiswa ju- rangan dalam sistem pendidikan kedokteran
jur. Selain itu universitas juga perlu un- kita yang berpengaruh terhadap kejujuran
tuk menyediakan perangkat lunak khusus akademis.
yang dapat mendeteksi plagiarisme.
C. Dari Mana Harus Memulai?
B. Ketika kekurangan ada disana-sini Dengan kondisi yang penuh kekurangan
Ketika komponen-komponen penegakan bukan berarti penegakan kejujuran akademis
kejujuran akademis masih banyak memiliki harus berhenti. Penulis berpendapat bahwa
kekurangan, bukanlah menjadi suatu hal aneh pihak universitas dan fakultaslah yang harus
apabila kejujuran akademis bukan sekedar memulainya mengingat merekalah penye-
suatu perkara hitam putih. Kekurangan- lenggara pendidikan yang terdekat dengan
kekurangan tersebut bahkan dapat mengabur- mahasiswa yang memiliki berbagai sumber
kan definisi kejujuran akademis sehingga hal daya untuk mewujudkannya. Perwujudan
tersebut menjadi perkara yang relatif kebena- kejujuran akademis tidak dapat dilaksanakan
rannya. Sebagai contoh, penulis akan mema- dalam waktu setahun dua tahun. Ketidakju-
parkan sebuah kisah. Di suatu departemen, juran akademis yang terjadi sekarang bukan-
mahasiswa diwajibkan untuk menandatangani lah suatu proses yang instan terjadi, tetapi
daftar hadir pada pagi dan sore hari. Daftar merupakan proses degradasi yang telah ber-
hadir tersebut baru dapat ditandatangani pu- langsung lama. Oleh karena itu, proses per-
kul 7 dan pukul 9. Di luar waktu tersebut, baikannya pun tidak dapat dilakukan secara
daftar hadir tersebut akan disimpan. Aneh- instan. Proses yang panjang dengan tahapan-
nya, mahasiswa yang sedang menjalani stase tahapan yang terencana dan terarah adalah
di sebuah klinik yang letaknya terpisah den- sebuah keniscayaan. Setiap tahapan harus
61
Bernadetha Nadeak, Plagiarisme Dan Ketidakjujuran Akademis
memiliki target-target tersendiri yang sema- ism among medical students. Croat Med
kin lama semakin baik tujuannya. Pihak un- J 2005; 46(1):126-31.
iversitasnya dan fakultas perlu memiliki se- [4] Monica M, Ankola AV, Ashookkumar
buah model bagaimana proses penahapan itu BR, Hebbal I. Attitude and tendency of
telah dilaksanakan. Ketika pihak universitas cheating behaviors amongst undergra-
dan fakultas telah memulai, maka pihak- duate student in a Dental Institutions of
pihak lain seperti dosen dan mahasiswa juga India. Eur J Dent Educ 2010; 14:79-83.
akhirnya harus diikutsertakan. [5] Ryan G, Bonanno H, Krass I, Scouller
K, Smith L. Undergraduate and post-
F. Kesimpulan graduate pharmacy student's perception
Penerapan kejujuran akademis membu- of plagiarism and academic honesty Am
tuhkan kerja sama dari seluruh pihak yaitu J Pharm Educ 2009; 73(6) Article 105.
[6] Johanson LS. Encouraging academic
universitas, dosen, dan mahasiswa. Pada in-
honesty: a nursing imperative. JNC
tinya, usaha terebut bertujuan untuk mencip- 2010; 27(3): 267-71.
takan suatu lingkungan yang kondusif di [7] Hrabak M, Vujaklija A, Vodopivec I,
mana seluruh pihak terbiasa untuk mene- Hren D, Hren D, Marusic M, et al. Aca-
rapkan kejujuran akademis. Pihak Universi- demic misconduct among medical stu-
tas memiliki peran besar untuk memulainya dents in post-communist country. Med-
dengan menetapkan peraturan tentang keju- ical Education 2004; 38: 276-85.
[8] Gitanjali B. Academic dishonesty in In-
juran akademis, kemudian membentuk se-
dian medical collage. J Postgraduate
buah divisi khusus yang mendidik mahasis- Med 2014; 40: 281-4.
wa untuk memiliki kemampuan menulis se- [9] University of Melbourne. Advice. Diun-
cara akademis, menyiapkan serta menggu- duh pada tanggal 6 November 2010. Ter-
nakan perangkat lunak khusus untuk mende- sediadihttp://academichonesty.-
teksi praktek plagiarisme. Pihak dosen seba- unimelb.edu.au/advice. html
gai pengajar perlu memberikan keteladanan [10] Academic Skill Unit. Plagiarism and how
to avoid it. Diunduh pada tanggal 6 No-
terhadap kejujuran akademis. Sedangkan
vember 2010. Tersedia di
mahasiswa sebagai pusat dari kegiatan aka- www.services.unimelb.edu.au/asu/
demis di universitas perlu ikut andil dalam [11] Hill C, Mayrhofer A, Lovelock R. Aca-
mengkampanyekan kejujuran akademis di demic honesty in schools one school's
kalangan mereka sendiri, membiasakan diri experience. Diunduh pada tanggal 6 No-
untuk jujur, dan melatih diri sendiri untuk vember 2010. Tersedia di
http://www.usyd.edu.edu/ab/policies/Aca
menulis secara akademis.
demicHonesty_ Cwk.pdf
[12] Academic Skill Unit. Referencing Essen-
Daftar Pustaka tials. Diunduh pada tanggal 6 November
[1] Gaberson KB. Academic dishonesty 2010. Tersedia di
among nursing students. Nursing Forum www.services.unimelb.edu.au/asu/
1997; 32(3): 14-20 [13] University of Melbourne Policy. Diunduh
[2] Taradi SK, Taradi M, Knezevic T, Do- pada tanggal 6 November 2010. Tersedia
gas Z. Students comes to medical dihttp://academichonesty.unimelb.edu.au/
schools prepared to cheat: a multi- policy. html
campus investigation. J Med Ethics
2010; 36: 666-70.
[3] Billic-Zulle L, Frkovic V, Azman TTJ,
Petrovecki MP. Prevalence of plagiar-
62