Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN MASJID

SOFIA
Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
sofiaarzti@gmail.com

A. Ruang Lingkup Manajemen Masjid


1. Pengertian Manajemen Masjid
Manajemen berasal dari bahasa Inggris management, yang berarti
pengurusan atau pengaturan dari kata kerjanya “to manage” yakni
mengatur, membimbing dan mengawasi. Manajemen adalah suatu proses
yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti planning, organizing,
actuating dan controlling yang dilakukan oleh para anggota organisasi
dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk menentukan
dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.1
Masjid berasal dari bahasa Arab sajada yang berarti tempat sujud
atau tempat menyembah Allah SWT. Bumi yang kita tempati ini adalah
masjid bagi kaum muslimin. Setiap muslim boleh melakukan sholat di
wilayah mana pun di muka bumi ini, terkecuali di atas kuburan, di tempat
yang bernajis dan di tempat-tempat yang menurut ukuran syariat Islam
tidak sesuai untuk dijadikan tempat shalat.2
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan Manajemen
Masjid adalah sebagai proses pembangunan masjid, pengurusan,
pengaturan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan atau
usaha-usaha yang ada dalam lingkungan masjid. Manajemen Masjid
merupakan kegiatan yang menggunakan perangkat yang meliputi unsur
dan fungsi ditempat melakukan segala aktivitas yang mengandung
kepatuhan kepada Allah SWT melalui ibadah dalam arti seluas-luasnya.3
Semua tindakan dalam manajemen tidak hanya dalam tataran konsep
1
Hari Sucahyowati, Pengantar Manajemen: Sebuah Pengantar, (Jakarta: Wilis, 2017),
hlm. 4.
2
Moh. E. Pekerjaan, Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema Insani, 1996), hlm. 1.
3
Ilya Farida dan Sri Susilowati, Persembahan Unitomo Untuk Negeri: Book Chapter
Abdimas Jilid 2: Ekonomi dan Ilmu Administrasi, (Surabaya: Unitomo Press, 2021), hlm. 17.

1
2

melainkan harus dilaksanakan, dipraktekkan agar dapat diperoleh manfaat


yang sebesar-besarnya.
2. Fungsi Manajemen Masjid
a. Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari
organisasi, membuat strategi yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi.4 Dalam konteks manajemen masjid, perencanaan
merupakan rangkaian kegiatan yang akan dilaksananakan oleh
pengelola masjid beserta sasaran kegiatan pada waktu mendatang yang
disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses mendefinisikan sasaran,
penetapan strategi untuk mencapai sasaran dan menyusun rencana lalu
mengintegrasikan serta mengordinasikan aktivitas atau kegiatan.
Perencanaan ini merupakan dasar unutk menetapkan apa, mengapa,
kapan, dimana, bagaimana dan siapa yang akan melakukan kegiatan
tersebut.5 Dengan demikian pengorganisasian adalah seluruh proses
pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab
dan wewenang.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang
sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha organisasi.6 Pelaksanaan
ini bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, mekanisme suatu
system.
d. Pengawasan/Pengendalian

4
Roni Angger Aditama, Pengantar Manajemen, (Malang: AE Publishing, 2020), hlm. 11.
5
Nurmadhani Gafur Kadar dkk, Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi,
(Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm. 5.
6
Roni Angger Aditama, Pengantar Manajemen,... hlm. 16.
3

Dalam konteks manajemen, mengendalikan adalah suatu


kegiatan dalam organisasi agar pelaksanaan yang dilakukan sesuai
dengan yang direncanakan. Pengendalian adalah fungsi manajemen
yang sangat penting dan krusial. Fungsi pengendalian berguna dalam
mendeteksi adanya kekurangan dan kesalahan sehingga dapat segera
diperbaiki.7

B. Unsur-Unsur Manajemen Masjid


1. Menentukan Luas Jangkauan
Dewan Kemamkmuran Masjid (DKM) perlu menentukan terlebih
dahulu luasan wilayah jamaah yang dijadikan target untuk diberikan
manfaat atau pelayanan. Penentuan ini penting agar program yang akan
dijalankan bisa terukur.
2. Pemetaan Jamaah
Saat melakukan pelayanan dakwah kepada masyarakat DKM perlu
melakukan pemetaan yang mendetail sehingga mengetahui potensi dan
kebutuhan, peluang dan tantangan, kekuatan dan kelemahan sebagai
pegangan dalam melakukan pembinaan keagamaan kepada masyarakat.
Untuk itu perlu dilakukan pengumpulan database. Informasi yang dapat
dijadikan database bisa dimulai dari hal yang paling sederhana yaitu kartu
keluarga, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Kemudian berlanjut pada
data siapa saja warga yang terbiasa shalat berjamaah di masjid, yang sudah
berkurban atau belum, yang sudah membayar zakat ke mesjid, yang aktif
mengikuti kegiatan di masjid dan yang belum.
3. Perencanaan Kegiatan
Dari database yang didapat DKM akan lebih mudah merencanakan
kegiatan apa saja yang cocok untuk diberikan kepada warga. Kegiatan apa
yang cocok untuk diberikan kepada warga, menyusun program kerja yang
mengarah pada ketercapaian visi, serta menentukan sasaran atau target
yang akan dituju.
7
Cipta Pramana dkk, Dasar Ilmu Manajemen, (Bandung: Media Sains Indonesia, 2021),
hlm. 14.
4

4. Pengorganisasian
Dalam tahap pengorganisasian yang dilakukan pertama kali adalah
menetapkan struktur organisasi, menentukan pekerjaan yang harus
dilakukan, kemudian mendeskripsikan pekerjaan dan memilih orang yang
tepat untuk mengisi posisi.
5. Pembuatan Program
Setiap divisi yang telah terbagi membuat program kerjanya
masing-masing sesuai bidang kerja yang diemban. Program dirumuskan
secara bersama dengan menentukan siapa penanggung jawabnya, kapan
akan dilaksanakan, dimana tempatnya, mengapa dilakukan, bagaimana
kegiatan dilakukan, sasarannya siapa dan apa target keberhasilannya.
6. Pelaksanaan
Sebelum benar-benar dilaksanakan perlu ada sosialisasi kepada
warga tentang program kerja apa saja yang akan dilakukan oleh DKM.
Sosialisasi juga berfungsi untuk memberitahu warga kegiatan apa saja
yang menjadi tanggung jawab DKM. Selama menjalankan program harus
ada dokumentasi baik tertulis atau gambar yang bisa dijadikan bahan
evaluasi dan sebagai bentuk pertanggnungjawaban.
7. Evaluasi dan Perbaikan
Evaluasi penting untuk melihat efektifitas dan efisiensi program
yang sudah dilaksanakan. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk
dilakukan tindakan perbaikan kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
5

Aditama, Roni Angger. Pengantar Manajemen. Malang: AE Publishing. 2020.

Kadar, Nurmadhani Gafur dkk. Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan


Fungsi. Yayasan Kita Menulis. 2020.

Moh. E. Pekerjaan. Manajemen Masjid. Jakarta: Gema Insani. 1996.

Pramana, Cipta dkk. Dasar Ilmu Manajemen. Bandung: Media Sains Indonesia.
2021.

Sucahyowati, Hari. Pengantar Manajemen: Sebuah Pengantar. Jakarta: Wilis.


2017.

Susilowati, Sri dan Ilya Farida. Persembahan Unitomo Untuk Negeri: Book
Chapter Abdimas Jilid 2: Ekonomi dan Ilmu Administrasi. Surabaya:
Unitomo Press. 2021.

Anda mungkin juga menyukai