Anda di halaman 1dari 4

A.

Etika Kerja Islam

1. Definisi Etika

Sonny dan imam mengemukakan secara etimologis, kata etika / etos kerja itu sendiri berasal dari bahasa
Yunani, ethos, yang berarti sikap kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Kemudian
dari kata ini lahirlah kata ethic atau etika yang mempunyai arti pedoman, moral, dan perilaku. Maka
ethos diartikan sebagai karakteristik, dan sikap, kebiasaan, serta kepercayaaan dan seterusnya yang
bersifat khusus tentang individu atau sekelompok manusia. Sedangkan Pareno mendefinisikan etika juga
bisa diartikan sebagi sopan santun, oleh karena itu lebih bersifat outer action yaitu tindakan yang tidak
berasal dari dari dalam hati melainkan didasari oleh pertimbangan rasional. Verdeber dalam Pareno
seperti yang menyatakan bahwa etika adalah standar –standar moral yang mengatur perilaku
kita,bagaimana kita bertindak1.

2. Definisi Kerja

Toto mengemukakan Pengertian kerja adalah aktivitas dapat disebut kerja apabila mencakup dua aspek,
yaitu :

a) Aktivitasnya dilakukannya karena ada dorongan untuk mewujudkan sesuatu sehingga tumbuh rasa
tanggung jawab yang besar untuk menghasilkan karya atau produk yang berkualitas. Bekerja bukan
sekedar untuk mencari uang, tetapi ingin mengaktualisasikannya secara optimal dan memiliki nilai
transendental yang sangat luhur.

b) Apa yang dia lakukan tersebut dilakukan karena kesengajaan, sesuatu yang direncanakan. Karenanya
terkandung di dalamnya suatu gairah, semangat untuk mengerahkan seluruh potensi yang dimilikinya
sehingga apa yang dikerjakannya benar –benar memberikan kepuasan dan manfaat. Di sisi lain, makna
bekerja bagi seorang muslim adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh
aset, pikir, dan zikirnya untuk mengaktualisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai bagian dari
masyarakat yang terbaik (khairu ummah) atau dengan kata lain dapat juga kita katakan bahwa hanya
dengan bekerja manusia itumemanusiakan dirinya.

3. Etika Kerja

a. Pengertian

Menurut Jansen etika kerja didefinidikan sebgai seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang
dipegang sekelompok manusia untuk menilai bekerja sebagai suatu hal yang positif bagi peningkatan
kualitas kehidupan sehingga mempengaruhi perilaku kinerjanya. Perusahaan dengan etika kerja yang
baik akan memiliki dan mengamalkan nilai-nilai, yakni : kejujuran, keterbukaan, loyalitas kepada

1
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta : Gema Insani Press, 2002, hal. 24.
perusahaan, konsisten pada keputusan, dedikasi kepada stakeholder, kerja sama yang baik, disiplin, dan
bertanggung jawab.

4. Pengertian Etika Kerja Islam

Pengertianetika kerja Islam yang dikemukakan oleh para peneliti banyak kita ketahui melalui tulisan
dalam jurnal penelitian ilmiahnya. Menurut Ahmad,Set.almendefinisikan etika kerja Islam sebagai
berikut:

“Islamic Work Ethics as a set of value or system of beliefs derived from the Qur’an and Sunnah
concerning work and hard work.” Etika kerja Islam adalah sebagai seperangkat nilai atau sistem
kepercayaan yang diturunkan dari Al-Qur’an dan Sunnah / Hadist mengenai kerja dan kerja keras.
Menurut Rizk dalam Marri, et.al, definisi etika kerja Islam sebagai berikut:

“Islamic Work Ethics is an orientation towards work, and approaches it as virtue in human’s lives. Islam
places the highest on ethical values as it governs all aspect of life.”

(Etika kerja Islam adalah orientasi terhadap pekerjaan, dan pendekatan itu sebagai kebajikan dalam
kehidupan manusia. Islam menempatkan pemahaman setinggi-tingginya pada nilai-nilai etika seperti
mengatur semua aspek kehidupan). Batasan lainnya tentang definisi etika kerja Islam juga dikemukakan
oleh Hayaati yang dilansir oleh Marri, et.alyang berbunyi sebagai berikut :

“Ethics in Islam is a reflection of good values whetherin behavior, action, thinking or event heart.”(Etika
dalam Islam adalah refleksi dari nilai - nilai yang baik dalam perilaku, tindakan, pemikiran atau bahkan
hati). Sementara definisi etika kerja Islam menurut Beekun dalam Rokhman, W. adalah sebagai berikut:

“Islamic Work Ethics may be defined as the set of moral principles that distinguish what is righ from
what is wrong in the Islamic context.”

(Etika kerja Islam dapat didefinisikan sebagai tatanan prinsip moral yang membedakan mana yang benar
dan mana yang salah dalam kontek Islam).

PEDOMAN ETIKA KERJA ISLAM


Islam dengan Al-Qur'an sebagai kitab sucinya merupakan agama yang memiliki ajaran yang bersifat
universal, abadi, dan sesuai untuk segala zaman dan tempat. Islam juga adalah agama yang mengatur
dan memberika. petunjuk dalam tatanan hidup menusia dengan sempurna(Q.S 3:3), tidak terkecuali
masalah-masalah bekerja yang erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi.

Oleh karenanya dalam bekerja sebagai salah satu upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi, islam
memberikan pedoman etis sebagai berikut 2 :

1. Bekerja adalah manifestasi keimanan. Dengan kata lain, poros dari kerja itu tauhid.
2. Menghindari eksploitasi terhadap sumber-sumber alam dengan cara yang melampaui batas.
3. Menghindarkan dari perbuatan merugikan orang lai. atau merusak lingkungan.
4. Rezeki yang didapatkan dari hasil kerja, sebagiannya ada yang berfungsi sosial.
5. Adanya keterikata individu terhadap diri dan kerja yang menjadi tanggung jawabnya. sikap ini
dari ketakwaan individu terhadap Allah, yang berlanjut pada kesadaran bahwa Allah melihat,
mengontrol, dan menghitung seluruh amal perbuatannya secara adil dan fair, kemudian akan
membalasnya dengan pahala atau siksa.
6. Berusaha dengan cara halal dalam seluruh jenis pekerjaan.
7. Dilarang menjadikan seseorang sebagai alat produksi atau binatang dalam kerja.
8. Islam tidak mengenal pekerjaan yang mendurhakai Allah seperti pemeras bahan-bahan
minuman keras, pencatat riba, pelayan bar dll.
9. Profesianalisme, profesional adalah melakukan sesuatu pekerjaan secara benar untuk
menghasilkan sesuatu hasil yang benar.

Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Taus Ahmad al-Tusi al-Syafi’i yang lebih dikenal dengan
nama Imam Al Ghazali menekankan dalam bekerja harus senantiasa berpedoman terhadap etika bisnis
yang Islami, AlGhazali secara garis besar mengklasifikasikannya menjadi 8 etika, yaitu (Ali 2012):

1. Aktifitas bisnis harus berlandaskan unsur keadilan, kebaikan, kebajikan dan tidak adanya kedhaliman.

2. Harus ada kejelasan antar para pelaku bisnis, sehingga tidak ada kecurangan.

3. Membina relasi bisnis dengan baik dan amanah.

4. Hutang piutang harus segera diselesaikan sebelum waktu yang disepakati.

5. Mengurangi margin dengan menjual lebih murah, dan pada gilirannya meningkatkan keuntungan.

6. Aktifitas bisnis tidak hanya untuk mengejar keuntungan dunia semata, karena keuntungan yang
sebenarnya adalah akhirat.

7. Menjauhkan dari transaksi-transaksi yang syubhat.

8. Meraih keuntungan dengan pertimbangan risiko yang ada.

2
Nur kholis, Etika Kerja Dalam Perspektif Islam, Jurnal Al-Mawarid Ediso XI Tahun 2004. hlm 149.
Selain mengungkapkan tentang etika bisnis yang Islami, Al Ghazali juga mengungkapkan sekaligus
memperingatkan tentang pelanggaran etika yang meliputi:

1. Eksploitasi

2. Hilangnya Kerelaan

3. Penipuan dan Kecurangan

4. Harta yang Batil

Anda mungkin juga menyukai