Anda di halaman 1dari 2

Nama:

No:

Kelas:

“Kehidupan Masa Muda”

Saya bernama I Made Dwi Baskara, biasa dipanggil Dwi, anak kedua dari 3 bersaudara.
Saya lahir di Kuta, 13 September 2003 sampai saat ini masih tinggal di Kuta dan bersekolah di
SMAN 1 Kuta. Sekolah yang lumayan jauh dari tempat tinggalku. Kini aku berada di kelas XII
yang artinya beberapa bulan lagi akan melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Di usia saya yang sudah menginjak 18 tahun, banyak hal baik dan buruk yang sudah saya
lalui. Semua pengalaman yang didapatkan sudah menjadi pembelajaran hidup. Meskipun aku
hanyalah anak rumahan, yang hanya berinteraksi dengan keluarga maupun teman sekolah. Aku
juga bisa membuat cerita di hidupku walau kini dihancurkan oleh pandemi COVID-19.
Menghabiskan waktu bersama teman, saudara, dan keluarga saat sebelum pandemi merupakan
kenangan yang sangat indah.

Banyak hal berkesan di hidupku, tetapi yang paling berkesan adalah pandemi yang
melanda dunia hingga saat ini. Tidak pernah terpikir olehku akan terjadi wabah pandemi
dihidupku. Masa SMA yang seharusnya aku jalani selama tiga tahun kini hanya terasa satu tahun
saja karena pandemi yang terjadi sejak dua tahun lalu. Ini merupakan hal yang sangat buruk
karena aku tidak dapat berinteraksi dengan teman – teman, tidak dapat bermain dan tertawa
bersama lagi di kelas. Semua ini berawal ketika ada berita tentang menyebarnya virus mematikan
dari China menyebar ke Indonesia, lalu tidak lama ada pengumuman dari sekolah jika siswa akan
diliburkan selama 2 minggu, lalu diperpanjang 2 minggu lagi dan seterusnya hingga tidak terasa
sudah 2 tahun tidak bertemu teman lagi disekolah.

Awalnya aku berpikir ini akan menjadi hal yang menyenangkan karena diberikan libur
yang lama, tetapi semua ini sirna karena dimulainya sekolah daring yang aku pikir akan lebih
santai tetapi banyak sekali tugas dan ulangan yang diberikan guru sehingga kegiatanku selama
pandemi hanya diam dirumah mengerjakan itu semua. Aku bisa dibilang frustrasi karena bosan
dirumah terus hanya melakukan hal – hal berulang setiap harinya. Aku mengobatinya dengan
bermain game online seperti PUBG maupun Mobile Legends. Aku selalu berdoa pandemi ini
cepat usai agar bisa bermain dengan teman – temanku lagi.

Doa ku hampir terkabul dengan adanya berita tentang menurunnya orang yang terkena
virus, sekolah mulai mengadakan kegiatan sekolah tatap muka. Aku sangat senang dengan
adanya berita tersebut dan mulai berimajinasi tentang apa yang aku akan lakukan disekolah
bersama teman – teman yang sudah lama tidak bertemu, walau kegiatan pembelajaran dibagi
menjadi dua sesi yaitu sesi absen ganjil dan sesi absen genap. Setelah menjalani beberapa waktu,
kami masuk kesekolah tanpa adanya pembagian sesi karena sudah dirasa aman. Aku berpikir
pandemi ini sudah akan selesai, tetapi dengan virus mutasi yang lebih mematikan datang dan
kami pun melaksanakan pembelajaran daring kembali.

Aku menyimpulkan bahwa dalam hidup ini tidak selalu sesuai dengan apa yang kita
inginkan. Terkadang kita menginginkan kehidupan masa muda yang berwarna, tetapi tidak
sesuai dengan keinginan karena dampak dari pandemi ini. Semoga pandemi ini cepat berakhir
dan kita hidup normal kembali.

Anda mungkin juga menyukai