Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Teknik Eoergi, \bl.l , No.

l, April20ll ISSN 2089 - 2527

Teknik Switching untuk Konversi Energi Listrik DC Efesiensi Tinggi

Sri Paryanto Mursid

StafPengajar Jurusan Teknik Konversi Energi


Politeknik Negeri Bandung
e-mail: sp mursid@yahoo.co.id

Abstraks
Konversi energi listrik DC dengan menggunakan konverter linier memiliki kelemahan utama yahti hanya
dapat mengkonversikan dari tegangan tinggi ke tegangan lebih rendah dengan disipasi daya relatif
tinggi. Sampai saat ini beragam perangkat pengkonsumsi energi lislik, khususnya perangknt elektronik,
misih banl'ak menggunakan konverter linier Kelemahan pada konverter linier dapat diatasi dengan
*"rgguroi.kon teknik konverter switching. Kelebihan utama dari konyerter switching adalah
kemimpranya untuk melakukan konversi tegangan DC dua arah yakni menaikkan tegangan dan juga
menurunkan tegangan. Kelebihan penting lainnya adalah efesiensi konversi energi yang sangat tinggi.
Dalam rliskust akin diberikan perbandingan peluang rugi-rugi pada konversi linier, konsep dasar
konverter switching tlan conkt'h merercaiakin konvirsi energi listrik DC menggunakan kon\,erter
:t it, htng.

PENDAHULUAN
Piranti elektronik umumnya mengkonsumsi Vxr-
energi listrik dalam tegangan listrik DC. Jika
<-.--.---------
yang diperlukan adalah mengkonversikan
dengan tegangan input lebih tinggi ke tegangan
output lebih rendah, dapat dilakukan secara KL
scderhana mcnggunakan pernbagi tegangan
resistif (Gb. l) atau dengan menggunakan
konverter linier (Gb. 2). Namun jika diperlukan
t
Vout
tegangan output lebih tinggi dari tegangan input Vin lt
rang kaian konverter menjadi Iebih kompleks E

Vin
Vr1 zl

I
Ir
t
Vout
Gambar 2. Konverter Linier
Rugi-rugi daya pada pembagi tegangan dan
B Konverter linier berbanding lurus dengan arus
I yang ditarik beban.
Pada Pembagi tegangan Gambar l, rugi-rugi
Yo,1= ( Rbeban/(Rbeban+Rl ))xVin
daya (P-",) terjadi pada resistor pembagi
tegangan R1 sebanding dengan arus beban Io
yang besamya adalah Prugi : Io' x R,, atau P.r' :
Gambar t. Pembagi Tegangan
I"x V.,.

39

r
Jurnal Tcknik Energi, !bl.l , No.l, April 20ll ISSN 2089 - 2527

Pada rangkaian konverter linier Gambar 2, daya Energi listrik pada regulator switching disimpan
yang hilang sebagai rugi-rugi panas P-,,: I" x V". terlebih dahulu pada induktor pada saat sakelar I
Kedua model pembagi tegangan dan konverter pada kondisi tertutup (O.M) dan dapat di alirkan
tegangan memperlihatkan rugi-rugi daya yang kembali pada saat sakelar terbuka (OFF).
terus meningkat sesuai dengan meningkatnya Karena fasa tegangan pada induktor mendahului
arus beban. Rugi-rugi daya juga semakin besar 90" terhadap arus, maka rugi-mgi daya pada
jika sclisih anlara tegangan input dengan proses switching menjadi sangat rendah. Hal ini
tegangan output meningkat. Rugi-rugi daya yang membedakan dengan regulator linier yang
listrik ini merupakan pemborcsan energi yang mendisipasikan daya pada resistor yang
harus dihindari karena energi listrik semakin hari berperilaku linier antara fasa tegangan dan
semakin terbatas sumbernya dan mahal arusnya.
harganya.
METODASWITCHING
Teknik konverter swiching rnenggunakan Konverter switching menggunakan sakelar daya
pendekatan berbcda. Energi listrik pada input di
transfer ke output dengan cara mengalirkannya Qtower switch ), induktor dan dioda unnrk
mengalirkan daya listrik dari input ke output.
secara diskrit sesuai dengan kebutuhan daya dari
Dengan konfigurasi yang tepat, ketiga
beban. Aliran daya listrik diskrit dimungkinlan
komponen dasar tersebut dapat disusun menjadi
dengan peralatan sakelar (swirci) berkecepatan
konverter topologi Buck Gambar 3a, topologi
tinggi dengan pengaturan siklus kerja (dury
BooslGambar 3b, topologi Inverting Gambar3c,
cycle) yang terkendali sesuai dcngan kebutt*ran
dan topologi Transformer FIy back diperlihatkan
daya dan tegangan pada outputnya.
Gambar 3d.

{ AA--.

V rnput V ouput Vinput Voupul

G am bar 3a. BLrck


I Gambar 3 b. Boost
I
Vinru,
V,n pu, -Vu up,r r -voup ut

Gambar 3c. Inverting


I Gambar 3d. Flyback
I
Topologi Buck pada konverter switching yang lebih rendah dari tegangan input (V",r,, <
dipergunakan j ika diperlukan tegangan output V,.oj . Sebaliklya dipergunakan topologi Boost
jika diharapkan tegangan outputnya lebih tinggi
dari tengangan input (V""r,, >V*.,). Topologi

40
Jurral Teknik Energi, Vot.l , No.l, Apritfoll
ISSN 2089 - 2527

lnverting akan membalikkan polaritas output


terhadap input. Scdangkan topolo gi transformer
Jlyback dimaksudkan agar output terisolasi
secara galvanik terhadap input.

Perilaku konversi daya pada konverter switching


1-I
dapat diwakili dengan meninjau topologi
konverter boost. Gambar 4 memperlihatkan
peningkatan arus pada induktor saat sakelar
ditutup, atau disebut fase pengisian ( charging).

Gambar 5. Boost pada Fasa Pelepasan


vr tb
tvalr
(Discharying)
Untuk mendapatkan rangkaian regulator
tegangan switching dari konfigurasi konverter

I 1
switching dasar, dapat ditambahkan beberapa
komponen pelengkap dan rangkaian pengendali
yang ditempatkan secara strategis. Pada
pembahasan lebih lanjut akan dipergunakan
konfigurasi Boost Converter sebagai contoh
perhitungan rancangan.
) dVr
dt-
PERANCANGAN KONVERTER
r.0 I SWITCHING
Konfigurasi konverter boo^r, dipilih dalam
perancangan karena memiliki keunggulan dalam
Gambar 4. Boost pada Fasa Pengrsran
kesederhanaan rancangan. Untuk mendapatkan
(Charging)
konverter switching secara lengkap, setidaknya
Proses pengisian dimulai dengan asumsi bahwa harus dibangun rangkaian pendukung
saklar dalam kondisi terbuka cukup lama, diantaranya, rangkaian pengemudi (driver) y ang
sehingga tegangan pada VL menjadi 0 volt berfungsi untuk menguatkan arus kemudi pada
sedangkan kapasitor telah terisi penuh, komponen daya switching, sensor arus untuk
mengakibatkan tegangan pada V. akan sama
mengindera perubahan arus outpul untuk
selanjutnya dikomparasikan dengan sinyal input
dengan V,^. Karenanya arus pada L (induktor) untuk melakukan proses regulasi, rangkaian
akan 0 amperc dengan asumsi Vo 0 volt karena komparator, dan rangkaian pembangkit
dioda ideal. Jika kemudian sakelar ditutup gelombang segi tiga atau gigi gergajt (saw
dengan tiba{iba, maka V. akan dikenai tegangan tooth).
Vin karena salah satu ujung induktor langsung Rangkaian pendukung sebagaimana disebutkan
tersambung ke tanah (ground). Dioda akan di atas dapat dibuat secara terpisah
memproteksi kapasitor sehingga tidak akan menggunakan kornponen diskrit. Narnun dengan
terjadi proses dischorge karena dioda akan mempertimbangkan kemudahan dan keandalan
menghambat arus balik (reverse) dari kapasitor rangkaian secara keseluruhan, penggunaan
ke ground. Arus pada induktor akan meningkat rangkaian terintegrasi (Integrated circuit, IC)
secara linier dengan slope ditentukan oleh sebagai rangkaian kontrol akan
menyederhanakan seluruh proses perancangan
induktansi Lmengikuti persamaan dildt=V,lL.
konverter switching.
Proses kebalikan terjadi saat sakelar dibuka, Saat ini telah banyak pabrik yang memproduksi
sehingga terjadi fasa discharge atau pelepasan IC untuk kontrol rangkaian konverter switching.
muatan scpcfii diperlihatkan pada Gambar 5. Hal ini sejalan dengan semakin banyaknya

41
ISSN 2089 - 2527
Jurml Teknik Ercrgi, Vol.l , No l, April20ll

aplikasi yang membutuh-kan pencatu daya konverter Switching yang dapat bekerja sebagai
menscunakan modus switching. Dari beragam boosl konverter. Rangkaian pada Gambar 7

ienri- tC yang diproduksi. dipilih lC memperlihatkan komponen yang ditambahkan


ADP303 yang diproduksi oleh ,4na log Devices '
I pada IC sehingga dapat bekerj a secaranormal.
Diagram blok dari IC ADP303I diperlihatkan
R, dan R. merupakan pasangan resistor yang
padaGambar6.
membentuk konfigurasi voltage devider yang
terhubung ke tegangan output (Vout) sehingga
akan mengindera setiap perubahannya
selanjutnya rangkaian kontrol akan melakukan
aksi regulasi. Alasan inilah yang menjadikan
rangkaian konverter switching dapat juga
disebut sebagai regulator switching. Tegangan
kerja output dapat ditentukan dengan
perbandingan dari R, dan R, ini. Persamaan
o untuk menentukan Voutadalah sebagaiberikut :
s

Y I,233 x (l + R,iR )
"",=

Gambar 6. Diagram Blok IC ADP303l


0

Ada dua alasan utama mengapa IC ADP303l


dipilih sebagai model dalam membuat konverter
switching. Alasan pertama, sebagaimana terlihat
dalam diagram blok pada Gambar 6, IC ini
memuat hampir seluruh bagian penting dari
sistem kontrol yang diperlukan untuk
membangun konverter switching, termasuk di
dalamnya transistor switchingnya. Yang
diperlukan selanjutnya hanya menambahkan Gambar 7. Aplikasi Tipikal Konv€rter Switching
induktor L dan kapasitor C pada outputnya. Boost
Alasan kedua. IC ADP303 I memilliki frekwensi
operasi switching mencapai 2 MHz.
Kemampuan rnenghasilkan gelombang PWM Arus dari ouput k erangkaianvobage devider ii
(Pulse Width Modulation) sangat tinggi ini sangat kecil, berkisar 100 nA, sehingga R, dapat
memungkinkan sistem memiliki respons dipilih sampai mencapai ' 100 K.
(tanggapan) transient yang baik, filter noise
menjadi lebih mudah, dan paling Komponen tambahan lain adalah \. Resistor ini
mengunhrngkan adalah penggunaan induktor terhubung ke osilator internal sehingga
dan kapasitor yang relatif kecil. Seluruh unit pemi Iihan nilainya akan mempengaruhi
konverter switching yang dibangun berbasis frekwensi operasional dari PWM yang
pada IC ADP3031 akan dapat dibuat sangat R, 0 , atau pin \ terhubung
dihasilkan. Jika
ringkas namun dapat memberikan arus output langsung ke tanah (ground), osilator akan
sampai 1,5 Ampere pada tegangan kerja 12 volt. bekerja pada frekwensi switching (fsw) 2 MHz.
Daya sebesar ini mampu menangani kebanyakan
Sebalikrya jika \
tak berhingga atau Pin R,
peralatan elektronik yang ada saat ini dalam
penggunaan sehari-hari. dibiarkan terbuka, fsw menjadi 600KHz. Untuk
mendapatkan fsw di antara 600kHz dan2MHz,
Beberapa komponen tambahan diperlukan untuk digunakan persamaan berikut :
melengkapi ICADP303l agar berfungsi sebagai

42
Jurn$l Teknik f,nergi, Vol.t . No.l, Aprit 20ll
ISSN 2089 - 2527

RT0 : 320.000 x (2.000.000 - fsw)/(3,6667 x KESIMPULAN


fsw- 2.000.000)
Aplikasi konverter s wi tching untuk
Pemilihan induktor L
dapat dilakukan dengan menggantikan konverter linier memberikan
pendekatan aplikatif diantara 2H sampai 2iH. peluang dalam penghematan energi listrik,
Jika diinginkan harga yang lebih eksak, m€ngingat sistem konverter swiching memiliki
persamaan berikut dapat dipergunakan : efesiensi tinggi dalam mengkonveisi energi
L= (V.",- V.) x M",.," listrik dari sisi tegangannya. perancangan dan
Pembuatan konverler switching juga menjadi
M,,"0. adalah faktor skala untuk mendapatkan sederhana dengan menggunakan reknologi IC
slope lkemtringan) lrekwensi kompensasi yang yang saat ini telah banyak diproduksi oleh
diinginkan yang besamya adalah. berbagai industri elektronika. Contoh
M,,.* = 1,456/fsw penggunaan IC ADP303l memperlihatkan hal
tersebut.
Pemilihan induktor L harus memperhitungkan
kemampuannya dalam mengatirkan arus output.
Jika diinginkan arus output sampai 1,5 Ampere, DAFTARPUSTAKA
induktor harus dapat menangani arus minimal 2
ampere. Harga lebih eksaknya dapat dihitung
1. S. Ciruk and R.D. Middlebrook, ,'A New
dengan persamaan sebagai berikut Optimum Topology Switching DC{o-DC
:
Converter", IEEE Power Electronics
IL (PEAK) = (I".,x V.,"V,,J + % x {(v," x(v"*- Specialist Conference 1977 pp 160-179.
V,")/(L x V,,,,, xfs)]
2. S. Criuk and R.D. Middlebrook, ,'Coupled
Selanjutnya pcmilihan kapasitor C secara presisi Inductor and Other Extensions of a Nerv
dapat dihitung dengan persamaan, Optimum Topology Switching Converter,',
C",, 8 x I.,, [(V",,-V,.)i(fs x V"., x V.",)]
IEEE Industrial Applications Society
Amual Meeting, 1977 pp 11,10-1126.
Kapasitor juga dapat dipilih berdasarkan 3. S. Ciruk and W.M. Polivka, Analysis of
pendekatan empiris. Untuk penggunaan yang
Integrated Magnetics to Eliminate Current
Iumrah (tipikal) dapat dipilih nilai C = l0F.
Ripple in Switching Converters, Power
Namun jika rangkaian akan dipekerjakan pada
Conversion Intemational Proceedings,
kemampuan arus maksimumnya pemilihan
1983 pp 361-386.
kapasitor dengan nilai lebih tinggi antara 22F
sampai 47F dapat dipergunakan.

43

Anda mungkin juga menyukai