Anda di halaman 1dari 9

Nama : Putri Sekar Cahyani

NIM : 211071053
No. Absen : 27

UJIAN AHIR SEMESTER TAHUN 20201


PRODI D III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
KEMENKES PONTIANAK
MTK . AGAMA ISLAM
SELASA 08.00-09.30

1. Apa yang dimaksud dengan Filsafat Ketuhanan, Allah itu Maha Esa tersurat pada surat
apa.
Jawaban:
 Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, yaitu
memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Bagi orang yang menganut agama
tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi), akan menambahkan pendekatan wahyu di
dalam usaha memikirkannya.Jadi Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para manusia dengan
pendekatan akal budi tentang Tuhan.Usaha yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk
menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak, tetapi mencari pertimbangan kemungkinan-
kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.

 Allah Maha Esa tersurat pada surat Al-Ikhlas


Arti surat Al Ikhlas secara umum adalah mendefinisikan dan menggambarkan tentang
keesaan Allah SWT, bahwa Allah adalah satu, yang menjadi sebuah dzat untuk bergantung
dan kembali bagi seluruh makhluk hidup di alam semesta.

 ‫قُ ۡل هُ َو هّٰللا ُ اَ َح ٌد‬


 Qul huwal laahu ahad
1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
َّ ‫هّٰللَا ُ ال‬
 ‫ص َم ُ>د‬
Allah hus-samad
2. Allah tempat meminta segala sesuatu.

 ‫لَمۡ يَلِ ۡد ۙ َولَمۡ ي ُۡولَ ۡد‬


Lam yalid wa lam yuulad
3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

 ‫َولَمۡ يَ ُك ۡن لَّهٗ ُكفُ ًوا اَ َح ٌد‬


Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
 Surat Al-Baqarah Ayat 163, dalil Allah Maha Esa selain Surat Al-Ikhlas
QS. Al-Baqarah Ayat 163

ِ ‫اح ۚ ٌد ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل هُ َو الرَّحْ مٰ ُن الر‬


ࣖ ‫َّح ْي ُم‬ ِ ‫َواِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلهٌ َّو‬ 

163. Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha
Pengasih, Maha Penyayang.

2. Apa yang dimaksud dengan Iman dan taqwa jelaskan dan berikan contohnya dalam
kehidupan.
Jawaban:
IMAN
Iman berarti juga percaya. Apabila ada seseorang yang berzina dan melakukan keburukan
adalah orang yang sedang tidak beriman. Iman dan taqwa ada dalam surah al baqarah ayat
183 yang berarti. Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana di wajibkan atas orang-orang sebelum sebelum kamu agar kamu bertaqwa. 

Dalam hadist di riwayatkan Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan keyakinan
dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan (Al-Iimaanu
‘aqdun bil qalbi waiqraarun billisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan demikian, iman
merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat
juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup.

TAQWA
Kata takwa (‫ )التَّ ْق َوى‬dalam etimologi bahasa Arab berasal dari kata kerja (‫)وقَى‬
َ yang memiliki
pengertian menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung. Oleh karena itu imam Al
Ashfahani menyatakan: Takwa adalah menjadikan jiwa berada dalam perlindungan dari
sesuatu yang ditakuti, kemudian rasa takut juga dinamakan takwa. Sehingga takwa dalam
istilah syar’I adalah menjaga diri dari perbuatan dosa.

Taqwa ialah menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan Allah
SWT. Penerapan Taqwa dalam kehidupan sehari-hari yaitu memperbanyak membaca ayat-
ayat Al Qur'an serta mengamalkannya,Apabila seseorang sudah melakukan berpuasa di
bulan ramadhan dan melakukan amal shaleh di kehidupan sehari-hari maka nantinya akan
menghasilkan ketaqwaan yaitu rasa takut untuk melakukan kemaksiatan.

3. Jelaskan hakekat martabat dan tanggung jawab manusia ditinjau dari prefektif Islam.
Jawab:
Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam
Hakikat manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki fitrah, akal, kalbu,
kemauan serta amanah.
Berikut adalah hakekat manusia menurut pandangan Islam:
1.     Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT.
Hakekat pertama ini berlaku umum bagi seluruh jagat raya dan isinya yang bersifat
baru, sebagai ciptaan Allah SWT di luar alam yang disebut akhirat. Alam ciptaan
meupakan alam nyata yang konkrit, sedang alam akhirat merupakan ciptaan yang ghaib,
kecuali Allah SWT yang bersifat ghaib bukan ciptaan, yang ada karena adanya sendiri.
Hakikat pertama ini berlaku pada umumnya manusia di seluruh jagad raya sebagai
ciptaan Allah diluar alam yang disebut akhirat. Alam ciptaan merupakan alam nyata yang
konkrit sedangkan alam akhirat merupakan ciptaan yang ghaib kecuali Allah yang bersifat
ghaib bukan ciptaan yang ada karena dirinya sendiri.

2.     Kemandirian dan Kebersamaan (Individualitas dan Sosialita).


Kemanunggalan tubuh dan jiwa yang diciptakan Allah SWT , merupakan satu diri
individu yang berbeda dengan yang lain. setiap manusia dari individu memiliki jati diri
masing - masing. Jati diri tersebut merupakan aspek dari fisik dan psikis di dalam kesatuan.
Setiap individu mengalami perkembangan dan berusah untuk mengenali  jati dirinya sehingga
mereka menyadari bahwa jati diri mereka berbeda dengan yang lain. 
Kebersamaan (sosialitas) hanya akan terwujud jika dalam keterhubungan itu manusia
mampu saling menempatkan sebagai subyek, untuk memungkinkannya menjalin hubungan
manusiawi yang efektif, sebagai hubungan yang disukai dan diridhai Allah SWT. Selain itu
manusia merupakan suatu kaum (masyarakat) dalam menjalani hidup bersama dan
berhadapan dengan kaum (masyarakat) yang lain. Manusia dalam perspektif agama Islam
juga harus menyadari bahwa pemeluk agama Islam adalah bersaudara satu dengan yang lain.

3.     Manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas.


Manusia memiliki kebebasan dalam mewujudkan diri (self realization), baik sebagai
satu diri (individu) maupun sebagai makhluk social, terrnyata tidak dapat melepaskan diri
dari berbagai keterikatan yang membatasinya. Keterikatan atau keterbatasan itu merupakan
hakikat manusia yang melekat dan dibawa sejak manusia diciptakan Allah SWT.
Keterbatasan itu berbentuk tuntutan memikul tanggung jawab yang lebih berat daripada
makhluk-makhluk lainnya. Tanggung jawab yang paling asasi sudah dipikulkan ke pundak
manusia pada saat berada dalam proses penciptaan setiap anak cucu Adam berupa janji atau
kesaksian akan menjalani hidup di dalam fitrah beragama tauhid.

Martabat ManusiaMenurut Agama Islam


Martabat adalah harga diri tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang
terhormat, dan martabat saling berkaitan dengan maqam, maksudnya adalah secara dasarnya
maqam merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap khalik-Nya, yang juga
merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya pada saat
dalam perjalanan spritual dalam beribadah kepada Allah Swt.
Maqam ini terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan seseorang dalam hasil ibadahnya yang
di wujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada tingkatan maqam tersebut, secara umum dalam
thariqat naqsyabandi tingkatan maqam ini jumlahnya ada 7 (tujuh), yang di kenal juga
dengan nama martabat tujuh, seseorang hamba yang menempuh perjalanan dzikir ini
biasanya melalui bimbingan dari seseorang yang alim yang paham akan isi dari maqam ini
setiap tingkatnya, seseorang hamba tidak di benarkan sembarangan menggunakan tahapan
maqam ini sebelum menyelesaikan atau ada hasilnya pada riyadhah dzikir pada setiap
maqam, ia harus ada mendapat hasil dari amalan pada maqam tersebut.
Tingkat martabat seseorang hamba di hadapan Allah Swt mesti melalui beberapa proses
sebagai berikut :
1. Taubat;
2. Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubhat dan apalagi yang haram;
3. Merasa miskin diri dari segalanya;
4. Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati terhadap tuhan yang maha
esa;
5. Meningkatkan kesabaran terhadap takdirNya;
6. Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal kepadaNya;
7. Melazimkan muraqabah (mengawasi atau instropeksi diri);
8. Melazimkan renungan terhadap kebesaran Allah Swt;
9. Meningkatkan hampir atau kedekatan diri terhadapNya dengan cara menetapkan ingatan
kepadaNya;
10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah Swt saja.

 Tanggung Jawab Manusia Menurut Agama Islam


Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya.
Sebagai hamba, tugas utama manusia adalah mengabdi (beribadah) kepada Sang Khaliq;
menaati perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hubungan manusia dengan Allah SWT bagaikan hubungan seorang hamba (budak) dengan
tuannya. Si hamba harus senantiasa patuh, tunduk, dan taat atas segala perintah tuannya.
Demikianlah, karena posisinya sebagai ‘abdi, kewajiban manusia di bumi ini adalah beribadah
kepada Allah dengan ikhlas sepenuh hati .

‫صي هَّللا َ لِيَ ْعبُدُوا ِإال ُأ ِمرُوا َو َما‬ َ ِ‫ْالقَيِّ َم ِة ِدينُ َو َذل‬
ِ ِ‫ك ال َّز َكاةَ تُوا َويُْؤ الصَّالةَ َويُقِي ُموا ُحنَفَا َء ال ِّدينَ لَهُ ُم ْخل‬

Artinya “Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya, dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus.” – (QS.98:5)

Tanggung jawab abdi Allah terhadap dirinya adalah memelihara iman yang dimiliki dan
bersifat fluktuatif (naik-turun), yang dalam istilah hadist Nabi SAW dikatakan yazidu
wayanqushu (terkadang bertambah atau menguat dan terkadang berkurang atau melemah).
Seorang hamba Allah juga mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga . tanggung jawab
terhadap keluarga merupakan lanjutan dari tanggung jawab terhadap diri sendiri, karena
memelihara diri sendiri berkaitan dengan perintah memelihara iman keluarga. Oleh karena itu
dalam al-qur’an dinyatakan dengan quu anfusakum waahlikum naaran (jagalah dirimu dan
keluargamu dengan iman, dari neraka).

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai moral dan kepribadian menurut agama Islam.
Jawaban:
NILAI MORAL
Moral dalam bahasa agama identik dengan kata akhlaq, kata akhlaq berasal dari bahasa
Arab, yang merupakan bentuk jamak dari kata al-Khuluq atau al-Khulq, yang secara
etimologis mempunyai arti: tabiat (al-sajiyyat), watak (al-thab) budi pekerti, kebijaksanaan,
adat/sopan santun (al-muruat), keperwiraan, kesatriaan, kejantanan, agama (al-din).
Menurut para ahli bahwa akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia,
yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses
pemikiran (secara spontan), pertimbangan, at au penelitian. Akhlak biasa disebut juga
dengan dorongan jiwa manusia berupa perbuatan baik dan buruk.

Menurut Imam Ghazali akhlak adalah suatu keadaan yang mengakar dalam jiwa yang
darinya muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa melakukan pemikiran dan
penelitian. Jika perbuatan yang muncul dari keadaan itu adalah perbuatan baik dan terpuji
secara akal dan syara', maka dia disebut akhlak yang baik, jika yang muncul adalah
perbuatan yang buruk maka dia disebut akhlak yang buruk"

Kepribadian Menurut Islam


Pengertian kepribadian menurut Islam dapat kita perhatikan dalam rangkaian QS Al Isra’ 36,
Al A’raf 179, As Sajdah 9, Ar Ra’du dan An Nazi’at 401 yaitu :kepribadian adalah totalitas
dari kegiatan komponen- komponen dalam kesatuan lingkungan jasmaniah-ruhaniah yang
terbina melalui proses ta’dibiyah, tarbiyah, pengalaman dan pengaruh lingkungan hidup
yang membentuk cara- cara berpikir, berkehendak, berperasaan dan bertingkah laku, yang
menjadi cirri khas sikap mental dan citra seseorang dalam menghadapi sesuatu.

5. Jelaskan hak dan tanggung jawab manusia menurut Islam( surat Luqman).
Jawaban:

‫َو َوص َّۡي َنا ااۡل ِ ۡن ٰس َن ِب َوالِ ۡدَي ِۚ‌ه َح َم َل ۡت ُه اُم ُّٗه‬

‫صلُ ٗه ِف ۡى َعا َم ۡي ِن اَ ِن‬ ٰ ‫َو ۡه ًنا َع ٰلى َو ۡه ٍن َّو ِف‬


ۡ
ِ َ َّ‫ك ِا َلى‬
‫ص ۡي ُر‬ ‫م‬ ‫ال‬ َؕ ‫اش ُك ۡر لِ ۡى َولِ َـوالِ ۡدَي‬ۡ
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua
orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

HAK
Hak berasal dari bahasa Arab yaitu haq
a. Hak merupakan sekumpulan kaidah yang mengatur hubungan antar manusia baik yang
berkaitan dengan perorangan maupun harta-benda.
b. Hak merupakan kewenangan atau kekuasaan atas sesuatu atau sesuatu yang wajib bagi
seseorang untuk orang lain
Contoh
Ayat 14: Hak seorang siswa untuk mendapatkan pendidikan dari guru dan berterima kasih
atas jasa-jasa yang telah diberikan oleh guru Dalam kaitannya dengan pendidikan Islam,
ayat ini menjelaskan tentang kewajiban seorang siswa untuk berbuat baik kepada gurunya.
Pendidikan yang dilakukan oleh guru kepada siswanya adalah sebuah perjuangan yang
membutuhkan pengorbanan. Oleh karena itu, seorang guru berhak mendapatkan balasan
kebaikan dari seorang siswa, paling tidak ucapan terima kasih dari siswanya sebagai bentuk
rasa syukur. Dengan demikian, seorang siswa memiliki kewajiban yang harus diberikan
kepada gurunya yaitu berbuat baik kepada gurunya. Menurut Syaikh Hasyim Asy’ari,
seorang cendekiawan muslim Indonesia yang juga merupakan tokoh pendiri organisasi
masyarakat dan keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul ‘Ulama, dalam kitabnya Adab
al ‘Alim wal Muta’allim, beliau menjelaskan tentang kewajiban-kewajiban yang harus
diberikan oleh murid kepada gurunya. Hal ini termuat dalam adab seorang murid terhadap
guru sebagaimana yang telah dibahas oleh Syaikh Hasyim Asy’ari dalam kitabnya tersebut.
Menurutnya, setidaknya ada 12 poin adab yang harus dimiliki oleh seorang murid kepada
gurunya (Asy’ari, 1415). Selain itu, dalam kitab Ta’limul Muta’allim, seorang siswa juga
memiliki kewajiban untuk mengagungkan ilmu dan ahli ilmu. Menurut Zarnuji, seorang
pencari ilmu (siswa) tidak akan mendapatkan ilmu dan manfaat ilmu kecuali dengan
mengagungkan ilmu dan ahli ilmu (guru) (Zarnuji, 2004). Jadi, di samping mendapatkan
hak pendidikan, seorang siswa juga memiliki kewajiban kepada gurunya. Di antara
kewajiban tersebut adalah dengan berterima kasih kepada guru serta memenuhi hak-hak
yang harus didapatkan oleh guru

Tanggung Jawab
Dalam Islam, tanggungjawab dikenal dengan istilah Mas’uliyah. Mas’uliyyah atau
Accountability ialah prinsip yang menuntut seorang pekerja supaya senantiasa berwaspada
dan bertanggungjawab atas apa yang dilakukan atau dibelanjakan karena mereka akan di
periksa dan dipersoalkan bukan sekadar di dunia malah di hari pembalasan.
Tanggungjawab meliputi beberapa aspek, yakni : tanggungjawab antara individu dengan
individu (mas’uliyyah alafrad), tanggungjawab dengan masyarakat (mas’uliyyah al-
mujtama’) serta tanggungjawab pemerintah (mas’uliyyah al-daulah) tanggungjawab ini
berkaitan dengan baitul mal.2 Manusia dengan masyarakat di wajibkan melaksanakan
kewajibannya demi terciptanya kesejahteraan anggota masyarakat secara keseluruhan.
Tanggungjawab dengan masyarakat inilah yang berhubungan dengan tanggungjawab
perusahaan ekspedisi terhadap proses pengiriman barang. Karena tanggungjawab ini
berhubungan dengan masyarakat luas dan tak terhingga

‫ف َو ۡان َه‬ ِ ۡ
‫ُو‬‫ر‬ ۡ
‫ع‬ ‫م‬ ۡ
‫ال‬ ‫ب‬
َ ِ ُ َ ‫ر‬ ۡ ‫م‬ ‫ا‬ۡ ‫و‬ َ ‫ة‬ ‫و‬ ٰ ‫ى اَقِ ِم الص‬
‫َّل‬ َّ َ‫ٰيبُن‬
‫ك‌ؕ اِ َّن‬ َ َ‫صاب‬ َ ‫ا‬ ‫ا‬ ۤ ‫م‬ ‫ى‬ ٰ
‫ل‬ ‫ع‬ ‫ر‬ ۡ ۡ َ ۡ ۡ
َ َ َ ِ َ ِ ُ ‫َع ِن‬
‫ب‬‫اص‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ال‬
‫ك ِم ۡن َع ۡز ِم ااۡل ُ ُم ۡو ِۚ‌ر‬ َ ِ‫ٰذل‬
17. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang
makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang
penting.

Contoh

Ayat 17: Kewajiban untuk mendirikan shalat, menyebarkan kebaikan, dan mencegah
kemungkaran serta bersabar atasnya Menurut penulis, melalui ayat ini, kewajiban seorang
guru dalam pendidikan Islam tidak hanya menyampaikan pelajaran. Akan tetapi lebih dari
itu, yakni memerintahkan siswanya untuk mengabdi kepada Allah SWT. Di antara bentuk
pengabdian tersebut adalah dengan senantiasa mendirikan shalat. Karena shalat adalah
bentuk pengabdian langsung seorang hamba kepada Allah SWT. Dan dalam al-Qur’an,
terdapat banyak ayat yang telah menjelaskan tentang kewajiban mendirikan shalat tersebut.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam kandungan ayat ini, mendirikan shalat berarti
memperhatikan batasan-batasannya (hududuha), fardhu-fardhunya (furudhuha) dan
waktuwaktunya (auqotuha) (Dimsyiqi, 2000). Sehingga, dengan demikian, apabila seorang
siswa mendirikan shalat, berarti ia juga telah menunaikan dua kewajiban sekaligus, yaitu
menunaikan kewajiban menaati guru dan kewajiban menaati perintah Allah SWT. Selain
perintah untuk mendirikan shalat, seorang guru juga berkewajiban memerintahkan
siswanya untuk mengamalkan dan menyebarkan ilmu yang telah diajarkan serta memiliki
kesabaran di dalamnya. Hal ini berarti juga seorang siswa memiliki kewajiban untuk
menyampaikan ilmu yang telah diajarkan oleh gurunya, yaitu dengan menyampaikannya
kepada orang lain dengan cara amar ma’ruf nahyi munkar serta sabar di dalam hal tersebut.

6. Apa yang melatar belakangi Nabi Muhamad diperintahkan untuk memperbaiki ahlak
jelaskan Landasannya ( Hadis )
Jawaban:

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam merupakan Rasul akhir zaman, Rasul
terakhir dan penutup para nabi, yang diutus oleh Allah untuk seluruh umat manusia tanpa
melihat asal suku dan bangsanya. Misi Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
antara lain adalah menyempurnakan akhlak manusia.

Begitulah, maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam diutus di tengah-tengah masyarakat


pada jaman jahiliyah. Saat itu, akhlak dan prilaku masyarakat sangat biadab, penuh dengan
penyembahan pada berhala, pengagungan manusia atas manusia lainnya, perbudakan,
penuh dengan pertikaian dan penguasa yang menindas.

Begitulah, Allah mengutus Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dilengkapi dengan


perilaku (akhlak) yang mulia dan menjadi teladan terbaik bagi umatnya.

Keagungan akhlak Nabi Shallallahu ‘Alaihi wasallam, Allah sebutkan di dalam ayat:

ٍ ُ‫ك لَ َعلى ُخل‬


‫ق َع ِظ ٍيم‬ َ َّ‫وَِإن‬
Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (QS Al-
Qalam: 4).
‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ ُأس َْوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َمن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرًا‬
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab: 21).

Sangat tepat jika Allah Mengutus Muhammad SAW. Adalah untuk mendidik umat manusia
agar berakhlaq mulia, sebagaimana Rasulullah SAW. telah Bersabda:
‫ِإنَّ َما بُ ِع ْث ُ ُأل‬
ِ ‫ار َم اَأل ْخ‬
‫الق‬ ِ ‫ت تَ ِّم َم َم َك‬
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR
Al-Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Sahabat matsaka yang dirahmati Allah… Agama Islam melalui Rasul Muhammad SAW. telah
mengajarkan adab atau dengan kata lain akhlaq mulia kepada umatnya disegala bidang
kehidupan. Alangkah baiknya ketika kita menuntut ilmu pun kita landasi dengan adab atau
akhlak yang baik. Dengan demikian ilmu yang kita dapati akan lebih bermanfaat di dunia dan
di akhirat.

7. Gibah dan fitnah adalah masuk kedalam perbuatan yang tidak terpuji. Apa bedanya gibah
dengan fitnah…
Jawaban:
Perbedaan ghibah dan fitnah

 Ghibah adalah sebuah perbuatan dengan menyampaikan sesuatu kepada orang lain berupa
keburukan saudara, teman, ataupun keluarganya. Sedangkan,

 Fitnah adalah sebuah perbuatan dengan menuduh seseorang yg tidak sesuai dengan realita
(kenyataan).

Ghibah dan fitnah adalah perilaku tercela yg harus di hindari. Nabi Muhammad Saw pernah
bersabda tentang perilaku ghibah

"Sesungguhnya termasuk riba yang paling besar (dalam riwayat lain: termasuk dari sebesar
besarnya dosa besar) adalah memperpanjang dalam membeberkan aib saudaranya muslim tanpa
alasan yang benar.” (H.R. Abu Dawud no. 4866-4967)
Dalam hadits lain jiga menjelaskan tentang perilaku fitnah

“Berlindunglah kalian kepada Allah dari segala fitnah, baik yang tampak ataupun yang
tersembunyi” (HR Muslim : 2867).

Perilaku ghibah dan fitnah adalah perbuatan yg di larang. Larangan ghibah dan fitnah di jelaskan
dalam surah Al-hujurat ayat 12.

Seseorang yg berbuat ghibah dan fitnah di ancam tidak akan masuk syurga (mendapat siksa neraka).
Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan masuk syurga orabg yg suka adu domba ” HR. Bukhori.

8. Peran Islam dalam Siyasah( politik ) untk menjaga persatuan kesatuan bangsa. Bangsa
Jawaban:
Agama dalam banyak pernyataan dianggap sebagai intrumen ketuhanan yang digunakan
untuk memahami dunia. Dibandingkan dengan agama lain, Islam merupakan agama paling
mudah menerima premis tersebut, hal ini karena sifat Islam yang “omnipresence” (hadir
disegala aspek). Ini menjadi pandangan yang mengakui bahwa kehadiran Islam diperlukan
sebagai “panduan moral bagi manusia” . Pandangan ini kemudian menjadi landasan bagi
sejumlah muslim bahwa Islam mencakup tata cara hidup secara total, dan bagi sebagian
kelompok hal ini menjadi pendorong untuk diberlakukanya Syarī’ah (hukum Islam), karena
Islam memberikan pemecahan terhadap semua permasalahan. Islam dan politik mempunyai
hubungan yang erat, apabila keduanya mampu dipahami sebagai sarana untuk mengatur
kebutuhan hidup rnanusia secara menyeluruh. Islam tidak hanya digunakan sebagai kedok
untuk mendapat kepercayaan dan pengaruh dari masyarakat semata. Politik juga tidak
sekedar digunakan sebagai sarana memperoleh posisi dan otoritas formal dalam struktur
kekuasaan.

Sejak awal kemerdekaan Indonesia, Islam telah mengambil bagian dalam perpolitikan,
sehingga pembentukan partai politik Islam menjadi salah satu upaya agar agama (Islam)
juga berperan aktif dalam pengambilan kebijakan negara, dan tentu ini tidak terlepas dari
“investasi” terbanyak umat Islam dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Untuk
merepresentasikan suara umat Islam dalam dunia politik maka lahirlah Masyumi pada
tahun 1945 yang didukung oleh NU, Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya.

NB. Kumpulkan ke PJ berbantuk faile setelah selesai waktu 90 menit.


Kepada PJ.

Anda mungkin juga menyukai