Disusun oleh:
KELOMPOK 1
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................10
3.2 SARAN...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa organic yang terkandung
1 ikatan rangkap 2. Kelompok hidrokarbon yang dalam ikatan karbon-
karbonnya mengandung ikatan ganda dua dinamakan alkena, dimana
perbandingan karbon dan hidrogen dapat ditandai dengan rumus empirik
CnH2n. Berbeda dengan kelompok hidrokarbon jenuh (Alkana), di mana
ikatan tunggal C-C merupakan ikatan sigma pada orbital hibrida Sp3 dari dua
atom karbonnya, maka pada alkena ikatan ganda dua C=C terbentuk dari
ikatan sigma orbital-orbital hibrida sp2 dari dua karbon yang kemudian
dilengkapi dengan ikatan p dari satu orbital p yang tersisa pada masing-
masing atom karbon yang bersangkutan
Konjugasi yang mana interaksi elektron antara ikatan tak jenih memiliki
peranan yang sangat penting dalam menentukan banyak ciri senyawa organic.
Konjugasi menunjukan bahwa ciri electron gugus fungsi dapat dipindahkan
sepanjang rantai karbon. Ikatan rangkap pada dua karbon karbon yang dalam
keadaan biasa dianggap bersifat sebagai nukleofil bila dalam keadaan
terkonjugasai dengan gugus penarik electron menjadi bersifat elekrofil. Reaksi
yang dapat terjadi tersebut dinamakan reaksi perisiklik.
Suatu diena/poliena yang konjugasi mampu mengalami reaksi perisiklik,
yang mana reaksi serempak yang berlangsung dalam 1 deret siklis elektron di
keadaan transisinya. Reaksi perisiklik terdiri dari reaksi sikloadisi, reaksi
elektrosiklik, penataan-ulang sigmatropik. Masing-masing reaksi ini memiliki
mekanisme yang berbeda-beda, yang akan dibahas lebih dalam pada makalah
ini mengenai reaksi-reaksi perisiklik.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah itu Reaksi Perisiklik?
b. Apa itu orbital molekul poliena berkonjugasi?
c. Apa itu reaksi sikloaadisi?
d. Apa itu sikloadisi [2+2]?
e. Apa itu sikloadisi [4+2]?
f. Apa itu Reaksi Elektrosiklik?
g. Apa itu siklisasi system 4n?
h. Apa itu stereokimia dari suatu elektrosiklisasi 4n?
i. Apa itu siklisasi (4n+2)?
j. Apa itu Penataan Ulang?
k. Bagaimana Klasifikasi penataan ulang sigmatropik?
l. Bagaimana mekanisme penataan ulang sigmatropik?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui apa itu Reaksi Perisiklik?
b. Mengetahui apa itu orbital molekul poliena berkonjugasi?
c. Mengetahui apa itu reaksi sikloaadisi?
d. Mengetahui apa itu sikloadisi [2+2]?
e. Mengetahui apa itu sikloadisi [4+2]?
f. Mengetahui apa itu Reaksi Elektrosiklik?
g. Mengetahui apa itu siklisasi system 4n?
h. Mengetahui apa itu stereokimia dari suatu elektrosiklisasi 4n?
i. Mengetahui apa itu siklisasi (4n+2)?
j. Mengetahui apa itu Penataan Ulang?
k. Mengetahui klasifikasi penataan ulang sigmatropik?
l. Mengetahui mekanisme penataan ulang sigmatropik?
1.4 Manfaat
a. Dapat mengetahui apa itu Reaksi Perisiklik?
b. Dapat mengetahui apa itu orbital molekul poliena berkonjugasi?
c. Dapat mengetahui apa itu reaksi sikloaadisi?
d. Dapat mengetahui apa itu sikloadisi [2+2]?
e. Dapat mengetahui apa itu sikloadisi [4+2]?
f. Dapat mengetahui apa itu Reaksi Elektrosiklik?
g. Dapat mengetahui apa itu siklisasi system 4n?
h. Dapat mengetahui apa itu stereokimia dari suatu elektrosiklisasi 4n?
i. Dapat mengetahui apa itu siklisasi (4n+2)?
j. Dapat mengetahui apa itu Penataan Ulang?
k. Dapat mengetahui klasifikasi penataan ulang sigmatropik?
l. Dapat mengetahui mekanisme penataan ulang sigmatropik?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Reaksi Perisiklik
Reaksi perisiklik adalah sebuah reaksi yang melewati keadaan transisi
molekul dengan struktur siklik, dimana ikatan π dan ikatan σ dibentuk dan
diputus secara serempak. Reaksi perisiklik dapat dikelompokkan menjadi
reaksi sikloadisi, elektrosiklisasim, keletropik, dan penataan ulang
sigmatropik. Suatu reaksi dapat dikatakan sebagai reaksi yang diizinkan atau
dilarang berdasarkan kendala elektronik dan menunjukkan stereokontrol
tingkat tinggi di bawah kondisi reaksi yang sedang berjalan (Harwood et al.,
2008).
Sikloadisi etilena atau dua alkena sederhana apa saja disebut sikloadisi
[2+2], karena terlibat dua electron pi + dua electron pi. Reaksi Diels-Alder
merupakan contoh suatu sikloadisi [4+2]. Dienanya mengandung empat
electron pi yang digunakan dalam sikloadisi itu, sementara itu dienofilnya
mengandung dua electron pi.
Reaksi sikloadisi merupakan reaksi stereospesifik serempak serta reaksi
sikloadisi apa saja dapat terimbas termal atau terimbas cahaya, tetapi tidak
kedua-duanya.
2.4 Sikloadisi [2+2]
Reaksi sikloadisi tipe [2+2] mudah terjadi dengan adanya cahaya dengan
panjang gelombang yang sesuai, tetapi tidak mudah terjadi bila campuran
reaksi itu dipanaskan. Alasannya dapat dijelaskan dengan teori orbital garis
depan dengan mengandaikan bahwa electron-elektron “mengalir” dari HOMO
satu molekul ke LUMO molekul lain.
Perhatikan sikloadisi [2+2] etilena yang menghasilkan siklobutana. Etilena
mempunyai dua orbital molekul π : π 1 dan π 2*. Dalam keadaan dasar, π 1
merupakan orbital bonding dan HOMO sedangakan π 2* adalah orbital anti
bonding dan LUMO.
Dalam reaksi sikoadisi [4+2] diena merupakan gugus yang kaya akan
elektron, sedangkan dienofil merupakan gugus yang miskin elektron. Reaksi
sikoadisi [4+2] hanya dapat berlangsung jika diena terkonjugasitesebut berada
dalam bentuk konformasi s-cis. Reaks ini melibatkan pemutusan satu ikatan π
dari diena dan juga satu ikatan π dienofil. Selain itu, reaksi ini melibatkan
pembentuan cincin (siklisasi) antara diena da dienofil sehingga menghasilkan
senyawa siklik.
(Fessenden, 1986)
(Fessenden, 1986)
2.10 Reaksi Penataan Ulang
3 Penataan ulang Sigmatropik adalahsebuah proses di mana sebuah
σ-terikat atom substituen atau kelompok bermigrasi melintasi sistem
elektron p dari satu posisi ke posisi lain. Ikatan σ rusak di reaktan, obligasi
p bergerak dan σ ikatan baru terbentuk dalam produk. σ-terikat pada
kelompok dapat berupa pada akhir atau di tengah-tengah sistem p.
(McMurry: 2011). Berikut merupakan dua contoh penataan ulang
sigmatropik.
4 Penataan ulang Cope:
5
6 Penataan ulang Claisen
7
8 Bentuk Keto o-alifeno
9 (Bentuk enol)
10 (Fessenden, 1986)
11 Sebagaiman disiratkan oleh istilah sigmatropik, satu gugus
bermigrasi mengelilingi poliena terkonjugasi dengan membuat dan
memutus ikatan 𝜎 pada ujung-ujungnya (Heliawati, Suchyadi, & Iryani,
2018).