KASUS PEMBEBASAN TERDAKWA KORUPSI BANSOS Kelompok 2 PIH C Universitas Pancasila Anggota Kelompok Raina Benita (3021210200) Sabrina Budiarti (3021210310) Eriza Novalliyah (3021210150) Ezra Yerahmel Haposan S (3021210205) Fitrah Dzikri Nugroho (3021210206) BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara hukum yang Akan tetapi, Indonesia sendiri masih kurang berarti seluruh penyelenggaraan terhadap penegakkan hukum. Aparat pemerintahan dan kenegaraan serta penegak hukum masih kurang busa kemasyarakatannya didasari oleh hukum, mengatasi masalah dikarenakan adanya bukan sekedar kekuasaan belaka. Untuk suatu lapisan sosial di masyarakat atau yang dapat ditegakkannya suatu hukum, Indonesia kita bisa sebut dengan stratifikasi sosial. butuh suatu penegakkan hukum BAB II PERMASALAHAN Pembebasan Terdakwa Korupsi Bansos Hakim Bebaskan Dua Terdakwa Korupsi Hakim menilai , pemilik PT Jagat Bansos di Bandung Barat. Majelis Hakim Dir Gantara M Totoh Gunawan dan Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Andri Wibawa selaku anak dari Bandung membebaskan dua terdakwa mantan Bupati Bandung Barat Aa Umbara tak terbukti melalukan perkara dugaan korupsi pengadaan bantuan tindak pidana korupsi pengadaan sosial (bansos) di Kabupaten Bandung Barat. bansos seperti yang didakwaan tim jaksa penuntut umum KPK. BAB III PEMBAHASAN Kebijakan Pemerintah Kenyataan Lapangan Peran Pemerintah Dalam rangka percepatan Berdasarkan program Mata Najwa 11 Untuk dapat melaksanakan penanganan Corona Virus Disease Februari 2021 di dalamnya dibahas penyaluran bantuan sosial dengan 2019 (COVID-19) dan ekonomi terkait kasus korupsi dana bansos baik, benar, dan terhindar dari praktek nasional, serta pemulihan dibentuk Covid -19 bahwa masyarakat miskin korupsi maka pemerintah harus Komite transformasi Penanganan menjadi korban buruknya regulasi menyusun petunjuk pelaksanaan dan Corona Virus Disease 2019 (COVID- dana bantuan sosial, diketahui paket menetapkan para pihak serta lembaga 19) dan Pemulihan Nasional yang sembako yang mereka terima dari yang menjadi sasaran dalam selanjutnya Ekonomi disebut Komite. pemerintah sangatlah jauh dari penerimaan bantuan sosial dana Komite ini berada di bawah dan nominal yang ditetapkan pemerintah Covid-19 ini. Selanjutnya menentukan bertanggungjawab kepada Presiden. sebesar Rp300.000 untuk satu paket bentuk bantuan. Hal tersebut Komite ini terdiri dari tiga bagian yaitu, sembako dengan biaya potongan dilakukan dengan tujuan untuk Komite Kebijakan, Satuan Tugas Rp15.000 biaya goodie bag, dan menghindari adanya penyimpangan (Satgas) Penanganan Covid-19, dan potongan biaya Rp15.000 biaya jasa atau terjadinya praktek korupsi dalam Satgas Pemulihan dan Transformasi transportasi. Artinya secara proses penyalurannya. Ekonomi Nasional. keseluruhan isi paket sembako tersebut seharusnya bernilai sekitar Rp270.000. BAB IV PENUTUP Kesimpulan & Saran Penegakan hukum di Indonesia belum berjalan sebagaimana mestinya bisa dibilang perkembangannya masih lambat. Hal tersebut diakibatkan karena penegakan hukum di Indonesia yang masih diartikan sebagai penegakan undang-undang saja sehingga yang dijadikan acuan dalam proses penegakan hukum hanyalah keadilan prosedural.
Berdasarkan permasalahan di atas, dapat diketahui bahwa supremasi hukum di
Indonesia belum sejalan sebagaimana mestinya. Masih banyak masalah yang terjadi dalam proses penegakan hukum. Maka dari itu, Pemerintah harus lebih memperhatikan faktor-faktor utama dalam penegakan hukum di Indonesia. Sekian & Terimakasih