Anda di halaman 1dari 8

PENANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN MENURUT ISLAM

MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Ilmu Pendidikan Islam

Disusun oleh kel 5

ERICK DWI SATRIA


( 2010207071 )

ROMI ROY CANDRA


( 2010207052 )

Dosen Pengampu
Dr.Pristian Hadi Putra,M.Pd

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
2021 M/1442 H
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok

orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,

atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga

memungkinkan secara otodidak.

Dalam perspektif islam, tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia

dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa

kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-

Dzariat: 56; S. ali Imran: 102).

Manusia sebagai makhluk hidup selalu ingin berkembang. Keinginan ini secara manusia

tidak terbatas, akan tetapi kemampuan manusialah yang membatasi keinginan tersebut. Untuk

mengembangkan diri itu manusia memerlukan bantuan dalam hal ini pendidikan. 

Lalu siapa yang bertanggung jawab dalam pendidikan?  Kegiatan pendidikan tersebut

dapat berlangsung di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lembaga – lembaga tersebut

yang ikut bertanggung jawab memberi pertolongan kepada anak didik atau seseorang dalam

perkembangan rohani dan jasmaninya, agar tercapai tingkat kedewasaan dan mampu berdiri

sendiri memenuhi tugasnya sebagai makhuk Allah, makhluk sosial dan sebagai individu. Karena

keinginan untuk perkembangan itu berlangsung mulai lahir sampai meninggal, maka kebutuhan

untuk mendapatkan pendidikan itu juga harus berlangsung seumur hidup.

B.       Rumusan Masalah

1.   Bagaimana pengertian tanggung jawab pendidikan dalam perspektif islam?

2.    Siapa yang bertanggung jawab terhadap pendidikan menurut persepektif islam?


BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengetian tanggung jawab  pendidikan dalam perspektif islam

Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia adalah keadaan

dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab,

menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Adapun

tanggung jawab secara definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan

baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai

perwujudan kesadaran akan kewajiban. Dalam al-Qur’an tanggung jawab juga banyak ayat yang

berbicara mengenai tanggung jawab, salah satunya diungkapkan dalam surat al-Isra’ ayat 36:

Artinya: “janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan

jawabnya.”

Dalam ayat ini jelas bahwa segala apa yang didengar, dilihat dan tersirat dalam hati

manusia kelak akan dipertanggung jawabkan kepada Allah. Sama halnya dengan tanggung jawab

untuk mengantarkan peserta didik ke arah tujuan tersebut yaitu dengan menjadikan sifat-sifat

Allah sebagai bagian dari karakteristik kepribadiannya. Pendidikan bukan hanya sepenuh nya

ditanggung oleh pihak sekolah, akan tetapi, keluarga dan masyarakatpun ikut berkiprah, terutama

keluarga. Tanggung jawab pendidikan diselenggarakan dengan kewajiban mendidik. Secara

umum mendidik ialah membantu anak-anak didik di dalam perkembangan dari daya-daya dan di

dalam penetapan nilai-nilai. Bantuan dan bimbingan itu dilakukan dalam pergaulan antara

pendidik dan anak didik dalam situasi pendidikan yang terdapat dalam lingkungan rumah tangga,

sekolah maupun masyarakat.


B.       Pihak yang bertanggung jawab dalam pendidikan menurut perspektif islam

Banyak sekali pihak yang bertanggung jawab dalam pendidikan menurut persepektif islam

diantaranya adalah :

1.         Keluarga atau orangtua

Peran orang tua sangatlah penting bagi anak dalam segala hal kehidupan, termasuk dalam

hal pendidikan bagi anaknya. Karena orang tua merupakan sekolah pertama bagi anaknya dan

secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi

pendidikan. Dan karena orang tua, sifat dan kepribadian anak itu terbentuk. Hal ini juga

disampaikan Nabi saw, dalam haditsnya

“Setiap bayi yang dilahirkan itu di atas suci (fitrah), kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia

yahudi, nasrani atau majusi” (H.R Bukhari)

Anak merupakan amanah dari Allah Swt yang diberikan kepada setiap orangtua,

sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah al-Anfal ayat 27 yang berbunyi :

‫ين آ َمنُوا اَل تَ ُخونُوا هَّللا َ َوال َّرسُو َل َوتَ ُخونُوا َأ َمانَاتِ ُك ْم َوَأ ْنتُ ْم‬
َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
َ ‫تَ ْعلَ ُم‬
‫ون‬
Artinya:”Wahai orang-orang yang beriman,janganlah kalian mengkhianati (amanat) Allah dan

Amanat Rasul,dan janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang diamanatkan kepada

kalian,sedangkan kamu mengetahui”.(Q.S. al-Anfal/8:27)

Ayat tersebut diatas,menjelaskan salah satu ujian yang diberikan Allah kepada orang tua

adalah anak-anak mereka.Itulah sebabnya setiap orangtua hendaklah benar-benar bertanggung

jawab terhadap amanah yang diberikan Allah Swt sekaligus menjadi batu ujian yang harus

dijalankan. Jika anak yang di didik mengikuti ajaran Islam maka orangtua akan memperoleh

ganjaran pahala yang besar dari hasil ketaatan mereka.


2.         Mu’allin atau pendidik

Menurut Zakiah Daradjat, pendidik adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan

pengetahuan, sikap dan tingkah laku peserta didik. Tanggung jawab pendidik diterangkan dalam

sebuah hadist, Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW pernah bersabda :

"Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu, lalu dia menyembunyi-kannya, maka pada

hari kiamat ia akan dikendali dengan kendali api neraka". [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi]

Dari penjelasan hadits di atas, menunjukkan pendidik atau orang yang punya ilmu

bertanggung jawab mengajarkan ilmu dimiliki. Salah satu tanggung jawab seorang guru adalah

medidik anak didiknya ke arah kebahagiaan dunia dan akhirat dan berkewajiban berprilaku baik

baik dalam mengajar dan dalam masyarakat.

Pendidik memberikan pelajaran ke peserta didik dengan memegang suatu mata pelajaran

tertentu di sekolah. Orangtua sebagai pendidik pertama dan utama terhadap anak-anaknya, tidak

selamanya memiliki waktu yang leluasa dalam mendidik anak-anaknya. Ada hal-hal yang tidak

bisa diperoleh di lingkungan keluarga. Oleh karena itu, anak lazimnya dimasukkan ke dalam

lembaga sekolah. Penyerahan peserta didik ke lembaga sekolah bukan berarti melepaskan

tanggung jawab orangtua sebagai pendidik yang pertama dan utama, tetapi orangtua tetap

mempunyai peran yang besar dalam membina dan mendidik anak kandungnya.

3.         Masyarakat

Pendidikan dalam islam merupakan tanggung jawab bersama setiap anggota masyarakat,

bukan tanggung jawab kelompok tertentu. Sebab masyarakat adalah individu-individu yang

menjalin satu kesatuan. Apabila terjadi kerusakan pada sebagian lain maka akan terkena
kerusakan pula. Akibatnya, kesatuan tidak utuh lagi, atau kerusakan akan mengancam kesatuan

secara total. Hal ini dikemukakan dalam Ayat al-Quran antara lain surat Al-Anfal ayat 25:

Artinya: Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang

zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.

Pendidikan dan masyarakat saling berketerkaitan, untuk mengembangkan pendidikan

diperlukan partisipasi dari masyarakat. Masyarakat dalam konteks ini berperan sebagai subjek

atau pelaku pendidikan, tanpa adanya kesadaran masyarakat akan pendidikan, maka negara tidak

akan berkembang, selain itu masyarakat juga mempunyai tanggung jawab dalam pendidikan

diantaranya masyarakat menjadi pengontrol bagi kelangsungan pendidikan dan masyarakat

merupakan evaluator pendidikan yang bisa langsung menilai dari hasil belajar anak didik dan

bisa mengarah pendidikan yang akan ditempuh anak sebagai anggota masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam hal tanggung jawab pendidikan

menurut perspektif islam, keluarga, pendidik dan masyarakat masing-masing mempunya peranan

yang sangat penting. Oleh karena itu pihak-pihak tersebut harus bertanggung jawab secara

maksimal dalam mendidik seorang anak, agar anak dapat berkembang baik  dari segi jasmani

maupun rohaninya.
DAFTAR PUSTAKA
Tafsir, Ahmad. 2001. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hasan, Hasan dan Beni Ahmad Saebani. 2010. Ilmu Pendidikan Islam (Jilid II). Bandung: Pustaka
Setia
Dradjat, Zakiah, dkk. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai