Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL WAWANCARA

BUDIDAYA IKAN LELE

Oleh:

FEBRIRA CHANDANI
NIM.2104113989

PROGRAM STUDI DASAR DASAR AKUAKULTUR


MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Indonesia  terkenal dengan kondisi perairan dan lahan yang sangat cocok untuk Pertanian , Perikanan
dan Perkebunan. Tapi sangat jarang bahkan sampai sekarang indonesia yang katanya penghasil ikan
terbesar tapi hanya mengandalkan tangkapan alamnya saja. Kita haru bisa membudidaya ikan secara
khusus,  kami sangat mendukung jika indonesia menjadi produsen ikan terbesar didunia melalu sistem
budidaya ikannya .Budiaya ikan tidaklah serumit yang dibayangkan , Kita hanya perlu Lahan dan kolam
atau aquarium . Budidaya ikan selain menjadi hobi juga bisa menghasilkan uang.Budidaya ikan yang
sangat diminati saat ini adalah budidaya ikan air tawar Budidaya ikan untuk konsumsi umum seperti Ikan
lele, Gurami , Ikan Mas , Udang , Nila dan Budidaya untuk konsumsi lainnya

B.Rumusan masalah

1. Bagaimana proses membudidayakan ikan lele ?


2. Berapa ukuran kolam/keramba yang disurvei?
3. Bagaimana saluran pemasukan dan pengeluaran air?
4. Jenis ikan yang diakultur?
5. Padat tebar persatuan luas (ekor/m^2)?
6. Apa pakan yang diberikan (jenis pakan,dosis yang diberikan,frekuensi pemberian pakan)?
7. Apa saja yang perlu dilakukan saat pasca panen dan pemasarannya?

C.Tujuan

1. Untuk mendapatkan nilai tugas dari mata kuliah dasar dasar akuakultur.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara membudidayakan ikan konsumsi khususnya ikan lele.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses membudidayakan.
BAB II ISI

CIRI-CIRI MORFOLOGI IKAN LELE.

Ikan lele local (Clarias batrachus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan ciri-ciri tubuh
memanjang dan kulit licin,serta identik dengan warna punggung hitam dan warna perut (abdomen)
putih keabu-abuan. Lele local adalah ikan asli Indonesia. Di Indonesia lele memiliki beberpa nama
daerah antara lain: ikan kalang (Padang),maut (Gayo,Aceh),Pintet ( Kalimantan
Selatan),keling(Makasar),cepi(Bugis),lele atau lindi (Jawa Tengah). Lele bersifat nocturnal yaitu aktif
bergerak mencari makanan pada malam hari. Berdasarkan kebiasaan makan, lele merupakan hewan
karnivora yaitu golongan ikan yang sumber makanan utamanya berasal dari bahan hewani.

Usaha pembenihan lele mempunyai prospek yang cukup cerah. Permintaan konsumen makin
meningkat. Pengembangan teknik pembenihan ikan yang baik akan meningkatkan hasil budidaya secara
berkelanjutan. Segmentasi pasar lele sangat bervariasi bergantung pada ukurannya.

OBSERVASI BUDIDAYA IKAN LELE

Narasumber : Eko Saputra


Tempat : Disamping Waduk UNRI
Jenis ikan yang di budidayakan : ikan lele mutiara(mayoritas) dan ikan lele dumbu(minoritas)
Waktu Observasi : Minggu,02 Oktober 2021
Tujuan : Observasi budidaya ikan lele

PENGOLAHAN LAHAN
Menggunakan lahan permanen berupa kolam beton. Karena jika menggunakan kolam beton ini tahan
lama dan hemat dengan air dibandingkan dengan menggunakan kolam tanah maupun terpal. Jika
menggunakan kolam terpal hanya  bisa digunakan 2 x pemanenan. Sedangkan jika menggunakan kolam
tanah air akan cepat meresap dan akan mengakibatkan pemborosan air yang berlebihan.Disetiap kolam
narasumber membagi padat tebar persatuan luas (ekor/m2) yaitu 20.000 : 7 dan disetiap kolam
dimasukkan ikan sebanyak 3.000/m.

Narasumber menggunakan 2 bentuk kolam yaitu berbentuk persegi dan lingkaran dengan ukuran kolam
sebagai berikut:

 Kolam yang berbentuk persegi sebanyak 18 kolam berukuran 2 x 5 dengan kedalaman 1


setengah meter.
 Kolam yang berbentuk lingkaran sebanyak 9 kolam berdiameter 3,5 dengan kedalaman 1
setengah meter.

Narasumber menggunakan saluran pemasukan dan pengeluaran airnya dari waduk dan sumur bor.

PAKAN DAN BENIH

Narasumber menggunakan pakan pabrik yang buatan seperti pakan fengli dan juga peket ikan
pemberian pakan diberikan selama 6 jam sekali.Berikut pembagian pakan pada bibit ikat:

 Umur < 2-1 ( pakan fengli / PF 0 CP Prima)


 Umur > 2-1 dan 2-3 ( pakan fengli / PF 500 CP Prima)
 Umur 3-4 dan 3-5 ( pakan fengli / PF 800 CP Prima)
 Umur 4-6 dan 5-7 ( pakan fengli / PF 1000 CP Prima)
 Umur > 5-7 781-1 ( pembesaran )
781-2 ( pembesaran )
781-3 ( pembesaran )

Narasumber focus pada pembibitan lele dengan sampingan pembesaran ukuran bibit yang diperjual
belikan sebagai berikut:
 2-1 cm yaitu 65 perak ( ±5.000 / m2 )
 2-3 cm yaitu 70 perak ( 4.000 / m2 )
 3-4 cm yaitu 90 perak ( 3.000 / m2 )
 3-5 cm yaitu 110 perak ( 2.500 / m2 )
 4-6 cm yaitu 140 perak ( 2.000 / m2 )
 5-7 cm yaitu 170 perak ( 1.000 / m2 )

Dosis yang diberikan narasumber pada ikan yakni dengan pemakaian 3-5% / hari dari total bobot.
Jenis obat yang digunakan jika terserang penyakit yakni Indroflok -12 pada bibit dan Indroflok -25 pada
pembesaran.

Panen dan pemasaran

 Bibit
Panen ikan lele biasa dilakukan pada saat ikan berumur 1-2 bulan tergantung ukuran.Ukuran 23
berumur 1 bulan dan ukuran 57 berumur 2 bulan.Panen selektif dilakukan saat ikan lele
berumur 4 bulan ikan lele sudah dapat di drop. Pada panen total dilakukan pengeringan kolam
setelah itu bisa ditebar benih ikan lele lagi.
 Pembesaran
Panennya secara bertahan tergantung ukuran yang ditentukan yakni ukuran 2,5 berumur 3
bulan.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan :

Untuk memelihara ikan lele sangat mudah tergantung cuaca dan kondisi lingkungan sekitar. Jika
lingkungan kondisinya bagus akan membuat budidaya ikan lele akan lebih produktif. Jika ikan lele
tersebut sudah dibudidayakan dengan maksimal akan menghasilkan olahan konsumsi yang bermanfaat
bagi kehidupan yang membudidayakan ikan konsumsi tersebut.

SARAN

Untuk memelihara ikan lele harus memerlukan kesabaran. Selain itu perlu tekhnik dan keahlian yang
khusus bagi yang membudidayakan.

Anda mungkin juga menyukai