Abstraks
Konversi energi listrik DC dengan menggunakan konverter linier memiliki kelemahan utama yahti hanya
dapat mengkonversikan dari tegangan tinggi ke tegangan lebih rendah dengan disipasi daya relatif
tinggi. Sampai saat ini beragam perangkat pengkonsumsi energi lislik, khususnya perangknt elektronik,
misih banl'ak menggunakan konverter linier Kelemahan pada konverter linier dapat diatasi dengan
*"rgguroi.kon teknik konverter switching. Kelebihan utama dari konyerter switching adalah
kemimpranya untuk melakukan konversi tegangan DC dua arah yakni menaikkan tegangan dan juga
menurunkan tegangan. Kelebihan penting lainnya adalah efesiensi konversi energi yang sangat tinggi.
Dalam rliskust akin diberikan perbandingan peluang rugi-rugi pada konversi linier, konsep dasar
konverter switching tlan conkt'h merercaiakin konvirsi energi listrik DC menggunakan kon\,erter
:t it, htng.
PENDAHULUAN
Piranti elektronik umumnya mengkonsumsi Vxr-
energi listrik dalam tegangan listrik DC. Jika
<-.--.---------
yang diperlukan adalah mengkonversikan
dengan tegangan input lebih tinggi ke tegangan
output lebih rendah, dapat dilakukan secara KL
scderhana mcnggunakan pernbagi tegangan
resistif (Gb. l) atau dengan menggunakan
konverter linier (Gb. 2). Namun jika diperlukan
t
Vout
tegangan output lebih tinggi dari tegangan input Vin lt
rang kaian konverter menjadi Iebih kompleks E
Vin
Vr1 zl
I
Ir
t
Vout
Gambar 2. Konverter Linier
Rugi-rugi daya pada pembagi tegangan dan
B Konverter linier berbanding lurus dengan arus
I yang ditarik beban.
Pada Pembagi tegangan Gambar l, rugi-rugi
Yo,1= ( Rbeban/(Rbeban+Rl ))xVin
daya (P-",) terjadi pada resistor pembagi
tegangan R1 sebanding dengan arus beban Io
yang besamya adalah Prugi : Io' x R,, atau P.r' :
Gambar t. Pembagi Tegangan
I"x V.,.
39
r
Jurnal Tcknik Energi, !bl.l , No.l, April 20ll ISSN 2089 - 2527
Pada rangkaian konverter linier Gambar 2, daya Energi listrik pada regulator switching disimpan
yang hilang sebagai rugi-rugi panas P-,,: I" x V". terlebih dahulu pada induktor pada saat sakelar I
Kedua model pembagi tegangan dan konverter pada kondisi tertutup (O.M) dan dapat di alirkan
tegangan memperlihatkan rugi-rugi daya yang kembali pada saat sakelar terbuka (OFF).
terus meningkat sesuai dengan meningkatnya Karena fasa tegangan pada induktor mendahului
arus beban. Rugi-rugi daya juga semakin besar 90" terhadap arus, maka rugi-mgi daya pada
jika sclisih anlara tegangan input dengan proses switching menjadi sangat rendah. Hal ini
tegangan output meningkat. Rugi-rugi daya yang membedakan dengan regulator linier yang
listrik ini merupakan pemborcsan energi yang mendisipasikan daya pada resistor yang
harus dihindari karena energi listrik semakin hari berperilaku linier antara fasa tegangan dan
semakin terbatas sumbernya dan mahal arusnya.
harganya.
METODASWITCHING
Teknik konverter swiching rnenggunakan Konverter switching menggunakan sakelar daya
pendekatan berbcda. Energi listrik pada input di
transfer ke output dengan cara mengalirkannya Qtower switch ), induktor dan dioda unnrk
mengalirkan daya listrik dari input ke output.
secara diskrit sesuai dengan kebutuhan daya dari
Dengan konfigurasi yang tepat, ketiga
beban. Aliran daya listrik diskrit dimungkinlan
komponen dasar tersebut dapat disusun menjadi
dengan peralatan sakelar (swirci) berkecepatan
konverter topologi Buck Gambar 3a, topologi
tinggi dengan pengaturan siklus kerja (dury
BooslGambar 3b, topologi Inverting Gambar3c,
cycle) yang terkendali sesuai dcngan kebutt*ran
dan topologi Transformer FIy back diperlihatkan
daya dan tegangan pada outputnya.
Gambar 3d.
{ AA--.
40
Jurral Teknik Energi, Vot.l , No.l, Apritfoll
ISSN 2089 - 2527
I 1
switching dasar, dapat ditambahkan beberapa
komponen pelengkap dan rangkaian pengendali
yang ditempatkan secara strategis. Pada
pembahasan lebih lanjut akan dipergunakan
konfigurasi Boost Converter sebagai contoh
perhitungan rancangan.
) dVr
dt-
PERANCANGAN KONVERTER
r.0 I SWITCHING
Konfigurasi konverter boo^r, dipilih dalam
perancangan karena memiliki keunggulan dalam
Gambar 4. Boost pada Fasa Pengrsran
kesederhanaan rancangan. Untuk mendapatkan
(Charging)
konverter switching secara lengkap, setidaknya
Proses pengisian dimulai dengan asumsi bahwa harus dibangun rangkaian pendukung
saklar dalam kondisi terbuka cukup lama, diantaranya, rangkaian pengemudi (driver) y ang
sehingga tegangan pada VL menjadi 0 volt berfungsi untuk menguatkan arus kemudi pada
sedangkan kapasitor telah terisi penuh, komponen daya switching, sensor arus untuk
mengakibatkan tegangan pada V. akan sama
mengindera perubahan arus outpul untuk
selanjutnya dikomparasikan dengan sinyal input
dengan V,^. Karenanya arus pada L (induktor) untuk melakukan proses regulasi, rangkaian
akan 0 amperc dengan asumsi Vo 0 volt karena komparator, dan rangkaian pembangkit
dioda ideal. Jika kemudian sakelar ditutup gelombang segi tiga atau gigi gergajt (saw
dengan tiba{iba, maka V. akan dikenai tegangan tooth).
Vin karena salah satu ujung induktor langsung Rangkaian pendukung sebagaimana disebutkan
tersambung ke tanah (ground). Dioda akan di atas dapat dibuat secara terpisah
memproteksi kapasitor sehingga tidak akan menggunakan kornponen diskrit. Narnun dengan
terjadi proses dischorge karena dioda akan mempertimbangkan kemudahan dan keandalan
menghambat arus balik (reverse) dari kapasitor rangkaian secara keseluruhan, penggunaan
ke ground. Arus pada induktor akan meningkat rangkaian terintegrasi (Integrated circuit, IC)
secara linier dengan slope ditentukan oleh sebagai rangkaian kontrol akan
menyederhanakan seluruh proses perancangan
induktansi Lmengikuti persamaan dildt=V,lL.
konverter switching.
Proses kebalikan terjadi saat sakelar dibuka, Saat ini telah banyak pabrik yang memproduksi
sehingga terjadi fasa discharge atau pelepasan IC untuk kontrol rangkaian konverter switching.
muatan scpcfii diperlihatkan pada Gambar 5. Hal ini sejalan dengan semakin banyaknya
41
ISSN 2089 - 2527
Jurml Teknik Ercrgi, Vol.l , No l, April20ll
aplikasi yang membutuh-kan pencatu daya konverter Switching yang dapat bekerja sebagai
menscunakan modus switching. Dari beragam boosl konverter. Rangkaian pada Gambar 7
Y I,233 x (l + R,iR )
"",=
42
Jurn$l Teknik f,nergi, Vol.t . No.l, Aprit 20ll
ISSN 2089 - 2527
43